BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. No Uraian Kegiatan Bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Candirejo 02 yang terletak di Jl. Mertokusumo No. 32 Kec. Tuntang. SDN Candirejo 02 merupakan sekolah yang letaknya berbatasan langsung dengan kota Salatiga. Lokasi daerah yang dekat dengan Salatiga membuat banyak orang tua yang memiliki ekonomi menengah ke atas memilih untuk menyekolahkan anaknya di SD daerah Salatiga. Bukan hanya itu saja letak SDN Candirejo 02 juga berdampingan dengan SDN Candirejo 01 yang lebih favorit. Jadi jumlah siswa SDN Candirejo 01 lebih banyak daripada SDN Candirejo 02. Hal tersebut membuat siswa yang masuk ke SDN Candirejo 02 kebanyakan adalah anak tukang bangunan, sopir angkutan umum, petani, dan buruh. Rendahnya tingkat pendidikan orang tua siswa menyebabkan kemauan siswa untuk belajar rendah karena orang tua kurang peduli terhadap pendidikan anaknya. Kemauan siswa yang rendah nantinya berdampak pada hasil belajar. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 dengan jumlah siswa 24 yang terdiri dari 11 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Jumlah siswa laki-laki yang lebih banyak daripada siswa perempuan membuat suasana belajar di kelas menjadi ramai karena siswa laki-laki itu cenderung tidak bisa tenang. Hal tersebut berdampak pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Jadi seringkali penjelasan guru kurang bisa dipahami siswa akibatnya nilai ulangan siswa banyak yang di bawah KKM. 3.2. Variabel yang Diteliti dan Definisi Operasional Menurut Sugiono (2010:60), variabel penelitian yaitu segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. 24

25 3.2.1. Variabel Bebas (x) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab dari perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat (Sugiono, 2010:61). Dalam penelitian ini yang dimaksud variabel bebas adalah model pembelajaran generatif. 3.2.2. Variabel Terikat (y) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiono, 2010:61). Dalam penelitian ini yang dimaksud variabel terikat adalah hasil belajar. 3.2.3 Definisi Operasional a) Model pembelajaran generatif merupakan salah satu strategi pembelajaran yang berusaha menyatukan gagasan-gagasan baru dengan skema pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa. Penerapan pembelajaran generatif akan mempengaruhi peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri Candirejo 02. b) Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh seorang siswa sebagai hasil proses belajar. Hasil belajar dapat diukur melalui evaluasi yang dibuktikan dengan hasil tes. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu nilai tes siswa kelas 5 SD Negeri Candirejo 02. 3.3. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan untuk mengatasi suatu permasalahan atau memperbaiki suatu pembelajaran di dalam kelas. Penelitian ini menggunakan dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Siklus I dilaksanakan untuk mencari tahu efektivitas siswa dalam belajar matematika, sedangkan siklus II dilaksanakan untuk mengetahui peningkatan efektivitas siswa yaitu hasil belajar. Dalam rencana tindakan ini mengacu pada model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart. Kemmis dan Mc Taggart (dalam Zainal Aqib, 2006:31) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas menggunakan model spiral (the action research spiral). Penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi empat

26 tahapan yang saling terkait dan berkesinambungan yang masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Berikut adalah skema untuk setiap siklus: Perencanaan Refleksi Siklus I Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Gambar 2 Model Spiral dari Kemmis dan Mc Taggart 3.4. Rencana Tindakan 3.4.1. Siklus I 3.4.1.1. Perencanaan Sebelum melaksanakan penelitian siklus I peneliti perlu membuat perencanaan sebelum melakukan tindakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I. b) Menyiapkan soal tes. c) Menyiapkan alat peraga pembelajaran yang diperlukan. d) Menyiapkan lembar penilaian. e) Menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi observer dalam mengobservasi dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran.

27 3.4.1.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pelaksanaan tindakan dan observasi dilaksanakan dalam waktu yang sama. Observasi mencakup aktifitas guru dan aktifitas siswa dengan lembar pengamatan. Pada pelaksanaan tindakan siklus 1 akan dilaksanakan dengan 3 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir. 1) Pertemuan ke-1 Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi: a) Pembelajaran dimulai dengan doa. b) Apersepsi oleh guru berkaitan dengan materi yang akan diberikan yaitu pecahan. c) Guru menuliskan topik tentang penjumlahan pecahan. d) Guru bersama siswa berdiskusi mengenai materi penjumlahan. e) Guru mempertentangkan pendapat-pendapat siswa yang berbeda. f) Guru melakukan demonstrasi penjumlahan pecahan menggunakan kertas lipat. g) Siswa mengamati gejala yang muncul dari demostrasi yang dilakukan guru dengan seksama. h) Guru bersama siswa bertanya jawab mengenai gejala yang muncul. i) Guru menjelaskan gejala dari demonstrasi mengenai penjumlahan pecahan. j) Guru memberikan persoalan sejenis untuk diselesaikan siswa. k) Guru memberikan persoalan dengan konteks yang berbeda untuk diselesaikan oleh siswa. l) Guru bersama siswa berdiskusi untuk menilai kembali kerangka kerja konsep yang telah siswa dapatkan. 2) Pertemuan ke-2 Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi: a) Pembelajaran dimulai dengan doa. b) Guru menuliskan topik tentang pengurangan pecahan. c) Guru bersama siswa berdiskusi mengenai materi pengurangan. d) Guru mempertentangkan pendapat-pendapat siswa yang berbeda.

28 e) Guru melakukan demonstrasi pengurangan pecahan menggunakan kertas lipat. f) Siswa mengamati gejala yang muncul dari demostrasi yang dilakukan guru dengan seksama. g) Guru bersama siswa bertanya jawab mengenai gejala yang muncul. h) Guru menjelaskan gejala dari demonstrasi mengenai pengurangan pecahan. i) Guru memberikan persoalan sejenis untuk diselesaikan siswa. j) Guru memberikan persoalan dengan konteks yang berbeda untuk diselesaikan oleh siswa. k) Guru bersama siswa berdiskusi untuk menilai kembali kerangka kerja konsep yang telah siswa dapatkan. 3) Pertemuan ke-3 Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi: a) Pembelajaran dimulai dengan doa. b) Guru melakukan review dan tanya jawab dengan siswa. c) Guru membagikan soal evaluasi kepada siswa. d) Siswa mengerjakan soal evaluasi. 3.4.1.3. Refleksi Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran pada siklus I. Refleksi dilakukan atas dasar hasil tes formatif siswa. Setelah tahap siklus I selesai dilaksanakan, maka diperoleh nilai. Nilai tersebut akan dianalisis, hasil analisis data digunakan untuk melihat keberhasilan maupun kekurangan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran generatif. Dari hasil analisis data diadakan tindak lanjut apabila tindakan yang telah dilakukan tidak menghasilkan peningkatan terhadap efektivitas belajar matematika yang berkaitan dengan hasil belajar. 3.4.2. Siklus II 3.4.2.1. Perencanaan Sebelum melaksanakan penelitian siklus II peneliti perlu membuat

29 perencanaan sebelum melakukan tindakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II. b) Menyiapkan soal tes. c) Menyiapkan alat peraga untuk demonstrasi. d) Menyiapkan lembar penilaian. e) Menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi observer dalam mengobservasi dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran. 3.4.1.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pelaksanaan tindakan dan observasi dilaksanakan dalam waktu yang sama. Observasi mencakup aktifitas guru dan aktifitas siswa dengan lembar pengamatan. Pada pelaksanaan tindakan siklus II akan dilaksanakan dengan 3 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir. 1) Pertemuan ke-1 Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi: a) Pembelajaran dimulai dengan doa. b) Guru menuliskan topik tentang perkalian pecahan. c) Guru bersama siswa berdiskusi mengenai materi perkalian. d) Guru mempertentangkan pendapat-pendapat siswa yang berbeda. e) Guru melakukan demonstrasi perkalian pecahan menggunakan kertas lipat. f) Siswa mengamati gejala yang muncul dari demostrasi yang dilakukan guru dengan seksama. g) Guru bersama siswa bertanya jawab mengenai gejala yang muncul. h) Guru menjelaskan gejala dari demonstrasi mengenai perkalian pecahan. i) Guru memberikan persoalan sejenis untuk diselesaikan siswa. j) Guru memberikan persoalan dengan konteks yang berbeda untuk diselesaikan oleh siswa. k) Guru bersama siswa berdiskusi untuk menilai kembali kerangka kerja konsep yang telah siswa dapatkan. 2) Pertemuan ke-2 Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi:

30 a) Pembelajaran dimulai dengan doa. b) Guru menuliskan topik tentang pembagian pecahan. c) Guru bersama siswa berdiskusi mengenai materi pembagian. d) Guru mempertentangkan pendapat-pendapat siswa yang berbeda. e) Guru melakukan demonstrasi pembagian pecahan menggunakan kertas lipat. f) Siswa mengamati gejala yang muncul dari demostrasi yang dilakukan guru dengan seksama. g) Guru bersama siswa bertanya jawab mengenai gejala yang muncul. h) Guru menjelaskan gejala dari demonstrasi mengenai pembagian pecahan. i) Guru memberikan persoalan sejenis untuk diselesaikan siswa. j) Guru memberikan persoalan dengan konteks yang berbeda untuk diselesaikan oleh siswa. k) Guru bersama siswa berdiskusi untuk menilai kembali kerangka kerja konsep yang telah siswa dapatkan. 3) Pertemuan ke-3 Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi: a) Pembelajaran dimulai dengan doa. b) Guru melakukan review dan tanya jawab dengan siswa. c) Guru membagikan soal evaluasi kepada siswa. d) Siswa mengerjakan soal evaluasi. 3.4.1.3. Refleksi Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran pada siklus II. Refleksi dilakukan atas dasar hasil tes formatif siswa. Setelah tahap siklus II selesai dilaksanakan, maka diperoleh nilai. Nilai tersebut akan dianalisis, hasil analisis data digunakan untuk melihat keberhasilan maupun kekurangan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran generatif. Selanjutnya hasil analisis dari siklus I dan siklus II dibandingkan. Apabila pada siklus II hasil analisis yang didapat lebih baik dari siklus I, maka dianggap penerapan pembelajaran generatif telah berhasil.

31 3.5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data penelitian ini melalui: a) Tes Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran. Teknik ini dilakukan di akhir setiap siklus dengan memberikan beberapa soal tes. b) Observasi Observasi digunakan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan sintaks model pembelajaran generatif dalam proses pembelajaran. Pada teknik ini data yang diobservasi yaitu kegiatan mengajar guru dan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. c) Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang nama siswa, nilai hasil ulangan siswa, dan data penunjang lainnya. Selain itu, dokumentasi juga digunakan sebagai bukti pelaksanaan penelitian. Teknik ini dapat berupa dokumentasi tertulis maupun gambar. 3.5.2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu: a) Soal tes Dalam pengumpulan data hasil belajar, instrumen yang digunakan berupa soal tes. Soal tes berbentuk isian ini diuji dan dihitung dengan menggunakan program SPSS 16.0 untuk mengetahui validitas dan reliabilitas pada tiap butir soal. Berikut kisi-kisi soal matematika kelas 5:

32 Tabel 2 Kisi-Kisi Soal Siklus I Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Item 5. Menggunakan 5.2 Menjumlahkan 1. Menghitung 1, 3, 5, 10, pecahan dalam dan penjumlahan berbagai 12, pemecahan mengurangkan bentuk pecahan. masalah. berbagai bentuk 2. Menghitung 6, 8, 14, 16, pecahan. pengurangan berbagai 19 bentuk pecahan. 3. Menghitung operasi 2, 4, 7, 9, 11, hitung campuran 13, 15, 17, berbagai bentuk 18, 20 pecahan. Tabel 3 Kisi-Kisi Soal Siklus II Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Item 5. Menggunakan 5.3 Mengalikan 1. Menghitung perkalian 1, 3, 5, 7, 12, pecahan dalam dan membagi berbagai bentuk pecahan. 15, pemecahan berbagai 2. Menghitung pembagian 4, 6, 8, 10, 14, masalah bentuk berbagai bentuk pecahan. 17, 19 pecahan. 3. Menghitung operasi 2, 9, 11, 13, 16, hitung campuran berbagai 18, 20 bentuk pecahan.

33 b) Lembar observasi Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan mengajar guru dan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi siswa, hal yang diamati yaitu mengenai keterlibatan siswa dalam pembelajaran generatif. Lembar observasi guru, hal yang diamati yaitu kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran generatif pada mata pelajaran matematika. Berikut kisi-kisi lembar observasi guru dan siswa: Tabel 4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru No Aspek Yang Diamati Indikator 1. Pra pembelajaran Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran. Memeriksa kesiapan siswa. Guru menuliskan topik dan melibatkan siswa dalam diskusi yang bertujuan untuk menggali pemahaman siswa tentang topik yang akan dibahas. Guru mengajak siswa untuk mengungkapkan pemahaman dan pengalaman mereka dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan topik tersebut. Guru meminta siswa mengomentari pendapat teman sekelas dan membandingkannya dengan pendapat sendiri. Setelah guru mengetahui pandangan sebagian siswanya, guru mengajak siswa untuk 2. mengemukakan fenomena atau gejala-gejala yang Kegiatan inti diperkirakan muncul dari suatu peristiwa yang pembelajaran akan didemonstrasikan. Guru memberi kesempatan siswa untuk mengemukakan alasan untuk mendukung dugaan mereka. Siswa juga diajak untuk menanggapi pendapat teman satu kelas mereka yang berbeda dari pendapat sendiri. Guru mencatat dan mengelompokkan dugaandugaan siswa. Kemudian guru mempertentangkan pendapat-pendapat yang berbeda itu. Setelah itu guru melaksanakan demonstrasi dan meminta siswa untuk mengamati dengan seksama gejala yang muncul. Guru memberi kesempatan siswa untuk mencerna apa yang mereka amati sehingga siswa akan

34 3. Penutup 4. Pelaksanaan pembelajaran 5. Penggunaan bahasa mengalami konflik kognitif dalam pikirannya. Kemudian barulah guru menayakan apakah gejala yang mereka amati itu sesuai atau tidak dengan pikiran mereka. Guru membantu siswa dengan mengusulkan alternatif tafsiran menurut ilmuwan dan menunjukkan bahwa pandangan yang guru usulkan dapat menjelaskan secara koheren gejala yang mereka amati. Guru memberikan beberapa persoalan sejenis dan menyarankan siswa menjawabnya dengan pandangan alternatif yang diusulkan guru. Dengan begitu, diharapkan siswa mulai mereorganisasi kerangka berpikir mereka dengan melakukan perubahan struktur dan hubungan antar konsepkonsep. Guru memberikan berbagai persoalan dengan konteks yang berbeda untuk diselesaikan oleh siswa dengan kerangka konsep yang telah mengalami rekonstruksi. Guru bersama siswa berdiskusi untuk menilai kembali kerangka kerja konsep yang telah siswa dapatkan. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa. Memberikan evaluasi. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan. Menguasai kelas. Melaksanakan pembelajaran secara runtut. Penjelasan dapat dimengerti oleh siswa. Siswa tidak menemui kesulitan dalam pemahaman ketika dijelaskan materi pelajaran. Tabel 5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa No Aspek Yang Diamati Indikator 1. Pra pembelajaran Siswa menempati tempat duduknya masingmasing. Kesiapan menerima pembelajaran. 2. Siswa terlibat dalam diskusi yang bertujuan untuk Kegiatan inti menggali pemahaman siswa tentang topik yang pembelajaran akan dibahas.

35 3. Penutup 4. Pelaksanaan pembelajaran 5. Penggunaan bahasa Siswa mengungkapkan pemahaman dan pengalaman mereka dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan topik tersebut. Siswa mengomentari pendapat teman sekelas dan membandingkannya dengan pendapat sendiri. Siswa mengemukakan fenomena atau gejalagejala yang diperkirakan muncul dari suatu peristiwa yang akan didemonstrasikan. Siswa mengemukakan alasan untuk mendukung dugaan mereka. Siswa menanggapi pendapat teman satu kelas mereka yang berbeda dari pendapat sendiri. Siswa mengamati demonstrasi yang dilakukan guru dengan seksama. Siswa mencerna apa yang mereka amati sehingga akan mengalami konflik kognitif dalam pikirannya Siswa memperhatikan usulan dari guru menurut tafsiran ilmuwan. Siswa mengerjakan beberapa persoalan sejenis yang diberikan guru. Siswa menjawab berbagai persoalan dengan konteks yang berbeda menggunakan kerangka konsep yang telah mengalami rekonstruksi. Siswa berdiskusi dengan guru untuk menilai kembali kerangka kerja konsep yang telah siswa dapatkan. Siswa secara aktif membuat rangkuman. Siswa mengerjakan evaluasi dengan baik. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa tertarik terhadap pembelajaran yang disajikan dengan model pembelajaran generatif. Siswa memiliki pemahaman yang sama tentang materi pelajaran. Siswa menyampaikan pendapat dengan gaya bahasa yang sesuai. Siswa menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. 3.6. Indikator Kinerja Tolak ukur keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila minimal 90% siswa berhasil memperoleh hasil belajar > 65, yakni skor Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan dalam penelitian ini.

36 3.7. Teknik Analisis Data Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan analisis ketuntasan dan analisis komparatif. Analisis ketuntasan yaitu membandingkan data hasil penelitian dengan skor KKM sedangkan analisis komparatif yaitu membandingkan nilai tes pra siklus, nilai tes siklus I, dan nilai tes siklus II. Analisis data hasil penelitian yang berupa hasil belajar diperoleh dari tes pra siklus, tes siklus I, dan tes siklus II. Untuk menghitung persentase ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut: Ketuntasan klasikal = Keterangan: Jumlah siswa yang tuntas belajar Jumlah seluruh siswa x 100 % Ketuntasan klasikal: jika > 90% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan skor > 65.