STATISTIKA-1 TREND SEKULER. <Handout-12> JURUSAN/KELAS: PEMASARAN / A & B MINGGU/PERTEMUAN KE-10 TANGGAL DISUSUN OLEH:

dokumen-dokumen yang mirip
Peramalan (Forecasting)

STATISTIKA DESKRIPTIF Dosen:

ANALISIS DERET BERKALA

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

Rini Andari, S.pd, MM

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STATISTIKA DESKRIPTIF & PRAKTIKUM (AKN) KODE / SKS: KD / 3 SKS

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Angkatan Kerja Banyak hal mengenai kehidupan sosial di suatu negara/masyarakat dapat di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Metode statistik merupakan bidang pengetahuan yang mengalami pertumbuhan

TIME SERIES. Deret berkala dan Peramalan

Minggu-3. Metode Penaksiran Kuantitatif. Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

BAB 2 LANDASAN TEORI

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP PERIODE : JANUARI JUNI 2017

* Menetapkan model peramalan dimasa yang akan datang, baik ramal-an jangka pendek maupun jangka panjang.

Statistika Sosial. Analisis Regresi Sederhana. Yusuf Elmande, S.Si., M.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Humas

ANALISIS DAN PERAMALAN PRODUKSI TANAMAN TEH DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS MUSIM

ANGKA INDEKS. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan adalah proses perkiraan (pengukuran) besarnya atau jumlah

BAB 2 LANDASAN TEORI

05Ilmu. UKURAN PEMUSATAN Ukuran pemusatan tentang median dan modus data yang tidak terdistribusi maupun yang terdistribusi, dan aplikasinya

Analisis Deret Waktu (Time Series Analysis) 3 sesi. Disusun oleh : Sigit Nugroho Sigma Mu Rho

BAB 2 LANDASAN TEORI

1. PENDAHULUAN 2. KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Trend Sekuler Linier. Analisis Runtut Waktu (Time Series) adalah analisis pergerakan atau perubahan variabel bisnis/ekonomi dari waktu ke waktu.

ABSTRAK. Kata kunci : Kas, analisis hubungan kas dan setara kas terhadap pengeluaran investasi dan pendanaan, PT Mustika Ratu,

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI KLASIK

PERAMALAN JUMLAH ANGKATAN KERJA DI KOTA BINJAI PADA TAHUN TUGAS AKHIR REBECKA MARTHA BATE E

DERET BERKALA DAN PERAMALAN

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

PENJABARAN MATA KULIAH (COURSE OUTLINE)

BAB II TINJAUAN TEORI. perubahan bertambah disebut trend positif atau. naik. Sebaliknya, jika rata rata perubahan berkurang

Febriyanto, S.E., M.M.

OUTLINE. BAGIAN I Statistik Deskriptif. Pengertian Statistika. Penyajian Data. Ukuran Pemusatan. Ukuran Penyebaran. Angka Indeks

ABSTRAK. Kata Kunci : Sparepart, Peramalan, Trend Moment

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. estimasi data yang akan datang. Peramalan atau Forecasting merupakan bagian

BAB III METODE PERAMALAN DENGAN METODE DEKOMPOSISI. Metode peramalan yang biasanya dilakukan didasarkan atas konsep

MODUL 8 ANALISA TREND DAN FORECASTING

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Adanya waktu tenggang (lead time) merupakan alasan utama bagi perencanaan dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang akan terjadi di masa yang akan datang menggunakan dan. mempertimbangkan data dari masa lampau. Ketepatan secara mutlak dalam

BAB III PERAMALAN DENGAN METODE DEKOMPOSISI. (memecah) data deret berkala menjadi beberapa pola dan mengidentifikasi masingmasing

Deret Berkala dan Peramalan

SOAL PREDIKSI XI. 2. Jika x = 4, y = 16, dan z = 27, nilai adalah. a. b. c. d. e.

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANGGARAN PENJUALAN (FORECAST PENJUALAN DAN HASIL PENJUALAN)

YKRN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kedua, lim f(x)=l harus dibaca serta ditafsirkan bahwa L adalah limit fungsi f(x), dan bukan berarti L adalah nilai fungi f(x).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Matematika Wajib

BAB 2 LANDASAN TEORI

Dian Kristanti 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Meulaboh.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MATERI POLA BILANGAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Matematika SMP 1 Dosen Pengampu : Koryna Aviory, S.Si., M.Pd

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. masa lalu maupun saat ini baik secara matematik maupun statistik.

BAB II LANDASAN TEORI

Pembangunan Perangkat Lunak Peramalan Penjualan Dan Perencanaan Pemesanan Untuk Membantu Manajemen Persediaan Pada Perusahaan Dagang

BAB 2 LANDASAN TEORI. dangkal, sehingga air mudah di gali (Ruslan H Prawiro, 1983).

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PADA USAHA KECIL MENENGAH. (Studi Di Kota Madiun)

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model

PELATIHAN INSTRUKTUR/PENGEMBANG SMU. 28 JULI s.d. 10 AGUSTUS 2003 S T A T I S T I K A. Oleh: Drs. Marsudi Raharjo, M. Sc., Ed

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dipergunakan sebagai dasar penarikan garis trend yang dapat menunjukkan

CROSS SECTION. Data yang tidak berdasar waktu DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU TIME SERIES. Berbasis Waktu

PRAKATA. Statistika I

PERAMALAN (FORECASTING)

PEMODELAN DAN PERAMALAN DATA DERET WAKTU DENGAN METODE SEASONAL ARIMA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA. Prediksi pada dasarnya merupakan dugaan atau prediksi mengenai terjadinya

Deret Fourier. (Pertemuan XI) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil

Prediksi Tingkat Kemiskinan di Provinsi Aceh dengan Model AR

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia merupakan unsur yang penting dalam pembangunan. Di Indonesia,

STATISTIKA II (BAGIAN

UKURAN PEMUSATAN : MEAN, MEDIAN, MODUS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN TM 13-14

CROSS SECTION. Data yang tidak berdasar waktu DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU TIME SERIES. Berbasis Waktu

STATISTIK 1. PENDAHULUAN

Statistika Deskriptif & Distribusi Frekuensi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ilmu Komunikasi Humas

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegitan yang memperkirakan apa yang akan

2

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang. Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan.

Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan

ULASAN MENENTUKAN RANGE DALAM MATERI STATISTIKA di SMA KELAS XI (Oleh Theresia Widyantini)

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI TEKNIK PROYEKSI BISNIS DODI TISNA AMIJAYA SE.,MM METODA METODA -- METODA PERAMALAN METODA PERAMALAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN TM 02

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Kode Mata Kuliah : TI 003

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Tabel 3.1 Operasionalisasi variabel Variabel Sub Variabel Indikator Skala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI STATISTIKA. Tri Indri Hardini

ANALISIS DATA BERKALA (TIME SERIES)

BAB 2. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

Transkripsi:

STATISTIKA- TREND SEKULER <Handout-> JURUSAN/KELAS: PEMASARAN / A & B MINGGU/PERTEMUAN KE-0 TANGGAL 8--00 DISUSUN OLEH: CAHYAT ROHYANA, SE., MM. POLITEKNIK POS INDONESIA JL. SARIASIH No.54 BANDUNG 405

TREND SEKULER <HANDOUT-, MINGGU KE-0> PENGERTIAN Pada umumnya garis trend digambarkan sebagai suatu garis yang linier, kenyataannya garis trend tidak selalu linier, misal kurva Gompertz dan kurva Pearl-Reed. Penggambaran trend deret berkala dengan sebuah garis linier bertujuan untuk mengukur dispersi (deviasi) nilai-nilai deret berkala dari tend-nya. Dispersi (deviasi) sedemikian itu disebabkan oleh gerakan musim, siklikal atau residu deret berkala. Penggambaran trend juga dimaksudkan untuk meneliti pengaruh trend terhadap gerakan komponen-komponen lainnya. Trend penjualan, produksi dan konsumsi dapat diekstrapolasikan untuk memprediksi jumlah penjualan, produksi dan konsumsi di masa mendatang. Sebenarnya setiap trend menggambarkan gerakan secara rata-rata atau keseluruhan. Dalam jangka pendek, penerapan trend linier pada gerakan deret berkala masih masuk akal. Sebaliknya, penerapan demikian itu dalam jangka panjang perlu dilakukan dengan hati-hati. Dalam jangka panjang, garis linier memiliki kecenderungan untuk mendatar sehingga garis keseluruhannya bukan lagi linier melainkan non-linier. PENGGUNAAN TREND SEKULER YANG LINIER Metode Penerapan Garis Linier Secara Bebas Penerapan garis linier secara bebas bukan berarti penerapan tanpa kriteria. Sesungguhnya penerapan tersebut merupakan penerapan trend tanpa menggunakan rumus matematika. Jika kriteria penerapan sudah dirumuskan, maka garis trend dapat digambarkan berdasarkan perumusan tersebut hanya dengan menggunakan bantuan sebuah mistar. METODE SETENGAH RATA-RATA (SEMI AVERAGE) Prosedur pencarian nilai trend dapat dilakukan sebagai berikut: i. Membagi deret ke dalam kelompok dengan jumlah tahun dan jumlah deret berkala yang sama. Dapat disajikan dengan menggunakan tabel, kolom () tahun atau periode, dan kolom () data yang dikelompokkan. ii. Menghitung semi-total tiap kelompok dengan cara menjumlahkan nilai deret iii. berkala tiap kelompok, sajikan dalam kolom (3). Carilah rata-rata hitung tiap kelompok untuk memperoleh setengah rata-rata dan sajikan dalam kolom (4). iv. Nilai trend linier untuk tahun-tahun atau periode-periode tertentu, kolom (5), dapat dirumuskan sebagai: Y = a 0 + bx.

dimana: Y = nilai trend priode tertentu a 0 = nilai trend priode dasar b = pertambahan trend tahunan secara rata-rata yang dihitung atas dasar ( X X ) / n dimana X = rata-rata kelompok kedua, X = rata-rata kelompok pertama dan n = jumlah periode antara periode X dan periode X. X = Jumlah unit tahun yang dihitung dari periode dasar. Contoh: Tahun Harga rata-rata perdagangan besar dalam rupiah/00 kg Semi-total Setengah rata-rata Trend awal tahun () () (3) (4) (5) 967 3.79.06,7 968 9.3 4.759,50 969 4.809 7.457,83 970.57 60.937 0.56,67 0.56,7 97 0.38.854,50 97.43 5.55,83 973 3.73 8.5,7 974 3.986 0.949,50 975 8.64 3.647,83 976 6.670 58.077 6.346,67 6.346,7 977 8.464 9.044,50 978 37.06 3.74,83 Estimasi persamaan trend linier: Y = a 0 + bx. Berdasarkan tabel kalkulasi di atas maka di hasilkan dua persamaan sebagai berikut: ) Y = 0.56,67 +.698,33 X a = 0.56,67 / n = (6.346,67-0.56,67) / 6 = 690 / 6 =.698,33 n = 976 970 = 6

Karena tahun 970 dijadikan sebagai tahun dasar maka untuk tahun ini X = 0, sehingga apabila kita ingin memprediksi harga rata-rata perdagangan besar karet untuk tahun 97 maka X =. Y 97 = 0.56,67 +.698,33 () =.854,497 dibulatkan.854,50. ) Y = 6.346,67 + bx a = 6.346,67 / n = (6.346,67-0.56,67) / 6 = 690 / 6 =.698,33 n = 976 970 = 6 Dalam persamaan ini yang menjadi tahun dasar adalah tahun 976, maka X untuk tahun ini = 0. Jadi apabila kita ingin memprediksi harga rata-rata perdagangan besar karet untuk tahun 978 maka X =. Y 978 = 6.346,67 +.698,33 () = 3.74,87 dibulatkan 3.74,87. Persamaan garis trend tersebut, baik untuk persamaan ) maupun persamaan ) dapat digambar dengan menggunakan hitungan tahun sebagai sumbu x (kolom-) dan harga rata-rata (kolom-5) sebagai sumbu y. 40,000 35,000 30,000 5,000 0,000 5,000 0,000 5,000 Harga Rata-Rata Perdagangan Besar Karet RSS I di Pasar Jakarta, 967-978 Y = Harga Aktual Trend - 967 968 969 970 97 97 973 974 975 976 977 978 X = Tahun 3

Penggambaran Trend untuk Jumlah Data Ganjil Jika jumlah data ganjil maka pencarian trend dilakukan sebagai berikut: i. Jumlah deret berkala dikelompokkan menjadi bagian yang sama dengan cara memasukkan periode tahun serta nilai deret berkala paling tengah, ke dalam kedua kelompok. ii. Cara menghitung semi-total dan setengah rata-rata tidak berbeda dari cara menghitung untuk jumlah data genap. iii. Jumlah deret pada kedua kelompok harus sama. Contoh: Tahun Jumlah karet dalam Setengah Trend awal ton Semi-total rata-rata tahun () () (3) (4) (5) 97 4.7 46.80.50 973 43.808 43.35.50 974 40.508 59.530 39.88.50 39.88.50 975 33.097 36.43.50 975 33.097 36.43.50 976 3.576 3.944.50 977 4.995 7.90 9.475.50 9.475.50 978 7.34 6.006.50 Estimasi persamaan trend linier: Y = a 0 + bx. Berdasarkan tabel kalkulasi di atas maka di hasilkan dua persamaan sebagai berikut: ) Y = 39.88.50 +.698,33 X a = 39.88.50 / n = (9.475.50-39.88.50) / 3 = -0407 / 3 = 3.469 n = 977 974 = 3 Karena tahun 974 dijadikan tahun dasar maka untuk tahun ini X = 0, sehingga apabila kita ingin memprediksi jumlah karet (dalam ton) untuk tahun 975 maka X =. Y 975 39.88.50 3.469 () = 36.43,50. 4

) Y = 9.475.50 + bx a = 9.475.50 / n = (9.475.50-39.88.50) / 3 = -0407 / 3 = 3.469 n = 977 974 = 3 Dalam persamaan ini yang menjadi tahun dasar adalah tahun 977, maka untuk tahun ini X = 0. Jadi apabila kita ingin memprediksi jumlah karet (dalam ton) untuk tahun 975 maka X =. Y 975 = 9.475.50 3.469 ( ) = 36.43,50. Persamaan garis trend dapat digambarkan dengan menggunakan hitungan tahun sebagai sumbu x (kolom-) dan jumlah karet dalam ton (kolom-5) sebagai sumbu y. Trend Jumlah Karet (Ton), 97-978 Y = Jumlah Karet 50,000 45,000 40,000 35,000 30,000 5,000 0,000 Aktual Trend 5,000 0,000 5,000-97 973 974 975 976 977 978 X = Tahun REFERENSI Dajan, Anto (995), Pengantar Metode Statistik Jilid, Cetakan ke-8 Edisi Revisi 983, LP3ES, Jakarta. (AD) Weiers, Ronald W. (998:73-75, 76-765), Introduction to Business Statistics, Third Edition, International Thompson Publishing Company/ITP, Pacific Grove, CA. (RW) 5