BAB III METODOLOGI PENELITIAN. itu hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. memperhatikan kesuaian antara objek yang diteliti dengan masalah.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Status Sosial Orang Tua (X2), dan variabel Prestasi Belajar (Y).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Analisis ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Waktu. penelitian pada bulan November 2013 Mei 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Swasta se-kabupaten. Karanganyar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen semu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini hendak menguji pengaruh Strategi pembelajaran dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Petunjuk Pengisian. Kost/asrama dll.. saudara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Penelitian ini ditinjau dari jenis data dan analisisnya termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). kelas VII di SMP Negeri 8 Salatiga yakni sebanyak 219 siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pendekatan ilmiah adalah kegiatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. One-Shot Case Study Sugiono (2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul dengan pertimbangan bahwa di. dibanding dengan desa lain di Kecamatan Sewon.

BAB III METODE PENELITIAN. Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur untuk mengetahui dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan konsep yang bersifat empiris, rasional dan sistematis. Penentuan metode penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab pertanyaan penelitan, oleh karena itu hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang diteliti dengan masalah. Metode penelitian berhubungan dengan cara cara yang dilakukan dalam melakukan penelitian. Oleh sebab itu dalam penelitian mempertimbangkan metode penelitian, sampling, metode pengumpulan data, instrumentasi, dan teknik analisis data yang akan membantu penulis dalam melakukan penelitian. Penelitian diharapkan mempunyai tujuan dan kegunaan yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010 : 6),metode penelitian pendidikan adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. 27

A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010 : 14), metode penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal komparatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk meneyelidiki kemungkinan adanya hubungan sebab akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi dilakukan dengan cara tertentu berdasar atas pengamatan terhadap data dari faktor akibat yang ada, kemudian mencari kembali faktor yang diduga menjadi penyebabnya, melalui pengumpulan data dengan melakukan perbandingan diantara data yang terkumpul/diteliti. Pada penelitian ini terdapat dua variabel bebas (X) yaitu Disiplin Belajar (X1), dan Lingkungan Keluarga (X2) yang mempengaruhi satu variabel terikat yaitu Hasil belajar (Y). B. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah siswa kelas XI IPS Sekolah Menengah Atas Kristen 1 Salatiga. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti 28

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 61). W. Gulo mengatakan keseluruhan satuan analisis yang merupakan sasaran penelitian disebut populasi (2010: 77). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Atas Kristen 1 Salatiga tahun ajaran 2012/2013 kelas XI IPS dengan gambaran sebagai berikut : Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga 2012/2013 Kelas XI IPS 1 XI IPS 2 XI IPS 3 Jumlah Jumlah siswa 32 siswa 32 siswa 32 siswa 96 siswa 2. Sampel Merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono (2011:81). Metode penarikan yang dilakukan teknik Proportional Random Sampling dengan presisi 10% serta tingkat kepercayaan 95% didapatkan sampel sejumlah 48 siswa. D. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Peneliti dapat menggunakan berbagai teknik pengumpulan dalam mendapatkan data yang lengkap dan obyektif. Dalam 29

memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode sebagai berikut 1. Kuesioner/Angket Menurut Sugiyono (2010 : 199), kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Pertanyaan/pernyataan yang digunakan berbentuk pertanyaan tertutup karena akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat dan memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul. Kuesioner (angket) digunakan dalam penelitian ini agar peneliti dapat melakukan kontak langsung dengan responden sehingga data yang diperoleh lebih cepat dan obyektif. Data yang dikumpulkan menggunakan angket merupakan informasi dari responden tentang pengaruh disiplin belajar dan lingkungan belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga. Kisi-kisi lembar angket sebelumnya dilakukan validasi pada ahlinya dalam hal ini pembimbing. Metode utama menjelaskan kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Peneliti menggunakan angket atau kuesioner langsung kepada siswa (sampel) berdasarkan responden yang telah ditentukan sebelumnya. 30

2. Dokumentasi Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 158), Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk melengkapi informasi yang telah didapat dari pengumpulan angket. Data yang diperoleh dengan metode dokumentasi ini adalah data hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga. yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, notulen rapat, agenda dan sebagainya. E. Definisi Operasional W.Gulo (2010:44) mengatakan Definisi operasional dirumuskan sedemikian rupa sehingga ia bisa berfungsi sebagai penunjuk untuk menemukan data yang tepat dalam dunia empiris. Definisi operasional memberikan informasi-informasi yang diperlukan untuk mengukur variabel-variabel yang akan diteliti dan dapat memberikan penjelasan atas suatu variabel dalam bentuk yang dapat diukur. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Disiplin Belajar Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta melalui proses latihan yang dikembangkan menjadi serangkaian perilaku yang didalamnya terdapat unsur-unsur ketaatan terhadap tata tertib, taat dalam kegiatan belajar di sekolah, taat dalam mengerjakan latihan, taat dalam kegiatan belajar di 31

rumah dan semua itu dilakukan sebagai tanggung jawab yang bertujuan untuk mawas diri oleh siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga. 2. Lingkungan Keluarga Lingkungan keluarga adalah kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang mempunyai hubungan sosial antara anggota keluarga yang relatif tetap dan didasarkan pada ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi. Hal ini berhubungan dengan cara mendidik orang tua, kondisi ekonomi keluarga, hubungan anak dan orang tua, dan suasana rumah atau keluarga siswa kelas XI IPS SMA Kristen1 Salatiga. 3. Hasil belajar Hasil belajar adalah suatu aktivitas belajar yang dilakukan berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap bidang akademik yang diwujudkan berupa angka-angka dalam nilai raport di dalam hasil belajar peserta didik kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga. F. Instrumen Penelitian Menurut Sugiyono (2010 : 148), instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara spesifik semua fenomena tersebut disebut variabel penelitian. Instrumen penelitian disusun dengan maksud mendapatkan data penelitian dengan tingkat ketercukupan data tertentu sesuai dengan fokus masalah penelitian. Instrumen penelitian yang akan digunakan untuk melakukan pengukuran harus mempunyai skala. Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah 32

skala Likert. Menurut Sugiyono (2010: 134), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket). Menurut Sugiyono (2010 : 199), kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Pertanyaan/pernyataan yang digunakan berbentuk pertanyaan tertutup karena akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat dan termasuk kuesioner (angket) langsung sehingga data yang diperoleh lebih cepat dan obyektif. Penyusunan kisi-kisi instrumen penelitian didasarkan pada variabel dan indikator penelitian yang ada. Kisi-kisi instrumen variabel Disiplin Belajar (X 1 ), kembangkan sendiri dengan memperhatikan indikator ketaatan terhadap tata tertib sekolah, ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah, ketaatan dalam mengerjakan tugas latihan dan ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah. Sedangkan kisi kisi instrumen variabel lingkungan Keluarga ( X2 ) dengan indikator kondisi ekonomi keluarga, perhatian orang tua, dan suasana rumah atau keluarga. Penyusunan kisi kisi instrumen dari variabel Hasil belajar (Y), peneliti lakukan dengan mengembangkan kisi-kisi instrumen yang disusun oleh Hasanatin Syahadatin (2011) pada penelitiannya tentang Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI di SMAN 1 Malang. Kisi kisi instrumen yang dikembangkan telah disesuaikan dengan kondisi siswa SMA Kristen 1 Salatiga. 33

Berdasarkan definisi operasional dari masing-masing variabel maka dapat disusun indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel tersebut sehingga dapat ditentukan kisi-kisi yang akan diwujudkan dalam butirbutir pernyataan. Jawaban dari pernyataan dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk Skala Likert dengan skala pengukuran ordinal,yang dikategori dalam 5 jawaban dengan nilai, yaitu ungkapan Tidak Pernah (1), Pernah (2), Kadangkadang (3), Sering (4), dan Selalu (5), sedangkan untuk hasil belajar menggunakan skala pengukuran interval Jenis pernyataan terdiri dari 2 macam yaitu pernyataan positif dan pernyataan negative yang terlihat dalam tabel 3.2. Tabel 3.2 kisi kisi instrumen penelitian. no variabel Indikaor Pernyataan Item 1 Disiplin a. Ketaatan 1. Memakai seragam dan atribut 1,2,3 belajar terhadap tata secara lengkap. tertib sekolah 2. Memakai baju seragam dengan rapi. 3. Mengikuti upacara bendera. b. Ketaatan 4. Memperhatikan pejelasan 4,5,6,7,8 terhadap kegiatan belajar di sekolah guru saat guru menjelaskan materi. 5. Mencatat dan menanyakan materi yang belum dimengerti. 6. Membaca buku pelajaraan saat guru tidak masuk kelas. 7. Membaca buku di perpustakaan. 8. Membawa buku pelajaran ekonomi setiap ada jadwal c. Ketaatan dalam mengerjakan tugas latihan pelajaran. 9. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru ekonomi. 10. Berusaha menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. 9,10,11,1 2,13 34

2 Lingkung an Keluarga d. Ketaatan terhadap kegiatan belajar dirumah a. Cara orang tua mendidik anak 11. Aktif dalam membahas soal kelompok dan berdiskusi memecahkan soal. 12. Belajar dengan tekun untuk memperbaiki hasil ulangan yang jelek 13. Mengerjakan ulangan dengan kemampuan sendiri. 14. Belajar di rumah setiap hari 15. Membuat jadwal belajar di rumah. 16. Membaca buku pelajaran dan mengerjakan soal latihan yang ada. 17. Membaca kembali catatan pelajaran sepulang sekolah. 18. Belajar dengan sungguh sungguh jika besuk ada ulangan. 19. Orang tua mendidik dengan baik. 20. Orang tua mengingatkan untuk belajar 21. Orang tua membimbing saat belajar 22. Orang tua menanyakan dan memeriksa hasil ujian. 23. Orang tua selalu mengontrol perkembangan dan kemajuan belajar. 24. Orang tua menanyakan kesulitan belajar dan membatu mencari jalan keluarnya. 25. Orang tua memberi hukuman ketika mendapat nilai jelek 26. Orang tua memarahi atau menghukum ketika tidak mau belajar. 14,15,16, 17, 18 19,20, 21, 22, 23,24, 25, 26 35

b. Kondisi ekonomi keluarga c. Hubungan anak dan orang tua 27. Orang tua memenuhi kebutuhan sekolah dan membeli buku serta peralatan sekolah. 28. Biaya sekolah ditanggung oleh orang tua. 29. Pendapatan/gaji orang tua mencukupi untuk biaya sekolah. 30. Orang tua selalu membayar iuran sekolah/ spp tepat waktu. 31. Keluarga memberi perhatian dan kasih sayang yang cukup buat saya 32. Orang tua memperlakukan secara adil dengan saudara dalam hal perhatian dan dukungan belajar. 33. Interaksi keluarga dirumah berjalan dengan baik. 34. Orang tua memperhatikan kemajuan belajar. 35. Terbuka pada semua anggota keluarga dengan kesulitan belajar. 36. Orang tua selalu menaggapi keluhan ketika membutuhkan buku pelajaran. 37. Orang tua menanyakan kesulitan mempelajari mata pelajaran ekonomi. 38. Orang tua selalu menanggapi kesulitan dalam belajar. 39. Orang tua memperhatikan dan memperingatkan apabila tidak belajar. 40. Orang tua membimbing ketika belajar 41. Orang tua mengetahui nilainilai hasil belajar di sekolah 42. Orang tua memberi dorongan untuk mendapatkan hasil belajar yang baik. 27, 28, 29, 30 31,32, 33, 34, 35, 36, 37,38, 39,40,41, 42 36

d. Suasana rumah atau keluarga 43. Suasana lingkungan rumah mendukung dalam belajar, sehingga dapat belajar dengan tenang 44. Orang tua berusaha membuat nyaman saat belajar dirumah. 45. Orang tua selalu membiasakan mengikuti peraturan dirumah dan waktu yang telah disepakati. 46. Orang tua selalu mendorong untuk giat belajar. 47. Orang tua memberi prioritas waktu untuk belajar. 48. Keadaan orang tua harmonis, saling pengertian dan tidak ada pertengkaran. Jumlah 48 43,44,45, 46,47, 48 G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Sebelum angket digunakan untuk mengumpulkan data dari subjek penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen yang dimaksudkan untuk memperoleh alat ukur yang valid dan reliabel. 1. Uji Validitas Instrumen Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal. Validitas internal instrumen dikembangkan menurut teori yang relevan, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010 : 176) bahwa instrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur. Validitas internal instrumen yang berupa test harus memenuhi 37

construct validity (validitas kontruksi) dan content validity (validitas isi), Sedangkan untuk instrumen yang nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi construct validity (validitas kontruksi). Validitas eksternal dikembangkan dari fakta empiris. Menurut Sugiyono (2010 : 176), instrumen yang mempunyai validitas eksternal, bila kriteria di dalam instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada. Validitas eksternal instrumen diuji dengan cara membandingkan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. Peneliti telah menyusun instrumen penelitian yang telah dikonstruksikan sesuai aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori yang ada dan telah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing skripsi untuk mendapatkan perbaikan. Instrumen penelitian ini termasuk instrumen nontest karena hanya digunakan untuk mengukur sikap dimana tidak ada jawaban benar dan salah tetapi bersifat positif dan negatif. Menurut Sugiyono (2010 : 176), instrumen nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas kontruksi (construct validity). Pengujian validitas dilakukan melalui analisis faktor terhadap instrumen penelitian. Instrumen penelitian dapat dikatakan memiliki validitas tinggi jika korelasi tiap faktor tersebut positif dan memiliki koefisien korelasi diatas 0,3. Menurut Masrun (1979) dalam Sugiyono (2010 : 188), syarat minimum item instrumen dapat dianggap valid adalah kalau r = 0,3. Jadi item instrumen yang memiliki korelasi di bawah 0,3 dinyatakan tidak valid dan perlu diperbaiki atau dibuang. 38

Pengujian validitas instrumen pada penelitian ini digunakan korelasi pearson product moment dari karl pearson dengan rumus sebagai berikut r xy = n xiyi ( xi) ( yi) {n xi 2 ( xi) 2 }{n yi 2 ( yi) 2 } Keterangan : r xy n xi yi = koefisien korelasi = jumlah responden = skor item tertentu = skor total (seluruh item) Instrumen penelitian diolah dengan alat bantu melalui komputer dan alat menghitungnya melalui program SPSS 16.0 for windows untuk menguji validitasnya. Jika nilai r hitung dari item instrumen lebih besar dari nilai r kritis yang ditentukan (r hitung > r kritis), maka item instrumen dinyatakan valid. Sedangkan untuk item instrumen yang memiliki r hitung lebih kecil dari r kritis (r hitung < r kritis), maka item instrumen dinyatakan tidak valid. Tabel 3.3. Interpretasi koefisien korelasi nilai r Interval Korelasi Tingkat Hubungan 0,80-1,000 Sangat Kuat 0,60-0,799 Kuat 0,40-0,599 Cukup Kuat 0,20-0,399 Rendah 0,00-0,199 Sangat Rendah Sumber: Riduwan (2005:136 39

Tabel 3.4 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen disiplin belajar Item-Total Statistics Corrected Item- Total Correlation Keterangan VAR00001.304.valid VAR00002.175.tidak valid VAR00003.298.tidak valid VAR00004.470.valid VAR00005.524.valid VAR00006.471.valid VAR00007.424.valid VAR00008.336.valid VAR00009.533.valid VAR00010.337.valid VAR00011.520.valid VAR00012.513.valid VAR00013.432.valid VAR00014.525.valid VAR00015.475.valid VAR00016.574.valid VAR00017.635.valid VAR00018.500.valid Sumber: hasil perhitungan SPSS dari setiap variabel Tabel 3.4. dapat dilihat bahwa 16 item dari 18 item Instrumen variabel disiplin belajar dinyatakan valid. Sesuai ketentuan uji validitas di atas, instrumen dapat dinyatakan valid jika instrumen memiliki koefisien korelasi di atas 0,30, sedangkan item instrumen yang memiliki koefisien korelasi di bawah 0,30, maka item Instrumen dinyatakan tidak valid 40

Tabel 3.5. Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen lingkungan keluarga Corrected Item- Total Correlation Item-Total Statistics keterangan VAR00001.402.valid VAR00002.382.valid VAR00003.418.valid VAR00004.563.valid VAR00005.526.valid VAR00006.616.valid VAR00007.143.tidak valid VAR00008.241.tidak valid VAR00009.089.tidak valid VAR00010.208.tidak valid VAR00011.230.tidak valid VAR00012.308.valid VAR00013.457.valid VAR00014.571.valid VAR00015.484.valid VAR00016.321.valid VAR00017.574.valid VAR00018.413.valid VAR00019.457.valid VAR00020.396.valid VAR00021.418.valid VAR00022.425.valid VAR00023.406.valid VAR00024.598.valid VAR00025.579.valid VAR00026.554.valid VAR00027.364.valid VAR00028.522.valid VAR00029.424.valid VAR00030.607.valid sumber: hasil perhitungan SPSS dari setiap variabel Pada tabel 3.5. dapat dilihat bahwa 25 item dari 30 item Instrumen variabel lingkungan keluarga dinyatakan valid. Sesuai ketentuan uji validitas di atas, instrumen dapat dinyatakan valid jika instrumen memiliki koefisien korelasi di 41

atas 0,30, sedangkan item instrumen yang memiliki koefisien korelasi di bawah 0,30, maka item Instrumen dinyatakan tidak valid. 2. Uji Validitas Reliabilitas Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen perlu dilakukan, walaupun instrumen sudah valid. Penggunaan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data akan memberikan hasil penelitian yang valid dan reliabel juga. Menurut Sugiyono (2010 : 176), pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal dan internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan testretest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Sedangkan pengujian reliabilitas instrumen secara internal dapat dilakukan dengan menganalisis konsistensi itemitem yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008 : 221), teknik pengujian reliabilitas instrumen menggunakan rumus alpha (α) yaitu : k r 11 = ( ) (1 Ʃs i k 1 s t ) Keterangan : r 11 = reliabilitas instrumen k = jumlah item dalam instrumen ƩS t = jumlah varians butir 42

S t = varians total Tabel 3.6. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Intrumen disiplin belajar Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.846.848 18 Tabel 3.6. Di atas menunjukkan bahwa koefisien korelasi dari 18 instrumen disiplin belajar (X1) sebesar 0,846 Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas, dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel disiplin belajar adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen disiplin belajar (X1) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan intepretasi reliabilitas yang ditentukan pada tabel 3.6 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi 18 instrumen dari variabel hasil belajar termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,846 berada pada interval koefisien antara 0,80 1,000 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian. Tabel 3.7. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen lingkungan keluarga Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.879.886 30 43

Tabel 3.7. Di atas menunjukkan bahwa koefisien korelasi dari 30 instrumen lingkungan keluarga (X2) sebesar 0,879 Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas, dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel lingkungan keluarga adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen lingkungan keluarga (X2) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan intepretasi reliabilitas yang ditentukan pada tabel 3.7 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi 30 instrumen dari variabel hasil belajar termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,879 berada pada interval koefisien antara 0,80 1,000 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian. H. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul Menurut Sugiyono (2010 : 207), kegiatan analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji dipotesis yang telah diajukan. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenaranya melalui pengolahan data kuantitatif (sebagai perhitungan) maupun kualitatif untuk menginterprestasikan dari data kuantitatif tersebut. 1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas 44

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah nominal atau ordinal maka metode yang digunakan adalah statistik non parametrik. Dalam pembahasan ini akan digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05. b. Uji Linieritas Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan linier atau tidak. Untuk uji linieritas dilakukan dengan menggunakan analisis varian dengan garis regresi yang diperoleh dari harga F, rumusnya sebagai berikut: F reg = RK reg RK res Keterangan : F reg = harga bilangan F untuk garis regresi RK reg = rerata kuadrat garis regresi RK res = rerata kuadrat residu 45

Sutrisno Hadi (2004: 13) mengatakan Hasil uji F kemudian dikonsultasikan dengan harga Ftabel dengan taraf signifikansi 5%. Hubungan variabel bebas dan variabel terikat dikatakan linier apabila Fhitung lebih kecil atau sama dengan Ftabel. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sehingga analisis dapat dilanjutkan dengan menghitung seberapa signifikan pengaruh tersebut. Sebaliknya hubungan variabel bebas dan variabel terikat dikatakan tidak linier jika Fhitung lebih besar dari Ftabel. c. Pengujian Hipotesis 1) Regresi Linear Berganda Arikunto (2002:180) manyatakan bahwa regresi linear berganda adalah regresi linear dimana sebuah variabel terikat (variabel Y) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas (variabel X). Perhitungan akan dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows. Model hubungan variabel akan dianalisis sesuai dengan persamaan regresi. Langkah langkah yang dilakukan untuk menganalisis adalah sebagi berikut: Mencari persamaan garis regresi Y = a + b1x1 + b2x2 Dimana: Y : Variabel terikat (Hasil belajar) 46

X1 : Variabel disiplin belajar X2 : Variabel lingkungan keluarga a : Konstanta b1 : Koefisien regresi disiplin belajar b2 : Koefisien regresi lingkungan keluarga Dalam pengujian regresi berganda dapat digunakan uji statistik t. Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel. Pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : Ho diterima bila t hitung dicapai pada tingkat p probabilitas > 0,05. Ho ditolak bila t hitung dicapai pada tingkat p probabilitas < 0,05. 2) Uji hipotesis distribusi t Uji t digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara predictor X1 (Disiplin Belajar) terhadap YHasil belajari ) dan X2 (Lingkungan Keluarga) terhadap Y (Hasil belajar ). Penghitungan harga t hitung kemudian di konsultasikan dengan t tabel dalam taraf signifikansi 5%.Apabila thitung lebih besar dari t tabel maka H a diterima.sebaliknya jika t hitung lebih kecil dari pada t tebel maka H 0 diterima. 3) Uji hipotesis distribusi F Uji F digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara predikor X ( Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga ) dan Y (Hasil belajar ). Dari perhitungan harga F hitung kemudian dikonsultasikan dengan 47

harga F tabel dalam taraf signifikan 5%. Apabila F hitung lebih besar dari F tabel maka H a diterima. Sebaliknya jika F hitung lebih kecil dari pada F tebel maka H 0 diterima. 4) Koefisien determinasi Koefisien determinasi (R) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependent/terikat Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1.Jika R mendekati 1, maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel independen/bebas terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika R mendekati 0 maka semakin lemah variasi varibel independen menerangkan variabel dependen/terikat sangat terbatas. Hipotesis kerja 1 Hipotesis empirik : H 0 = Tidak ada pengaruh postif dan signifikan Disiplin Belajar terhadap Hasil belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga. H 1 = Ada pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga. Hipotesis Statistik : H0 : ρ =0 artinya tidak ada pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga. 48

H1 : ρ >0 artinya ada pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga. Hipotesis Kerja 2 Hipotesis Empirik H 0 = Tidak ada pengaruh postif dan signifikan Lingkungan Keluarga terhadap Hasil belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga. H 2 = Ada pengaruh positif dan signifikan Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga. Hipotesis Statistik : H0 : ρ =0 artinya tidak ada pengaruh positif dan signifikan Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga. H2 : ρ >0 artinya ada pengaruh positif dan signifikan Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga. Hipotesis kerja 3 Hipotesis empirik H 0 = Tidak ada pengaruh postif dan signifikan Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Hasil belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga. 49

H 3 = Ada pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga. Hipotesis Statistik : H0 : ρ =0 artinya tidak ada pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga. H3 : ρ >0 artinya ada pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga. 50