PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MATERI BILANGAN PECAHAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG Oleh Roza Puspita Sari* ), Yulia Haryono** ), Siskha Handayani** ) * ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ** ) Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The background of this research by the results of student learning which low about fraction numbers. The student worksheet which have not supported yet students to find concept independently study and could not made students realted learning materials receive with daily life. This is showed while students use student worksheet. The research aim to produced student worksheet based of contextual about fraction numbers material which validity and practically in VII class SMP Muhammadiyah 6 Padang. The type research is development 4-D model using which are divided into four stage, namely define, design, develop, and dessiminate stage. In this research stage of the study was limited until develop stage is validity and practicalities. The research instruments are (1) validation sheet, (2) practicalities questionnaire, (3) interview guide. The student worksheet validity test by validator showed that student worksheet was very valid 84,09%, the practicalities test by teacher showed that student worksheet was very practical is 96.15% and the practicalities students test showed that student worksheet was very practical is 91.67%. These can be conclude that student worksheet based of contextual about fractions number developed very valid and very practical. Key Words: Development, Student Worksheet (LKS), Contextual, Fraction Numbers. PENDAHULUAN Materi bilangan pecahan merupakan salah satu pokok bahasan yang diajarkan di kelas VII SMP. Diharapkan dengan mempelajari konsep dalam bilangan pecahan, siswa akan mudah memahami materi matematika yang berkaitan dengan konsep pecahan lainnya seperti materi perbandingan, barisan dan deret pada geometri. Salah satu prermasalahan yang ditemui dalam materi bilangan pecahan adalah pembagian sebuah makanan yang diberikan secara sama
rata kepada empat orang anak. Ketika siswa dihadapkan pada masalah yang berkaitan dengan membagi sebuah makanan menjadi beberapa bagian yang sama rata kepada empat orang anak, konsep yang mereka gunakan adalah konsep dari bilangan pecahan itu sendiri. Materi bilangan pecahan merupakan salah satu materi yang sulit dipahami siswa, hal ini diketahui dengan rendahnya hasil belajar siswa pada materi bilangan pecahan. Melihat dari permasalahan yang ada, maka guru sebagai ujung tombak pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan proses pembelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah dengan mengembangkan bahan ajar. Salah satu bahan ajar yang dapat dikembangkan adalah Lembar Kegiatan Siswa (LKS). LKS dikembangkan secara sistematis sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai siswa dan mengacu pada pendekatan kontekstual. Karena dengan menggunakan pendekatan kontekstual, siswa dapat mengkostruksi pikiran, menemukan konsep serta dapat menghubungkan dengan dunia nyata siswa. Berdasarkan uraian di atas rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimanakah validitas dan praktikalitas Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis kontekstual pada materi bilangan pecahan untuk siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 6 padang yang dihasilkan, sehingga penelitian bertujuan untuk menghasilkan LKS berbasis kontekstual yang valid dan praktis pada materi bilangan pecahan dalam pembelajaran matematika siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Padang. Menurut Pannen dalam Prastowo ( 2011:16) Bahan ajar adalah bahanbahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang
digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan segala bahan (tertulis maupun tidak tertulis) yang disusun secara sistematis, yang dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Amri (2012 : 25), Pembelajaran Kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya secara teoritis dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. LKS yang dibuat mengandung unsur-unsur dari kontekstual yang dikemukan oleh Sanjaya (2011: 264) yaitu adanya konstruktivisme, menemukan (inkuiri), bertanya (questioning), masyarakat belajar (Learning Comuniti), pemodelan (Modelling), refleksi (Reflection), penilaian autentik. LKS berbasis kontekstual adalah suatu LKS yang berlandaskan pada pendekatan kontekstual, yang mana dapat membuat siswa lebik aktif dan kreatif dalam belajar, serta dapat menimbulkan kemandirian siswa dalam belajar. Dalam LKS ini terdapat pembahasan materi yang memerlukan keterlibatan siswa untuk menemukan sebuah konsep, menyelesaikan permasalahan secara berkelompok dengan tujuan siswa lebih aktif dalam pembelajaran. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development). Penelitian ini menghasilkan produk LKS berbasis kontekstual pada materi Bilangan Pecahan bagi siswa siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Padang. Model prosedural pada penelitian ini menggunakan model 4-D. Menurut Trianto (2012 : 93) model ini terdiri dari 4 tahap, yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (desseminate). Penelitian ini terbatas sampai tahap develop saja yaitu sampai tahap praktikalitas. Untuk tahap keempat yaitu tahap penyebaran (desseminate) tidak dilakukan karena memerlukan waktu
yang panjang dan jumlah sampel yang banyak. Pada tahap define yang dilakukan adalah menganalisis silabus, analisis LKS, analisis literatur, analisis karakteristik siswa dan wawancara dengan guru bidang studi matematika beserta siswa SMP Muhammadiyah 6 Padang. Kedua yaitu tahap design. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah merancang produk dan validasi produk. Selanjutnya kegiatan yang dilakukan pada tahap develop adalah validasi produk oleh validator dan praktikalitas produk dengan cara produk diuji-cobakan pada enam orang siswa yang telah belajar materi bilangan pecahan di SMP Muhammadiyah 6 Padang. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi, angket, dan pedoman wawancara. Lembar validasi digunakan untuk memvalidasi produk yang dilakukan oleh validator. Validator dalam penelitian ini adalah satu orang dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat, satu orang guru Matematika SMP Muhammadiyah 6 Padang dan satu orang guru Bahasa Indonesia SMP Muhammadiyah 6 Padang. Sedangkan angket dan pedoman wawancara digunakan untuk melakukan praktikalitas produk. Praktikalitas produk bertujuan untuk melihat keterpakaian produk yang telah disusun, dengan melakukan ujicoba produk secara terbatas pada enam orang siswa dan satu orang guru Matematika SMP Muhammadiyah 6 Padang. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil lembar validasi dan angket praktikalitas sedangkan hasil wawancara dengan guru dan siswa dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Data uji validitas dan uji praktikalitas dianalisis dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Riduwan (2012: 89). HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan penetian diperoleh LKS berbasis Kontekstual pada materi bilangan pecahan yang sangat valid dan sangat praktis. Berdasarkan produk yang telah disusun diperoleh
hasil validasi secara keseluruhan dari tiga orang validator adalah 84.09% dengan kategori sangat valid. Hal ini menunjukkan bahwa LKS berbasis kontekstual pada materi bilangan pecahan sudah valid. Hasil penilaian dari validator dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. LKS berbasis kontekstual memiliki kesesuaian materi dengan kompetensi dasar yang akan dicapai siswa. 2. Penyajian materi dalam LKS menggunakan karakteristik pendekatan kontekstual secara sistematis sehingga memudahkan siswa untuk membangun konsep. 3. Penggunaan bahasa dan keterbacaan pada LKS terlihat dari kalimat dan kata-kata yang mudah dipahami serta komunikatif. Struktur kalimat dalam LKS telah sesuai dengan kaidah EYD. Berdasarkan hasil validasi dari validator dengan kriteria sangat valid, kegiatan selanjutnya adalah melakukan praktikalitas dengan tujuan melihat ketepakaian LKS. Hasil praktikalitas yang diuijcobakan terhadap guru diperoleh kriteria 96.15%, sedangkan hasil praktikalitas dari siswa diperoleh kriteria 91.67%. Praktikalitas juga dilakukan dengan wawancara terhadap guru matematika dan siswa yang telah melakukan uji-coba. Hasil wawancara secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa guru dan siswa merasa senang menggunakan LKS yang disusun, waktu penyelesaina LKS sesuai dengan jam pelajaran, LKS juga dapat dijadikan sebagai pendamping bahan ajar lain dalam proses pembelajaran, serta LKS dapat menuntun siswa dalam menemukan konsep materi pelajaran. KESIMPULAN LKS berbasis kontekstual pada materi bilangan pecahan yang dikembangkan sudah sangat valid menurut pakar matematika dan pakar bahasa, serta LKS ini sudah sangat praktis untuk digunakan. Artinya, LKS matematika berbasis kontekstual pada materi bilangan pecahan telah sangat valid dan praktis untuk digunakan.
DAFTAR RUJUKAN Amri, Sofan dan Khoiru Ahmadi. 2012. Proses Pembelajaran Kreatif Dan Inovatif Dalam Kelas. Jakarta : Prestasi Pustaka. Prastowo, Andi.(2011).Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Jogyakarta: Diva press. Riduwan, 2012. Belajar Mudah Penelitian Untuk guru, Karyawan Dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Trianto. 2012. Mendesain Pembelajaran Kontekstual. Jakarta : Cerdas Pustaka Publisher. Trianto.(2012). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.