BAB I PENDAHULUAN. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-ku. 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. cukup panjang yang disebut Injil. Karangan-karangan yang panjang itu bercerita tentang seorang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I Pendahuluan UKDW

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kajian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Paham Dosa Kekristenan

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari Taurat, para Nabi, dan Tulisan-tulisan, atau yang diringkas sebagai Tanak Taurat,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus

UKDW. Bab I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB V PENUTUP. Setelah menelusuri pernyataan Yesus dalam Yohanes 14: 6 kata Yesus kepadanya,

NABI ELIA. PLEASE ATTENTION..!!! & Be Quite

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB III METODE PENELITIAN. pustaka baik berupa konsep, teori-teori dan lain-lainnya yang berhubungan

BAB IV KESEPAKATAN ANTARA SUKU-SUKU DI ISRAEL DENGAN DAUD DALAM 2 SAMUEL 5:1-5 PERBANDINGANNYA DENGAN KONTRAK SOSIAL MENURUT JEAN JACQUES ROUSSEAU

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Permasalahan.

BAB VIII KESIMPULAN. kesengsaraan, sekaligus kemarahan bangsa Palestina terhadap Israel.

BAB I PENDAHULUAN. menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan yang terikat oleh

BAB V PENUTUP. Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai. dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1.

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah

Kebun Anggur Nabot 1 Raja-raja 21 Ev. Bakti Anugrah, M.A.

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan Pertumbuhan iman

BAB I PENDAHULUAN. 1 Lihat sila pertama dalam Dasar Negara Indonesia: Pancasila

BAB I PENDAHULUAN UKDW

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN. Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Wacana pemikiran Islam tentang sistem pemerintahan Islam mengalami sebuah

Tinjauan Buku. Phyllis Trible, God and the Rhetoric of Sexuality edisi ketiga (Philadelphia: Fortress Press, 1983), 206 halaman.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu animisme dan dinamisme. Setelah itu barulah masuk agama Hindu ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

A. PERMASALAHAN DAN ALASAN PEMILIHAN JUDUL

DOA PEMBUKAAN. Alat tulis Buku Agama Katolik Lembar refleksi. Nabi Elia menegur rakyatnya yang menyembah berhala Kepada dewa Baal.

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Manusia Api

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Papua New Guinea (PNG) berdiri sebagai sebuah negara merdeka pada

69 Indonesian Journal of Theology RESENSI BUKU

BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat

RESENSI BUKU The Story of Israel: A Biblical Theology

UKDW BAB I PENDAHULUAN

CRASH PROGRAM PENDETA ANGKATAN MENCARI MAKNA 2. Editor. Daniel Kurniadi

UKDW BAB I. I. Latar Belakang a. Seputar Kejahatan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Eka Darmaputera, Menuju Teologi Kontekstual Di Indonesia, dalam Eka Darmaputera (peny.), Konteks

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api

BAB V PENUTUP. ini. Varian fundamentalisme sudah banyak dikategorisasikan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN HUKUM TAURAT DENGAN ORANG PERCAYA PERJANJIAN BARU

CARA MEMPELAJARI,ALKITAB

BAB I Pendahuluan. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB IV MEWARISKAN IMAN DENGAN TELADAN SUATU REFLEKSI TEOLOGIS TERHADAP TRADISI PIRING NAZAR

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung

PENDAHULUAN. Turki merupakan negara Islam yang merupakan salah satu tempat bersejarah

Membangkitkan Anak Muda di Nain

Buku yang Diberikan Allah kepada I(ita

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

UKDW. BAB I Pendahuluan

KONSEP KEADILAN SOSIAL DALAM AMOS 6:1-7, DALAM PERSPEKTIF TEORI KEADILAN

WAHYU 11. Dua Saksi Allah Dan Sangkakala Ketujuh. Pdt Gerry CJ Takaria

Mat. 16: Ev. Bakti Anugrah, M.A.

BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan A.1. Latar Belakang Permasalahan.

MATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau

BAB 8 KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEILMUAN

BAB VI KESIMPULAN. Pertama, poligami direpresentasikan oleh majalah Sabili, Syir ah dan NooR dengan

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. dalam keluarga dengan orang tua beda agama dapat dipahami lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang. Dalam perkembangan sejarah kekristenan sejak pelayanan Tuhan Yesus sampai zaman

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar belakang permasalahan

UKBM SEJARAH 3.4/4.4/1/4-1

BAB I PENDAHULUAN. A. PERMASALAHAN A.1. Latar Belakang Masalah

lambang dan Citra citra Rakyat (PERSETIA. 1992), hlm.27 6 Scn 3, hlm

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pendekatan Historiografi Dalam Memahami Buku Teks Pelajaran Sejarah *) Oleh : Agus Mulyana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya sastra. Sastra tidak hanya sekedar bidang ilmu atau bentuk

Kristologi Dalam Paham Pluralisme Agama Suatu Kajian Kristologi Alkitabiah Terhadap Pandangan Kristologi Dalam Pluralisme. Skripsi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. A.1. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. hubungan intertekstual antara novel Tantri Perempuan yang Bercerita karya Cok

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB VII SEJARAH PEMEKARAN DAN PENGGABUNGAN WILAYAH Kronologi Pemekaran Wilayah Tiga Kecamatan Sejarah Terbentuknya Tiga Kecamatan

35 hingga 132 Hijriyyah Dinasti Umawiyah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Jangan ada padamu allah lain di hadapan-ku. 1 Hukum pertama dari Dasa Titah di atas seolah mengikat bangsa Israel ke dalam sebuah perjanjian dengan Yahweh. Menurut J. A. Wainwright, perjanjian tersebut menyangkut hak dan kewajiban bangsa Israel terhadap Yahweh. 2 Yahweh akan menjadikan bangsa Israel sebagai umat pilihan-nya. Yahweh akan melindungi bangsa Israel dari ancaman bangsa lain, serta akan selalu berada di pihak bangsa Israel. Sebagai konsekuensinya, bangsa Israel tidak boleh menyembah allah lain selain Yahweh. Dengan adanya perjanjian tersebut, maka bangsa Israel harus memusatkan ibadah mereka kepada Yahweh, allah mereka. Di luar Yahweh adalah allah yang harus ditinggalkan. Tentu saja pengeksklusifan bangsa Israel terhadap penyembahan Yahweh ini sangat kontras dengan dengan apa yang dipercayai bangsa-bangsa lain pada waktu itu. Di saat bangsa-bangsa lain mempercayai dewa-dewa melalui mitologi yang berkembang, bangsa Israel hanya mempercayai satu allah saja, yaitu Yahweh. Menurut Robert Gnuse, ke-eksklusifan bangsa Israel terhadap penyembahan satu allah, yaitu Yahweh ini merupakan sebuah penemuan identitas baru dari bangsa Israel. 3 Setelah melakukan migrasi yang panjang, serta benturan-benturan ideologi di dalam perjalanannya, bangsa Israel akhirnya menemukan jati diri yang membedakan mereka dengan bangsa-bangsa lain. Penemuan identitas ini bisa menjadi sebuah nilai yang positif bagi bangsa Israel. Akan tetapi konsekuensi dari pengeksklusifan diri tersebut adalah bangsa Israel harus menolak kehadiran allah lain selain Yahweh. Mitologi-mitologi yang berkembang di sekitar Israel adalah mitologi-mitologi yang mempercayai adanya multi dewa yang mempengaruhi kehidupan manusia. Tentu saja mitologi yang berkembang ini sangat bertentangan dengan 1 Keluaran 20 : 3 versi TB LAI 2 J. A. Wainwright, God and Man in the Old Testament, 1962, hlm. 23. 3 Robert K. Gnuse, No Other God, 1997, hlm. 64.

2 perjanjian bangsa Israel dengan Yahweh yang meminta bangsa Israel hanya menyembah Yahweh saja. Munculnya monotheisme terhadap Yahweh ini rupanya sudah menjadi sebuah identitas tersendiri bagi bangsa Israel. Monotheisme sudah mengakar di dalam kehidupan bangsa Israel. Akan tetapi ketika membicarakan monotheisme di dalam fase-fase sejarah bangsa Israel 4, kita akan menjumpai bagaimana monotheisme tidak selamanya diterima dengan baik oleh bangsa Israel. Ada saat-saat di mana monotheisme justru menjadi bumerang bagi bangsa Israel sendiri. Di satu pihak ada kelompok yang ingin memperjuangkan Yahweh sebagai allah tunggal mereka. Akan tetapi di pihak lain, ada kelompok yang menerima dan menyembah dewa-dewa bangsa lain demi menjaga hubungan baik internasional. Tentu saja pertentangan antara dua kelompok ini akan menimbulkan perpecahan di dalam tubuh bangsa Israel. Di dalam mempertahankan monotheisme bangsa Israel ternyata bisa dipahami juga sebagai upaya untuk mempertahankan persatuan bangsa Israel sendiri. Di dalam teks-teks Kitab Suci sering kali dijumpai upaya untuk mempertahankan monotheisme terhadap Yahweh. Teks-teks tersebut seolah menceritakan kembali bagaimana penegakan kembali monotheisme di antara penyembahan terhadap illah lain selain Yahweh. Kisah nabi Elia adalah salah satu contoh upaya penegakan kembali monotheisme di tengah-tengah penyembahan Baal yang dilakukan oleh raja Ahab. I Raja-raja 18 : 20 40 mengisahkan bagaimana perlawanan Elia yang berada di pihak Yahweh terhadap nabi-nabi Baal di gunung Karmel. Seperti uraian di atas, teks ini seolah mengingatkan pembaca akan kebesaran Yahweh, satu-satunya allah bangsa Israel yang harus disembah. Skripsi ini akan menafsirkan I Raja-raja 18 : 20 40 sebagai sebuah teks yang memiliki muatan penegakan kembali monotheisme terhadap Yahweh. 1. 2. Rumusan Masalah Setelah melihat latar belakang masalah di atas, penyusun mencoba merumuskan masalah ke dalam dua pertanyaan : 4 Terutama ketika terjadi perpecahan kerajaan Israel Utara dan Selatan

3 - Siapakah sebenarnya tokoh Yahweh yang disembah serta tokoh Baal yang dilawan bangsa Israel di dalam teks I Raja-raja 18 : 20 40? - Apakah motif dibalik teks I Raja-raja 18 : 20 40? 1. 3. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mencari siapa sebenarnya Yahweh dan Baal di dalam teks 1 Raja-raja 18 : 20 40. Untuk melihat lebih jelas siapa itu Yahweh dan Baal, penyusun mencoba menggambarkan bagaimana latar belakang kepercayaan bangsa Israel hingga akhirnya muncul monotheisme di dalam kehidupan bangsa Israel terhadap Yahweh. Terkadang orang awam hanya menerima begitu saja siapa itu Yahweh sebagai allah bangsa Israel. Melalui skripsi ini akan dipertanyakan kembali siapa sebenarnya Yahweh, dan mengapa Yahweh bisa menjadi allah bangsa Israel. Tentunya untuk mencapai tujuan ini perlu dilihat bagaimana sejarah kepercayaan bangsa Israel, dan mengapa Yahweh bisa menjadi allah dari bangsa Israel. Tujuan konkret skripsi ini adalah untuk memahami kepercayaan bangsa Israel Kuno yang mengangkat Yahweh sebagai satu-satunya allah mereka serta sikap anti terhadap allah-allah yang lain, termasuk Baal. Melalui teks 1 Raja-raja 18 : 20 40 akan ditafsirkan bagaimana teks ini mampu memberikan multiwacana bagi kita. Tidak melulu mengenai masalah religi saja, tapi juga muatan politik dan sosial. 1. 4. Metode Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah historis kritis. Historis kritis, atau kritik sejarah merupakan upaya untuk menafsirkan teks-teks Alkitab berdasarkan rekonstruksi sejarah yang menjadi konteks terjadinya peristiwa tersebut. Menurut William J. Larkin, Jr. pengertian historis kritis ada dua macam. Yang pertama adalah menggali sejarah penulisan teks dan yang kedua adalah menggali sejarah yang ada di dalam teks. 5 Di dalam skripsi ini akan digunakan pengertian historis kritis yang kedua, yaitu bagaimana menggali sejarah serta tradisi yang melatar belakangi kisah di dalam teks. 5 William J. Larkin, Jr., Culture and Biblical Hermeneutics, 1988, hlm. 51

4 Melalui literatur-literatur yang berisi penelitian-penelitian sejarah, akan dimunculkan pandangan-pandangan mengenai Yahweh serta Baal menurut literatur-literatur sejarah yang ditemukan. Rentang waktu kritik sejarah ini dimulai sejak terbentuknya bangsa Israel hingga peristiwa I Raja-raja 18 : 20 40. Konsep pemahaman kepercayaan bangsa Israel yang terkotak-kotak menurut fase sejarahnya akan mendasari penelitian ini. Karena penelitian ini merupakan penelitian sejarah, maka titik berat penelitian ini bukan terdapat pada teks I Rajaraja 18 : 20 40, akan tetapi lebih kepada latar belakang sejarah serta tradisi yang ada di balik teks terebut. Fungsi teks I Raja-raja 18 : 20 40 di dalam skripsi ini adalah sebagai sebuah refleksi yang dilakukan oleh penulis terhadap sejarah. 6 Penulis menggunakan teks ini untuk menyampaikan ideologinya kepada pembaca. Jadi seperti yang sudah tertulis di atas, penelitian ini adalah sebuah upaya untuk memahami sejarah sebagai sebuah fakta yang diperkirakan terjadi dan menempatkan teks I Raja-raja 18 : 20 40 sebagai sebuah ideologi penulis terhadap sejarah. 1. 5. Alasan Pemilihan Judul Skripsi ini menggunakan judul : Sikap Anti Baal dalam I Raja-raja 18 : 20 40, Sebuah Studi Sejarah dan Alkitab Alasan pemilihan judul ini adalah : - Sikap monotheisme dan sikap anti terhadap Baal banyak ditekankan di dalam Perjanjian Lama. Akan tetapi latar belakang sikap tersebut tidaklah jelas. Karena itu penulis mencoba menafsirkan sebuah perikop mengenai perlawanan terhadap nabinabi Baal yang dilakukan oleh Nabi Elia di gunung Karmel. Dari perikop ini paling tidak akan memunculkan suatu alasan mengapa Baal terus dilawan di dalam Perjanjian Lama. - Dengan membandingkan antara bukti sejarah dengan Alkitab, diharapkan adanya sebuah keseimbangan di dalamnya. Bukti sejarah lebih bersifat objektif, karena memuat fakta dan kemungkinan-kemungkinan sejarah yang terjadi. Tentu saja ini berbeda dengan Alkitab sebagai teks yang bisa dikatakan refleksi dari sejarah. Jadi 6 Penulis di sini menunjuk pada tradisi Deuteronomistis yang diduga sebagai penulis kitab Raja-raja.

5 skripsi ini akan melihat dua sisi yang berbeda antara fakta sejarah, dengan refleksi Alkitab. 1. 6. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini akan mengacu kepada kerangka sebagai berikut : Bab 1 : Pendahuluan Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, metode, alasan pemilihan judul, serta sitematika penulisan. Bab 2 : Sejarah Kepercayaan Bangsa Israel Di dalam bab ini akan dijelaskan bagaimana perjalanan kepercayaan bangsa Israel dari masa pra kerajaan hingga masa kerajaan. Di samping itu juga ada urain mengenai peranan nabi di dalam Perjanjian Lama, terkhusus dalam tradisi Deuteronika yang banyak menyoroti masalah kerajaan dan kenabian. Bab 3 : Perlawanan terhadap Baal di dalam I Raja-raja 18 : 20 40 Di dalam bab ini akan dilakukan penafsiran terhadap I Raja-raja 18 : 20 40 sebagai upaya Elia untuk membuktikan Yahweh adalah illah yang menyatukan Israel. Di samping itu juga akan ditafsirkan bagaimana upaya yang dilakukan nabi-nabi Baal dalam rangka membuktikan kalau Baal mereka ternyata memiliki eksistensi. Bab 4 : Kesimpulan dan Refleksi Kesimpulan dan Refleksi Theologis dari keseluruhan skripsi ini akan ditulis di bab 4 sebagai bab yang terakhir.