METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed

BAB III PENDEKATAN LAPANG

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

IV METODE PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

METODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE. Desain, Tempat dan Waktu

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pekerjaan Terhadap Kinerja (Studi Kasus Pegawai Badan Perencanaan. Bappeda dan BPMPPKB Pemerintah Kota Cimahi.

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III PENDEKATAN LAPANG

Bab III - Objek dan Metode Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tentang sesuatu hal objektives, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Lokasi, populasi dan Sampel Penelitian. Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. KPH Bandung Selatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.10 Tampilan Confirmation of Course Selection. Setelah mengklik "Confirm" maka akan muncul tampilan Successful

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai metode survei yang menurut Singarimbun dan Effendi (2011) adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner (daftar pertanyaan) sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional karena menggambarkan atau menunjukkan adanya hubungan antara dua atau lebih peubah (Sigit, 1999), selain itu deskripsi korelasional digunakan bila periset ingin mengetahui mengapa suatu kondisi tertentu mempengaruhi terjadinya sesuatu. Peneliti tidak sekedar menggambarkan terjadinya fenomena tetapi telah mencoba menjelaskan mengapa fenomena itu terjadi dan apa pengaruhnya. Dengan kata lain, peneliti ingin menjelaskan hubungan antara dua peubah atau lebih. Peneliti dituntut membuat hipotesis sebagai asumsi awal untuk menjelaskan hubungan antar peubah yang diteliti. Analisis data menggunakan uji statistik inferensial (Kahfi, 2008). Dengan pendekatan ini dapat dideskripsikan serta dijelaskan hubungan antar peubah secara mendalam dengan unit analisis yang dalam hal ini adalah kepala keluarga (KK) atau anggota keluarga yang berusia 17 tahun ke atas karena pada usia tersebut diasumsikan sudah memiliki aktivitas seperti bekerja, sekolah atau kuliah yang sudah membutuhkan informasi dan dapat memilih serta mampu menggunakan media massa tersebut untuk mencapai kepuasan informasi di media massa dalam transportasi di Wilayah Bogor, selain itu mereka juga sudah dapat memberikan pendapat atau dapat mengisi kuesioner yang diajukan karena memiliki pengetahuan tentang informasi tersebut. Peubah yang diteliti adalah peubah kebutuhan warga Desa Cilebut Barat akan informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi di media massa sebagai peubah bebas (X 1 ), pemilihan warga Desa Cilebut Barat terhadap media massa sebagai peubah bebas (X 2 ), penggunaan warga Desa Cilebut Barat terhadap media massa sebagai peubah tidak bebas (Y 1 ), dan kepuasan warga Desa Cilebut Barat akan informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi di media massa sebagai peubah tidak tidak bebas (Y 2 ). Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Bogor sebagai lokasi penelitian yang dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa lokasi desa tersebut letaknya dekat dengan pusat Kota Bogor dan yang aktivitas warganya dilakukan di sekitar Kota Bogor seperti Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi sehingga informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor melalui media massa menjadi sangat penting diperoleh untuk menunjang aktivitas warga tersebut, selain itu juga telah

dipahami keberadaan wilayah desa tersebut serta diketahui perilaku warga yang berhubungan dengan kebutuhan, pemilihan, penggunaan media massa, serta kepuasannya akan media massa dalam memperoleh informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama 3 (tiga) bulan, yaitu dimulai pada bulan September sampai bulan Nopember 2012. Populasi dan Sampel Populasi Populasi penelitian ini adalah warga Desa Cilebut Barat, kecamatan Sukaraja, Bogor yang memperoleh informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi melalui media massa, yang berjumlah 103 (seratus tiga) kepala keluarga (KK). Sampel Berdasarkan populasi penelitian maka ditentukan sampel dengan teknik probability sampling, yaitu teknik penarikan sampel yang memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik probability sampling yang digunakan adalah simple random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak sederhana tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Sampel penelitian ini sebanyak 50% yaitu 52 (lima puluh dua) orang dengan pertimbangan dana, tenaga dan waktu peneliti. Ke-52 orang ini diundi yang diambil dari jumlah populasi (dapat dilihat pada Lampiran 2 sebagai kerangka sampel). Data dan Instrumentasi Data Pengumpulan data primer dilakukan dengan mengajukan pertanyaan/pernyataan dalam bentuk kuesioner yang berisi daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan mereka memberikan respons atas daftar pertanyaan/pernyataan mengenai peubah-peubah penelitian yaitu, tentang kebutuhan, pemilihan, penggunaan, dan kepuasan warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor. Data sekunder berupa data dari kantor Desa Cilebut Barat berupa dokumen atau arsip tentang warga Desa Cilebut Barat dan hasil wawancara dengan beberapa media massa cetak atau elektronik untuk mengetahui tentang programprogram tentang penyiaran atau penyebaran informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi melalui media massa tersebut.

Instrumentasi Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan mengajukan pernyataanpernyataan kepada warga Desa Cilebut Barat. Kuesioner tersebut dibangun dan disusun berdasarkan operasionalisasi peubah-peubah yang diteliti. Dengan demikian kuesioner tersebut terdiri dari 5 (lima) bagian (lihat Lampiran 2) yaitu, bagian pertama adalah karakteristik atau profil pemilih dan pengguna media massa yang meliputi tentang informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang dipilih, jenis media yang digunakan, nama media yang digunakan, dan waktu terakhir memperoleh informasi di media. Bagian kedua, kebutuhan warga Desa Cilebut Barat akan media massa meliputi, kebutuhan dari aspek kognitif, afektif, identitas pribadi, aspek integratif sosial, dan aspek hiburan. Bagian ketiga tentang pemilihan warga Desa Cilebut Barat terhadap media massa meliputi, penerimaan akan media, nilai fungsional, nilai informasi, dan nilai ekonomis. Bagian keempat tentang penggunaan warga Desa Cilebut Barat terhadap media massa meliputi, jenis situasi terpaan, frekuensi, dan tujuan. Bagian kelima tentang kepuasan warga Desa Cilebut Barat terhadap media massa dalam memperoleh informasi pembangunan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor meliputi, kepuasan berdasarkan orientasi kognitif, orientasi perasaan, aspek identitas pribadi, aspek hubungan sosial, dan aspek hiburan. Definisi Operasional Berkaitan dengan penelitian maka dioperasionalisasikan konsep mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi sebagai berikut: Pelayanan sarana dan prasarana transportasi merupakan jasa yang diberikan oleh transportasi umum seperti angkutan perkotaan (angkot), bus dan kereta api yang meliputi sarana dan prasarana mengenai: 1. Kecelakaan dari pengoperasian transportasi. 2. Ketersediaan pelayanan sarana dan 3. Kapasitas sarana dan 4. Keteraturan jadwal keberangkatan dan kedatangan transportasi. 5. Kelancaran dan kecepatan transportasi. 6. Pencapaian lokasi terminal (tempat mangkal) transportasi. 7. Tujuan yang akan dicapai (trayek) transportasi 8. Ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan transportasi. 9. Keterjangkauan daya beli tarif (ongkos) transportasi bagi masyarakat. 10. Ketertiban dan keamanan transportasi. Berkaitan dengan pelayanan tersebut di atas, maka peubah-peubah penelitian yang dioperasionalkan sebagai berikut: (X 1 ) Kebutuhan warga Desa Cilebut Barat akan informasi di media massa dijabarkan sebagai suatu keinginan yang diharapkan dari media massa dalam transportasi di Wilayah Bogor. Kebutuhan tersebut meliputi:

(X 1.1 ) Kebutuhan kognitif, yaitu: - Kebutuhan untuk menambah pengetahuan mengenai pelayanan sarana dan - Kebutuhan akan pencarian pendapat tentang hal-hal praktis mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi sebagai dasar pengambilan keputusan. - Kebutuhan untuk mendapatkan pelajaran sebagai pendidikan diri dari pelayanan sarana dan (X 1. 2 ) Kebutuhan afektif yaitu kebutuhan akan perasaan, yaitu: - Kebutuhan akan perasaan senang dari pelayanan sarana dan prasarana yang diberikan oleh jasa transportasi. - Kebutuhan akan perasaan aman dari pelayanan sarana dan prasarana yang diberikan oleh jasa transportasi. - Kebutuhan akan perasaan tenang dari pelayanan sarana dan prasarana yang diberikan oleh jasa transportasi. - Kebutuhan akan perasaan percaya dari pelayanan sarana dan prasarana yang diberikan oleh jasa transportasi. - Kebutuhan akan perasaan yakin dari pelayanan sarana dan prasarana yang diberikan oleh jasa transportasi. (X 1. 3 ) Kebutuhan identitas pribadi yaitu: - Kebutuhan untuk memperoleh kekuatan dalam diri tentang norma/nilai/cara/aturan bertransportasi dari informasi tentang pelayanan sarana dan - Kebutuhan untuk menemukan model/cara berperilaku atau bertindak sendiri yang menyangkut masalah pelayanan sarana dan - Kebutuhan untuk mendapatkan gambaran mengenai orang lain yang ada di media berkaitan dengan masalah pelayanan sarana dan - Kebutuhan untuk memiliki wawasan diri pribadi mengenai pelayanan sarana dan (X 1. 4 ) Kebutuhan hubungan sosial yaitu: - Kebutuhan untuk mendapatkan wawasan tentang keadaan orang lain yang diakibatkan oleh pelayanan sarana dan prasarana transportasi. - Kebutuhan untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain (empati sosial) yang diakibatkan oleh pelayanan sarana dan prasarana transpotasi. - Kebutuhan untuk menumbuhkan rasa memiliki pada sarana dan - Kebutuhan untuk menemukan dasar sebagai bahan percakapan dengan keluarga mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi. - Kebutuhan untuk menemukan dasar sebagai bahan percakapan dengan teman mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi.

(X 1. 5 ) Kebutuhan akan hiburan meliputi: - Kebutuhan untuk dapat mengantisipasi keadaan mengenai pelayanan sarana dan - Kebutuhan untuk mengisi waktu luang dari informasi mengenai pelayanan sarana dan - Kebutuhan untuk menghilangkan kejenuhan dari informasi mengenai pelayanan sarana dan - Kebutuhan untuk membantu memecahkan masalah mengenai pelayanan sarana dan - Kebutuhan untuk melepaskan ketegangan dalam diri dari informasi mengenai pelayanan sarana dan - Kebutuhan untuk bersantai dengan informasi mengenai pelayanan sarana dan Data yang diperoleh dari kebutuhan tersebut di atas dijadikan skala ordinal, dengan standar pengukuran didasari ketentuan nilai jika pernyataan sangat tidak setuju dengan skor 1, tidak setuju skor 2, setuju skor 3 dan sangat setuju dengan skor 4. (X 2 ) Pemilihan suatu media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam transportasi di Wilayah Bogor dijabarkan sebagai suatu kegiatan warga Desa Cilebut Barat dalam mencari dan menyeleksi media massa untuk memenuhi kebutuhannya, yang dalam hal ini media massa tersebut adalah media massa modern baik cetak maupun elektronik berdasarkan: (X 2.1 ) Penerimaan akan media yaitu: - Menerima media massa yang dipilih sebagai pengganti media lama. - Menerima media massa yang dipilih karena penampilan media tersebut menarik. - Menerima media massa yang dipilih karena media tersebut memiliki teknologi baru. - Menerima media massa yang dipilih karena fitur-fitur media tersebut mudah dipahami. (X 2.2 ) Nilai fungsional meliputi: - Media massa tersebut berfungsi sebagai penyebar informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi secara informatif. - Media massa tersebut dalam menyebarkan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi berfungsi sebagai motivator mengenai hal tersebut bagi pengaksesnya. - Media massa tersebut dalam menyebarkan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi berfungsi sebagai pengawas dari peristiwa mengenai hal tersebut bagi pengaksesnya. - Media massa tersebut dalam menyebarkan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi berfungsi sebagai

pengawas mengenai sumber berita dari hal tersebut bagi pengaksesnya. - Media massa tersebut dalam menyebarkan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi berfungsi sebagai penghibur bagi pengaksesnya. (X 2.3 ) Nilai informasi meliputi: - Media massa tersebut informasinya luas. - Media massa tersebut informasinya lengkap - Media massa tersebut informasinya akurat. - Media massa tersebut informasinya cocok/sesuai kebutuhan pembaca - Media massa tersebut informasinya aktual. - Media massa tersebut informasinya jelas. - Media massa tersebut informasinya bermanfaat untuk pengambilan keputusan. - Media massa tersebut informasinya dapat dibuktikan. - Media massa tersebut informasinya tidak ada prasangka. - Media massa tersebut informasinya dari sumber berita yang dapat dipercaya. (X 2.4 ) Nilai ekonomis meliputi: - Media massa tersebut memiliki nilai guna. - Media massa tersebut memiliki kebanggaan. - Media massa tersebut harganya terjangkau - Media massa tersebut biaya penggunaannya terjangkau. - Media massa tersebut biaya perawatannya terjangkau - Media massa tersebut memiliki nilai jual kembali yang memadai. Data yang diperoleh dari pemilihan tersebut di atas dijadikan skala ordinal, dengan standar pengukuran didasari ketentuan nilai jika pernyataan sangat tidak setuju dengan skor 1, tidak setuju skor 2, setuju skor 3 dan sangat setuju dengan skor 4. (Y 1 ) Penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasana transportasi di Wilayah Bogor dijabarkan sebagai perilaku warga untuk aktif menggunakan media massa dari terpaan/keterdedahan terhadap informasi tersebut dalam memenuhi kebutuhannya, yang meliputi: (Y 1.1 ) Jenis situasi terpaan yaitu: - Mendengar, melihat atau membaca media dalam keadaan sendiri di rumah. - Mendengar, melihat atau membaca media dalam keadaan sendiri di luar rumah. - Mendengar, melihat atau membaca media dalam keadaan bersama keluarga di rumah. - Mendengar, melihat atau membaca media dalam keadaan bersama keluarga di luar rumah.

- Mendengar, melihat atau membaca media dalam keadaan bersama teman di rumah. - Mendengar, melihat atau membaca media dalam keadaan bersama teman di luar rumah. - Mendengar, melihat atau membaca media dalam keadaan bersama keluarga dan teman di rumah. - Mendengar, melihat atau membaca media dalam keadaan bersama keluarga dan teman di luar rumah. (Y 1.2 ) Frekuensi yaitu: - Sangat sering menggunakan media massa yang dipilih dalam transportasi. - Sering menggunakan media massa yang dipilih dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan - Kadang-kadang menggunakan media massa yang dipilih dalam transportasi. (Y 1.3 ) Tujuan menggunakan media yaitu: - Harapan yang diinginkan dalam menggunakan media massa dalam transportasi untuk dapat melakukan tindakan sehubungan dengan hal tersebut. - Harapan yang diinginkan dalam menggunakan media massa dalam transportasi untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain mengenai hal tersebut. - Harapan yang diinginkan dalam menggunakan media massa dalam transportasi untuk dapat berpartisipasi dalam masyarakat yang lebih luas dalam proses pembangunan yang menyangkut hal tersebut. - Harapan yang diinginkan dalam menggunakan media massa dalam transportasi untuk sekedar mengisi waktu luang. - Harapan yang diinginkan dalam menggunakan media massa dalam transportasi untuk melarikan diri dari rutinitas. - Harapan yang diinginkan dalam menggunakan media massa dalam transportasi untuk menghilangkan kejenuhan. Data yang diperoleh dari penggunaan tersebut di atas dijadikan skala ordinal, dengan standar pengukuran didasari ketentuan nilai jika pernyataan sangat tidak setuju dengan skor 1, tidak setuju skor 2, setuju skor 3 dan sangat setuju dengan skor 4. (Y 2 ) Kepuasan akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor dijabarkan sebagai perubahan perilaku pada

warga dengan terpenuhinya kebutuhan dalam hal kepuasan yang dicari sesuai dengan apa yang diperoleh setelah memperoleh informasi tersebut. Kepuasan terhadap media massa tersebut meliputi: (Y 2.1 ) Kepuasan berdasarkan orientasi kognitif yaitu: - Kepuasan karena meningkatnya pengetahuan tentang informasi mengenai pelayanan sarana dan - Kepuasan karena menemukan pendapat tentang hal-hal praktis mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi sebagai pilihan keputusan mengenai hal tersebut. - Kepuasan karena mendapat pelajaran sebagai pendidikan diri dari informasi pelayanan sarana dan (Y 2.2 ) Kepuasan berdasarkan orientasi perasaan yaitu kepuasan yang diperoleh setelah memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di wilayah Bogor, yaitu: - Kepuasan karena merasa senang akan pelayanan sarana dan - Kepuasan karena merasa aman akan pelayanan sarana dan - Kepuasan karena merasa tenang akan pelayanan sarana an - Kepuasan karena merasa percaya akan pelayanan sarana dan - Kepuasan karena merasa yakin akan pelayanan sarana dan (Y 2.3 ) Kepuasan berdasarkan aspek identitas pribadi yaitu: - Kepuasan karena memperoleh kekuatan dalam diri tentang norma/nilai/cara/aturan bertransportasi dari informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang diberikan. - Kepuasan karena menemukan model berperilaku atau bertindak sendiri yang menyangkut masalah-masalah pelayanan sarana dan - Kepuasan karena mendapatkan gambaran mengenai orang lain yang diberitakan media berkaitan dengan hal pelayanan sarana dan - Kepuasan karena memiliki wawasan diri pribadi mengenai pelayanan sarana dan (Y 2.4 ) Kepuasan dari aspek hubungan sosial yaitu: - Kepuasan karena mendapatkan wawasan tentang keadaan orang lain yang diakibatkan oleh pelayanan sarana dan prasarana transportasi. - Kepuasan karena merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain (empati sosial) yang diakibatkan oleh pelayanan sarana dan - Kepuasan karena memperoleh rasa memiliki akan sarana dan

- Kepuasan karena menemukan dasar sebagai bahan percakapan dengan teman atau keluarga mengenai pelayanan sarana dan (Y 2.5 ) Kepuasan dari aspek hiburan yaitu: - Kepuasan karena dapat mengantisipasi keadaan transportasi. - Kepuasan karena dapat sebagai pengisi waktu luang. - Kepuasan karena dapat menghilangkan kejenuhan. - Kepuasan karena dapat membantu memecahkan masalah. - Kepuasan karena dapat menghilangkan ketegangan dalam diri. - Kepuasan karena merasa santai. Data yang diperoleh dari kepuasan tersebut di atas dijadikan skala ordinal, dengan standar pengukuran didasari ketentuan nilai jika pernyataan sangat tidak setuju dengan skor 1, tidak setuju skor 2, setuju skor 3 dan sangat setuju dengan skor 4. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Validitas Instrumen Validitas adalah keabsahan yang menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur (Ancok dalam Singarimbun & Effendi, 2011). Instrumentasi perlu diperkuat validitasnya agar mampu mewakili indikator peubah penelitian. Dalam penelitian ini untuk memperkuat validitas dari instrumentasi penelitian dilakukan dengan menyusun daftar pertanyaan yaitu mendefinisikan secara operasional konsep yang diukur, dengan cara: (1) mencari definisi-definisi konsep yang dikemukakan para ahli yang tertulis di dalam literatur, (2) mendiskusikan konsep tersebut dengan para ahli dan dosen pembimbing, (3) menanyakan definisi konsep yang diukur kepada calon responden atau orang yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden (Singarimbun & Effendi, 2011). Uji validitas dilakukan dengan uji korelasi antar skor masing-masing butir pernyataan dengan skor total pada setiap peubah dengan menggunakan teknik korelasi interaksi silang (product moment Pearson). Berdasarkan hasil uji validitas (lihat Lampiran 3) yang diujikan pada 20 orang responden diperoleh nilai kritis sebesar 0,415 artinya butir pernyataan yang nilainya di bawah nilai kritis adalah tidak valid, kemudian dimodifikasi kembali tata bahasanya agar lebih dipahami oleh responden. Reliabilitas Instrumen Menurut Ancok (dalam Singarimbun & Effendi, 2011) reliabilitas adalah keterpercayaan indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Penentuan koefisien reliabilitas intrumen lebih dahulu dilakukan uji coba kuesioner kepada pengguna media massa yang memiliki karakteristik sama dengan karakteristik obyek penelitian yaitu warga Desa Cilebut Barat sebanyak 20 responden. Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang dibuat

dapat dipahami dengan mudah oleh responden, artinya pertanyaan jelas, tidak menimbulkan pemahaman ganda, serta tidak terlalu panjang sehingga menimbulkan kebosanan. Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan teknik split half reliability test atau uji reliabilitas belah dua (bantuan SPSS versi 18,0). Berdasarkan r tabel (α = 5% dan db= 19) adalah 0,456, hasil analisis nilai koefisien berada pada kisaran antara 0,812 sampai 0,652 (lihat Lampiran 3) sehingga dapat dikatakan instrumen reliabel dan dapat dipergunakan. Koefisien reliabilitas tiap peubah tersaji pada Tabel 2. Tabel 2. Koefisien Uji Reliabilitas Belah Dua pada Setiap Peubah penelitian Peubah Penelitian Nilai Koefisien Reliabilitas Kebutuhan informasi 0,810 Pemilihan media massa 0,812 Penggunaan media massa 0,652 Kepuasan akan informasi 0,705 Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan tahapan dalam proses penelitian yang penting, karena hanya dengan mendapatkan data yang tepat maka proses penelitian dapat berlangsung sampai mendapakan jawaban dari perumusan masalah yang sudah ditetapkan. Data yang dicari harus sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan teknik sampling yang benar, didapatkan strategi dan prosedur yang digunakan dalam mencari data di lapangan. Jenis data yang dapat dipergunakan dalam penelitian adalah (1) data primer, dan (2) data sekunder. Pengumpulan data primer pada penelitian ini dilakukan oleh manusia dalam hal ini adalah peneliti sendiri dengan cara memberikan atau membacakan kuesioner kepada responden. Metode pengumpulannya bersifat terstruktur dan terbuka, artinya dalam pengisian kuesioner ini responden yang dalam hal ini warga Desa Cilebut Barat, kecamatan Sukaraja, Bogor, diberitahu tentang tujuan penelitian yang dilakukan agar responden dalam memberikan jawaban sesuai dengan tujuan penelitian dan tidak menyimpang yang dapat mengakibatkan hasil penelitian menjadi bias. Untuk pengumpulan data sekunder pada penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah seperti: mengidentifikasi kebutuhan data sekunder penelitian ini. Penelitian ini butuh data sekunder sebagai informasi yang mendukung tentang profil Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Bogor, juga tentang profil beberapa media massa di Wilayah Bogor serta bagaimana proses media massa tersebut mengemas informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor. Pengumpulan data ini dilakukan dengan metode penelusuran pencarian secara manual dan online. Setelah data didapat kemudian dilakukan penyaringan untuk memilih mana data yang sesuai dengan tujuan penelitian dan mana yang tidak, kemudian data yang terpilih dikumpulkan untuk dievaluasi

khususnya mengenai kualitas dan kecukupan data, kalau data dirasa sudah cukup baik dan jumlahnya memadai maka data tersebut dapat dipergunakan untuk menjawab masalah yang sudah dirumuskan. Analisis Data Pengolahan data atau disebut juga proses pra-analisis yang dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1) Editing data Proses editing merupakan proses dimana peneliti melakukan klarifikasi, keterbacaan, konsistensi dan kelengkapan data yang sudah terkumpul. 2) Pengembangan peubah Pengembangan peubah adalah spesifikasi semua peubah yang diperlukan oleh peneliti yang tercakup dalam data yang sudah terkumpul atau dengan kata lain apakah semua peubah yang diperlukan sudah termasuk dalam data. 3) Pengkodean data Pemberian kode pada data dimaksudkan untuk menterjemahkan data ke dalam kode-kode yang biasanya dalam bentuk angka. 4) Cek kesalahan Peneliti melakukan pengecekan kesalahan sebelum dimasukkan ke dalam komputer untuk melihat apakah langkah-langkah sebelumnya sudah diselesaikan tanpa kesalahan yang serius. 5) Membuat struktur data Peneliti membuat struktur data yang mencakup semua data yang dibutuhkan untuk analisis kemudian dipindahkan ke dalam komputer. 6) Cek preanalisis komputer Struktur data yang sudah final kemudian dipersiapkan untuk analisis komputer dan sebelumnya harus dilakukan pengecekan preanalisis komputer agar diketahui konsistensi dan kelengkapan data. 7) Tabulasi Tabulasi merupakan kegiatan menggambarkan jawaban responden dengan cara tertentu, yang berguna untuk menciptakan statistik deskriptif peubahpeubah yang diteliti atau peubah yang ditabulasi silang. Penggunaan statistik deskriptif mengacu pada transformasi data mentah ke dalam suatu bentuk yang dapat membuat pembaca lebih mudah memahami dan menafsirkan maksud dari data atau angka yang ditampilkan. Kegunaannya adalah untuk menggambarkan jawaban-jawaban observasi, yang termasuk di dalamnya di antaranya ialah distribusi frekuensi, distribusi persen dan rata-rata (mean). Untuk pengolahan data uji coba kuesioner dan analisis data penelitian ini digunakan program SPSS versi 18,0 (Statistical Packages for Social Sciences) dari program windows dan program Microsoft office excel 2007, yaitu analisis statistik deskriptif korelasional. Metode korelasi menurut Rakhmat (2002) digunakan untuk mengukur hubungan di antara berbagai peubah, meramalkan peubah terikat dari pengetahuan kita tentang peubah bebas. Data tersebut

kemudian dimuat dalam tabel silang, sehingga terlihat secara statistik sejauhmana hubungan antar peubah. Menurut Sarwono (2006) jika jenis datanya nominal, hipotesisnya bersifat asosiatif, maka teknik analisisnya ialah Coefficient Contingency, sedangkan jika jenis datanya ordinal, hipotesisnya bersifat asosiatif, maka teknik analisis statistiknya ialah korelasi rank Spearman. Data dalam penelitian ini berjenis ordinal maka teknik analisis yang digunakan adalah untuk jenis data ordinal dengan analisis rank Spearman, dengan rumus sebagai berikut: n Keterangan: 6 d 2 r s = koefisien korelasi Spearman r s = 1 - n = banyaknya pasangan data n (n 2 1) d = jumlah selisih antara peringkat bagi xi dan yi Menurut Siegel (1994) alasan-alasan penggunaan korelasi rank Spearman adalah: 1. Tidak ada anggapan bahwa skor yang dianalisis ditarik dari populasi dengan distribusi tertentu. 2. Skor tidak eksak dalam pengertian keangkaan melainkan semata-mata merupakan jenjang. 3. Efisiensi cukup tinggi, yaitu 95%.