PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR TAHUN ANGGARAN 2002 WALIKOTA MEDAN KEPADA DPRD KOTA MEDAN SETELAH KELUARNYA UNDANG-UNDANG NOMER 22 TAHUN 1999 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TESIS Oleh : ALIDA NIM : 017005040 Program Studi : Ilmu Hukum PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2003
ABSTRAKSI Pelaksanaan Laporan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran 2002 Walikota Medan Setelah Keluarnya UU. No. 22 tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah Alida M. Solly Lubis Alvi Syahrin Faisal Akbar Nasution Sebelum keluarnya UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia diwarnai dengan sentralisasi pemerintahan. Daerah tidak diberi kemandirian untuk menyelenggarakan pemerintahan. Pada penyelenggaraan pemerintahan daerah terlihat adanya supremasi kekuasaan dari Kepala Daerah, sehingga DPRD sebagai lembaga legislatif tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai lembaga legislatif dan sebagai lembaga pengawas jalannya pemerintahan. Oleh sebab itu UU No. 22 Tahun 1999 mencoba untuk menata kembali hubungan antara Pemerintah Pusat dan daerah serta hubungan Kepala Daerah dengan DPRD dalam hal penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran oleh Kepala Daerah kepada DPRD. Penelitian dilakukan untuk mengetahui implikasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam melaksanakan UU No. 22 tahun 1999 dan peraturan pelaksananya, khususnya pasal-pasal yang mengatur tentang pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD pada setiap akhir tahun anggaran, yaitu Pasal 19 ayat (1), Pasal 44 ayat (2) dan Pasal 45 ayat (1), serta Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, Peraturan Pemerintah No. 108 Tahun 2000 tentang Tatacara Pertanggungjawaban Kepala Daerah. Penelitian dilaksanakan di Kantor Walikota Medan dan Kantor DPRD Kota Medan, dengan mempergunakan pendekatan deskriptif analitis. Adapun sifat penelitian adalah yuridis normatif yang didukung oleh data empiris. Data primer diperoleh melalui wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh melalui penelusuran kepustakaan. Data yang telah terkumpul dipilah dan dianalisis secara yuridis dan ditafsirkan secara logis sistematis dengan menggunakan metode induktif dan deduktif melalui pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarnya UU No. 22 Tahun 1999 terjadi perubahan dalam sistem Pemerintahan Daerah, khususnya pola pertanggungjawaban Kepala Daerah, karena selama ini dengan berpedoman pada UU No. 5 Tahun 1974, Kepala Daerah diberi kedudukan paling tinggi di daerah. Kepala Daerah sebagai penguasa tunggal di daerah sehingga DPRD tidak bisa menjalankan fungsinya secara optimal. Maka dengan keluarnya UU No. 22 Tahun 1999 kedudukan DPRD sejajar dengan Kepala Daerah, DPRD turut serta dalam menjalankan pemerintahan di Daerah
dan menentukan kepada Kepala Daerah tingkat Propinsi/Kabupaten/Kota untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerjanya kepada DPRD. Penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan mekanisme Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran 2002 Walikota Medan kepada DPRD Kota Medan masih mengalami beberapa hambatan. Hal ini disebabkan belum adanya peraturan tambahan tentang tatacara perhitungan aset Daerah dalam rangka penyusunan neraca Daerah, yang merupakan pedoman dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban tersebut. Belum dipahami sepenuhnya hakekat Laporan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran Kepala Daerah yang pada dasarnya lebih dititikberatkan pada progress report. Penilaian DPRD terhadap Laporan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran 2002 Walikota Medan ini adalah dapat menerima dengan beberapa catatan untuk diperbaiki pada masa depan.
ABSTRACT THE ADMINISTRATION OF THE ACCOUNTABILITY REPORT FOR END OF YEAR 2002 BUDGET OF WALIKOTA MEDAN AFTER ISSUING UU No. 22 OF 1999-ACTS REGARDS LOCAL GOVERNMENT Alida M. Solly Lubis Alvi Syahrin Faisal Akbar Nasution Before issuing the Undang-undang acts No. 22 of 1999 about local government, the administration of government in Indonesia colored with a decentralized government. It means, those local governments were not given any autonomy for own ruling of administration. In administration of local government seemly existed power supremacy of district leader, resulted in DPRD as legislative institute unable to administer its function as expected in legislative and as the supervising institute for the administration of government. Therefore, UU No.22 of 1999-acts as a product in order to rearrange relationship between Central Government and Local governments and the relations of district leader with DPRD in this case for addressing formally of accountability report of ending year's balance by District leader over DPRD. The study is conducted in order to know the implication of local government administration in implementing UU No.22 of 1999 and the implementation ruling, particularly the sections regulated regarding the accountability of District Leader of every on end of year's budget on \DPRD, namely accords to Section 19 of article (1), Section 44 of article (2) and Section 45 of article (1). As well as Government Regulation No. 105 of 2000 about the management in accountability of local government's finances and the Government Regulation No. 108 of 2000 about the Method in Accountability of District Leader. The study is conducted on the office of Major of Medan and office of DPRD Kota Medan, adopted there an analytical descriptive juridical. The characteristic to this study is known as normative juridical, supported some empirical data(s). The primary data obtained through an interview, while secondary data obtained through a library research. The data as collected then classified and analyzed juridical and still interpreted it in logic system adopted an inductive and deductive methods, there of course by qualitative approach.
The result of study showed that by the issuing The Undang-undang No. 22 of 1999-Acts has a another consequence in the system of Local Government, particularly the method in accountability of District Leader, since as long as relied on the UU No. 5 of 1974- Acts order the District Leader is provided a top rank position in that district. The District leader as single ruler in administration in that district, however so DPRD unable to implement the function optimally as expected. Thus, by issuing UU No.22 of 1999-Acts the position of DPRD then equal its level with District Leader, DPRD is involved to implement in that District, either to have key position upon Kepala Daerah of Propinsi/Kabupaten/Kota in preparation and provide his performance accountability over DPRD. The study showed that the mechanism implementation of his formal accountability of end of year for 2002 as Walikota Medan over DPRD Kota Medan still find some restriction. This is as consequence not available find any additional provisions about the method for assessment of City asset in arrange City balance, expected it is a guidelines in arranging the report of accountability. It has not been interpreted properly the essential of the accountability report of end of year's budget by District Leader as it is basically more focused on the progress report. The valuation of DPRD on the report of accountability of end of year budget 2002 by Walikota Medan in this matter can be accepted with some notes for review in the future.