BAB I PENDAHULUAN. signifikan membuat lembaga-lembaga keuangan Syariah tentunya harus memiliki

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. Pendahuluan. penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1 Teuku Aliansyah, dkk, Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan perbankan saat ini semakin berkembang di Indonesia.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdiri dari implikasi teoritis dan implikasi praktis.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediary)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dekade terakhir ini, peningkatan kualitas akan jasa yang ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN. diawali dengan penjelasan data demografi dari responden penelitian. Kemudian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka

KUESIONER TERTUTUP. (Vindie Riztya Lubis, SST)

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kepuasan pelanggan.perusahaan yang mampu bersaing dalam pasar adalah

PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Indonesian Bank Service Excellence Monitor (BSEM 2010/ /2012)

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan bagi nasabahnya. Untuk meningkatkan kemampuan bersaing

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TERAS BOYOLALI TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan. Pemasaran seharusnya. yang terintegrasi, yaitu berfokus pada pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam rangka membandingkan penelitian ini dengan penelitianpenelitian

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dalam merebut nasabah serta mempertahankan pangsa pasar

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMBELIAN KONSUMEN PADA DEALER SABAR MOTOR DI SURAKARTA. Disusun oleh:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk terus meningkatkan daya saingnya agar tidak ketinggalan oleh para

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang

sdcfdcf BAB I PENDAHULUAN merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi dan ditangani oleh bank Syari ah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan memenangkan persaingan bila dapat menciptakan nilai

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen melalui penyampaian barang atau jasa yang berkualitas. Pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai lembaga intermediasi, pihak perbankan membutuhkan

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ±

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran saat ini menjadi sangat penting bagi usaha perhotelan, karena

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jaman. Keberhasilan perusahaan bukan semata terletak pada produk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dan kompetitif dari dunia usaha.. Konsekuensi dari hal. kebutuhan pokok maupun untuk kegiatan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan di rumah sakit yang berkaitan dengan mutu dan

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, unsur pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. memanjakan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik. Para pelanggan akan

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

BAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainya. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang sangat dinamis seperti sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga mampu unggul dalam persaingan tersebut. perguruan Tinggi khususnya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat

BAB I PENDAHULUAN. jasa atau pelayanan yang mereka jual. Dahulu kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perhatian terhadap loyalitas klien/klien semakin besar.

BAB I PENDAHULUAN. 1 pergeseran yang semula hanya untuk memenuhi kebutuhan, meningkat menjadi harapan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis toko ritel,

BAB I PENDAHULUAN. Central Asia Tbk (BCA) kembali meraih penghargaan untuk pengakuan atas kualitas

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya. Salah satunya terjadi di bidang otomotif. Makin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler, 2000) Kotler et al (2002)

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, persaingan di dalam industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, memberikan banyak peluang bisnis yang bisa dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang serba cepat saat ini globalisasi ekonomi telah menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN A Kuesioner Service Quality

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN LOYALITAS NASABAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI LABORATORIUM DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA TESIS. Diajukan oleh:

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN. semakin ketat yang membuat berbagai rumah sakit berlomba-lomba dalam

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN JASA KOPERASI PANDAWA JAYA PABELAN KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. halangan bagi setiap informasi. Konsekuensinya, setiap usaha yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI KANTOR PEGADAIAN CABANG SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Layanan perbankan terhadap para pensiunan merupakan bisnis jasa. segmen pensiun yang mengalami perkembangan pada saat ini, untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini memberikan dampak cukup besar bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu bersaing dan harus memperhatikan kepuasaan konsumen. Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan memperebutkan nasabah bank di Indonesia sangat ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selama kurang lebih 23 tahun. Perjalanan tersebut dimulai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Acuan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kazi Omar Siddiq dengan judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

(Survei terhadap nasabah Bank Rakyat Indonesia) DRAFT SKRIPSI. Untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan skripsi guna

BAB I PENDAHULUAN. mereka konsumsi dapat diterima atau dinikmatinya dengan pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Di mana sektor perekonomian menjadi tolak ukur kemakmuran suatu Negara. Hal

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pertumbuhan lembaga atau industri keuangan Syariah di Indonesia yang cukup signifikan membuat lembaga-lembaga keuangan Syariah tentunya harus memiliki strategi yang baik untuk menjalankan usaha perbankan. Di Indonesia, perkembangan sektor perbankan syariah tumbuh cukup signifikan mencapai 38% setiap tahunnya, lebih tinggi dari pada pertumbuhan perbankan secara global yaitu sebesar 10% per tahun (www.mediaindonesia.com). Perbankan Syariah merupakan salah satu industri yang mengalami kemajuan signifikan di Indonesia, sehingga terjadi persaingan yang ketat secara nasional bahkan global. Semakin besar pertumbuhan perbankan syariah, maka akan semakin banyak masyarakat yang terlayani. Semakin meluasnya jangkauan perbankan syariah menunjukkan peran perbankan syariah makin besar untuk pembangunan ekonomi rakyat di negeri ini. Perbankan syariah seharusnya tampil sebagai garda terdepan atau lokomotif untuk terwujudnya financial inclusion (www.infobanknews.com). Kondisi ini tentunya membawa konsekuensi kebutuhan akan sumber daya manusia dengan kompetensi di bidang ekonomi syariah atau yang sering disebut dengan sumber daya insani terus dibutuhkan di industri keuangan syariah (www.mediaindonesia.com). Oleh karena itu, Perbankan syariah harus

2 memberikan perhatian yang lebih terkait kepuasan pelayanan untuk keberhasilan bisnis ini, terlepas apakah nasabah bank Syariah tersebut adalah nasabah individual atau pengusaha kecil maupun besar. Hal ini dikarenakan layanan adalah hal yang serius untuk diperhatikan, terutama di industri jasa termasuk perbankan, karena merupakan faktor penentu keberhasilan sebuah Bank (Info BCA 2011 No.211) dalam (Semuel, 2012). Oleh karena itu perlunya pelayanan prima dari lembaga keuangan Syariah untuk mempertahankan nasabah (Yulinsa, 2014). Memperoleh nasabah baru melalui pelayanan yang memuasakan lebih mudah dibandingkan mempertahankan pelayanan yang memuasakan terhadap nasabah lama (Sutanto dan Umam, 2013). Kualitas layanan merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan masa depan sebuah Bank Syariah dimasa depan, melihat perbankan Syariah yang berbeda dengan perusahaan jasa lainnya maka perbankan Syariah haruslah memperhatikan fungsi-fungsi manajemen dengan baik, agar pelayanan yang diberikan dapat memuaskan nasabahnya. Kualitas layanan menurut Parasuraman et al, (1985), dapat diukur dengan lima dimensi service quality (SERVQUAL) yaitu, reliability (kehandalan), assurance (jaminan), tangibles (bukti langsung), empathy (empati) dan responsiveness (daya tanggap), Namun dalam perbankan syariah Othman & Owen (2002) telah menambahkan satu dimensi lagi dari SERVQUAL yaitu compliance (pemenuhan) yang kemudian disingkat menjadi CARTER. Maksud dari compliance adalah kepatuhan terhadap hukum-hukum dasar dalam bermuamalah. Maka, produk yang ditawarkan oleh Bank Syariah harus sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah. Penelitian mengenai kualitas layanan

3 perbankan Syariah belum banyak yang menggunakan compliance dalam mengukur kualitas layanan yang diberikan bank syariah kepada nasabah. Sehingga, esensi dari perbankan Syariah belum mencakup dengan baik. Melihat perbankan Syariah merupakan lembaga keuangan yang Islami, maka peneliti menganggap compliance merupakan hal yang penting untuk menilai kualitas layanan. Kemudian hal yang tidak kalah penting untuk dilakukan perbankan Syariah dalam meningkatkan kualitas layanan terhadap konsumen yaitu dengan menerapkan customer relationship marketing, melalui komitmen melayani, komunikasi dengan pelanggan dan penanganan keluhan konsumen sebagai fokus dalam membangun hubungan baik dengan konsumen (Ndubisi, 2007). Hal ini juga diungkapkan Bowo (2003) yang menjelaskan bahwa komunikasi yang fleksibel dan komitmen terbaik dalam melayani konsumen, serta kemampuan menangani keluhan menjadi hal yang berperan penting dalam membangun dan meningkatkan kepercayaan konsumen. Dalam rangka membuat pelanggan mempercayai layanan yang diberikan, maka pelanggan harus merasakan kualitas layanan sebagai hal yang positif. Gerson (2001:3) menjelaskan bahwa kepuasan adalah persepsi pelanggan bahwa harapannya telah terpenuhi atau terlampaui. Menurut Tjiptono (2002) terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang, terciptanya loyalitas pelanggan dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan.

4 Menurut Young dan Sara (1995) dalam Afifah (2012:242) sampai saat ini, salah satu hal dibalik pisikologi pelanggan adalah confirmation/discomfirmation mekanisme kepuasan, dengan demikian pihak manajemen bank harusnya menyadari bahwa loyalitas nasabah pada dasarnya tidak terjadi begitu saja, dikarenakan faktor yang menentukan terbentuknya loyalitas nasabah. Seorang nasabah atau pelanggan yang merasa puas karena kualitas pelayanan yang baik akan cenderung melakukan berbagai macam tindakan diantaranya minat untuk melakukan pembelian ulang dan melakukan komunikasi word of mouth (Rahmawati dan Suminar, 2014). Loyalitas adalah hasil dari menjalin hubungan baik dalam jangka panjang dengan pelanggan. Menjalankan sebuah usaha bisnis diperlukan pendekatan yang berbasis hubungan, agar diperoleh pemahaman tentang apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggan serta memandang pelanggan sebagai aset jangka panjang (Barnes, 2003). Bowo (2003) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang dapat membangun kepercayaan pelanggan adalah: komitmen, komunikasi dan penanganan keluhan yang kemudian menghasilkan hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Ndubisi (2007) menunjukan bahwa variabel komitmen, komunikasi dan penanganan keluhan yang membuat konsumen percaya dan kemudian akan loyal terhadap Bank. Pelanggan yang loyal juga dapat dijadikan maskot untuk menyebarkan berita positif untuk calon pelanggan lain. Konsumen yang merasa puas cenderung menyatakan hal-hal yang baik tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan kepada orang lain (Tjiptono, 2006).

5 Namun, kinerja yang baik masih belum terlihat dalam jasa keuangan Syariah seperti yang dikatakan oleh ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad, mengatakan dalam survey Ernst dan Young pada 2010-2014 yang termuat di laporan Islamic Bank Competitiveness terungkap hal kurang menggembirakan, terutama terkait konsumen industri keuangan syariah. Setidaknya 50 persen responden punya sentimen kurang positif terhadap interaksi mereka dengan layanan lembaga keuangan syariah (www.keuangansyariah.com). Karena pada saat ini, kecenderungan dunia bisnis termasuk perbankan yang paling terkini adalah menjadikan nasabah sebagai bagian dari organisasi (Arif dan Nurasih 2015). Kecendrungan ini seiring dengan perubahan fokus bisnis dari product centric menjadi customer centric karena dari sisi produk sudah semakin sulit untuk mencari defrensiasi produk (Susanto dan Wijanarko, 2004). Keunggulan product centric hanya dapat mewujudkan tujuan jangka pendek perusahaan, sedangkan untuk keunggulan customer centric dapat diwujudkan tujuan jangka panjang perusahaan yaitu loyalitas nasabah. Penelitian ini tentunya diharapkan mampu menjawab seberapa penting variabel kualitas layanan untuk mengukur tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan, penelitian ini akan dilakukan pada lima Bank Syariah di Indonesia dengan tingkat loyalitas nasabah yang tinggi berdasarkan Indeks loyalitas penabung, seperti yang ditunjukan dalam tabel 1.1 dibawah ini :

6 Tabel 1. 1 Lima Bank Syariah Berdasarkan Indeks Loyalitas Penabung Peringkat Nama Bank Syariah 1 Bank Muamalat 2 Mandiri Syariah 3 CIMB Niaga Syariah 4 BCA Syariah 5 Bank Mega Syaria Sumber : Arif & Nurasiah (2015) Penelitian ini sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, banyak peneliti yang telah membuktikan pengaruh positif kualitas layanan dapat menciptakan kepuasan nasabah dan loyalitas, seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Putro (2009) yang membuktikan adanya pengaruh positif antar tiga variabel tersebut. Sedangkan, penelitian ini mengkhususkan pada kualitas layanan Bank Syariah dengan menambahkan compliance belum banyak mendapatkan perhatian, oleh karena itu peneliti merasa perlu menambahkan compliance sebagai aspek penilaian untuk mengukur kualitas layanan pada Bank Syariah. 1.2 RUMUSAN MASALAH Terdapat beberapa permasalahan dalam penelitian ini, pertama kualitas layanan menjadi hal yang sangat penting dan utama dalam meningkatkan kepuasan nasabah. Kualitas layanan yang baik akan menjadi faktor penting karena berpengaruh kepada tingkat daya saing Bank Syariah yang akan membentuk kepuasan nasabah tersebut. Kedua, sebelum nasabah merasa loyal pada Bank Syariah, tentunya nasabah tersebut akan merasakan kepuasan terlebih dahulu, sehingga kepuasan nasabah merupakan

7 anteseden bentuknya loyalitas nasabah. Kepuasan juga dapat menimbulkan timbal balik berupa pembelian kembali dan sikap loyal dari seorang pelanggan sehingga pelanggan tidak akan berpindah kepada yang lain. Kepuasan pelanggan bahkan bisa menimbulkan pemasaran yang berbentuk word of mouth yang merupakan bentuk rekomendasi kepada orang lain yang memerlukan informasi yang berkaitan. Permasalahan terakhir penelitian ini adalah penggunaan dimensi complience oleh Bank Syariah untuk mengukur kualitas terhadap layanan yang akan mempengaruhi keputusan nasabah Bank Syariah secara langsung. 1.3 PERTANYAAN PENELITIAN Dari latar belakang yang telah diuraikan peneliti diatas telah menjadi bukti pentingnya penelitian ini. Penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi positif untuk pembaca dan bank syariah, yaitu sebagai berikut : 1. Apakah kualitas layanan yang diberikan karyawan Bank Syariah berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah Bank Syariah? 2. Apakah kepuasan nasabah berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah Bank Syariah? 3. Apakah kualitas layanan yang diberikan karyawan Bank Syariah berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah Bank Syariah? 1.4 TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disusun diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis hubungan

8 variabel, serta menguji peran variabel pemediasi yaitu kepuasan nasabah Bank Syariah yang dirumuskan sebagai berikut : 1. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh positif kualitas layanan yang diberikan karyawan Bank Syariah dapat berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah Bank Syariah. 2. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh positif kepuasan nasabah Bank Syariah yang dapat berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah. 3. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh positif kualitas layanan Bank Syariah yang dapat berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah Bank Syariah? 1.5 MANFAAT PENELITIAN Dilihat dari rumusan masalah dan tujuan penelitian maka penelitian diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Untuk Manajement Bank Hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak manajemen Bank Syariah mengenai strategi kualitas layanan yang diberikan karyawan Bank Syariah agar dapat menciptakan loyalitas nasabah. Selain itu penelitian ini juga diharapkan mampu menyempurnakan dan perbaikan yang masih ada serta mempertahankan yang sudah baik. 2. Untuk pembaca Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan acuan dan refrensi bagi penelitian selanjutnya, terutama dengan menambahkan compliance sebagai dimensi

9 dalam kualitas layanan, Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan keilmuan bagi peneliti dan pembaca tentang perbankan Syariah sebagai kontribusi pemikiran terhadap manajemen pemasaran bank.