BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
|
|
- Handoko Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Spiritualitas adalah istilah yang agak baru yang menandakan kerohanian atau hidup rohani. Spritualitas bisa juga berarti semangat kerohanian atau jiwa kerohanian. Spiritualitas menyangkut dua segi yaitu askese atau usaha melatih diri secara teratur supaya terbuka dan peka terhadap sapaan Allah. Segi lainnya adalah mistik yang merupakan bentuk dan tahap pertemuan pribadi dengan Allah. Makna rohani melebihi kesanggupan untuk berhubungan dengan Tuhan atau menyadari kehadiran Yang Ilahi dalam lingkup hidup kita. Manusia terpanggil untuk benarbenar mengenal Dia yang hadir dalam batinnya. 1 Spiritualitas juga sering dikatakan sebagai gaya hidup, cara hidup, yang keluar dari hati. Bukan gaya hidup yang semata-mata, senantiasa muncul karena meniru, membaca buku tetapi merupakan gaya hidup, cara hidup yang benar-benar mengungkapkan, mewujudkan apa yang ada di dalam batin. Gaya hidup yang mengungkapkan suatu api atau semangat, suatu pengalaman batin yang mendasar, mengungkapkan kharisma. 2 Spiritualitas membentuk sikap hidup orang percaya di dalam persekutuan dengan Allah. Spiritualitas juga terkadang dimengerti sebagai cara mengamalkan seluruh kehidupan sebagai seorang beriman yang berusaha merancang dan menjalankan hidup ini semata-mata seperti yang dikehendaki Allah. 3 Dan dalam kehidupan spiritualitasnya manusia mengembangkan sikap yang tawakal (berserah diri atau 1 A.Heuken, SJ., Spiritualitas Kristiani: Pemekaran Hidup Rohani Selama Dua Puluh Abad, Jakarta, Yayasan Cipta Loka Caraka, 2002, p Anita Nudu, ADM., Hidup Dalam Roh : Hidup Membiara dan Spiritualitas Gereja Indonesia dalam Teologi dan Spiritualitas, Yogyakarta, Kanisius, 1994, p Scn.1, p. 12.
2 pasrah) yaitu sikap yang berserah sepenuhnya kepada kehendak Allah atau percaya dengan sepenuh hati kepada kehendak Allah dan menjalani hidup ini seperti yang dikehendaki Allah. Sikap ini juga bisa diartikan keyakinan kepada Allah, menaruh segala-galanya di tangan Allah. Namun dalam kenyataannya sikap ini sering diartikan keliru sehingga membuat seseorang mengerti dan memahami bahwa berserah diri atau pasrah berarti orang pasif menerima keadaaan dengan pasrah atau sikap hidup yang bergantung pada nasib sepenuhnya tanpa ada usaha untuk mengubah kenyataan yang ada. Terkadang pun pemikiran bahwa walaupun manusia berusaha sekuat apapun namun hasil akhirnya tetap Tuhan yang menentukan, sehingga merasa bahwa usaha manusia untuk melawan nasib itu hanyalah usaha menjaring angin semata, akhirnya membawa orang pada sikap hidup iman yang pasrah tanpa melakukan apaapa. Spiritualitas yang menunggu keajaiban dan mujizat dari Tuhan sesuai dengan waktunya. Akibatnya jika ada orang yang melakukan suatu usaha untuk mengubah kenyataan yang ada, sikap itu sering dipandang sebagai suatu sikap yang melawan kehendak Tuhan, memberontak, tidak tawakal atau pasrah. Sikap seperti itu diyakini merupakan sikap hidup beriman yang keliru. Padahal kepada setiap umat manusia, Tuhan memberikan akal budi dan hikmat untuk melakukan berpikir dan melakukan sesuatu untuk memperjuangkan hidup ke arah yang lebih baik. Namun manusia lebih banyak bersikap pasif jika menghadapi kenyataan yang ada dan menerimanya dengan senang hati sebagai takdir. B. PERUMUSAN POKOK MASALAH Melihat kenyataan di atas maka penyusun mencoba untuk menggali teks Alkitab yang setidaknya memperlihatkan unsur pergumulan melawan nasib. Untuk itu penyusun mencoba untuk menggali teks Kejadian 32:1-32 yang secara tidak langsung memperlihatkan pergumulan Yakub di dalam perjuangannya untuk mengubah nasibnya dari seorang yang pada mulanya cuma mendapatkan berkat anak sulung dari 2
3 usaha licik yang dilakukannya terhadap Esau dan Ishak, menjadi sesuatu yang benarbenar miliknya. Oleh karena itu yang menjadi fokus perhatian dalam penulisan skripsi ini adalah Makna kisah pergumulan Yakub dengan Allah di Tepi Sungai Yabok Permasalahan pokok tersebut akan diuraikan berdasarkan beberapa sub masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pembacaan terhadap Kejadian 32:1-32 dilakukan agar dapat melihat maknanya? Untuk itu akan dilakukan penafsiran terhadap Kejadian 32:1-32 dengan menggunakan metode tafsir naratif. 2. Apakah makna bergumul dengan Yang Ilahi itu dalam terang kisah Kejadian 32:1-32 dalam kehidupan spiritualitas umat Kristen? C. ALASAN PEMILIHAN JUDUL Pokok tulisan ini diberi judul utama yakni : BERGUMUL DENGAN YANG ILAHI Suatu Analisis Naratif Tentang Pergumulan Yakub Dengan Allah Di Tepi Sungai Yabok Mengapa digunakan istilah bergumul dengan dan bukan berkelahi melawan, sekalipun istilah yang terakhir itu lebih memberikan suasana heroik dalam ceritera ini? Jawabannya ialah karena dengan istilah bergumul dengan, penulis bermaksud menekankan bukan saja interaksi fisik antara manusia dengan Allah melainkan terutama interaksi teologis atau iman antara manusia dengan Allah. Sebab perkelahian tersebut bukan merupakan wujud permusuhan melainkan merupakan wujud keterikatan iman dengan Yang Ilahi. 3
4 D. TUJUAN PENULISAN Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Memahami teks Alkitab dengan metode tafsir naratif 2. Menemukan makna cerita dalam Kejadian 32:1-32 E. METODOLOGI PENULISAN Dalam kajian terhadap penulisan skripsi ini, penyusun memakai metode tafsir naratif. Metode tafsir ini merupakan suatu pendekat metode penafsiran Alkitab yang lebih menekankan pada teks itu sendiri. Dalam perkembangan metode ilmu tafsir dapat dikatakan ada 3 (tiga) fase yaitu metode tafsir tradisional, historis kritis dan struktural. 4 Pertama, metode tafsir tradisional. Metode ini merupakan metode yang paling banyak digunakan hingga saat ini. Orang yang menggunakan metode ini membaca Alkitab seperti membaca suatu berita surat kabar yang melaporkan suatu peristiwa yang terjadi pada suatu waktu tertentu. Biasanya tafsiran dengan metode ini menghasilkan uraian lengkap tentang rekontruksi historis suatu peristiwa yang kemudian direfleksikan oleh penafsirnya. Hasil dari refleksi atau perenungan terhadap peristiwa historis itulah yang kemudian disampaikan kepada pendengar dan pembaca. Kedua, metode historis kritis. Dalam metode ini kitab-kitab diteliti sebagai suatu dokumen sejarah dan secara kritis dipertanyakan ke-sungguh-terjadi-an dari peristiwa-peristiwa yang ada di dalam Alkitab. Alkitab dilihat sebagai suatu kitab yang lahir dalam proses sejarah dan karena itu selalu mempertanyakan: kapan terjadi, siapa penulis dan kepada siapa ditulis. Hal ini dikarenakan peristiwa yang terjadi dan waktu penulisan yang berbeda jauh. Ketiga, metode struktural. Pada prinsipnya metode ini memusatkan perhatiannya pada teks tanpa perlu memperhitungkan konteks. Para strukturalis berpendapat bahwa dengan mempelajari teks saja orang 4 Jakub Santoja, Metode Exegese Narasi dalam Majalah Theologia GEMA, No. 41, Yogyakarta, Fakultas Theologia Universitas Kristen Duta Wacana, 1991, p
5 sudah bisa menangkap maksud pengarang. Oleh karena itu dari penafsir dituntut perhatian yang lebih pada teks yang kita miliki sekarang dan tidak dipusingkan lagi dengan masalah latar belakang dari teks tersebut. Dalam kerangka metode inilah kemudian lahir metode tafsir atau pendekatan naratif. Pendekatan naratif merupakan pendekatan yang relatif baru, sebagai suatu alternatif atas metode-metode penafsiran Alkitab yang dikenal sebelumnya. Pendekatan ini dilakukan berdasarkan suatu premis awal bahwa Alkitab sebenarnya merupakan suatu cerita besar tentang tindakan Allah di dalam dunia sejak penciptaan langit dan bumi serta segala isinya (Kejadian 1-2) sampai dengan penciptaan kembali suatu langit dan bumi yang baru (Wahyu 21) dan kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua (Wahyu 22). Dengan demikian, menurut Sientje Marentek-Abrams, pendekatan Alkitab secara naratif merupakan suatu alternatif yang layak diperhitungkan. Apalagi menurut penelitian yang cermat, telah ditemukan bahwa kurang lebih dua pertiga bagian tulisan-tulisan di dalam Perjanjian Lama dikemas dalam bentuk cerita atau narasi. Allah, Pencipta manusia dan seisi dunia ini disaksikan dalam Alkitab melalui suatu bentuk narasi atau cerita yang khas. Melalui bentuk sastra yang sama yaitu sastra narasi, kehidupan dan pengalaman orang-orang Israel sebagai umat Allah diceritakan. Bukan hanya di dalam Perjanjian Lama saja, di dalam Perjanjian Baru pun dijumpai banyak uraian mengenai penyelamatan Allah yang diceritakan dalam bentuk narasi. Yesus tidak mengungkapkan pengampunan Allah dalam uraian yang abstrak, sebaliknya Ia berulang-ulang menggunakan bentuk cerita atau narasi ketika menyampaikan pesan Allah mengenai cinta kasih kepada para pendengarnya. Yesus menjelaskan tentang anak yang hilang (Lukas 15 : 11-32) dalam bentuk cerita untuk menjelaskan berita kasih dan pengampunan. Yesus adalah narator yang piawai (ulung) sehingga membuat para pendengar kagum dan mulai mengikuti Dia. Malahan mereka yang tidak masuk sekutunya pun terpesona dengan aliran-aliran air hidup yang diceritakan Yesus sehingga dengan pasrah mengatakan: belum pernah seorang manusia berkata seperti itu (Yohanes 7:38,46). Dari mulut Yesus, cerita-cerita yang biasa menjadi perumpamaan mengenai Kerajaan Allah. 5
6 Berdasarkan hal tersebut dapatlah dikatakan bahwa bentuk sastra narasi tidaklah secara kebetulan saja dijumpai di dalam Alkitab. Sebaliknya para penulis Alkitab telah menggunakan bentuk sastra tersebut untuk menyatakan iman mereka kepada Allah yang mereka percayai. Dengan kata lain, mereka telah menggunakan narasi sebagai sarana berteologi dalam konteks mereka. Bahan-bahan sumber untuk mengungkapkan teologi mereka, diambil dari budaya yang ada pada mereka maupun di sekitar mereka yang mereka kenal dekat. Melalui sarana yang berbentuk cerita atau narasi, berita Alkitab diterjemahkan ke dalam kehidupan manusia tanpa harus hilang dari analisis yang terpisah-pisah. Melalui narasi, makna cerita diperoleh melalui cerita itu sendiri. 5 Alasan lain untuk memperhitungkan pendekatan naratif, menurut Marentek- Abrams, adalah kenyataan bahwa narasi merupakan suatu bentuk sastra yang sangat dikenal di dalam hidup masyarakat. Semua kelompok umur dekat dan menyukai narasi sebab narasi mudah dicerna, tidak terkesan menggurui tetapi sebaliknya menawarkan pandangan atau pendapat. Narasi berfungsi sebagai sarana berkomunikasi yang menghubungkan dunia fiksi dan dunia nyata dari pendengar dan pembaca melalui pesan yang terkandung di dalam cerita atau narasi tersebut. Betapapun sederhananya, narasi selalu mempunyai pesan bagi pembaca dan pendengar. Narasi juga menjadi alat pendidikan dan kritik sosial yang menghasilkan pemahaman serta nilai-nilai baru. Dalam keadaan tertentu, narasi adalah ungkapan pengalaman manusia yang paling dalam. Narasi Alkitab adalah salah satu contoh narasi sebagai sarana pengungkapan iman. Melalui narasi para penulis atau pengumpul bahan-bahan lisan tentang pengalaman yang dalam dari umat Israel, menjelaskan iman mereka baik secara pribadi, dalam persekutuan dengan umat maupun dengan Tuhan. 6 5 Sientje Marentek-Abram, Narasi Yusuf Di Dalam Kejadian Sebagai Model Teologi Naratif Di Dalam Perjanjian Lama dalam Jurnal Berteologi Perempuan Indonesia SOPHIA, Jakarta, Persekutuan Wanita Berpendidikan Teologi Di Indonesia, 2000, p Sda, p.59 6
7 Narasi Alkitab, khususnya narasi Perjanjian Lama yang menjadi fokus dalam studi ini, dapat dipelajari dan dianalisa sebagaimana layaknya karya sastra pada umumnya. Narasi Alkitab mempunyai struktur, bentuk dan komponen-komponen sebagaimana dijumpai dalam karya sastra pada umumnya. Hal ini disebabkan Alkitab bukan hanya kesaksian tentang Firman Allah, bukan hanya kumpulan kerja teologi, tetapi juga merupakan suatu karya sastra yang maha indah. Pendekatan naratif adalah suatu pendekatan dalam menafsir Alkitab, yang memberi perhatian khusus kepada unsur-unsur cerita di dalam teks sehingga kekayaan yang dijumpai dalam teks diungkap lebih tajam. Melalui pendekatan ini penceritaan mendapat tempat yang penting. Pendekatan naratif membebaskan penafsir dari beban penafsiran yang terlalu tergantung pada latar belakang kitab-kitab atau surat-surat yang mengakibatkan pesan teks kurang diberi perhatian. Di samping itu pendekatan naratif juga memberikan kemungkinan kerja sama dengan pendekatan lainnya. Walaupun demikian, pendekatan naratif pun memiliki kelemahan yaitu penafsir bisa saja jatuh pada proses imajinatif yang kadang sukar untuk dihindari. Akan tetapi dengan tetap setia pada pesan yang ada dalam teks serta hubungannya dengan bagian Alkitab yang lebih luas maka proses imajinatif dalam pendekatan naratif justru akan memperkaya pemahaman teks atau perikop yang ditafsir. 7 F. SISTEMATIKA PENULISAN Penulisan skripsi ini dilakukan dengan mengikuti sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bagian ini berisi latar belakang masalah, perumusan pokok masalah, alasan pemilihan judul, tujuan penulisan, metodologi penulisan dan sistematika penulisan. 7 Scn. 5, p. 59 7
8 BAB II TAFSIR NARATIF KEJADIAN 32 : 1-32 Bagian ini berisi tafsir naratif terhadap Kejadian 32 : Proses ini dilakukan dengan pembacaan cermat terhadap kisah dalam Kejadian 32 : 1 32 lalu diikuti dengan mencari tahu tempat Kejadian 32 di dalam narasi Yakub, menganalisa komponen-komponen narasi dalam kisah tersebut dan kesimpulan dari hasil analisa tersebut. Adapun komponen-komponen narasi yang akan dianalisa meliputi: struktur (perbuatan atau tindakan, penokohan, setting atau latar, sudut pandang), plot atau alur cerita, karakterisasi, kontras dan konflik, waktu dan gaya atau style serta narator. BAB III BAB IV MAKNA BERGUMUL DENGAN YANG ILAHI Bagian ini berisi tentang uraian mengenai makna bergumul dengan Yang Ilahi dalam terang kisah pergumulan Yakub dengan Allah di tepi sungai Yabok. Pembahasan bagian ini tidak terlepas dari hubungan makna tersebut dengan kehidupan spiritualitas umat Kristen pada umumnya. KESIMPULAN Bagian ini berisi kesimpulan atas semua pembahasan yang telah dilakukan dalam bab-bab sebelumnya. 8
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam Injil Lukas terdapat beberapa kisah tentang kesembuhan yang dialami oleh banyak orang melalui Yesus, mulai dari ibu mertua Petrus yang diserang demam berat dan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Permasalahan.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Permasalahan. Gereja dalam kehidupan kekristenan menjadi tempat dan sarana orang-orang percaya kepada Kristus, berkumpul dan saling mendorong antara orang yang satu
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN. Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!. 1 Ucapan Petrus dalam suatu dialog dengan Yesus ini mungkin
Lebih terperinci11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)
11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan
Lebih terperinciPenulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah. Tanggal Penulisan: M Latar Belakang
SUPLEMEN MATERI KHOTBAH PELKAT 10 11 MARET 2017 Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah Tanggal Penulisan: 80-95 M Latar Belakang YOHANES 4 : 27 54 Injil Yohanes adalah unik di antara keempat Injil.
Lebih terperinciSAUDARA MEMPUNYAI PENOLONG
SAUDARA MEMPUNYAI PENOLONG Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Roh Kudus adalah Penolong Saudara Buah Roh Kudus Berjalan di dalam Roh Kuasa Roh Kudus di dalam Saudara Karunia-karunia Roh Roh Kudus
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Permasalahan. a. Tanah dalam kehidupan manusia.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Permasalahan. a. Tanah dalam kehidupan manusia. Keberadaan tanah tidak terlepas dari manusia, demikian juga sebaliknya keberadaan manusia juga tidak terlepas dari tanah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penginjilan merupakan salah satu dimensi yang esensial dari misi Kristen. Gereja bertanggungjawab untuk mewartakan injil ke seluruh dunia, untuk memberitakan
Lebih terperinciLATAR BELAKANG PERMASALAHAN
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sejak manusia pertama (Adam) jatuh ke dalam dosa, seperti dikisahkan pada kitab Kejadian dari Alkitab Perjanjian Lama, maka pintu gerbang dunia terbuka
Lebih terperinciGod s Divine Favor #1 Anugerah Tuhan yang Ajaib #1 DIVINE PROMOTION - PROMOSI ILAHI
God s Divine Favor #1 Anugerah Tuhan yang Ajaib #1 DIVINE PROMOTION - PROMOSI ILAHI PEMBUKAAN: Hari ini kita akan masuk dalam sebuah seri kotbah Natal berjudul God s Divine Favor atau Anugerah Tuhan yang
Lebih terperinciBAPTISAN ROH KUDUS. Baptisan Roh Kudus Baptism in the Holy Spirit Halaman 1
BAPTISAN ROH KUDUS Pengantar Sebagai orang Kristen, pernahkah Anda merindukan kuasa rohani yang lebih besar dalam hidup Anda? Kuasa yang lebih besar untuk melawan dosa? Kuasa yang lebih besar untuk menceritakan
Lebih terperinciBAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH
BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH Minggu ke-3, ARTI DAN HAKIKAT PENYELAMATAN ALLAH 19. Pert : Apakah yang dimaksud dengan penyelamatan Allah? Jwb : Penyelamatan Allah adalah tindakan Allah melepaskan manusia
Lebih terperinciAlkitab. Persiapan untuk Penelaahan
Persiapan untuk Penelaahan Alkitab Sekarang setelah kita membicarakan alasan-alasan untuk penelaahan Alkitab dan dengan singkat menguraikan tentang Alkitab, kita perlu membicarakan bagaimana menelaah Alkitab.
Lebih terperinciA. PERMASALAHAN DAN ALASAN PEMILIHAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN DAN ALASAN PEMILIHAN JUDUL A.1. Pluralitas Agama di Indonesia Pluralitas agama merupakan sebuah realita yang wajib digumuli. Berbagai agama besar yang pemeluknya tersebar
Lebih terperinciSeri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann
Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #33 tentang Wahyu, pasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus Kristus, keempat injil ini adalah Injil Matius, Markus, Lukas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah Salah satu ciri khas dari semua agama adalah berdoa. Semua agama yang ada di Indonesia mengajarkan kepada umat atau pengikutnya untuk selalu berdoa. Doa diyakini
Lebih terperinciSeri Kedewasaan Kristen (2/6)
Seri Kedewasaan Kristen (2/6) Nama Kursus : ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) Nama Pelajaran : Bertanggung Jawab dalam Hal Ibadah dan Persekutuan Kode Pelajaran : OKB-P02 DAFTAR ISI A. BERTANGGUNG
Lebih terperinciSeri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann
Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #38 tentang Wahyu, pasal
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas/Semester : VIII / 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi : Memahami
Lebih terperinciBAB IV MEWARISKAN IMAN DENGAN TELADAN SUATU REFLEKSI TEOLOGIS TERHADAP TRADISI PIRING NAZAR
BAB IV MEWARISKAN IMAN DENGAN TELADAN SUATU REFLEKSI TEOLOGIS TERHADAP TRADISI PIRING NAZAR Keluarga adalah salah satu konteks atau setting Pendidikan Agama Kristen yang perlu diperhatikan dengan baik,
Lebih terperinciBAPA SURGAWI BERFIRMAN KEPADA SAUDARA
BAPA SURGAWI BERFIRMAN KEPADA SAUDARA Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Allah Ingin Berbicara kepada Saudara Allah Berfirman dalam Berbagai-bagai Cara Bagaimana Kitab Allah Ditulis Petunjuk-petunjuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup panjang yang disebut Injil. Karangan-karangan yang panjang itu bercerita tentang seorang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Teks Membuka Kitab Suci Perjanjian Baru, kita akan berjumpa dengan empat karangan yang cukup panjang yang disebut Injil. Karangan-karangan yang panjang itu bercerita
Lebih terperinciRESENSI BUKU Keselamatan Milik Allah Kami - bagi milik
RESENSI BUKU Judul : Keselamatan Milik Allah Kami Penulis : Christopher Wright Penerbit : Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur Tahun : 2011 Halaman : 225 halaman Dalam buku ini Christopher Wright berupaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah sebuah kreasi yang indah, baik lisan maupun tulisan yang memiliki peran penting dalam menciptakan karya sastra dengan hakikat kreatif dan imajinatif,
Lebih terperinciBelajar dari Kristus
SAAT TEDUH HARI KE-2 Belajar dari Kristus Bacaan Alkitab: Mazmur 33; Roma 6:5-11 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah
Lebih terperinciAllah Adalah Pola Bagi Hidup Kita
Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita Banyak negara yang memiliki peribahasa seperti "Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga." Suatu hal yang menarik tentang keluarga ialah kemiripan antara anggotaanggota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-ku. 1
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Jangan ada padamu allah lain di hadapan-ku. 1 Hukum pertama dari Dasa Titah di atas seolah mengikat bangsa Israel ke dalam sebuah perjanjian dengan Yahweh.
Lebih terperinciIMAN YANG SUPERNATURAL IMAN YANG SUPERNATURAL Sesi 1: Bagaimana Bertumbuh Dalam Iman
IMAN YANG SUPERNATURAL Sesi 1: Bagaimana Bertumbuh Dalam Iman PENDAHULUAN Allah telah menyatukan kita untuk memberi kesan khusus atas iman yang luar biasa. Kita bukan saja hanya akan mempelajarinya tetapi
Lebih terperinciSetiap Orang Bisa Menjadi Pengajar
Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar Beberapa berkat yang terbesar dalam hidup ini datang kepada orang Kristen yang mengajar. Ketika saudara melihat sukacita yang dialami seseorang karena menerima Yesus
Lebih terperinciPertanyaan Alkitab (24-26)
Pertanyaan Alkitab (24-26) Bagaimanakah orang Kristen Bisa Menentukan Dia Tidak Jatuh Dari Iman/Berpaling Dari Tuhan? Menurut Alkitab seorang Kristen bisa jatuh dari kasih karunia, imannya bisa hilang.
Lebih terperinciSeri Iman Kristen (3/10)
Seri Iman Kristen (3/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : S e t a n Kode Pelajaran : DIK-P03 Pelajaran 03 - S E T A N DAFTAR ISI Teks Alkitab Ayat Kunci 1. Asal usul Setan 2. Dosa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap manusia tentunya memiliki masalah dan pergumulannya masing-masing. Persoalan-persoalan ini mungkin berkaitan dengan masalah orang per
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat, memacu orang untuk semakin meningkatkan intensitas aktifitas dan kegiatannya. Tingginya intensitas
Lebih terperinciNaskah Khotbah KEMURAHAN ALLAH KEPADA KITA (Matius 20:1-16) BUBY TICOALU
Naskah Khotbah KEMURAHAN ALLAH KEPADA KITA (Matius 20:1-16) BUBY TICOALU Perikop Matius 20:1-16 yang berbicara tentang kemurahan Allah, ada dalam suatu rangkaian yang sangat luas di dalam Alkitab. Sebelum
Lebih terperinciMENGAPA KITA HARUS BERBAHASA ROH? Bagian ke-1
MENGAPA KITA HARUS BERBAHASA ROH? Bagian ke-1 Pengantar Mengapa kita harus berbahasa roh? Bagi saya, kedengarannya seperti orang menyerepet saja. Bukankah bahasa roh itu biasanya menimbulkan masalah dalam
Lebih terperinciUKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah
BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah satunya karena Indonesia berdasar pada Pancasila, dan butir sila pertamanya adalah Ketuhanan
Lebih terperinciSaudara Tidak Membutuhkan Meja Tulis
Saudara Tidak Membutuhkan Meja Tulis Bila kita percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat, kita menerima kesukaan yang besar. Ingatkah saudara ketika ini terjadi dalam hidup saudara? Saudara segera mau menceritakannya
Lebih terperinciMILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Situasi kritis merupakan situasi yang biasa dijumpai dalam kehidupan manusia. Meski tidak setiap saat dialami namun biasanya situasi ini sangat menentukan berhasil
Lebih terperinciKristologi Dalam Paham Pluralisme Agama Suatu Kajian Kristologi Alkitabiah Terhadap Pandangan Kristologi Dalam Pluralisme. Skripsi
Kristologi Dalam Paham Pluralisme Agama Suatu Kajian Kristologi Alkitabiah Terhadap Pandangan Kristologi Dalam Pluralisme Skripsi Diajukan kepada Fakultas Teologi Dalam Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. E.P. Ginting, Religi Karo: Membaca Religi Karo dengan Mata yang Baru (Kabanjahe: Abdi Karya, 1999), hlm.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Secara umum masyarakat Karo menganggap bahwa agama Hindu-Karo adalah agama Pemena (Agama Pertama/Awal). Dalam agama Pemena, terdapat pencampuran konsep
Lebih terperinciSAUDARA BELAJAR BERJALAN
SAUDARA BELAJAR BERJALAN Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Letakkan Tangan Saudara di dalam Tangan Allah Sudahkah Iblis Berusaha untuk Menjatuhkan Saudara? Apakah Saudara Menderita karena Kristus?
Lebih terperinciSintetis Memadukan Bagian-Bagian
Sintetis Memadukan Bagian-Bagian Roh Kudus memberikan maksud khusus kepada tiap-tiap penulis Alkitab untuk menulis. Maksud saudara menulis menentukan empat hal berikut: (1) istilah-istilah dalam penulisan
Lebih terperinciDalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Definisi Keselamatan Permulaan Memasuki Keselamatan Akibat-akibat Keselamatan
Keselamatan Saya sedang duduk di rumahnya yang kecil, ketika Amelia, yang berusia 95 tahun, menceritakan apa sebabnya ia menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. Bertahun-tahun yang lalu ia berdiri di depan
Lebih terperinciSeperti Musa, Paulus rela kehilangan keselamatannya sendiri untuk menyelamatkan bangsa Israel.
Lesson 10 for December 9, 2017 Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus, bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati. (Roma 9:1-2)
Lebih terperinciBAPTISAN ROH KUDUS. Yohanes 4 : 23 24
BAPTISAN ROH KUDUS Roh Kudus adalah pribadi Allah sendiri dan Tuhan mau supaya setiap anak-anak Tuhan yang telah menerima penebusan juga menerima Baptisan Roh Kudus kemudian dipenuhkan dengan Roh Kudus
Lebih terperinciRevelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann
Revelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia tak dapat dilepaskan dari spiritualitas. Spiritualitas melekat dalam diri setiap manusia dan merupakan ekspresi iman kepada Sang Ilahi. Sisi spiritualitas
Lebih terperinciRevelation 11, Study No. 33 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 33, oleh Chris McCann
Revelation 11, Study No. 33 in Indonesian Language Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 33, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan akhir dari penelitian tentang teologi kontekstual berbasis budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata peribadahan GKJ di dalam menanamkan
Lebih terperinciPROGRAM PELAYANAN KRISTEN. Memahami Alkitab CATATAN SISWA UNIT I. No... Tanggal Kirim. Tulislah dengan huruf cetak yang jelas! Nama Saudara. Alamat.
PROGRAM PELAYANAN KRISTEN Memahami Alkitab CATATAN SISWA UNIT I No................. Tanggal Kirim. Tulislah dengan huruf cetak yang jelas! Nama Saudara. Alamat. Kota....................... Propinsi...
Lebih terperinciMencari Keterangan Tentang Yesus
Mencari Keterangan Tentang Yesus Perkenankan saya mengajukan suatu pertanyaan. Pada hemat saudara siapakah Yesus itu? Ada orang yang mengatakan, "Ia guru yang termasyhur." Orang lain menyebut Dia nabi,
Lebih terperinciGereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS
HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Gereja Tubuh Kristus GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151 Faks.
Lebih terperinciApa yang Seharusnya Kita Doakan?
Apa yang Seharusnya Kita Doakan? Oleh John Piper Desiring God. Website: www.desiringgod.org Apa yang harus kita doakan? Untuk menjawab pertanyaan itu, kita bisa merenungkan semua pokok yang didoakan oleh
Lebih terperinciPERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.
PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) Berbeda dengan mereka yang sekarang mengubah pengaturan Yesus, Kisah 2 memberi contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. Cerita Awalnya Dalam Kisah 2 Petrus
Lebih terperinci12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I I. LATAR BELAKANG Ada sebuah percakapan menarik antara Chuang Tzu, seorang pemikir mistik dan banyak belajar dari Lao Tzu, dengan Hui Tzu, seorang ahli logika yang tergabung dalam Aliran Namanama
Lebih terperinciPenelaahan Tiap Kitab Secara Tersendiri
Penelaahan Tiap Kitab Secara Tersendiri Mungkin kelihatannya lebih mudah untuk mengandalkan beberapa ayat Alkitab yang kita gemari untuk membimbing dan menguatkan kita secara rohani. Akan tetapi, kita
Lebih terperinciTHE FINANCIAL TRANSFORMATION #4 TRANSFORMASI KEUANGAN #4 WISDOM FOR FINANCIAL WONDERS HIKMAT MENGALAMI KEAJAIBAN KEUANGAN
THE FINANCIAL TRANSFORMATION #4 TRANSFORMASI KEUANGAN #4 WISDOM FOR FINANCIAL WONDERS HIKMAT MENGALAMI KEAJAIBAN KEUANGAN PEMBUKAAN Hari ini saya ingin membagikan kepada kita semua sebuah Firman Tuhan
Lebih terperinciSiapakah Yesus Kristus? (3/6)
Siapakah Yesus Kristus? (3/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Allah Sejati dan Manusia Sejati Tanpa Dosa Kode Pelajaran : SYK-P03 Pelajaran 03 - YESUS ADALAH ALLAH SEJATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Permasalahan Jean Paul Sartre seorang filsuf eksistensialis dari Perancis mengatakan bahwa manusia dilahirkan begitu saja ke dalam dunia ini, dan ia harus segera menanggung
Lebih terperinciPendidikan Agama Katolik
Modul ke: 14Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Katolik MENJAGA KEUTUHAN CIPTAAN Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro, M.M PENCIPTAAN ALAM SEMESTA DALAM REFLEKSI IMAN KRISTIANI Untuk apa kita diciptakan?
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1. Gereja Oikumenikal dan Evangelikal. Data statistik keagamaan Kristen Protestan tahun 1992, memperlihatkan bahwa ada sekitar 700 organisasi 1 Kristen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Permasalahanan Latar belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Permasalahanan 1.1.1. Latar belakang masalah Seseorang yang mengalami peristiwa ditinggalkan oleh orang lain karena perkataannya yang keras, tajam, dan tidak bisa diterima, meskipun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbedaan pandangan mengenai masalah iman dan perbuatan dalam hubungannya dengan keselamatan memang sudah ada sejak dulu kala 1. Pada satu pihak, ada orang
Lebih terperinciC. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SDLB TUNANETRA
- 27 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SDLB TUNANETRA KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
Lebih terperinciIkutilah Yesus! Kehidupan Orang Kristen yang Sejati. Bagian. Sastra Hidup Indonesia
Pertanyaan-pertanyaan Pelajaran Ikutilah Yesus! Sastra Hidup Indonesia Bagian 3 Kehidupan Orang Kristen yang Sejati Edisi yang Pertama 2013 (C01) Penerbit: Editor: Sastra Hidup Indonesia, http://www.sastra-hidup.net
Lebih terperinciBerkenalan dengan PB. DR Wenas Kalangit. Bina Teologia Jemaat GKI Kavling Polri 23 Oktober 2007 Jakarta
Berkenalan dengan PB DR Wenas Kalangit 23 Oktober 2007 Jakarta 1 Berkenalan dengan PB Pengantar Secara tradisional, studi biblika (Perjanjian Lama [PL] dan Perjanjian Baru [PB]) di sekolah-sekolah tinggi
Lebih terperinciPenelaahan yang Bersifat Ibadah
Penelaahan yang Bersifat Ibadah Penelaahan yang bersifat ibadah adalah sangat pribadi. Tujuannya ialah mendekatkan saudara dengan Allah. Penelaahan itu akan menghubungkan saudara dengan kebenaran rohani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. A.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan A.1. Latar Belakang Masalah Pekabaran Injil adalah tugas dan tanggung jawab gereja di tengah dunia. Gereja dipanggil untuk menjadi pekabar Injil (kabar sukacita, kabar
Lebih terperinciLevel 2 Pelajaran 14
Level 2 Pelajaran 14 KEUANGAN (Bagian 1) Oleh Andrew Wommack Hari ini saya ingin bagikan pada anda bagaimana Yesus ingin anda mengalami kemakmuran dalam hal keuangan. Ini merupakan sesuatu yang sangat
Lebih terperinciC. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA
- 165 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA KELAS VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan
Lebih terperinciKEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS KEMATIAN ORANG PERCAYA PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB
KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS KEMATIAN ORANG PERCAYA PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB Apakah tujuan dari kematian dalam hidup orang Kristen? Apa yang terjadi dengan tubuh dan jiwa saat kematian?
Lebih terperinciSukacita kita dalam doa
Sukacita kita dalam doa Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. (John 16:24) Sukacita dalam melayani Allah dan sesama merupakan suatu perwujudan nyata: sesuatu yang spontan, bahkan
Lebih terperinciGEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN
GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa
Lebih terperinciIkutilah Yesus! Pelayanan Orang Kristen. Bagian. Sastra Hidup Indonesia
Pertanyaan-pertanyaan Pelajaran Ikutilah Yesus! Sastra Hidup Indonesia 5 Bagian Pelayanan Orang Kristen Edisi yang Pertama 2013 (C01) Penerbit: Editor: Sastra Hidup Indonesia, http://www.sastra-hidup.net
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti baik dan sastra (dari bahasa Sansekerta) berarti tulisan atau karangan. Dari pengertian
Lebih terperinciBisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan
Mengajar Bisa Merupakan Pelayanan Tahukah saudara bahwa Allah menginginkan saudara menjadi guru? Dalam pelajaran ini saudara akan belajar bahwa demikianlah halnya. Saudara akan belajar mengapa Allah menghendaki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Permasalahan Di dalam dogma Kristen dinyatakan bahwa hanya karena anugerah Allah di dalam Yesus Kristus, manusia dapat dibenarkan ataupun dibebaskan dari kuasa dan
Lebih terperinciUKDW. BAB I Pendahuluan
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permasalahan Hidup yang penuh berkelimpahan merupakan kerinduan, cita-cita, sekaligus pula harapan bagi banyak orang. Berkelimpahan seringkali diartikan atau setidaknya
Lebih terperinciSurat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini
Catatan: Bahan ini diambil dari http://www.sabda.org/sabdaweb/biblical/intro/?b=47, diakses tanggal 3 Desember 2012. Selanjutnya mahasiswa dapat melihat situs www.sabda.org yang begitu kaya bahan-bahan
Lebih terperinciSurat Yohanes yang pertama
1 Surat Yohanes yang pertama Kami ingin memberitakan kepada kalian tentang Dia yang disebut Firman a yaitu Dia yang memberikan hidup kepada kita dan yang sudah ada sebelum dunia diciptakan. Kami sudah
Lebih terperinciSeri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #23 oleh Chris McCann
Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #23 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #23 tentang Wahyu, pasal
Lebih terperinciBuku yang Diberikan Allah kepada I(ita
Buku yang Diberikan Allah kepada I(ita Pernahkah saudara bertanya-tanya dalam hati bagaimana Allah memberikan Alkitab kepada kita? Apakah Alkitab itu mungkin disiapkan oleh malaikat dan kemudian ditinggalkan
Lebih terperinciRevelation 11, Study No. 23 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 23, oleh Chris McCann
Revelation 11, Study No. 23 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 23, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.
Lebih terperinciMan of God Transformation 2 Transformasi Manusia Allah 2 Holy Spirit Measures
Man of God Transformation 2 Transformasi Manusia Allah 2 Holy Spirit Measures PEMBUKAAN: Hari ini saya ingin melanjutkan seri khotbah Man of God Transformation bagian kedua, yaitu: Holy Spirit Measures
Lebih terperinciPada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #1 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #1 tentang Wahyu, pasal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan problematika yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam proses penyebarluasan firman Tuhan, pekabaran Injil selalu berlangsung dalam konteks adat-istiadat dan budaya tertentu, seperti halnya Gereja gereja di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil ungkapan kejiwaan seorang pengarang, yang berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik suasana pikir maupun
Lebih terperinciMENDENGAR SUARA TUHAN
Minggu I; Bulan: Mei 2011 MENDENGAR SUARA TUHAN Apakah kamu punya pengalaman mendengar suara Tuhan? Seperti apakah itu? Bagaimana kamu meyakini bahwa yang kamu dengar adalah suara Tuhan? Sesungguhnya mendengar
Lebih terperinciPERAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL
PERAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL Lenda Dabora Sagala STT Simpson Ungaran Abstrak Menghadapi perubahan sosial, Pendidikan Agama Kristen berperan dengan meresponi perubahan
Lebih terperinciBaptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS
HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Baptisan Mencuci Bersih Dosa GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Hal-hal kecil yang ada di sekitar kita sering sekali terabaikan. Kita lebih terfokus pada hal-hal yang kita anggap lebih besar. Kita beranggapan demikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan wujud dari daya imajinasi pengarang yang dituangkan dalam sebuah wadah. Sastra sendiri adalah bentuk rekaman dari bahasa yang akan disampaikan
Lebih terperinciPelajaran 8. Yesus Adalah Penguasa Ajaib. suatu kejadian di tempat jauh - "disana". Kata orang" ada tanda ajaib di desa
Pelajaran 8 Yesus Adalah Penguasa Ajaib Apakah tanda ajaib atau mujizat itu? Kita sering mendengar berita tentang mujizat-mujizat yang terjadi di dunia ini. Biasanya berita itu adalah mengenai suatu kejadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penulis Injil Yohanes memulai dan menutup pelayanan Yesus di muka umum (Yoh. 2-12) dengan kisah mengenai seorang perempuan: dimulai dengan kisah ibu Yesus dan
Lebih terperinciPekerja Dalam Gereja Tuhan
Pekerja Dalam Gereja Tuhan Kim, seorang yang baru beberapa bulan menjadi Kristen, senang sekali dengan kebenaran-kebenaran indah yang ditemukannya ketika ia mempelajari Firman Tuhan. Ia membaca bagaimana
Lebih terperinciYang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.
Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #29 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #29 tentang Wahyu, pasal
Lebih terperinci10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)
10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi
Lebih terperinci