BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN PADA JALUR B2 DI KOTA PURWOKERTO

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III LANDASAN TEORI

A. Indicator Pelayanan Angkutan Umum 18 B. Waktu Antara {Headway) 18 C. Faktor Muat (Loadfactor) 19

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. trayek Solo-Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB III. Landasan Teori Standar Pelayanan Kinerja Angkutan Umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI PERMINTAAN DAN PENYEDIAAN (DEMAND AND SUPPLY) ARMADA ANGKUTAN UMUM DI KOTA MALANG (STUDI KASUS : ANGKUTAN UMUM JALUR AG ARJOSARI-GADANG)

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN ANGKUTAN PEDESAAN KABUPATEN SLEMAN. ( Studi Kasus Jalur D6 )

BAB III LANDASAN TEORI. Untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kinerja dari sistem operasi

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISA KINERJA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (STUDI KASUS RUTE : LAWANG ARJOSARI MALANG) TUGAS AKHIR

gerak yang ada, keselamatan, kenyamanan, dan lain-lain.

ANALISIS KINERJA ANGKUTAN UMUM PERDESAAAN KABUPATEN SIDOARJO (Studi Kasus Trayek Sidoarjo - Krian)

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM DI KOTA KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR. (Studi Kasus Jalur 1 dan 2) Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

1. Pendahuluan MODEL PENENTUAN JUMLAH ARMADA ANGKUTAN KOTA YANG OPTIMAL DI KOTA BANDUNG

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. mengetahui pelayanan angkutan umum sudah berjalan dengan baik/ belum, dapat

BAB III METODOLOGI MULAI. Studi Pustaka. Perumusan Masalah dan Tujuan. Persiapan dan Pengumpulan Data

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan yang didapatkan adalah sebagai berikut: 2. Perbandingan faktor-faktor kepuasan penumpang angkutan antarkota

SISTEM PELAYANAN JASA ANGKUTAN UMUM PADA KOTA ATAMBUA

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1 Peta Rute MPU CN

BAB III LANDASAN TEORI

EVALUASI KINERJA BUS EKONOMI ANGKUTAN KOTA DALAM PROVINSI (AKDP) TRAYEK PADANG BUKITTINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi makro perlu dipecahkan menjadi sistem transportasi yang lebih kecil

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tingkat aksesibilitas dapat dikategorikan sebagai aksesibilitas tinggi, karena dari hasil pengolahan data diperoleh :

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta rencana umum tata ruang daerah tingkat II Kabupaten Banyumas khususnya Purwokerto (peta dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. mencakup benda hidup dan benda mati dari satu tempat ke tempat lainnya.

ANALISA KINERJA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG PADA JALUR N0. 6 KOTA BALIKPAPAN (TERMINAL DAMAI - ALAM BARU) TUGAS AKHIR. Diajukan Kepada

BAB III LANDASAN TEORI. dan diatur dalam beberapa peraturan dan undang-undang sebagai berikut :

Ibnu Sholichin Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Rekayasa Transportasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Kajian Reaktivasi Trayek Angkutan Kota di Kabupaten Subang

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN KOTA MEDAN JENIS MOBIL PENUMPANG UMUM ( MPU ) (STUDI KASUS : RAHAYU MEDAN CERIA 43 )

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan ini merupakan pergerakan yang umum terjadi pada suatu kota. memberikan suatu transportasi yang aman, cepat, dan mudah.

EVALUASI KINERJA BUS PATAS ANTAR KOTA DALAM PROPINSI PO. RUKUN JAYA ( STUDI KASUS TRAYEK SURABAYA - BLITAR )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Transportasi merupakan salah satu sarana yang dapat menghubungkan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dari analisis yang telah dilakukan oleh penulis, maka

Evaluasi Kinerja Angkutan Umum (Bis) Patas dan Ekonomi Jurusan Surabaya - Malang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi yang semakin cepat

Evaluasi Kinerja Angkutan Umum (Studi Kasus Bus Antar Kota Dalam Provinsi Jurusan Tambolaka- Waikabubak, Sumba NTT)

yang sebenarnya dalam setiap harinya. Faktor muat (loadfactor) sangat dipengaruhi

EVALUASI KINERJA BUS TRANS JOGJA. Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta

ANALISIS KINERJA DAN PENETAPAN TARIF BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (Study Kasus Bus Po. Aneka Jaya Jurusan Pacitan-Surakarta)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari serta membuat

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk memberikan pelayanan kenyamanan, kemudahan, dan rasa aman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbaru (2008) Evaluasi adalah penilaian. Prestasi yang di perlihatkan, (3) kemampuan kerja.

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas tersebut memerlukan berbagai sarana transportasi. Pelayanan transportasi

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN SARAN. Jalan R. W. Monginsidi Kota Kupang sebegai berikut :

PERSEPSI PENGGUNA ANGKUTAN UMUM DAN SOLUSINYA BUS SURAKARTA YOGYAKARTA (STUDY KASUS BUS LANGSUNG JAYA, PUTRA JAYA, SRI MULYO)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat lain dengan mengunakan kendaraan (Munawar, 2011).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan Lapangan. Operasional Bus Damri Trayek Perumnas Banyumanik - Johar. Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Transportasi adalah proses memindahkan suatu benda mencakup benda hidup

Sonny Budi Supriyanto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI KINERJA PELAYANAN DAN JUMLAH ARMADA ANGKUTAN KOTA DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus : Trayek Angkutan Kota T.01, Terminal Poris Plawad Jatake)

TINJAUAN KINERJA ANGKUTAN PEDESAAN DARI DAN KE KABANJAHE

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN DI KOTA DENPASAR

perusahaan atau organisasi sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan

BAB III LANDASAN TEORI. SK.687/AJ.206/DRJD/2002 tentang tentang pedoman teknis penyelenggaraan

BAB III LANDASAN TEORI. memenuhi kriteria-kriteria yang distandardkan. Salah satu acuan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KINERJA OPERASI ANGKOT TRAYEK CIMINDI-CIMAHI ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau kelompok orang

EVALUASI KINERJA BUS TRANSJOGJA (Studi Kasus: Bus Jalur 2A dan 2B)

EVALUASI KINERJA BUS PATAS ANTAR KOTA DALAM PROPINSI TRAYEK PROBOLINGGO-MALANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan mempergunakan satu sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transportasi sudah lama ada dalam perkembangan kehidupan manusia,

penumpang yang dilakukan system sewa atau bayar. Termasuk dalam pengertian angkutan kota (bus, minibus, dsb), kereta api, angkutan air dan

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu tempat ke tempat lain dan fasilitas. untuk menunjang kehidupan perekonomian (Sri Hendarto, 2001)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bus Sekolah Sebagai Moda Alternatif untuk Mengurangi Volume Lalulintas Harian di Kota Yogyakarta

Pertemuan Kelima Prodi S1 TS DTSL FT UGM

EVALUASI OPERASIONAL ANGKUTAN UMUM PENUMPANG TRAYEK L1 KOTA BANYUWANGI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Nur Safitri Ruchyat Marioen NIM Program Studi Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung ABSTRAK

BAB III. tahapan penelitian yang dilakukan sebagai pendekatan permasalahan yang ada. MULAI SURVEY

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berlokasi di beberapa wilayah Kelurahan di Kecamatan Teluk

ANALISA KINERJA ANGKUTAN MOBIL PENUMPANG UMUM KOTA BLITAR YANG BEROPERASI DI KABUPATEN BLITAR (Studi kasus: Trayek Blitar Kademangan Gawang)

Analisis Kinerja dan Tarif Angkutan Umum Bus Jurusan Surakarta-Yogyakarta: Studi Kasus pada Bus Langsung Jaya, Jaya Putra dan Sri Mulyo

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : namun masih sering terjadi kemacetan di pintu masuk terminal terutama pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. Angkutan jalan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISA KINERJA DAN PENETAPAN TARIF BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN BUS PO. SRIMULYO JURUSAN SURAKARTA - YOGYAKARTA.

BAB IV DATA DAN ANALISIS. yang telah ditentukan Kementerian Perhubungan yang intinya dipengaruhi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem setoran pada angkutan umum transportasi massa seperti

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM BERDASARKAN PERSEPSI PENUMPANG (STUDI KASUS ANGKUTAN UMUM BUS JURUSAN SURAKARTA YOGYAKARTA)

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG KOTA MATARAM (STUDI KASUS : RUTE SWETA AMPENAN)

BAB I PENDAHULUAN. juga meningkat bahkan melebihi kapasitas sarana dan prasarana transportasi yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PERENCANAAN RUTE BUS PENUMPANG DARI BANDARA JUANDA MENUJU BEBERAPA KOTA DI SEKITAR SURABAYA

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 1, No. 1 : , Maret 2014

Transkripsi:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kinerja Angkutan Umum Perkotaan di Kota Purwokerto khususnya pada jalur B2 yang saya teliti adalah sebagai berikut : 1. Jumlah penumpang diperoleh rata-rata pada hari sabtu 29 penumpang, minggu 25 penumpang, senin 34 penumpang untuk jalur B2 dari terminal Teluk ke Jln.Suwatio. 2. Nilai load faktor rata-rata pada hari sabtu 37,7 %, minggu 31,05%, senin 53,45%. Nilai ini masih jauh di bawah standar Pemerintah yaitu sebesar 70%. Hal ini dikarenakan jumlah penumpang yang tidak merata antara masing-masing jalur. 3. Kecepatan rata-rata yang dimiliki angkutan perkotaan Kota Purwokerto pada jalur B2 pada hari sabtu 23,81 km/jam, minggu 28,31 km/jam dan hari senin 22,28 km/jam. Kecepatan ini masih kurang baik yakni masih ada yang dibawah standar Pemerintah dan World Bank yaitu untuk kecepatan daerah kurang padat sebesar 25 km/jam. 4. Headway rata-rata 14,5 menit. Nilai ini sudah memenuhi standar World Bank yaitu 11-20 menit, dengan headway ini menunjukan bahwa frekuensi layanan kendaraan yang ada sudah baik.

5. Berdasarkan hasil penelitian ternyata jumlah angkutan mengalami kelebihan sebanyak 10 angkot. Dari 30 angkutan yang beroperasi ternyata hanya 20 angkot yang dibutuhkan. 5.2. Saran 1. Untuk mengatasi masalah kelebihan armada, solusi atau usulan diatas dapat menjadi acuan Koperasi Angkutan Kota Purwokerto dalam mengatasi masalah ini. 2. Perlu adanya studi lebih lanjut untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja angkutan umum perkotaan Kota Purwokerto, terutama mengenai masalah kurangnya minat masyarakat menggunakan angkot sebagai sara transportasi. 3. Perlu dilakukuan peningkatan pelayanan angkutan khususnya kecepatan tempuh dengan membuat jadwal perjalanan angkot. Dengan penetapan waktu kberangkatan dan waktu perjalanan diharapkan dapat meningkatkan kinerja angkutan umum Perkotaan Kota Purwokerto.

DAFTAR PUSTAKA Adrian, (2008), Evaluasi Kinerja Angkutan di Tinjau Dari Segi Ketidakseimbangan Jumlah Armada. Andriyani, (2005), Kinerja Angkutan Umum di Tinjau Dari Segi Operasional. Arif, (2009), Evaluasi Kinerja Angkutan Umum Terhadap Potensi Pergerakan Dan Pelayanan Rute Angkutan Umum, Jurnal Teknik pembangunan Universitas Dipenegoro semarang. Asikin., Zainal (2001), Sistem Manajemen Transportasi, Philosopy Press, Yogyakarta Dewi, (2008), Evaluasi Kinerja Angkutan Umum Lihat Dari Segi Pelayanannya. Direktorat Jendral Perhubungan Darat Departemen Perhubungan, 1996, Pedoman Teknis Penyelenggaraa Angkutan Umum di Wilayah Perkotaan dalam Tetap dan Teratur, Jakarta. Elisabet, (2003), Kinerja Jasa Transportasi Angkutan Umum Perkotaan. Hendarto, Sri (2001), Dasar-Dasar Transportasi, Penerbit,ITB. Indri, ( 2003), Kinerja Angkutan Umum di Tinjau Dari Tingkat Kepuasan Penumpang, Jurnal Tekni Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 35 tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Angkutan Umum. Munawar (2005), Manajemen Lalu Lintas Perkotaan, Penerbit BETA OFFSET, Yogyakarta. Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1993 Tentang Angkutan Jalan. Prasetyawan, E., (2008), Evaluasi Kinerja Angkutan Umum Perkotaan di Kota Denpasar,Tugas Ahir Program Study Teknik Sipil Unuversitas Atma Jaya Yogyakarta. Ramli, dkk, (2006), Kinerja Angkutan Umum Dari Segi Efektifitas Dan Efesiensi. Sekretariat Negara Dinas Perhubungan, 2005, Sistem Transportasi Nasional No. KM 49, Jakarta. Undang undang No.41 tahun 1993 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Warpani., Suwardjoko ( 2002 ), Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Penerbit Institut Teknologi Bandung, Bandung. Yafiz, (2002), Evaluasi Kinerja Angkutan Umum Terhadap Kinerja Jasa Transportasi.

Lampiran 1 Lampiran 1.1. Hasil survai Hasil Survai Headway naik turun penumpang beserta load factor. Hari/Tanggal : Senin Pagi Waktu : 65 menit Berangkat :06:50 Tiba : 07:55 No. Kendaraan : R 1321 BA Jumlah Segmen/ sesi Penumpang N + T K LF Naik Turun ( % ) Terminal Jln.Suwatio 8 0 8 8 89.Jln.Suwatio Jln.Sultan Agung 2 2 4 8 89.Jln.Sultan Agung - Jln.S.Parman 2 4 6 6 67 Jln.S.Parman Jln.Hendayamin 3 5 8 4 44 Jln.Hendayamin Jln.Soedirman 3 3 6 4 44 Jln.Soedirman Jln.Sunarto 4 3 7 5 56 Jln.Sunarto Jln.A.Yani 3 3 6 5 56 Jln.A.Yani Jln.Sutoyo 3 4 7 4 44 Jln.Sutoyo Jln.Pahlawan 3 2 5 5 56 Jln.Pahlawan Jln.Gerilya 3 5 8 3 33 Total 34 31 578 Load Factor rata-rata 57.8

Lampiran 1.2. Hasil survai naik turun penumpang beserta load factor. Hari/Tanggal : Senin Siang Waktu : 70 menit Berangkat :11:15 Tiba : 12:25 No. Kendaraan : R 1320 BA Jumlah Segmen/ sesi Penumpang N + T K LF Naik Turun ( % ) Terminal Jln.Suwatio 7 3 10 4 44.Jln.Suwatio Jln.Sultan Agung 3 5 8 2 22.Jln.Sultan Agung - Jln.S.Parman 5 4 9 3 33 Jln.S.Parman Jln.Hendayamin 5 3 8 5 56 Jln.Hendayamin Jln.Soedirman 4 4 8 5 56 Jln.Soedirman Jln.Sunarto 3 4 7 4 44 Jln.Sunarto Jln.A.Yani 5 4 9 5 56 Jln.A.Yani Jln.Sutoyo 4 3 7 6 57 Jln.Sutoyo Jln.Pahlawan 4 5 9 5 56 Jln.Pahlawan Jln.Gerilya 3 2 5 6 67 Total 43 37 491 Load Factor rata-rata 49,1

Lampiran 1.3. Hasil survai naik turun penumpang beserta load factor. Hari/Tanggal : Sabtu Pagi Waktu : 60 menit Berangkat :06:55 Tiba : 07:55 No. Kendaraan : R 1135 BA Jumlah Segmen/ sesi Penumpang N + T K LF Naik Turun ( % ) Terminal Jln.Suwatio 7 3 10 4 44.Jln.Suwatio Jln.Sultan Agung 5 3 8 6 67.Jln.Sultan Agung - Jln.S.Parman 4 2 6 8 89 Jln.S.Parman Jln.Hendayamin 2 3 5 7 78 Jln.Hendayamin Jln.Soedirman 3 5 8 5 56 Jln.Soedirman Jln.Sunarto 3 2 5 6 67 Jln.Sunarto Jln.A.Yani 2 3 5 5 56 Jln.A.Yani Jln.Sutoyo 2 4 6 3 33 Jln.Sutoyo Jln.Pahlawan 1 3 4 1 11 Jln.Pahlawan Jln.Gerilya 3 3 6 1 11 Total 32 32 512 Load Factor rata-rata 51,2

Lampiran 1.4. Hasil survai naik turun penumpang beserta load factor. Hari/Tanggal : Sabtu Siang Waktu : 66 menit Berangkat :12:10 Tiba : 13:16 No. Kendaraan : R 1381 BA Jumlah Segmen/ sesi Penumpang N + T K LF Naik Turun ( % ) Terminal Jln.Suwatio 4 2 6 2 22.Jln.Suwatio Jln.Sultan Agung 2 3 5 1 11.Jln.Sultan Agung - Jln.S.Parman 2 1 3 2 22 Jln.S.Parman Jln.Hendayamin 4 1 5 5 56 Jln.Hendayamin Jln.Soedirman 2 2 4 5 56 Jln.Soedirman Jln.Sunarto 3 5 8 3 33 Jln.Sunarto Jln.A.Yani 3 2 5 4 44 Jln.A.Yani Jln.Sutoyo 3 1 4 6 67 Jln.Sutoyo Jln.Pahlawan 2 3 5 5 56 Jln.Pahlawan Jln.Gerilya 2 3 5 4 44 Total 27 27 411 Load Factor rata-rata 41,1

Lampiran 1.5. Hasil survai naik turun penumpang beserta load factor. Hari/Tanggal : Minggu Pagi Waktu : 50 menit Berangkat :07:00 Tiba : 07:50 No. Kendaraan : R 1396 BA Jumlah Segmen/ sesi Penumpang N + T K LF Naik Turun ( % ) Terminal Jln.Suwatio 6 0 6 6 67.Jln.Suwatio Jln.Sultan Agung 3 5 8 4 44.Jln.Sultan Agung - Jln.S.Parman 4 5 9 3 33 Jln.S.Parman Jln.Hendayamin 2 4 6 1 11 Jln.Hendayamin Jln.Soedirman 5 3 8 3 33 Jln.Soedirman Jln.Sunarto 1 2 3 2 22 Jln.Sunarto Jln.A.Yani 3 4 7 1 11 Jln.A.Yani Jln.Sutoyo 2 2 4 1 11 Jln.Sutoyo Jln.Pahlawan 2 2 4 1 11 Jln.Pahlawan Jln.Gerilya 4 2 6 3 33 Total 26 26 276 Load Factor rata-rata 27,6

Lampiran 1.6. Hasil survai naik turun penumpang beserta load factor. Hari/Tanggal : Minggu Siang Waktu : 57 menit Berangkat :12:30 Tiba : 13:27 No. Kendaraan : R 1357 BA Jumlah Segmen/ sesi Penumpang N + T K LF Naik Turun ( % ) Terminal Jln.Suwatio 3 2 5 1 11.Jln.Suwatio Jln.Sultan Agung 2 2 4 1 11.Jln.Sultan Agung - Jln.S.Parman 1 1 2 1 11 Jln.S.Parman Jln.Hendayamin 4 1 5 4 44 Jln.Hendayamin Jln.Soedirman 2 2 4 4 44 Jln.Soedirman Jln.Sunarto 1 2 3 3 33 Jln.Sunarto Jln.A.Yani 1 3 4 1 11 Jln.A.Yani Jln.Sutoyo 3 2 5 2 22 Jln.Sutoyo Jln.Pahlawan 4 3 7 3 33 Jln.Pahlawan Jln.Gerilya 3 2 5 4 44 Total 24 24 264 Load Factor rata-rata 26,4

Lampiran 2 Hasil Survai Headway Lampiran 2.1. Hasil Survei Headway Terminal Gerilya Senin pagi No. Nomor Kendaraan Waktu Tiba Diterminal Waktu Headway 1. R 1383 BA 07.26 00:13 2. R 1421 BA 07.39 00:16 3. R 1321 BA 07.55 00:15 4. R 1132 BA 08.07 00:17 5. R 1229 BA 08.24 00:17 6. R 1396 BA 08.41 00:14 7. R 1325 BA 08.55 00.16 8. R 1309 BA 09.11 00:18 9. R 1251 BA 09.29 Headway rata-rata (menit) 15.25 16.25 Headway rata-rata (menit) 15.75 Lampiran 2.2. Hasil Survei Headway Terminal Gerilya Senin Siang No. Nomor Kendaraan Waktu Tiba Diterminal Waktu Headway 1. R 1402 BA 11.43 00.14 2. R 1312 BA 11.57 00.12 3. R 1350 BA 12.09 00.16 4. R 1320 BA 12.25 00.14 5. R 1620 BA 12.39 00.18 6. R 1412 BA 12.57 00.17 7. R 1356 BA 13.14 00.15 8. R 1301 BA 13.29 00.16 9. R 1210 BA 13.45 Headway rata-rata (menit) 15.75 14.75 Headway rata-rata (menit) 15.25

Lampiran 2.3. Hasil Survei Headway Terminal Gerilya Sabtu Pagi No. Nomor Kendaraan Waktu Tiba Diterminal Waktu Headway 1. R 1201 BA 07.42 2. R 1135 BA 07.55 00:13 3. R 1413 BA 08.07 00:12 4. R 1396 BA 08.18 00:11 5. R 1136 BA 08.32 00:14 6. R 1422 BA 08.48 00:16 7. R 1123 BA 09.05 00:17 8. R 1363 BA 09.22 00:17 9 R 1420 BA 09.37 00:15 Headway rata-rata (menit) 14.25 13.5 Headway rata-rata (menit) 14.37 Lampiran 2.4. Hasil Survei Headway Terminal Gerilya Sabtu Siang No. Nomor Kendaraan Waktu Tiba Diterminal Waktu Headway 1. R 1334 BA 11.31 00.13 2. R 1260 BA 12.44 00.15 3. R 1334 BA 12.59 00.17 4. R 1381 BA 13.16 00.11 5. R 1333 BA 13.27 00.15 6. R 1260 BA 13.42 00.17 7. R 1357 BA 13.59 00.16 8. R 1309 BA 14.15 00.14 9. R 12243 BA 14.29 Headway rata-rata (menit) 15.25 14.25 Headway rata-rata (menit) 14.75

Lampiran 2.5. Hasil Survei Headway Terminal Gerilya Minggu Pagi No. Nomor Kendaraan Waktu Tiba Diterminal Waktu Headway 1. R 1112 BA 07.11 2. R 1428 BA 07.23 3. R 1321 BA 07.26 4. R 1396 BA 07.50 5. R 1381 BA 08.00 6. R 1312 BA 08.16 7. R 1357 BA 08.27 8. R 1420 BA 08.44 9. R 1260 BA 08.56 00.12 00.14 00.16 00.17 00.13 00.10 00.11 00.12 Headway rata-rata (menit) 14.75 11.5 Headway rata-rata (menit) 13.12 Lampiran 2.6. Hasil Survei Headway Terminal Gerilya Minggu Siang No. Nomor Kendaraan Waktu Tiba Diterminal Waktu Headway 1. R 1422 BA 12.23 2. R 1232 BA 12.36 3. R 1136 BA 12.50 4. R 1334 BA 13.04 5. R 1381 BA 13.15 6. R 1357 BA 13.27 7. R 1333 BA 13.40 8. R 1381 BA 13.58 9. R 1251 BA 14.13 00.13 00.14 00.12 00.18 00.14 00.11 00.13 00.15 Headway rata-rata (menit) 14.25 13.25 Headway rata-rata (menit) 13.75

Lampiran 5.1 Hasil Survai Waktu Tempuh Hari No. Kendaraan Jam Berangkat Jam Kedatangan Waktu Tempuh Sabtu Minggu Senin Pagi R 1135 06 : 55 07 : 55 60 menit Siang R 1381 12 : 10 13 : 16 66 menit Pagi R 1396 07 : 00 07 : 50 50 menit Siang R 1357 12 : 30 13 : 27 57 menit Pagi R 1321 06 : 50 07 : 55 65 menit Siang R 1320 11 : 15 12 : 25 70 menit

Lampiran 3 Waktu Sirkulasi Lampiran 3.1. Waktu Sirkulasi Terminal Gerilya Senin Pagi Terminal- Gerilya TAB TBA AB 5%x(1) BA 5%x(2) TTA 10%x(1) TTB 10%x(2) CT AB (1)+(2)+(3)+(4)+(5)+ (6) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 65 70 3,25 3,5 6,5 7 171.25 Lampiran 3.2. Waktu Sirkulasi Terminal Gerilya Senin Siang Terminal- Gerilya TAB TBA AB 5%x(1) BA 5%x(2) TTA 10%x(1) TTB 10%x(2) CT AB (1)+(2)+(3)+(4)+(5)+ (6) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 75 77 3.75 3.85 7.5 7.7 196.08 Lampiran 3.3. Waktu Sirkulasi Terminal Gerilya Sabtu Pagi Terminal- Gerilya TAB TBA AB 5%x(1) BA 5%x(2) TTA 10%x(1) TTB 10%x(2) CT AB (1)+(2)+(3)+(4)+(5)+ (6) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 65 71 3.25 3 6.5 6 168.07

Lampiran 3.4. Waktu Sirkulasi Terminal Gerilya Sabtu Siang Terminal- Gerilya TAB TBA AB 5%x(1) BA 5%x(2) TTA 10%x(1) TTB 10%x(2) CT AB (1)+(2)+(3)+(4)+(5)+ (6) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 72 78 3.6 3.9 7.2 7.8 193.17 Lampiran 3.5. Waktu Sirkulasi Terminal Gerilya Minggu - Pagi TAB TBA AB 5%x(1) BA 5%x(2) TTA 10%x(1) TTB 10%x(2) CT AB (1)+(2)+(3)+(4)+(5)+ (6) Terminal- Gerilya (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 54 61 2.7 3.05 5.4 6.1 143.09 Lampiran 3.6. Waktu Sirkulasi Terminal Gerilya Minggu - Siang Terminal- Gerilya TAB TBA AB 5%x(1) BA 5%x(2) TTA 10%x(1) TTB 10%x(2) CT AB (1)+(2)+(3)+(4)+(5)+ (6) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 62 69 3.1 3.45 6.2 6.9 165.61

Lampiran 4 Waktu Antara H 60xCxLf P Lampiran 4.1. Waktu Antara Terminal Gerilya Senin Pagi Kapasitas Jumlah Load Faktor Waktu Antara Kendaraan Penumpang ( C ) ( LF ) % ( P ) ( H ) Orang Orang Menit Terminal-Gerilya 9 0.7 31 171.31 Lampiran 4.1. Waktu Antara Terminal Gerilya Senin Siang Kapasitas Jumlah Load Faktor Waktu Antara Kendaraan Penumpang ( C ) ( LF ) % ( P ) ( H ) Orang Orang Menit Terminal-Gerilya 9 0.7 37 196.08

Lampiran 4.1. Waktu Antara Terminal Gerilya Sabtu Pagi Kapasitas Jumlah Waktu Load Faktor Kendaraan Penumpang Antara ( C ) ( LF ) % ( P ) ( H ) Orang Orang Menit Terminal-Gerilya 9 0.7 32 168.07 Lampiran 4.1. Waktu Antara Terminal Gerilya Sabtu Siang Kapasitas Jumlah Waktu Load Faktor Kendaraan Penumpang Antara ( C ) ( LF ) % ( P ) ( H ) Orang Orang Menit Terminal-Gerilya 9 0.7 27 193.17

Lampiran 4.1. Waktu Antara Terminal Gerilya Minggu Pagi Kapasitas Jumlah Load Faktor Waktu Antara Kendaraan Penumpang ( C ) ( LF ) % ( P ) ( H ) Orang Orang Menit Terminal-Gerilya 9 0.7 26 143.09 Lampiran 4.1. Waktu Antara Terminal Gerilya Minggu Siang Kapasitas Jumlah Load Faktor Waktu Antara Kendaraan Penumpang ( C ) ( LF ) % ( P ) ( H ) Orang Orang Menit Terminal-Gerilya 9 0.7 24 165.61