Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

dokumen-dokumen yang mirip
Mengeluarkan uang dalam rangka membiayai proses pendidikan adalah investasi yang sangat menguntungkan dan dapat dinikmati selama-lamanya.

Edu Geography

KARTIKA HITASARI NIM : JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pemerintah menetapkan PP Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib

BAB I PENDAHULUAN. usaha manusia dalam rangka memajukan aktivitas. Pendidikan sebagai suatu

Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan)

BAB I PENDAHULUAN. bermaksud menjelaskan hubungan antara lingkungan alam dengan penyebarannya

kualifikasi S1/D IV,S2 atau lebih. guru dan murid. a) Angka Partisipasi Sekolah (APS)

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam tulisan ini adalah data sekunder (Time Series) dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TUJUAN 2. Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua

Jurnal Geodesi Undip AGUSTUS 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang paling penting keberadaannya. Setiap orang mengakui bahwa tanpa

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

KATA PENGANTAR. Jakarta, November 2017 Pusat Data Dan Statistik Pendidikan Dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan

Edu Geography

ANALISA PENDEKATAN SISTEM PENDIDIKAN PADA PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. negara karena dari sanalah kecerdasan dan kemampuan bahkan watak bangsa di masa

PETA ADMINISTRASI KECAMATAN SEMARANG UTARA

PETA ADMINISTRASI KOTA SEMARANG

DAFTAR TABEL Persentase SD/ MI yang semua rombongan... belajar (rombel)nya tidak melebihi 32 orang

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) ANALISIS SPASIAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KABUPATEN BREBES BAGIAN TENGAH

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II GAMBARAN UMUM. berbatasan langsung dengan Kabupaten Kendal di sebelah barat, Kabupaten

gizi buruk. Ketenagakerjaan meliputi rasio penduduk yang bekerja. Secara jelas digambarkan dalam uraian berikut ini.

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

Tabel 7.2 CAPAIAN KINERJA PROGRAM INDIKATOR

KONDISI AWAL TAHUN % 62.00% 50.00% 55.00% 98.40% % % 97.00%

dari target 28,3%. dari target 25,37%. dari target 22,37%. dari target 19,37%.

PENDAPATAN DOMESTIK REGIONAL BRUTO PER KAPITA DAN ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH (APS) DI PROVINSI BALI (Sebuah Analisis Tipologi Daerah)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KECAMATAN BONDOWOSO. Nevy Farista Aristin

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

Edu Geography 5 (1) (2017) Edu Geography.

HUBUNGAN NILAI UN MATEMATIKA SD DENGAN KEMAMPUAN HITUNG NUMERIK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dinilai sangat penting dalam mendukung pertumbuhan. pendidikan bagi masyarakat di antaranya berkaitan dengan pengurangan

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal.

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

ANALISIS KEBUTUHAN DAN SEBARAN GURU IPS SMP DI KECAMATAN BELITANG TAHUN 2014 (JURNAL) Oleh ANDRI WIJAYA

I. PENDAHULUAN. sensitif menghadapi era globalisasi. Oleh karena itu, pendidikan memiliki

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP)

KAJIAN PENGELUARAN PUBLIK INDONESIA: KASUS SEKTOR PENDIDIKAN

PELAYANAN HAK MENDAPATKAN PENDIDIKAN PADA SISWA KURANG MAMPU (Studi Kasus Pelaksanaan Program Sintawati di SMA Negeri 1 Gondang Kabupaten Sragen

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor penyebab..., Rika Aristi Cynthia, FISIP UI, Universitas Indonesia

Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Dan Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu bersaing dalam era keterbukaan, pemerintah memandang perlu

KATA PENGANTAR ±±. DAFTAR ISI vii ^

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, koperasi

ISU-ISU STRATEGIS. 3.1 Analisis Situasi Strategis

ANALISIS LAYANAN PENDIDIKAN

Sosial. Social. Rasio Murid Terhadap Guru (1) (2) (3) (4) (5) (6) Guru Teachers. Kelas Classes. Murid Students. Sekolah Schools

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN TUGAS- TUGAS PELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh: Farah Dita Wulandari, Pendidikan Teknik Boga, Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Yunita 56, Sunardi 57, Dafik 58

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL

KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BAMBANGLIPURO KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017

ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK) WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PARTISIPASI PENDIDIKAN SISWA SD, SMP, SMA DI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV HASIL PENELITIAN. 01 kelurahan Bulu Lor Kecamatan Semarag Utara Kota Semarang. Puskesmas memiliki luas tanah 567 dan luas bangunan 346

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Trimurti merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN - 1 -

ANALISIS KEBUTUHAN GURU IPS SMP DI KECAMATAN WONOSOBO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2017 (JURNAL) Oleh HERLI ANDIKA PUTRA

by : Muhammad Alfi* Helfia Edial** Afrital Rezki**

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pendidikan yang lebih upaya untuk meningkatkan

TAMAN KANAK-KANAK Tabel 5 : Jumlah TK, siswa, lulusan, Kelas (rombongan belajar),ruang kelas, Guru dan Fasilitas 6

PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

MENURUNNYA JUMLAH SISWA SD NEGERI 1 DESA RUKTI SEDIYO KECAMATAN RAMAN UTARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

BAB IV PRIORITAS INTERVENSI KEBIJAKAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PRIORITAS INTERVENSI KEBIJAKAN

BAB IV GAMBARAN UMUM KOTA SUKABUMI. Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI)

PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (Usia 0-6 Tahun)

KAJIAN JANGKAUAN PELAYANAN DAN KEBUTUHAN FASILITAS PENDIDIKAN DI KECAMATAN SINGKIL KABUPATEN ACEH SINGKIL

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris, hal ini dapat dilihat dari sebagian besar

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

BAB I PENDAHULUAN. kependudukan di Kabupaten Lombok Barat. 2. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap situs kependudukan pada tingkat

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008)

Analisis Sosial Budaya yang Mempengaruhi Pelaksanaan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Kata Kunci: Kelas Bilingual, Kelas Reguler, Prestasi Belajar

Karakteristik Sosial Ekonomi Kepala Rumah Tangga Di Perumahan Permata Biru Kelurahan Sukarame Tahun 2015

Tingkat Keterlaksanaan Administrasi (Sumi Fitriana)

Daftar Tabel. Halaman

belum tertampung di SLTP/MTs; (2) Kekurangan ruang kelas sebanyak orang; (2) Guru yang tidak layak mengajar

Transkripsi:

Jurnal Geografi Volume 13 No 1 (43 dari 100) Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH (APS) PADA MASYARAKAT PESISIR DAN PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ANAK DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG TAHUN 2015 Siti Aminah Tenaga Pengajar di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation Email: aitia4148@gmail.com Sejarah Artikel Diterima: September 2015 Disetujui: September 2015 Dipublikasikan: Januari 2016 Abstract Analysis of the survey data and secondary data City Education Department Semarang School Enrollment At Coastal Community District of Semarang Utara both GER and net enrollment ratio in 2015, in the District of Semarang north taken three village is Village Stage Lor the number of digits to a participatory Schools elementary level 21.95 and 139.25 Junior level, Village Bandarharjo the number of elementary school a participatory Figures 70,71% and 18,12% Junior level, and Village Tanjung Mas by the number of digits to a participatory 105,59% elementary school and junior high school level of 59,38%. Direct role and the role of parents indirectly in the northern district of semarang can be seen that the role of parents in children's education in the District of North Semarang can dikriteriakan very high. Keyword: school enrollment (APS), the role of parents in children's education Abstrak Penelitian ini bertujuan : (1) Mengetahui angka partisipasi sekolah pada masyarakat pesisir Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang, dan (2) Mengetahui peran orang tua dalam pendidikan anak. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yang mempunyai anak usia 7-15 tahun di wilayah Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang yang berjumlah 15.844 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 99 KK yang terdiri dari 22 KK di Kelurahan Panggung Lor, 30 KK di Kelurahan Bandarharjo dan 47 KK di Kelurahan Tanjung Mas. Pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa angka partisipasi sekolah pada masyarakat pesisir Kecamatan Semarang Utara, di Kelurahan Panggung Lor untuk tingkat SD 21,95% dan tingkat SMP 13925%, Kelurahan Bandarharjo untuk tingkat SD 70,71% dan tingkat SMP 18,12%, serta Kelurahan Tanjung Mas untuk tingkat SD 105,59% dan tingkat SMP 59,38%. Peran secara langsung dan peran orang tua secara tidak langsung dalam pendidikan anak di Kecamatan Semarang Utara dapat dikategorikan sangat tinggi. Kata Kunci: Angka Partisipasi Sekolah (APS), peran orang tua dalam pendidikan anak

Jurnal Geografi Volume 13 No 1 (44 dari 100) 1. PENDAHULUAN Kesempatan untuk memperoleh pendidikan dasar yang layak adalah hak setiap warga negara, tanpa kecuali. Artinya latar belakang sosial, budaya, ekonomi dan sebagainya bukanlah penghalang bagi anakanak usia sekolah untuk mengenyam pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting bagi pembangunan bangsa. Menyadari hal tersebut pada tahun 1994 telah dimulai program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang didasari konsep pendidikan dasar untuk semua, yang pada hakekatnya berarti penyediaan akses yang sama untuk semua anak. Melalui program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun diharapkan dapat mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dasar yang perlu dimiliki semua warga negara sebagai bekal untuk dapat hidup dengan layak di masyarakat dan dapat melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi baik ke lembaga pendidikan sekolah ataupun luar sekolah. Berbagai macam program dalam penuntasan wajib belajar 9 tahun telah dilaksanakan, tetapi masih saja ditemui anak yang putus sekolah pada usia wajib belajar 9 tahun. Kondisi pendidikan di suatu daerah, khususnya Kecamatan Semarang Utara, selain dinilai menggunakan data tingkat pendidikan penduduk, juga memanfaatkan data angka partisipasi kasar (APK) dan angka partisipasi murni (APM). APK disertakan karena menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di suatu tingkat pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan, sehingga dengan adanya APK dapat menunjukkan besarnya daya serap setiap jenjang pendidikan di Kecamatan Semarang Utara. APM menunjukkan partisipasi penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu. APM di suatu jenjang pendidikan didapat dengan membagi jumlah siswa atau penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah dengan jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang sekolah tersebut (Dinas Pendidikan, 2014: 152). Kecamatan Semarang Utara memiliki APK dan APM yang rendah pada jenjang pendidikan SD dan SMP jika dibandingkan dengan rata-rata Kota Semarang. Pada jenjang SD, APK Kecamatan Semarang Utara sebesar 73,59%, sedangkan rata-rata APK Kota Semarang sebesar 112,12%. Pada jenjang SMP, APK Kecamatan Semarang Utara sebesar 80,14%, sedangkan rata-rata APK Kota Semarang sebesar 123,44% (Dinas Pendidikan, 2014: 152). APM yang dimiliki Kecamatan Semarang Utara di bawah rata-rata APM Kota

Jurnal Geografi Volume 13 No 1 (45 dari 100) Semarang. Pada jenjang SD, APM Kecamatan Semarang Utara sebesar 62,79% dengan rata- rata APM Kota Semarang sebesar 94,94%. Adapun pada jenjang SMP, APM Kecamatan Semarang Utara sebesar 61,40% dengan ratarata APM Kota Semarang sebesar 87%12 (Dinas Pendidikan, 2014: 152). Kusnadi (2009:27-28) mengatakan bahwa masyarakat pesisir menghadapi sejumlah masalah politik, sosial dan ekonomi yang kompleks, dimana permasalahan tersebut, antara lain sebagai berikut; 1) Kemiskinan, kesenjangan dan tekanan-tekanan ekonomi; 2) Keterbatasan akses modal, teknologi, dan pasar; 3)Kelemahan fungsi kelembagaan sosial ekonomi yang ada; 4) Kualitas SDM yang rendah; 5) Degradasi sumberdaya lingkungan, baik dikawasan pesisir dan laut. 2. METODOLOGI Penelitian ini berlokasi di Kecamatan Semarang Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yang mempunyai anak usia 7-15 tahun di wilayah Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang berjumlah 15.844 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 99 KK yang terdiri dari 22 KK di Kelurahan Panggung Lor, 30 KK di Kelurahan Bandarharjo dan 47 KK di Kelurahan Tanjung Mas. Pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling. a. Angka Partisipasi Sekolah (APS) 1) Angka Partisipasi Kasar usia 7-15 tahun Angka partisipasi kasar (APK) adalah persentase jumlah murid di jenjang pendidikan tertentu, diukur dengan jumlah anak yang melanjutkan sekolah dan yang tidak melanjutkan sekolah. 2) Angka Partisipasi Murni usia 7-15 tahun Angka partisipasi murni (APM) adalah persentase murid dengan umur yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya terhadap jumlah penduduk di umur yang sama, diukur dengan jumlah anak yang putus sekolah. b. Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak 1) Secara langsung, dengan indikator sebagai berikut. a) Membimbing dan membantu dalam belajar yaitu tenaga yang digunakan untuk mendampingi serta membantu anak ketika anak sedang belajar, diukur lama waktu (jam). b) Menyediakan sarana dan prasarana dalam belajar yaitu penyediaan kebutuhan untuk belajar dilihat dari materi dan barang penunjang belajar (buku, alat tulis, dll). 2) Peran tidak langsung, dengan indikator sebagai berikut. a) Memberi kasih sayang yaitu memberi perhatian pada saat belajar dan kegiatan sekolah, dilihat dari pemberian kebutuhan penunjang saat belajar.

Jurnal Geografi Volume 13 No 1 (46 dari 100) b) Pandangan rapor/nilai adalah suatu bentuk perhatian kepada anak dengan cara menanyakan nilai, dilihat dengan ulangan harian dan rapor. c) Kegiatan di sekolah adalah suatu bentuk peran serta orang tua dalam kegiataan di sekolah bisa dilihat dari kedatangan orang tua saat pengambilan rapor atau acar rapat di sekolah. Pemilihan pendidikan yang tepat adalah memilih pendidikan yang sesuai dengan minat anak dan kemampuan orang tua. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik deskriptif persentase. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Letak astronomis merupakan letak suatu daerah berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Secara astronomis Kecamatan Semarang Utara terletak pada titik koordinat 60⁰50-7⁰10 Lintang Selatan dan 109⁰35-110⁰50 Bujur Timur (Kecamatan Semarang Utara, 2014: 1). Kecamatan Semarang Utara merupakan salah satu Kecamatan di Kota Semarang yang berjarak 5 Km dari pusat Kota Semarang. Secara administratif Kecamatan Semarang Utara memiliki 9 Kelurahan. Adapun Kelurahan di Kecamatan Semarang Utara meliputi Kelurahan Bululor, Kelurahan Pelombokan, Kelurahan Panggung Lor, Kelurahan Panggung Kidul, Kelurahan Kuningan, Kelurahan Purwosari, Kelurahan Dadapsari, Kelurahan Bandarharjo, Kelurahan Tanjung Mas (BPS, 2014:1). 3.1 Angka Partisipasi Sekolah (APS) APS merupakan persentase anak sekolah pada usia jenjang pendidikan tertentu dalam kelompok usia yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. Salah satu upaya untuk memperluas jangkauan pelayanan pendidikan bertujuan untuk meningkatkan pemerataan fasilitas pendidikan, sehingga makin banyak penduduk yang bersekolah (BPS, 2010: 4). Tabel 1. Angka Partisipasi Sekolah Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang Tahun 2014 No Kelurahan SD/ MI % SMP/ MTS % 1 Bululor 82,69 52,98 2 Plombokan 0 71,77 3 Panggung Kidul 194,27 312,35 4 Panggung Lor 21,95 139,25 5 Kuningan 117,86 44,28 6 Purwosari 89,40 105,41 7 Dadapsari 75,62 46,23 8 Bandarharjo 70,71 18,12 9 Tanjung Mas 105,59 59,38

Jurnal Geografi Volume 13 No 1 (47 dari 100) Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa APS di lokasi penelitian adalah (1) untuk Kelurahan Panggung Lor pada tingkat SD sebesar 21,95% dan tingkat SMP sebesar 139,25%, (2) untuk Kelurahan Bandarharjo pada tingkat SD sebesar 70,71 % dan tingkat SMP sebesar 18,12%, dan (3) untuk Kelurahan Tanjung Mas pada tingkat SD sebesar 105,59 % dan tingkat SMP sebesar 59,38 %. Tabel 2. Angka Partisipasi Kasar Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang Tahun 2015 No Kelurahan SD/MI % SMP/MTS % 1 Panggung Lor 21,95 139,25 2 Bandarharjo 70,71 18,12 3 Tanjung mas 105,59 59,38 Berdasarkan Tabel 2, bahwa APK pada masyarakat Kelurahan Panggung Lor pada tingkat SD sebesar 21,95% dan tingkat SMP sebesar 139,25 %, Kelurahan Bandarharjo pada tingkat SD sebesar 70,71 % dan tingkat SMP sebesar 18,12 %, dan Kelurahan Tanjung Mas pada tingkat SD sebesar 105,59 % dan tingkat SMP sebesar 59,38 %. 3.2 Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak Peran orangtua adalah ikut berupayanya orang tua terhadap kemajuan pendidikan anakanaknya, peran ini dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung. Orang tua mempunyai peranan yang tak terhingga dalam kelangsungan pendidikan anak. Peran serta orang tua terhadap pendidikan anak meliputi peran serta langsung dan peran tidak langsung. a. Peran Secara Langsung Peran orang tua secara langsung yaitu partisipasi orang tua dalam hal suatu pelaksanaaan, atau orang tua ikut langsung berperan serta dalam kelangsungan pendidikan anak. Dalam penelitian ini peran serta langsung dari orang tua yaitu mendampingi dan membimbing dalam belajar, penyediaan sarana dan prasarana dalam belajar, penyediaan biaya sekolah. Indikator dari peran serta langsung dari orang tua adalah sebagai berikut. 1) Indikator Membimbing dan Membantu Belajar Berdasarkan hasil penelitian berkenaan dengan proses membimbing dan membantu dalam belajar masyarakat pesisir dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa indikator membimbing dan membantu dalam belajar terbanyak di Kelurahan Bandarharjo yaitu kriteria tinggi sebanyak 36,66%, dan yang terkecil adalah kriteria sangat rendah sebesar 3,33%. Membimbing dan membantu dalam belajar terbanyak di Kelurahan Tanjung Mas

Jurnal Geografi Volume 13 No 1 (48 dari 100) yaitu kriteria tinggi sebanyak 46,80%, dan yang terkecil adalah kriteria sangat rendah sebesar 4,25%. membimbing dan membantu dalam belajar terbanyak di Kelurahan Panggung Lor yaitu kriteria rendah sebanyak 59,09% dan membimbing dan membantu dalam belajar yang paling kecil adalah kriteria rendah sebanyak 40,90%. Rata-rata membimbing dan membantu dalam belajar di daerah penelitian yaitu rendah. Tabel 4. Membimbing dan Membantu dalam Belajar Kelurahan Interval Kriteria Bandarharjo Tanjung Mas Panggung Lor 81,26% 100% Sangat Tinggi 6 20,00 7 14,90 0 0 62,6% 81,25% Tinggi 11 36,66 16 34,04 9 40,90 43,76% 62,5% Rendah 12 40,00 22 46,80 13 59,09 25% 43,75% Sangat Rendah 1 3,33 2 4,25 0 0 2) Indikator Penyediaan Sarana dan Prasarana dalam Belajar Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa indikator penyediaan sarana dan prasarana dalam belajar terbanyak di Kelurahan Bandarharjo yaitu kriteria tinggi sebanyak 76,66%, dan yang terkecil adalah kriteria rendah sebesar 23,33%. Penyediaan sarana dan prasarana dalam belajar terbanyak di Kelurahan Tanjung Mas yaitu kriteria sangat tinggi dan tinggi sebanyak 31,09%, dan yang terkecil adalah kriteria sangat rendah sebesar 2,12%. Penyediaan sarana dan prasarana dalam belajar terbanyak di Kelurahan Panggung Lor yaitu kriteria sangat tinggi sebanyak 86,36% dan penyediaan sarana dan prasarana dalam belajar yang paling kecil adalah kriteria rendah sebanyak 4,54%. Rata-rata penyediaan sarana dan prasarana dalam belajar di daerah peneliti yaitu tinggi. Tabel 5. Penyediaan Sarana dan Prasarana dalam Belajar Kelurahan Interval Kriteria Bandarharjo Tanjung Mas Panggung Lor 81,26% 100% Sangat Tinggi 0 0 15 31,91 19 86,36 62,6% 81,25% Tinggi 23 76,66 15 31,91 2 9,09 43,76% 62,5% Rendah 17 23,33 16 34,04 1 4,54 25% 43,75% Sangat Rendah 0 0 1 2,12 0 0

Jurnal Geografi Volume 13 No 1 (49 dari 100) 3) Indikator Penyediaan Biaya Sekolah Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa indikator penyediaan biaya sekolah terbanyak di Kelurahan Bandarharjo yaitu kriteria tinggi sebanyak 73,33%, dan yang terkecil adalah kriteria rendah sebesar 26,66%. Penyediaan biaya sekolah terbanyak di Kelurahan Tanjung Mas yaitu kriteria rendah sebanyak 36,17%, dan yang terkecil adalah kriteria sangat rendah sebesar 2,12%. Penyediaan biaya sekolah terbanyak di Kelurahan Panggung Lor yaitu kriteria sangat tinggi sebanyak 68,18% dan penyediaan biaya sekolah yang paling kecil adalah kriteria rendah sebanyak 9,09%. Ratarata penyediaan biaya sekolah di daerah peneliti yaitu tinggi. Tabel 6. Penyediaan Biaya Sekolah Kelurahan Interval Kriteria Bandarharjo Tanjung Mas Panggung Lor 81,26% 100% Sangat Tinggi 0 0 15 31,91 5 22,72 62,6% 81,25% Tinggi 22 73,33 14 29,78 15 68,18 43,76% 62,5% Rendah 8 26,66 17 36,17 2 9,09 25% 43,75% Sangat Rendah 0 0 1 2,12 0 0 b. Peran Secara Tidak Langsung Peran orang tua secara tidak langsung yaitu suatu kegiatan yang dilakukan orang tua dalam hal ini memberi perhatian dalam kelangsungan pendidikan anak meliputi: penyediaan sarana dan prasarana belajar, penyediaan biaya sekolah, memberi kasih sayang, menanyakan rapor/nilai, pemilihan pendidikan anak yang tepat, dan mendorong anak untuk tetap melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi (Slameto, 2010:60-64). Indikator dari peran secara tidak langsung dari orang tua adalah sebagai berikut. 1) Indikator Memberi Kasih Sayang dan Menanyakan Rapor/Nilai Berdasarkan hasil penelitian memberi kasih sayang dan menanyakan rapor/nilai anak di masyarakat pesisir dapat dilihat di Tabel 6. Tabel 7. Penyediaan Biaya Sekolah Kelurahan Interval Kriteria Bandarharjo Tanjung Mas Panggung Lor 81,26% 100% Sangat Tinggi 15 50,00 21 44,68 15 68,18 62,6% 81,25% Tinggi 13 36,66 8 17,02 5 22,72 43,76% 62,5% Rendah 2 13,33 17 36,17 2 9,09 25% 43,75% Sangat Rendah 0 0 1 2,12 0 0

Jurnal Geografi Volume 13 No 1 (50 dari 100) 2) Indikator Pemilihan Pendidikan yang Tepat Setiap orang tua mengharapkan anaknya mendapat pendidikan yang layak, apabila orang tua memperoleh pemahaman yang benar mengenai pendidikan, maka terbentuk keyakinan yang berpengaruh pada pembentukan sikap positif yang selanjutnya menimbulkan harapan yang baik terhadap pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian pemilihan pendidikan yang tepat untuk anak pada masyarakat pesisir dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 8. Pemilihan Pendidikan yang Tinggi Interval Kriteria Kelurahan Bandarharjo Tanjung Mas Panggung Lor 81,26% 100% Sangat Tinggi 14 46,66 23 48,93 19 86,36 62,6% 81,25% Tinggi 14 46,66 15 31,91 2 9,09 43,76% 62,5% Rendah 2 6,66 8 17,02 1 5,45 25% 43,75% Sangat Rendah 0 0 1 2,12 0 0 Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa indikator pemilihan pendidikan yang lebih tinggi terbanyak di Kelurahan Bandarharjo yaitu kriteria sangat tinggi dan tinggi sebanyak 46,66%, dan yang terkecil adalah kriteria rendah dan sangat rendah sebesar 6,66%. Indikator pemilihan pendidikan yang lebih tinggi terbanyak di Kelurahan Tanjung Mas yaitu kriteria sangat tinggi sebanyak 48,93%, dan yang terkecil adalah kriteria sangat rendah sebesar 2,12%. Indikator pemilihan pendidikan yang lebih tinggi di Kelurahan Panggung Lor yaitu kriteria sangat tinggi sebanyak 86,36% dan indikator pemilihan pendidikan yang lebih tinggi yang paling kecil adalah kriteria tinggi sebanyak 4,54%. 3) Indikator Mendorong Anak untuk Melanjutkan Pendidikan yang Lebih Tinggi Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa indikator mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi terbanyak di Kelurahan Bandarharjo yaitu kriteria sangat tinggi dan tinggi sebanyak 73,33%, dan yang terkecil adalah kriteria rendah dan sangat rendah sebesar 6,66%. Indikator mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi terbanyak di Kelurahan Tanjung Mas yaitu kriteria sangat tinggi sebanyak 42,55%, dan yang terkecil adalah kriteria tinggi sebesar 23,40%. Indikator mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di Kelurahan Panggung Lor yaitu kriteria sangat

Jurnal Geografi Volume 13 No 1 (51 dari 100) tinggi sebanyak 95,45% dan indikator mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi yang paling kecil adalah kriteria tinggi sebanyak 4,54%. Rata-rata indikator mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di daerah penelitian yaitu sangat tinggi. Tabel 9. Mendorong Anak untuk Melanjutkan Pendidikan yang Lebih Tinggi Interval Kriteria Kelurahan Bandarharjo Tanjung Mas Panggung Lor 81,26% 100% Sangat Tinggi 22 73,33 23 42,55 21 95,45 62,6% 81,25% Tinggi 6 20,00 15 23,40 1 4,45 43,76% 62,5% Rendah 2 6,66 8 34,04 0 0 25% 43,75% Sangat Rendah 0 0 1 0 0 0 4. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. a. Angka partisipasi sekolah (APS) pada masyarakat pesisir Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang Tahun 2015 tergolong rendah. b. Peran orang tua dalam pendidikan anak secara tidak langsung dan secara langsung pada masyarakat pesisir Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang Tahun 2015 tergolong tinggi. Saran yang diajukan dalam penelitian ini yaitu angka partisipasi sekolah (APS) pada masyarakat pesisir dan peran orang tua dalam pendidikan secara langsung dan secara tidak langsung masih tergolong rendah, maka dari itu peran orang tua sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak. 5. DAFTAR PUSTAKA Amti, Eman, dan Marjono, 1991. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Depdikbud. Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. PT Rineka Cipta. Badan Pusat Statistika (BPS), 2013: Kota Semarang dalam Angka, Semarang: Kota Semarang. Dinas Pendidikan, 2014: Angka Partisipasi Kasar. Semarang: Bidang Sosial. Kecamatan Semarang Utara. 2014. Data Monografi. Semarang. Kelurahan Panggung Lor. 2014. Data Monografi. Semarang. Kelurahan Bandarharjo. 2014. Data Monografi. Semarang. Kusnadi, 2009. Keberdayaan Nelayan dan Dinamika Ekonomi Pesisir. Yogyakarta: Ar-Ruzz Medi. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.