PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL DISERTAI KUIS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 13 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Cici Edrawati *), Zulfitri Aima **), Dewi Yuliana Fitri **) *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research is motivated by the students understanding of mathematical concepts is still low and the students did not dare ask the teacher. This research aims to determine how the achievement indicators understanding of mathematical concepts and whether the students' understanding of mathematical concepts by applying active learning strategies Learning Cell types with quiz better than understanding of mathematical concepts students with conventional learning in class XI IPA SMAN 13 Padang. This type of research is experimental research. Population is class XI IPA SMAN 13 Padang. Samples are class XI IPA 1 as an experimental class and class XI IPA 2 as the control class. The research instrument was quiz and test. The test form used is in essay form. Based on the analysis quiz achievement indicators conceptual understanding has been reached with the good. The hypothesis testing using one hand. Results showed hypothetical student understanding of mathematical concepts by applying active learning strategies Learning Cell with quiz better than the students understanding of mathematical concepts with conventional learning. Keywords: Understanding of Mathematical Concepts, The Learning Cell with quiz. PENDAHULUAN Matematika merupakan landasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi karena dapat mengembangkan kemampuan berpikir logis, kritis dan sistematis. Matematika juga sebagai ilmu dasar yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan dalam menempuh jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi. Banyak yang telah disumbangkan matematika bagi perkembangan peradaban manusia. Kemajuan dan sains yang begitu pesat tidak lepas dari peranan matematika.
Mengingat penting peranan matematika sudah seharusnya kualitas pembelajaran matematika ditingkatkan. Kualitas pembelajaran matematika akan meningkat jika siswa menguasai berbagai kemampuan matematis. Depdiknas dalam Shadiq (2009:13) menyatakan tiga aspek kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa dalam mempelajari matematika yaitu kemampuan pemahaman konsep, kemampuan penalaran dan komunikasi serta kemampuan pemecahan masalah. Berdasarkan kutipan di atas salah satu kemampuan yang harus dimiliki siswa yaitu kemampuan pemahaman konsep. Kemampuan pemahaman konsep sangat diutamakan dalam mencapai proses pembelajaran matematika. Semakin tinggi pemahaman konsep siswa, maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan siswa dalam penguasaan materi pembelajaran matematika. Penguasaan materi tidak terlepas dari peran guru. Guru dituntut dapat mendidik dan mengajar siswa dengan metode atau strategi yang kreatif dan inovatif dalam menemukan konsep matematis serta dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa. Selain itu disekolah hendaknya meningkatkan sarana dan prasarana sekolah demi kelancaran proses belajar mengajar. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 13 Padang, selama proses pembelajaran cenderung terpusat pada guru. Siswa kurang aktif selama proses pembelajaran ini dibuktikan banyak siswa yang diam saat ditanya guru. Siswa hanya menerima dan mencatat yang disampaikan guru tanpa memahami terlebih dahulu materi yang disampaikan. Siswa banyak yang keluar masuk serta bermainmain saat proses pembelajaran. Siswa tidak berani bertanya pada guru serta mengutarakan pendapat. Kebanyakan siswa hanya berani bertanya kepada teman. Siswa banyak yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah dan latihan sehingga pada saat guru memberikan latihan banyak siswa yang tidak mampu mengerjakan soal latihan. Berbagai usaha yang dilakukan guru untuk mengaktifkan siswa dalam
belajar matematika adalah mengkondisikan situasi belajar matematika menjadi pembelajaran yang menyenangkan serta mengupayakan pemecahan masalah atau mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan, baik masalah atau pertanyaan yang diajukan guru maupun siswa. Menyikapi untuk meningkatkan aktifitas dan pemahaman konsep siswa dalam belajar, salah satunya dilakukan dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe The Learning Cell. Menurut Zaini (2008: 86) strategi The Learning Cell merupakan salah satu dari beberapa strategi pembelajaran terbaik untuk membantu pasangan peserta didik belajar dengan lebih efektif, dimana peserta didik bertanya dan menjawab pertanyaan secara bergantian berdasar pada materi bacaan yang sama. Jadi, dalam pembelajaran ini siswa dilatih untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman konsep matematis dari materi yang dipelajari. kegiatan ini diharapkan dapat menyenangkan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk memgetahui bagaimana ketercapaian kelas XI IPA SMAN 13 Padang dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe The Learning Cell Disertai Kuis dan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa kelas XI IPA SMAN 13 Padang dengan aktif tipe The Learning Cell disertai Kuis lebih baik dari pemahaman pembelajaran konvensional. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I mulai dari tanggal 26 Agustus 2015 sampai 9 September 2015 di SMAN 13 Padang. Populasi penelitian adalah seluruh kelas XI IPA SMAN 13 Padang dan sampel yaitu kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol. Hipotesis dalam penelitian ini adalah yang menggunakan strategi
pembelajaran aktif tipe The Learning Cell disertai kuis lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional siswa kelas XI IPA SMAN 13 Padang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar yang berbentuk tes uraian. Sebelum diadakan tes akhir dilakukan uji coba tes di kelas XI IPA 1 SMAN 16 Padang pada tanggal 3 September 2015. Hasil uji coba tes menunjukkan semua soal dipakai dengan reliabelitas 0,65. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis dengan uji-t satu pihak. Sebelum menganalisis data hasil penelitian terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas (Sudjana, 2005: 249), kemudian uji hipotesis dengan uji-t satu pihak (Sudjana, 2005: 239). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis nilai kuis ketercapaian dengan menggunakan strategi Pembelajaran aktif tipe The Learning Cell disertai semua indikator tecapai dengan baik dimana nilai rata-rata presentase ketrcapaian masingmasing indikator pemahaman konsep yaitu indikator menyatakan ulang sebuah konsep 78,1 % dan indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah 100%. Hasil analisis data tes akhir diperoleh rata-rata, simpangan baku, nilai tertinggi dan terendah dari masing-masing kelas diperoleh data seperti Tabel 1. Tabel 1. Analisis Nilai Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Sampel Kelas Sampel x s x maks x min Eksperimen 78,3 13,5 100 54,2 Kontrol 70,5 16,7 95,8 45,8 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa simpangan baku kelas eksperimen lebih kecil dibandingkan simpangan baku kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen memiliki keragaman yang kecil, sehingga menyebabkan pada umumnya nilai siswa tersebar tidak terlalu jauh dari nilai rata-rata kelas. Semakin kecil keragaman suatu nilai maka kurva menjadi lebih tegak dan mendekati nilai rata-rata kumpulan data tersebut. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh P-value 0,022 < α
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe The Learning Cell disertai kuis lebih baik daripada pemahaman pembelajaran konvensional. Berdasarkan pengamatan selama penelitian, terlihat siswa pada kelas eksperimen lebih bersemangat dan aktif dalam belajar. Hal ini disebabkan dalam proses pembelajaran siswa dilibatkan secara langsung dalam mempelajari materi. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe The Learning Cell yang dilakukan dapat melatih siswa dalam membuat pertanyaan sendiri sehingga siswa lebih termotivasi dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dari pasangannya sendiri. Disini Siswa dituntut untuk membuat pertanyaan sendiri-sendiri berdasarkan materi yang terkait. Setelah siswa membuat pertanyaan kemudian guru menugaskan kepada siswa A untuk memberikan pertanyaan kepada siswa B, begitu juga sebaliknya. Guru bergerak dari satu pasangan ke pasangan lainnya untuk membimbing siswa yang mengalami kesulitan agar siswa lebih paham tentang pertanyaan yang dibuat. Pada proses ini siswa sangat bersemangat dalam memberikan pertanyaan dan menjawab sehingga proses pelaksanaan ini sangat memuaskan. Siswa disuruh untuk menampilkan hasil diskusinya kedepan kelas. Pasangan yang tampil diambil secara acak. Siswa lain mendengarkan serta menanggapi dari penjelasan temanya. Guru mengoreksi jawaban siswa sekiranya ada jawaban yang keliru. Siswa lain diminta untuk bertanya jika masih ada siswa yang ragu dengan materi tersebut. Setelah beberapa pasangan tampil kedepan, guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi pada pertemuan itu. Akhir pembelajaran siswa diberikan Kuis untuk melihat. Secara keseluruhan dari aktivitas siswa yang terlihat pada pelaksanaan strategi the learning cell disertai kuis dan hasil analisis kuis disetiap pertemuan serta hasil uji hipotesis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan
aktif tipe the learning cell disertai kuis lebih baik dari pemahaman menggunakan pembelajran konvensional. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ketercapaian indikator pemahaman konsep matematis siswa telah tercapai dengan baik dan pemahaman aktif tipe the learning cell disertai kuis lebih baik dari pemahaman menggunakan pembelajran konvensional. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, Ketercapaian pemahaman menggunakan strategi Pembelajaran aktif tipe The Learning Cell disertai kuis semua indikator tecapai dengan baik dan pemahaman konsep matematis siswa dengan aktif tipe The learning Cell disertai kuis lebih baik dari pemahaman menggunakan pembelajaran konvensional pada kelas XI IPA SMAN 13 Padang. mengemukakan ide-ide kreatif. DAFTAR PUSTAKA Shadiq, Fadjar. 2009. Kemahiran Matematika. Yokyakarta : Depdiknas. Sudjana. 2005. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito. Zaini, Hisyam,dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yokyakarta: Pustaka Insan Madani.