BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis hubungan pengaruh variabel-variabel dalam model TQM dengan kualitas kinerja. Berdasarkan hasil perhitungan regresi berganda maka dapat disimpulkan sebagi berikut : 1. Secara keseluruhan hasil variabel penelitian dalam praktek TQM tidak dapat mempengaruhi langsung kualitas kinerja. Hal tersebut berbeda jauh dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (Faisal., et al, 2010). Dari 17 variabel praktik TQM yang mempengaruhi kualitas kinerja hanya sebanyak 5 variabel dan sisanya tidak berpengaruh besar terhadap kualitas kinerja perusahaan khususnya pada perusahaan jasa. 2. Perencanaan strategis berpengaruh positif dengan kualitas kinerja. Kualitas kinerja perusahaan akan tinggi apabila perencanaan strategis perusahaan berjalan sebaik-baiknya dengan memperhatikan sasaran-sasaran tujuan jangka panjang dalam perencanaan strategis, mengembangkan sasaran tujuan rencana kerja, dan menerapkan rencana tersebut secara efektif. 3. Proses manajemen tidak berpengaruh po sitif terhadap kualitas kinerja. Semakin perusahaan jarang melakukan maintenance dalam setiap proses 137
kegiatan ekonomi, maka semakin kecil pula kualitas kinerja yang dilakukan oleh perusahaan. Selain itu tingginya penggunaan sumberdaya secara efektif dan efisien di setiap perusahaan maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap kualitas kinerja 4. Informasi dan analisis tidak berpengaruh positif terhadap kualitas kinerja. Hal tersebut kemungkinan terjadi dikarenakan jarangnya perusahaan memberikan informasi yang penting kepada karyawannya dalam hal data kualitas untuk mengelola kualitas kinerja perusahaan. 5. Keterlibatan karyawan tidak berpengaruh positif terhadap kualitas kinerja. Hasil tersebut sangatlah lemah dan tidak berpengaruh positif dikarenakan pihak perusahaan masih kurang memberdayakan atau melibatkan para karyawannya untuk aktif dan memberikan wewenang luas untuk meningkatkan pembelajaran dan informasi dengan di bawah ruang kendali manajer atau pimpinan perusahan. Dengan demikian, pengaruh keterlibatan karyawan negatif terhadap kualitas kinerja perusahaan tersebut. 6. Perbaikan berkesinambungan dan inovasi tidak berpengaruh positif terhadap kualitas kinerja. Hal tersebut dikarenakan perusahaan masih kurang melakukan perbaikan dan inovasi dalam hal meningkatkan kualitas. Tingginya kualitas kinerja ditandai dengan adanya perubahan perbaikan 138
inkremental, inovasi, dan kreativitas secara berkelanjutan yang dilakukan setiap elemen perusahaan. 7. Komitmen manajemen puncak tidak berpengaruh positif terhadap kualitas kinerja. Perusahaan membutuhkan komitmen manajemen puncak apabila ingin meningkatkan kualitas kinerjanya. Dengan adanya peran dari para manajer untuk merencanakan konsep dan mampu menyampaikan secara baik dan jelas ke berbagai elemen-elemen perusahaan, maka dapat dikatakan perusahaan mampu meningkatkan kualitas kinerjanya. Berdasarkan hasil dari perhitungan regresi berganda antar variabel dalam model TQM, maka dapat disimpulkan bahwa model TQM tidak berjalan efektif dalam implementasinya ke perusahaan bank ABC. Hubungan variabel yang terdiri dari elemen-elemen TQM terdiri dari komitmen manajemen puncak, keterlibatan karyawan, proses manajemen, perbaikan berkesinambungan dan inovasi, informasi dan analisis negatif dan tidak signifikan terhadap kualitas kinerja, kecuali hubungan antara perencanaan strategis dengan kualitas kinerja yang memiliki hubungan positif terhadap kualitas kinerja. 139
5.2. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran yang mungkin dapat berguna bagi beberapa pihak antara lain: 1. Saran untuk pihak Bank ABC Berdasarkan hasil analisis antara TQM dan kualitas kinerja pada Bank ABC, dapat disimpulkan bahwa perencanaan strategis kerja merupakan komponen yang paling kuat pengaruhnya untuk mendapatkan dan meningkatkan kualitas kinerja perusahaan secara keseluruhan. Hal tersebut harus diperhatikan oleh manajemen untuk memperhatikan dan meningkatkan kualitas kinerja perusahaan melalui perencanaan strategis yang meliputi tujuan, sasaran-sasaran perusahaan, visi, misi perusahaan, serta kerja sama antara pihak-pihak yang berkaitan. Manajemen juga harus mampu memfokuskan strategi organisasi dan perencanaan bisnis perusahaan ke bagian-bagian organisasi dengan perhatian organisasi ke pelanggan berdasarkan kebutuhan kinerja operasional perusahaan, serta menggabungkan pengembangan dan penyebaran rencana peningkatan hubungan dengan pelanggan (nasabah), pemasok, dan mitra bisnis perusahaan dalam mencapai sasaran-sasaran jangka panjang dan berpartisipasi aktif dalam merencanakannya. 140
2. Saran kepada peneliti selanjutnya Peneliti selanjutnya yang akan meneliti mengena i faktor pengaruh TQM terhadap kualitas kinerja perusahaan, sebaiknya unuk menambahkan elemen-elemen TQM dalam mengukur variabel dalam model TQM, karena ukuran variabel berbeda-beda tergantung dari organisasi atau perusahaan yang diteliti. Penelitian ini hanya mengambil satu perusahaan jasa perbankan saja yang dijadikan obyek penelitian dan perlu penelitian lebih dalam di perusahaan tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat lagi. Model TQM merupakan model yang cocok untuk diterapkan dalam perusahaan jasa dan saat ini sudah banyak peneliti yang menggunakan model tersebut dalam perusahaan jasa seperti perusahaan perbankan. 5.3. KETERBATASAN PENELITIAN 1. Penelitian ini mengambil satu contoh bank dari beragam jenis bank yang ada,yaitu bank konvesional. 2. Dalam penelitian ini, jum lah variabel yang diteliti berjum lah 6 elemen, dari total keseluruhan 17 variabel yang terdapat pada penelitian sebelumnya (Faisal et al (2010). Enam elemen TQM tersebut adalah komitmen manajemen puncak, perbaikan 141
berkesinambungan dan inovasi, keterlibatan karyawan, informasi dan analisis, proses manajemen, perencanaan strategis. 142