BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kesehatan adalah kebutuhan mutlak masyarakat dan setiap warga negara untuk memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, dan dalam hal Ini adalah harta yang tak ternilai. Peran pemerintah dengan segala keterbatasannya dibantu pihak swasta berupaya memajukan dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pembangunan rumah sakit di berbagai daerah serta untuk mengantisipasi dengan adanya bonus demografi dimana tingkat penduduk yang produktif akan tumbuh pesat di rentang tahun 2020-2030. Dengan meningkatnya jumlah penduduk mengakibatkan meningkatkan pula jumlah orang yang membutuhkan pelayanan kesehatan.untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak swasta di libatkan oleh pihak pemerintah untuk turut serta mendirikan rumah sakit pendidikan yaitu suatu rumah sakit di samping menyediakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tetapi juga menyiapkan para calon dokter untuk di didik dan berpraktek di rumah sakit tersebut. adalah rumah sakit yang mempunyai fungsi sebagai tempat pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan secara terpadu dalam bidang pendidikan kedokteran dan/atau kedokteran gigi, pendidikan berkelanjutan, dan pendidikan kesehatan lainnya secara multiprofesi sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 93 Tahun 2015. Pada Tahun 2003, dengan diberlakukannya Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, maka semua pendidikan profesi harus diselenggarakan oleh institusi pendidikan. Pada tahun 2006, Konsil Kedokteran Indonesia telah mengesahkan Standar Pendidikan Profesi Dokter dan Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis serta Standar Kompetensi Dokter. Dalam Standar tersebut juga dikatakan bahwa Institusi Pendidikan Kedokteran harus menjamin tersedianya Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 15
fasilitas pendidikan klinik bagi mahasiswa yang terdiri dari Rumah sakit Pendidikan dan sarana Kesehatan lain yang diperlukan. Pertambahan Institusi Pendidikan Kedokteran baik dari pemerintah maupun swasta, maka kebutuhan akan (Teaching Hospital) menjadi semakin meningkat. Dari Penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Universitas Gajah mada pada tahun 2003, dilaporkan terdapat 97 Rumah Sakit yang berfungsi sebagai rumah sakit pendidikan/teaching Hospital namun dari data Ikatan Indonesia (IRSPI), hingga tahun 2007 tercatat hanya 37 Rumah Sakit yang secara resmi mempunyai surat keputusan Menteri Kesehatan sebagai /Teaching Hospital. 1.2. Maksud Dan Tujuan 1.2.1. Maksud Maksud dari penyusunan Laporan Akhir Arsitektur Rumah Sakit Pendidikan di Lippo Karawaci ini adalah agar memperoleh acuan, standar yang dapat digunakan lebih lanjut dalam proses pendidikan praktek kedokteran di Siloam Hospital Lippo Karawaci. 1.2.2. Tujuan Adapun tujuan dari desain rumah sakit Pendidikan ini adalah untuk: 1. Merencanakan dan merancang rumah sakit pendidikan kelas satelit dengan pendekatan pengkondisian lingkungan yang mampu mendukung proses penyembuhan pemulihan kesehatan pasien, melalui konsep green architecture. 2. Mewujudkan suatu rancangan rumah sakit pendidikan kelas satelit yang mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan, baik dari segi kesehatan maupun arsitektur. 3. Mengantisipasi perkembangan kawasan Lippo Karawaci dalam meningkatkan pelayanan dan prasarana kesehatan. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 16
4. Menjadi refleksi untuk rumah sakit lain dalam penerapan rumah sakit green arsitektur. 1.2.3. Sasaran Perencanaan dan perancangan rumah sakit pendidikan diwilayah Lippo karawaci ini mempunyai sasaran untuk sarana pelayanan kesehatan masyarakat Tangerang pada khususnya dan Banten pada umumnya. 1.3. Permasalahan Perumusan masalah adalah hal sangat penting dalam proses perencanaan dan perancangan, jika dirumuskan dengan jelas akan dapat memberikan jalan yang mudah dalam memecahkan masalah yang ada. Adapun masalah-masalah yang timbul dalam desain rumah sakit pendidikan ini adalah sebagai berikut 1. Bagaimana merencanakan dan merancang sebuah rumah sakit pendidikan dengan segala fasilitasnya sehingga mencapai tujuan yang diinginkan 2. Bagaimana merencanakan dan merancang sebuah rumah sakit pendidikan dengan ruang-ruang yang sesuai kebutuhan dan fungsinya. 3. Bagaimana merencanakan dan merancang sebuah rumah sakit pendidikan yang nyaman dengan memanfatkan lingkungan sekitar. 4. Bagaimana mentransformasikan tema pada rumah sakit pendidikan. 1.4. Perumusan Masalah 1. Pembahasan ditekankan pada permasalahan dan persoalan arsitektural yang ada sebagai dasar perencanaan dan perancangan fisik, non fisik bangunan rumah sakit pendidikan sedangkan hal-hal lain yang mendukung dibahas secara garis besar dengan asumsi hipotesa, logika sederhana tetapi didasarkan pada rasio yang benar. 2. Bangunan diproyeksikan mampu mengikuti perkembangan sampai 10 tahun mendatang. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 17
1.5. Metode Penyusunan Skripsi 1.5.1. PengumpulanData A. Jenis data : 1. Data Primer a. Rumah sakit pendidikan berikut persyaratan,standar ukuran. 2. Data Sekunder (arsip/literatur): a. Data mengenai lokasi site sesuai dengan kebijakan yang berlaku b. Konsep green architecture sebagai acuan perencanaan dan perancangan green Teaching hospital B. Sumber Data : 1. Literatur 2. Internet 3. Instansional 4. Sumber data lainnya 1.5.2. Teknik Pengumpulan Data 1. Studi Banding Tujuan utama dari studi banding untuk mengetahui peruangan Dan kegiatan rumah sakit pendidikan. 2. Studi Literatur Mengetahui standar-standar dan persyaratan persyaratan rumah sakit pendidikan, karakter pasien dan metode penyembuhan pasien, dan hal lain yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan rumah sakit pendidikan. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 18
1.5.3. Analisa Mendefinisikan masalah yang ada,kemudian menganalisa dengan metode (metode kualitatif-deskriptif) secara bertahap untuk mendapatkan kesimpulan yang dijadikan dasar dalam penyusunan konsep perencanaan dan perancangan. 1.5.4. Sintesa Merupakan inti pembahasan yang nantinya akan dipakai sebagai acuan menuju bentuk konsep rumah sakit pendidikan dengan konsep green architecture sebagai konsep pengondisian lingkungan rumah sakit sehingga mampu mendukung proses efisiensi energi dan penyembuhan pasien. 1.6. Kerangka berpikir Gambar 1. Kerangka Berpikir Sumber: Data pribadi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 19
1.7. Sistimatika Penulisan Bab I. Pendahuluan Menguraikan tentang latar belakang, maksud, tujuan dan sasaran pembahasan, permasalahan, lingkup pembahasan dan batasan masalah, metode pembahasan, sistematika pembahasan yang digunakan untuk menyusun landasan program perencanaan dan perancangan. Bab II. Studi Pustaka Meninjau tentanghal-hal yang berkaitan dengan rumah sakit pendidikan, missal gambaran umum proyek, tinjauan umum rumah sakit pendidikan, tinjauan teoritis rumah sakit pendidikan, penerapan green arsitektur dalam bangunan rumahsakit pendidikan dan keputusan stándar dari DepKes. adalah merupakan konsep yang merespon terhadap pemanasan global dimana kualitas udara yang semakin buruk, terjadi perubahan yang drastis, pemborosan energi. Konsep green mencoba untuk memperbaiki keadaan lingkungan yang semakin rusak sehingga mampu memberikan lingkungan baru yang lebih baik bagi penggunanya dan mampu memberikan sumbangsih besar terhadap pelestarian lingkungan alam. Bab III. Data & Analisa Berisi uraian yang lebih khusus mengenai analisa kegiatan, kebutuhan ruang yang berkaitan dengan rumah sakit. Studi banding pada rumah sakitadalah : Rumah Sakit UNILA & Rumah Sakit Moh Ridwan Meuraksa. Bab IV. Konsep Perancangan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 20
Merupakan uraian secara pesifik, membahas rumah sakit pendidikan dari sudut arsitektural, analisa data tapak, analisa tapak, aspek manusia, aspek ruang, aspek bangunan,aspek penataan ruang luar. Bab V Hasil Perancangan Hasil dari perancangan bangunan.. Daftar Pustaka Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 21