BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kredit

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. gejala atau peristiwa tertentu. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

BAB II METODE PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasi (level of explanation), penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. akan dicapai dalam penelitian ini,

III. METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi pada Perusahaan Finance Se-

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana Kebon

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Menurut. Singarimbun&Efendi (1995) explanatory research adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. Tengah Kota Gorontalo sebagai lokasi penelitian. Hal ini didasarkan pada

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang valid, penelitian ini menggunakan survey dengan format deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah menyadari peranan usaha kecil terhadap pertumbuhan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kampar Timur dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Bank Sulut Cabang Limboto. Jl. Delianna Hippy

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, alasan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat explanatory research. Explanatory Research merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. tujuan dalam penelitian. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang mengkonsumsi produk minuman Teh Botol Sosro.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 GAMBARAN UMUM 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) Berangkat dari kondisi riil perkembangan koperasi yang masih cukup tertinggal dibandingkan dengan dua pelaku ekonomi lainnya (BUMN dan Swasta), Pemerintah mendirikan Lembaga Jaminan Kredit Koperasi (LJKK) pada tahun 1970 yang dalam perkembangannya diubah bentuk badan hukumnya menjadi Perusahaan Umum Pengembangan Keuangan Koperasi (Perum PKK) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 51 tanggal 23 Desember 1981, yang kemudian disempurnakan dengan PP No. 27 tanggal 31 Mei 1985. Seiring berjalannya waktu dan terkait dengan keberhasilan pelaksanaan fungsi dan tugas Perum PKK dalam mengembangkan koperasi melalui kegiatan penjaminan kredit, Pemerintah memperluas jangkauan pelayanan Perum PKK, menjadi tidak hanya terbatas pada koperasi, tetapi juga meliputi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah melalui PP No. 95 tanggal 07 November tahun 2000 dan sekaligus mengubah nama Perum PKK menjadi Perusahaan Umum Sarana Pengembangan Usaha (Perum Sarana). 47

48 Selanjutnya pada pertengahan Mei 2008, melalui Peraturan Pemerintah No. 41 tanggal 19 Mei 2008 Perum Sarana Pengembangan Usaha kembali diubah namanya menjadi Perum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo). Perubahan nama perusahaan tersebut terkait dengan perubahan bisnis perusahaan yang menjadi lebih fokus pada bisnis penjaminan kredit UMKM dan tidak lagi memberikan pinjaman langsung kepada UMKM melalui pola bagi hasil. Pada tahun 2008 ini juga, Pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden No. 2 tanggal 26 Januari 2008 tentang Lembaga Penjaminan. Untuk melaksanakan Peraturan Presiden tersebut, Pemerintah dalam hal ini Departemen Keuangan, Bapepam-LK mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 222/PMK.010/2008 tanggal 16 Desember 2008 tentang Perusahaan Penjaminan Kredit dan Perusahaan Penjaminan Ulang Kredit. Dengan regulasi dimaksud, maka Perum Jamkrindo wajib memiliki ijin usaha sebagai Perusahaan Penjaminan Kredit. Menindaklanjuti PMK tersebut, Menteri Keuangan menerbitkan Keputusan Menteri Nomor : KEP- 77/KM.10/2009 tanggal 22 April 2009 yang menetapkan izin usaha Perum Jamkrindo sebagai Perusahaan Penjaminan Kredit. Saat ini Perum Jamkrindo memiliki 17 kantor jaringan pelayanan yang melayani seluruh wilayah Indonesia.

49 3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan Dalam rangka pelaksanaan peran dan fungsi Perum Jamkrindo untuk meningkatkan peran serta UMKM dalam menunjang perekonomian nasional, maka Perum Jamkrindo menetapkan visi dan misi perusahaan sebagai berikut : a. Visi Perusahaan Menjadi perusahaan penjaminan kredit yang sehat, terkemuka dan terpercaya yang mampu mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi dalam perekonomian nasional. b. Misi Perusahaan 1. Melakukan kegiatan usaha penjaminan kredit dan bantuan konsultasi manajemen bagi pengembangan bisnis Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK). 2. Meningkatkan profesionalisme dalam pengelolaan perusahaan sehingga mampu berkembang, sekaligus memupuk keuntungan guna memberikan pelayanan prima yang lebih luas kepada UMKMK, mitra bisnis serta kemanfaatan bagi perusahaan. 3. Proaktif terhadap segala bentuk perubahan dan tetap memperhatikan kepentingan pihak-pihak terkait (stakeholder) sesuai prinsip bisnis yang sehat.

50 3.1.3 Maksud dan Tujuan Perusahaan Atas dasar visi, misi Perum Jamkrindo sebagaimana tersebut diatas, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41/2008 tanggal 19 Mei 2008, pemerintah menetapkan maksud dan tujuan pendirian Perum jamkrindo adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, dengan melaksanakan kegiatan penjaminan kredit bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi. 3.1.4 Budaya Perusahaan Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan mengembangkan budaya kerja untuk dijiwai oleh seluruh karyawan dalam setiap proses bisnis perusahaan yaitu sebagai berikut : a. Berorientasi kepada kepuasan konsumen. b. Proaktif terhadap perubahan lingkungan usaha. c. Bersikap jujur, berpikir positif dan berdedikasi tinggi. d. Bekerja tekun, berdisiplin dengan mengutamakan kepentingan perusahaan. e. Selalu meningkatkan profesionalisme demi pencapaian nilai tambah bagi perusahaan. 3.1.5 Kegiatan Perusahaan Dalam rangka mencapai maksud dan tujuan perum Jamkrindo menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan usaha sebagai berikut:

51 a. Melakukan penjaminan kredit baik tunai dan non tunai yang diberikan oleh bank atau badan usaha lain kepada Usaha Mikro, kecil, Menengah dan Koperasi. b. Melakukan penjaminan pembiayaan sewa guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen, pembiayaan pola bagi hasil yang diberikan oleh lembaga pembiayaan kepada Usaha Mikro, kecil, Menengah dan Koperasi. c. Melakukan penjaminan pembelian barang secara angsuran yang dilakukan oleh Usaha Mikro, kecil, Menengah dan Koperasi. d. Melakukan penjaminan syariah atas pembiayaan baik tunai dan non tunai ynag diberikan oleh bank atau badan usaha syariah kepada Usaha Mikro, kecil, Menengah dan Koperasi. e. Melakukan penjaminan atas transaksi kontrak jasa yang dilakukan Usaha Mikro, kecil, Menengah dan Koperasi. f. Memberikan bantuan konsultasi dan manajemen kepada Usaha Mikro, kecil, Menengah dan Koperasi. g. Melakukan kegiatan usaha lainnya, antara lain penjaminan kredit perorangan, jasa konsultasi dan jasa manajemen kepada Usaha Mikro, kecil, Menengah dan Koperasi yang sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.

52 Secara garis besar, kegiatan perusahaan dibagi tiga yaitu : 1. Penjaminan Kredit Penjaminan kredit adalah kegiatan pemberian jaminan atas pemenuhan kewajiban financial penerima kredit (terjamin) kepada penerima jaminan. Proses penjaminan kredit melibatkan sekurangkurangnya tiga pihak, yaitu badan usaha pemberi kredit yang dalam hal ini disebut penerima jaminan, debitur kredit yang dalam hal ini disebut terjamin,dan perusahaan penjamin kredit yang dalam hal ini disebut penjamin. Sifat dari penjaminan kredit adalah pengambilalihan atas resiko kegagalan terjamin dalam memenuhi kewajiban finansialnya kepada penerima jaminan, namun tidak menghilangkan kewajiban financial terjamin kepada penerima jaminan sampai penerima jaminan menyatakan kredit terjamin tersebut lunas. Penjaminan kredit diperlukan oleh penerima jaminan pada saat permohonan kredit dari terjamin dinyatakan layak oleh penerima jaminan akan tetapi belum memenuhi syarat administratif perkreditan perbankan, khususnya dari sisi pemenuhan kecukupan agunan. a. Penjaminan Kredit Umum Adalah penjaminan atas kredit yang diberikan oleh penerima jaminan kepada terjamin untuk keperluan tambahan Modal Kerja dan/atau investasi dalam rangka peningkatan dan

53 pengembangan usaha terjamin, yang proses penjaminannya dilakukaan secara kasus per kasus. b. Penjaminan Kredit Mikro Adalah penjaminan atas kredit yang diberikan oleh penerima jaminan kepada terjamin, pengusaha mikro dan kecil, untuk keperluan Modal Kerja dan/atau investasi dalam rangka peningkatan dan pengembangan usaha terjamin yang jumlah plafond kreditnya sesuai dengan ketentuan kredit mikro di penerima jaminan dan proses pengajuan penjaminannya dilakukan secara kolektif. c. Penjaminan Kredit Konstruksi dan Pengadaan Barang/Jasa Adalah penjaminan atas kredit yang diberikan oleh penerima jaminan kepada terjamin untuk keperluan modal kerja usaha jasa konstruksi dan pengadaan barang/jasa sesuai dengan kontrak kerjanya, yang sumber pengembaliannya berasal dari dana APBN/APBD/BUMN atau swasta nasional yang proses pengajuan penjaminannya dilakukan secara kolektif. d. Penjaminan Kredit Multiguna Adalah penjaminan atas kredit yang diberikan oleh penerima jaminan kepada terjamin, perorangan (pegawai tetap suatu perusahaan/instansi pemerintahan) baik yang penyalurannya dilakukan secara langsung maupun melalui lembaga lainnya, yang sumber pengembaliannya dengan cara memotong gaji

54 terjamin dan proses pengajuan penjaminannya dilakukan secara kolektif. e. Penjaminan Kredit Distribusi Barang Adalah penjaminan atas kredit/ penyaluran barang dari penerima jaminan (produsen barang) kepada terjamin yang mewajibkan terjamin untuk melunasi pembayaran dalam jangka waktu tertentu. f. Penjaminan Kredit Bank Garansi/Kontra Garansi Adalah pemberian jaminan dalam bentuk kontra garansi atas fasilitas Bank garansi yang diterbitkan oleh penerima jaminan kepada terjamin. g. Penjaminan Kredit Program Adalah penjaminan atas kredit/pembiayaan yang didasarkan atas penugasan Pemerintah kepada Perum Jamkrindo. 2. Bantuan Konsultasi Manajemen Sesuai dengan PP No. 41/2008 tanggal 19 Mei 2008, salah satu usaha yang dapat dijalankan oleh Perum Jamkrindo adalah memberikan bantuan konsultasi manajemen, baik pada saat sebelum proses penjaminan, dalam masa penjaminan maupun setelah masa penjaminan, dengan harapan bahwa usaha UMKM khususnya yang sedang dalam proses penjaminan Perum Jamkrindo dapat berjalan lancar sesuai dengan harapan dan dapat

55 menyelesaikan kewajiban-kewajiban finansialnya kepada pihak kreditur sesuai dengan jangka waktu yang diperjanjikan. 3. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Sebagai BUMN, sesuai dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor Per-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 perihal Program Kemitraan badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, Perum Jamkrindo mendapat penugasan dari pemerintah untuk melaksanakan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL) di wilayah kerja Perum jamkrindo. Program kemitraan tersebut meliputi penyaluran dana dalam bentuk pinjaman dan dana pembinaan (hibah) kepada mitra binaan (usaha kecil dan koperasi) untuk mendorong dan mengembangkan kegiatan usahanya agar menjadi tangguh dan mandiri sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sedangkan program bina Lingkungan merupakan program pemberdayaan kondisi social masyarakat dalam bentuk pemberian bantuan kepada masyarakat di sekitar wilayah kerja Perum Jamkrindo. 3.1.6 Struktur Organisasi Struktur organisasi Perum JAMKRINDO senantiasa disesuaikan dengan dinamika bisnis dan tuntutan pasar yang semakin kompetitif. Dengan demikian perusahaan dapat efisien dalam pencapaian tujuan

56 dan fleksibel terhadap perubahan lingkungan bisnis. Struktur organisasi Perum Jamkrindo pada tahun 2009 adalah sebagai berikut : a. Dewan Pengawas Jumlah Dewan Pengawas Perum Jamkrindo semula berjumlah 3 orang. Namun sejak diterbitkannya Keputusan Menteri Negara BUMN : KEP-195/MBU/2009 tanggal 17 September 2009 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Dewan Pengawas Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia, maka jumlahnya menjadi sebanyak 4 orang.

57 b. Direktur Utama Direksi Perum Jamkrindo berjumlah 4 (empat) orang yang kesemuanya diangkat oleh Menteri Negara BUMN, melalui Keputusan Menteri Negara BUMN. Tugas utama Direktur Utama adalah sebagai berikut : 1. Mengkoordinasikan, merumuskan dan menetapkan Rencana Jangka Panjang perusahaan (RJP) 5 (lima) tahun dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan pencapaian sasaran perusahaan secara tahunan. 2. Mengkoordinasikan, merumuskan dan menentukan garis-garis besar kebijakan kegiatan perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. 3. Mengkoordinasikan dan merumuskan tugas Direktur Keuangan, Direktur Penjaminan dan Direktur Pengembangan. 4. Mengkoordinasikan penyusunan dan menetapkan Laporan Kegiatan dan Laporan Keuangan Perusahaan. 5. Mengkoordinasikan dan menyelenggarakan rapat-rapat dengan Direksi, Dewan Pengawas, Rapat Pemilik Modal atau dengan pihak eksternal perusahaan. 6. Mengkoordinasikan rapat evaluasi bulanan dan rapat kerja nasional dalam rangka pencapaian target perusahaan dalam tahun berjalan.

58 7. Mengkoordinasikan dan menetapkan Program Kerja Pemeriksaan Internal Perusahaan Tahunan. c. Direktur Penjaminan Tugas utama Direktur Penjaminan adalah sebagai berikut : 1. Mengkoordinasikan, merumuskan dan menetapkan Rencana Jangka Panjang perusahaan (RJP) 5 (lima) tahun dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan pencapaian sasaran perusahaan secara tahunan di bidang penjaminan. 2. Mengkoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan operasional Direktorat Penjaminan. 3. Mengkoordinasikan dan mengikuti rapat-rapat Direksi, Dewan Pengawas, Rapat Pemilik Modal atau dengan pihak eksternal perusahaan. 4. Mengkoordinasikan penyusunan dan menetapkan laporan kegiatan dan atau keuangan perusahaan di bidang penjaminan kredit/ pembiayaan serta laporan kegiatan dan keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). 5. Merumuskan dan menetapkan materi kerjasama dalam rangka penjaminan kredit/ pembiayaan dan pemasaran, pengendalian, serta Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dengan pihak eksternal perusahaan.

59 6. Merumuskan dan menetapkan materi pembahasan dalam menentukan kebijakan perusahaan mengenai tariff Imbal Jasa Penjaminan dan PKBL. 7. Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan, peraturan-peraturan, program-program, sistem dan prosedur, laporan serta ketentuan-ketentuan di Direktorat Penjaminan. d. Direktur Keuangan Tugas utama Direktur keuangan adalah sebagai berikut : 1. Mengkoordinasikan, merumuskan dan menetapkan Rencana Jangka Panjang perusahaan (RJP) 5 (lima) tahun dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan pencapaian sasaran perusahaan secara tahunan di bidang keuangan/ investasi, akuntansi, SDM, administrasi umum dan pengelolaan gedung. 2. Mengkoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan Direktorat Keuangan yang meliputi kegiatan di bidang keuangan/ investasi, akuntansi, SDM, administrasi umum dan pengelolaan gedung. 3. Mengkoordinasikan dan mengikuti rapat-rapat Direksi, Dewan Pengawas, Rapat Pemilik Modal atau dengan pihak eksternal perusahaan. 4. Mengkoordinasikan penyusunan dan menetapkan laporan kegiatan dan atau keuangan perusahaan di bidang keuangan/

60 investasi, akuntansi, SDM, administrasi umum dan pengelolaan gedung. 5. Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan, peraturan-peraturan, program-program, sistem dan prosedur, laporan serta ketentuan-ketentuan di Direktorat Keuangan. 6. Mengendalikan sumber dana, pendayagunaan dana-dana yang ada dalam perusahaan agar dalam kondisi yang seimbang, ekonomis dan aman dalam mencapai tujuan perusahaan. 7. Mengkoordinasikan dan mengendalikan verivikasi pembayaran klaim dalam rangka memberikan persetujuan dan pembayaran klaim. 8. Mengkoordinasikan dan mengendalikan penagihan, penerimaan dan/atau pemungutan atas imbal jasa penjaminan, pendapatan pinjaman bagi hasil, pendapatan investasi, pendapatan piutang subrogasi dan pendapatan-pendapatan lainnya. e. Direktur Pengembangan Tugas utama Direktur Pengembangan adalah sebagai berikut : 1. Mengkoordinasikan, merumuskan dan menetapkan Rencana Jangka Panjang perusahaan (RJP) 5 (lima) tahun dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan pencapaian sasaran perusahaan secara tahunan di bidang perencanaan dan pengembangan

61 perusahaan, teknologi informasi, hukum, klaim dan piutang subrogasi. 2. Mengkoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan Direktorat Pengembangan yang meliputi kegiatan di bidang perencanaan dan pengembangan perusahaan, teknologi informasi, hukum, klaim dan piutang subrogasi. 3. Mengkoordinasikan dan mengikuti rapat-rapat Direksi, Dewan Pengawas, Rapat Pemilik Modal atau dengan pihak eksternal perusahaan. 4. Mengkoordinasikan penyusunan dan menetapkan laporan kegiatan dan atau keuangan perusahaan di bidang perencanaan dan pengembangan perusahaan, teknologi informasi, hukum, klaim dan piutang subrogasi. 5. Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan, peraturan-peraturan, program-program, sistem dan prosedur, laporan serta ketentuan-ketentuan di Direktorat Pengembangan. 6. Mengkoordinasikan dan mengendalikan penagihan piutang subrogasi baik melalui kegiatan internal maupun kerjasama dengan pihak eksternal perusahaan.

62 f. Komite Audit Komite Audit dibentuk oleh Dewan Pengawas dalam rangka membantu Dewan Pengawas dalam melaksanakan tugas-tugasnya, yaitu : 1. Mengevaluasi dan menilai efektivitas pelaksanaan audit oleh internal auditor maupun eksternal auditor dan melakukan review hasil audit untuk dilaporankan kepada Dewan Pengawas. 2. Melakukan pendalaman atas temuan strategis yang perlu mendapat perhatian Dewan Pengawas dan memberikan saran perbaikan serta tindak lanjut kepada Dewan Pengawas. 3. Memantau efektivitas sistem pengendalian manajemen. g. Satuan Pengawas Intern (SPI) Tugas SPI Perum Jamkrindo adalah sebagai berikut : 1. Melaksanakan pengelolaan, monitoring, evaluasi dan tindak lanjut atas hasil kinerja di bidang Satuan pengawas Intern sesuai dengan kebijaksanaan dan arahan direksi. 2. Mengkoordinasikan penyusunan pokok-pokok prosedur kerja (standard operating procedure) dalam kerangka pelaksanaan tugas dan pencapaian target yang telah ditetapkan di bidang Satuan Pengawas Intern. 3. Mengkoordinasikan pemeriksaan baik pemeriksaan umum maupun pemeriksaan khusus.

63 4. Mengkoordinasikan dan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) kepada Direktur Utama untuk mendapat arahan/ keputusan atas laporan tersebut. 3.2 DESAIN PENELITIAN 3.2.1 Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada selama 4 bulan mulai bulan Februari s/d bulan Mei 2011pada Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia Kantor Cabang Jakarta (Perum Jamkrindo). Jl. Taman Margasatwa Kav. B No. 26, Ragunan Jakarta Selatan. 3.2.2. Metode Penelitian Metode penelitian menurut tingkat eksplanasi (penjelasan)nya dibagi menjadi tiga jenis: (1) metode penelitian deskriptif, yaitu metode penelitian yang bersifat untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain; (2) metode penelitian komparatif, adalah suatu metode yang bersifat membandingkan dari suatu variabel untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda; dan (3) metode penelitian asosiatif/hubungan, yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode ini berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala/peristiwa.(sugiyono;2000,10-11).terdapat 3 (tiga) jenis

64 hubungan antar variable yaitu simetris, kausal/sebab akibat, dan interaktif/resiprokal. Dikarenakan penelitian ini berusaha untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai Perum JAMKRINDO, maka metode yang digunakan adalah mengacu pada metode asosiatif kausal/ sebab seperti yang telah dijelaskan pengertiannya tersebut di atas. 3.3 HIPOTESIS Menurut Umar (2005;168) hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat menuntun/mengarahkan ke penyelelidikan selanjutnya. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Pada dasarnya hipotesis merupakan anggapan yang mungkin benar dan sering dipergunakan untuk dasar pembuatan keputusan, pemecahan masalah atau untuk dasar penelitian lebih lanjut. 3.3.1 Pernyataan Hipotesis Berdasarkan landasan teori maka hipotesis atas penelitian skripsi ini adalah diduga terdapat pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai Perum JAMKRINDO. Rumusan hipotesis statistik yang diajukan adalah adalah sebagai berikut:

65 Ho: ρ=0 Tidak terdapat pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai PERUM JAMKRINDO (jika r hitung r tabel pada tingkat signifikansi 5 %). H 1 :ρ 0 Terdapat pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai PERUM JAMKRINDO (jika r hitung r tabel pada tingkat signifikansi 5 %). 3.3.2 Tingkat Signifikansi Tingkat signifikansi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 0,05 atau 5%, karena cukup ketat untuk mewakili hubungan antar variable yang diuji. Tingkat signifikansi sebesar 0,05 atau 5% itu berarti kemungkinan toleransi kesalahan dari penarikan kesimpulan dapat diterima adalah 5% yang diuji dengan satu sisi dan memilih probabilitas 95%. Dan derajat kebebasan yang digunakan df = n-2 dengan nilai n =25 3.4 VARIABEL PENELITIAN Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono; 2006: 38) Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yaitu :

66 1. Variabel independen (variabel bebas) Merupakan variable yang mempengaruhi vaiabel lain biasa disebut variabel X. Dalam penelitian ini variable bebasnya adalah Pendidikan dan Latihan (diklat). 2. Variabel dependen (variabel terikat) Merupakan variable yang dipengaruhi oleh variable lain. Biasa disebut variabel Y. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah kinerja pegawai. 3.5 DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL Defenisi operasional variabel adalah merubah konsep-konsep yang berupa kerangka menjadi kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati, dapat diuji kebenarannya oleh orang lain. Adapun defenisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 3.5.1 Variabel Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dan pelatihan adalah seluruh kegiatan yang didesain untuk membantu meningkatkan karyawan memperoleh pengetahuan dan keterampilan, serta meningkatkan sikap dan perilaku yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik yang sekarang menjadi tanggung jawabnya sehingga tujuan organisasi atau perusahaan dapat tercapai. (Soebagio, 2002:37). Adapun indikator-indikator variabel Pendidikan dan Pelatihan yang dijadikan acuan dalam kuisioner sebagai berikut :

67 1. Frekuensi pendidikan dan pelatihan yang diikuti oleh Pegawai Perum JAMKRINDO 2. Ketepatan jadwal dan kehadiran peserta pendidikan dan pelatihan serta partisipasi aktif peserta 3. Persyaratan mengikuti pendidikan dan pelatihan 4. Kesesuaian materi dengan kebutuhan pekerjaan di Perum JAMKRINDO 5. Kesesuaian materi dengan tujuan peningkatan kompetensi serta keterampilan pegawai Perum JAMKRINDO 6. Penguasaan dan penyampaian materi oleh instruktur Pendidikan dan Pelatihan 7. Kelengkapan fasilitas/peralatan pendidikan dan pelatihan 8. Dampak pendidikan dan pelatihan terhadap pelaksanaan tugas pegawai Perum JAMKRINDO 3.5.2 Variabel Kinerja Pegawai Kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja seseorang atau kelompok selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standart, target/sasaran,atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama. (Umar Husin, 2008:209) Pada penulisan skripsi ini dalam menganalisa kinerja pegawai PERUM JAMKRINDO digunakan lembar penilaian standar kinerja pegawai yang ditetapkan oleh Manajemen PERUM

68 JAMKRINDO, yang ditandatangani oleh kepala kantor. Indikatorindikator yang menjadi acuan penilaian kinerja adalah sebagai berikut : 1. Produktifitas kerja 2. Kualitas kerja 3. Inisiatif 4. Penguasaan pekerjaan 5. Penyesuaian diri terhadap tuntutan tugas 6. Kedisiplinan 7. Tanggung jawab 8. Kemauan belajar 9. Kreatifitas 10. Komitmen 11. Loyalitas 12. Kerjasama Tabel III.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Indikator-indikator Skala Penelitian 1 2 4 5 Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dan pelatihan adalah seluruh kegiatan yang didesain untuk membantu meningkatkan (x) karyawan memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta meningkatkan sikap dan perilaku yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik yang sekarang menjadi tanggung jawabnya sehingga tujuan organisasi atau perusahaan dapat tercapai. 1. Frekuensi pendidikan dan pelatihan yang diikuti oleh Pegawai Perum Jamkrindo. 2. Ketepatan jadwal dan kehadiran peserta pendidikan dan pelatihan serta partisipasi aktif peserta. 3. Persyaratan mengikuti pendidikan dan pelatihan 4. Kesesuain materi dengan kebutuhan pekerjaan di Perum Jamkrindo 5. Kesesuaian materi dengan tujuan peningkatan kompetensi serta keterampilan pegawai Perum Jamkrindo

69 Kinerja Pegawai (Y) Kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja seseorang atau kelompok selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standart, target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama. 6. Penguasaan dan penyampaian materi oleh instruktur Pendidikan dan pelatihan 7. Kelengkapan fasilitas/peralatan pendidikan dan pelatihan 8. Dampak pendidikan dan pelatihan terhadap pelaksanaan tugas Pegawai Perum Jamkrindo 1. Produktifitas Kerja 2. Kualitas Kerja 3. Inisiatif 4. Penguasaan pekerjaan 5. Penyesuaian diri terhadap tuntutan tugas 6. Kedisiplinan 7. Tanggung jawab 8. Kemauan belajar 9. Kreatifitas 10. Komitmen 11. Loyalitas 12. Kerjasama 3.6 METODE PENGUMPULAN DATA 3.6.1 Kuisioner (angket) Menurut Arikunto (2002;236) angket atau kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai Pendidikan dan Latihan pegawai Perum JAMKRINDO.Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dengan 5 option jawaban.option jawaban dengan skor 1,2,3, 4 dan 5. 3.6.2 Telaah Dokumen Penilaian Kinerja Pegawai Suharsimi Arikunto (2002:236) mendefinisikan bahwa metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa arsip, catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, surat

70 keputusan,agenda, dan sebagainya.telaah ini digunakan untuk memperoleh data mengenai data kinerja pegawai 2009-2010 melalui lembar penilaian kinerja pegawai yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Perum JAMKRINDO. Dokumen penilaian kinerja pegawai Perum JAMKRINDO ini telah dikonversi dalam nilai 1,2,3.4 dan 5. 3.7 METODE ANALISIS DATA Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif. Menurut Margono, S.(2005:105) penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. Penelitian kuantitatif menggunakan statistik sebagai alat untuk menguji hipotesis. Penelitian ini menggunakan dua jenis statistik, yaitu : 3.7.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk menganalis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2006: 207-208). Statistik ini dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik responden.dan untuk keperluan ini digunakan tabel penyajian data, distribusi frekuensi, median, rata-rata, dan standar deviasi dari masing-masing kelompok variabel.

71 3.7.2 Statistik Inferensial Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2006: 209). a. Analisis uji persyaratan data Menurut Ghozali (2005) uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi variabel berdistribusi normal atau tidak. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah variabel berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Dalam penelitian ini Peneliti menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) uji yang digunakan untuk menguji dua sampel bebas (independen). b. Analisis Uji Hipotesis Untuk menganalisis pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai, maka analisis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana. 3.7.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen a. Uji Validasi Uji kualitas terhadap instrumen yang dipaki untuk mengukur variabel penelitian perlu dilakukan sebelum melakukan analisa terhadap pokok masalah. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur (Riduwan, 2005: 109). Untuk menguji validitas alat ukur, dengan

72 menggunakan rumus Pearson Product-Moment yang terdapat dalam pengolah data SPSS. Jika instrumen itu valid, maka kriteria yang digunakan atau batas minimum suatu instrumen/angket atau bahas tes dinyatakan Valid atau dianggap memenuhi syarat, jika harga koefisien r hitung 0,300 (sudarmanto, 2005: 88). b. Uji Reliabilitas Jika alat ukur telah dinyatakan valid, selanjutnya realibilitas alat ukur tersebut diuji. Realibilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data yang tidak bersifat tendensius atau mengarahkan responden untuk memilih jawabanjawaban tertentu (Sudarmanto, 2005: 89). Menurut Malhotra (1999: 282) jika koefisien alpa > 0,600 mengindikasikan konsisten internal reliabilitas alat ukur yang baik. Konsistensi internal reliabilitas adalah sebuah pendekatan untuk menilai konsistensi internal kumpulan butir ketika beberapa butir dijumlahkan sehingga menghasilkan total nilai (skor) untuk pengukuran (Malhotra, 1999: 282). Untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bentuk skala 1-5 menggunakan teknik dari Cronbach dalam penelitian ini menggunakan alat bantu pengolah data SPSS.

73 3.7.4 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis parametik yaitu uji normalitas data populasi (Sudarmanto, 2005: 105; Riduwan 2006: 179; dan umar, 2003: 144). Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan statistik Kolmogorov-Smirnov. Alat uji ini biasa disebut dengan uji K-S yang tersedia dalam program SPSS dengan menggunakan fungsi Explore. Uji normalitas sampel baik yang menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov maupun Shapiro-Wilk menghasilkan besaran statistik dan taraf kepercayaan (Significance Level), jika ditemukan besaran 0.000 atau jauh lebih kecil dari taraf kepercayaan yang ditentukan, misalkan 0.05, maka besaran ini menunjukan bahwa data sampel berdistribusi normal (Amir, 2006: 22). b. Uji Homogenitas Uji homogenitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data sampel diperoleh dari populasi yang bervarians homogen ataukah tidak (Sudarmanto, 2005: 114). Besaran signifikansi jika lebih besar dari kriteria yang ditetapkan (Sig. > 0.05), maka hal ini memberikan arti bahwa variasi tersebut adalah sama atau homogen (Amir, 2006: 73). Jika variansi homogen, maka dapat dikatakan bahwa sampel tersebut berasal dari populasi yang sama.

74 Uji homogenitas ini menggunakan fungsi Explore pada Test of Homogeneity of variance yang terdapat pada program SPSS. Untuk melakukan pengujian homogenitas populasi penelitian diperlukan hipotesis sebagai berikut: Ho Ha : Data populasi bervarian homogen : Data populasi tidak bervariasi homogin Untuk menyatakan apakah data berasal dari populasi yang bervarian homogin atau tidak homogin, ada dua alternatif ukuran yang dapat digunakan untuk menerima atau menolak Ho, yaitu: 1. Menggunakan nilai signifikan. Tingkat alpha harus ditetapkan sebelumnya, misalnya α =0.05. Kriteria yang digunakan yaitu : Ho diterima apabila nilai Significancy > dari tingkat alpha yang ditetapkan. H1 ditolak apabila nilai Significancy < dari tingkat alpha yang ditetapkan. Apabila nilai Significancy (p value) > alpha yang ditetapkan, maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berasal dari populasi yang bervariasi homogin. 2. Menggunakan nilai koefisien F levene. Apabila ukuran ini yang digunakan maka nilai koefisien F levene tersebut harus dibandingkan dengan nilai kritis F pada tabel. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu : Ho ditolak bila harga koefisien F levene > nilai kritis F pada tabel df1 dan df2. H1 diterima bila harga koefisien F levene

75 nilai kritis F tabel pada df1 dan df2 yang sesuai (Sudarmanto, 2005: 123). 3.7.5 Uji Linieritas Garis Regresi Uji linieritas garis regresi ini digunakan untuk mengambil keputusan dalam memilih model regresi yang akan digunakan. Banyak model regresi yang dapat dipilih, antara lain model linier, model kuadratik, model kubik, dan lain-lain. Jika yang akan dipilih adalah model regresi linier, maka lebih dahulu perlu dilakukan uji linieritas garis regresinya. Uji asumsi linieritas garis regresi ini berkaitan dengan suatu pembuktian apakah model garis linier yang ditetapkan benar-benar sesuai dengan keadaannya ataukah tidak (Sudarmanto, 2005: 125). Sebagaimana pengujian-pengujian sebelumnya, untuk melakukan uji linieritas garis regresi juga diperlukan hipotesis. Hipotesis yang digunakan untuk menguji linieritas garis regresi tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut: Ho : Model regresi berbentuk linier H1 : Model regresi berbentuk non - linier Analisis regresi linear adalah suatu analisis statistic yang dipakai untuk menentukan hubungan fungsional dua variabel.tujuan akhirnya biasanya untuk meramalkan atau menduga nilai dari suatu variabel

76 lainnya. Dalam hal ini analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan fungsional antara variabel X (pendidikan dan pelatihan) dengan variabel Y (kinerja pegawai). Tujuan akhirnya adalah ingin melihat seberapa besar pengaruh kinerja pegawai yang disebabkan oleh kenaikan atau penurunan kualitas pendidikan dan pelatihan pegawai. Rumus analisis regresi adalah : Y a bx b n. n. XY X. X 2 X. 2. Y Keterangan : y = kinerja pegawai x = pendidikan dan pelatihan a = konstanta b = koefisien regresi n = jumlah data Untuk melihat kesalahan baku dari persamaan regresi (Se), koefisien regresi (Sb) dan Konstanta (Sa) adalah : ݕݔ ݕ ଶݕ ඥ = 2 = ට ݔ ଶ ( ௫)మ Keterangan :

77 Se = kesalahan standar estimasi Sb = kesalahan standar koefisien N = jumlah data Untuk mengetahui apakah pendidikan dan pelatihan mempengaruhi kinerja pegawai maka perlu dilakukan suatu tes yang dinamakan uji t yaitu : =ݐ Keputusan pada uji t ini diambil dengan membadingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika t hitung lebih kecil daripada t tabel maka keputusan menerima Ho. Sebaliknya, jika t hitung lebih besar dari t tabel maka keputusan menolak Ho dan menerima Ha Kesimpulan dibuat berdasarkan keputusan yang diambil. Jika keputusan menerima Ho, kesimpulannya tidak terdapat pengaruh positif antara variabel satu dengan yang lain. Sebaliknya jika keputusan menolak Ho dan menerima Ha, kesimpulannya adalah terdapat pengaruh positif antara variabel satu dengan yang lain. Menurut Trihendradi (2005: 77) analisa korelasi akan mencari derajat keeratan hubungan dan arah hubungan. Nilai korelasi berada dalam rentang 0 sampai 1 atau 0 sampai -1. Tanda positif dan negatif menunjukan arah hubungan. Tanda positif menunjukan arah perubahan yang sama. Jika satu variabel naik, maka variable yang lain juga naik, sedangkan tanda negatif menunjukan arah perubahan yang berlawanan. Jika satu variabel

78 naik, variabel yang lai malah turun ( Trihendradi, 2005: 77). Apabila nilai r = -1 artinya korelasi negatif sempurna; r =0 artinya tidak ada korelasi; dan r = +1 berarti korelasinya sangat kuat (Riduwan, 2006: 280). Arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel III.3 di bawah. Interpretasi nilai r sebagai berikut : Tabel III.2 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.80 1.000 Sangat Setuju 0.60 0.799 Setuju 0.40 0.599 Kurang Setuju 0.20 0.399 Tidak Setuju 0.00 0.199 Sangat Tidak setuju Sumber : Riduwan. 2006. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta. Hal: 280 Dalam perhitungan penulis menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science) yang merupakan sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan cukup tinggi serta system manajemen data dengan cara pengoperasian yang cukup sederhana sehingga mudah untuk dipahami.