BAB I PENDAHULUAN. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengenal e-commerce yang merupakan proses jual beli atau pertukaran produk,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak ke segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan tidak dengan menggunakan uang cash sebagai alat pembayaran,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mencegah kelemahan dari penggunaan uang tunai tersebut, kini

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sebagai alat perantara dalam melakukan tukar-menukar atau

BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kemajuan teknologi semakin canggih dan semakin membaik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi mengalami perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hubungan lebih baik dan menjadi semakin dekat dengan masyarakat. Kini

BAB V PENUTUP. keunggulan bersaing. Salah satu industri yang sangat berkembang dewasa ini adalah aplikasi

BAB I PENDAHULUAN. rupiah. Penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam industri

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Telkomsel Sumber: (PT. Telkomsel, 2017)

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini, sebagian masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena

A-PDF Manual Split Demo. Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan

pelayanan dan jasa yang diberikan oleh perusahaan juga merupakan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian TCASH (Telkomsel)

BAB I PENDAHULUAN. Selain berfungsi sebagai alat tukar (medium of exchange) dan alat pembayaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam e-business, e-commerce, dan usaha teknologi informasi lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN Logo PT Bank Mandiri, Tbk Gambar 1.1 adalah logo PT Bank Mandiri, Tbk:

BAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Instrumen/alat pembayaran merupakan media yang digunakan dalam pembayaran.

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dunia usaha termasuk perbankan dengan menempatkan teknologi

Meka k n a is i me Ke K rj r a E-Commerc r e

BAB I PENDAHULUAN. house) dalam berbagai kegiatan e-business, e-commerce dan usaha teknologi

E-COMMERCE. Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : Kelas : E-COMMERCE5(SI054)

E-Business Dan Pendukungnya

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan

KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE

Dwi Hartanto, S,.Kom 03/04/2012. E Commerce Pertemuan 4 1

BAB I PENDAHULUAN. jasa seperti usaha jasa sewa mobil, pariwisata, transportasi, jasa pihak ketiga dan

BAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

E-Commerce. Ade Sarah H., M. Kom

MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE

INSTRUMEN PEMBAYARAN. Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Biro Pengembangan Sistem Pembayaran Nasional

BAB I PENDAHULUAN. No. Nama Alamat Surat dan Tanggal Izin. No. 14/327/DASP tanggal 9 Mei No. 11/424/DASP tanggal 3 Juli 2009

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dasar (teknologi pangan, pembangunan, dan lain-lain) sampai

BAB I PENDAHULUAN. keadaan nasabah perbankan saat ini. Nasabah perbankan ibarat putri yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengadopsi Teknologi Informasi terutama Internet. Internet telah

Analisis Struktur Industri Bisnis Uang Elektronik (Electronic Money) di Indonesia

KARYA ILMIAH E-COMMERCE Manfaat dan Kelemahan E-Commerce Serta Solusinya. Nama : Arbiyan Tezar Kumbara Nim : Kelas 10 S1-SI 01

Karya Ilmiah Manfaat dan Kelemahan E-COMMERCE

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi. Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2013), jumlah pengguna

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN

PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut segala informasi dapat diakses secara cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa industri perbankan adalah merupakan industri yang menjual. kepercayaan kepada masyarakat sebagai nasabahnya.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin majunya perkembangan teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. dan produk yang dibutuhkan. Penggunaan uang secara non tunai mulai meningkat

TUGAS UJIAN MID SEMESTER E-COMMERCE MANFAAT E-COMMERCE

Perkembangan Uang Elektronik di Indonesia Tahun : Kajian Regulasi, Pertumbuhan Volume dan Nilai Transaksi

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berbelanja merupakan salah satu kegiatan aktivitas masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, hlm. 185

BAB I BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dan pembelian produk melalui media elektronik. Hal ini disebabkan karena

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang

Human resource dalam E-Business

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin kompetitif di pasar domestik maupun pasar internasional.

E-Commerce. A. Pengertian Electronic Commerce

I. PENDAHULUAN. Persaingan industri perbankan saat ini semakin ketat,sehingga diperlukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini sistem informasi dan teknologi informasi adalah

SISTEM PEMBAYARAN DALAM TRANSAKSI ONLINE

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalankan aktifitas, khususnya dalam kegiatan sehari-hari. Dalam

KARYA ILMIAH Peluang Bisnis E-Commerce. NAMA : Ikmah NIM : KELAS : S1 SI 07

Perkembangan Teknologi di Bidang Perdagangan

I. PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi yang canggih. Kemajuan teknologi dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan nasabah untuk melihat sebuah bank sebagai financial supermarket

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pandai-pandai menganalisis pasar dengan menggunakan handphone sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer.

Strategi perdagangan melalui jaringan elektronik

BAB I PENDAHULUAN. cara maupun arah proses transaksi finansial. Pengguna internet telah memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada pengaruh persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di dunia ingin mengubah dirinya menjadi pembangit daya (power

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat kita terutama yang hidup di perkotaan atau kota-kota besar

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permasalahaan yang dihadapi ekonomi dunia dewasa ini semakin pelik. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga komoditas dunia terutama harga minyak dan pangan, diperparah lagi dengan krisis keuangan hebat yang melanda Amerika Serikat yang mengakibatkan luluhnya industri keuangan global. Krisis ini akan menyebabkan terjadinya peningkatan inflasi dibeberapa negara, yang akan diikuti oleh kenaikan suku bunga dan gejolak nilai tukar. Mengingat sistem keuangan suatu negara tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling terkait dan terintegrasi dengan sistem keuangan dinegara lain secara global, maka guncangan dunia keuangan global ini akan menjadi batu ujian pada kekuatan perekonomian nasional kedepan. Terkait dengan hal tersebut, saat ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan perkembangan besar terhadap peradaban manusia, salah satunya dalam dunia perdagangan dan pembayaran. Dalam dunia perdagangan, masyarakat telah mengenal e-commerce yang merupakan proses jual beli atau 1

2 pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet. Perdagangan elektronik memungkinkan penjual dan pembeli yang secara fisik terpisah melakukan transaksi perdagangan dalam berbagai mekanisme. Beberapa alasan masyarakat memilih jenis perdagangan ini adalah karena perdagangan elektronik lebih menguntungkan dari banyak sisi dibandingkan dengan perdagangan konvensional. Dari sisi produsen, keuntungan tersebut antara lain, dapat memperluas market place hingga ke pasar nasional dan internasional. Dengan kata lain, memperluas pasar yang akan berdampak pada peningkatan keuntungan. Selain itu, dengan capital outplay yang minim, sebuah perusahaan dapat secara mudah menemukan lebih banyak pelanggan, supplier yang lebih baik dan partner bisnis yang lebih cocok di seluruh dunia. Electronic Commerce juga dapat menurunkan biaya promosi, pendistribusian, penyimpanan produk dan mengurangi sejumlah biaya tambahan lainnya seperti sewa untuk gedung dan pelayanan pelanggan ( customer service). ( Endeshaw : 2007 ) Sejalan dengan produsen, konsumen pun merasakan keuntungan dari perdagangan elektronik ini. Antara lain, memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi selama 24 jam dalam sehari, kapanpun dan dimanapun. E- commerce juga dapat memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan karena dapat memiliih berbagai produk dari banyak vendor, menyediakan produk-produk dan jasa yang tidak mahal kepada pelanggan dengan cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat. Pelanggan juga dapat menerima

3 informasi relevan secara detail dalam hitungan detik dan memberi tempat bagi para pelanggan untuk berinteraksi dengan pelanggan lain di electronic community dan bertukar pikiran serta berbagai pengalaman. Selain itu E-commerce memudahkan persaingan yang pada akhirnya menghasilkan diskon secara substansial. ( Endeshaw : 2007 ) Kegiatan usaha E-commerce dapat dilakukan melalui apa yang disebut Application Service Provider ( ASP) yang biasanya menjadi sarana utama bagi pelaku usaha di bidang ini. ASP menyediakan disk space untuk disewa pengusaha untuk menawarkan produksinya. Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi E- commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus sehingga mengakibatkan implikasi pajak yang agak rumit dari kegiatan tersebut. Hal ini terjadi karena Transaksi elektronik antara e-merchant (pihak yang menawarkan barang atau jasa melalui internet) dengan e-customer, (pihak yang membeli barang atau jasa melalui internet) yang terjadi di dunia maya atau di internet pada umumnya berlangsung secara paperless transaction, sedangkan dokumen yang digunakan dalam transaksi tersebut bukanlah paper document, melainkan dokumen elektronik (digital document).transaksi tersebut bisa melalui chatting, video conference atau melalui e- mail. Kontrak melalui e-mail adalah salah satu kontrak on line yang sangat populer karena pengguna e-mail saat ini sangat banyak dan mendunia dengan biaya yang sangat murah dan waktu yang efisien. Di samping itu kontrak e-mail dapat dilakukan dengan penawaran barangnya diberikan atau diserahkan melalui situs web yang

4 memposting penawarannya, sedangkan penerimaannya dilakukan melalui e-mail. Kontrak melalui web dapat dilakukan dengan cara situs web seorang supplier (baik yang berlokasi di server supplier maupun diletakkan pada server pihak ketiga) memiliki diskripsi produk atau jasa dan satu seri halaman yang bersifat selfcontraction, yaitu dapat digunakan untuk membuat kontrak sendiri, yang memungkinkan pengunjung web untuk memesan produk atau jasa tersebut. Komponen yang paling penting dalam aplikasi e-commerce adalah e-payment (electronic payment) yang digunakan untuk mentransfer uang secara elektronik antar pihak. E-payment dapat mempercepat proses transaksi dan dapat menjual produk dengan harga yang lebih murah. Pihak yang terlibat dalam transaksi dapat mentransfer dan dapat menerima uang dari pihak lain kapanpun dan dimanapun. Disamping itu, e-payment juga dapat mendukung gerakan green technology dimana pemakaian kertas dapat dikurangi. Beberapa contoh electronic payment yang sudah dikenal di Indonesia antara lain, phone banking, internet banking, pembayaran dengan kartu kredit serta kartu debit/kartu ATM. Meskipun teknologi yang digunakan berbeda-beda, namun semua cara pembayaran elektronik tersebut selalu terkait langsung dengan rekening nasabah yang menggunakannya. Dalam hal ini setiap intsruksi pembayaran yang dilakukan nasabah dengan menggunakan salah satu cara pembayaran tersebut selalu memerlukan proses otorisasi, untuk kemudian akan dibebankan langsung ke rekening nasabah yang bersangkutan.

5 Saat ini mulai dikenal instrument pembayaran elektronis baru yang lebih praktis yaitu, electronic money atau e-money, yang karakteristiknya berbeda dengan pembayaran elektronis yang telah disebutkan sebelumnya, karena pembayaran menggunakan e-money tidak selalu memerlukan proses otorisasi untuk pembebanan rekening nasabah yang menggunakannya. Hal ini dikarenakan pada e-money tersebut telah terekam sejumlah nilai uang. Dengan karakteristik tersebut, pada prinsipinya seorang yang memiliki e-money sama dengan memili uang tunai. Hanya saja nilai uang tersebut dikonversikan dalam bentuk elektronik. ( Diakses dari www.kompas.tekno.com ) Menurut Bank Indonesia, dalam peraturan Bank Indonesia No.11/12/PBI/2009-Uang Electronic (E-money) yang dimaksud dengan uang elektronik adalah alat pembayaran yang memenuhi unsur-unsur, diantaranya adalah: 1. Diterbitkan atas dasar nilai yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit. 2. Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip. 3. Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan penerbit uang elektronik tersebut. 4. Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit merupakan simpanan sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan.

6 Dari pengertian di atas, peneliti menimpulkan bahwa uang elektronik adalah alat pembayaran tunai dimana nilai nominal tersimpan dalam sebuah chip (bisa chip tersimpan dalam sebuah kartu pembayaran) dan transaksinya bersifat off-line yaitu tidak mengeluarkan hubungan langsung dengan bank karena dana dalam uang elektronik tersebut bukan merupakan simpanan pengguna. Pengguna e-money sebagai alternatif alat pembayaran nontunai di beberapa Negara menunjukan adanya potensi yang cukup besar untuk mengurangi tingkat pertumbuhan pengguna uang tunai,kasusnya untuk pembayaran-pembayaran yang bersifat mikro sampai dengan ritel. Selama ini masyarakat sudah memiliki beberapa alat pembayaran seperti kartu debit, kartu kredit, dan lain-lain. Namun, ada satu lagi untuk pembayaran mikro yang belum tersentuh oleh teknologi, yaitu pembayaran transaksi dengan nominal yg kecil seperti untuk parkir, tol, tiket atau pembelajaran di convenience store. Pembayaran mikro ini karateristiknya melayani banyak orang, frekuensinya sering, sehingga membutuhkan pelayanan cepat. Di beberapa negara telah ada produk e-money seperti di Singapura untuk pembayaran MRT dan bus. Fenomena tersebut mendorong produsen-produsen dalam negeri untuk membuat produk sejenis. Di Indonesia terdapat sembilan penerbit yang telah mengeluarkan produk uang elektronik, lima diantaranya adalah bank dan empat lainnya lembaga non-bank. Kelima bank tersebut adalah Bank Central Asia (BCA), Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mega,dan Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta.Sisanya, empat lembaga keuangan non bank terdiri dari PT

7 Telkomsel, PT Telkom, PT Indosat dan PT. Finnet Indonesia ( diakses dari : www.bi.go.id ) Berdasarkan data Bank Indonesia, jumlah penggunaan e-money dalam transaksi e-commerce terus meningkat. Namun, pada tahun 2012 ini transaksi e- money paling besar untuk transportasi 67,8%, naik di Juli 2012 menjadi 82,4%. Sedangkan untuk transaksi belanja menggunakan e-money turun dari 31,5% menjadi 16,12 pada pertengahan tahun 2012 ( diakses dari www.infobanknews.com ). Namun Setidaknya, menurut Fred Davis ada tiga faktor yang mempengaruhi suatu teknologi baru yaitu manfaat atau perceived usefulness ( dimana pengguna yakin bahwa dengan menggunakan system ini akan meningkatkan kinerjanya), kemudahan pengguna atau perceived ease of use (pengguna yakin bahwa menggunakan system ini mudah dalam penggunaannya) dan niat menggunakan teknologi atau intention to use yang merupakan suatu keinginan seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu. Teori tersebut meggunakan model pendekatan penerimaan teknologi atau Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis et al Pada tahun 1989. Alasan penggunaan teori ini adalah karena kesderhanaan dan kemampuan menelaskan hubungan sebab akibat.( diakses dari : http://en.wikipedia.org/wiki/technology_acceptance_model ).

8 Berdasarkan gambaran tersebut, peneliti ingin mencoba meneliti penerimaan teknologi e-commerce pada masyarakat di Indonesia dan pengaruhnya terhadap profitabilitas sebuah perusahaan. Oleh Karena itu peneliti mengambil judul : Analisis Penerapan Perpajakan Pada PT XL Axiata TBK Atas Transaksi E- Commerce ( Perdagangan Online ) Tahun 2014 B. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Teknologi dikembangkan untuk memudahkan kehidupan manusia, menciptakan efisiensi dan memberikan keuntungan lainnya. Ketika suatu teknologi benar-benar ingin diadopsi oleh suatu masyarakat, hal ini menunjukkan bahwa teknologi tersebut berhasil meyakinkan masyarakat tentang manfaat dan kemudahannya yang dapat membantu pekerjaan menjadi lebih praktis. Ketika e-commerce diperkenalkan, masyarakat mulai menilai atau mengukur kualitas teknologi tersebut. Hal ini sangat berkaitan dengan apa yang dimiliki oleh teknologi tersebut, seberapa besar manfaat dan kemudahannya sehingga masyarakat mau beralih dari sesuatu yang telah lama mereka gunakan sehari-hari ke teknologi yang baru dikenal. Tingkat persaingan yang ada dalam industri perbankan yang cukup ketat tersebut membuat setiap perusahaan yang bermain di dalamnya berlomba menciptakan value yang terbaik bagi para nasabahnya. Pertumbuhan pasar yang

9 potensial ini ditanggapi oleh PT. XL Axiata dengan memberikan value added terhadap penggunanya. Salah satu tanggapan akan potensi sekaligus sebagai value added tersebut adalah dengan mengembangkan e-business, yakni e-commerce terhadap bisnis mereka. Dalam industri bisnis perbankan, e-commerce memiliki peranan karena membantu perusahaan pada aktivitas utama dan sebagai penunjang perusahaan. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi penelitian di atas. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah penerapan ketentuan pajak di PT XL Axiata pada transaksi E-commerce? C. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktisi Sebagai tambahan informasi mengenai penerapan pajak pada E-commerce. Bagi Perusahaan atau Instansi, melalui penelitian ini dapat memberikan pandangan pihak yang terkait mengenai kewaijban serta pengaruh penerapan dan tanggung jawab pajak terhadap transaksi-transaksi E-commerce. 2. Manfaat Akademis a. Bagi Pengembang Ilmu Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembuktian empiris mengenai seberapa besar perusahaan atau instansi taat dalam pelaksanaan penerapan pajak terhadap transaksi-transaksi E-commerce yang sudah berjalan.