BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terus tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan tersebut
|
|
- Ratna Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tubuh manusia terus tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan tersebut ditandai dengan bertambahnya ukuran tubuh seperti lingkar kepala, tinggi badan, dan berat badan. Pertumbuhan akan terus berlangsung mulai dari masa anak-anak sampai dewasa. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi pertumbuhan manusia diantaranya faktor internal yaitu gen dan hormon, serta fakor eksternal yaitu makanan. Nirmala Devi dalam bukunya yang berjudul Gizi Anak Sekolah mengatakan bahwa makanan adalah salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan manusia semenjak masa anak-anak. Zat gizi dalam makanan yang dibutuhkan oleh anak sekolah adalah zat yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral. Kebutuhan zat gizi tersebut harus disesuaikan dengan usia, berat, dan tinggi badan anak. Pada usia dini 1-5 tahun orang tua memiliki andil yang besar dalam asupan gizi anak, karena pada usia tersebut anak belum bisa menentukan pilihan makanannya sendiri. Saat menginjak usia sekolah dasar 6-12 tahun, anak sudah mulai memilih makanan sendiri. Hal tersebut disebabkan karena orang tua beranggapan mereka sudah besar sehingga mampu mengatur pola makannya sendiri. Seperti contoh saat belanja di supermarket, kebanyakan orangtua membebaskan anaknya untuk mengambil makanan snack sendiri sedangkan anak 1
2 belum mengerti betul mana makanan yang baik untuk dikonsumsi dan makanan yang tidak baik. Anak cenderung memilih makanan yang menurut mereka enak dan menarik. Padahal pada usia 6-12 tahun merupakan periode dimana anak tumbuh dengan pesat dan membutuhkan gizi yang tepat. Karena itu anak masih memerlukan bimbingan dari orang tuanya. Menurut Prof. Dr. Ir. Siti Madanijah, MS., dosen dan koordinator mata kuliah Pendidikan Gizi di Institut Pertanian Bogor, anak usia 6-12 tahun mudah terpengaruh oleh berbagai jajanan berupa snack atau camilan baik di sekolah maupun di luar sekolah. Setelah pulang sekolah atau saat hari libur mereka banyak menghabiskan waktu untuk menonton televisi di rumah atau pergi ke mall dan memilih untuk mengkonsumsi makanan siap saji serta snack atau camilan. Kesibukan dan aktivitas orang tua yang bekerja dan tinggal di daerah perkotaan menyebabkan kurangnya pengawasan pola makan anak. Mereka cenderung hanya mengawasi konsumsi makanan utama pada anak, namun lalai dalam pengawasan konsumsi snack atau camilan anak. Banyak orang tua yang membebaskan anak untuk memilih snack atau camilan saat berbelanja di supermarket. Padahal snack atau camilan memiliki kalori yang tinggi dan rendah zat gizi. Masuknya kalori yang berlebihan dalam tubuh akan menimbulkan penimbunan lemak dan menyebabkan obesitas. Saat ini obesitas merupakan masalah yang perlu diwaspadai bagi anak sekolah. Berdasarkan riset kesehatan dasar (Rikesdas) tahun 2007, menunjukkan sebanyak 11.4% anak perempuan dan 12,4% anak laki-laki umur 6-14 tahun di DKI Jakarta memiliki berat badan lebih 2
3 Kemudian hasil Riskesdas tahun 2010, sebanyak 12,6% anak umur 6-12 tahun di DKI Jakarta masuk dalam kategori gemuk. Lalu hasil Riskesdas tahun 2013 juga menunjukkan bahwa obesitas pada anak 5-12 tahun di DKI Jakarta meningkat dengan prevalensi 30,1%. Menurut laporan Riskesdas tahun 2010, kegemukan pada anak umur 6-12 tahun di DKI Jakarta lebih banyak terjadi kepada anak dengan kepala keluarga yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai dan wiraswasta. Dalam laporan tersebut juga dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat pengeluaran rumah tangga per kapita, semakin tinggi juga presentase kegemukan pada anak usia 6-12 tahun di DKI Jakarta. Peningkatan obesitas pada anak di DKI Jakarta ini perlu diperhatikan karena akan menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan. Seperti yang dikemukakan oleh dr. Genis Ginanjar Wahyu bahwa obesitas merupakan masalah serius yang dapat mengakibatkan diabetes melitus tipe 2 pada anak, asma bronkhiale, hipertensi, dan gangguan tidur akibat sleep apnea juga dapat timbul akibat obesitas. Jika dari kecil sudah obesitas, dapat dipastikan saat dewasa juga akan mengalami obesitas. Saat ini sudah banyak orang tua yang paham akan bahaya obesitas bagi anak, namun tanpa sadar mereka masih lalai dalam mengawasi makanan yang dikonsumsi anaknya. Orang tua cenderung tidak ingin repot dalam menyediakan makanan dan masih memiliki pemikiran bahwa yang penting anak mau makan tiga kali sehari. 3
4 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa obesitas pada anak usia 6-12 tahun di DKI Jakarta terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengawasan orang tua dalam mengatur pola makan anak. Selain itu orang tua cenderung menuruti kemauan anak dalam hal memilih makanan Rumusan Masalah Rumusan masalah dari Tugas Akhir ini adalah: 1. Bagaimana menurunkan tingkat obesitas pada anak umur 6-12 tahun di DKI Jakarta dengan menyadarkan orang tua akan bahayanya obesitas terhadap anak dan menginformasikan pentingnya menerapkan pola makan yang baik? 2. Bagaimana perancangan visualisasi kampanye sosial yang tepat untuk menurunkan tingkat obesitas anak umur 6-12 tahun di DKI Jakarta? 1.3. Batasan Masalah Batasan masalah dari Tugas Akhir ini adalah: 1. Segmentasi kampanye sosial dalam menurunkan tingkat obesitas pada anak hanya ditujukan untuk: a. Geografis Lokasi penyebaran kampanye sosial ini ditujukan khusus untuk wilayah DKI Jakarta. b. Demografis Target primer dari kampanye sosial ini adalah orang tua yang memiliki anak berusia 6-12 tahun terutama ibu yang bekerja dan target sekundernya 4
5 adalah anak usia 6-12 tahun dengan semua jenis kelamin. Kampanye sosial ini ditujukan kepada rumah tangga yang memiliki Social Economy Status (SES) menengah ke atas. c. Psikografis Dari segi psikorafisnya, target dari kampanye sosial ini adalah orang tua yang memiliki gaya hidup modern dan orang tua yang memiliki pekerjaan sehingga banyak aktivitasnya. 2. Pembahasan dalam Tugas Akhir meliputi visual kampanye sosial untuk menurunkan tingkat obesitas pada anak melalui media yang akan disesuaikan dengan kebutuhan Tujuan Perancangan TA Adanya tujuan dari perancangan kampanye sosial ini yaitu: 1. Menyadarkan orang tua akan bahayanya obesitas terhadap anak. 2. Menginformasikan orang tua pentingnya pola makan yang baik dengan menerapkan gizi seimbang untuk anak Manfaat Perancangan TA Adanya manfaat dari perancangan kampanye sosial ini yaitu: 1. Umum Dengan pengawasan asupan anak yang baik dan menerapkan pola makan gizi seimbang kepada anak, akan mengurangi ancaman terjangkitnya penyakit 5
6 pada anak sehingga kualitas hidup lebih baik. Kualitas hidup yang baik bagi anak akan menjadikan anak sumber daya manusia yang bermanfaat bagi Indonesia di masa depan. 2. Akademis Penulis berharap dengan adanya Tugas Akhir ini, anak usia 6-12 tahun lebih paham tentang pentingnya mengatur pola makan dengan gizi yang seimbang. Mereka dapat belajar makanan apa saja yang bergizi dan mana yang tdak baik untuk dikonsumsi Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan hasil yang dapat diterima oleh masyarakat, dalam pembuatan Tugas Akhir ini dibutuhkan informasi yang cukup. Informasi tersebut didapatkan melalui studi pustaka, observasi, kuesioner, dan wawancara Studi Pustaka Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengolah teori-teori dari sumber yang berupa teks (Zed, 2004, hlm. 3). Studi pustaka diperlukan untuk memahami lebih dalam teori dari topik pembahasan Tugas Akhir dapat menunjang bahasan dalam perancangan. Penulis menggunakan sumber berupa buku, e-book, serta jurnal dari internet yang berkaitan dengan teori desain, media, kampanye sosial, psikologi pendekatan dan gizi sebagai studi pustaka. 6
7 Observasi Obeservasi merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan indra pengelihatan (Dudiarto dan Anggraeni, 2003, hlm. 45). Dengan menggunakan teknik obeservasi, penulis dapat mengamati langsung keadaan lingkungan sekitar dari objek yang diteliti, yaitu anak usia 6-12 tahun. Penulis melakukan observasi di SD Tarakanita 2, Jakarta Selatan Kuesioner Metode pengumpulan data melalui kuesioner dilakukan dengan mengedarkan sejumlah daftar pertanyaan yang sistematis dan mudah dimengerti sehingga semua responden dapat menjawabnya (Supranto, 2000, hlm. 23). Fungsi kuesioner adalah sebagai alat untuk memperoleh data yang berhubungan langsung dengan target pasar perancangan. Penulis menyebarkan kuesioner online untuk orang tua di DKI Jakarta dan kuesioner tertulis untuk anak usia 6-12 tahun di DKI Jakarta Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab terarah yang dilakukan secara langsung di mana dua orang atau lebih saling berhadapan secara fisik (Dudiarto dan Anggraeni, 2003, hlm. 46). Proses wawancara tersebut memiliki fungsi sebagai data pendukung berupa pendapat dari sumber terpercaya. Wawancara dilakukan oleh penulis kepada Prof. Dr. Ir. Siti Madanijah, MS selaku dosen dan koordinator mata kuliah Pendidikan Gizi di Institut Pertanian Bogor. 7
8 1.7. Metode Perancangan Metode perancangan dari Tugas Akhir ini adalah: 1. Objek Permasalahan Anak dengan usia 6-12 tahun yang tinggal di wilayah DKI Jakarta dan memiliki berat badan berlebih atau obesitas. 2. Rumusan Mengurangi konsumsi snack camilan pada anak dengan menyadarkan orang tua akan bahaya obesitas dan menginformasikan pentingnya penerapan pola makan yang baik bagi anak melalui sebuah perancangan visual kampanye sosial yang tepat. 3. Solusi Perancangan Berdasarkan hasil data riset, survey dan brainstorming, penulis mendapatkan ide dan konsep. Dari ide dan konsep tersebut, penulis membuat sketsa kasar. Kemudian sketsa tersebut dimatangkan lagi menjadi sketsa perancangan, baru setelah itu dipindahkan dalam bentuk digital. 4. Proses Perancangan Proses perancangan visual kampanye sosial penurunan tingkat obesitas pada anak usia 6-12 tahun di DKI Jakarta ini diawali dengan sketsa kasar. Sketsa tersebut lalu dipindahkan dalam bentuk digital dengan mengatur 8
9 layout, warna, dan ilustrasi, melalui perangkat lunak seperti Adobe Illustrator dan Adobe Photoshop. 5. Eksekusi Visual Eksekusi visual dari perancangan ini melalui proses digital lalu setelah itu diaplikasikan ke media yang akan digunakan dalam kampanye ini. 6. Pemilihan Media Media yang akan digunakan dalam perancangan ini ada dua, yaitu above the line (ATL) seperti web, web banner, aplikasi smartphone dan majalah. Lalu media below the line (BTL) yang digunakan seperti poster, booklet, sticker, dan merchandise. 7. Evaluasi Setelah perancangan selesai, penulis akan menulis laporan mengenai proses perancangan dari awal sampai hasil akhir yang terbagi dalam beberapa bab. 9
10 1.8. Skematika Penulisan!"#"$%&'(")"*+,!"#$%&'(#%)*+,%-#.&"%/&0#.%-1231"4#2&.%561.%7127#4#(%8#8#"#"%712&3#%'"#9$%#-#&% 9#/(6#":%;#0#.#6%'"#9$%#-#&%91/(6#"%/1"4#"0&"4%$#652(%<#"4%-("44(%0#"%21"0#.%=#-% 4(=(:%>#652(%<#"4%/#'&$%$1%0#6#/%-&7&.%'19#2#%712617(.#"%#$#"%/1"(/7&"#"%61/#$% 0#"%/1"<17#7$#"%571'(-#': -./.0"*%1"0"("2,?#4#(/#"#%/1"&2&"$#"%-("4$#-% B#$#2-#%/16#6&(%312#"9#"4#"%C('% $#/3#"<1%'5'(#6D %%3.4."*, E1/7&#-%$#/3#"<1%'5'(#6%%<#"4% 1F1$-(FG%("F52/#-(FG%0#"%0#3#-% 5'*+./6.("*%7"#", E1"44&"#$#"%'-&0(%3&'-#$#G%57'12C#'(G%$&1'(5"12%0#"% H#H#"9#2#: 82"("9")%:"0"$"*, +:%I#241-%;2(/12%%%%J%K2#"4%-&#%31$128#%<#"4%/1/(6($( 571'(-#'%3#0#%#"#$:% 8;*0'6%5'$"*<"*+"*,% +:%?(4%A01#J%E1"44&"#$#"%'-2#-14(%$#/3#"<1%'5'(#6%01"4#"%/1"44&"#$#"%C(' %%%%<#"4%/1"44#/7#2$#"%#$#"%7#.#<#"<#%571'(-#'%3#0#%#"#$:,:%I1$"($%M('('#'(J%)%*+,$(-../'+$#+0,& N:%E10(#J%%;5'-12G%1,,2.%+3(4+0*2%$3(5%$*6#&70'%G%E#8#6#.G%O17G%O17%?#""12G%!33' Tabel 1.1. Bagan Skematika Penulisan (Sumber: Dokumen Pribadi) 10
BAB I PENDAHULUAN. Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan cepat saji adalah makanan yang mengandung lemak tinggi seperti hamburger, ayam goreng,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hasdianah, Siyoto, dan Peristyowati (2014:69) dalam buku Gizi, Pemanfaatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Obesitas atau yang sering disebut kegemukan tentunya menjadi masalah tersendiri bagi seseorang dalam upaya mendapatkan bentuk tubuh ideal. Menurut Hasdianah, Siyoto,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menurun. Hal ini serupa dengan yang diungkapkan oleh salah satu dokter spesialis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin bertambahnya usia, aktivitas fisik yang dilakukan seseorang semakin menurun. Hal ini serupa dengan yang diungkapkan oleh salah satu dokter spesialis olahraga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki aneka ragam buah. Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Buah merupakan sumber makanan alami yang mengandung banyak manfaat untuk tubuh kita. Menurut Nadesul (2006), buah-buahan mengandung banyak vitamin dan gizi yang diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memelihara hewan peliharaan merupakan kegiatan yang semakin digemari oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memelihara hewan peliharaan merupakan kegiatan yang semakin digemari oleh banyak orang. Hewan yang paling sering dijumpai dan dimiliki oleh seseorang salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menerapkan pola hidup sehat merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Hidup dengan cara sehat sangat baik untuk kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah kesejahteraan rakyat yang terus meningkat dan ditunjukan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arah pembangunan jangka menengah Indonesia ke-2 (2010-2014) adalah kesejahteraan rakyat yang terus meningkat dan ditunjukan oleh membaiknya berbagai indikator pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi serta kemajuan teknologi yang berkembang pesat ternyata mempengaruhi gaya hidup masyarakat perkotaan di Indonesia. Terutama kota Jakarta yang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak - anak seringkali mengkonsumsi makanan tanpa mengetahui fungsi dari makanan itu sendiri, apakah berdampak baik, atau berdampak buruk bagi kesehatan mereka. Kebiasaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir semua anak sekolah dasar suka jajan, layaknya jajan sudah menjadi sebuah gaya hidup anak sekolah jaman sekarang. Realita yang ada, anak jajan di lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama sebagai pengganti nasi bagi masyarakat perkotaan, salah satunya di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Roti adalah makanan yang terbuat dari campuran tepung, air, dan ragi yang diolah melalui proses pengulenan, fermentasi, dan pemanggangan. Roti menjadi pilihan utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kesehatan merupakan hal penting dalam tumbuh kembang anak. Masa kanak-kanak membutuhkan banyak nutrisi dan serat untuk mencapai tumbuh kembang dan optimal. Menurut
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kelompok penyakit-penyakit non infeksi yang sekarang terjadi di negara-negara maju
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi lebih dan masalah gizi kurang merupakan masalah yang dihadapi oleh Indonesia saat ini. Obesitas merupakan sinyal pertama dari munculnya kelompok penyakit-penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah hal yang sangat berharga dalam hidup bagi semua orang. Semua orang tentunya ingin hidup yang sehat, namun agar dapat hidup dengan sehat, selalu ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai akibat dari kecenderungan pasar global, telah memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ekonomi yang dialami oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia sebagai akibat dari kecenderungan pasar global, telah memberikan berbagai dampak pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan adanya pubertas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan periode pertumbuhan yang pesat dan terjadi perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan adanya pubertas sehingga membutuhkan nutrisi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sayur.menurut situs fundacionshe.org(diakses pada tanggal 2 oktober 2014 pukul
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Para orang tua memiliki masalah dengan anaknya yang susah makan sayur, sering kali membutuhkan tenaga ekstra untuk membujuk agar anaknya mau makan sayur.menurut situs
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah pengguna internet pada tahun 1998 sebesar 512.000 pengguna meningkat tajam menjadi 16.000.000
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi bangsa dimasa depan yang sering kali terabaikan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak merupakan potensi bangsa dimasa depan yang sering kali terabaikan, tersakiti, dan mengalami banyak hal buruk lainnya. Anak-anak selalu menjadi korban atas tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Manado merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Utara, yang memiliki penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak memenuhi kota Manado.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, merupakan negara kepulauan terbesar menyimpan kekayaan karang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia, merupakan negara kepulauan terbesar menyimpan kekayaan karang yang beragam. Namun, di Indonesia, kondisi karang yang masih sangat baik hanyalah 5%, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obesitas bukan merupakan penyakit namun keberadaannya bisa menimbulkan banyak penyakit. Orang yang mengalami obesitas mempunyai timbunan lemak lebih banyak dari berat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis fashion merupakan salah satu industri kreatif yang tengah berkembang saat ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai mewarnai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sosiolog dari Universitas Indonesia Ida Ruwaida Noor yang dikutip dalam situs
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sosiolog dari Universitas Indonesia Ida Ruwaida Noor yang dikutip dalam situs online republika (2014, diakses pada 2 April 2015), mengamati anak-anak zaman sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, gaya hidup masyarakat telah berubah menjadi kurang sehat. Masyarakat sibuk dengan aktivitas dan pekerjaan mereka, akibatnya mereka kurang peduli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap produk memiliki suatu image yang unik untuk dijual ke pasar, sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap produk memiliki suatu image yang unik untuk dijual ke pasar, sehingga konsumen dapat tertarik dengan produk tersebut dan membelinya. Adapun image yang unik tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak dengan makanan yang beraneka ragam. Terdapat juga nilai negatif apabila
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Indarto dan Kurniasari (2013) dalam bukunya Cerdas dan Pintar Memilih Jajanan Sehat dikatakan bahwa saat ini jajanan sudah banyak beredar secara komersial.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. Permintaan akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. Permintaan akan kebutuhan ini akan terus ada dan tentunya memberikan peluang besar bagi pebisnis untuk mendirikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Obesitas menjadi masalah di seluruh dunia karena prevalensinya yang meningkat pada orang dewasa maupun remaja baik di negara maju maupun berkembang. Prevalensi overweight
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Mellitus ataupun yang lebih sering dikenal dengan sebutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Diabetes Mellitus ataupun yang lebih sering dikenal dengan sebutan kencing manis merupakan penyakit berbahaya yang apabila tidak dikendalikan bisa naik tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selain itu, buah juga sangat bermanfaat terutama jika kita mengkonsumsi buah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Buah merupakan salah satu makanan yang sangat baik untuk dikonsumsi. Buah mengandungan vitamin, mineral, dan gizi yang sangat baik untuk tubuh kita. Selain itu, buah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa sehingga orang tua perlu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa sehingga orang tua perlu untuk memperhatikan tumbuh kembang anak baik dalam perkembangan moral, fisik, kognitif, bahasa,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Anak-anak khususnya anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak-anak khususnya anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa, dimana anak-anak merupakan investasi bangsa untuk masa yang akan datang. Kualitas bangsa pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup temasuk manusia. Padatnya suatu aktivitas yang ada pada suatu lingkungan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat, media promosi sangat diperlukan dalam memasarkan. produk dan membuat produk dikenal oleh masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Begitu banyak produk minuman dalam kemasan yang dijual ke pasaran saat ini. Hampir semuanya menyediakan varian produk yang hampir sama. Di tengah persaingan yang ketat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Arus globalisasi membawa perkembangan yang sangat pesat di bidang iptek, dimana berdampak terjadinya peralihan komunikasi informasi dari media cetak konvensional ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih di Indonesia terjadi di kota-kota besar sebagai akibat adanya
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, pada saat ini menghadapi masalah yang berhubungan dengan pangan, gizi dan kesehatan. Dalam bidang gizi, Indonesia diperkirakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif (Hadi, 2005). bangsa bagi pembangunan yang berkesinambungan (sustainable
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada keberhasilan bangsa itu sendiri dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan. Salah satu yang telihat jelas adalah perkembangan smartphone.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, perkembangan teknologi menjadi salah satu perkembangan yang terlihat sangat signifikan. Salah satu yang telihat jelas adalah perkembangan smartphone. Bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang dibedakan menjadi status gizi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang dibedakan menjadi status gizi buruk, gizi kurang, dan gizi lebih.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak-anak usia sekolah memiliki berbagai aktivitas di dalam maupun luar rumah yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui Kompas.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan yang baik selalu ditanamkan sejak dini oleh setiap orang tua karena pada usia dini, anak lebih mudah menerima dan menyerap segala informasi dan pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak pada usia 2-5 tahun masuk ke dalam periode peletakan struktur prilaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak pada usia 2-5 tahun masuk ke dalam periode peletakan struktur prilaku kompleks. Pola sikap dan prilaku yang dibentuk pada periode ini cenderung bertahan, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor (www.kompas.com, 5 Mei 2014).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kucing merupakan hewan yang sering ditemui dalam keseharian. Di Jakarta Utara populasi kucing bahkan mencapai 47.000 ekor (www.kompas.com, 5 Mei 2014). Dengan populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hlm. 4). Pada pengelolaan usahanya, catering menangani penyediaan makanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Catering merupakan salah satu bentuk wirausaha yang bergerak dibidang jasa boga di mana produk utamanya adalah penyediaan makanan dan minuman dengan pelayanan jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat. Penyakit degeneratif biasanya disebut dengan penyakit yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini perkembangan berbagai penyakit degeneratif sangatlah pesat. Penyakit degeneratif biasanya disebut dengan penyakit yang mengiringi proses penuaan. Penyakit degeneratif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digerakan oleh energy ( Pengertian Energi Listrik, n.d.).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi merupakan penggerak dari benda-benda di muka bumi. Energi yang dimaksud di sini adalah energi listrik yang di mana dapat mengalami perubahan dari listik menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk kesehatan dan perkembangan bagi anak-anak, remaja,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memulai aktifitas sehari-hari dengan sarapan pagi merupakan kebiasaan yang sangat penting untuk kesehatan dan perkembangan bagi anak-anak, remaja, maupun dewasa. Sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara yang berkembang, Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, terutama di daerah perkotaan seperti Jakarta. Pertumbuhan ini juga diikuti dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya banyak manusia yang takut pada ular, karena memiliki racun atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya banyak manusia yang takut pada ular, karena memiliki racun atau bisa yang berbahaya bagi manusia sehingga banyak manusia yang membunuh ular karena takut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperbaharui sesuai jaman. USDA (United States Department of Agriculture)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak kecil masyarakat Indonesia selalu diajarkan mengenai empat sehat lima sempurna sebagai makanan yang paling sehat, yang sebenarnya hal tersebut sudah tidak berlaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. layak untuk dikonsumsi. Indonesia sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia memiliki peranan yang paling dominan dalam lingkungan karena manusia melakukan berbagai aktivitas untuk pemenuhan kebutuhannya. Usaha pemenuhan kebutuhan tersebut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Namun pada kenyataannya, kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pola hidup sehat merupakan kebutuhan yang mutlak bagi tubuh agar dapat terhindar dari berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan atau bahkan dapat menyebabkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecerdasan serta kesehatan anak bisa diperoleh salah satunya adalah dengan mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisinya. Pemenuhan zat gizi dan juga nutrisi sangat diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan. Hal ini berhubungan dengan perkembangan teknologi yang menuntut seni untuk tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 tahun 2009 tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mengajarkan hakikat karakter dalam ketiga aspek yaitu cipta,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekolah tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan saja, namun juga mengajarkan pendidikan karakter untuk membentuk kepribadian generasi penerus bangsa agar tidak hanya
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN
PENELITIAN HUBUNGAN POLA KONSUMSI ENERGI, LEMAK JENUH DAN SERAT DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER Usdeka Muliani* *Dosen Jurusan Gizi Indonesia saat ini menghadapi masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi. Kekurangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan setiap hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi. Kekurangan atau kelebihan dalam
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. pada anak-anak hingga usia dewasa. Gizi lebih disebabkan oleh ketidakseimbangan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia saat ini memasuki masalah gizi ganda. Artinya, masalah gizi kurang masih belum teratasi sepenuhnya, sementara sudah muncul masalah gizi
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Analisis Univariat. 1. Karakteristik responden. Reponden pada penelitian ini adalah anak sekolah dasar kelas
BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Univariat 1. Karakteristik responden Reponden pada penelitian ini adalah anak sekolah dasar kelas 4 dan 5 usia minumum yaitu 127 bulan dan maximum yaitu 161 bulan. Jumlah responden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, kita diberikan kemudahan dalam menentukan pilihan hidup. Di beberapa negara maju dan negara-negara berkembang sebenarnya dapat dianggap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui penampilan fisik, bila keduanya bersatu maka seorang wanita dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menjadi cantik adalah impian semua wanita. Cantik secara internal maupun cantik melalui penampilan fisik, bila keduanya bersatu maka seorang wanita dapat dikatakan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi lebih merupakan keadaan patologis, yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. (1) Gizi lebih
Lebih terperinciABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Terdapat dua kebiasaan makan anak di sekolah, yaitu kebiasaan jajan dan kebiasaan membawa bekal. Kebiasaan jajan adalah kebiasaan yang sering ditemui di Indonesia. Profil Jajanan Anak Sekolah (PJAS)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan atau pengetahuan dibutuhkan seiring dengan adanya perkembangan jaman yang semakin pesat. Pendidikan dan pengetahuan harus diberikan dan dibekalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan masalah gizi kurang, berkaitan dengan penyakit infeksi dan negara maju
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah kesehatan merupakan masalah yang ada ditiap-tiap negara baik negara miskin, negara berkembang dan negara maju. Negara miskin cenderung dengan masalah gizi
Lebih terperinciUniversitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gigi yang sehat, kuat, rapi, dan putih adalah impian setiap orang. Demikian pentingnya peran gigi dari segi estetika maupun kesehatan. Tetapi banyak hal bisa menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belakangi penelitian. Bab pendahuluan ini dibagi ke dalam beberapa subbab: (a)
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini membahas mengenai beberapa hal yang melatar belakangi penelitian. Bab pendahuluan ini dibagi ke dalam beberapa subbab: (a) latar belakang masalah, (b) tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Syafputri (2014). Data ini diperkuat oleh pernyataan Badan Pengelolaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dapat menghasilkan 5,4 juta ton sampah plastik per tahunnya menurut Syafputri (2014). Data ini diperkuat oleh pernyataan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. peranan penting untuk menghasilkan generasi yang berkualitas yaitu sumber daya
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan faktor utama yang diperlukan untuk melaksanakan pembangunan nasional. Faktor gizi memegang peranan penting untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. saja. Penyebab timbulnya masalah gizi disebabkan oleh beberapa faktor sehingga
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangan nya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Langkah - langkah dalam proses perancangan poster kampanye anti. a. Langkah pertama ialah mencari data yang mencakup tentang
BAB V KONSEP PERANCANGAN 1.1 Deskripsi Konsep Perancangan Poster 1.1.1 Langkah perancangan poster kampanye anti osteoporosis Langkah - langkah dalam proses perancangan poster kampanye anti osteoporosis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan istilah baby blues (Ida Ahdiah, 2014, hlm. 97). dosen kampus Atmajaya dengan Wieka Dyah Partasari, Psi., M.Si.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sosok seorang ayah adalah sosok yang berperan penting dalam keluarga, terutama dalam 12 bulan pertama pasca kelahiran anak pertama. Menurut Skinner (2003), dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal (Soetjiningsih, 2016). Umumnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obesitas yaitu terdapat penimbunan lemak yang belebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal (Soetjiningsih, 2016). Umumnya obesitas ditentukan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. lebih. Kondisi ini dikenal sebagai masalah gizi ganda yang dapat dialami oleh anakanak,
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi kurang yang ada di Indonesia masih belum teratasi dengan baik. Saat ini Indonesia telah dihadapkan dengan masalah gizi baru yaitu masalah gizi lebih.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang masih berada dalam kandungan. Pada UU RI no.23 Tahun 2002 Bab III
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa bagi sebuah keluarga. Anak juga merupakan generasi masa depan bagi suatu bangsa, karena kelak anak akan menjadi dewasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk saat tidur. Pada manusia dewasa, sekitar persen tubuhnya terdiri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seluruh bagian tubuh manusia selalu membutuhkan air dalam segala aktivitasnya, termasuk saat tidur. Pada manusia dewasa, sekitar 60-70 persen tubuhnya terdiri dari
Lebih terperinciII METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Karya kampanye anti narkoba sudah ada sebelumnya, bahkan sudah banyak yang memproduksinya. Beberapa karya kampanye anti narkoba bisa dilihat melalui situs website
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karya seni. Hal inilah yang mendasari adanya sebuah pameran seni. Dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah karya seni tidak hanya dapat dinikmati melalui indra penglihatan saja. Namun indra lainnya juga dapat berperan dalam melakukan apresiasi terhadap karya seni.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi pada era ini menjadi sebuah fenomena yang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan teknologi pada era ini menjadi sebuah fenomena yang tidak terhindarkan lagi dalam hidup sehari-hari. Namun sayangnya, dampak fenomena ini tidak selamanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirumah atau di tempat berjualan dan disajikan dalam wadah atau sarana penjualan di
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Jenis pangan jajanan yang beragam di Indonesia saat ini sudah berkembang sangat pesat sejalan dengan pesatnya pembangunan. Pangan jajanan menurut FAO (1991&2000) adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerus dari masa depan mereka. Dalam kesehariannya, dunia anak memang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan harta yang paling berharga bagi orang tua mereka dan menjadi penerus dari masa depan mereka. Dalam kesehariannya, dunia anak memang dipenuhi dengan keceriaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang biasa disebut sebagai silent
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang biasa disebut sebagai silent killer merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang tinggi karena merupakan pembunuh tersembunyi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. higienis. Menurut (Irianto,2007) fast food memiliki beberapa kelebihan yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fast food adalah makanan cepat saji yang disajikan secara cepat, praktis, dan waktu persiapannya membutuhkan waktu yang singkat serta rendah serat dan tinggi lemak.
Lebih terperinciBAB III STRATEGI KOMUNIKASI
BAB III STRATEGI KOMUNIKASI 3.1 Analisa Perancangan ini menggunakan data objektif yang diperoleh melalui pengambilan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui metode wawancara narasumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertambah. Terlebih lagi saat bulan Ramadhan tiba, angka gelandangan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan gelandangan dan pengemis di DKI Jakarta yang semakin meningkat membuat lingkungan di sekitar terlihat kumuh. Berdasarkan klasifikasi di PSBI Bangun Daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan di segala bidang semakin meningkat. Perubahan gaya hidup pun sudah tidak dapat terelakkan lagi. Tuntutan ekonomi semakin tinggi dan persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. waktu untuk berkendara setiap saat, padahal itu merupakan salah satu cara untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemacetan di wilayah Jakarta dan sekitarnya sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, masalah tersebut sudah lama muncul dan mengganggu karena kemacetan menyita waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jawa Barat terkenal dengan beraneka ragam makanan mulai dari makanan yang tergolong berat hingga makanan ringan atau camilan. Keaneka ragaman makanan Kota Bandung tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebelumnya berada 1 tingkat di bawah Indonesia dalam jumlah ekspor.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia terkenal sebagai penghasil kopi dengan kualitas terbaik dunia (Sukmana, 2014). Beberapa jenis kopi yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyerang anak-anak. Penyakit Kawasaki adalah penyakit demam akut pada anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia, kata Kawasaki dikenal sebagai salah satu merk kendaraan bermotor roda dua. Namun dalam dunia kesehatan, yang diakses dari situs website omni-hospitals.com,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
13 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anak dengan status gizi lebih merupakan salah satu tantangan paling serius dalam bidang kesehatan masyarakat di abad 21. Hal ini merupakan masalah global yang prevalensinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan transisi epidemiologi. Secara garis besar transisi epidemiologi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola kejadian penyakit pada saat ini telah mengalami perubahan yang ditandai dengan transisi epidemiologi. Secara garis besar transisi epidemiologi ditandai dengan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (2015) yang diakses pada 3 maret 2015, anak sudah dapat melakukan berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa pertumbuhan, anak berkembang dengan pesat. Menurut situs nhs.uk (2015) yang diakses pada 3 maret 2015, anak sudah dapat melakukan berbagai gerakan sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetensi nya yang kita kenal sebagai profil perusahaan (company profile /
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berkembang pesat nya usaha atau bisnis baru di era globalisasi ini kompetisi usaha semakin marak dan kompetitif. Diiringi dengan perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak pada usia dini tumbuh dengan cepat, sehingga mereka sering melewatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak pada usia dini tumbuh dengan cepat, sehingga mereka sering melewatkan kebiasaan baik, seperti menjaga tatakrama dan kesopanan. Hal ini berkaitan dengan kurangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lemak, karena itu agar energi tercukupi perlu pemasukan makanan. serta tumbuh kembang anak (Anggaraini, 2003:11).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia Sekolah Dasar (6-12 tahun) mempunyai karakteristik banyak melakukan aktivitas jasmani. Oleh karena itu, pada masa ini anak membutuhkan energi tinggi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transportasi yang dapat digunakan pelajar untuk menuju ke sekolah. Transportasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi merupakan hal yang penting untuk menunjang mobilitas seseorang. Salah satunya untuk menunjang para pelajar untuk menuju sekolah. Banyak moda transportasi
Lebih terperinci