dan arah yang harus dicapai oleh siswa atau peserta didik.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya merupakan penelitian dan pengembangan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian,

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model materi ajar sintaksis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development), yang dimaksud dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deksriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Kelas atau PTK. Kemmis (Atmadja, 2008:12) menjelaskan bahwa:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah media

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

BAB III METODE PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus penelitian, yakni pengembangan model pelatihan berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berpikir kritis mencakup sejumlah keterampilan kognitif dan disposisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian. 2. Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi penelitian dan pengembangan (R & D) Penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan kerangka pikir penelitian yang telah dirumuskan, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah metode penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kurikulum yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, setelah melalui kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan data-data numerik atau berupa angka-angka yang dapat dicari

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan dan metode dalam penelitian ini mengacu pada pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada

METODE PENELITIAN. (Musfiqon, 2012:14). Dalam penelitian ini, metode yang peneliti gunakan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Interaktif. interakitif model pembelajaran gaya belajar VARK adalah sebagai berikut:

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

process used to develop and validate educational production". Dengan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini mengacu pada gabungan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri 2 Cilaku Cianjur Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur. Jl.

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai pijakan dalam peningkatan kualitas

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini bersifat pengembangan (Research and Development) model pembelajaran sejarah. Menurut Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Depdiknas (Tim Puslitjaknov, 2008: 8), bahwa model pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk yang akan dihasilkan. Tentunya dalam pengembangan nanti terdapat unsur model prosedural, konseptual, dan teoritik. Ketiga unsur tersebut diharapkan dapat muncul dalam pengembangan model yang dilakukan peneliti. Berdasarkan hal tersebut, diharapkan dengan model pembelajaran yang ditawarkan peneliti dapat bermanfaat bagi mahasiswa sesuai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian, kajian pengembangan model mengacu pada konsep R & D Cycle, menurut pandangan Walter R. Borg dan Meredith D. Gall (1983: 773-776), antara lain: 1. Tujuan pengkajian yaitu menganalisis dan merumuskan tujuan, baik tujuan pengembangan sistem maupun tujuan spesifik. Tujuan merupakan sasaran dan arah yang harus dicapai oleh siswa atau peserta didik. 2. Merumuskan kriteria tes yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Item tes pada tahapan ini dirumuskan untuk menilai perumusan tujuan. Melalui rumusan tes dapat meyakinkan kita bahwa setiap tujuan ada alat untuk menilai keberhasilan.

3. Menganalisis dan merumuskan kegiatan belajar, yakni kegiatan menginventarisasi seluruh kegiatan belajar mengajar, menilai kemampuan penerapan sesuai dengan keadaan yang ada serta menentukan kegiatan yang mungkin dapat diterapkan. 4. Merancang sistem, yaitu menganalisis sistem menganalisis setiap komponen sistem, mendistribusikan dan mengatur penjadwalan. 5. Menerapkan dan melakukan kontrol kualitas sistem, yakni melatih sekaligus menilai efektivitas sistem, melakukan penempatan dan melaksanakan evaluasi. 6. Mengadakan perbaikan dan perubahan berdasarkan hasil evaluasi. Beberapa penekananpengembangan model pembelajaran sejarah dalam penelitian ini, terdiri dari : a. Model konseptual, merupakan perwujudan dari konseptualisasi teoriteori dan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan keberagaman budaya dan etnis. b. Model prosedural, merupakan perwujudan nilai-nilai nasionalisme yang dapat diterapkan melalui pembelajaran.

I. PENELITIAN PENDAHULUAN Analisa Kebutuhan : 1. Observasi (pengamatan) Deskripsi dan Analisis Temuan Pendahuluan 2. Kuesioner II. PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI dan PERBAIKAN UJI COBA SIKLUS I PENGEMBANGAN DESAIN AWAL PENYUSUNAN PERANGKAT MODEL PENGEMBANGAN UJI COBA SIKLUS II EVALUASI dan PERBAIKAN UJI COBA III. EVALUASI FINAL MODEL HIPOTETIK MODEL FINAL 1. Tes Awal 2. Implementasi Model Tabel 2. Skema R & D Cycle Borg end Gall (1983: 773-776)

Tujuan Akhir dari pelaksanaan penelitian ini adalah menghasilkan sebuah model pembelajaran sejarah berbasis multikultural yang berguna dan efektif bagi mahasiswa sejarah di universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, agar dapat membentuk mahasiswa sejarah yang berjiwa nasionalisme yang kuat dan mempunyai kemampuan kecakapan yang handal. B. Prosedur Penelitian Pengembangan Dalam prosedur penelitian pengembangan ini akan memamarkan semua prosedurprosedur yang akan ditempuh oleh peneliti dalam membuat produk yang ingin ditawarkan. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti ini juga dijelaskan pada setiap komponen-komponen pengembangan produk. Mengacu pada konsep R & D cycle, menurut Walter R. Borg dan Meredith D. Gall (1983: 774-775), bahwa langkah pengembangan model pembelajaran dapat dimodifikasi oleh peneliti sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti. Atas dasar penjelasan itu, maka peneliti menerapkannya dalam tahapan-tahapan pengembangan model dengan tiga tahapan yang diselaraskan dengan tujuan dan kondisi penelitian yang sebenarnya nanti, sehingga dapat dijadikan sebagai langkah awal dalam pelaksanaan penelitian.

Tabel. Tahapan Pengembangan Model Tahap Langkah Aktifitas Pra Pengembangan Model 1 Penelitian dan pengumpulan data awal Penelitian pendahuluan Penyusunan hasil penelitian awal Analisa kebutuhan Perancangan model Pengembangan Model 2 Pembuatan model pembelajaran awal Membuat struktur kajian dalam model pembelajaran sejarah berbasis multikultural. - Menentukan konsep multikultural yang lebih dominan dalam pengembangan model. Menentukan mata kuliah yang akan dijadikan sebagai penelitian. Menentukan bahan materi pembelajaran Menentukan bahan kajian evaluasi sebagai awal penjajagan/pemetaan kemampuan mahasiswa Kajian model pembelajaran kepada para ahli. Perbaikan Uji Coba Lapangan Uji coba pada beberapa responden mahasiswa sejarah Revisi Model 3 Perbaikan Operasional lapangan Penyempurnaan berkelanjutan model pembelajaran sejarah berbasis multikultural. Evaluasi Model 4 Pelaksanaan model. Penilaian efektifitas model pembelajaran

C. Uji Coba Model Uji coba model merupakan bagian yang sangat penting dalam metode penelitian ini, hal ini dikarenakan model yang merupakan hasil pengembangan peneliti nantinya akan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran sehingga sebelum diterapkan dalam pembelajaran yang sesungguhnya perlu untuk dikaji lebih dalam sehingga apakah model pengembangan tersebut layak diterapkan dalam sebuah pembelajaran atau tidak layak. Untuk mengetahui layak atau tidaknya sebuah model pengembangan pembelajaran tersebut perlu terlebih dahulu di uji coba oleh para ahli yang berkompeten dalam menguji model pembelajaran tersebut. Model pembelajaran dapat dikatakan baik jika dalam model pembelajaran tersebut dapat mencapai dua kriteria, yaitu kriteria pembelajaran dan kriteria penampilan (Wina Sanjaya, 2008: 12). Pelaksanaan uji coba produk penelitian dilakukan di Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, sebagai bagian dari evaluasi awal penerapan model pembelajaran sejarah sebelum diterapkan di pembelajaran yang sesungguhnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian ini nanti, antara lain : 1. Desain Uji coba Dalam desain uji coba ini, terdapat tiga tahapan dalam melaksanakan penelitian ini. Yang perlu dimunculkan dalam tahapan desain uji coba nantinya adalah pertama, bagaimana hasil dari uji ahli (expert Juggement) terhadap validitas model pembelajaran sejarah berbasis mulituktural yang merupakan pengembangan model pembelajaran oleh peneliti, kedua, pelaksanaan uji coba model pembelajaran sejarah berbasis multikultural

terhadap kelompok kecil yang merupakan penjajagan awal dari pengembagan model pembelajaran, ketiga, Uji lapangan dalam menerapkan model pembelajaran sejarah berbasis multicultural. Dengan uji coba tersebut bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan keunggulan dari model pembelajaran tersebut sehingga dapat dibenahi untuk dapat menjadi model pembelajaran yang berkualitas. a. Uji ahli (Expert Judgement). Uji ahli ini dilakukan oleh beberapa ahli minimal dua ahli dalam melakukan validasi model pembelajaran sejarah berbasis multicultural. Kegiatan ini dilakukan untuk mempelajari model pmbelajaran yang dikembangkan oleh peneliti yang akan diterapakn dalam penelitian ini. Selain itu agar peneliti mendapatkan masukan dari para ahli sebagai bahan perbaikan terhadap model yang dibuat oleh peneliti baik itu kekurangan dari model pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti maupun keunggulan model pembelajaran tersebut, sehingga peneliti dapat lebih memahami tentang model pembelajaran yang dikembangkannya. b. Uji coba awal (Kelompok kecil). Dalam uji coba awal ini merupakan uji coba yang dilakukan oleh beberapa responden yang menjadi subyek percobaan. Dalam pelaksanaannya nanti responden ini hanya beberapa orang saja dan dipilihnya juga sesuai dengan kebutuhan. Dalam penelitian ini dasar pemilihan responden awal ini ditujukan sesuai dengan keragaman latar belakang mahasiswa baik itu dari etnis maupun dari watak kepribadian setiap mahasiswanya. Dasar dari pemilihan keragaman latar belakang dan watak ini, karena model pembelajaran yang ingin diterapkan dalam pembelajaran sejarah ini merupakan sebuah kajian dalam mewadahi bagaimana beragam budaya, kultur, dan etnis dapat dikembangkan dalam sebuah model pembelajaran.

c. Uji coba lapangan (operasional) Uji coba lapangan ini yang menjadi fokus penelitian ini adalah kualitas materi, Kualitas model, dan hasil pre-test dan post-test. Data kualitas materi dan model dapat diperoleh dari angket atau kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa sejarah.dari uji coba operasional tersebut diharapakan mendapatkan masukan tentang kekurangan-kekurangan penerapan awal model pembelajaran tersebut, sehingga ada sebuah perbaikan model pembelajaran yang dapat diterapkan kembali pada uji coba operasionalnya selanjutnya. 2. Subjek Uji Coba Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa pendidikan sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi. Peneliti dalam melakukan penelitian ini berupaya untuk menerapakan model pembelajaran yang berbasis multikultural dalam pembelajaran sejarah. Sesuai dengan ruang lingkup dan tujuan penelitian terhadap mahasiswa sejarah. Dasar pemilihan subyek uji coba ini ditujukan sesuai dengan keragaman latar belakang mahasiswa baik itu dari etnis maupun dari watak kepribadian setiap mahasiswanya, hal ini dikarenakan model pembelajaran yang ingin diterapkan dalam pembelajaran sejarah ini merupakan sebuah kajian dalam mewadahi bagaimana beragam budaya, kultur, dan etnis dapat dikembangkan dalam sebuah model pembelajaran. 3. Jenis Data Jenis data yang dapat diperoleh daalm pelaksanaan penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka dan data kualitatif ini dapat diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau

observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan oleh peneliti. Bentuk lain yang dapat digunakan pada data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video. Jenis data kedua yang dapat diperoleh dari penelitian ini adlah berupa data kuantitatif melalui penelitian tindakan kelas (PTK), maksud dari dari penelitian tindakan kelas ini adalah segala bentuk informasi dan data yang terkait dengan kondisi, proses, dan keterlaksanaan pembelajaran sejarah berbasis multikultural, serta hasil belajar yang diperoleh mahasiswa sejarah. Pengelolaan data dalam dalam bentuk tindakan kelas ini dapat diawali dari kegiatan mencermati atau menelaah, menguraikan dan mengkaitkan setiap informasi yang terkait dengan kondisi awal pembelajaran, proses pembelajaran hingga hasil pembelajaranm sehingga digunakan oleh peneliti untuk memperoleh kesimpulan tentang keberhasilan penerapan model pembelajaran sejarah berbasis mulitikultural terhadap mahasiswa sejarah 4. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data-data diatas, yaitu data primer maupun data sekunder, peneliti menggunkan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Penelitian lapangan (Field Research) Dalam penelitian lapangan ini penulis melakukan penelitian langsung pada objek yang diteliti yaitu mahasiswa pendidikan sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi dengan menerapkan teknik pengumpulan data sebagai berikut : a. Pengamatan (Observation)

Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung dengan memantau aktivitas yang dilakukan dalam kelas mahasiswa selama peneliti melakukan penelitian lapangan. b. Kuesioner (Questionnaires) Yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui responden dalam hal ini mengenai kehidupan bermasyarakat hingga pentingnya keragaman budaya dan toleransi dalam dinamika sosial. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu mempelajari buku acuan, makalah, catatan kuliah sehingga peneliti dapat membandingkan data yang diperoleh dari perusahaan dengan teori yang ada. 3. Dokumen dan arsip. Menurut Sugiyono (2009: 240), bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Demikian pula dengan arsip yang lebih formal sehingga lebih mempunyai peranan sebagai sumber informasi pendukung yang sangat berharga dalam menhimpun data yang diperlukan oleh peneliti dalam menyusun laporan akhir penelitian. Didukung oleh Robert K. Yin ( 2000: 103-105), bahwa teknik mencatat dokumen ini sering dikenal dengan content analysis sebagai cara untuk menemukan beragam hal sesuai dengan kebutuhan dan tujuan

penelitiannya. Dalam hal ini diperlukan sikap kritis dan teliti oleh peneliti dalam menganalisis kumpulan data yang berupa dokumen ataupun arsip. Beberapa dokunen dan arsip yang dapat digunakan adalah perangkat pembelajaran mulai dari arsip, RPP, dan silabus pembelajaran sejarah di perguruan tinggi.