Pengaruh Penerapan Model ROPES Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 05 Mukomuko. Lilik Putriani *), Rahmi **), Nurmi ***)

Transkripsi

1 Pengaruh Penerapan Model ROPES Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 05 Mukomuko Lilik Putriani *), Rahmi **), Nurmi ***) *),**), Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ***) Program Studi Pendidikan Informatika STKIP PGRI Sumatera Barat *) ABSTRACT This research is background by less active to student accustomed tell creative ideas in study so that result of learning student still pertained to lower. This research purpose to know do result learn student mathematics by applying model ROPES better than result of learning student mathematics by using conventional study class student of This type of research is experiment research, with device research of random to subjek. The population is a student of XI IPA SMAN 05 Mukomuko consisting of three classes. The Techniques of sampel to do at random, chosen class of XI IPA 1 as experiment class and class of XI IPA 2 as control class. The instrument used in this study is the achievement test. Form tests used test descriptions reliable test = 0,94. Technique analyse data the using is t-test one, obtained t_tabel = 1,679 and t_value = 2,27, because t_value more than t_tabel, the hypothesis in this research received. In conclusion that result learn student by applying model ROPES better than result of learning student with conventional study. Keyword : result learn mathematics, model of ROPES PENDAHULUAN Matematika dijadikan sebagai dasar dari pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Oleh karena itu, matematika wajib diajarkan pada setiap jenjang pendidikan. Hal ini bertujuan agar siswa mampu memahami konsep matematika, menggunakan penalaran yang dimiliki, memecahkan masalah, mengomunikasikan gagasan, serta menciptakan sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan (Depdiknas, 2006). Mengingat pentingnya matematika dalam kehidupan, maka diperlukan suatu pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan matematika siswa. Hal ini menuntut siswa untuk berperan aktif selama proses pembelajaran matematika

2 agar penguasaan matematika siswa dapat terbentuk dengan baik. Oleh karena itu, tugas dan peran guru bukan lagi sebagai pemberi informasi, tetapi sebagai pendorong belajar agar siswa dapat mengkonstruksikan sendiri pengetahuan yang mereka punya. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMA Negeri 5 Mukomuko pada bulan Januari 2015 di kelas X, terlihat proses pembelajaran matematika hanya berlangsung satu arah. Siswa kurang termotivasi untuk aktif mengemukakan ide-ide kreatif sehingga siswa hanya menghafal tanpa mengerti isi dan konsep dari pelajaran yang diberikan. Ketika diberikan tugas tidak semua siswa serius dalam mengerjakannya, kebanyakan dari mereka hanya mengandalkan teman yang berkemampuan tinggi, dengan kata lain pada umumnya siswa kurang bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Hasil belajar matematika siswa juga masih banyak yang berada di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu 75. Banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk memperbaiki permasalahan di atas. Salah satunya adalah dengan menerapkan model pembelajaran ROPES (Review, Overview, Presentation, Exercise, Summary). Model pembelajaran ROPES baik digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan daya serap dan daya ingat serta menumbuhkan jiwa keberanian dalam mengemukakan ide-ide kreatif. Ini sesuai dengan pendapat Hunt dalam Majid (2011:99-100) bahwa Guru tidak lagi memberikan penjelasanpenjelasan singkat, akan tetapi sudah masuk pada proses telling, showing, dan doing. Model pembelajaran ROPES menuntut siswa aktif dalam setiap tahap selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, siswa juga dituntut untuk membuat kesimpulan sendiri di akhir pembelajaran. Ini bertujuan agar siswa memperoleh penguatan terhadap materi yang telah dipelajari. Penelitian ini bertujuan untuk memgetahui apakah hasil belajar

3 METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I mulai dari tanggal 27 Juli 2015 sampai 10 Agustus 2015 di SMAN 05 Mukomuko. Populasi penelitian adalah seluruh kelas XI IPA SMAN 05 Mukomuko dan sampel yaitu kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol. Hipotesis dalam penelitian ini adalah hasil belajar Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar yang berbentuk tes uraian. Sebelum diadakan tes akhir dilakukan uji coba tes di kelas XI IPA 1 SMAN 07 Mukomuko pada tanggal 4 Agustus Hasil uji coba tes menunjukkan semua soal dipakai dengan reliabelitas 0,94. Untuk mengukur hasil belajar siswa dengan pemberian skor pada Sudijono (2011: ). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis dengan ujit satu pihak. Sebelum menganalisis data hasil penelitian terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas (Sudjana, 2005: 249), kemudian uji hipotesis dengan uji-t satu pihak (Sudjana, 2005: 239). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data tes akhir diperoleh rata-rata, simpangan baku, nilai tertinggi dan terendah dari masing-masing kelas diperoleh data seperti Tabel 1. Tabel 1. Analisis Nilai Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Sampel Kelas Sampel Eksperimen 70,06 13,35 91,83 36,73 Kontrol 60,95 13,77 83,67 28,57 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas kontrol. Berdasarkan hasil Pengujian S

4 hipotesis dilakukan dengan uji-t satu pihak, diperoleh bahwa =, dan =, 9 dengan t hitung > t tabel maka H 0 ditolak. Hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model ROPES lebih pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti terhadap hasil belajar matematika siswa, terlihat bahwa hasil belajar siswa selama proses pembelajaran dengan menerapkan model ROPES mengalami peningkatan. Hal ini diketahui berdasarkan rata-rata nilai latihan yang diperoleh siswa pada setiap pertemuan. Tabel 2. Nilai Latihan Siswa Selama Proses Pembelajaran di Kelas Eksperimen LAT 1 LAT 2 LAT 3 LAT 4 73, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,96 82,39 88,69 91,73 Proses pembelajaran yang berlangsung dalam penelitian dengan model ROPES (review, overview, presentation, exercise dan summary) membuat siswa aktif, berani tampil kedepan, dan berani mengemukakan ide-ide kreatif. Ini lebih terlihat pada tahap presentation dan exercise. Pada tahap presentation, siswa tampil kedepan kelas untuk menyampaikan materi sesuai dengan caranya sendiri, kemudian ada siswa lain yang memberikan tanggapan atau pertanyaan terhadap materi yang sedang dibahas. Begitu juga pada tahap exercise, siswa mengerjakan soal latihan dengan caranya sendiri

5 berdasarkan konsep yang diberikan sesuai dengan materi yang dipelajari. Secara keseluruhan dari aktivitas siswa yang terlihat pada tahap presentation dan exercise serta hasil uji hipotesis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pembelajaran konvensional. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar pembelajaran konvensional. diharapkan kepada guru mata pelajaran matematika SMAN 05 Mukomuko dapat menerapkan model ROPES sebagai salah satu alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran agar siswa aktif, berani tampil, dan berani mengemukakan ide-ide kreatif. DAFTAR PUSTAKA Majid, Abdul Perencanaan pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Sudijono, Anas Pengatar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Sudjana Metoda Statistik. Bandung: Tarsito. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model ROPES lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan menerapkan Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian yang telah dilakukan,