BAB I : PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Proyek.

Transkripsi

1 BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Proyek Jumlah penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, baik dikarenakan pertumbuhan alami maupun karena faktor imigrasi. Tidak terkecuali pada Bekasi sebagai kota satelit dari Ibu Kota. Bekasi dalam beberapa tahun terakhir terus mengalami peningkatan jumlah peduduk yang sangat pesat. Tercatat setiap tahunnya jumlah penduduk di Bekasi bertambah 4,2 persen. Jumlah penduduk di Bekasi di perediksi akan membludak pada tahun 2022, yaitu mencapai 3,6 juta jiwa. Sehingga pertumbuhan penduduk di Kota Bekasi lebih besar dibandingkan dengan nasional (Warsono,2016). Pertambahan penduduk di Bekasi mempengaruhi terhadap ketersediaan fasilitas kesehatan masyarakat yakni rumah sakit. Pembangunan bidang kesehatan pada hakekatnya merupakan bagian integral dari pembangunan kesejahteraan bangsa. Dalam UU Kesehatan Pasal 10, menyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitasi) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Sehingga sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Selain pembangunan rumah sakit, diperlukan pula tersedianya rumah sakit pendidikan (teaching hospital) untuk meningkatkan kualitas ilmu kedokteran dalam pelayanan kesehatan. Maka salah satu persyaratan Pendidikan Kedokteran adalah tersdianya Rumah Sakit utama Pendidikan Kedokteran dalam jaringan lahan praktek yang kelayakannya oleh pakar pendidikan kedokteran sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam Panduan Pendidikan Kedokteran (Dirjen Dikti,2002). Dengan diberlakukannya Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, maka semua pendidikan profesi harus diselenggarakan oleh institusi pendidikan. Pada tahun 2006, Konsil Kedokteran Indonesia telah mengesahkan Standar Pendidikan Profesi Dokter dan Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis serta Standar Kompetensi Ati Muliawati I I Program Studi Arsitektur 1

2 Dokter. Dalam Standar tersebut juga dikatakan bahwa Institusi Pendidikan Kedokteran harus menjamin tersedianya fasilitas pendidikan klinik bagi mahasiswa yang terdiri dari Rumah sakit Pendidikan dan sarana Kesehatan lain yang diperlukan. Dengan bertambah pesatnya pertambahan Institusi Pendidikan Kedokteran baik pemerintah maupun swasta, maka kebutuhan akan rumah sakit pendidikan (teaching hospital) menjadi semakin meningkat. Dari Penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Universitas Gaja mada pada tahun 2003, dilaporkan terdapat 97 Rumah Sakit yang berfungsi sebagai rumah sakit pendidikan/teaching hospital namun dari data Ikatan Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (IRSPI), hingga tahun 2007 tercatat hanya 37 Rumah Sakit yang secara resmi mempunyai surat keputusan Menteri Kesehatan sebagai Rumah Sakit Pendidikan/Teaching Hospital. Dalam hal ini pemerintah sudah berupaya untuk menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat dengan membangun 10 rumah sakit di Kota Bekasi baik milik Pemda ataupun swasta. Sementara pada Kecamatan Jatisampurna tercatat hanya terdapat 3 rumah sakit dengan luas wilayah 19,44 m 2 dan jumlah penduduk jiwa atau sekitar 4,95 persen dari penduduk Kota Bekasi. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya pembangunan rumah sakit pendidikan pada kecamatan Jatisampurna kota Bekasi Latar Belakang Tema Penekanan tema dan dasar pemikiran diarahkan pada konsep arsitektur hijau melalui pertimbangan aspek iklim tropis serta mendukung upaya penggunaan energi yang efisien dan pemanfaatan maksimal potensi tata cahaya dan udara secara cerdas. Arsitektur hijau merupakan proses merancang bangunan untuk mengurangi dampak lingkungan yang kurang baik, meningkatkan kenyamanan manusia dengan peningkatan efesiensi, pengurangan sumberdaya, energi dan pemakaian lahan, maupun pengolahan sampah yang efektif dalam tataran arsitektur (Budiasih, 2010). Arsitektur hijau dilakukan melalui pendekatan pada bangunan yang dapat meminimalisir berbagai pengaruh membahayakan pada kesehatan manusai dan lingkungan. Tema arsitektur hijau yang diusung juga diterapkan melalui pencapaian peringkat minimum Gold dalam konsep bangunan gedung hijau/green building sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Ati Muliawati I I Program Studi Arsitektur 2

3 Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 02 Tahun 2015 tentang Bangunan Gedung Hijau serta penilaian dari GBCI (Green Building Council Indonesia Pernyataan Masalah Adapun pernyataan masalah dari laporan perancanagn arsitektur akhir ini, yaitu : 1. Merancang rumah sakit pendidikan dalam upaya memenuhi kebutuhan dalam pelayanan kesehatan masyarakat dan pendidikan kedokteran. 2. Mengaplikasikan tema arsitektur hijau pada proyek rumah sakit pendidikan di Jatisampurna Kota Bekasi Tujuan dan Manfaat Tujuan dari perancangan desain rumah sakit pendidikan (teaching hospital) ini adalah sebagai berikut : 1. Merencanakan dan merancang rumah sakit pendidikan kelas satelit dengan pendekatan pengkondisian lingkungan yang mampu mendukung proses penyembuhan pemulihan kesehatan pasien, 2. Mewujudkan suatu rancangan rumah sakit pendidikan kelas satelit yang mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan, baik dari segi kesehatan maupun arsitektur 3. Mengantisipasi perkembangan kawasan Jatisampurna Kota Bekasi dalam meningkatkan pelayanan dan prasarana kesehatan. 4. Menjadi refleksi untuk rumah sakit lain dalam penerapan rumah sakit berwawasan lingkungan. Adapun manfaat dari perancangan desain rumah sakit pendidikan adalah : 1. Memberikan pemahaman yang utuh mengenai perancangan desain rumah sakit pendidikan 2. Memberikan kontribusi dalam kehidupan lingkungan kota, yang merupakan salah satu elemen ikon fisik kota setempat dan pembentuk karakter kota. Ati Muliawati I I Program Studi Arsitektur 3

4 1.4. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan pada laporan ini meliputi : BAB I. PENDAHULUAN Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang, permsalahan, tujuan, perencanaan dan perancangan, metode pembahasan, ruang lingkup dan sistematika penulisan. BAB II. TINJAUAN UMUM Bab ini akan menjelaskan mengenai tinjauan umum terkait studi pustaka, tinjauan teoritis proyek, definisi-definisi, jenis-jenis, tinjauan tema, dan studi banding. BAB III. GAMBARAN UMUM LOKASI Bab ini akan menjelaskan mengenai gambaran umum proyek seperti : judul, tema, lokasi, foto tapak, pemilik, sasaran, luas bangunan, luas lahan serta fasilitas lain yang direncanakan, dan tinjauan terhadap judul proyek. BAB IV. ANALISA PERANCANGAN Bab ini menjelaskan mengenai konteks lingkungan yang terdapat pada tapak ; kondisi tapak, infrastruktur, potensi tapak, peta dan keadaan analisa tapak secara fisik dan pendekatan pelaku serta program ruang analisa arsitektur dan analisa struktur. BAB V. KONSEP PERANCANGAN Bab ini menjelaskan konsep yang dihasilkan dari penjebaran tema, konsep tapak dan konsep perencanaan dan perancangan. BAB VI. HASIL RANCANGAN Bab ini dilampirkan hasil-hasil rancangan yang didapat berdasarkan hasil dari analisa, konsep hingga hasil rancangan. Ati Muliawati I I Program Studi Arsitektur 4

5 1.5. Kerangka Berpikir Tercatat setiap tahunnya jumlah penduduk di Bekasi bertambah 4,2 persen. Kota Bekasi hanya memiliki 40 rumah sakit yang melayani 210,49 km2 dan diantaranya tidak ada Rumah Sakit Pendidikan Tema : Arsitektur Hijau Rumah Sakit Pendidikan Upaya pemenuhan kebutuhan dalam pelayanan kesehatan masyarakat dan pendidikan kedokteran yang responsible terhadap lingkungan sekitar. Rumah Sakit Rumah Sakit Pendidikan Kelas Satelit Penerapan Ars. Hijau dalam Arsitektur Analisa Data Konsep Hasil Rancangan Gambar 1.1 Kerangka Pikir Penelitian (Sumber : Data Pribadi) Ati Muliawati I I Program Studi Arsitektur 5