BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

PELAKSANAAN TINDAKAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V yang berjumlah 22 siswa, dengan siswa perempuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 17 anak yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 6

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

III. METODE PENELITIAN. Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

32 banyak mengambil kendali adalah peneliti karena peneliti disini telah membuat perencanaan, pelaksanaan, penafsir data, penganalisis, penarik kesimp

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN SIKLUS SD / KELAS HARI / TANGGAL WAKTU KET

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri 1 Gedong Air,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Sukadadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor.

BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas 6 semester ganjil SD Negeri 2 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013. Subjek yang diteliti sebanyak 30 siswa dengan perincian 15 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Penggunaan model kuasai didasarkan pada karakteristik mempercepat hafalan siswa kelas 6 yang harus sudah hafal perkalian dan pembagian bilangan bulat. 3.2. Variabel yang Akan Diteliti a. Peserta didik Peserta didik adalah siswa kelas 6 SDN 2 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kudus berjumlah 30 siswa dengan perincian 15 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. b. Peneliti Peneliti adalah guru wiyata bhakti yang mengajar kelas 6 SDN Bulungkulon c. Mata Pelajaran Mata pelajaran yang diteliti adalah mata pelajaran Matematika bab 1 pokok bahasan operasi hitung bilangan bulat d. Model pembelajaran kuasai Interaksi dengan metode kuasai dilaksanakan melalui dua siklus tindakan 3.2.1 Jenis Variabel Jenis variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas (x) dan variabel terikat (y). Variabel bebas yaitu model pembelajaran kuasai dalam pembelajaran matematika, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa berupa tes yang dilakukan pada akhir tiap siklus. Tindakan yang dilakukan sebanyak dua siklus dengan harapan dapat tercapai hasil sesuai yang ditetapkankan yaitu minimal 85% siswa mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) 65. 31

32 3.2.2 Hubungan Antar Variabel Hubungan antara variabel x dan variabel y dapat digambarkan sebagai berikut: X Y Gambar 3.1 Hubungan Variabel X dan Y Variabel x mempengaruhi variabel y, artinya model pembelajaran kuasai mempengaruhi hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika. 3.3 Definisi Operasional 3.3.1 Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil tes yang didapatkan dari akhir tiap siklus. Hal tersebut berarti bahwa dalam penelitian ini definisi hasil belajar difokuskan pada segi kognitif. Tabel 3.1 Kisi-kisi Evaluasi Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kuasa Kelas 6 SDN 2 Bulungkulon Semester 1 Tahun 2012/2013 No Aspek Indikator Item No. Item 1 Mengenal perkalian dan pembagian bilangan bulat a. Menjawab hasil perkalian bilangan bulat positif dan negatif b. Menjawab hasil pembagian bilangan bulat positif dan negatif 1. Siswa menjawab hasil perkalian dua bilangan positif 2. Siswa menjawab hasil perkalian dua bilangan negatif 3. Siswa menjawab hasil perkalian bilangan positif dengan negatif 4. Siswa menjawab hasil perkalian bilangan negatif dengan positif 5. Siswa menjawab hasil pembagian dua bilangan positif 6. Siswa menjawab hasil pembagian dua bilangan negatif 7. Siswa menjawab hasil pembagian bilangan positif dengan negatif 8. Siswa menjawab hasil pembagian bilangan negatif dengan positif 1 2 dan 3 4 5 6 7 dan 8 9 10

33 3.3.2 Model Belajar Kuasai Model pembelajaran kuasai disini merupakan akronim dari enam tahapan pembelajaran, yaitu: (1) kerangka pikiran untuk sukses, (2) uraikan faktanya (3) apa maknanya (4) sentakkan ingatan anda (5) ajukan yang anda ketahui (6) introspeksi. Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen pembelajaran matematika dengan model Kuasai Kelas 6 SDN 2 Bulungkulon Semester 1 Tahun 2012/2013 No Aspek Indikator 1 Keaktifan siswa dalam pembelajar an matematika melalui model Kuasai 2 Aktivitas guru dalam pembelajar an matematika dengan model Kuasai 1. Siswa aktif bertanya. 2. Siswa dapat merumuskan kerangka pikir sukses 3. Siswa dapat menguraikan fakta matematika 4. Siswa memahami apa makna hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat 5. Siswa dapat menyentakkan ingatannya pada materi ajar 6. Siswa dapat intropeksi dari materi yang diajarkan 7. Siswa melaporkan hasil pengamatan 8. Siswa menyimpulkan hasil kegiatannya 9. Siswa menghargai pendapat orang lain 10. Siswa aktif menjawab pertanyaan guru. 1. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan 2. Melaksanakan apersepsi 3. Menyampaikan materi 4. Membimbing siswa dalam kelompok 5. Menggunakan media secara efektif dan menarik 6. Membimbing siswa dalam menampilkan hasil kerja kelompok 7. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan 8. Memberikan penguatan dan memberikan penghargaan 9. Melakukan evaluasi. Sumber Data Siswa Foto Guru foto Instrumen pengumpulan data lembar observasi kamera lembar observasi kamera

34 3 Hasil belajar siswa dalam pembelajar an matematika melalui model Kuasai 4 Respon siswa dalam pembelajar an matematika dengan model Kuasai 1. Siswa dapat deskripsikan operasi perkalian bilangan bulat 2. Siswa dapat menjelaskan perbedaan perkalian antara dua bilangan negatif dan positif 3. Siswa dapat melakukan perkalian dan pembagian bilangan positif dan negatif 1. Model kuasai mudah dipelajari. 2. Model kuasai menyenangkan. 3. Model Kuasai membuat siswa mudah memahami pelajaran. 4. Model Kuasai dapat mengaktifkan siswa Siswa Siswa Tes tertulis observasi Lembar angket 3.4 Rencana Tindakan Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran Matematika dengan Model Kuasai Siklus Hari, Tanggal Kompetensi Dasar Indikator Wkt Ket I Selasa, Menggunakan sifat-sifat Melakukan pekerjaan 07.00-06 -11- operasi hitung bilangan hitung campuran 08.45 2012 termasuk operasi campuran, bilangan positif dan (perkalian dan pembagian) negatif II Selasa, Menggunakan sifat-sifat melakukan 07.00-13-11- operasi hitung bilangan pengerjaan hitung 08.45 2012 termasuk operasi campuran perkalian dan (perkalian dan pembagian) pembagian bilangan bulat

35 Tabel 3.4 Pelaksanaan PTK Siklus 1 dan 2 pelajaran dengan Model Pembelajaran Kuasai No Siklus Waktu Tahapan Perencanaan Pelaksanaan observasi Refleksi 1 I Senin, 5-11-2012 Selasa, 6-11-2012 Rabu, 7-11-2012 Kamis, 8-11-2012 2 II Senin, 12-11-2012 Selasa, 13-11-2012 Rabu, 14-11-2012 Kamis, 15-11-2012 3.5 Data dan Cara Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini adalah kemampuan berfikir siswa yang diperoleh dengan mengamati munculnya pertanyaan dan jawaban yang muncul selama diskusi berlangsung dan diklasifikasikan menjadi C1-C6. Data untuk hasil penelitian diperoleh berdasarkan nilai ulangan harian (test). Sumber data penelitian adalah siswa kelas 6 Sebagai obyek penelitian Prosedur Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sebagai berikut : a. Wawancara Wawancara awal dilakukan pada peneliti dan siswa untuk menentukan tindakan. Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi awal siswa b. Pengamatan (Observasi) Observasi dilaksanakan untuk memperoleh data kemampuan berpikir siswa yang terdiri dari beberapa deskriptor yang ada selama pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Obsevasi dilakukan oleh 3 orang observer. c. Test Test dilaksanakan setiap akhir siklus, hal ini dimaksudkan untuk mengukur hasil yang diperoleh siswa setelah pemberian tindakan. Test tersebut berbentuk isian agar banyak materi tercakup. Soal tes dirancang dengan kisi-kisi dari yang mudah menuju tingkat kesukaran yang lebih sulit.

36 3.6 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri dari kegiatan prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pada tahap prasiklus dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menerima dan menyelesaikan tugas dan evaluasi. Hal itu sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi awal siswa yang nantinya dapat diperbandingkan setelah mendapat tindakan siklus berikutnya. Pada siklus I dan II terdiri atas empat tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pada siklus I diharapkan metode pembelajaran kuasai dapat meningkatkan pembelajaran prasiklus. Sedangkan siklus II sebagai perbaikan siklus I. Prosedur tindakan kelas dapat diuraikan dalam bagan 3.1 sebagai berikut: KONDISI AWAL Guru: Belum menerapkan model Kuasai Siswa: hasil belajar dan perubahan tingkah laku siswa rendah TINDAKAN Menerapkan model Kuasai Siklus I Menerapkan metode Kuasai pada kegiatan Siklus II Menerapkan metode Kuasai pada Kegiatan Inti KONDISI AKHIR Dengan menerapkan metode Kuasai dapat meningkatkan hasil belajar dan perubahan tingkah laku siswa pada mata pelajaran matematika dengan KD 1.1 Operasi Hitung bilangan Perkalian dan pembagian Bulat pada Siswa SDN 2 Bulungkulon Bagan 3.2 Alur Penelitian Tindakan Kelas

37 3.6.1 Siklus I a) Perencanaan Tahap perencanaan ini berupa rencana kegiatan, yaitu menentukan langkahlangkah yang akan dilakukan peneliti untuk memecahkan masalah. Rencana kegiatan yang akan dilakukan adalah (1) menyusun RPP matematika dengan model kuasai, (2) membuat dan menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observai dan pedoman dokumentasi untuk memperoleh data nontes, (3) menyiapkan perangkat berupa kisi-kisi soal tes, pedoman pen-skoran dan kriteria penilaian, dan (4) konsultasi dengan observer. Setelah menyusun rencana pembelajaran, peneliti menyiapkan instrumen penelitian yang berupa lembar observasi dan pedoman dokumentasi foto untuk memperoleh data nontes. Setelah menyiapkan alat tes dan nontes, peneliti berkoordinasi dengan observer mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. b) Tindakan Tindakan merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah disiapkan. Tindakan yang dilaksanakan meliputi pendahuluan, inti, dan penutup, 1. Pendahuluan Pada tahap pendahuluan, peneliti mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran, melakukan apersepsi dengan tanya jawab, memberikan penjelasan tujuan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan manfaat yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran. Memotivasi siswa dengan kerangka pikiran untuk sukses. 2 Kegiatan Inti Pada tahap inti, yaitu tahap melaksanakan pembelajaran matematika (a) siswa mendengarkan fakta dalam penghitungan tentang operasi perkalian dan pembagian bilangan bulat, (b) siswa mendengarkan penjelasan peneliti tentang langkahlangkah/cara-cara dengan metode kuasi, (c) siswa menyentakkan ingatan, (d) siswa diajak menafsirkan definisi dan makna yang tertulis (e) memasukkan dalam ingatan. 3 Penutup Pada tahap ini, peneliti bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran. Kemudian peneliti memberi tugas kepada siswa untuk melakukan latihan di rumah dan melaksanakan refleksi terhadap pembelajaran dari awal sampai akhir.

38 c) Observasi Observasi adalah mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa selama penelitian berlangsung. Dalam melakukan pengamatan peneliti dibantu oleh observer. Kegiatan siswa yang diamati pada saat pembelajaran meliputi (1) kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, (2) perhatian dan sikap siswa saat mendapat penjelasan dari peneliti, (3) keaktifan siswa dalam melakukan kegiatan, (4) kesungguhan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh peneliti, dan (5) partisipasi siswa dalam melakukan refleksi. Selain dengan menggunakan lembar observasi, peneliti juga menggunakan dokumentasi foto. Dokumentasi berupa foto digunakan sebagai suatu bukti penguat dalam analisis penelitian dalam setiap siklusnya sehingga penjelasa lebih akurat. d) Refleksi Setelah pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan refleksi, yaitu mengkaji, melihat, mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilakukan. Data-data yang terkumpul baik dari hasil tes, pengamatan, dan dokumentasi foto kemudian dianalisis. Analisis ini untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan metode dan media yang digunakan dalam pembelajaran, tindakan-tindakan peneliti maupun siswa selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil dari refleksi ini, peneliti dapat mengetahui hal apa saja yang perlu diperbaiki dan menjadi perhatian untuk rencana tindakan selanjutnya. Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan metode kuasi pada siklus I ternyata hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Hasil belum membuat peneliti menjadi puas karena pencapaian nilai siswa belum mencapai nilai ketuntasan yang telah ditetapkan pada siklus 1 dan siklus I. Hanya terdapat 15 siswa yang mencapai nilai batas tuntas atau 50% meskipun nilai rata-rata sudah meningkat dibandingkan prasiklus, yaitu 65. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perlu ditingkatkan karena nilai tersebut belum memenuhi batas ketuntasan minimal, 65. Oleh karena itu, perlu diadakan siklus II. 3.6.2 Siklus II a) Perencanaan 1) Membuat skenario pembelajaran dan menyusun RPP 2) Membuat dan menyiapkan alat peraga serta media pembelajaran.

39 3) Membuat lembar observasi sebagai pedoman pengamatan kegiatan. 4) Menyusun angket yang akan digunakan pasca siklus II. 5) Menyusun alat evaluasi. b) Pelaksanaan tindakan Kegiatan pembelajaran pada siklus II materi pernapasan hewan. Langkah-langkah tindakan: 1) Membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 3-5 siswa, setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor. 2) Guru membagi tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. 3) Kelompok mendiskusikan jawaban dan memastikan setiap anggota kelompok mengerjakannya serta mengetahui jawabannya. 4) Guru memanggil salah satu nomor siswa, dan nomor yang dipanggil melaporkan hasil diskusi. 5) Tanggapan dari siswa lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain. 6) Simpulan. 7) Pemberian evaluasi dari guru. c) Observasi 1) Mengamati perilaku siswa. 2) Memantau diskusi antar siswa. 3) Mengamati proses transfer informasi kelompok. 4) Mengamati pemahaman masing-masing siswa. 5) Mengamati aktivitas guru dalam melaksanakan model pembelajaran Kuasai d) Refleksi 1) Mencatat perilaku siswa. 2) Mengevaluasi hasil observasi. 3) Menganalisis hasil pembelajaran. 4) Memperbaiki kelemahan untuk siklus berikutnya. 3.7 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

40 3.7.1 Kuantitatif Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan rerata/mean dan modus. Penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk presentase. Nilai dari tiap-tiap siklus dihitung jumlahnya dalam satu kelas, selanjutnya dihitung dalam persentase dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: f NP = n x 100% NP f n : Nilai persentase tiap interval : Jumlah frekuensi tiap interval : Jumlah responden dalam satu kelas Untuk mencari rata-rata kelas dapat menggunakan rumus sebagai berikut: M = Keterangan: M (Mean) = Nilai rata-rata kelas x = Jumlah seluruh nilai N = Jumlah siswa (Sudjana, 2009:125) Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut: % Keterangan: Siswa yang tuntas belajar Jumlah siswa P (Aqib, 2010: 40) = Jumlah siswa yang tuntas belajar = Jumlah siswa = Persentase frekuensi

41 Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas atau tidak tuntas, dengan ketentuan sebagai berikut: Kriteria ketuntasan 75 Kualifikasi Tuntas < 75 Tidak tuntas Tabel 3.5. Kriteria Ketuntasan Minimal Matematika Kelas 6 SDN 2 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus 3.7.2 Kualitatif Hasil perhitungan pekerjaan siswa dari masing-masing siklus kemudian dibandingkan. Hasil ini akan memberikan gambaran mengenai persentase peningkatan hasil belajar Matematika materi magnet tentang gaya dan pengaruhnya melalui model Kuasai. Teknik kualitatif dipakai untuk menganalisis data nontes yang diperoleh dari siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Data kualitatif ini diperoleh dari data nontes, yaitu observasi dan dokumentasi. Analisis data secara kualitatif dilakukan dengan langkah-langkah, yaitu (a) menelaah/menganalisis seluruh data dari hasil nontes, (b) menyusunnya dalam satuan-satuan, dan (c) dikategorisasikan. Analisis data secara kuantitatif digunakan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa dalam menulis karangan narasi pada siklus I dan siklus II dan juga untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap metode yang digunakan. 3.8 Indikator Kinerja Adapun indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah, melalui metode kuasai hasil belajar matematika pada materi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat siswa kelas 6 SDN 2 Bulungkulon semester 1/2012-2013 dapat meningkat. Nilai matematika siswa diatas KKM >65 dari 30 siswa sudah mencapai >85% siswa tuntas, dapat dikatakan bahwa penelitian ini berhasil.