BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tak tentu. ( Hasyim Ali, 1993:3) Asuransi terbagi menjadi dua, yaitu life insurance dan non life insurance.

Prosiding Matematika ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan baik untuk melindungi diri, keluarga dan harta benda. Pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Joint life adalah suatu keadaan yang aturan hidup dan matinya merupakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Fungsi Keberlangsungan Hidup (Survival Function) Misalkan adalah usia seseorang saat menutup polis asuransi, sehingga adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di Jurusan

Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa

PREMI TUNGGAL BERSIH UNTUK KONTRAK ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP

Asuransi Jiwa

ASURANSI JIWA. 12/11/2012 MK. Aktuaria Darmanto, S.Si.

: Premi Tunggal Bersih Asuransi Jiwa Seumur Hidup Unit Link. : 1. I Wayan Sumarjaya, S.Si, M.Stats. 2. Drs. I Nyoman Widana, M.

BAB I PENDAHULUAN. untuk melindungi dirinya sendiri maupun keluarga dari kemungkinan kejadian

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana peranan statistika matematika dalam menentukan anuitas premi asuransi jiwa?

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

Analisis Komponen Biaya Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment)

Model Perhitungan Premi Asuransi Jiwa Berjangka Secara Diskrit dan Kontinu

Asuransi Jiwa

CADANGAN PROSPEKTIF ASURANSI JIWA DWIGUNA DENGAN ASUMSI SERAGAM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai alat analisis. Hal itu pula yang dapat terjadi pada perusahaan

Bab 2. Teori Pendukung. 2.1 Pendahuluan. 2.2 Future Life Time

PENENTUAN PREMI TAHUNAN PADA ASURANSI JOINT LIFE DENGAN MENGGUNAKAN ANUITAS REVERSIONARY

PENENTUAN PREMI BULANAN ASURANSI KESEHATAN BERJANGKA PERAWATAN RUMAH SAKIT UNTUK PERORANGAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu sepatutnya nikmat tersebut disyukuri. Kesehatan sudah merupakan

LEMBAR PERNYATAAN DEWAN PENGUJI

Minggu Ke III ASURANSI JIWA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor riil saja seperti pertanian, industri, dan agrobisnis,

PREMI ASURANSI JIWA PADA AKHIR TAHUN KEMATIAN DAN PADA SAAT KEMATIAN TERJADI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda-beda. Definisi definisi tersebut antara lain : dapat terjadi dengan cara membayar premi asuransi.

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk menghitung nilai cadangan asuransi secara umum, maka dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SISTEM INFORMASI ASURANSI

MENENTUKAN FORMULA PREMI TAHUNAN TIDAK KONSTAN PADA ASURANSI JOINT LIFE

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENENTUAN PREMI UNTUK POLIS ASURANSI BERSAMA

PENENTUAN PREMI DAN CADANGAN MANFAAT PADA BEBERAPA JENIS ASURANSI JIWA DENGAN MEMPERHITUNGKAN BIAYA SITI RAHMATUL THAIBAH

PREMI TUNGGAL ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP UNIT LINK DENGAN GARANSI MINIMUM DAN NILAI CAP MENGGUNAKAN METODE POINT TO POINT

BAB II LANDASAN TEORI

PENENTUAN PREMI TAHUNAN UNTUK POLIS ASURANSI JIWA BERSAMA LAST SURVIVOR

PERBANDINGAN NILAI TEBUS DAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA KONTINU. Jl. Prof. Soedarto, S.H, Semarang, 50275

Mengenal Hukum Asuransi di Indonesia. Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional

BAB II PEMBAHASAN ASURANSI JIWA SECARA UMUM. sangat singkat sekali dan hanya terdiri dari tujuh (7) pasal yaitu Pasal 302 sampai

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

PERHITUNGAN NILAI PREMI DAN TUNAI MANFAAT ASURANSI DENGAN BUNGA STOKASTIK MENGGUNAKAN MODEL VASICEK DAN CIR

PENENTUAN NILAI CADANGAN PROSPEKTIF PADA ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP MENGGUNAKAN METODE NEW JERSEY

Prosiding Matematika ISSN:

PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN METODE PREMIUM SUFFICIENCY PADA ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP JOINT LIFE

LIFE ANNUITIES. Di Susun Oleh: Kelompok 1 1. ANGGUN SARLINA SAILAN H RAHMADANA H

I. PENDAHULUAN. Manusia di dalam hidupnya selalu berada dalam ketidakpastian dan selalu

PENENTUAN PREMI TAHUNAN KONSTAN DAN CADANGAN BENEFIT PADA ASURANSI JOINT LIFE BELLA YOSIA

PRINSIP PENETAPAN HARGA PREMI REASURANSI JIWA

Manfaat Dan Mekanisme Penyelesaian Klaim Asuransi Prudential. Ratna Syamsiar. Abstrak

PENDAHULUAN. Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung

Istilah dan Pengertian Asuransi ASURANSI. Hubungan antara Risiko dengan Asuransi 11/8/2014

Bizaini, Dewi Sri Susanti, Yuni Yulida Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat

METODE PREMIUM SUFFICIENCY UNTUK CADANGAN ASURANSI JIWA BERJANGKA PADA STATUS HIDUP GABUNGAN

Asuransi Jiwa

PERUMUSAN PREMI BULANAN ASURANSI KESEHATAN INDIVIDU PERAWATAN RUMAH SAKIT (ANUITAS HIDUP PEMBAYARAN BULANAN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada AJB Bumi Putera 1912 Rayon Madya Pandaan oleh Ariyani (2001). Bumi Putera Rayon pandaan adalah belum tepat.

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat

PREMI ASURANSI JIWA LAST SURVIVOR DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN ASUMSI CONSTANT FORCE

PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN PERHITUNGAN PROSPEKTIF UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN

BAB II LANDASAN TEORI. risiko kematian, atau dalam menghadapi risiko atas harta benda yang dimiliki.

Perhitungan Premi Netto Tahunan Dalam Menganalisis Komponen Biaya Pada Perusahaan Asuransi Jiwa Bumiputera

MODEL SELEKSI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA DENGAN UANG PERTANGGUNGAN MENINGKAT

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

Hadiahkan pemberian yang senantiasa penuh manfaat dan tak terhenti, dari satu generasi ke generasi berikutnya.

BAB II LANDASAN TEORI

PERHITUNGAN NILAI CADANGAN ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP DENGAN METODE ZILLMER DAN FACKLER (Skripsi) Oleh RETNO SAFITRI

Financial Check List. Definisi Asuransi. Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi?

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI JOINT LIFE

PENENTUAN PREMI ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP MENGGUNAKAN SUKU BUNGA VASICEK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB III PENETAPAN HARGA PREMI PADA KONTRAK PARTISIPASI ASURANSI JIWA ENDOWMEN DENGAN OPSI SURRENDER

ANUITAS LAST SURVIVOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Asuransi Jiwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan untuk dirinya sendiri dan orang-orang yang bergantung padanya. Tetapi pada

Istilah dan Pengertian Asuransi ASURANSI. 02-Dec-17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Program dana pensiun merupakan bentuk balas jasa pemerintah terhadap

CADANGAN PREMI TAHUNAN ASURANSI KESEHATAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI BURR. Hendri Arriko 1, Hasriati 2 ABSTRACT

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian

ASURANSI. a. Insured b. Insurer c. Accident d. Interest

ASURANSI. Definisi Asuransi

PREMI ASURANSI KESEHATAN DALAM STATUS HIDUP GABUNGAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi risiko yang mendasar seperti

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jaminan dan perlindungan berkaitan dengan semakin tingginya

Judul : Perhitungan Premi Asuransi Jiwa Endowment Suku Bunga Vasicek dengan Simulasi Monte Carlo ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Risiko seperti ini akan selalu ada dan rentan terjadi pada setiap orang, baik

Tabel Mortalita Indonesia (TMI) I Tabel CSO 1980

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang semakin kuat sangat berpengaruh dalam pertumbuhan

BAB II URAIAN TEORITIS. Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas. Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asuransi Asuransi atau Pertanggungan menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang (K.U.H.D) Republik Indonesia pasal 246 adalah Suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan menerima suatu premi untuk memberikan pergantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tentu. Sedangkan Asuransi atau petanggungan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikat diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan sedangkan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, timbul dari suatu peristiwa tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. 6

2.2 Asuransi Jiwa Asuransi jiwa merupakan usaha kerja sama yang dilakukan oleh sejumlah orang yang sepakat memikul kesulitan dan kerugian keuangan, bila terjadi musibah terhadap salah seorang anggotanya sebagai risiko bersama. Perusahaan yang besar dengan pemegang saham yang banyak, akan mudah mengatasi santunan asuransi dari anggota yang meninggal. Setiap asuransi pada dasarnya merupakan suatu aturan kerja sama dimana para pemegang polis (tertanggung) dari suatu perusahaan asuransi bersama-sama menanggung kerugian finansial yang cukup berat jika dipikul sendiri. Asuransi jiwa utamanya berkaitan dengan kerugian finansial yang diakibatkan oleh kematian. Salah satu dampak yang terjadi dari risiko kematian adalah hilangnya sumber mata pencaharian keluarga diakibatkan kematian seseorang yang menjadi tulang punggung keluarga, dan anggota keluarga yang ditinggalkan akan mengalami kesulitan ekonomi jika mereka tidak dibekali oleh pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu kematian menimbulkan biaya tak terduga yang cukup besar bagi keluarga yang ditinggalkan, seperti mengurus jenazah, pemakaman dan warisan. Berkenaan dengan uraian tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa suatu bentuk perjanjian yang dilakukan oleh perusahaan asuransi sebagai penanggung yang akan menjamin pihak tertangung (peserta asuransi) dalam bentuk pemberian uang sebagai pengalihan resiko bila terjadi sesuatu dengan tertanggung (dalam hal ini meninggal dunia) dinamakan 7

asuransi jiwa. Dipihak lain tertanggung mempunyai kewajiban yaitu melakukan pembayaran dalam jumlah tertentu kepada penanggung. Menurut Salim, A. (2007), Asuransi jiwa (Life Insurance) adalah asuransi yang bertujuan menanggung orang terhadap kerugian finansial tak terduga yang disebabkan karena meninggal atau usia lanjut. Struktur asuransi jiwa berdasarkan pada tiga elemen; (a) mortalitas, yaitu peluang kematian seseorang pada periode tertentu; (b) bunga, yaitu suku bunga yang diperoleh dari dana yang diinvestasikan; dan (c) biaya, yaitu biaya pembuatan polis asuransi jiwa (Larson, 1951 : 1). 2.3 Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole-Life Insurance) Pada asuransi berjangka, preminya relatif murah, tetapi bila jangka waktu sudah habis asuransinya pun habis pula. Walaupun jangka waktu sudah habis, tertanggung dapat pula mengasuransikan kembali dengan Asuransi Seumur Hidup. Asuransi Seumur Hidup ini menjamin bahwa ahli waris tertanggung akan menerima sejumlah uang kapan saja tertanggung meninggal dunia. Asuransi seumur hidup merupakan asuransi dengan pembayaran premi tetap dan dibayarkan tiap tahun selama pemegang polis masih hidup (pembayaran premi dibatasi). Asuransi seumur hidup akan menjamin bahwa klaim kematian akan dibayarkan kapan saja kematian pemegang polis terjadi. Asuransi seumur hidup ini dapat juga dikatakan asuransi berjangka sampai mati atau sampai tertanggung mencapai usia tertinggi ω tahun, karena asuransi seumur hidup ini menjadi adanya klaim 8

kematian tanpa mengingat waktu (kapan saja), sedangkan setiap orang itu tentu akan meninggal. 2.4 Asuransi Jiwa Seumur Hidup Yang Pembayarannya Tertunda Asuransi jiwa seumur hidup adalah jenis asuransi untuk premi tunggal bersih yang pembayarannya harus dilakukan secara sekaligus diawal saat kontrak disetujui, salah satu cara untuk meringankan pembayaran premi tunggal bersih ini dengan adanya asuransi jiwa seumur hidup yang pembayarannya tertunda. Premi tunggal tertunda adalah premi tunggal yang pembayarannya ditunda selama r tahun. Oleh karena itu masa pertanggungan baru dimulai setelah r tahun. Selama waktu r tahun tertanggung tidak melakukan pembayaran premi. Jika terjadi kematian dalam jangka waktu sebelum r tahun, maka pemegang polis tidak mendapat santunan. Santunan akan diterima pemegang polis apabila terjadi kematian setelah r tahun. 2.5 Premi Premi adalah sejumlah pembayaran yang diberikan tertanggung kepada penanggung sebagai imbalan jasa atas pengalihan risiko kepada penanggung. Premi asuransi jiwa adalah sejumlah uang (benefit) terhadap risiko kematian sebagai imbalan jasa atas jaminan perlindungan yang diberikan oleh penanggung kepada tertanggung. Dengan demikian premi asuransi merupakan imbalan jasa atas jaminan yang diberikan oleh 9

penanggung kepada tertanggung untuk mengganti kerugian yang mungkin dialami oleh tertanggung dengan menyediakan sejumlah uang terhadap risiko. Premi sendiri terbagi atas dua macam yaitu premi bersih dan premi kotor. Perhitungan premi suatu asuransi pada umumnya didasarkan pada tiga hal, yaitu perkiraan mortalita, tingkat bunga dan biaya. Pembayaran premi bersih hanya memperhitungkan perkiraan tingkat suku bunga dan tingkat mortalita tanpa perlu memperhatikan perkiraan tingkat biaya. Premi bersih juga terbagi atas dua macam yaitu premi tunggal bersih dan premi tahunan. Premi kotor (Gross Premium) adalah premi bersih (Net Premium) ditambah dengan jumlah uang tertentu (biaya) yang dibebankan kepada pemegang polis. Biaya-biaya tersebut harus ikut dikalkulasikan pada penentuan premi asuransi. Premi tunggal bersih adalah premi bersih yang pembayarannya dilakukan secara sekaligus dan pembayaran premi tersebut dilakukan pada saat kontrak asuransi disetujui. Besarnya nilai premi tunggal bersih ini dihitung berdasarkan tingkat suku bunga dan tabel mortalita. 2.6 Tabel Mortalitas Asuransi tidak lepas dari permasalahan yang berkaitan dengan kematian, kerugian, kecelakaan, kebakaran, sakit dan lainnya. Permasalahan dalam asuransi yang paling penting adalah permasalahan 10

mengenai kematian, terlebih lagi dalam asuransi jiwa yang akan dibahas dalam skripsi ini. Tidak ada acuan pasti untuk memperkirakan meninggalnya seseorang, sehingga salah satu bentuk perhitungan yang membantu perusahaan asuransi dalam memperkirakan meninggalnya seseorang adalah dengan menggunakan tabel mortalitas. Tabel mortalitas digunakan sebagai acuan untuk memberikan suatu asumsi terbaik dalam melihat kemungkinan yang terjadi di masa yang akan datang dalam kaitannya dengan hidup dan meninggalnya seseorang yang dihubungkan dalam perhitungan asuransi. Jadi, Tabel mortalita merupakan tabel yang menggambarkan tentang laju mortalita atau catatan kematian. Catatan kematian tersebut diamati dan kemudian disusun sehingga dapat menggambarkan nilai kemungkinan kematian dan kehidupan untuk setiap usia yang berbeda. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk membuat tabel mortalita ialah dengan mengamati sejumlah orang yang lahir, lalu mencatat banyaknya orang yang meninggal setiap tahun hingga anggota tersebut meninggal Tabel ini berisi peluang meninggalnya menurut umur dari kelompok orang yang diasuransikan dan diharapkan mampu menggambarkan probabilitas meninggal yang sebenarnya dari sekelompok orang yang diasuransikan. Adapun Commissioners 1941 Standard Ordinary Mortality Table (CSO 1941) adalah tabel yang menggambarkan tentang laju mortalita atau catatan kematian di negara Amerika pada tahun 1941. Catatan kematian tersebut diamati dan kemudian disusun sehingga dapat menggambarkan nilai kemungkinan kematian dan kehidupan untuk 11

setiap usia yang berbeda. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk membuat tabel mortalita ialah dengan mengamati sejumlah orang yang lahir pada tahun tertentu seperti 1941, lalu mencatat banyaknya orang yang meninggal pada tahun yang sama yaitu tahun 1941, Sedangkan Commissioners 1958 Standard Ordinary Mortality Table (CSO 1958) pada umumnya sama hanya berbeda di tahun saja, karena perbedaan ditahun itulah yang membuat adanya perbedaan di jumlah orang yang lahir dan meninggal. Tabel mortalitas terdiri dari 5 kolom yaitu kolom usia (x), kolom jumlah orang yang hidup berusia x tahun ( ), kolom jumlah orang yang berusia x tahun akan meninggal sebelum mencapai usia x+1 tahun ( ), kolom peluang hidup seseorang yang berusia x tahun ( ) dan peluang meninggal seseorang yang berusia x tahun ( ). Pertama memilih suatu angka sebarang yang cukup besar dan merupakan bilangan bulat. Angka ini disebut sebagai radix dan anggap sebagai jumlah orang dalam kelompok umur termuda. Atas dasar radix tersebut, kemudian disusun kolom-kolom l x dan d x dari tabel mortalita. Sebagai ilustrasi dari tabel mortalita ini, misalnya jumlah orang yang dilahirkan pada waktu yang sama disimbolkan dengan karena baru berumur 0 tahun, dari sejumlah orang ini akan ada orang yang akan mencapai usia x tahun pada waktu yang sama. Jumlah orang yang meninggal dari orang sebelum mencapai usia x+1 disimbolkan dengan, maka: 12

(2.1) Peluang seseorang yang berusia x tahun akan meninggal sebelum mencapai usia x + 1 tahun, disimbolkan dengan, sehingga: (2.2) Biasanya dalam membuat tabel mortalitas dianggap telah diketahui, kemudian dipilih sebarang, sedangkan dibuat sedemikian hingga sama dengan 0, untuk ω adalah usia tertinggi. Adapun simbol yang diperlukan dalam pembahasan tabel mortalita dan berhubungan dengan peluang hidup atau mati yang yaitu: 1. Peluang Hidup menyatakan peluang seseorang berusia x tahun akan hidup paling sedikit n tahun (2.3) 2. Peluang mati menyatakan peluang seseorang berusia x tahun akan meninggal dalam jangka waktu n tahun (2.4) Dengan menyatakan jumlah orang yang meninggal antara usia x dan x+n tahun (2.5) 13

Sedangkan menyatakan peluang seseorang yang berusia x tahun akan hidup m tahun, tetapi meninggal n tahun kemudian, yaitu meninggal antara usia x+m dan x+m+n tahun (2.6) 3. Harapan Hidup (Ekspektasi of Life) Harapan hidup adalah rata-rata jumlah tahun yang masih akan dialami oleh seseorang yang sekarang berusia (x) tahun. Harapan hidup dinotasikan dengan e x, dan didefinisikan sebagai : (2.7) Harapan hidup lengkap, dinotasikan sebagai dan didefinisikan sebagai: (2.8) Sehingga, 2.7 Anuitas Anuitas adalah serangkaian pembayaran yang dilakukan dalam selang waktu tertentu, terbagi atas selang-selang bagian yang sama. Pembayaran premi yang dilakukan tertanggung (pembeli polis) dalam asuransi pada umumnya berbentuk anuitas. Pembayarannya dapat dilakukan dalam jangka waktu mingguan, bulanan, semesteran (enam bulan), tahunan dan jangka waktu yang berkala lainnya. 14

Pembayaran anuitas yang dilakukan di awal disebut dengan anuitas awal, sedangkan pembayaran anuitas yang dilakukan di akhir dikenal dengan anuitas akhir. 15