BAB VIII PERENCANAAN JOINT

dokumen-dokumen yang mirip
Perhitungan Penulangan Kolom Suatu kolom portal beton bertulang, yang juga berfungsi menahan beban lateral, dengan dimensi seperti gambar :

HUBUNGAN BALOK KOLOM

BAB V PENULANGAN STRUKTUR

BAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR

BAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung (SNI ) dan tata cara perencanaan gempa

n ,06 mm > 25 mm sehingga tulangan dipasang 1 lapis

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan

BAB II LANDASAN TEORI

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

DAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

GATI ANNISA HAYU, ST, MT, MSc STRUKTUR BETON 2 SYARAT PENDETAILAN

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan

BAB V DESAIN TULANGAN ELEMEN GEDUNG. Berdasarkan hasil analisis struktur dual system didapat nilai gaya geser setiap

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 6.

4. e = = = 54,882 mm. Kelompok : IV. Halaman : TUGAS PERENCANAAN STRUKTUR BETON Semester Ganjil

BAB V PERANCANGAN STRUKTUR. Perhitungan tulangan lentur diambil dari momen 3-3 B15 pada lantai 5. Momen tumpuan positif = 0,5. 266,624 = 133,312 KNm

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beban angin. Menurut PPI 1983, pengertian dari beban adalah: lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat berpindah.

BAB V ANALISIS PEMBEBANAN STRUKTUR. A. Spesifikasi Data Teknis Banguan

D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Eksentrisitas dari pembebanan tekan pada kolom atau telapak pondasi

LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA YOGYAKARTA

DAFTAR NOTASI. = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balok-kolom (mm²) = Luas penampang tiang pancang (mm²)

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG APARTEMEN SEMBILAN LANTAI DI YOGYAKARTA. Oleh : PRISKA HITA ERTIANA NPM. :

Q p. r-i. tti 01" < < IX. 4 S --1 ,..J -13. r-i. r-i. r-i C<J. r-j

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

BAB V PEMBAHASAN. terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas

BAB IV PERENCANAAN AWAL (PRELIMINARY DESIGN)

STUDI PERILAKU SAMBUNGAN BALOK-KOLOM (BEAM-COLUMN JOINTS) PADA BANGUNAN STRUKTUR BETON BERTULANG KOMPOSIT (STEEL REINFORCED CONCRETE)

STRUKTUR JEMBATAN BAJA KOMPOSIT

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

BAB III METODOLOGI PEMBAHASAN. Adapun data-data yang didapat untuk melakukan perencanaan struktur. a. Gambar arsitektur (gambar potongan dan denah)

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Efisiensi Penggunaan Beton Precast pada Gedung Kantor Pelayanan Pajak Tebet Jakarta

BAB V PENULANGAN ELEMEN VERTIKAL DAN HORIZONTAL

BAB III ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL.. i. LEMBAR PENGESAHAN ii. KATA PENGANAR.. iii ABSTRAKSI... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang... 1

xxv = Kekuatan momen nominal untuk lentur terhadap sumbu y untuk aksial tekan yang nol = Momen puntir arah y

DAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

BAB III LANDASAN TEORI. dasar ke permukaan tanah untuk suatu situs, maka situs tersebut harus

TULANGAN GESER. tegangan yang terjadi

BAB V PERBANDINGAN DEFORMASI DAN PENULANGAN DESAIN. Pada bab V ini akan membahas tentang perbandingan deformasi dan

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA 5 LANTAI DI WILAYAH GEMPA 3

BAB III LANDASAN TEORI

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA. Oleh : KEVIN IMMANUEL KUSUMA NPM. :

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SYARIAH TOWER UNIVERSITAS AIRLANGGA MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DAN BAJA-BETON KOMPOSIT

DAFTAR NOTASI. xxvii. A cp

Kata kunci: hubungan balok kolom, Standar Nasional Indonesia (SNI) 2847:2013, Standar Nasional Indonesia (SNI) 1726:2012.

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN DI SURAKARTA

Bab 6 DESAIN PENULANGAN

Andini Paramita 2, Bagus Soebandono 3, Restu Faizah 4 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB III LANDASAN TEORI. dan SNI 1726, berikut kombinasi kuat perlu yang digunakan:

BAB III LANDASAN TEORI

PERHITUNGAN GEDUNG 10 LANTAI DENGAN PERENCANAAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) DI JALAN SEPAKAT II KOTA PONTIANAK

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG TRANS NATIONAL CRIME CENTER MABES POLRI JAKARTA. Oleh : LEONARDO TRI PUTRA SIRAIT NPM.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2 Dasar Teori Perilaku pondasi dapat dilihat dari mekanisme keruntuhan yang terjadi seperti pada gambar :

PERANCANGAN HOTEL 7 LANTAI DAN 1 BASEMENT YOGYAKARTA (SNI 1726:2012 & SNI 2847:2013)

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH UMUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

Perhitungan Struktur Bab IV

DAFTAR NOTASI. A cp. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

BAB III METODE PENULISAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL

BAB III LANDASAN TEORI. Kuat perlu dihitung berdasarkan kombinasi beban sesuai dengan SNI

BAB V DESAIN STRUKTUR ATAS

EVALUASI PERBANDINGAN KONSEP DESAIN DINDING GESER TAHAN GEMPA BERDASARKAN SNI BETON

PENGUJIAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG KONVENSIONAL

BAB IV ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR. 1 basement. Denah bangunan hotel seperti terlihat pada gambar 4.1 : Gambar 4.1.

BAB IV ESTIMASI DIMENSI KOMPONEN STRUKTUR

Mencari garis netral, yn. yn=1830x200x x900x x x900=372,73 mm

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

BAB 3 ANALISIS PERHITUNGAN

PERANCANGAN ULANG STRUKTUR GEDUNG BANK MODERN SOLO

ANALISA STRUKTUR DAN KONTROL KEKUATAN BALOK DAN KOLOM PORTAL AS L1-L4 PADA GEDUNG S POLITEKNIK NEGERI MEDAN

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Lampiran V.1. Hitungan tulangan longitudinal kolom dengan portal SRPMB

BAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN. Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi

BAB V PENULANGAN BAB V PENULANGAN. 5.1 Tulangan Pada Pelat. Desain penulangan pelat dihitung berdasarkan beban yang dipikul oleh

BAB III LANDASAN TEORI

Yogyakarta, Juni Penyusun

fc ' = 2, MPa 2. Baja Tulangan diameter < 12 mm menggunakan BJTP (polos) fy = 240 MPa diameter > 12 mm menggunakan BJTD (deform) fy = 400 Mpa

TUGAS AKHIR RC OLEH : ADE SHOLEH H. ( )

PERANCANGAN GEDUNG APARTEMEN DI JALAN LAKSAMANA ADISUCIPTO YOGYAKARTA

Studi Geser pada Balok Beton Bertulang

Analisis Perilaku Struktur Pelat Datar ( Flat Plate ) Sebagai Struktur Rangka Tahan Gempa BAB III STUDI KASUS

DAFTAR ISTILAH. Al = Luas total tulangan longitudinal yang memikul puntir

BAB III LANDASAN TEORI

3.6.4 Perhitungan Sambungan Balok dan Kolom

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING

DAFTAR NOTASI. Luas penampang tiang pancang (mm²). Luas tulangan tarik non prategang (mm²). Luas tulangan tekan non prategang (mm²).

BAB V ANALISIS PEMBEBANAN

Oleh : MUHAMMAD AMITABH PATTISIA ( )

BAB VI PEMBAHASAN. A. Balok

BAB IV ANALISA STRUKTUR

1. Rencanakan Tulangan Lentur (D19) dan Geser (Ø =8 mm) balok dengan pembebanan sbb : A B C 6 m 6 m

p. 1

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YOGYAKARTA

Soal 2. b) Beban hidup : beban merata, w L = 45 kn/m beban terpusat, P L3 = 135 kn P1 P2 P3. B C D 3,8 m 3,8 m 3,8 m 3,8 m

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

BAB IV ESTIMASI STRUKTUR

BAB V DESAIN PENULANGAN. beban gempa statik arah X. Maka kita ambil konfigurasi tersebut untuk dirancang

Transkripsi:

BAB VIII PERENCANAAN JOINT A. Joint Interior Jenis hubungan balok kolom pada portal ini mempunyai beberapa macam sesuai dengan letaknya antara lain hubungan balok kolom tepi (eksterior) dan hubungan balok kolom dalam (interior). Pada perhitungan joint yang akan dibahas, posisi joint yang dihitung adalah seperti gambar berikut: Gambar 8.1 Perencanaan HBK Interior 1. Data struktur f c 30 Mpa d sengkang 13 mm fy 360 Mpa Data kolom: Bc 500 mm Hc 500 mm H top H bottom Jumlah tulangan 1 3500 mm 3500 mm

Tulangan kolom (D) mm Nuk 607,55 kn ds 61 mm Kolom kiri Bc 500 mm Kolomkanan Bc 500 mm Data balok Tul. Balok atas 6 d mm Tul. Balok bawah 3 d mm 1. Mencari nilai pada joint yang di transfer dari balok a. Sisi kiri balok a pr A (1.5 f ) s 0.85 f ' c y b 1139,8x1.5x360 0.85x30x350 57,47mm Zki d-a/ 590-57,47/ 561,65 mm M pr 0.85f ' cab d a / 0.85x30x57,47x350 590 57,47/ M pr 87,88 knm b. Sisi kanan balok a pr A (1.5 f ) s 0.85 f ' c y b 79,64x1.5x360 0.85x30x350 114,94 mm Zka d-a/ 590-114,94/ 53,53 mm M pr 0.85f 'cab d a / 0.85x30x114,94x350 590 114,94/ M pr 546,90 knm Tinggi bersih Kolom atas 4 m Kolom bawah 3,5 m Panjang As balok kiri 6,4 m Panjang As balok kanan 6,4 m Aksial kolom (Nu) 607,55 KN

Gambar 8.. Gaya gaya pada rangka batang Gambar 8.3 Balok potongan a-a Dimensi balok yang berada pada joint yang di tinjau ini sama yaitu 350 x 7650. Dimensi kolom memiliki sisi yang sama yaitu 500 x 500

Sehingga peninjauan HBK ini dilakukan hanya satu arah, yaitu arah X-X, karena arah X-X arah Y-Y.. Tinjauan keseimbangan gaya-gaya pada joint komponen horizontal SNI 03 847 013 pasal 1.7..1 Tegangan pada tulangan tarik lentur (Joint Rangka moment Khusus) Luas tulangan negatif balok kiri, As1 1139,8 mm Luas tulangan positif balok kanan, As 79,64 mm Gaya tulangan balok kiri: Cki 1,5As.Fy 1,5 x 1139,8 x 36 0 Tki 0,7 x Mkap,b-k i Zki 51919 N 51, 9 19 k N 0,7 x 359038,95 359,038 kn 87,8 8 N 561,65 Gaya tarik yang bekerja pada balok Cki Tki 359,038 kn Gaya tulangan balok kanan Cka 1,5 As.Fy 1,5 x 79,64 x 36 0 Tka 0,7 x 105838 N N 105,838 kn Mkap,b-ka Zka 718889,07 N 718,889 kn 0,7 x 546,90 53, 53 Gaya tarik yang bekerja pada balok Cka Tka 718,889 kn SNI T:15-1991-03 pasal 3.14.6.1 Momen pada kolom Mu Mkap b.ka + Mkap b,ki

546,90 + 87,88 417,39 KN Gaya Geser Pada Kolom V kol L L 0.7 ki ki M kap Lka ki M Lka 1 ( hka hkb ) kap ka 6400 87,88x10 0.7 5900 6 1 (3500 6400 546,900 5900 3500) x10 6 Vkol 181106,54bN 181,106 kn M pr balok atasxdf ki M pr balok bawahxdf V kol L n ( 87,88x0,5) (546,90x0,5) 0 3 Vkol 116,81 kn Digunakan Vkol 116,81 kn Gaya geser yang terjadi Vjh Cki + Tka - Vkol 51,919 + 718,889-116,81 1348,618 kn

Gambar 8.4. Momen momen yang terjadi Ketentuan dimensi joint SNI 03-847-13 pasal 1.7..3 Panjang joint yang diukur parallel terhadap tulangan lentur balok yang menyebabkan shear pada joint, minimal panjang lebih dari 0 kali tulangan lentur terbesar. 0db 0 x 440 mm Panjang joint lebar kolom 500 > 0db...(OK) Bj bc 500 Bj bb + x 0,5(hc-bb) 350 + x 75 500 Lebar joint 500 mm Luas joint 50000 mm SNI 03-847-013 Pasal 1.7.4.1

Gaya geser nominal pada joint Untuk beton berat normal dengan joint terkekang 4 muka, Vn joint tidak boleh diambil sebagai lebih besar dari nilai yang dihasilkan persamaan 1,7 fc Aj Joint terkekang 4 muka Vjh 1,7 x fc x Aj 1,7 x 30 x 56500 3780,869 N 37,80 kn 1348,618 37,80 kn...ok!! Komponen horizontal SNI T:15-1990-03 Pasal 3.14.6. Hc Bj Vjh 500 mm 500 mm hc x vjh bj Penulangan Geser Horizontal 500 x 1348,618 500 SNI beton 013 847: pasal 1.6.5. 1348,618 kn Tulangan transversal sepanjang panjang Lo, yang diidentifikasi dalam 1.6.4.1, harus diproporsikan untuk menahan geser dengan mengasumsikan Vc 0 bilamana keduanya (a) dan (b) terjadi: a) Gaya geser ditimbulkan gempa, yang dihitung sesuai dengan 1.6.5.1, mewakili setengah atau lebih dari kekuatan geser perlu maksimum dalam Lo ; b) Gaya tekan aksial terfaktor, Pu, termasuk pengaruh gempa kurang dari 10 Agfc Kondisi a : Gaya geser yang terjadi (Vjh) > 0,5 x Vn

. 1348,618 kn > 0,5 x 37,80KN 1348,618 kn > 1163,79 (Butuh tulangan transversal atau sengkang) Kondisi b : Nuk Ag 0,1fc 0,1 x30 3 Nuk Ag 6075500 500 x 500 > 0,1 fc 10,4 10,4 > 3 (Butuh tulangan transversal atau sengkang) Kuat Geser yang disumbangkan beton Vch Nuk -0,1 x fc x luas kolom 3 Ag 10,4-01x30x 500 x 5 00 3 45338,35 N 453,38 kn SNI T:150-1991-03 Pasal 3.14.6.3 Kuat geser yang harus disumbangkan oleh tulangan geser Vsh Vjh ϕ -Vch 1348,618 0,85-453,38 1113, kn Luas tulangan joint horizontal yang dibutuhkan, Ajh Ajh Vhs fy 11137 36 0 Dicoba dipasang begel dengan 4 kaki Luas hoop 4D13 530,66 mm Begel yang dibutuhkan Jarak lapis tulangan 309,97 mm Ajh/luas hoop 309,97 /530,66 5,87 6 buah

S hb-( x p) 6 650 - ( x 35) 6 100 mm Standar tuntuk detail Pasal 7.1 SNI 847 Kait pada sengkang atau pengikat silang yang mempunyai bengkokan tidak kurang dari 135 derajat, kecuali sengkang tertutup melingkar harus mempunyai bengkokan tidak kurang dari 90 derajat. Kait harus mempunyai perpanjangan 6db (tetapi tidak kurang dari 75 mm) yang mengikat tulangan longitudinal dan menjorok ke bagian dalam sengkang atau sengkang tertutup. Min 75 mm Penyaluran 6 db 6 x 1 7 mm Maka digunakan 75 mm dengan sudut 135 derajat.

B. Joint Eksterior Gambar 8.5. Gambar detail Penulangan

Gambar 8.6. Perencanaan HBK Interior 1. Data struktur f c 30 Mpa d sengkang 13 mm fy 360 Mpa Data kolom: Bc 500 mm Hc 500 mm H top 4000 mm H bottom 3500 mm Jumlah tulangan 1

Tulangan kolom (D) mm N uk 1374,10 kn ds 61 mm Kolom kiri Bc 500 mm Kolomkanan Bc 500 mm Data balok Tul. Balok atas mm Tul. Balok bawah mm Mencari nilai pada joint yang di transfer dari balok a. Sisi kiri balok a pr A (1.5 f ) s 0.85 f ' c y b 1139,8x1.5x360 0.85x30x350 57,47mm Zki d-a/ 590-57,47/ 561,65 mm M pr 0.85f ' cab d a / 0.85x30x57,47x350 590 57,47/ M pr 87,88 knm b. Sisi kanan balok a pr A (1.5 f ) s 0.85 f ' c y b 79,64x1.5x360 0.85x30x350 114,94 mm Zka d-a/ 590-114,94/ 53,53 mm M pr 0.85f 'cab d a / 0.85x30x114,94x350 590 114,94/ M pr 546,90 knm Tinggi bersih Kolom atas 4 m Kolom bawah 3,5 m Panjang As balok kanan 6,4 m Aksial kolom (Nu) 1374,10 KN Mkap, b 1,5 x Mnak, b Mkap, b kanan 68,86 knm

Luas tul. Negatif pada balok kanan As1 79,64 mm Gaya tulangan balok kanan Cka 1,5 As.Fy 1,5 x 79,64 x 360 Tka 0,7 x 105838 N N 105,838 kn Mkap,b-ka Zka 718889,07 N 718,889 kn 0,7 x 546,90 53, 53 Gaya tarik yang bekerja pada balok Cka Tka 718,889 kn Momen pada kolom Mu Mkap b 546,90 73,45 KN 73450000 N Gaya Geser Pada Kolom Vkol Mu h clean/ 73450000 3000 / 18300 N 18,300 KN Digunakan Vkol 18,300 kn Gaya geser yang terjadi Vjh Tka - Vkol 718,889-18,300 536,589 kn Ketentuan dimensi joint SNI 03-847-13 pasal 1.7..3 Panjang joint yang diukur parallel terhadap tulangan lentur balok yang menyebabkan shear pada joint, minimal panjang lebih dari 0 kali tulangan lentur terbesar

0db 0 x 440 mm Panjang joint lebar kolom 500 > 0db (ok) Bj Bj Lebar joint Luas joint bc 500 bb + x 0,5(hc-bb) 350 + x 75 500 500 mm 50000 mm SNI 03-847-013 Pasal 1.7.4.1 Gaya geser nominal pada joint Untuk beton berat normal dengan joint terkekang 3 muka, Vn joint tidak boleh diambil sebagai lebih besar dari nilai yang dihasilkan persamaan 1, fc Aj Joint terkekang 4 muka Vjh 1, x fc x Aj 1, x 30 x 50000 1643167,67 N 1643,167 kn 536,589 1643,167 kn...ok!! Komponen horizontal SNI T:15-1990-03 Pasal 3.14.6. Hc Bj Vjh 500 mm 500 mm hc x vjh bj Penulangan Geser Horizontal 500 x 536,589 500 SNI beton 013 847: pasal 1.6.5. 536,589 kn Tulangan transversal sepanjang panjang Lo, yang diidentifikasi dalam 1.6.4.1, harus diproporsikan untuk menahan geser dengan mengasumsikan Vc 0 bilamana keduanya (a) dan (b) terjadi:

a) Gaya geser ditimbulkan gempa, yang dihitung sesuai dengan 1.6.5.1, mewakili setengah atau lebih dari kekuatan geser perlu maksimum dalam Lo ; b) Gaya tekan aksial terfaktor, Pu, termasuk pengaruh gempa kurang dari 10 Agfc Kondisi a : Gaya geser yang terjadi (Vjh) > 536,589 kn > 0,5 x 1643,167KN 0,5 x Vn 536,589 kn > 81 ( Tidak Butuh tulangan transversal atau sengkang) Kondisi b : Nuk Ag 1374,10 500 x 50 0 0,1fc 0,1 x 30 3 Nuk Ag > 0,1 fc 5,4 5,4 > 3 (Butuh tulangan transversal atau sengkang) Kuat Geser yang disumbangkan beton Vch Nuk -0,1 x fc x luas kolom 3 Ag 5,4 01 x 3 0 x 500 x 5 0 0 3 58198,88 N 58,198 kn SNI T:150-1991-03 Pasal 3.14.6.3 Kuat geser yang harus disumbangkan oleh tulangan geser Vsh Vjh ϕ -Vch 536,589 0,85 373,083 kn 373083 N - 58,198 Luas tulangan joint horizontal yang dibutuhkan, Ajh Ajh Vhs fy 373083 360 1047,45 mm

Dicoba dipasang begel dengan 4 kaki Luas hoop 4D13 530,66 mm Begel yang dibutuhkan Jarak lapis tulangan S hb-( x p) 500 - ( x 40) 00 mm Ajh/luas hoop 1047,45 /530,66 buah Standar tuntuk detail Pasal 7.1 SNI 847 Kait pada sengkang atau pengikat silang yang mempunyai bengkokan tidak kurang dari 135 derajat, kecuali sengkang tertutup melingkar harus mempunyai bengkokan tidak kurang dari 90 derajat. Kait harus mempunyai perpanjangan 6db (tetapi tidak kurang dari 75 mm) yang mengikat tulangan longitudinal dan menjorok ke bagian dalam sengkang atau sengkang tertutup. Min 75 mm Penyaluran 6 db 6 x 1 7 mm Maka digunakan 75 mm dengan sudut 135 derajat. 8.3. Hasil Rekapitulasi Hubungan Balok Kolom No Tipe bj hj (mm) Jumlah Mu VJh (KN) Vn(KN) (Nu) Jumlah

. Joint (mm) balok (KN) tulang horizonta 1 Interior 500 500 4 417,39 1348,618 37,80 607,55 6 Eksterior 500 500 3 73,45 536,589 1643,167 1374,10