BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN

ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN...

BAB I LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya anak muda pada jaman sekarang, mereka cenderung lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha - Bandung

ABSTRAK. Kata kunci : Oat, gaya hidup, kampanye sosial. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. layak untuk dikonsumsi. Indonesia sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Limbah domestik merupakan jumlah pencemar terbesar yang masuk ke perairan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap kebutuhannya, tidak hanya untuk makan minum melainkan menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. Situ merupakan sumber mata air alami yang berada di daratan yang memiliki fungsi

DAFTAR ISI. Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Kata kunci : Bahaya Kantong Plastik, Kesehatan, Cemerlang. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terus tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan tersebut

ABSTRAK. xiii. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI COVER DALAM LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 1

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya, terhitung hingga tahun 2014 terdapat 173 mall yang ada di Jakarta

ABSTRAK. (Kata Kunci : Perancangan Kampanye Kesehatan Sosial dalam Pembentukan Karakter Remaja)

ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Beberapa waktu yang lalu kita mendengar berita dari koran ataupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN KATA PENGANTAR

ABSTRAK. Power Nap disebut juga sebagai tidur siang dengan waktu yang singkat, bila Power Nap

ABSTRAK. Kata kunci: gastritis, lambung, kopi, air mineral, kasih sayang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ABSTRAK PERANCANGAN KAMPANYE MEMBANGUN SEMANGAT WIRAUSAHA STARTUP UNTUK GENERASI MUDA KOTA BANDUNG. Oleh. George Michael Rachmat NRP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. beberapa contoh penyumbang terbesar pemanasan global saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. dengan tidak mengorbankan kelestarian sumberdaya alam itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRACT KAMPANYE PENDIDIKAN MANFAAT POSITIF OLAHRAGA JOGGING KEPADA DEWASA AWAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong peran dan membangun komitmen yang menjadi bagian integral

ABSTRACT. Keywords: campaign, alcohol, alcoholism, adolescent. Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 KONSEP DESAIN Komponen Iklan Layanan Masyarakat

I. PENDAHULUAN. bagi manusia. Bagi kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan air baik

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. wilayah yang merupakan daerah Non-CAT. Sehingga tidak terdapat air tanah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I Pendahuluan. Tabel 1.1 Situasi dan Analisis Lanjut Usia di Dunia (Dalam satuan milyar) jumlah penduduk dunia

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Permasalahan dan Ruang Lingkup Tujuan Perancangan Sumber dan Teknik Pengumpulan Data..

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejalan dengan kemajuan dan peningkatan taraf kehidupan, maka jumlah

BAB І PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produksi usaha, terutama di dalam bisnis bakery dan cake shop. Jika

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan dari kegunaannya, air merupakan sumber kehidupan yang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

HASIL KARYA PRIBADI...

I. PENDAHULUAN. manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemanfaatan tersebut apabila

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Kristen Maranatha 1

KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN AIR DOMESTIK PENDUDUK DESA GIRIMOYO, KECAMATAN KARANGPLOSO, KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen esensial bagi makhluk hidup akan tetapi, air juga merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kondisi geografis Indonesia menyebabkan adanya keanekaragaman,

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Penggunaan energi secara hemat kini sudah selayaknya menjadi kearifan semua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang masih berada dalam kandungan. Pada UU RI no.23 Tahun 2002 Bab III

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan senyawa penting bagi semua bentuk kehidupan yang ada dibumi dan memiliki berbagai macam manfaat. Air merupakan unsur senyawa alam yang terpenting kedua bagi mahluk hidup setelah oksigen (Prof. Dr. Hardiansyah, MS). Dalam hal ini manusia pun sangat membutuhkan air untuk kelangsungan hidup dan pendukung aktivitasnya. Faktanya bahwa tidak ada mahluk hidup yang dapat hidup tanpa air. Menurut Dr. Jeffrey Utz, Neuroscience, pediatri, Universitas Allegheny, sekitar 70 % tubuh manusia terdiri dari air, sehingga ketergantungannya akan air sangat tinggi. Manusia membutuhkan air bersih untuk tubuh serta aktifitas lainnya seperti; untuk pertanian, industri, maupun kebutuhan domestik, yaitu air bersih. Hal ini membuktikan bahwa air sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Bisa dibayangkan apa jadinya kalau saja terjadi krisis air di jaman sekarang ini. Menurut Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja mengatakan bahwa saat ini kondisi air bersih di Indonesia sangat memprihatinkan. Sangat sulit untuk mendapatkan air bersih yang layak untuk dikonsumsi berbanding terbalik dengan kebutuhan air bersih yang meningkat untuk memenuhi aktivitas penduduk. Peningkatan itu terjadi bukan hanya karena penduduk yang bertambah, tetapi juga karena aktivitas lain yang juga membutuhkan meningkat, seperti kawasan industri, pendidikan, dan sebagainya, Begitulah yang terjadi di salah satu kota besar Indonesia yaitu Kota Bandung. Manajamen air yang dimaksud ialah mengenai kuantitas air bersih yang terbatas sekarang ini. Peningkatan penggunaan air bersih salah satunya terjadi di kalangan rumah tangga, dimana sering digunakan untuk mandi, memasak, mencuci dan minum sehingga dibutuhkan pengelolaan sumber daya air yang memadai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, 1

sehubungan dengan keadaan cuaca saat ini yang tidak menentu serta bencana alam yang sering terjadi, menyebabkan berkurangnya daerah resapan air. Serta terjadinya pencemaran air bersih yang disebabkan oleh pembuangan limbah industri yang tidak benar, mengakibatkan berkurangnya kualitas dan kuantitas air. Jika tidak disadari lebih dini, maka akan terjadi krisis air bersih di masa yang akan datang. Berdasarkan cakupan pelayanan dari PDAM Tirtawening (Juli 2011) sendiri baru bisa memenuhi asupan air bersih sekitar 67% dari total jumlah penduduk kota Bandung. Dengan kata lain, PDAM sendiri baru bisa memenuhi 1.603.734 penduduk dari total 2.393.633 (sensus 2010) jumlah penduduk kota Bandung. Dengan demikian sangat berbanding terbalik antara kuantitas air dengan jumlah permintaan. Kepala Pusat Lingkungan Geologi, Damaryanto mengatakan sebagian besar kondisi air bersih di Bandung sangatlah memprihatinkan disebabkan buruknya penyerapan air tanah akibat kerusakkan lingkungan, tingginya penyedotan air tanah, pembangunan di kawasan resapan air serta semakin bertambahnya jumlah penduduk. Ironisnya, air di kota bandung sudah tercemar bakteri sebesar 63,7%, sedangkan yang tidak tercemar bakteri sekitar 36,92%. Salah satunya tercemar oleh bakteri E coli dikarenakan tercemar tinja dan limbah lainnya. Hal itu didasari oleh pengambilan sample air di 260 titik dari 52 desa oleh Dinas Kesehatan Jabar. Rusaknya lingkungan akan mengakibatkan berkurangnya kualitas dan kuantitas air bersih. Kenyataan tersebut memberikan isyarat khususnya masyarakat kota Bandung bahwa apabila tidak diimbangi dengan peran serta masyarakat yang salah satunya di kehidupan rumah tangga, maka kota bandung akan mengalami kelangkaan air bersih dalam jangka waktu dekat. Terutama dalam masalah kuantitas air bersih yang ada sekarang ini. Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran masyarakat kota Bandung untuk peduli terhadap air bersih. Untuk mengatasi masalah ini, dibutuhkan solusi yang tepat dan efektif yaitu dengan cara menghemat penggunaan air bersih dan menjadikannya sebagai gaya hidup. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu tindakan melalui kampanye gaya hidup hemat air bersih bagi rumah tangga di kota Bandung. 2

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengangkat topik ini karena melihat kuantitas air bersih yang semakin menurun saat ini, salah satunya yang terjadi di kota Bandung. Maka dari itu diperlukan peranan media-media yang dapat dipakai untuk memberikan informasi dan penyadaran kepada masyarakat terhadap krisis air yang terjadi saat ini. Salah satunya untuk mengaplikasikannya yaitu dengan mengadakan kampanye gaya hidup hemat air bersih bagi rumah tangga ini. 1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Permasalahan Bagaimana agar rumah tangga di kota bandung menyadari pentingnya penghematan air bersih? Bagaimana agar rumah tangga di kota bandung merasa tergerak untuk merubah gaya hidup mereka dalam penggunaan air menjadi gaya hidup hemat air? 1.2.2 Ruang Lingkup Perancangan Area kampanye yang dikerjakan meliputi wilayah kota Bandung, dimana segmentasinya merupakan rumah tangga dengan targeting ibu rumah tangga, usia 25-40 tahun, penghasilan > Rp. 2.500.000, golongan BC dan pendidikan minimal S1. 1.3 Tujuan Perancangan Menjelaskan kepada masyarakat khususnya rumah tangga tentang pentingnya menghemat air bersih. Membuat media kampanye gaya hidup hemat air yang efektif dan visual yang dapat menarik masyarakat. 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Suatu penyelidikan yang dijalankan secara sistematis dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indra terutama mata terhadap kejadian-kejadian yang langsung. (Bimo Walgitu, 1987 : 54). Pengamatan langsung dengan mengunjungi tempat produksi air bersih (PDAM) dan salah satu sumber air yang digunakan oleh PDAM. Dengan ini, penulis dapat melihat secara langsung permasalahan yang ada. 2. Wawancara Percakapan dengan maksud-maksud tertentu dimana peneliti dan responden berhadapan langsung untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian. (Lexy J Moleong, 2007). Wawancara dilakukan kepada pihak pengelolaan air serta masyarakat setempat yang berdomisili di Bandung. 3. Studi Pustaka Studi kepustakaan merupakan langkah yang penting dimana setelah seorang peneliti menetapkan topik penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan topik penelitian. (Nazir, 1998 : 112). Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat dengan melalui berbagai macam media termasuk media cetak dan elektronik. Media cetak melalui koran, buku dan lainnya, serta media elektronik melalui artikel online dan lain-lain. 4

4. Kuesioner Teknik pengumpulan data yang dilakukandengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepadaorang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2007). Kuesioner diberikan kepada ibu rumah tangga sesuai dengan target yang diinginkan. 5. Survei Suatu metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaanpertanyaan kepada responden individu (opini individu). (Metodologi Penelitian Bisni, Prof. Dr. Jogiyanto, 2005). Survei dilakukan dengan cara datang langsung ketempat sumber produksi air yaitu Sungai Cikapundung. 5

1.5 Skema Perancangan Kampanye Gaya Hidup Hemat Air Bersih bagi Rumah Tangga di kota Bandung Permasalahan - Bagaimana agar rumah tangga di kota bandung menyadari pentingnya penghematan air bersih? - Bagaimana agar rumah tangga kota bandung merasa tergerak untuk merubah gaya hidup mereka dalam penggunaan air menjadi gaya hidup hemat air? Ruang Lingkup Permasalahan Area kampanye yang dikerjakan meliputi wilayah kota Bandung, dimana segmentasinya merupakan Rumah Tangga dengan targeting ibu rumah tangga, usia 25-40 tahun, penghasilan > Rp. 2.500.000, golongan AB dan pendidikan minimal S1. Tujuan Perancangan Menjelaskan kepada masyarakat khususnya rumah tangga tentang pentingnya menghemat air bersih, membuat media kampanye gaya hidup hemat air yang efektif dan visual yang dapat menarik masyarakat. Proses Pemecahan masalah Kampanye gaya hidup hemat air bersih bagi rumah tangga di kota Bandung Identifikasi awal Teori Penunjang Kampanye Strategi Kampanye Desain komunikasi Visual Air Ibu Rumah Tangga Metode Penelitian Observasi Wawancara Studi Pustaka Kuesioner Survei Media Kampanye Media Cetak Media Elektronik Merchandise/ Gimmick Majalah/Tabloid/Koran Flyer Spanduk Poster Billboard, X-banner SMS Twitter Facebook Mug/Gelas Payung Tas Botol minum Sticker Hasil Akhir Kehidupan Rumah Tangga di kota Bandung berperilaku hemat akan air 6