*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMP NEGERI 1 AIRMADIDI Jimmy M. Paays*, Paul A.T. Kawatu*, Budi T.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA SHIFT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA, PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PT PLN (PERSERO) WILAYAH SULUTTENGGO

KINERJA DITINJAU DARI STRES KERJA PADA KARYAWAN STIKES WIRA HUSADA YOGYAKARTA. Ariana Sumekar

Kata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion

BAB III METODE PENELITIAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Kata Kunci: Shift Kerja, Kelelahan kerja

* Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

Kata kunci: Status Gizi, Umur, Beban Kerja Fisik, Keluhan Muskuloskeletal.

Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. KataKunci: Pengetahuan, sikap, penggunaan APD, petani pengguna pestisida.

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Kata Kunci: Kelelahan Kerja, Shift Kerja, PLTD.

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON DI PT WIJAYA KARYA BETON MEDAN TAHUN 2015

Kata kunci: Motivasi, Penghargaan, Tanggung Jawab, Pengembangan, Kinerja Pegawai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN FAKTOR INDIVIDU DENGAN STRESS KERJA PADA PERAWAT IGD DAN ICU DI RSUD CILACAP TAHUN

INTISARI. Kata Kunci : Kondisi Kerja, Beban Kerja, Tingkat Stres perawat.

HUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : Beban Kerja Fisik, Keluhan Nyeri Punggung Bawah

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi*

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Beban..., Dyah, Fakultas Psikologi 2016

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA MENTAL TERHADAP STRESS

STUDI PERBEDAAN KELELAHAN KERJA BERDASARKAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (EXTRA FOODING) (Studi di PT. Besmindo Materi Sewatama, Pekopen Tambun Bekasi)

Kata kunci : Sikap Kerja, Keluhan Muskuloskeletal Disorder

PENDAHULUAN Setiap perusahaan berupaya untuk mendapatkan karyawan yang terlibat dalam kegiatan organisasi atau perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA RAMBAK KERING DESA DOPLANG KECAMATAN TERAS BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam, berkembang dan berubah. Seseorang bekerja karena

PERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA ANTARA PERAWAT KRITIS DAN PERAWAT GAWAT DARURAT DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. kepentingan diri sendiri tetapi juga untuk kepentingan yang memberi manfaat

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Stres Kerja Pada Pekerja Factory 2 PT. Maruki Internasional Indonesia Makassar Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. sama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang dengan sekelompok

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

PENENTUAN BEBAN KERJA MENTAL PERAWAT BERDASARKAN SHIFT KERJA DAN JENIS KELAMIN MENGGUNAKAN METODE NATIONAL

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

GAMBARAN KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN SHIFT

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA MONTIR PERBENGKELAN DI DESA KIAWA KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA KABUPATEN MINAHASA

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA SANGRAI KACANG DI KECAMATAN KAWANGKOAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

PENGARUH MASA KERJA DAN INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA PEKERJA BATIK TULIS LAWEYAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Desain stasiun kerja akan berpengaruh pada sikap kerja yang dilakukan

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Kata Kunci: Lama Kerja, Penggunaan Alat Pelindung Diri, Kapasitas Vital Paru

Ariesta Marsitho Nugrahawan F

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. baik yang bersifat bedah maupun non bedah.(aditama,2002:6) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan kode etik profesi keperawatan

HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN KERJA DAN MASA KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN BITUNG TAHUN 2015

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsrat Manado

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA KOTAMOBAGU

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA PETUGAS POLIKLINIK RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Nyeri Punggung Bawah, Umur, Masa Kerja, Lama Kerja, Pelabuhan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DAN MASA KERJA DENGAN STRES KERJA PEKERJA DI BAGIAN WINDING PT. BMSTI SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sedang membangun, khususnya di bidang industri. Oleh karena itu, banyak

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

71 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang setiap hariberhubungan dengan pasien. Rumah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES KERJA DI PT. CHANINDO PRATAMA PIYUNGAN YOGYAKARTA

Hubungan Faktor-Faktor Individu, Kelompok dan Stres Kerja dengan Produktivitas Kerja pada Buruh Pemetik Cabai di UD. Sri Kundari Semarang 2013

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

berada dibawah tuntutan tugas yang harus dihadapinya.

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi yang luas sehingga harus memiliki sumberdaya, baik modal

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

STRES KERJA PADA PERAWAT UNIT GAWAT DARURAT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH STRES KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG GAJAH MADA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Dimana seseorang memiliki

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI DAN KEAMANAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSJ PROF. DR. V.L RATUMBUYSANG SARIO

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DENGAN TINGKAT STRES KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD BITUNG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA SHIFT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung

ANALISIS TINGKAT BEBAN KERJA OPERATOR PACKING DENGAN METODE NASA-TLX (TASK LOAD INDEX) DI PT GEMBIRA

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

BAB II URAIAN TEORITIS

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA DI PT. COLOMBUS DAN ELECTRONIC DAN FURNITURE KOTA KOTAMOBAGU Megawati Datunsolang*, Grace D. Kandou*, Paul A.T. Kawatu * *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Salah satu faktor tingkat keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi adalah produktivitas kerja. ketidakmampuan mengatasi ancaman stress kerja dapat mempengaruhi kesehatan mental, fisik, emosional dan spiritual manusia. Beban kerja dan stres kerja pada pekerja dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Dari hasil penelitian Butar (2015) pada karyawan menunjukkan bahwa adanya pengaruh antara stres kerja terhadap produktivitas. Berdasarkan observasi dan wawancara awal dengan pekerja di PT. Colombus mereka bekerja dengan menggunakan target dan waktu kerja di atas rata-rata sehingga membuat pekerja merasa lelah dan kurang konsentrasi selain itu adanya tuntutan dari pimpinan dan costumer. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh pekerja di PT. Electronic & Furniture Kota Kotamobagu yang berjumlah 35 orang. Analisis statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil penelitian menyatakan terdapat hubungan antara stres kerja dengan produktvitas kerja pada pekerja di PT. Colombus Electronic dan Furniture Kota Kotamobagu dengan nilai (OR CI=, p = 0,004).Terdapat hubungan antara beban kerja dengan produktivitas kerja pada pekerja di PT. Colombus Electronic dan Furniture Kota Kotamobagu dengan nilai (OR CI = 11,33, p = 0,001). Kata Kunci : Stres Kerja, Beban Kerja, Produktivitas Kerja ABSTRACT One of successful factors of a company or an organization is the work productivity. The inability to cope up with threat of work stress could influence mental, physical, emotional and spiritual health of human being. Work load and work sress on workers could affect the work productivity. Research on employees done by Butar (2015) showed that there is an influence from work stress to work productivity. Based on the observation and initial interview to the workers at PT. Colombus, they work by using target and exceed the limit time of working, causing the workers to feel tired and lack of focus, in addition to the demands from manager and costumers. The research method used was analytical survey research with cross sectional design. The population was the entire workers in PT. Electronic and Furniture in Kota Kotamobagu, amounted to 35 people. Data analysis was done using chi square test. The result of this research proved that there is a relationship between work stress and work productivity on workers in PT. Electronic and Furniture in Kota Kotamobagu with value (OR Cl=, p= 0,004), and there is a relationship between work load and work productivity on workers in PT. Colombus Electronic and Furniture in Kota Kotamobagu with value (OR Cl= 11,33, p= 0,001). Keyword : Work Stress, Work Load, Work Productivity 1

PENDAHULUAN Health Safety Executive (2008) dalam Tarwaka (2015) mengatakan bahwa stress adalah reaksi negatif manusia akibat adanya tekanan yang berlebihan atau jenis tuntutan lainnya. Stres akibat kerja secara lebih sederhana, dimana ketidakmampuan pekerja untuk menghadapi tuntutan tugas dengan akibat suatu ketidaknyamanan dalam kerja. Stres adalah rangsangan atau aksi dari tubuh manusia yang berasal dari luar maupun dari dalam tubuh itu sendiri yang dapat menimbulkan bermacammacam dampak yang merugikan mulai dari menurunya kesehatan sampai menimbulkan suatu penyakit. Di Indonesia, salah satu studi membahas stres diteliti oleh sebuah lembaga manajemen di Jakarta pada tahun 2002. Meneliti bahwa sumber dari stres adalah ekonomi yang berkepanjangan, pemotongan gaji, keadaan yang tertekan dalam bekerja pada bidang kerja yang tidak sesuai dengan keahlian yang dimiliki merupakan stressor utama pada saat itu. (Saragih, 2010 Dalam Butar, 2015). Menurut Meshkati tahun 1988 beban kerja adalah perbedaan antara kapasitas atau kemampuan kerja dengan tuntutan pekerjaan yang harus di hadapi. Tingkat pembebanan yang terlalu tinggi memungkinkan pemakaian energi yang lebih sehingga terjadi overstres sebaliknya pembebanan yang terlalu rendah memungkinkan rasa bosan atau kejenuhan. Beban kerja dan stres kerja pada pekerja dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Salah satu faktor tingkat keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi adalah produktivitas kerja. ketidakmampuan mengatasi ancaman stress dapat mempengaruhi kesehatan mental, fisik, emosional dan spiritual manusia ( wulandari 2009). Menurut Hart & Staveland (1988) dalam Tarwaka (2015) beban kerja adalah sesuatu yang muncul dari interaksi antara tuntutan tugas-tugas, lingkungan kerja, keterampilan, perilaku dan persepsi pekerja. Pada umumnya tingkat beban kerja optimum akan di capai apabila tidak ada tekanan dan ketegangan berlebihan baik secara fisik dan secara mental. Menurut Cristensen (1991) dan Grandjean (1993) dalam Tarwaka (2015) mengatakan bahwa salah satu pendekatan untuk mengetahui berat ringannya beban kerja dengan menghitung nadi kerja, konsumsi oksigen, kapasitas. Dimana semakin berat beban kerja, maka akan semakin pendek waktu kerja seseorang untuk bekerja tanpa kelelahan dan gangguan fisiologis yang berarti atau sebaliknya. Produktivitas merupakan sikap mental yang selalu berusaha dan 2

mempunyai pandangan bahwa suatu kehidupan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Jadi produktivitas kerja adalah ukuran yang menunjukkan pertimbangan antara input dan output yang di keluarkan perusahaan serta peran tenaga kerja yang dimiliki persatuan waktu. (Sunyoto, 2015). PT Colombus Electronic dan Furniture Kota Kotamobagu adalah anak cabang dari PT Colombus yang bergerak di bidang perdagangan dan furniture. Perusahaan ini menawarkan produk dengan cash atau kredit. Berdasarkan observasi dan wawancara awal dengan pekerja di PT Colombus, mereka bekerja dengan menggunakan target dan waktu kerja di atas rata-rata yaitu lebih dari 8 jam. Hal ini membuat pekerja merasa mudah lelah dan terkadang kurangnya konsentrasi dalam bekerja serta mengalami perselisihan di keluarga karena stres yang diterima di tempat kerja, selain itu karyawan berpendapat bahwa tuntutan pimpinan serta tuntutan costumer yang menyebabkan stres di tempat kerja. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Dimana pengumpulan data dilakukan sekaligus pada suatu saat (Point time approach). Penelitian ini akan dilaksanakan di PT. Columbus Electronic & Furniture Kota Kotamobagu. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Juli 2017. Populasi yang diambil secara metode Total sampling, yaitu jumlah sampel sama dengan populasi itu 35 orang. Definisi Operasional: 1. Stres Kerja Stres kerja adalah suatu kondisi dinamik yang di dalamnya seorang individu di hadapkan dengan suatu kendala,atau tuntutan yang berkaitan dengan apa yang di inginkan dengan hasil yang di persepsikan sebagai yang tidak pasti dan penting. Untuk memahami hasil pengukuran stres kerja dibagi 4 kategori berdasarkan jumlah skor, yaitu: a. Mengalami stres kerja rendah, jumlah skor 140-175. b. Mengalami stres kerja sedang, jumlah skor 105-139. c. Mengalami stres kerja tinggi, jumlah skor 70-104. d. Mengalami stres kerja sangat tinggi, jumlah skor 35-69. Skala pengukuran ordinal. 2. Produktivitas Kerja Produktivitas kerja adalah hubungan antara berupa output yang dihasilkan dan berupa input yang di butuhkan untuk memproduksi output tersebut. Pengukuran Produktivitas kerja menggunakan median. Untuk 3

memahami hasil pengukuran produktivitas kerja di bagi dua kategori berdasarkan jumlah skor, yaitu: a. Produktivitas kurang baik mempunyai skor <70 nilai median. b. Produktivitas baik adalah mempunyai skor >70 nilai median. Skala pengukuran adalah skala Nominal. 3. Beban Kerja Beban kerja adalah interaksi tuntutan tugas-tugas dalam lingkungan kerja. Dalam pekerjaan di satu pihak mempunyai arti penting bagi kemajuan dan peningkatan prestasi, sehingga dapat mencapai kehidupan yang produktif dalam tujuan hidup. pengukuran beban kerja di bagi dua kategori berdasarkan jumlah skor, yaitu: a. Tidak mengalami beban kerja mempunyai skor <40 nilai median. b. Mengalami beban kerja mempunyai skor >40 nilai median. Skala pengukuran adalah skala Nominal. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Antara Stres Kerja Dan Beban Kerja Dengan Produktivitas Kerja Produktivitas Kerja Rendah Tinggi Total Stres n % n % n % p-value Berat 12 34,2 0 0 12 34,2 Sedang 5 17,1 12 34,2 17 48,5 0,004 Ringan 3 25,7 3 25,7 6 17,1 Total 20 77 15 59,9 35 100 Dari tabel 1. Dengan menggunakan uji Chi-Square maka hubungan stres kerja dengan produktivitas kerja mengahsilkan nilai p = 0,004, sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan produktivitas kerja pada pegawai. Dalam penelitian karakteristik responden bahwa berdasarkan karakteristik stres kerja dengan produktivitas kerja maka dengan menggunakan uji Chi-Square hubungan stres kerja dengan produktivitas kerja mengahsilkan nilai p = 0,004, sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan produktivitas kerja pada pegawai. Dengan hasil, responden yang memiliki produktivitas rendah dengan stres rendah 3 orang (25,7%), produktivitas rendah dengan stres sedang 5 orang (17,1%). Responden yang memiliki produktivitas baik dengan stres rendah 3 orang (25,7%), produktivitas baik dengan stres sedang 12 orang (34,2%) dan produktivitas 4

rendah stres tinggi berjumlah 12 orang (34,2%). Penelitian stres kerja pada pekerja dengan menggunakan kuesioner dan kuesioner memiliki 34 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan telah diberikan skoring dan ditentukan sesuai kategori yang ada. Berdasarkan karektiristik responden yang mengalami stres sedang yaitu 18 orang (17%) dan pegawai yang memiliki stres rendah 12 orang (6%) dan paling sedikit yaitu pegawai yang mengalami stres tinggi dengan jumlah 5 orang (12%). Maka dari hasil presentase pekerja yang banyak adalah yang mengalami stres sedang. Menurut Selye ( Hidayanti, purwanto, yuwono, 2008 ). stres yang berlebihan dan bersifat merugikan disebut distress menimbulkan berbagai macam gejala yang umumnya merugikan kinerja karyawan. Gejalagejala distress melibatkan baik kesehatan fisik maupun psikis. Beberapa contoh gejala distress antara lain adalah gairah kerja menurun, sering membolos atau tidak masuk kerja, tekanan darah tinggi, gangguan pada alat pencernaan, dan lain sebagainya. Penelitian yang dilakukan putri sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Butar (2015) tentang pengaruh stres kerja terhadap produktivitas karyawan di pt. x bahwa adanya hubungan antara stres dan produktivitas dari hasil yang dapat diinterpretasikan bahwa stres kerja memiliki pengaruh sebesar 13,5 % terhadap produktivitas kerja pada PT. X dengan nilai 0,001. Agar tetap berada dalam kesehatan yang baik dan bekerja pada tingkat puncak, kita harus mampu mengenali titik optimal kita dan mampu menggunakan teknik-teknik mengatasi stres (Munandar, 2014). Pengukuran produktivitas kerja dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan 20 pertanyaan dan diberikan skoring. Pada produktivitas kerja diketahui bahwa pegawai yang paling banyak yaitu pegawai yang mengalami produktivitas baik dengan jumlah 20 orang (57%) dan 15 orang (43%) yang mengalami produktivitas kerja rendah. Adanya stres pada diri karyawan akan dapat mempengaruhi tingkah laku sehari-hari. Stres kerja dapat menyebabkan seseorang pada keadaan emosi dan tegang sehingga ia tidak dapat berpikir secara baik dan efektif, karena kemampuan rasional dan penalaran tidak berfungsi secara baik. Hal ini secara langsung berakibat menurunnya performance dan produktivitas kerja (Greenberg dalam Saputri 2012). Berdasarkan penelitan yang di lakukan oleh Kristanto dkk (2009) 5

bahwa sikap kerja, dukungan sosial dan karakteristik pengalaman menjadi faktor penyebab terjadinya stres. Penelitian lain yang dilakukan oleh Russeng dkk (2007) menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi terjadinya stres kerja adalah beban kerja, penelitian russeng dkk sejalan dengan penelitian oleh wagiu (2017) yang menunjukkan bahwa beban kerja berhubungan dengan stres kerja Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan karakteristik beban kerja dengan Beban Kerja Mental Mengalami produktivitas kerja Produktivitas Kerja Rendah Tinggi Total n % n % n % p-value 17 48,5 5 14,2 22 62,8 Mengalami Tidak 3 8,5 10 28,5 13 37,1 Total 20 57 15 42,7 35 100 0,001 Hasil dari tabel 2. Menunjukkan bahwa hubungan antara beban kerja dengan produktivitas kerja dengan uji chi-square dan melihat nilai fisher exact menghasilkan p = 0,001, maka dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan produktivitas kerja pada pegawai. Dalam penelitian maka dapat diketahui bahwa responden yang memiliki produktivitas rendah dengan tidak mengalami beban kerja berjumlah 3 orang (8,5%), reponden yang memiliki produktivitas rendah dengan yang mengalami beban kerja yaitu 17 orang (48,5%). Responden yang memiliki produktivitas baik dengan tidak mengalami beban kerja 10 orang (28,5%) dan yang memiliki produktivitas baik dan mengalami beban kerja sebanyak 5 orang (14,2%). Dan didapatkan hasil dengan menggunakan uji chi-square dan melihat nilai fisher exact menghasilkan p =0,001, maka dapat dinyatakan bahwa terdapat adanya hubungan antara beban kerja dengan produktivitas kerja pada pegawai. Kondisi kesehatan yang baik merupakan potensi untuk meraih produktivitas yang baik pula. Pekerjaan yang menuntut produktivitas kerja tinggi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kerja dengan kondisi kesehatan yang prima. Jika seseorang mengalami gangguan kesehatan maka akan menyebabkan tenaga kerja tidak atau kurang produktif 6

dalam melakukan pekerjaan (Suma mur 2013). Beban mental ialah dewasa ini aktivitas mental lebih banyak didominasi oleh pekerja-pekerja kantor, supervisor, dan pimpinan sebagai pengambil keputusan dengan tanggung jawab yang lebih besar. Menurut Grandjean (1993) setiap aktivitas mental akan selalu melibatkan unsur persepsi, interpretasi dan proses mental dari suatu informasi yang diterima oleh organsesoris untuk diambil suatu keputusan atau mengingat informasi yang lampau. Beban kerja mental harus pula dinilai. Namun demikian penilaian beban kerja mental tidaklah semudah beban kerja fisik. Pekerjaan yang bersifat mental sulit diukur melalui perubahan fungsi faal tubuh. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Gambaran stres kerja pada pekerja di PT. Colombus Electronic dan Furniture Kota Kotamobagu bahwa lebih dominan pekerja mengalami stres kerja sedang dengan presentase sebanyak (48,5%) dan pekerja mengalami stres tinggi dengan presentase sebanyak 34,2% sedangkan pekerja mengalami stres kerja rendah dengan presentase sebanyak 17,1% 2. Gambaran beban kerja pada pekerja di PT. Colombus Electronic dan Furniture Kota Kotamobagumengalami beban kerja sebanyak 63% sedangkan tidak mengalami beban kerja sebanyak 37% 3. Gambaran produktivitas kerja pada pekerja di PT. Colombus Electronic dan Furniture Kota Kotamobagu bahwa paling banyak pegawai mengalami produktivtas tinggi sebanyak 57% sedangkan pegawai yang menagalami produktivitas rendah sebanyak 43% 4. Terdapat hubungan antara stres kerja dengan produktvitas kerja pada pekerja di PT. Colombus Electronic dan Furniture Kota Kotamobagu. 5. Terdapat hubungan antara beban kerja dengan produktivitas kerja pada pekerja di PT. Colombus Electronic dan Furniture Kota Kotamobagu. SARAN Adapun saran yang dapat diberikan yaitu: 1. Bagi PT. Colombus Electronic dan Furniture Kota Kotamobagu Bagi pihak PT. Colombus Electronic dan Furniture Kota Kotamobagu agar dapat menurunkan beban kerja 7

dengan menambah jumlah karyawan, sehingga stres kerja pekerja dapat diminimalisir dan korelasi dapat meningkatkan produktivitas pekerja. 2. Bagi Pekerja di PT. Colombus Electronic dan Furniture Kota Kotamobagu Penelitian ini memberikan pembuktian tentang stres kerja yang dialami di tempat kerja dan bagaimana hubungannya dengan beban kerja dan produktivitas kerja, sehingga dengan adanya penelitian ini pekerja bias mengendalikan stres yang pada umumnya sering dirasakan sehingga pekerja bisa lebih baik dalam melaksanakan pekerjaan. DAFTAR PUSTAKA Butar, (2015).Pengaruh stres kerja terhadap produktivitas karyawan di PT. X Fakultas Psikologi Universitas HKBP Nommensen. Medan dari Perpustakan.unh.ac.id/ /1190000 3-publish-pengaruh stres kerja.pdf Diakses 19 juli 2016 Kristanto, (2009). Faktor-faktor penyebab stres kerja pada perawat ICU rumah sakit Tipe C. Semarang Russeng, (2007). Stres kerja pada perawat di instalasi rawat inap rumah sakit Dr. TADJUDDIN CHALID MAKASSAR. Saputri,(2012).Hubungan antara stres kerja dengan produktivitas kerja karyawan.universitasmuhammadi yah Surakarta.dari.Eprints,ums.ac.id/1 29427/16/Naskah Publikasi.pdf.Diakses 6 juli 2016 Suma mur,(2014). Higiene Perusahaan dan kesehatan kerja (Hiperkes).Jakarta. CV. Sagung Seto Sunyoto, (2015). Manajemen dan Pengembangan Sumber daya Manusia. Yogyakarta Tarwaka, (2015).Ergonomi Industri. Surakarta. Penerbit Harapan Press Wagiu, (2017). Hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada perawat di ruang rawat inap rumah sakit hermana lembean. Manado Wulandari (2009), Hubungan antara beban kerja, stres kerja dan tingkat konflik dengan kelelahan kerja perawat di rumah sakit islam. Yogyakarta 8