Seminar Nasional Pcngkajian dan Pcncrapan Tcknologi Indllstri [SSN : 2086-2 156 Mcnlljll Pcncla pan Otomatisasi Tcknologi Indllstri Yang Mcmanfaalkan Encrgi Tcrbarukan Unmk Mcningkatkan Daya Saing Bangsa Prosiding SNPPTI 2010 Mereduksi CO 2 Pada Sektor Transportasi Umum (Bis dan Truk) Dengan Efektivitas Fleet Management Hadi Pranoto, Nanang Ruhyat Teknik Mesin Universitas Mereu Bllana, Jakarta Abstrak - Efektivitas fleet managemen di suatu perusahaan lranspol"tasi akan sangat membantu bukan hanya terbatas pada penwatan fasilitas kerja, kendaraan/a.-mada saja tetapi juga sumber daya manusia dan pengurangan jumlab eoosi karbon yang dibasilkan oleb kendaraan tersebut. Efektivitas fleet managemen mampu memonitol" keterkaitan anlua penggunaan bahan baku dengan service yang harus dilakukso pada kedaraan sebingga menjadi upaya yang cukup efektif unluk mereduksi jumlab C02 di udara Kala Kunci : C02, Emisi, Efektivitas Fleet Managemen, reduksi 1. SUMBER EMISI GAS RUMAH KACA Penggundulan dan kebakaran hutan, industri petemakan, pembangkit listrik dan transportasi merupakan penyumbang terbesar emisi karbon yang menyebabkan pemanasan global. Menurut Forest Destruction, Climate Change and Palm Oil Expansion in Indonesia 2008, Indonesia menduduki urutan ketiga dunia sebagai penyumbang emisi gas karbon dunia, setelah Cina dan Amerika Serikat. 8 % emisi global berasal dari bahan bakar fosil, total sumber emisi karbon dioksida di Indonesia setara dengan 638,975 gigaton. (Sumber : Koran TEMPO: 6 Desember 2009). Emisi karbon adalah salah satu penyebab terjadinya pemanasan global Seperti diketahui, pemanasan global merupakan kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari ( gelombang panas ) yang dipancarkan bumi oleh gas-gas rumah kaea. Dan efekrumah kaca merupakan islilah untuk panas yang terperangkap di atmosfer bumi dan tidak menyebar. Karbon dioksida merupakan penyumbang terbanyak ( sekitar 75 persen ) emisi gas rumah kaca. Gas lainnya adalah metana ( CH4), Ozon ( 03) dan Cloro Fluoro Carbon (CFC). Secara alami, gas-gas rumah kaca itu terdapat di udara atau atmosfer. Penipisan lapisan Olon semakin memperpanas suhu bumi. Sebab, semakin tipis lapisan-iapisan teratas atmosfer, makin leluasa radiasi ge10mbang pendek matahari, tennasuk ultraviolet, memasuki bumi. Pada gilirannya, radiasi gelombang pendek ini juga berubah menjadi gelombang panas, sehingga kian meningkatkan konsentrasi gas.. rumah kaea itu. Peristiwa inilah yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Polutan lain N02 gas nitrogen dioksida berasal dari sector transportasi dan gas sulfur dioksida (S02), yang berasal dari sektor rumah langga. Yang jelas, baik gas C02, S02 maupun N02 dapa! menimbulkan dampak negative terhadap kesehatan manusia, antara lain infeksi saluran pemafasan, sesak nafas, iritasi kuht dan iritasi mala. Selain ilu, gas-gas tersebut dapat menimbul kan gangguan jarak pandang dan penglihatan, sehingga dapat mengganggu semua bentuk kegiatan di luar rumah. Emisi C02 di Indonesia dari sector energi tercatat hampir 293 juta ton pada 2005. Sebagai hasil dari simulasi jangka panjang energi nasional, teridentifikasi emisi dari seklor energi nasional dapat mencapai 1.150 juta ton C02 pada 2025. ( KORAN TEMPO: 30 November 2009 ). Total kenaikan emisi carbon dioksida di seluruh dunia sepanjang periode ini mencapai 3 1 persen. Angka emisi ini lah yang menyebabkan peningkatankonsentrasi gas di atmosfer menanjak 6,5 persen jika dibandingkan 12 tahun yang lalu.( 2009-1997). ( KORAN TEMPO 25 November 2009 ). Oi kutub Ulara dan Greenland. Triliunan es tdah meneair sepa njang lima tahun lerakhir, membentuk banyak jalur pelayaran pada musim panas yang biasanya membeku. Kenaikan muka samudera sudah tercatat 3,75 sentimeler. Mengingat skala dan urgensi masalah perubahan iklim, maka duma tennasuk Indonesia membutuhkan semua pilihan yang tersedia dari teknologi yang ada maupun kebijakan yang komprehensif dan berimbang untuk mengurangi emisi C02. Tidak ada satu pilihan yang dapat memberikan solusi yng menyeluruh. Beberapa pilihan yang relevan bagi Indonesia adalah efisiensi energi, energi terbarukan, penangkapan dan penyimpanan karbon atau dikenal dengan CARBON CAPTURE AND STORAGE (CCS) serta manajemen hutan. 120