Matrix SWOT pada Kawasan Kemunduran Rendah Faktor Internal Faktor Eksternal Opportunnity (O) 1. Adanya rencana Bappeko dalam pengembangan Kalimas sebagai kawasan berbasis waterfront city. (O1) 2. Kebijakan pemerintah dalam upaya pelestarian di koridor Jalan Veteran melalui penetapan SK Cagar Budaya, Perda no. 5 tahun 2005 dan arahan tata ruang dalam RTRK UP Krembangan Perak 2003 (O2) Threats (T) 1. Masyarakat lebih meminati menggunakan angkutan kendaraan ketika melewati koridor daripada berjalan kaki (T1) 2. Sebagai kawasan perkantoran, perdagangan dan jasa cenderung terjadinya perubahan bentuk wajah bangunan yang lebih modern (T2) Strength (S) 1. Tersedianya jalur pejalan kaki yang luas di ruas jalan Jembatan Merah sampai Veteran.(S1) 2. Fungsi Jalan Veteran sebagai salah satu jalan utama pembentuk old CBD Jembatan Merah tetap bertahan sejak masa kolonial (S2) Mempertahankan vitalitas kawasan Jalan Veteran sebagai situs cagar budaya dengan tetap terjaga dengan tipologi bangunan sebagai kawasan perdagangan dan jasa. (S1,O2) Menciptakan minat bagi masyarakat untuk lebih memanfaatkan pedestrian yang ada, melalui pengoptimalan street furniture. (S2,T1,T2) Weakness (W) 1. Terdapat bangunan yang memiliki facade berbeda dengan bangunan sekitarnya sehingga terlihat tampak tidak serasi.(w1) 2. Beberapa bangunan tua yang kosong dan tidak berfungsi (W2) Mengusahakan fungsi baru pada bangunan tua dan kosong sesuai dengan peruntukan fungsi kawasan (W2,O2) Membuat peraturan yang lebih teknis (guildelines) tentang cara pemugaran dan renovasi bangunan cagar budaya mulai dari warna cat, bentuk atap, serta muka bangunan, agar tercipta keserasian dan keharmonis dengan bangunan lainnya berdasarkan karakter kawasan (W1,O2)
Strategi pada Kawasan Kemunduran Rendah Strategi S-O Mempertahankan vitalitas kawasan Jalan Veteran sebagai situs cagar budaya dengan tetap terjaga dengan tipologi bangunan sebagai kawasan perdagangan dan jasa. Strategi S-T Menciptakan minat bagi masyarakat untuk lebih memanfaatkan pedestrian yang ada, melalui pengoptimalan street furniture. Strategi W-O Mengusahakan fungsi baru pada bangunan tua dan kosong sesuai dengan peruntukan fungsi kawasan. Strategi W-T Membuat peraturan yang lebih teknis (guidelines) tentang cara pemugaran dan renovasi bangunan cagar budaya mulai dari warna cat, bentuk atap, serta muka bangunan, agar tercipta keserasian dan keharmonis dengan bangunan lainnya berdasarkan karakter kawasan
SELAT MADURA LOKASI OBYEK
ILUSTRASI STRATEGI Wisata bersepeda/car free day Bangunan Tua dengan konsep special lighting Penataan pedestrian dengan desain khas Pecinan Restoran Apung Kalimas
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN : 1) Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan vitalitas pada koridor Kalimas ruas Jembatan Semut Jembatan Merah adalah : Faktor Fisik : Jalan, Jalur Pejalan Kaki, Sungai, Bangunan, Penghijauan dan Perparkiran Faktor Aktivitas : Event Kebudayaan dan Sirkulasi Air Faktor Institusional : Kebijakan Pemerintah dan Finansial 2) Zonasi berdasarkan tingat kemunduran kawasan : Zona Kemunduran Tinggi, terdapat pada kawasan badan sungai Kalimas. Zona Kemunduran Sedang, terdapat pada kawasan ruas sebelah timur Kalimas (Jl. Karet, Jl. Bibis, Jl.Cokelat) dan ruas sebelah barat Kalimas (Jl. Jembatan Merah dan Jl. Niaga). Zona Kemunduran Rendah, terdapat pada kawasan ruas sebelah barat Kalimas yaitu di kawasan Jl. Veteran hingga Jl. Kebon Rojo. 3) Strategi Revitalisasi pada koridor Kalimas Ruas Jembatan Semut Jembatan Merah : Mengembangkan badan sungai kalimas sebagai sarana wisata air berupa perahu wisata dan rumah makan terapung dengan didukung konsep desain special lighting pada bangunan tua dan Jembatan bersejarah. Pembuatan jalan inspeksi yang berguna sebagai daerah perawatan sungai serta dapat dimanfaatkan sebagai sarana jogging track. Pemberian intensif dan disinsentif oleh pemerintah kepada masyarakat yang bermukim disekitar sungai agar lebih ikut memelihara kelestarian sungai. Melakukan pengerukan sedimen sampah dan lumpur untuk menunjang wisata air Kalimas agar dapat dilalui perahu. Melakukan pembersihan pada bangunan liar yang pada kawasan sempadan sungai.
Penataan penghijauan di sempadan sungai, serta dilengkapi dengan lampu-lampu penerangan untuk mendukung sebagai kawasan berbasis waterfront city. Pemasangan jaring sampah pada jembatan Merah untuk menangkal sampah Adanya larangan perparkiran yang berada di sekitar sempadan sungai terutama bagi kendaraan berat pada kawasan pergudangan. Menghidupkan kawasan sebagai obyek wisata budaya dengan berbasis konsep waterfront city,yaitu dengan menawarkan kekhasan bangunan tua dan kalimas sebagai orientasi kawasan. Menetapkan kawasan Pecinan (ruas timur Kalimas) sebagai Urban Heritage Site melalui Perda maupun SK Walikota. Penyediaan jalur pedestrian pada ruas Jl. Karet hingga Jl. Cokelat yang nyaman bagi pejalan, dengan desain khas pecinan serta berfungsi sebagai akses dalam menuju objek wisata seperti JMP. Perbaikan infrastruktur jalan, terutama pada jalan inspeksi sungai yang belum terbangun. Meningkatkan upaya pelestarian kawasan bersejarah baik melalui pemberian fungsi baru pada bangunan tua yang kosong maupun pemberian intensif kepada masyarakat pemilik bangunan tua, berupa dana pemeliharaan dan perbaikan. Penyedian parkir terpusat yang bersifat off-street, pada bangunan khusus parkir. Diadakannya kembali event-event kebudayaan ketika hari besar etnis Tionghoa yang bertepatan pada ramainya aktivitas pada tempat peribadatan pecinan, melalui komunitas/organisasi kebudayaan setempat. Meningkatkan koordinasi antara badan/lembaga terkait melalui satu kebijakan yang terintegrasi dalam merevitalisasi Kalimas. Menjalin kerjasama finansial antara pemerintah dengan pihak swasta/investor dalam pengimplementasian kebijakan/rencana pemerintah. Penempatan beberapa sarana penjualan seperti PKL binaan/cafe pada ruang dibelakang bangunan sekitar sungai untuk meningkatkan aktivitas dan tarikan pada kawasan terutama bagi pejalan kaki. Menerapkan penutupan ruas jalan pada hari libur (car free day) dengan menciptakan kegiatan wisata jalan-jalan pada koridor sekitar sungai pada waktu tertentu dengan menggunakan sebagian ruas jalan
SARAN : 1. Dalam upaya menghidupkan kembali kawasan menjadi kawasan yang hidup, diperlukan daya tarik kawasan yang dapat memacu orang teratarik datang ke kawasan tersebut 2. Perlu dilakukannya promosi kawasan supaya dapat menarik investor dalam menanamkan investasinya. 3. Perlu adanya regulasi yang tegas dalam pemanfaatan bangunan tua dalam konteks konservasi, agar dapat menampung fungsi baru yang lebih adaptif. 4. Dalam merevitalisasi kawasan Kalimas sebaiknya tidak terpaku pada perbaikan fisik dan aktivitas saja, namun harus lebih menekankan pada pendekatan sosiologis dan historis yang dilatarbelakangi dari kondisi sosial masyarakat dan sejarah kawasan.
Sekian. Terima Kasih.