BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 KERANGKA PIKIR Tingkat persaingan dalam industri food & beverages dengan konsep bernuansa kafe restauran sudah sangat kompleks dan ketatnya dewasa ini membuat para pemain berlomba menawarkan nuansa tersendiri dengan tujuan merebut hati konsumen. Restauran lokal maupun merek franchise mancanegara saat ini sangat menjamur sehingga dengan mudah ditemui dimana saja baik itu di daerah dekat perumahan maupun di mall. Dari sekian banyak pemain dalam bisnis restauran, beberapa pemain sudah memiliki tingkat brand awareness yang tinggi karena nama mereka sudah dikenal sejak lama dan juga terkenal di manca negara. Sebagai pemain baru, restauran O-Spot hadir di tengah masyarakat dengan konsep kafe restauran sebagai tempat bersantai bersama teman ataupun keluarga. Selain hidangan makanan dan minuman dengan cita rasa yang tinggi, O-Spot juga memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan restaurant lainnya yaitu nuansa oranye yang cukup kental pada dekorasi ruangan dan tata lampu restauran yang terlihat unik dan menarik dibandingkan dengan lingkungan sekitarnya. Sebuah restauran pada awal siklus hidup usahanya harus memiliki tingkat brand awareness yang tinggi di mata masyarakat sekitar dan target pasarnya. Kekuatan merek dalam benak konsumen merupakan hal mendasar yang utama yang 43
44 harus diperhatikan dan diidentifikasi. Dengan mengetahui berapa banyak konsumen yang mengetahui eksistensi restaurant O-Spot, apa yang menjadi keinginan dan tujuan utama mereka ketika mengunjungi sebuah restaurant, serta hal-hal yang disukai dan tidak disukai dari nuansa dan pelayanan sebuah restaurant, akan sangat membantu kelangsungan bisnis O-Spot dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, kegiatan penyadaran merek dan peningkatan brand awareness sebagai salah satu kegiatan strategi pemasaran yang utama perlu diperhatikan guna meningkatkan penjualan dan juga keuntungan sebagai tujuan dari usaha itu sendiri. Dalam kegiatan penyadaran merek perlu dilaksanakan penelititan pasar menyeluruh agar ditemukan dimana sebenarnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap restauran O-Spot melalui serangkaian pertanyaan yang relevan terhadap masyarakat sekitar dan dirumuskannya jawaban atas permasalahan yang muncul tersebut berdasarkan hasil penelitian pasar tadi. Strategi bauran pemasaran yang tepat juga merupakan salah satu jawaban dari permasalahan O-Spot yaitu tingkat penjualan yang dinilai stagnan. Dalam hal ini pertama-tama dilakukan penelitian untuk menemukan hal-hal yang sebenarnya dicari oleh masyarakat dalam sebuah restauran. Kedua adalah apa yang diinginkan dari pelanggan restauran O-Spot sendiri. Penelitian ini akan menemukan positioning yang lebih jelas dari restaurant O- Spot, mengidentifikasi faktor internal dengan menilai kekuatan dan kelemahan yang ada pada O-Spot, lalu mengidentifikasi juga faktor eksternal dengan menilai berbagai peluang dan ancaman yang ada terhadap O-Spot.
45 3.2 OBYEK, LOKASI, DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dititik beratkan kepada masyarakat yang berdomisili disekitar Jakarta Selatan yang saat ini menjadi fokus utama O-Spot mencakup empat wilayah yaitu Mampang, Pejaten, Warung Buncit dan Pasar Minggu, dan dimulai pada bulan Juli 2006. Digunakan dua jenis kuesioner yaitu kuesioner internal dan eksternal. Kuesioner eksternal disebarkan pada keempat daerah tersebut dengan angka yang sama yaitu lima puluh set bagi lima puluh responden yang ditemui di daerah penyebaran secara acak. Tujuan dari kuesioner eksternal adalah menemukan peluang dan ancaman yang ada disekitar O-Spot. Untuk kuesioner internal dengan tujuan menemukan kekuatan dan kelemahan restaurant O-Spot disebarkan kepada pengunjung secara langsung sebanyak seratus set untuk seratus responden. Penelitian dilakukan untuk menentukan hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh pihak O-Spot dalam upaya memperkuat eksistensi mereknya. Dengan demikian, seluruh proses penelitian menggunakan tiga ratus set kuesioner, dengan perincian sebagai berikut: 200 kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat umum yang ditemui secara acak yang dibagi pada daerah penyebaran kuesioner, yaitu: o 50 kuesioner dibagikan pada daerah Mampang. o 50 kuesioner dibagikan pada daerah Pejaten o 50 kuesioner dibagikan pada daerah Warung Buncit. o 50 kuesoner dibagikan pada daerah Pasar Minggu 100 kuesioner dibagikan kepada pengunjung O-Spot.
46 3.3 METODE PENGUMPULAN DATA Data dikumpulkan melalui dua macam cara, yaitu dengan melakukan survei internal dan survei eksternal. Survei internal dilakukan untuk mengumpulkan berbagai macam data seperti strategi yang sudah dilakukan saat ini, informasi mengenai menu makanan dan minuman yang ada, cara pelayanan serta perilaku dari pelanggan. Dalam pelaksanaannya, survei internal ini dilakukan dengan cara mewawancarai pihak O-Spot, memberikan kuesioner kepada pelanggan O-Spot serta mengumpulkan semua data yang diberikan oleh pihak O-Spot. Survei eksternal dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai keadaan pasar. Survei eksternal akan digunakan untuk mengetahui tingkat Brand Awareness masyarakat terhadap O-Spot, keadaan pasar yang ada saat ini, mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ada, serta untuk mengetahui ekspektasi dan perilaku dari pelanggan potensial. 3.4 MODEL, DAN STRATEGI ANALISIS DATA Sebagai model penelitian, digunakan penggabungan antara model penelitian deskriptif (tabel, grafik dan diagram) dengan model analitik (berupa pertanyaan dengan jenis skala sikap) untuk mengolah jawaban responden, khususnya mengenai penilaian pelanggan terhadap O-Spot dilihat dari sisi bauran pemasarannya. Hasil dari pengujian ini akan diolah menjadi bentuk deskriptif dengan melakukan pengujian terhadap model analitik.
47 berikut: Analisis akan dibagi ke dalam beberapa tahapan, dengan perincian sebagai 1. Analisis yang dilakukan terhadap profil responden yang disurvei di luar dan di dalam area restaurant O-Spot, untuk mengetahui demografi pengunjung restauran. 2. Analisis akan dilakukan terhadap profil responden yang disurvei di dalam area restauran O-Spot (para pelanggan O-Spot), yang akan digunakan untuk rekomendasi segmenting, targeting dan positioning restauran O-Spot. 3. Analisis akan dilanjutkan dengan mengkaji pendapat para pelanggan O-Spot mengenai berbagai hal yang menjadi kekuatan dan kelemahan restaurant O-Spot. Hasil dari analisis ini akan berguna untuk mengidentifikasi strengths dan weaknesses dari O-Spot. 4. Analisis akan dilakukan dengan mengkaji pendapat responen mengenai suatu restaurant, para pemain lainnya, faktor yang mempengaruhi perilaku membeli dari pelanggan, harga yang pantas dan beberapa informasi lainnya. Hasil dari analisis ini akan digunakan untuk merumuskan opportunities dan threats yang dihadapi O-Spot. Dari analisis diatas diharapkan diperoleh output yang dapat meningkatkan penjualan yang stagnan dari restaurant O-Spot.