PERSEPSI MASYARAKAT DESA PEMEKARAN DALAM PROSES PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN LIRIK KABUPATEN INDRAGIRI HULU ARTIKEL

dokumen-dokumen yang mirip
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL

STUDI PENERAPAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN (PPIP) DI KECAMATAN KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT

MUARALABUH SERVICES MARKET AREA BEFORE AND AFTER MOVED LOCATIONS IN SUNGAI PAGU SUB DISTRICT SOLOK SOUTH RIVER by:

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN

by : Muhammad Alfi* Helfia Edial** Afrital Rezki**

ABSTRAK. Kata Kunci: Persepsi Masyarakat tentang perusahaan air minum daerah (PDAM)

TIPOLOGI DESA BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL

STUDI TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP MASYARAKAT TANI DI JORONG KAYU MERANTING KECAMATAN LINTAU BUO UTARA

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH DI NAGARI KOTO BARU KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

Oleh. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar 2,3

FAKROR PENYEBAB RENDAHNYA HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VIII DI SMP N 31 PADANG

STUDY OF PUBLIC AWARENESS IN KEEPING OF ENVIRONMENTAL HEALTH IN SUB DISTRICT OF TABIANG BANDA GADANG DISTRICT OF NANGGALO PADANG CITY

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL

JURNAL. Reni

PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DESA PONDOK PANJANG KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat.penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk masyarakat ditingkat

MOTIVASI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN STUDI DI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG. Oleh: YULIANI 57617/2010

PERCEPTION OF PUBLIC ABOUT ATTRACTIONS LAKE OF GREEN IN BUKIT BUAL VILLAGE KOTO VII DISTRIK SIJUNJUNG REGION

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

OLEH : KHAIRUN NISAQ NPM

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG PENGEMBANGAN KARIER DI KELAS XI SMA N 2 BAYANG

LENI EXTRISNAWELI NPM

PROFIL BENTUK KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By:

SOCIOECONOMIC STUDIES SOCIETY BEFORE AND AFTER EXPANSION PADANG BINTUNGAN VILLAGE NAGARI SIALANG GAUNG KOTO BARU DISTRICT DHARMASRAYA REGION

STRATEGI PETANI DALAM PENINGKATAN HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI JORONG SAWAH KAREH KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR

STRATEGI PETANI DALAM PENINGKATAN HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI NAGARI BALIMBING KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR JURNAL

PERSEPSI SISWA TENTANG LAYANAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA YANG DIBERIKAN GURU BK SMAN 1 KUBUNG

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL

PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VII TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN

PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

TINJAUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 2 BAYANG KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN:

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANJARMASIN. Abstract

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

illryw Elvi Zuriyani,lV.Si s':

PDK18V2N12016 KEPUASAN MAHASISWA BERDASARKAN KINERJA DOSEN DALAM PROSES PERKULIAHAN DI FKIP JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SILIWANGI

EFFECT OF INCOME PARENTS AND MOTIVATION TO LEARN LEARNING OUTCOMES IN CLASS VIII SUBJECT IN IPS SMP N 9 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN By :

PERSEPSI GURU TERHADAP PELAYANAN ADMINISTRATIF PEGAWAI TATA USAHA DI SMP NEGERI KECAMATAN KOTO TANGAH

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PELAYANAN ADMINISTRASI PEGAWAI BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN (BAAK) DI UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN GUNUNG TUJUH KERINCI ARTIKEL ILMIAH

Fetrianis Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP ABSTRACS

Edu Geography

KONDISI MASYARAKAT YANG MENGKONVERSI LAHAN PERTANIAN DI NAGARI SUNGAI NANAM KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL

EKSPEKTASI MAHASISWA TERHADAP LAYANAN AKADEMIK UNTUK MENCIPTAKAN KEPUASAN MAHASISWA PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TERBUKA

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN BARU TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA SAUREINU KECAMATAN SIPORA SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI JURNAL

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

STUDI PEMANFAATAN INTERNET DALAM PROSES PENULISAN SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL FT-UNP

E-JURNAL. Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar. Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) WINDA AGUSTIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

STUDI KESESUAIAN TATA RUANG PASAR TRADISIONAL SITEBA KECAMATAN NANGGALO KOTA PADANG. Oleh : Dina Sulvianti*Bakaruddin**Erna Juita**

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 WATES TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLABASKET

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH

STUDY OF THE FAMILY HOPE PROGRAM IN AUR BEGALUNG TALAOK VILLAGE, BAYANG SUB DISTRICT, PESISIR SELATAN REGENCY, WEST SUMATERA PROVINCE

KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM

Keywords : Condition, Social Economy, Income, Education, Needs, Casual Worker

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika

2 Eksternal a. Faktor Keluarga 77,62% Tinggi b. Faktor Sekolah 78,45% Tinggi c. Faktor Masyarakat 78,01% Tinggi Rata-rata 78,03% Tinggi

STUDI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PASCA GEMPA TAHUN 2010 DI DESA SAUMANGANYA KECAMATAN PAGAI UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMPN 3 X KOTO SINGKARAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR ARTIKEL ILMIAH

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN KARTU KELUARGA PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DI KABUPATEN LANDAK

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI PADI SAWAH DI NAGARI GARAGAHAN KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

STUDI TENTANG KESEHATAN PERMUKIMAN PENDUDUK DI JORONG BALAI OLI KECAMATANGUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK JURNAL

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

PERCEPTION IN THE NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT PROGRAM PNPM MANDIRI TO ERADICATE POVERTY IN KENAGARIAN PADUKUAN SALAK DHARMASRAYA KOTO SUBDISTRICT

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KENAGARIAN KAMBANG TIMUR KECAMATAN LENGAYANG. JURNAL

ANALYSIS INCOME OF PAPAYA CALIFORNIA IN NAGARI KAPELGAM KOTO BERAPAK KECAMATAN BAYANG DISTRICT COASTAL PESISIR.

PERSEPSI GURU TENTANG PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN DI KOTA PADANG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH

By: Efni *Yeni Erita**Nefilinda*** Geography Education Students STKIP PGRI West Sumatra * Lecturer in Geography Education STKIP PGRI West Sumatra **

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KINERJA PELAYANAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI. Oleh :

JURNAL. Oleh : WIWITRI ELMALIZA

KINERJA PEGAWAI DINAS PASAR KOTA PADANG

Penulis. Ladyanst Berchah Pitoewas Hermi Yanzi. Penyunting Holilulloh

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PENGINAPAN KURNIA PASIR PENGARAIAN

PERSEPSI GURU TENTANG KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH SD NEGERI KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

The Potential of Region Air Pacah in Supporting Development in Government Center and Office Building Padang city By :

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TERHADAP KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI I KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN JURUSAN GIZI POLTEKKES NEGERI KENDARI.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRODUKSI PADI SAWAH DI KECAMATAN SUNGAI PAGU KABUPATEN SOLOK SELATAN

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KONTRIBUSI KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS VIII MTsN 01 PADANG ABSTRACT

BAB I. PENDAHULUAN. penerimaan pemerintah (Nurcholis, 2006). Ada beberapa jenis desentralisasi

PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG

Transkripsi:

1 PERSEPSI MASYARAKAT DESA PEMEKARAN DALAM PROSES PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN LIRIK KABUPATEN INDRAGIRI HULU ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1) Oleh RIDHANO PRATAMA 10030261 Pembimbing I Pembimbing II Erna Juita, S.Pd., M.Si Elvi Zuriyani, S.Si., M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016

2

3 PERCEPTION PUBLIC OF VILLAGE EXPANSION IN THE PROCESS PUBLIC SERVICES IN LIRIK DISTRICT OF HULU INDRAGIRI By : Ridhano Pratama 1 Erna Juita 2 Elvi Zuriyani 3 1.the geography education student of STKIP PGRI Sumatera Barat. 2,3 the lecturer at geography department of STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This study aimed to obtain information and analyze data on: 1) perception public of village expansion in public services of health, 2) public of village expansion in public services of government and 3) perceptions of village expansion in public services of education in Lirik district Indragiri Hulu. This type of research is descriptive. The study population is all households in the village sub-district division Lirik consisting of three villages with 723 households. Samples were taken by proportional random sampling with a proportion of 10% to obtain 103 households. The research found that: (1) perception public service of health was in good criterion with the percentage of 66.60%, (2) perception public service of government was in good criteria with the percentage of 63.37% and ( 3) perception public service of education are in good criterion well with the percentage of 64.77% Key words: perceptioan, public sevice, health, government, education, 1

2 PENDAHULUAN Pemekaran wilayah dipandang sebagai sebuah terobosan untuk mempercepat pembangunan melalui peningkatan kualitas dan kemudahan memperoleh pelayanan bagi masyarakat. Salah satu upaya tersebut adalah pembentukan wilayah otonom baru, yang dikenal dengan pemekaran wilayah. Walaupun dalam fakta yang ada pemekaran wilayah terkadang melahirkan masalah baru, sehingga optimalisasi pelayanan sebagaimana salah satu tujuan pemekaran wilayah tidak dapat terlaksana dengan baik. Salah satu cara untuk menjalankan otonomi daerah tersebut adalah melalui pembentukan daerah. UUD 1945 mengatur bahwa wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi dibagi atas kabupaten/kota yang masing-masing mempunyai pemerintahan daerah untuk menjalankan otonomi daerah seluas-luasnya. UUD 1945 tidak mengatur perihal wilayah atau pemekaran wilayah secara khusus, namun disebutkan dalam pasal 188 ayat (1) bahwa: Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahandaerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang." Selanjutnya, pada ayat (2) pasal yang sama tercantum kalimat berikut. 1) Negara mengakui dan menghormati kesatuankesatuan masyarakat hukum adat beserta hakhak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Repuplik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang. Pasal 4 ayat (3) UU 32 Tahun tentang Pemerintahan Wilayah berbunyi: Pembentukan daerah dapat berupa penggabungan daerah atau bagian wilayah yang bersandingan atau pemekaran dari satu daerah menjadi dua daerah atau lebih". Pemberian otonomi daerah mengandung arti bahwa, setiap daerah diberi kewenangan untuk menyelenggarakan bidang pemerintahan yang nyata diperlukan, pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik. Kondisi ideal di atas tidak terjadi dalam realitasnya. Dalam 10 tahun terakhir ini, tidak semua daerah hasil pemekaran menghasilkan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebaliknya, pemekaran wilayah memunculkan raja-raja kecil daerah. Bahkan terjadi konflik di wilayah perbatasan yang akibatnya menghambat upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hingga awal tahun 2014, Departemen Dalam Negeri telah menerima usulan pembentukan sebanyak 2l provinsi baru dan 94 kabupaten/ kota, selama kurun waktu 2008-2014. Departemen Dalam Negeri dalam evaluasinya menyebutkan 104 daerah (lima provinsi, 97 kabupaten) pemekaran yang terjadi dari tahun 2000 sampai 2004, sekitar 76 diantaranya masih bermasalah. Berbagai macam masalah yang timbul, dari mulai aset daerah induk yang belum diserahkan ke wilayah pemekaran sampai letak ibu kota yang masih belum pasti. Penjelasan pada awal 2005 dari Depdagri, beberapa persoalan yang muncul diantaranya, ada 87,71% daerah induk belum menyelesaikan P3D (Pembiayaan, Personil, Peralatan dan Dokumen), kemudian, 79% daerah otonomi baru belum memiliki batas wilayah yang jelas. Selanjutnya, 89,48% wilayah induk belum memberikan dukungan dana kepada wilayah otonomi baru dan 84,2% pegawai negeri sipil (PNS) sulit dipindahkan dari wilayah induk ke wilayah pemekaran. Hasil penelitian Badan Dunia untuk Program Pembangunan (United Nations Development Program-LINDP) dan Bappenas menemukan setelah lima tahun dimekarkan, kondisi daerah otonom baru masih berada di bawah kondisi daerah induk dan daerah kontrol. Penduduk miskin menjadi terkonsentrasi di daerah otonom baru. Hasil UNDP dan Bappenas menyebutkan, kondisi daerah-daerah pemekaran lebih buruk dibandingkan dengan daerah induk. Untuk itu, pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota harus berperan aktif mempersiapkan pemekaran, sehingga objektif dan rasional, sehingga pemekaran bisa menjadi momentum bagi provinsi untuk menata ulang perwilayahannya serta perluasan dan pemekaran wilayah benar-benar atas pertimbangan yang matang. Hal ini perlu dicermati agar semangat perluasan dan pemekaran wilayah tidak hanya sekedar kepentingan "sesaat" atau keinginan kelompok ataupun kepentingan politik, termasuk hanya sekedar bagi-bagi kekuasaan sebagaimana yang beredar luas di tengah masyarakat. Menurut Fitzmmos dalam (Sinambela, 2010:7) terdapat lima indikator pelayanan publik, yaitu reability yang ditandai pemberian pelayanan yang tepat dan benar; tangibles yang ditandai dengan penyediaan yang memadai sumber daya manusia dan sumber daya lainnya; responsiveness yang ditandai dengan keinginan melayani konsumen dengan cepat; assurance yang ditandai tingkat perhatian terhadap etika dan moral dalam memberikan pelayanan, dan empaty yang ditandai dengan tingkat kemauan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen.

3 Peningkatan kualitas pelayanan pada masyarakat dalam menghadapi era globalisasi sangat memerlukan sebuah strategi, mulai dari strategi perancangan pelayanan prima menajemen kualitas modern hingga kepada implementasi dari rancangan terhadap konsep pelayanan publik yang baik, sehingga penyelengaraan pemerintahan dalam hal administratif tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam konsep administrasi publik modern, pemberian pelayanan kepada masyarakat tidak harus dilakukan oleh pemerintah, akan tetapi pemerintahan bekerjasama dengan mengembangkan kemitraan, baik dengan kelompok swasta maupun perorangan. Kecamatan Lirik merupakan salah satu kecamatan yang berada pada wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hulu, dengan luas wilayah 596,00 Km2. Kondisi seperti inilah yang menjadi alasan salah satu faktor terbentuknya pemekaran wilayah di Kabupaten Indragiri Hulu. Dalam konteks pemekaran daerah, konsep pelayanan publik yang baik menjadi salah satu faktor utama dalam penyelenggaraan administrasi publik, hal inilah yang menjadi permasalahan utama dalam pemekaran wilayah, dimana pelayanan publiknya masih bisa dikatakan belum baik dan sesuai dengan visi misi dari wilayah pemekaran tersebut. Berdasarkan observasi awal di Kecamatan Lirik, masyarakat kurang puas tentang pelayanan publik yang ada diberikan oleh pemerintahan Kecamatan Lirik, terutama yang berkaitan dengan pelayanan di kantor-kantor pemerintah. Masyarakat menganggap, pegawai yang bekerja di kantor pemerintahan belum sepenuh hati dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, walaupun pemerintah telah melengkapi sarana prasarana pelayanan, seperti puskesmas pembantu, sekolah dan membangun kantor desa pada masing-masing desa pemekaran. Adanya perbedaan persepsi antara masyarakat pemerintah tentang pemekaran desa ini karena besarnya harapan masyarakat mendapatkan pelayanan publik dari pemerintah. Tujuan penelitian adalah mendapatkan informasi dan menganalisis tentang: 1) Persepsi masyarakat desa pemekaran dalam proses pelayanan publik bidang kesehatan, 2) Persepsi masyarakat desa pemekaran dalam proses pelayanan publik bidang pemerintahan dan (3) Persepsi masyarakat desa pemekaran dalam proses pelayanan publik bidang pendidikan di Kecamatan Lirik Kabupaten Indragiri Hulu. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui dan mengungkapkan persepsi masyarakat desa pemekaran dalam proses pelayanan publik di Kecamatan Lirik Kabupaten Indragiri Hulu populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KK yang ada di desa pemekaran Kecamatan Lirik yang terdiri dari 3 desa dengan 1.030 KK. Sampel responden diambil dengan menggunakan teknik proportional random sampling dengan proporsi 10% artinya setiap keluarga 15% sehingga diperoleh sampel responden sebanyak 103 KK. Analisis data dilakukan dengan teknik persentase dengan rumus P = f x100% (Arikunto (2006) n Menghitung rata-rata skor total item dengan menggunakan rumus: Skor total = (Ax5) + (Bx4) (Cx3) + (Dx2) + Ex1 (Sudjana dan Ibrahim, 2010) Sugiyono (2010:95) mengemukakan kriteria persepsi masyarakat ditentukan berdasarkan interval berikut ini: Kriteria persepsi dikelompokkan sebagai berikut SB = Sangat baik (81 100%) B = baik (61 80%) CB = Cukup baik (41 60%) KB = kurang baik (21 40%) TB = tidak baik (0 20%) HASIL DAN PEMBAHASAN Pertama, persepsi masyarakat desa pemekaran dalam pelayanan publik bidang kesehatan termasuk baik dengan persentase 66,60%. Rakhmat (2007: 51) meyatakan persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Selanjutnya Slameto, (2010: 102) menyatakan persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihatan, pendengaran, peraba, perasa dan penciuman. Kotler (dalam Supranto, 2011: 227) mengatakan bahwa jasa/layanan merupakan suatu kinerja penampilan, tidak terwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan dari pada dimiliki, serta masyarakat lebih dapat berperan

4 aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Yoeti (2000: 9) mengemukakan bahwa pelayanan itu diberikan kepada dua macam masyarakat, yaitu internal customer (orang yang terlibat dalam proses produksi dan jasa yang kita hasilkan) dan external customer (mereka yang berada di luar organisasi yang menerima barang atau jasa dari pemberi pelayanan). Kedua, persepsi masyarakat desa pemekaran dalam pelayanan publik bidang pemerintahan termasuk baik dengan persentase 63,37% Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 yang dimaksud dengan pelayanan publik pasal 1 adalah kegiatan atau rangkaian dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang dan jasa dan pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Ketiga, persepsi masyarakat desa pemekaran dalam proses pelayanan publik bidang pendidikan di kecamatan Lirik kabupaten Indragiri Hulu termasuk baik dengan persentase 64,77%. Irawan (2002:2), kepuasan adalah persepsi terhadap produk atau jasa yang telah memenuhi harapan, masyarakat merasa puas jika persepsinya sama atau lebih dari yang diharapkan. Disini terlihat bahwa kepuasan adalah respon permulaan dari konsumen, hasil penilaian dari konsumen bahwa produk atau pelayanan telah memberikan tingkatan kenikmatan dimana tingkat pemenuhannya bisa lebih atau kurang. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Persepsi masyarakat dalam pelayanan publik bidang kesehatan termasuk baik dengan persentase 66,60%. 2. Persepsi masyarakat dalam pelayanan publik bidang pemerintahan termasuk baik dengan persentase 63,37% 3. Persepsi masyarakat dalam proses pelayanan publik bidang pendidikan termasuk baik dengan persentase 64,77%. Sedangkan saran yang dapat penulis kemukakan : kesehatan yang memadai dan dalam bidang pemerintahan, masyarakat mendapatkan pelayanan dari kantor desa 2. Disarankan kepada Dinas Pendidikan untuk menambah fasilitas pendidikan, seperti mendirikan pendidikan dasar yaitu SD pada masing-masing daerah pemekaran. 3. Disarankan kepada Dinas Kesehatan untuk memperhatikan infrastruktur rumah sakit sesuai dengan standar yang melengkapi sarana kesehatan masyarakat serta tenaga kesehatan untuk melayani masyarakat pada desa pemekaran DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Asdi Mahasatya Irawan, Handi. 2002. Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Mursil, Slamet Rianto, Iswandi U. 2013. Persepsi Masyarakat Tentang Infrastruktur Pembangunan Di Kecamatan V Koto Kabupaten Mukomuko. http://ejournals1.stkip-pgri-sumbar. ac. id/ index.php/geografi/issue/view/11, diakses tanggal 20 Februari 2016 Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Supranto. J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Undang-Undang No. 32 tentang Pemerintahan daerah 1. Disarankan kepada pemerintah daerah kabupaten Indragiri Hulu untuk memperhatikan kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan, yaitu adanya sarana pendidikan yang mudah dijangkau, kemudian dalam bidang kesehatan yaitu adanya sarana