Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Agriekonomika Volume 5, Nomor 2, 2016

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DAYA SAING KOMODITAS KOPI INDONESIA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA SAING KOMODITAS KOPI INDONESIA TAHUN JURNAL

Disusun Oleh : DIAN AYU PURNAMASARI B

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA. Indria Ukrita 1) ABSTRACTS

ANALISIS POSISI EKSPOR KOPI INDONESIA DI PASAR DUNIA EXPORT POSITION ANALYSIS OF COFFEE INDONESIA IN THE WORLD MARKET

Kata Kunci: Nilai Ekspor, GDP Amerika Serikat, Kurs Nominal, Surpus Konsumen, Surplus Produsen

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR KOPI DARI INDONESIA KE AMERIKA SERIKAT (Studi pada Volume Ekspor Kopi Periode Tahun )

Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. anggota ASEAN pada ASEAN Summit di Singapura pada Juni Pertemuan tersebut mendeklarasikan pembentukan Asian Free Trade Area

Gabriella Claudia Edy Yulianto M. Kholid Mawardi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan

KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian suatu negara tentunya tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. penting diantara rempah-rempah lainnya; sehingga seringkali disebut sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara adalah perdagangan internasional. Perdagangan internasional

BAB I PENDAHULUAN. salah satu komoditas penting yang diperdagangkan secara luas di dunia. Selama

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan

E-Jurnal EP Unud, 4 [5] : ISSN:

Analisis impor Indonesia dari Cina

Jl. Prof. A. Sofyan No.3 Medan Hp ,

STEVIA ISSN No Vol. III No. 01-Januari 2013

I. PENDAHULUAN. ASEAN sebagai organisasi regional, kerjasama ekonomi dijadikan sebagai salah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF LADA INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga

SKRIPSI ANALISIS PROSPEK EKSPOR KOPI INDONESIA KE EROPA OLEH. Indra Ismayudi Tanjung

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR KAKAO SUMATERA BARAT KE MALAYSIA

Muhammad Firdaus dan Bayu Geo Sandy Silalahi

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan dan penawaran pada dasarnya merupakan penyebab terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan suatu negara dan diyakini merupakan lokomotif penggerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Strategi yang pertama sering dikatakan sebagai strategi inward looking,

Ma rifatul Jamilah Edy Yulianto Mukhammad Kholid Mawardi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS KOMPARASI DAYA SAING EKSPOR LADA INDONESIA TERHADAP VIETNAM DAN MALAYSIA DI PASAR ASEAN

DAYA SAING KARET ALAM INDONESIA DI PASAR DUNIA COMPETITIVENESS OF INDONESIAN NATURAL RUBBER AT WORLD MARKET

BAB I PENDAHULUAN. perikanan. Luas wilayah laut Indonesia sangat luas yaitu sekitar 7,9 juta km 2 dan

DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR UDANG BEKU JAWA TIMUR KE AMERIKA SERIKAT PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memegang peran strategis dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian. Pembangunan ekonomi diarahkan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari data time series tahunan ( ). Data sekunder diperoleh

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1. Luasan lahan perkebunan kakao dan jumlah yang menghasilkan (TM) tahun

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEH PTPN

IV. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini setiap negara melakukan

I. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan sebuah negara. Hal ini serupa dengan pendapat yang

BAB I PENDAHULUAN. melimpah. Memasuki era perdagangan bebas, Indonesia harus membuat strategi yang

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian saat ini telah mengalami perubahan

DAMPAK IMPOR GULA TERHADAP HARGA GULA DOMESTIK SUMATERA UTARA

ANALISIS DETERMINAN EKSPOR KARET INDONESIA DENGAN PENDEKATAN GRAVITY MODEL TESIS. Oleh. Baida Soraya /MAG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR CRUDE PALM OIL (CPO) INDONESIA

Sella Widya Prafajarika Edy Yulianto Wilopo Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang

PENGARUH PRODUKSI, HARGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP VOLUME EKSPOR (Studi pada Volume Ekspor Biji Kakao Indonesia Periode Januari 2010-Desember 2015)

SOCIETA III - 2 : , Desember 2014 ISSN

ANALISIS DAYA SAING EKSPOR KOMODITAS KAKAO INDONESIA ANDRI VENO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha

ISS N OUTLOOK TEH Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2015

ANALISIS TINGKAT DAYA SAING EKSPOR BUAH-BUAHAN INDONESIA ANALYSIS COMPETITIVENES LEVEL EXPORT FRUIT INDONESIA

PENGARUH PRODUKSI TEBU DOMESTIK DAN NILAI TUKAR TERHADAP EKSPOR TETES TEBU INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

ANALISIS PROYEKSI EKSPOR PRODUK UTAMA KE NEGARA MITRA DAGANG UTAMA INDONESIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOPI INDONESIA KE AMERIKA SERIKAT TAHUN

PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PERNYATAAN ORISINALITAS...

PENGARUH PRODUKSI, HARGA TEH INTERNASIONAL DAN NILAI TUKAR TERHADAP VOLUME EKSPOR TEH INDONESIA (Survey Volume Ekspor Teh Indonesia Periode )

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA JAGUNG PIPIL DITINGKAT PRODUSEN SUMATERA UTARA

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pesat sesuai dengan kemajuan teknologi. Dalam era globalisasi peran transportasi

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

I. PENDAHULUAN , , , ,3 Pengangkutan dan Komunikasi

Keunggulan Komparatif Produk Alas Kaki Indonesia ke Negara ASEAN Tahun 2013

Vega Camelia Mohani Edy Yulianto M. Kholid Mawardi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Eka Wulansari Edy Yulianto Edriana Pangestuti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

3.2. Jenis dan Sumber Data

I. PENDAHULUAN. hambatan lain, yang di masa lalu membatasi perdagangan internasional, akan

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PAJAK EKSPOR TERHADAP KINERJA INDUSTRI KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA OLEH DAVID SAHPUTRA SARAGIH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN BERAS DAN JAGUNG DI PROVINSI SUMATERA UTARA

Judul :Analisis Daya Saing Eksport Tembakau Indonesia ke Pasar Jepang Periode Nama : Ida Bagus Mulya Iswara NIM : ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap Negara di dunia berupaya untuk terus berkembang

ANALISIS KONTRIBUSI EKSPOR KOPI TERHADAP PDRB SEKTOR PERKEBUNAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI EKSPOR KOPI SUMATERA UTARA

BAB V ALIRAN PERDAGANGAN, KONDISI TARIF DAN PERFORMA EKSPOR INDONESIA DI PASAR ASEAN PLUS THREE

Kata kunci: China ASEAN Free Trade Area (CAFTA), ekspor, impor, volume, harga

BAB I PENDAHULUAN. Kopi Indonesia merupakan salah satu komoditas perkebunan yang telah di ekspor

ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR CRUDE PALM OIL (CPO) INDONESIA KE INDIA DAN BELANDA ANIKA KANIA

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pertanian, BPS, Gapkindo, ITS (International Trade Statistics), statistik FAO,

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dari kegiatan perdagangan antar negara. Perdagangan antar negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan WTO (World Trade Organization) tahun 2007

Dusuki, Laily Fitriana, SP, Edi Saputra, SP 1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing

I. PENDAHULUAN. dalam hal lapangan pekerjaan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Transkripsi:

Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian http://journal.trunojoyo.ac.id/agriekonomika Agriekonomika Volume 5, Nomor 2, 2016 DAYA SAING DAN FAKTOR PENENTU EKSPOR KOPI INDONESIA KE MALAYSIA DALAM SKEMA CEPT-AFTA Achmad Edy Setiawan dan Teti Sugiarti Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura tetisugiarti@gmail.com Received: 11 September 2016; Accepted: 27 Oktober 2016; Published: 30 Oktober 2016 DOI: http://dx.doi.org/10.21107/agriekonomika.v5i2.1758 ABSTRAK CEPT-AFTA dapat menjadi peluang untuk meningkatkan ekspor kopi Indonesia ke Malaysia, namun dalam perkembangannya ekspor kopi Indonesia ke Malaysia fluktuatif. Penelitian ini bertujuan menganalisis daya saing dan faktor penentu ekspor kopi Indonesia ke Malaysia dalam skema CEPT-AFTA. Metode yang digunakan yaitu Revealed Comparative Advantage (RCA) untuk menganalisis daya saing ekspor kopi Indonesia di pasar Malaysia dan metode regresi linier berganda untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor kopi Indonesia ke Malaysia. Hasil dari analisis RCA menunjukkan bahwa kopi Indonesia di Pasar Malaysia memiliki daya saing (nilai RCA>1) namun mengalami penurunan daya saing setelah diberlakukannya CEPT-AFTA. Hasil estimasi analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor kopi Indonesia ke pasar Malaysia adalah produksi kopi Indonesia, harga ekspor kopi Indonesia ke Malaysia, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Sedangkan nilai RCA dan dummy CEPT-AFTA tidak berpengaruh. Kata kunci: Kopi, CEPT-AFTA, Ekspor, Revealed Comparative Advantage, analisis regresi linier berganda. COMPETITIVENESS AND FACTOR AFFECTING OF INDONESIA S COFFEE EXPORT TO MALAYSIA ON CEPT AFTA SCHEME. ABSTRACT CEPT-AFTA scheme can be an opportunity to increase Indonesia s coffee export. However, its export growth shows a fluctuative growth which may be affected by several factors. This research aims to analyzed competitiveness and factor affecting of Indonesia s coffee export to Malaysia on CEPT-AFTA scheme. The method used is Revealed Comparative Advantage (RCA) to analyze the competitiveness of Indonesia s coffee exports in Malaysia market and multiple linear regression model to analyze the factors that affect Indonesia s coffee exports to Malaysia. The RCA result shows that that Indonesian coffee in Malaysia market is competitiveness (RCA> 1) but decline in competitiveness after the implementation of the CEPT-AFTA. The estimation results of multiple linear regression analysis showed that factors affecting Indonesia s coffee exports to the Malaysian market is Indonesia s coffee production, the price of coffee exports from Indonesia to Malaysia, and Indonesia s exchange rate to US Dollar. While the value of RCA and CEPT-AFTA are no effect. Keywords: Coffee, CEPT-AFTA, Export, Revealed Comparative Advantage, multiple linear regression. Corresponding author : Address : Jl. Raya Telang Kamal, Bangkalan-Madura Email : tetisugiarti@gmail.com Phone : 081217471321 2016 Universitas Trunojoyo Madura p-issn 2301-9948 e-issn 2407-6260

PENDAHULUAN AFTA (ASEAN Free Trade Area) dibentuk pada Konsferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-4 di Singapura pada 1992 yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing ekonomi kawasan ASEAN. AFTA diwujudkan dengan persetujuan dasar tentang tarif preferensi efektif bersama atau Common Effective Preferential Tariff (CEPT) yaitu penurunan tarif secara bertahap sesuai mekanisme skema CEPT. CEPT dapat berdampak terhadap ekspor komoditi pertanian unggulan Indonesia salah satunya kopi. Nilai FOB Kopi pada 2014 berada di urutan kedua ekspor pertanian di bawah udang dengan nilai sebesar 1,03 milyar US$. Tabel 1 Nilai Ekspor Pertanian 2013-2014 Agriekonomika, 5(2) 2016: 212-220 213 Komoditi Nilai FOB (US$) 2013 2014 Udang 1 346,4 1 706,8 Kopi 1 166,2 1 030,7 Ikan dan lain-lain 1 043,5 913,4 Rempah-rempah 555,3 577,6 Biji Coklat 449,9 200,7 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015 ton. Malaysia merupakan negara tujuan utama ekspor kopi Indonesia yang paling potensial di kawasan ASEAN. Volume ekspor yang tinggi dan jumlahpenduduk yang terus meningkat menjadi peluang Indonesia untuk memperkuat pangsanya di pasar Malaysia. Selama dua puluh lima tahun terakhir perkembangan ekspor kopi Indonesia ke Malaysia cukup fluktuatif. Terdapat beberapa faktor yang diduga mempengaruhi Berdasarkan International Coffee Organization (2015), Indonesia merupakan negara keempat eksportir terbesar setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia pada tahun 2014 dengan total volume ekspor mencapai 358.599 ton (ICO, 2015). Perkembangan ekspor kopi Indonesia cenderung fluktuatif setiap tahunnya, Volume ekspor Indonesia mengalami peningkatan pada periode 2010 hingga 2013, namun mengalami penurunan pada periode 2014. Negara tujuan utama ekspor Indonesia kebanyakan bukalanlah negara- negara ASEAN. Pada tahun 2014 tercatat volume ekspor kopi Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 58 ribu ton, selanjutnya Jepang 42 ribu ton dan Jerman 37 ribu volume ekspor kopi Indonesia ke Malaysia. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan kajian permasalahannya yaitu: (1) Bagaimana daya saing kopi Indonesia di Malaysia sebelum dan sesudah berlakunya skema CEPT-AFTA, (2) Apa saja faktor-faktor yang menjadi penentu ekspor kopi Indonesia ke Malaysia. Tabel 2 Negara Eksportir Kopi Terbesar Dunia 2010-2014 Negara 2010 2011 2012 2013 2014 Brazil 1.983.143 2.010.723 1.699.438 1.892.975 2.185.178 Vietnam 853.715 1.063.044 1.371.825 1.300.883 1.517.895 Colombia 469.298 464.018 430.212 580.194 657.265 Indonesia 329.349 369.548 643.314 652.901 358.599 India 278.837 324.818 302.615 297.771 307.855 Sumber: ICO, 2015

214 Achmad Edy Setiawan dan Teti Sugiarti, Daya Saing dan Faktor Penentu Ekspor Kopi Tabel 3 Negara Tujuan Utama Ekspor Kopi Indonesia 2010-2014 Negara Berat Bersih (Ton) 2010 2011 2012 2013 2014 Amerika Serikat 63048 48095 69652 66138 58309 Jepang 59171 58879 51438 41920 41234 Jerman 63688 26461 50978 60419 37977 Italia 26771 27344 29081 38153 29746 Malaysia 26200 26382 33134 40580 29136 Mesir 12025 10014 17595 17538 15695 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015 METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk data deret waktu (time series) selama 25 tahun, yaitu pada periode tahun 1990 hingga 2014. Data diperoleh dari Indonesia sebagai negara pengekspor kopi serta Malaysia pengimpor kopi terbesar dari Indonesia di kawasan ASEAN. Sumber data yang diperoleh berasal dari Direktorat Jendral Perkebunan (Ditjenbun), United Nations Commodity of Trade (UN Comtrade), World Bank, dan Instansi lainnya. Serta menggunakan referensi-referensi lain seperti buku, jurnal, dan internet. Data yang digunakan diantaranya nilai ekspor kopi Indonesia di Malaysia, nilai ekspor total Indonesia di Malaysia, nilai ekspor kopi dunia negara di Malaysia, nilai ekspor total dunia negara di Malaysia, volume ekspor kopi Indonesia ke Malaysia, produksi kopi Indonesia, harga ekspor kopi, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, nilai RCA dan Skema CEPT-AFTA. Metode Analisis Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Metode kuantitatif yang digunakan yaitu metode RCA (Revealed Comparative Advantage) dan regresi linier berganda. Metode RCA digunakan untuk menganalisis daya saing dan metode regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui variabel-variabel yang berpengaruh terhadap volume ekspor kopi Indonesia ke Malaysia. Pengolahan data dilakukan menggunakan software microsoft excel 2013 dan software SPSS 16. Analisis Daya Saing Analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan rasio ekspor kopi Indonesia ke negara tujuan dengan ekspor kopi dunia ke negara tujuan. Untuk menghitung nilai RCA digunakan persamaan sebagai berikut: (1) Dimana RCA adalah tingkat daya saing kopi Indonesia di Malaysia, Xij adalah nilai ekspor kopi Indonesia ke Malaysia, Xj adalah nilai ekspor total Indonesia ke Malaysia, Xiw merupakan nilai ekspor kopi dunia ke Malaysia, dan Xw adalah nilai ekspor total dunia ke Malaysia. Apabila nilai RCA>1, maka negara tersebut memiliki daya saing yang kuat karena memiliki keunggulan komparatif terhadap suatu komoditi di atas rata- rata dunia. Sebaliknya apabila nilai RCA< 1, maka negara tersebut memiliki daya saing yang lemah dikarenakan nilai rata-rata keunggulan komparatif di bawah dunia. Analisis Regresi Linier Berganda Persamaan regresi untuk faktor-faktor penentu ekspor kopi Indonesia ke Malaysia dirumuskan sebagai berikut: Y = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 +D (2) Dimana Y merupakan volume ekspor kopi Indonesia Ke Malaysia (ton), X 1 adalah produksi kopi indonesia (ton), X 2 adalah harga ekspor kopi (US$/ton), X 3 adalah nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika (Rp), X 4 adalah nilai RCA, dan D ialah dummy CEPT-AFTA.

Agriekonomika, 5(2) 2016: 212-220 215 Pengujian Gabungan dan Parsial Pengujian gabungan adalah pengujian hipotesis yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara simultan atau tidak terhadap variabel dependen. Pengujian gabungan dilakukan dengan menggunakan Uji F. Sedangkan pengujian parsial merupakan pengujian yang digunakan apakah masingmasing variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen menggunakan uji T. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Daya Saing Ekspor Kopi Indonesia di Pasar Malaysia Kopi Indonesia memiliki keunggulan komparatif di pasar Malaysia apabila pangsa nilai ekspor kopi Indonesia dari keseluruhan total nilai ekspornya di pasar Malaysia lebih besar dibandingkan pangsa nilai ekspor kopi dunia dari keseluruhan total nilai ekspor di pasar Malaysia. Berdasarkan analisis RCA, kopi Indonesia di pasar Malaysia memiliki rata-rata nilai RCA sebesar 11,36 selama periode 1990 hingga 2014. Hal ini menunjukkan kopi Indonesia memiliki keunggulan komparatif (RCA>1) di pasar Malaysia. Pemberlakuan kerjasama ekonomi ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang diwujudkan dengan CEPT-AFTA pada tahun 2002 ini memberikan dampak yang signifikan kan terhadap nilai RCA kopi Indonesia di pasar Malaysia yang didukung oleh hasil perhitungan nilai RCA kopi di pasar Malaysia sebelum dan setelah diberlakukanya CEPT-AFTA. Pada periode sebelum diberlakukannya CEPT-AFTA yaitu pada tahun 1990 hingga 2001 (Tabel 5.1), Rata-rata nilai RCA pada periode ini sebesar 15.27 yang menandakan Indonesia memiliki memiliki keunggulan komparatif di atas rata-rata dunia. Demikian dengan ratarata pada periode setelah diberlakukannya CEPT-AFTA yaitu tahun 2002 hingga 2014 (Tabel 5.2), rata-rata nilai RCA kopi Indonesia di pasar Malaysia sebesar 7.76. Namun dari segi nilai, daya saing kopi Indonesia mengalami penurunan dibandingkan periode sebelum CEPT-AFTA. Hal ini berarti kebijakan CEPT-AFTA berpengaruh negatif terhadap keunggulan komparatif Indonesia. Sumber: UN COMTRADE, 2015 Gambar 1 Perkembangan nilai RCA kopi Indonesia di pasar Malaysia tahun 1990-2014

216 Achmad Edy Setiawan dan Teti Sugiarti, Daya Saing dan Faktor Penentu Ekspor Kopi Tabel 4 Nilai RCA kopi Indonesia di Malaysia periode tahun 1990-2001 Nilai RCA 1990 17.23 1991 27.9 1992 9.43 1993 12.92 1994 6.19 1995 7.24 1996 18.84 1997 13.84 1998 15.49 1999 27.57 2000 12.83 2001 13.76 Rata-rata 15.27 Sumber: Data Skunder Diolah, 2015 Vietnam merupakan negara pengekspor kopi terbesar kedua di dunia yang berada pada satu kawasan ASEAN dengan Indonesia. Hal ini menunjukkan kedua negara mengalami pemberlakuan kebijakan CEPT-AFTA. Vietnam mulai diberlakukan CEPT-AFTA pada tahun 2006. Vietnam mulai memasuki pasar kopi Malaysia pada tahun 2000. Tabel 5.3 menunjukkan daya saing kopi Vietnam di pasar Malaysia sebelum diberlakukannya CEPT-AFTA (tahun 2000 hingga tahun 2005). Rata-rata nilai RCA kopi Vietnam sebesar 43.90 yang menunjukkan kopi Vietnam memiliki daya saing. Nilai ini lebih besar dibandingkan rata-rata nilai RCA kopi Indonesia sebelum CEPT-AFTA. Pada Tabel 6, menunjukkan daya saing kopi Vietnam di pasar Malaysia sesudah diberlakukannya CEPT-AFTA. Nilai yang diperoleh sebesar 23,38 menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Sama halnya denga Indonesia, Kebijakan CEPT-AFTA berdampak negatif terhadap daya saing kopi Vietnam di Malaysia. Nilai RCA Vietnam masih lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Indonesia pada periode ini. Hal ini disebabkan karena ekspor Tabel 5 Nilai RCA kopi Indonesia di Malaysia periode tahun 2002-2014 Nilai RCA 2002 13.93 2003 9.87 2004 9.83 2005 7.89 2006 5.77 2007 6.36 2008 7.80 2009 6.58 2010 6.25 2011 5.88 2012 7.07 2013 7.51 2014 6.10 Rata-rata Sumber: Data Sekunder Diolah, 2015 7.76

Agriekonomika, 5(2) 2016: 212-220 217 Tabel 6 Nilai RCA kopi Vietnam di Malaysia periode tahun 2000-2005 Nilai RCA 2000 33.63 2001 36.03 2002 44.83 2003 69.00 2004 53.52 2005 Rata-rata 26.38 43.90 Sumber: Data Skunder Diolah, 2015 kopi menyumbang sebedar 1,28 persen dari kesuluruhan ekspor komoditi Vietnam sedangkan Indonesia hanya 0,46 persen dari keseluruahn ekspor komoditinya. Nilai ekspor ekspor kopi Vietnam juga lebih unggul dari Indonesia. Analisis Faktor Penentu Ekspor Kopi Indonesia ke Malaysia Pada tabel 8, Adjusted R Square menunjukkan nilai sebesar 0.776. Hal ini berarti variabel dependen volume ekspor kopi Indonesia ke Malaysia dapat dijelaskan bersama-sama sebesar 77.6 persen oleh variabel independen yaitu produksi kopi Indonesia, harga ekspor kopi Indonesia ke Malaysia, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, Nilai RCA, dan dummy CEPT-AFTA. Sedangkan sisanya sebesar 22.4 persen dijelaskan oleh faktor lain yang tidak masuk di dalam model. Pada Hasil uji F yang terdapat pada kolom Sig, diperoleh nilai sebesar 0.00 yang lebih kecil dari 0.05. Sehingga dapat dis- Tabel 7 Nilai RCA kopi Vietnam di Malaysia periode tahun 2006-2014 Nilai RCA Sumber: Data Skunder Diolah, 2015 impulkan model regresi yang diteliti secara keseluruhan berpengaruh signifikan pada taraf nyata 5 persen. Hal ini berarti variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen pada taraf 5 persen. Pada Hasil uji t, terdapat 3 variabel yang berpengaruh signifikan pada taraf nyata 5 persen, yaitu variabel produksi kopi Indonesia, harga ekspor kopi Indonesia ke Malaysia, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar. Sedangkan produksi kopi Indonesia dan dummy CEPT-AFTA tidak berpengaruh signifikan. Interpretasi pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dijelaskan sebegai berikut. 1. Produksi Kopi Indonesia (PDKI) Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai sig yang diperoleh sebesar 0,002 yang lebih kecil dari alpha 5 persen. Hal ini berarti variabel produksi kopi Indonesia berpengaruh secara parsial terhadap volume ekspor kopi 2006 41.16 2007 38.66 2008 27.25 2009 27.67 2010 24.34 2011 19.60 2012 11.24 2013 7.01 2014 Rata-rata 13.54 23.38

218 Achmad Edy Setiawan dan Teti Sugiarti, Daya Saing dan Faktor Penentu Ekspor Kopi Tabel 8 Hasil Analisis Regresi Variabel B t Sig (Constant) -26592,939-4,362 0,000 PDKI (Produksi Kopi Indonesia) 0,048 3,596 0,002 HXKIM (Harga Ekspor Kopi) 5,762 2,350 0,030 NTRD (Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika) 0,924 2,225 0,038 NRCA (Nilai RCA) 1212,879 0,320 0,753 CEPT (Dummy CEPT-AFTA) -1,280-0,005 0,996 Adjusted R Square 0,776 F-Hitung 17,606 Sig 0,000 Sumber: Data Sekunder Diolah, 2016 Indonesia ke Malaysia. Nilai koefisien regresinya sebebesar 0,048 dengan arah hubungan yang positif. Nilai tersebut dapat diartikan apabila terjadi kenaikan produksi kopi sebesar 1 persen akan meningkatkan volume ekspor kopi Indonesia ke Malaysia sebesar 0,048 persen dan begitu pula sebaliknya. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa semakin tinggi produksi kopi Indonesia, maka akan semakin tinggi volume ekspor kopi Indonesia ke Malaysia. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori keunggulan absolut yang dikemukakan oleh Adam Smith bahwa semakin tinggi volume produksi akan mengakibatkan semakin tinggi pula volume ekspornya. Semakin meningkatnya jumlah produksi dalam negeri menyebabkan bertambahnya pasokan kopi dalam negeri bahkan dapat berlebih. Kelebihan jumlah produksi akan mendorong meningkatnya penawaran ekspor. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Soviandre, dkk., (2014) yang menyatakan variable produksi kopi domestik secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap volume ekspor kopi yang ditunjukkan dengan Nilai sig sebesar 0,000. 2. Harga Ekspor Kopi (HXKIM) Berdasarkan uji t diperoleh nilai sig sebesar 0,030 yang lebih kecil dari alpha 5 persen. Hal ini berarti harga ekspor kopi berpengaruh secara parsial terhadap volume ekspor kopi Indonesia ke Malaysia. Nilai koefisien regresi sebesar 5,762 menunjukkan setiap kenaikan sebesar 1 persen harga ekspor kopi maka akan meningkatkan volume ekspor kopi Indonesia ke Malaysia sebesar 5,762 persen dan begitupun sebaliknya. Hal ini sesuai dengan hipotetis penelitian yang menyatakan apabila semakin tinggi harga ekspor kopi Indonesia ke Malaysia maka akan semakin tinggi volume ekspor kopi Indonesia ke Malaysia. Peningkatan harga ekspor mendorong produsen kopi domestik meningkatkan volume ekspornya untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Sesuai dengan hukum penawaran yaitu apabila harga suatu komoditi naik maka barang yang ditawarkan akan naik. Hasil penelitian ini dikuatkan dengan penelitian yang dilakukan Hia, dkk., (2013) yang menyatakan dalam penelitiannya bahwa Harga ekspor kopi berpengaruh positif terhadap nilai ekspor kopi di Sumatera Utara. Hal ini dinyatakan dengan nilai sig 0,001 kurang dari alpha 5 persen dan koefisien 52480000. 3. Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika (NTRD) Hasil uji t menunjukkan nilai tukar rupiah terhadap dollar berpengaruh secara parsial terhadap volume ekspor kopi Indonesia ke Malaysia. Hal ini ditunjukkan dengan nilai sig sebesar 0,038 lebih kecil dari alpha 5 persen. Nilai koefisien regresi sebesar 0,924 menunjukkan bahwa variabel indpenden mempunyai pegaruh yang

Agriekonomika, 5(2) 2016: 212-220 219 positif. Artinya, setiap peningkatan 1 persen nilai tukar rupiah terhadap dollar akan meningkatkan volume ekspor kopi Indonesia ke Malaysia sebesar 0,924 persen. Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa semakin tinggi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, maka akan semakin tinggi volume ekspor kopi Indonesia ke Malaysia. Depresiasi kurs dollar akan menyebabkan nilai rupiah melemah yang akan menyebabkan ekspor meningkat dan impor cenderung menurun. Hal ini dikarenakan setiap unit dollar yang diperoleh dari kegiatan ekspor akan memperoleh rupiah yang lebih banyak. Hasil ini sesuai penelitian yang dilakukan Widayanti, dkk., (2009) yang menyatakan bahwa nilai tukar mempunyai pengaruh yang nyata terhadap kuantitas ekspor kopi Indonesia dan mempunyai koefisien fungsi yang positif yang berarti apabila nilai tukar rupiah terhadap dollar melemah maka jumlah ekspor akan meningkat. 4. Nilai RCA (NRCA) Variabel nilai RCA kopi Indonesia di Malaysia tidak berpengatuh signifikan dengan nilai sig 0,753 yang berarti lebih besar dari alpha 5 persen. Hasil ini tidak sesuai dengan hipotesis yang menyatakan semakin tinggi nilai RCA, maka akan semakin tinggi volume ekspor kopi Indonesia ke Malaysia. Hal ini disebabkan karena nilai daya saing kopi Indonesia di Malaysia yang cukup fluktuatif setiap tahunnya. Selain itu berdasarkan analisis daya saing yang dilakukan, nilai RCA kopi Indonesia di Malaysia tidak menunjukkan tren yang positif. 5. Dummy CEPT-AFTA (CEPT) Hasil uji t menunjukkan Variabel CEPT- AFTA tidak berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor kopi Indonesia ke Malaysia dengan nilai sig 0,996 (lebih dari alpha 5 persen). Hasil pengujian ini tidak sesuai dengan hipotesis yang yang menyatakan bahwa adannya CEPT-AFTA akan meningkatkan volume ekspor kopi Indonesia ke Malaysia. Hal ini diduga karena ekspor kopi Indonesia lebih terkonsentrasi ke Negara lain seperti Amerika, Jepang, dan Jerman. Pasar Malaysia yang merupakan paling potensial di ASEAN belum menjadi perhatian serius. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian mengenai dampak kebijakan interansional terhadap impor gula yang dilakukan Pudjiastuti (2014) yang menyatakan adanya penghapusan tarif impor gula sesuai perjanjian AFTA berpengaruh pada sektor pertanian. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai rata rata RCA Kopi Indonesia di Malaysia memiliki daya saing yang kuat dengan nilai RCA sebesar 11,36 (RCA > 1) selama periode 1990-2014. Daya saing kopi Indonesia di Malaysia sebelum dan sesudah CEPT- AFTA mengalami penurunan yaitu dari nilai RCA yang turun dari 15,27 menjadi 7,76. Berdasarkan hasil analisis regresi, Variabel yang berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor kopi Indonesia ke Malaysia yaitu produksi kopi Indonesia, harga ekspor kopi Indonesia ke Malaysia, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Sedangkan nilai RCA dan dummy CEPT-AFTA tidak berpengaruh. DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia. 2016. Statictis Database. Jakarta: Bank Indonesia Badan Pusat Statistik. 2015. Pendapatan Nasional Indoensia 2010-2014. Jakarta: Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik. 2015. Analisa Komoditi Ekspor 2008-2014 Sektor Pertanian Industri dan Pertambangan. Jakarta: Badan Pusat Statistik Direktorat Jendral Perkebunan. 2015. Statistik Perkebunan Indonesia: Kopi. Ditjenbun. Jakarta. Halwani, R. 2005. Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi. Halia Indonesia. Bogor

220 Achmad Edy Setiawan dan Teti Sugiarti, Daya Saing dan Faktor Penentu Ekspor Kopi Hia, E., R. Ginting, dan S.N. Lubis. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Kopi Arabika di Sumatera Utara. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 2(12). International Coffee Organization (ICO). 2015. Statistic Database. http://ico. org. Diakses 7 November 2015. Nopirin. 1999. Ekonomi Internasional. BPFE. Yogyakarta. Pudjiastuti, A. 2014. Perubahan Neraca Perdagangan Indonesia Sebagai Akibat Penghapusan Tarif Impor Gula. Agriekonomika 3(2): 106-116. Purnamasari, M., N. Hanani, dan Huang, W. 2014. Analisis Daya Saing Ekspor Kopi Indonesia di Pasar Dunia. Jurnal Agrise 14(1): 58-66. Putong, Iskandar. 2002. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, Edisi Kedua. Ghalia Indonesia. Bogor. Sukirno, S. 2011. Makro Ekonomi: Teori Pengantar. Rajawali Pers. Jakarta. Salvatore. 1996. Ekonomi Internasional Jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta. Sanjaya, P. 2007. Analisis Beberapa Faktor yang Berpengaruh terhadap Volume Ekspor Kopi Provinsi Bali. Jurnal Ekonomi dan Sosial 1(2): 123-128. Sari, D.N. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Kopi Arabika Aceh. Jurnal Imu Ekonomi 1(1): 11-21 Soviandre, E., A.M. Musadieq, dan F. Dahlan. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volume Ekspor Kopi dari Indonesia ke Amerika Serikat. Jurnal Administrasi Bisnis 14(2): 1-8. Tambunan, T.T.H. 2004. Globalisasi dan Perdagangan Internasional. Ghalia Indonesia. Bogor UNCOMTRADE. 2015. Statistic Database. http://www.comtrade.un.org. Diakses 22 November 2015. Widayanti, S., Kiptiyah, s & Semaoen, M. 2009. Analisis Ekspor Kopi Indonesia. Jurnal Wacana 12(1): 192-203. Widyatustik & Ashiqin, A. 2011. Analisis Daya Saing dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor CPO ke China, Malaysia, dan Singapura dalam Skema Asean China Free Trade Area. Jurnal Manajemen dan Agribisnis 8(2): 65-73 World Bank. 2015. Statistic Database. http://worldbank.org. Diakses 22 November 2015. Zudi, F & Suharno. 2015. Analisis Daya Saing Ekspor Kopi Indonesia Dan Vietnam Di Pasar Asean 5. Jurnal Habitat 26(3): 152-162.