BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
Keindahan Seni Pendatang Baru

LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

LAMPIRAN II VERBATIM DAN FIELD NOTE RESPONDEN IC

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

Kak Rya = Batak Admin service

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

1. Kegiatan selama liburan

HASIL WAWANCARA. Pertanyaan Jawaban Koding Keterangan

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

This is the beginning of everything

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari semua fase

A. SAJIAN DATA. 1. Respon Guru Jika Murid Tidak Mengerti Materi Pembelajaran

Daftar pertanyaan untuk key informan : Customer service PT Galva Technologies (Sdri. Ayu)

We see, we observe, we investigate, we conclude, we solve

"Ya ampun ini anak pikirannya makan terus. Hahahaha," jawab Ricky "Yah keliatan kali dari pipi Ki. Hahaha," timpal Cella Persahabatan yang nyaris

ANALISIS MARKET RESEARCH UNEJ

Mungkin banyak yang berpikir, Ah kalo cuma kenalan doang, gue juga bisa.

Published By NetSukses.com

LAMPIRAN. Pedoman Wawancara. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

LAMPIRAN. 4. Menurut kamu sudah baik kah pelayanan humas? Ya mereka sudah bekerja dengan baik.

BAB II. 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau)

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

PEDOMAN WAWANCARA. Eksistensi Komunitas Lesbian Di Kota Bandung. (Suatu Fenomenologi Tentang Eksistensi Komunitas Lesbian Di Kota Bandung)

INTERVIEW GUIDE Pertanyaan ditujukan kepada Legend Coffee Yogyakarta

1. Bagaimana kondisi lampu taman menurut pendapat anda? (Menunjuk satu bagian lampu taman yang tidak berfungsi).

Contoh tampilan saat bersosialisasi dengan penduduk lain

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pakaian yang ketinggalan zaman, bahkan saat ini hijab sudah layak

PERTANYAAN WAWANCARA KELUARGA HARMONIS DAN TIDAK. 1) Bagaimana pendapat anda mengenai komunikasi antara orang tua dan anak

DAFTAR LAMPIRAN. : Chandra Halim. 1. Darimana anda mengetahui event Kompas Karier Fair ini? akhirnya aku cari tau tentang KKF ini.

Lampiran 4. Verbatim Subjek 2. Waktu Wawancara : Rabu, 26 Maret 2014 PENELITI (P) SUBJEK2 (A)

HASIL WAWANCARA. Pertanyaan : Bagaimana awal mula SOHC terbentuk?

erkenalkan, namaku Chanira. Aku lulusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya Malang. Kampus yang luar biasa. Empat tahun jadi bagian dari

PERTANYAAN WAWANCARA. Jenis kelamin: Pendidikan terakhir: Pendapatan/bulan : <3juta >3juta

Transkrip Wawancara. Informan 1. : Nilam Rahmadani. Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 18 Februari : Jl. Tj. Balai, Gg. Bersama Sunggal Kanan Medan

LAMPIRAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan ini khususnya dalam melatih kemampuan verbal, kuantitatif, berpikir

Informan S1 S2 S3 S4 S5

Transkip Wawancara Station Manager dan Program Director 92.9 FM Solo Radio. Oleh : Maria Delsa Visianica

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PMS: Petuah Menulis Sukses

LEMBAR HASIL WAWANCARA (INFORMAN)

DATA FOTO. Foto Pasangan Pertama Fanny Tionghoa Kristen dan Rizky Jawa Islam. Foto Pasangan Kedua Dana Jawa Islam dan Anggi Tionghoa Kristen

yang putih. Cukuplah menutupi kulit Bayu yang sedikit hitam. Karena saking pemalunya, jangankan untuk minta nomor hp Fivin, ngajak kenalan aja Bayu

BAB I PENDAHULUAN. membahas suatu permasalahan atau fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Karya Asli YW. Tukar Pikiran

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Disonansi yang terjadi dalam diri seseorang, membuat. seseorang merasa tidak nyaman dengan keadaannya.

Research Question Theory Interview question

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak wanita yang

Aku, Sekolah, dan Cita-citaku

BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA. memperoleh data dari hasil wawancara dengan informan tentang pola komunikasi

Transkrip wawancara dengan produser program radio SLAGI ADA NAMA PROGRAM : SLAGI ADA ( SLAMAT PAGI ANDA SEMUA ) : Ari Dagienkz dan Miund

Disusun oleh Lusi Nurfaridah

I #GALAUSEKOLAH Penggalauan pada bab ini menceritakan kegalauankegalauan yang terjadi di sekolah, mulai dari guru sampai pelajaran yang bikin galau

ANALISIS MARKET RESEARCH UNS

Lampiran 1. Wawancara Selasa 20 November # Iya sore. Bentar ya saya ke dalam dulu, duduk aja dulu.

Dalton Ngangi WHY SO SERIOUS? Penerbit Nulis Buku

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

Eh, maaf ga sengaja, gue lagi buru-buru. Loe ga papa? tanya Joe menyesal.

3. Program exchange yang diketahui ANALISIS MARKET RESEARCH BANDUNG

BAB IV HASIL PENELITIAN

: Apakah pesan yang disampaikan oleh pihak manajemen KFC kepada karyawannya itu sama?

BAB I SOSOK MISTERIUS. Vanessa Putri, Vanessa Putri? Bu Ria memanggil nama itu lagi.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa unggul merupakan salah satu Universitas swasta yang

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

LAMPIRAN. Gambar 1: Proses Wawancara dengan Informan dan Barang Online Shop

BAB VI CITRA PERUSAHAAN

SMA itu masa yang indah. Dari jaman dulu ampe sekarang

ANALISIS MARKET RESEARCH UKSW

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa lulus dari mata kuliah tersebut. selalu menilai negatif, tidak mengikuti ujian, belum mengambil mata kuliah

Lampiran 3. Verbatim Subjek 1. Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 PENELITI (P) SUBJEK1 (YS)

Sesuatu yang LEBIH atau BEDA?

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambar tersebut adalah sebuah hati, ditengah-tengahnya terdapat sebuah gedung dan disamping kiri gambar tersebut ada angka satu besar sekali.

Universitas Sumatera Utara

PROSES PENGUMPULAN DATA

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

PEDOMAN WAWANCARA JUDUL: SOSIALISASI BAHASA DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

Sambutan Presiden RI pd Penganugerahan Pemenang Wira Usaha Muda Mandiri, di JCC, tgl 12 Mar 2015 Kamis, 12 Maret 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

It s a long story Part I

gak tau nih Men. Gua juga bingung Haris yang ditanya pun tidak punya jawaban.

BAB I PENDAHULUAN. Pondok Pesantren Daar el-qolam merupakan salah satu pondok pesantren

PEDOMAN OBSERVASI. No Aspek yang diamati Keterangan

Bab 1 Introduction. handphone-nya. Dan ternyata message tersebut datang dari. Atika Rahma Hartanti ~ 1

CATATAN OBSERVASI. 27 Maret Maret 2017

B : Tapi, ya gak usah percakapan deh. Ngeliat orang yang nyebelin aja bisa keluar A : Bisa keluar ya? B : Pasti keluar. Bukan bisa tapi pasti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. VII, VIII, dan IX. Setiap subjek memiliki 1 significant other untuk membantu

ONE. Nggak, gue gak mau ikut. Sergah Tamara. Kenapa? Siapa tau lo disana nemuin jodoh. Iya bener, gue gak mau tau alasan lo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. maka untuk menjawab pertanyaan tersebut dilakukan pembahasan dalam bentuk

PEDOMAN WAWANCARA. orang tua subyek (misalnya pendidikan dan pekerjaan orang tua. subyek). 2) Pergaulan subyek dengan teman-teman kos dan teman-teman

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Sumber Informasi Tentang Komunitas Jali-Jali 1. Profil Komunitas Jali-Jali Komunitas Jali-Jali merupakan Komunitas mahasiswa di Universitas Sebelas Maret (UNS) yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Komunitas Jali-Jali berdiri sejak tahun 2008. Awal dibentuknya komunitas ini adalah atas dasar ide Rendy Primananda, seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2008 yang kemudian menjadi ketua pertama Komunitas Jali-Jali. Alasan utama mereka membentuk Komunitas Jali-Jali ini agar para mahasiswa Jabodetabek yang merantau ke Solo memiliki suatu wadah untuk berkumpul dan bertukar pikiran bersama. Kesamaan lokalitas ini yang membuat keakraban begitu mudah terjalin. Biasanya komunitas ini sering bertukar pikiran tentang bagaimana pengalaman kuliah di UNS, tempat-tempat makan, belanja, dan café enak di Solo, dll. Komunitas Jali-Jali juga memiliki acara tahunan yaitu Makrab (Malam Keakraban). Biasanya acara ini diselenggarakan setiap tahun untuk menyambut anggota baru komunitas ini. 62

digilib.uns.ac.id 63 Nama Jali-Jali sendiri diambil dari singkatan Jakarta Like It karena pada tahun 2008, Facebook sedang booming dan terdapat lambang jempol yang berarti Like It. Maka dari itu, Komunitas Jali-Jali menggunakan lambang jempol oke sebagai simbol Komunitas. Walaupun masih terbilang baru, Komunitas yang terbentuk sejak 2008 ini pernah masuk dalam nominasi Sebelas Maret Award kategori Komunitas Terbaik di UNS pada Desember 2013 (https://twitter.com/mahasiswauns/status/418053337301274624 diakses pada Kamis 27-02-2014 pukul 05:42) Sebagai Komunitas Daerah yang keberadaannya cukup diperhitungkan maka antusias para mahasiswa dari Jakarta untuk bergabung dalam Komunitas ini juga tinggi. Seiring majunya perkembangan teknologi, Komunitas Jali-Jali mulai membentuk media sosial sebagai salah satu media informasi kepada para anggotanya atau yang baru ingin bergabung. Komunitas Jali-Jali sendiri memiliki followers di jejaring sosial Twitter @JaliJaliUNS yang mencapai 749 orang dan kemungkinan akan terus bertambah (https://twitter.com/search?q=%40jalijaliuns, diakses pada Minggu 24-11-2013 pukul 15:40) Komunitas Jali-Jali juga memiliki Facebook. Di dalam profil Facebook, Komunitas Jali-Jali menginformasikan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Namun, diakui oleh Irfan Faturachman, Ketua Jali-Jali periode 2014/2015, Facebook Jali-Jali sudah jarang di update karena mereka lebih sering commit menggunakan to user Twitter.

digilib.uns.ac.id 64 Biasanya Komunitas Jali-Jali mengadakan rapat sebelum menentukan agenda mereka. Partisipasi anggota dapat dilihat melalui Twitter @JaliJaliUNS dan Facebook Jali Jali UNS. Misalnya pada 12 April 2014, Sebelum Jali-Jali akan mengadakan gathering bertema GATHELI (Gathering Jali-Jali). Mereka menginformasikan acara tersebut kepada para anggota atau siapapun yang ingin berpartisipasi melalui Twitter. Selain mengadakan acara gathering, makrab, dan pertandingan olahraga. Komunitas Jali-Jali juga mengadakan kegiatan bakti sosial di Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta. 1.1 Kegiatan Komunitas Jali-Jali Komunitas Jali-Jali terbilang sebagai komunitas yang memiliki banyak acara. Acara tersebut ada yang bersifat formal dan nonformal. Untuk kegiatan formal biasanya berupa Makrab, Turnamen Bola Jali-Jali (Turbolali), Meet and Greet, dan Bakti Sosial. Sedangkan kegiatan non-formal seperti kumpul-kumpul di café atau tempat makan, nonton bareng di bioskop, dll. Perbedaan kegiatan formal dan non-formal adalah dari kepanitiaannya. Jika di dalam acara tersebut terdapat kepanitian berarti acara tersebut bersifat formal. Sebaliknya jika tidak ada kepanitiaan berarti acara tersebut non-formal hanya sebatas ngobrol-ngobrol atau ngumpul-ngumpul.

digilib.uns.ac.id 65 1.1.1 Makrab Makrab (Malam Keakraban) biasanya diadakan setiap memulai semester baru. Biasanya Makrab diadakan untuk memperkenalkan pengurus baru sekaligus penyambutan mahasiswa baru (anggota baru). Makrab Komunitas Jali-Jali biasa disebut dengan Gatheli (Gathering Jali-Jali). Makrab Jali-Jali biasanya dilaksanakan di Villa Tawangmangu atau di Pantai Jogja. Gambar 5: Poster berisi informasi tentang "Gatheli"

digilib.uns.ac.id 66 Gambar 6: Dokumentasi "Gatheli" di Pantai Siung Makrab biasanya pas mulai semester baru. Sekalian kenalan sama yang baru ikutan gabung Jali-Jali. (Wawancara dengan Irfan Faturahman, Ketua Jali-Jali periode 2014-2015. Pada tanggal 28 Mei 2014) 1.1.2 Turnamen Bola Jali-Jali (Turbolali) Turbolali adalah Turnamen Futsal Jali-Jali antar Fakultas yang dilaksanakan setiap setahun sekali. Turbolali hanya di ikuti oleh pengurus atau anggota Jali-Jali saja. Turbolali cukup diminati oleh para anggota Jali-Jali, karena Turbolali menawarkan hadiah yang cukup menarik, yaitu uang tunai dan piala.

digilib.uns.ac.id 67 Gambar 7: Poster berisi informasi tentang Turbolali Gambar 8: Salah satu Tim Futsal Jali-Jali Kalo Turbolali itu Turnamen Futsal antar Fakultas aja. Yang main juga anggota Jali-Jali aja. (Wawancara dengan Irfan Faturahman, Ketua Jali-Jali periode 2014-2015. Pada tanggal 28 Mei 2014) 1.1.3 Meet and Greet Konsep acara Meet and Greet hampir mirip dengan Makrab. Hanya bedanya jika Meet and Greet tidak menginap sedangkan Makrab menginap. Meet and Greet juga tidak mewajibkan seluruh

digilib.uns.ac.id 68 anggota untuk hadir. Meet and Greet biasanya dilaksanakan di restoran atau café. Gambar 9: Poster berisi informasi tentang Meet and Greet Meet and Greet sama makrab itu beda. Biasanya kalo meet and greet kita gak pake nginep. Asal ketemu aja gitu, tapi tetep ada rundown acaranya juga. (Wawancara dengan Irfan Faturahman, Ketua Jali-Jali periode 2014-2015. Pada tanggal 28 Mei 2014) 1.1.4 Bakti Sosial Bakti Sosial Komunitas Jali-Jali dilaksanakan setiap setahun sekali, tergantung dana yang terkumpul. Dana untuk bakti sosial biasanya didapat dari senior-senior yang menyumbang atau dari penjualan jaket varsity Jali-Jali. Biasanya (Bakti Sosial) uangnya dari senior-senior yang nyumbang gitu sama dari penjualan jaket Jali-Jali itu loh. (Wawancara dengan Lytha Haryani, Bendahara Komunitas Jali-Jali. Pada tanggal 07 Mei 2014)

digilib.uns.ac.id 69 Gambar 10: Jakert Varsity Jali-Jali Pada tanggal 25 November 2012, Komunitas Jali-Jali mengadakan Bakti Sosial di Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi (YPAD) Permata Hati, Surakarta. Gambar 11: Dokumentasi Bakti Sosial Jali-Jali

digilib.uns.ac.id 70 2. Sumber Informasi tentang Komunitas Jali-Jali Eksistensi Jali-Jali sebagai Komunitas Mahasiswa Jakarta membuat banyak mahasiswa Jakarta yang ingin bergabung dengan Komunitas ini. Dari penelitian ini memperlihatkan sebagian besar sumber informasi tentang adanya Komunitas Jali-Jali adalah dari senior atau kakak tingkat dan dari teman. Namun, ada juga yang mencari sendiri informasi tentang keberadaan Jali-Jali. Berikut penuturan pengurus dan anggota Jali-Jali tentang sumber informasi Komunitas Jali-Jali. Tahu Komunitas Jali-Jali dari senior atau kakak tingkat Aku tahu tentang Jali-Jali itu pertama kali dari senior aku di SMA yang sekarang kuliah di UNS juga. Aku ketemu dia di kampus terus ngobrol, katanya ikutan aja Jali-Jali komunitas anak Jakarta disini dan dia ajak aku buat datang ke acara Jali-Jali. Suruh kenalan dulu sama anak-anak yang udah duluan gabung. (Wawancara dengan Lytha Haryani, Bendahara Komunitas Jali-Jali. Pada tanggal 07 Mei 2014) Saya sendiri ikut Jali-Jali pertama kali pas acara halal bi halal. Terus ketemu sama angkatan atas-atas (senior). Setelah itu saya mulai mengikuti acara berikutnya kayak turnamen futsal, makrab sama yang lain-lainnya. (Wawancara dengan Irfan Faturahman, Ketua Jali- Jali periode 2014-2015. Pada tanggal 28 Mei 2014) Berdasarkan wawancara tersebut, mereka menceritakan bahwa pertama kali mengetahui soal Komunitas Jali-Jali adalah dari kakak tingkat atau senior. Biasanya para senior ini ketika mengobrol dengan junior akan menanyakan apakah mereka sudah bergabung dengan Jali- Jali, jika belum para senior akan mengajak para juniornya untuk bergabung dengan Jali-Jali. Selain itu, ada juga anggota Jali-Jali yang

digilib.uns.ac.id 71 mengetahui Jali-Jali dari teman yang sudah ikut terlebih dahulu dan sengaja mencari sendiri tentang keberadaan Komunitas Jali-Jali. Tahu dari teman yang sudah ikut terlebih dahulu Aku tahu Jali-Jali dari temen-temen yang sudah ikutan duluan. Terus aku coba aja dulu ikutan sekali. Pertama kali aku ikutan itu pas halal bi halal setelah lebaran. Disitu rame banget. Lumayan banyak yang ikut. Terus semenjak itu sampe sekarang aku gabung sama Jali-Jali. Aku juga waktu itu pernah ikutan Jali-Jali ke acara Bakti Sosial gitu. (Wawancara dengan Miranti Putri anggota Jali-Jali. Pada tanggal 07 Mei 2014) Kalo aku tau Jali-Jali dari temen terus ikutan akhirnya soalnya lumayan buat nambah-nambah temen sih. Ya mungkin jadi lebih dikenal juga sih soalnya kalo ikut komunitas-komunitas gini kan otomatis nambah temen jadi nambah dikenal juga. (Wawancara dengan Dwi Hera, anggota Jali-Jali. Pada tanggal 22 Mei 2014). Jadi pas ikutan UKM BAPEMA (Badan Pers Mahasiswa) itu ketemu temen dari Jakarta. Terus ditanya udah ikutan Jali-Jali apa belom? Aku jawab belom. Terus dijelasin dan akhirnya aku ikutan deh. (Wawancara dengan Diva Primananda, anggota Jali-Jali. Pada tanggal 24 Mei 2014) Dari hasil wawancara ini, peneliti menemukan bahwa beberapa anggota Komunitas Jali-Jali, pertama kali bergabung adalah karena tahu dari teman yang sudah terlebih dahulu bergabung dengan Komunitas Jali-Jali. Teman-teman mereka kemudian akan bertanya juga apakah mereka sudah mengikuti Jali-Jali atau belum. Ingin mencari teman Aku udah tau dari lama pas aku masuk sini (UNS), soalnya aku masuk UNS dari tahun 2011. Tapi aku baru ikut sekarang-sekarang ini soalnya dulu karena temen-temen aku dulu kan cuma dari Fakultas Teknik jadi aku pengen cari temen-temen lain selain dari Fakultas Teknik. Jadi aku ikutan Jali-Jali. (Wawancara dengan Mutiara, Koordinator Fakultas Teknik. Pada tanggal 28 Mei 2014)

digilib.uns.ac.id 72 Lain halnya dengan Mutiara, Ia mengakui kepada peneliti bahwa Ia sengaja mencari apakah ada komunitas yang beranggotakan mahasiswa asal Jakarta. Kemudian ketika Ia menemukannya dan bergabung dengan Komunitas Jali-Jali. 3. Alasan Bergabung dengan Komunitas Jali-Jali Para anggota Jali-Jali tentu memiliki alasan yang kuat mengapa mereka ingin bergabung dengan Komunitas Jali-Jali. Hampir semua alasan mereka bergabung adalah ingin menambah pengalaman berorganisasi dan mempunyai banyak teman. Berikut hasil wawancara dengan anggota Komunitas Jali-Jali. Ingin menambah teman Alasan aku ikut Jali-Jali sih biar nambah temen sama kenalan aja di setiap Fakultas. (Wawancara dengan Lytha Haryani, Bendahara Komunitas Jali-Jali. Pada tanggal 07 Mei 2014) Alasan utama ikutan Jali-Jali sih pasti biar nambah koneksi dan temen juga. Selain itu pengen ngerasain pengalaman berorganisasi aja. (Wawancara dengan Irfan Faturahman, Ketua Jali-Jali periode 2014-2015. Pada tanggal 28 Mei 2014) Dulu ikutan Jali-Jali soalnya kayak gak nyambung gitu sama yang temen-temen dari sini (UNS) jadi aku ikutan Jali-Jali terus sekarang nambah temen yang nyambung deh. (Wawancara dengan Mutiara, Koordinator Fakultas Teknik. Pada tanggal 28 Mei 2014) Alasannya pasti ya biar nambah temen di Solo soalnya kan ibaratnya kalo main sama anak Jakarta lebih nyambung dan enak aja gitu. (Wawancara dengan Miranti Putri anggota Jali-Jali. Pada tanggal 07 Mei 2014)

digilib.uns.ac.id 73 Biar nambah temen aja sih soalnya aku sebenernya orang Solo tapi kenapa agak-agak gak nyambung gitu yah kalo ngobrol sama anak sini (mahasiswa lokal). (Wawancara dengan Dwi Hera, anggota Jali-Jali. Pada tanggal 22 Mei 2014) Berdasarkan hasil wawancara ini, peneliti menemukan bahwa ratarata para pengurus dan anggota Komunitas Jali-Jali memiliki alasan yang sama ketika bergaung dengan Komunitas Jali-Jali yaitu ingin menambah teman. 3.1 Manfaat Bergabung dengan Komunitas Jali-Jali Seseorang yang bergabung di dalam sebuah komunitas pasti memiliki alasan tertentu dan mereka merasakan manfaat dengan bergabung di dalam komunitas tersebut. Semua anggota Jali-Jali merasakan hal yang sama ketika sudah bergabung dengan Komunitas Jali-Jali, seperti menambah teman, pengalaman, dan kreatifitas. Berikut penuturan mereka tentang manfaat mengikuti Komunitas Jali-Jali. Kenal banyak orang Aku jadi kenal banyak orang. Di setiap Fakultas pasti ada yang kita kenal, baik angkatan atas, bawah, dan angkatan kita sendiri. Terus jadi tahu oh ternyata kak ini dikenal disini gitu atau misalnya main ke kosan kakak ini terus jadi ngobrol oh ternyata lo kenal ini ya. (Wawancara dengan Lytha Haryani, Bendahara Komunitas Jali-Jali. Pada tanggal 07 Mei 2014) Kalo aku sih mungkin jadi lebih dikenal aja kali ya. Jadi banyak temen-temen juga. (Wawancara dengan Mutiara, Koordinator Fakultas Teknik. Pada tanggal 28 Mei 2014) Lumayan buat commit nambah-nambah to user temen sih. Ya mungkin jadi lebih dikenal juga sih soalnya kalo ikut komunitas-komunitas

digilib.uns.ac.id 74 gini kan otomatis nambah temen jadi nambah dikenal juga. (Wawancara dengan Dwi Hera, anggota Jali-Jali. Pada tanggal 22 Mei 2014) Dari hasil wawancara tersebut, peneliti menemukan bahwa para pengurus maupun anggota Komunitas Jali-Jali menemukan manfaat ketika sudah bergabung dengan Komunitas Jali-Jali. Mereka merasa dengan bergabung di dalam Komunitas Jali-Jali, mereka dapat menambah teman dan kenalan. Menambah pengalaman ketika bergabung dengan Komunitas Jali-Jali Aku jadi banyak temen terus nambah pengalaman juga garagara ngobrol dan kenal orang baru gitu. Terus aku juga dikenal kadang-kadang di Kampus gara-gara aku anak Jali-Jali. (Wawancara dengan Miranti Putri anggota Jali-Jali. Pada tanggal 07 Mei 2014) Dari hasil wawancara diatas, selain dapat menambah banyak kenalan, manfaat bergabung dengan Komunitas Jali-Jali adalah bertambah pengalaman karena mereka dapat mengobrol dengan teman atau kenalan baru. Menambah kreativitas ketika bergabung dengan Komunitas Jali-Jali Manfaatnya sih paling jadi nambah kreatifitas saya aja. Saya pengen bikin acara music gitu tapi diluar kampus soalnya kalo di dalam kampus kan peraturannya gak boleh bikin acara musik sampe berisik gitu. Bolehnya cuma akustikan paling. (Wawancara dengan Irfan Faturahman, Ketua Jali-Jali periode 2014-2015. Pada tanggal 28 Mei 2014)

digilib.uns.ac.id 75 Dari hasil wawancara tersebut juga peneliti menemukan bahwa selain bertambah teman atau kenalan, pengalaman, ada juga informan yang merasakan bahwa setelah bergabung dengan Komunitas Jali-Jali, informan merasa bertambah kreativitasnya. 4. Kepengurusan Komunitas Jali-Jali Di dalam kepengurusannya, Jali-Jali memiliki pengurus inti yang terdiri dari Ketua, Wakil, Sekretaris, dan Bendahara. Terdapat juga penempatan panitia sebagai Divisi Humas, Acara, dan Dokumentasi. Kemudian Jali-Jali juga menempatkan koordinator di setiap Fakultas untuk menghubungi anggota-anggota dari setiap Fakultas masingmasing. Diakui oleh Irfan Faturachman, kepengurusan Jali-Jali terbilang rapih dan sesuai job desk masing-masing. Kepengurusan inti berbeda dengan kepengurusan ketika event. Ketua Jali-Jali akan memilih ulang kepanitian khusus acara tersebut. Hal ini bertujuan agar seluruh anggota dapat merasakan pengalaman di dalam kepengurusan Jali-Jali walaupun sifatnya hanya sementara. 4.1 Alasan menjadi pengurus Jali-Jali Komunitas Jali-Jali merupakan komunitas yang rapi dalam struktur kepengurusan. Oleh sebab itu, Ketua Jali-Jali selalu memastikan orang-orang yang akan menjabat sebagai pengurus

digilib.uns.ac.id 76 adalah orang-orang yang aktif dan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap Jali-Jali. Berikut penuturan pengurus Jali-Jali Aktif dan loyal terhadap Komunitas Jali-Jali. Aku termasuk sering datang dalam setiap kegiatan Jali-Jali makanya mungkin karena itu juga aku dipilih jadi bendahara. (Wawancara dengan Lytha Haryani, Bendahara Komunitas Jali-Jali. Pada tanggal 07 Mei 2014) Sebenernya saya gak kepikiran juga kemarin dipilih jadi ketua soalnya kan tanggung jawabnya pasti besar apalagi Jali-Jali lagi berkembang banget. Kalo menurut saya, saya dipilih jadi ketua karena saya aktif di Jali-Jali juga loyal. (Wawancara dengan Irfan Faturahman, Ketua Jali-Jali periode 2014-2015. Pada tanggal 28 Mei 2014) Dari hasil wawancara diatas, peneliti menemukan bahwa para informan dipilih menjadi pengurus Jali-Jali karena mereka aktif dan loyal kepada Komunitas Jali-Jali. Pengurus Komunitas Jali-Jali sebelumnya merasa bahwa para informan ini memenuhi kualifikasi sebagai pengurus Komunitas Jali-Jali berikutnya. Sering membantu pengurus lainnya ketika sedang ada acara Kalo aku mungkin kayaknya karena sering bantu-bantu pengurus inti pas lagi ada acara jadi aku dipilih jadi Koordinator Fakultas. (Wawancara dengan Mutiara, Koordinator Fakultas Teknik. Pada tanggal 28 Mei 2014) Berdasarkan pernyataan diatas, peneliti juga menemukan bahwa alasan para pengurus Jali-Jali sebelumnya memilih informan adalah karena informan sering membantu pengurus lainnya ketika acara sedang berlangsung.

digilib.uns.ac.id 77 4.2 Alasan menjadi anggota Jali-Jali Mahasiswa yang hanya menjadi anggota bukan berarti tidak memiliki bagian dalam menjalankan Komunitas. Para anggota biasanya akan digerakkan untuk membantu pengurus. Misalnya jika sedang melaksanakan event, anggota akan membantu pengurus dengan menyiapkan segala sesuatu yang kemungkinan pengurus tersebut tidak bisa menghandle. Berikut hasil wawancara dengan anggota Jali-Jali. Hanya menjadi anggota Kalau sebagai anggota sih aku berpartisipasi sama setiap kegiatan yang diadakan Jali-Jali. Kadang-kadang ya suka bantu pengurus juga tapi jarang. Enggak pernah bentrok soalnya Jali-Jali kalau mengadakan acara biasanya pas weekend. Cuma aku gak mau jadi pengurus takutnya pas aku lagi banyak tugas jadi gak kepegang Jali-Jalinya. (Wawancara dengan Miranti Putri, anggota Jali-Jali. Pada tanggal 07 Mei 2014) Aku biasanya ikut bantu pengurus. Misalnya pas acara bakti sosial aku ikut bantuin. Tapi kalo makrab sih enggak soalnya itu biasanya pengurus yang lebih punya andil. Selama ini Jali-Jali gak pernah bikin acara atau kegiatan yang bentrok sama jadwal kuliah soalnya biasanya diadainnya pas weekend. Cuma kalo buat jadi pengurus, aku cuma ngeri pas bentrok kuliah atau banyak tugas soalnya pengurus kan bener-bener harus hadir di setiap waktu. (Wawancara dengan Dwi Hera, anggota Jali-Jali. Pada tanggal 22 Mei 2014) Dari pernyataan ini, peneliti menemukan bahwa alasan mereka, para anggota Jali-Jali hanya menjadi anggota saja bukan karena tidak aktif atau tidak loyal, melainkan mereka biasanya takut tidak bisa hadir rapat atau kegiatan penting lainnya karena ada kuliah atau tugas.

digilib.uns.ac.id 78 B. Komunikasi di dalam Komunitas Jali-Jali Dalam menjalankan kegiatan komunitas, Jali-Jali juga melakukan komunikasi dengan sesama pengurus, anggota, dan terkadang berkomunikasi juga dengan mahasiswa lokal (out-group). Komunikasi yang berlangsung pun terjadi secara langsung dan tidak langsung. Komunikasi yang dilakukan oleh sesama pengurus dan anggota Jali-Jali antara lain adalah pengumuman tentang rapat dan kegiatan. Komunikasi yang dilakukan antara pengurus dan anggota Komunitas Jali-Jali dilakukan setiap hari, misalnya bertegur sapa. Selain itu itu hubungan mereka juga berlanjut ketika sedang rapat, pengurus dan anggota akan saling berkomunikasi satu sama lain. 1. Komunikasi Sehari-hari Komunikasi sehari-hari ini meliputi tentang komunikasi sesama Komunitas Jali-Jali dan komunikasi antar pengurus dan anggota. Komunikasi sesama Komunitas Jali-Jali, misalnya mengobrol atau saling bertegur sapa ketika bertemu. Kemudian komunikasi antar pengurus dan anggota, misalnya ketika pengurus akan mengumumkan soal rapat kegiatan yang akan berlangsung.

digilib.uns.ac.id 79 1.1 Komunikasi sesama Komunitas Jali-Jali Komunikasi sesama Komunitas Jali-Jali maksudnya adalah ketika seluruh pengurus maupun anggota sedang membaur, tanpa melihat status apakah ia pengurus atau anggota. Walaupun saat ini, dengan adanya media sosial dan smartphone membuat mereka tidak perlu bertatap muka langsung ketika ingin mengobrol. Namun diakui oleh bendahara Komunitas Jali-Jali, komunikasi secara langsung juga diperlukan untuk semakin memperat keakraban diantara sesama Komunitas Jali-Jali. Komunikasi yang dilakukan oleh sesama Komunitas Jali-Jali, diantaranya adalah komunikasi formalitas seperti menyapa ketika bertemu, kemudian ada juga komunikasi yang dilakukan untuk meningkatkan keakraban seperti mengobrol, main bareng-bareng, menonton bioskop, dll. Komunikasi formalitas Komunikasi formalitas maksudnya adalah komunikasi yang dilakukan hanya sekedarnya saja, misalnya sesama Komunitas Jali-Jali akan saling menyapa ketika bertemu. Komunikasi seperti ini tentu saja tidak dapat mereka hindari mengingat mereka berada di dalam satu komunitas yang sama. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh pengurus maupun anggota Komunitas Jali-Jali. Kalo ketemu nyapa sih pasti ya. Gak mungkin gak sapa-sapaan. (Wawancara dengan Lytha Haryani, Bendahara Komunitas Jali-Jali. Pada tanggal 07 Mei 2014)

digilib.uns.ac.id 80 Iya dong pastinya nyapa apalagi saya kan ketua pasti apal sama anak Jali-Jali lainnya. (Wawancara dengan Irfan Faturahman, Ketua Jali- Jali periode 2014-2015. Pada tanggal 28 Mei 2014) Nyapa sih wajib menurutku. Kalo gak nyapa nanti pas ada rapat ato kegiatan pasti langsung dibilang ih sombong bgt lo. (Wawancara dengan Mutiara, Koordinator Fakultas Teknik. Pada tanggal 28 Mei 2014) Hal yang sama juga diungkapkan oleh Miranti dan Hera, mereka akan saling menyapa ketika bertemu baik di kantin maupun mol. Kalo ketemu sekilas doang sih paling nyapa, misal kalo ketemu di kantin. (Wawancara dengan Miranti Putri anggota Jali-Jali. Pada tanggal 07 Mei 2014) Iya gitu palingan kalo ketemu di tempat makan atau kantin, mol ya paling nyapa aja sih. (Wawancara dengan Dwi Hera, anggota Jali- Jali. Pada tanggal 22 Mei 2014) Pastinya kalo ketemu ya nyapalah, gak mungkin gak nyapa nanti disangka sombong lagi. (Wawancara dengan Diva Primananda, anggota Jali-Jali. Pada tanggal 24 Mei 2014) Berdasarkan pernyataan tersebut, komunikasi formalitas seperti saling menyapa merupakan hal yang sulit dan bahkan tidak mungkin dihindari karena mereka semua pasti saling mengenal dan berada di dalam satu Komunitas yang sama. Komunikasi untuk meningkatkan keakraban Selain komunikasi yang dilakukan secara formalitas, sebagai Komunitas yang cukup dikenal, baik anggota maupun pengurus Komunitas Jali-Jali pasti commit melakukan to user komunikasi demi meningkatkan

digilib.uns.ac.id 81 keakraban satu sama lain, misalnya dengan cara mengobrol langsung. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh pengurus maupun anggota Komunitas Jali-Jali. Iya kadang-kadang kita mesti ngobrol langsung juga sih supaya lebih akrab. Kadang-kadang kalo lewat BBM, SMS, atau Twitter suka misscomm. Kita sering ngobrol sama anggota-anggota lain biar makin akrab dan kenal juga soalnya kan sekarang sudah banyak mahasiswa baru yang ikutan juga. (Wawancara dengan Lytha Haryani, Bendahara Komunitas Jali-Jali. Pada tanggal 07 Mei 2014) Biasanya sih aku cara menjalin keakrabannya ya paling ikut main bareng terus kalo ada anggota baru langsung diajak ngobrol atau main bareng nanti besok-besoknya diajak lagi gitu, nanti lamalama jadi akrab sendiri deh. (Wawancara dengan Mutiara, Koordinator Fakultas Teknik. Pada tanggal 28 Mei 2014) Biasanya sih aku selalu ngobrol sama pengurus-pengurus juga pas lagi Makrab atau acara yang diadain sama Jali-Jali. Jadi lewat situ sih biasanya mengakrabkan diri. Aku akrab kok sama pengurus walaupun beberapa. (Wawancara dengan Dwi Hera, anggota Jali-Jali. Pada tanggal 22 Mei 2014) Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua dan anggota Jali-Jali. Ketua Jali-Jali juga sering mengajak main atau nonton bareng di bioskop agar semakin terjalin keakraban di dalam Komunitas Jali-Jali. Untuk menjalin keakraban sih biasanya kita kalau ngadain rapat ya di tempat makan, kadang ada anggota-anggota juga yang suka ikutan. Terus semua panitia inti sih udah saya himbau buat selalu ramah sama setiap anggota baru. Jadi misalnya ada anggota baru ya langsung aja diajak main bareng atau diajak ngobrol. Acara nonton bareng biasanya juga kita adain buat menjalin keakraban satu sama lain juga sih. (Wawancara dengan Irfan Faturahman, Ketua Jali-Jali periode 2014-2015. Pada tanggal 28 Mei 2014)

digilib.uns.ac.id 82 Cara membangun komunikasi sih paling aku sering ikutan main bareng sama mereka. Nanti kalo udah main bareng-bareng terus kan jadi ngobrol-ngobrol, lama-lama jadi akrab sendiri deh. (Wawancara dengan Miranti Putri, anggota Jali-Jali. Pada tanggal 07 Mei 2014) Dari hasil wawancara ini dapat terlihat bahwa mengobrol, main, dan nonton bareng merupakan cara yang dilakukan Komunitas Jali-Jali untuk saling mengakrabkan diri. Berkomunikasi melalui smartphone memang memudahkan segalanya, namun komunikasi secara langsung seperti yang dilakukan oleh para pengurus maupun anggota Komunitas Jali-Jali ini sangat penting dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam berkomunikasi. 1.2 Komunikasi pengurus dan anggota Soal keakraban antara pengurus dan anggota, Komunitas Jali-Jali termasuk komunitas yang akrab satu sama lain. Tujuan dari setiap kegiatan mereka adalah untuk mengakrabkan diri satu sama lain karena tanpa adanya keakraban diantara pengurus dan anggota maka Komunitas ini akan hancur. Kedekatan antara pengurus dan anggota Hubungan pengurus dan anggota terbilang akrab. Selain karena sudah sering mengobrol, seiring berjalannya waktu, baik pengurus maupun anggota Komunitas Jali-Jali semakin akrab karena mereka

digilib.uns.ac.id 83 sudah lama berada di dalam Komunitas Jali-Jali. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh pengurus maupun anggota Komunitas Jali-Jali. Hubungan aku sama pengurus lain maupun sama anggota terbilang akrab soalnya kita emang sering ngobrol. Kadang-kadang ngobrolnya nggak cuma pas lagi rapat atau kegiatan Jali-Jali aja. Kita sering ngobrol juga diluar kegiatan Jali-Jali soalnya kan ada yang sekelas atau ada yang satu fakultas. Misalnya makan atau nonton juga sering bareng sama anak Jali-Jali juga kok. Jadi itungannya akrablah kita satu sama lain. (Wawancara dengan Lytha Haryani, Bendahara Komunitas Jali-Jali. Pada tanggal 07 Mei 2014) Komunikasi saya sama anggota yang lain sih udah akrab banget ya. Soalnya asik-asik juga sih anak-anaknya. (Wawancara dengan Irfan Faturahman, Ketua Jali-Jali periode 2014-2015. Pada tanggal 28 Mei 2014) Aku hampir sama sih sama Irfan. Udah akrab juga satu sama lain. Udah kenal lama juga jadinya ya semakin akrab. (Wawancara dengan Mutiara, Koordinator Fakultas Teknik. Pada tanggal 28 Mei 2014) Selain itu para anggota Jali-Jali ini mengakui bahwa mereka sudah akrab dengan pengurus karena banyak dari pengurus Jali-Jali merupakan teman kuliah mereka juga, ada juga yang sudah akrab karena berasal dari fakultas yang sama. Kalau soal komunikasi sama pengurus sih akrab banget ya. Soalnya banyak temen-temenku juga yang jadi pengurus Jali-Jali. Selain itu nyambung juga ngobrolnya. (Wawancara dengan Miranti Putri anggota Jali-Jali. Pada tanggal 07 Mei 2014) Aku akrab kok sama pengurus walaupun beberapa doang. Rata-rata yang aku akrab sama yang anak FEB. (Wawancara dengan Dwi Hera, anggota Jali-Jali. Pada tanggal 22 Mei 2014) Bisa dibilang akrablah. (Wawancara dengan Diva Primananda, anggota Jali-Jali. Pada tanggal 24 Mei 2014)

digilib.uns.ac.id 84 Berdasarkan wawancara di atas, hubungan antara pengurus maupun anggota Komunitas Jali-Jali terbilang akrab. Dengan cara mengobrol, mereka dapat saling mengakrabkan diri. Selain itu, lamanya keberadaan mereka di dalam Komunitas Jali-Jali juga menjadi alasan mereka sudah saling akrab. Kemudian dari rasa akrab satu sama lain tersebut muncul perasaan nyaman di dalam komunitas. Merasa nyaman di dalam Komunitas Jali-Jali Menurut pengurus dan anggota Komunitas Jali-Jali, mereka merasa sangat nyaman karena merasa seperti di rumah sendiri. Topik pembicaraan dan pergaulan yang sama membuat mereka semakin saling akrab satu sama lain. Alasan ini juga yang membuat mereka merasa betah dan enjoy dalam mengikuti seluruh kegiatan Jali-Jali. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh pengurus dan anggota Komunitas Jali-Jali Enjoy dan nyaman pasti soalnya kan kayak ngobrol apa-apa juga lebih nyambung. Pergaulan juga mirip-mirip. (Wawancara dengan Lytha Haryani, Bendahara Komunitas Jali-Jali. Pada tanggal 07 Mei 2014) Pastinya enjoy bangetlah soalnya ya itu tadi berasa di lingkungan sendiri juga. Anak-anak Jakarta juga gitu. (Wawancara dengan Irfan Faturahman, Ketua Jali-Jali periode 2014-2015. Pada tanggal 28 Mei 2014) Aku juga enjoy banget soalnya berasa di rumah aja gitu soalnya ya selingkungan juga ibaratnya. (Wawancara dengan Mutiara, Koordinator Fakultas Teknik. Pada tanggal 28 Mei 2014)

digilib.uns.ac.id 85 Selain itu, salah satu anggota Jali-Jali ini merasa senang ikut Jali- Jali karena acara yang dilaksanakan Jali-Jali asik-asik dan alasan lainnya ialah karena pengurus Jali-Jali tidak terlalu bossy. Aku pernah ikut Makrab sama Bakti Sosial. Asik kok. Aku sama yang lain jadi seneng aja ikut Jali-Jali soalnya penguruspengurusnya juga gak terlalu bossy sih. (Wawancara dengan Miranti Putri anggota Jali-Jali. Pada tanggal 07 Mei 2014) Sedangkan anggota lainnya menuturkan bahwa asik ikut Jali-Jali karena bertemu teman baru yang sama-sama merantau dari Jakarta. Aku dulu sering banget ikut makrab cuma emang yang makrab terakhir itu aku gak ikutan soalnya pas besoknya ujian. Asik sih ikutan Jali-Jali, ketemu temen baru dari Jakarta di perantauan. (Wawancara dengan Dwi Hera anggota Jali-Jali. Pada tanggal 22 Mei 2014) Keakraban merupakan hal terpenting di dalam setiap komunitas, begitu juga dengan Komunitas Jali-Jali. Keakraban yang sudah lama mereka bangun menjadikan komunitas ini semakin solid. Dalam setiap kegiatannya baik pengurus maupun anggota akan berusaha mengakrabkan diri satu sama lain karena memang inti dari dari terbentuknya Komunitas Jali-Jali adalah agar mahasiswa-mahasiswa UNS yang berdomisili di Jakarta menjadi saling mengenal dan akrab satu sama lain.

digilib.uns.ac.id 86 2. Komunikasi Dalam Membicarakan Acara Komunikasi dalam membicarakan program yaitu berupa komunikasi yang dilakukan baik oleh pengurus dan pengurus maupun pengurus dan anggota Komunitas Jali-Jali. Acara yang dibicarakan yaitu acara yang akan berlangsung dikemudian hari. 2.1 Komunikasi antar pengurus Komunitas Jali-Jali selalu mengadakan rapat kepengurusan yang dihadiri oleh sesama pengurus Jali-Jali. Rapat tersebut biasanya dilakukan ketika akan ada kegiatan yang berlangsung. Dalam rapat ini para pengurus Jali-Jali belum melibatkan anggota, pengurus kemudian akan mengumumkan tentang rapat tersebut kepada anggota melalui media sosial seperti BBM, Line, atau Twitter. Selain memanfaatkan media sosial, pengurus Jali-Jali juga memanfaatkan koordinator fakultas untuk menghubungi anggota terkait rapat kegiatan yang akan dilaksanakan. Isi rapat tersebut tentang kegiatan yang akan berlangsung berikutnya. Misalnya, Jali-Jali akan mengadakan halal bi halal setelah bulan Ramadhan, maka sebelumnya pengurus akan berunding tentang rapat halal bi halal kemudian baru pengurus akan mengumumkan rapat tersebut kepada anggota.

digilib.uns.ac.id 87 2.1.1 Pengumuman Rapat Melalui Media Sosial (BBM, Line, atau Twitter) Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat para pengurus Jali-Jali lebih mudah dalam berkomunikasi dengan anggotanya. Terutama ketika mereka akan menghubungi para anggotanya untuk mengikuti rapat. Para pengurus dan anggota dapat dengan mudah berkomunikasi melalui media sosial seperti BBM, Line, dan Twitter. Terlebih sebagian besar pengurus dan anggota Komunitas Jali-Jali sudah menggunakan smartphone yang dapat dengan mudah mengakses media sosial. Para pengurus Jali-Jali akan menghubungi anggota lewat BBM, SMS, atau Twitter Para pengurus dan anggota Komunitas Jali-Jali sebagian besar sudah menggunakan smartphone yang dapat dengan mudah mengakses media sosial tersebut. Maka dari itu, para pengurus biasanya akan menghubungi anggota untuk mengikuti rapat melalui media sosial. Hal ini seperti yang diutarakan oleh Lytha dan Mutiara. Biasanya pengurus ngumumin ada rapat atau acara lewat BBM, SMS atau Twitter. Kita ada Facebook tapi jarang di urusin. Lebih ke BBM atau Twitter gitu. (Wawancara dengan Lytha Haryani, Bendahara Komunitas Jali-Jali. Pada tanggal 07 Mei 2014) Biasanya sih pengurus menghubunginya lewat BBM atau line. Pokoknya semua media sosial dimanfaatin aja deh. (Wawancara

digilib.uns.ac.id 88 dengan Mutiara, Koordinator Fakultas Teknik. Pada tanggal 28 Mei 2014) Komunitas Jali-Jali memanfaatkan media sosial yang saat ini telah banyak memberi kemudahan bagi manusia terutama dalam melangsungkan aktivitas komunikasi atau pertukaran informasi sehingga dapat menunjang kegiatan Komunitas Jali-Jali dalam melaksanakan program-programnya. 2.1.2 Memanfaatkan Koordinator Fakultas Media sosial memang merupakan sarana yang mudah untuk digunakan para pengurus Jali-Jali untuk menghubungi anggotanya tentang rapat yang akan berlangsung. Tetapi para pengurus Jali-Jali juga memanfaatkan koordinator fakultas sebagai non-media untuk menghubungi anggota Jali-Jali tentang rapat kegiatan yang akan berlangsung. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh ketua Komunitas Jali-Jali. Koordinator fakultas sebagai sarana non-media Selain memanfaatkan media sosial, para pengurus Jali-Jali juga memanfaatkan koordinator fakultas untuk mengumumkan soal rapat yang akan berlangsung Kalo buat menghubungi pengurus inti Jali-Jali buat rapat sih biasanya memanfaatkan media sosial. Kalo gak punya nomernya ya hubungin lewat BBM atau Line. Atau kita biasanya lewat Koordinator Fakultas masing-masing. Rencananya nanti saya akan bikin grup Line untuk Jali-Jali. (Wawancara dengan Irfan

digilib.uns.ac.id 89 Faturahman, Ketua Jali-Jali periode 2014-2015. Pada tanggal 28 Mei 2014) Dalam kegiatan rapat Komunitas Jali-Jali, peneliti menemukan bahwa selain para pengurus memanfaatkan media sosial (BBM, Line, atau Twitter) untuk mengumumkan rapat, pengurus juga memanfaatkan koordinator fakultas (non-media). 2.2 Komunikasi pengurus dan anggota Dalam menjalankan kegiatannya, Komunitas Jali-Jali juga melibatkan anggota dalam rapat kegiatan. Maka dari itu, pengurus akan mengajak anggota untuk mengikuti rapat. Selain itu, para pengurus Jali- Jali juga memerlukan anggota untuk membantu perlengkapan dan kesiapan acara. Mengajak anggota untuk ikut rapat Dalam setiap kegiatan rapat, para pengurus Jali-Jali tak jarang akan mengajak anggotanya untuk ikut rapat dan membantu untuk melengkapi kesiapan acara yang akan dilaksanakan. Hal ini seperti yang diceritakan oleh pengurus Komunitas Jali-Jali. Aku sering ajak anggota juga buat ikut rapat, misalnya tementemenku sering aku ajak buat ikutan rapat. Kita juga sering melibatkan mereka buat bantu-bantu kebutuhan atau perlengkapan acara. Misalnya, waktu makrab kemarin pasti anggota ikutan bantu-bantu juga tidak hanya pengurus yang ngurusin semua acara. (Wawancara dengan Lytha Haryani, Bendahara Komunitas Jali-Jali. Pada tanggal 07 Mei 2014)

digilib.uns.ac.id 90 Dulu sebelum aku jadi koordinator fakultas sih emang suka diajakin buat bantuin pengurus lainnya. Terutama soal perlengkapan soalnya kadang banyak kan tuh perlengkapan yang kecil-kecilnya gitu. (Wawancara dengan Mutiara, Koordinator Fakultas Teknik. Pada tanggal 28 Mei 2014) Dari hasil wawancara ini dapat peneliti lihat bahwa rapat tidak hanya dihadiri oleh pengurus saja, tetapi para anggota juga dilibatkan dalam kegiatan rapat. Memberikan tanggung jawab kepada anggota Selain melibatkan anggota dalam kegiatan rapat, pengurus juga akan memberikan tanggung jawab kepada anggota untuk membantu mengurusi perlengkapan untuk acara yang akan dilaksanakan. Saya suka ajakin anggota lain buat bantuin urus perlengkapan sih. Pokoknya kalo saya yakin mereka bisa menghandle tugas itu ya pasti saya kasih tanggung jawab. (Wawancara dengan Irfan Faturahman, Ketua Jali-Jali periode 2014-2015. Pada tanggal 28 Mei 2014) Dari hasil wawancara tersebut, terlihat bahwa selain pengurus Komunitas Jali-Jali akan mengajak para anggotanya untuk ikut rapat, pengurus juga akan memberikan tanggung jawab kepada anggota untuk mengurusi perlengkapan kegiatan. Dari hal ini, dapat terlihat bahwa tidak semua kegiatan Komunitas Jali-Jali diurusi oleh pengurus saja tetapi anggota juga memiliki andil dalam setiap kegiatan Komunitas Jali-Jali.

digilib.uns.ac.id 91 2.2.1 Keikutsertaan Anggota dalam Kegiatan Jali-Jali Komunitas Jali-Jali sangat memperhatikan para anggotanya. Selain melibatkan anggota dalam rapat, jika akan ada atau sedang diadakan kegiatan Komunitas Jali-Jali, pengurus Komunitas Jali-Jali juga akan langsung menghubungi anggota dengan broadcast message via BBM, Line atau share info via Twitter. Dihubungi lewat media sosial Anggota Komunitas Jali-Jali mengakui bahwa mereka akan dihubungi pengurus Jali-Jali lewat BBM, Line, atau Twitter untuk mengikuti acara yang akan dilaksanakan oleh Komunitas Jali-Jali. Hal ini seperti yang diceritakan oleh anggota Komunitas Jali-Jali. Aku sering dihubungi sama pengurus lewat BBM atau twitter buat ikutan rapat atau acara-acara lain gitu. Misalnya acara nonton bareng Spiderman kemaren. Pokoknya pengurus tuh peduli banget sih itungannya sama anggota. (Wawancara dengan Miranti Putri anggota Jali-Jali. Pada tanggal 07 Mei 2014) Pengurus biasanya menghubungi lewat BBM atau Line kalo misal ada rapat atau acara kumpul-kumpul gitu. (Wawancara dengan Dwi Hera, anggota Jali-Jali. Pada tanggal 22 Mei 2014) Biasanya aku dihubungin lewat Line atau BBM. (Wawancara dengan Diva Primananda, anggota Jali-Jali. Pada tanggal 24 Mei 2014) Dari hasil wawancara ini, dapat terlihat bahwa media sosial sangat berpengaruh untuk segala kegiatan yang akan dilaksanakan Komunitas Jali-Jali. Kemudahan dalam mengakses media sosial membuat anggota dapat dengan cepat memperoleh informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Komunitas Jali-Jali.

digilib.uns.ac.id 92 3. Komunikasi Komunitas Jali-Jali dengan Mahasiswa lokal (out-group) Komunikasi Komunitas Jali-Jali dengan mahasiswa lokal (out-group) adalah komunikasi yang terjalin antara Komunitas Jali-Jali dengan mahasiswa-mahasiswa di luar kelompok dan bukan berasal dari Jakarta. 3.1 Tanggapan Komunitas Jali-Jali tentang mahasiswa lokal (outgroup) Seluruh pengurus maupun anggota Komunitas Jali-Jali merupakan mahasiswa-mahasiswa yang berasal dari Jakarta. Oleh karena itu, ketika mereka pindah ke Solo untuk melanjutkan kuliah, banyak dari mereka yang tidak bisa beradaptasi dengan mahasiswa-mahasiswa lokal (asli Solo dan sekitarnya). Perbedaan cara bicara, gaya Bahasa, dan pergaulan merupakan salah satu alasan utama, mereka tidak bisa berbaur dengan mahasiswa-mahasiswa lokal. Perbedaan cara berpakaian dan pergaulan Perbedaan cara berpakaian dan pergaulan menjadikan salah satu anggota Komunitas Jali-Jali menjadi malas bergaul dengan mahasiswa lokal. Selain itu, mahasiswa lokal seperti menganggap bahwa para anggota Komunitas Jali-Jali itu sombong dan berlebihan dilihat dari cara berpakaian dan gaya anggota Komunitas Jali-Jali selama di kampus. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh pengurus maupun anggota Komunitas Jali-Jali.

digilib.uns.ac.id 93 Aku cuma suka gimana gitu pas mereka (Mahasiswa lokal) mandang aku. Mereka pasti mikirnya ah dia dari Jakarta pasti gimana-gimana deh dan itu kadang ngefek juga sama kuliah pas lagi milih kelompok. Terus dari awal dateng ke kampus juga mereka mandang kita ih kok mereka kayak wow banget sih dan terlalu nunjukin gaya Jakarta. Aku jadi kayak apa sih ngeliatinnya gitu banget padahal kita nya biasa aja. Terus kalau misalnya aku pake eyeliner langsung di komentarin sama mereka ih Lytha kok dandan sih ke kampus jadi kesel sendiri kadang-kadang dengerinya. (Wawancara dengan Lytha Haryani, Bendahara Komunitas Jali-Jali. Pada tanggal 07 Mei 2014) Pertama kali yang aku liat sih pasti pergaulannya beda terus obrolan sama bercandaan kita suka beda sama mereka, jadi mereka suka gak ngerti. Terus aku juga gak suka Bahasa Jawa jadi suka kesel aja gitu kalo mereka ajak ngomong atau ngobrol pake Bahasa Jawa. Tapi mau gak mau emang harus menyesuaikan. (Wawancara dengan Dwi Hera, anggota Jali-Jali. Pada tanggal 22 Mei 2014) Perbedaan cara berpakaian dan pergaulan memang merupakan hal yang paling terlihat diantara mahasiswa lokal dan Jakarta. Gaya berpakaian mahasiswa Jakarta memang cenderung lebih stylish dibandingkan mahasiswa lokal. Selain itu, perbedaan pergaulan juga menjadi kendala, mereka sulit berbaur. Kendala Bahasa Perbedaan bahasa antara mahasiswa lokal dan Jakarta sangat berbeda. Sehingga kendala bahasa merupakan salah satu alasan juga antara mahasiswa lokal dan Jakarta sulit untuk bergaul satu sama lain. Berikut pernyataan yang diungkapkan oleh Irfan dan Miranti.

digilib.uns.ac.id 94 Jujur ya pertama kali pindah ke Solo ya saya gak suka sebenernya sama yang medok-medok jadi pas pertama kali pindah kesini tuh kayak apaan sih nih orang? Ngomong apaan sih? Gak ngerti. Sebenernya saya biasa-biasa aja sih cuma kadang ya itu kendala Bahasa. Susah banget. (Wawancara dengan Irfan Faturahman, Ketua Jali-Jali periode 2014-2015. Pada tanggal 28 Mei 2014) Pertama kali pindah ke Solo sih pastinya yang utama kendala Bahasa sama Tata Krama. Soalnya menurutku Tata Krama disini agak beda sama di Jakarta. Kalau kendala Bahasa suka nggak ngerti jadi aku kayak orang budek gitu kalau di ajak ngomong sama mereka. (Wawancara dengan Miranti Putri anggota Jali-Jali. Pada tanggal 07 Mei 2014) Kayak gak enak, masih belom biasa juga. Gak ngerti Bahasa Jawa juga, disini orang ngomongnya Jawa semua, temen-temen kuliah juga ngomongnya Jawa semua. Jadi kayak ngerasa dikucilkan. (Wawancara dengan Diva Primananda, anggota Jali-Jali. Pada tanggal 24 Mei 2014) Dari wawancara diatas dapat dilihat bahwa kendala bahasa merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari, mengingat adanya perbedaan antara budaya Jawa dan Jakarta. Mahasiswa lokal dan Komunitas Jali-Jali sulit untuk berbaur karena rata-rata mahasiswa lokal berbicara menggunakan bahasa Jawa yang tidak dimengerti oleh mahasiswa yang berasal dari Jakarta. Mahasiswa lokal terlalu sungkan Berbeda dengan anggota atau pengurus Jali-Jali lainnya, Mutiara merasa bahwa mahasiswa-mahasiswa lokal terlalu sungkan dan suka memendam opini sehingga seringkali susah ditebak. Kalo aku kagetnya tuh kok semuanya sama ya? Maksudnya tuh orang-orangnya tuh semua sama, sopan-sopan gitu tapi lamakelamaan kok nih orang kayak sama semua gitu jadinya bingung ini beneran gak ya? kan commit biasanya to user dulu di SMA kalo ada apa-apa

digilib.uns.ac.id 95 langsung ngomong kalo disini tuh lebih ke sungkan banget jadi akhirnya dipendem doang. (Wawancara dengan Mutiara, Koordinator Fakultas Teknik. Pada tanggal 28 Mei 2014) Berdasarkan hasil wawancara diatas, mahasiswa lokal tidak dapat mengungkapkan ekspresi perasaannya sehingga lebih sering dipendam. Hal ini yang terkadang membuat orang menjadi bingung tentang perasaan orang tersebut, apakah ia marah, senang, atau sedih. 3.2 Pengetahuan mahasiswa lokal (Out-Group) tentang Komunitas Jali- Jali Komunitas Jali-Jali cukup dikenal di Universitas Sebelas Maret. Namun, para mahasiswa lokal tidak tertarik untuk mengikuti kegiatan Jali-Jali atau hanya sekedar bertegur sapa dengan anggota Komunitas Jali-Jali. Sumber informasi tentang adanya Komunitas Jali-Jali melalui poster dan teman Para mahasiswa lokal ini mengakui bahwa mereka mengetahui tentang keberadaan Komunitas Jali-Jali melalui poster yang terpajang di Fakultas mereka. Ya aku tahu dikit-dikit sih, paling makrab sama lomba futsal doang soalnya suka ada liat posternya. (Wawancara dengan Ratih Kharisma, Mahasiswa FMIPA asal Wonogiri. Pada tanggal 10 Mei 2014)

digilib.uns.ac.id 96 Yang aku tau sih paling makrab doang kadang suka liat posternya, selain itu gak tau. (Wawancara dengan Latifah Nur Alifiah, Mahasiswa Kebidanan asal Cilacap. Pada tanggal 22 Mei 2014) Selain itu mereka juga sering mendengarkan cerita dari teman kos mereka yang merupakan anggota Komunitas Jali-Jali. Aku tahu Jali-Jali sih dari denger-denger gitu aja terus aku pernah tahu dari teman. Katanya isinya anak-anak Jakarta semua. (Wawancara dengan Ratih Kharisma, Mahasiswa FMIPA asal Wonogiri. Pada tanggal 10 Mei 2014) Jali-Jali yang komunitas anak Jakarta itu? Tau kok. Temen kosku ada yang ikutan, dia sering cerita-cerita gitu. (Wawancara dengan Latifah Nur Alifiah, Mahasiswa Kebidanan asal Cilacap. Pada tanggal 22 Mei 2014) Iya aku tau Jali-Jali kok, yang anggotanya mahasiswa dari Jakarta semua. Aku tau dari temen kos ku. Dia suka cerita. (Wawancara dengan Novita Permatasari, Mahasiswa FMIPA asal Ungaran. Pada tanggal 23 Mei 2014) Berdasarkan wawancara diatas, para mahasiswa lokal (out-group) ini hanya mengetahui kegiatan Jali-Jali sebatas Makrab dan Lomba Futsal. Lomba futsal mereka ketahui melalui poster yang terpasang di fakultas masing-masing. Selain itu, mereka mengetahui tentang keberadaan Komunitas Jali-Jali melalui teman kos mereka. 3.2.1 Tanggapan mahasiswa lokal (out-group) tentang Komunitas Jali-Jali Komunikasi antara pengurus dan anggota Jali-Jali dengan Mahasiswa lokal (out-group) commit terbilang to user tidak cukup akrab. Keakraban

digilib.uns.ac.id 97 yang sulit terjalin antara mahasiswa lokal dan anggota Komunitas Jali- Jali adalah karena mereka merasa tidak nyaman dan pandangan stereotypes satu sama lain juga sangat kuat sehingga mereka seperti tidak cocok jika mengobrol. Cara bicara yang meninggi Komunitas Jali-Jali suka meninggi jika berkomunikasi dengan mereka (mahasiswa lokal). Mahasiswa lokal yang berhasil diwawancarai oleh peneliti mengakui bahwa beberapa dari Komunitas Jali-Jali suka meninggi jika berbicara dengan mereka. Hal ini yang menyebabkan para mahasiswa lokal menjadi malas untuk mengobrol dengan Komunitas Jali-Jali. Berikut pernyataan Ratih dan Latifah. Pernah ngobrol sih sekali-dua kali. Ada temenku juga yang ikutan Jali- Jali soalnya. Menurutku sih, ada beberapa yang biasa aja tapi ada juga yang agak ninggi ngomongnya. Jadi kadang aku suka males ngobrol sama mereka. (Wawancara dengan Ratih Kharisma, Mahasiswa FMIPA asal Wonogiri. Pada tanggal 10 Mei 2014) Pernah sih. Tanggapanku sih biasa aja cuma emang mereka kalo ngomong suka meninggi gitu. (Wawancara dengan Latifah Nur Alifiah, Mahasiswa Kebidanan asal Cilacap. Pada tanggal 22 Mei 2014) Aku sekali dua kali pernah ngobrol sih. Emang kalo ngomong gitu sih ya, nadanya agak tinggi, jadi kedengerannya kayak sombong gitu. (Wawancara dengan Novita Permatasari, Mahasiswa FMIPA asal Ungaran. Pada tanggal 23 Mei 2014) Perbedaan cara bicara antara mahasiswa lokal dan Jakarta memang berbeda. Mahasiswa Jakarta yang berbicara dengan logat lo-gue sering

digilib.uns.ac.id 98 disalah artikan seperti cara bicara yang meninggi. Selain itu, rata-rata mahasiswa Jakarta cenderung berbicara dengan suara yang keras dan sangat berbeda sekali dengan mahasiswa lokal yang cara bicaranya halus. Topik pembicaraan yang tidak dimengerti Dalam setiap topik pembicaraan antara Komunitas Jali-Jali dan mahasiswa lokal (out-group) selalu tidak dimengerti oleh mahasiswa lokal (out-group). Hal ini seperti yang diungkapkan oleh salah satu mahasiswa asal Wonogiri. Pas aku ngobrol sama mereka sih sebenernya gak keliatan secara langsung kalo mereka sombong. Terus kadang-kadang topik pembicaraannya ya yang aku gak ngerti. Soal pergaulan di Jakarta lah. Pokoknya aku gak ngerti jadi aku suka kesel. (Wawancara dengan Ratih Kharisma, Mahasiswa FMIPA asal Wonogiri. Pada tanggal 10 Mei 2014) Kadang kalo ngobrol sama mereka juga gak ngerti, secara topic pembicaraannya pasti beda. Kadang dia cerita apa, kita suka gak ngerti jadinya ya gitu. Gak ketemu. (Wawancara dengan Novita Permatasari, Mahasiswa FMIPA asal Ungaran. Pada tanggal 23 Mei 2014) Dari wawancara tersebut, dapat dilihat bahwa topik pembicaraan Komunitas Jali-Jali yang tidak dimengerti oleh mahasiswa lokal menjadikan mahasiswa lokal jarang mengobrol dan kesal dengan Komunitas Jali-Jali.

digilib.uns.ac.id 99 Perbedaan gaya hidup Perbedaan gaya hidup antara mahasiswa lokal dan Jakarta juga terkadang menjadi jurang pemisah antara mereka. Para mahasiswa lokal memandang gaya hidup mahasiswa dari Jakarta memiliki gaya hidup yang mewah yang sulit untuk mereka ikuti. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Latifah, mahasiswa asal Cilacap. Iya sih paling kayak gaya mereka gitu. Namanya juga anak Jakarta. Beda sama orang Jawa. Kalo weekend suka ngajak belanja jalan ke mol, ya pokoknya hedon lah, beda banget sama orang-orang sini. (Wawancara dengan Latifah Nur Alifiah, Mahasiswa Kebidanan asal Cilacap. Pada tanggal 22 Mei 2014) Perbedaan gaya hidup antara mahasiswa lokal dan Jakarta seringkali menimbulkan tanggapan bahwa mahasiswa-mahasiswa yang berasal dari Jakarta memiliki gaya hidup yang mewah. Tidak tertarik ikut Komunitas Jali-Jali Para mahasiswa lokal mengakui bahwa mereka tidak ingin ikut serta dalam setiap kegiatan Komunitas Jali-Jali karena mereka merasa bukan mahasiswa yang berasal dari Jakarta. Mereka juga sama sekali tidak mengerti tentang kegiatan Komunitas Jali-Jali. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ratih dan Latifah, mahasiswa asal Wonogiri dan Cilacap. Aku nggak pernah ikutan kegiatan mereka. Ngapain gitu kayaknya nanti keliatan commit banget to user kayak bukan anak Jakarta. Aku

digilib.uns.ac.id 100 kan medok. (Wawancara dengan Ratih Kharisma, Mahasiswa FMIPA asal Wonogiri. Pada tanggal 10 Mei 2014) Gak pengen ikutan kegiatan mereka soalnya bukan orang Jakarta dan gak ngerti juga. (Wawancara dengan Latifah Nur Alifiah, Mahasiswa Kebidanan asal Cilacap. Pada tanggal 22 Mei 2014) Aku gak tertarik ikut kegiatan mereka. Gak ngerti juga. (Wawancara dengan Novita Permatasari, Mahasiswa FMIPA asal Ungaran. Pada tanggal 23 Mei 2014) Komunitas Jali-Jali merupakan komunitas yang bersifat kedaerahan sehingga para anggotanya pun terbatas hanya yang berasal dari daerah komunitas tersebut. Sehingga mahasiswa-mahasiswa yang bukan berasal dari Jakarta merasa tidak perlu dan tidak ingin bergabung di dalam Komunitas Jali-Jali. Selain karena mereka bukan berasal dari Jakarta, alasan-alasan seperti tidak mengerti kegiatannya, tidak dapat berbaur dengan mahasiswa Jakarta juga menjadi faktor utama mereka enggan bergabung dengan Komunitas Jali-Jali. C. Kohesivitas dalam Komunitas Jali-Jali Menurut Collins dan Raven (1964) dalam Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss (2008: 346) Kohesi kelompok didefinisikan sebagai kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok, dan mencegahnya meninggalkan kelompok Pada kelompok yang memiliki tingkat kohesivitas yang tinggi membuat para anggota terikat kuat dengan kelompoknya, maka mereka menjadi mudah melakukan konformitas.