Kesetaraan Gender dan Perdagangan

dokumen-dokumen yang mirip
Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen

Memperkuat Ekspor Pakaian Jadi Indonesia melalui Pelatihan (bagi) UKM tentang Cara Sukses Mengekspor ke Kanada

Memperkuat Ekspor (Sektor) Alas Kaki Indonesia melalui Pelatihan bagi UKM dengan Topik Cara Sukses Mengekspor ke Kanada

Proyek TPSA Mengadakan Tiga Pelatihan tentang Analisis Gender dalam Perdagangan bagi Pejabat Kementerian Perdagangan Indonesia

Proyek TPSA Mengadakan Pelatihan FITTskills Guna Meningkatkan Dukungan Pemerintah terhadap Kegiatan Ekspor UKM

Perundingan Saling Menguntungkan: Proyek TPSA Mengadakan Pelatihan Merancang dan Merundingkan Nota Kesepahaman untuk Pengembangan Ekspor

Riset Untuk Meningkatkan Ekspor Indonesia ke Kanada melalui Program Magang TPSA

Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia

Proyek TPSA Melaksanakan Pertemuan Awal untuk Gender and Trade Dialogue Group

Lima Perusahaan Alas Kaki Indonesia Menghadiri FOOTWEAR SOURCING Pada Pameran Dagang MAGIC

ILO MAMPU Project - Akses terhadap Pekerjaan & Pekerjaan Layak bagi Perempuan Tinjauan Fase 2 January 2013

Pejabat Magang TPSA Menyampaikan Argumen untuk Mendorong Perdagangan Jasa di Indonesia

Membantu Indonesia Menyediakan Perlindungan terhadap Praktik Perdagangan yang Tidak Adil dan Lonjakan Impor

PERSIAPAN DAERAH dalam menghadapi

INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM

PENGEMBANGAN TRADING HOUSE DALAM RANGKA PENINGKATAN EKSPOR NON MIGAS. Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

GENDER PADA RANTAI NILAI GLOBAL

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada dasarnya dicerminkan oleh terjadinya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan berkelanjutan menjadi isu penting dalam menanggapi proses. yang strategis baik secara ekonomi maupun sosial politis.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

Kursus pelatihan untuk pembuat kebijakan tentang produktivitas dan kondisi kerja UKM RENCANA AKSI STRATEGIS ASEAN UNTUK PENGEMBANGAN UKM

Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN

Kerangka Acuan Call for Proposals : Voice Indonesia

HASIL SURVEY PENILAIAN IKLIM USAHA DAN BDS

SIARAN PERS. Masyarakat Bisnis Indonesia dan Eropa Mengidentifikasi Peluang Pertumbuhan Menuju Perjanjian Kemitraan Ekonomi Uni Eropa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.

ESKPOR APPAREL KE KANADA. 32 nd Trade Expo Indonesia Jakarta, 12 October 2017

Lapangan Kerja bagi Kaum Muda

sehingga mempunyai ciri-ciri dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat yang mencakup perubahan-perubahan penting dalam struktur sosial, sikap-sikap

2017, No.9 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebaga

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Program Peningkatan Kemampuan Pemasok secara Efektif Nike 1. Apa persoalan yang perlu diselesaikan?

Perantara. program. kesadaran upah memproduksi. Survei terhadap. di Indonesia, rumahan. dan. perusahaan, perantara yang. diketahui tentang.

Pengarahan KISI-KISI PROGRAM PEMBANGUNAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014

Penguatan Kemampuan Perundingan Pejabat Pemerintah Dalam Perdagangan Sektor Jasa

Proyek TPSA Mensponsori Kunjungan Delegasi Asosiasi Bisnis Indonesia ke Kanada

METODOLOGI PENELITIAN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION

MAKALAH PERAN SERTA PEREMPUAN DALAM UMKM

LAMPIRAN I.2 : KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN U K M. JUMLAH ( Rp. ) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dan pemerataan distribusi hasil-hasil pembangunan, UMKM juga berperan dalam penyerapan tenaga kerja.

IDQAN FAHMI BUDI SUHARDJO

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (entrepreneurship) sering sekali terdengar, baik dalam bisnis, seminar, pelatihan,

VALUE CHAIN ANALYSIS (ANALISIS RANTAI PASOK) UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KOPI PADA INDUSTRI KOPI BIJI RAKYAT DI KABUPATEN JEMBER ABSTRAK

Ringkasan Bahan Menteri Perindustrian Pada Seminar Menumbuhkan Ekonomi Kerakyatan untuk Memenangkan MEA I. Gambaran Umum Industri Kecil dan Menengah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA SELAKU KETUA KELOMPOK KERJA PENINGKATAN EKSPOR,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GENDER DAN PERDAGANGAN KEMENTRIAN PERDANGAN

ARAH KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012

PEMBINAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH MELALUI PENERAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah

Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014

BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

PROYEK NSLIC/ NSELRED

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pengembangan keterampilan melalui publicprivate partnership (PPP)

Studi kasus untuk merancang intervensi tingkat perusahaan untuk mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM SCORE

dan kelembagaan yang kegiatannya saling terkait dan saling mendukung dalam peningkatan efisiensi, sehingga terwujudnya daya saing yang kuat.

6. ANALISIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN Kebijakan di dalam pengembangan UKM

Sistem Informasi Pemasaran dan Riset Pemasaran

I.1. Latar Belakang strategi Permasalahan Dari sisi pertanian

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

PENDAHULUAN Latar Belakang

Written by Danang Prihastomo Friday, 06 February :22 - Last Updated Wednesday, 11 February :46

Pengembangan Kawasan Industri Alas Kaki di Kabupaten Mojokerto

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN SISTEM RESI GUDANG

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Profil UMKM Sepatu dan Sandal di Kecamatan Medan Denaiˏ Kota Medan

Indonesia Mengidentifikasi Kesempatan dan Tantangan dalam Perdagangan Sektor Jasa

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Industri Kreatif Jawa Barat

BAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM

Panduan Langkah demi Langkah bagi UKM Pakaian Jadi Indonesia untuk Mengekspor ke Kanada

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

BAB 6 PENUTUP. 122 Universitas Indonesia

Tema Pembangunan 2007

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Transkripsi:

Kesetaraan Gender dan Perdagangan Presentasi untuk Gender and Trade Group (GTG) TPSA 19 Mei 2016 1

Ikhtisar Presentasi 1. TPSA, Perdagangan dan Kesetaraan Gender 2. Strategi Kesetaraan Gender TPSA, GES 3. Kerangka Acuan GTG 4. Analisis Gender Versi Cepat untuk Komoditas 5. Survei Gender dan Perdagangan 2

TPSA, Perdagangan dan Kesetaraan Gender TPSA bertujuan mengurangi kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia melalui ekspansi perdagangan Indonesia dengan Kanada dan mendorong investasi Kanada di Indonesia. Dalam rangka memaksimalkan dampak pengurangan kemiskinan dari peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi antara Kanada dan Indonesia, TPSA berfokus pada usaha kecil dan menengah (UKM), termasuk yang dimiliki atau dikelola perempuan. 3

TPSA, Perdagangan dan Kesetaraan Gender Perdagangan meningkatkan kemakmuran dengan menciptakan lapangan kerja formal dan sumber daya keuangan sehingga pemerintah perlu berinvestasi dalam kesejahteraan warganya Pekerjaan berupah meningkatkan otonomi serta status ekonomi dan sosial Perempuan sebagai pemilik usaha menciptakan lapangan kerja; sebagai pekerja berkontribusi pada keunggulan kompetitif dalam industri ringan dan pertanian; sebagai konsumen membuat keputusan belanja yang penting 4

TPSA, Perdagangan dan Kesetaraan Gender Perempuan dan laki-laki memiliki posisi berbeda dalam perekonomian, peran sosial yang berbeda, dan akses serta kontrol sumber daya yang berbeda Usaha yang dimiliki perempuan: kecil, informal, tidak siap ekspor 40% usaha kecil dan mikro (RAND/AKATIGA 2015) Mereka terkonsentrasi pada usaha informal; hanya 17% perusahaan formal yang dimiliki perempuan (ITC, 2015) Kurangnya keterampilan bisnis dan akses modal menjadi hambatan umum (TAF, 2013) 5

TPSA, Perdagangan dan Kesetaraan Gender Potensi yang tidak terpenuhi - penting untuk memahami hambatan dan peluang guna mengoptimalkan potensi perempuan pekerja, produsen, dan pedagang (ITC, 2015) Pembuat kebijakan perdagangan sering tidak menyadari bias gender dan ketidaksetaraan sehingga kebijakan perdagangan memiliki dampak negatif yang tidak diinginkan bagi perempuan maupun laki-laki. Bias gender menyebabkan inefisiensi ekonomi yang menghambat pertumbuhan dan pembangunan (OECD, 2005) 6

Strategi Kesetaraan Gender, GES Maksud GES - menjamin akses yang adil terhadap peluang yang ditawarkan melalui TPSA yang pada akhirnya akan memfasilitasi peningkatan ekspor ke Kanada Tujuan GES - mengidentifikasi dan meningkatkan kesadaran mengenai hambatan yang dapat merintangi UKM yang dimiliki atau dikelola perempuan untuk mengekspor ke Kanada, dan menerapkan sejumlah pendekatan untuk mengatasinya Prinsip/Aspek GES - Inklusi, Kesetaraan Gender, Analisis Gender, Pengarusutamaan, Pemberdayaan 7

Strategi Kesetaraan Gender, GES GES diimplementasikan dalam empat pilar TPSA: Peningkatan arus informasi perdagangan dan investasi untuk UKM antara Indonesia dan Kanada Peningkatan hubungan bisnis sektor swasta antara Kanada dan Indonesia Penguatan kemampuan analisis dan pengetahuan tentang cara meningkatkan investasi dan perdagangan Peningkatan pemahaman tentang aturan regulasi dan praktik perdagangan dan investasi 8

Strategi Kesetaraan Gender, GES Langkah Selanjutnya Melaksanakan Survei Gender dan Perdagangan untuk lebih memahami hambatan yang dapat memengaruhi akses perempuan ke pasar internasional GTG membahas rekomendasi Survei Gender dan Perdagangan GES dan rumusan intervensi utama diformulasikan 9

Kerangka Acuan GTG 10

Ikhtisar a) Apa, Mengapa, dan Siapa b) Bagaimana c) Pertanyaan Diskusi 11

Kerangka Acuan GTG - Apa, Kenapa, Siapa GTG merupakan wadah berbagai pemangku kepentingan untuk memfasilitasi pelaksanaan GES, melalui diskusi dan sumbangsih pengetahuan dan praktik baik. Wadah ini bersifat informal dan sukarela, dengan keanggotaan sbb.: Perwakilan Komite Pengarah TPSA dari unsur Pemerintah (Kemendag) dan Global Affairs Canada (GAC), Kedutaan Kanada Sektor swasta (asosiasi, UKM) Pakar gender dan perdagangan lainnya Difasilitasi oleh Tim Gender TPSA 12

Kerangka Acuan GTG - BAGAIMANA GTG akan diminta untuk menyumbangkan pengetahuan dalam diskusi kritis tentang kesetaraan gender dan kebijakan yang berkaitan dengan industri yang menjadi fokus. GTG dapat memberikan masukan untuk perencanaan dan penilaian kegiatan, mis memberikan umpan balik/masukan: Pertanyaan, metodologi, hasil survei Identifikasi inisiatif/bantuan teknis yang tepat Pemahaman tentang rantai nilai Agenda kesetaraan gender program dan ajang "sosialisasi" kegiatan perdagangan 13

Kerangka Acuan GTG Pertanyaan Diskusi Apakah maksud dan tujuan GTG sesuai dan relevan dengan pekerjaan Anda? Bagaimana Anda melihat diri anda sebagai orang yang tepat untuk dilibatkan dalam upaya ini? Mengapa? Apakah lingkup kegiatan yang diusulkan dalam Kerangka Acuan sudah tepat? Apakah itu realistis? Bagaimana Anda akan berkontribusi pada kegiatan GTG? Sebaiknya seberapa sering GTG mengadakan pertemuan? Apa media komunikasi lain yang perlu digunakan? Bagaimana Anda melanjutkan langkah ke depan? 14

ANALISIS GENDER VERSI CEPAT 15

Ikhtisar a) Tujuan dan Metodologi b) Analisis c) Strategi d) Rekomendasi Kunci 16

Analisis Gender Versi Cepat untuk Komoditas Ini adalah analisis gender versi cepat untuk komoditas prioritas yang dipilih dengan menggunakan seperangkat metodologi, yang mengidentifikasi 10, lalu disempitkan menjadi 3 komoditas dengan potensi terbesar untuk ekspor UKM ke Kanada, dengan memperhatikan faktor kesetaraan gender maupun lingkungan; Analisis Gender Versi Cepat meneliti: a) Potensi Manfaat; b) Peluang Akses Pasar; c) Kinerja Sosial; d) Eksklusi/ Pengecualian (Risiko); e) Analisis Pendahuluan Rantai Nilai; f) Potensi Dampak Gender 17

Analisis Gender Versi Cepat untuk Komoditas Analisis 3 industri Sebagian besar kopi diekspor dalam bentuk biji utuh. Kopi spesial dan berkelanjutan memiliki nilai tambah di tingkat petani. Nilai tambah tercipta melalui pemerekan (branding) dan kemasan. Perempuan melakukan pekerjaan yang kurang terlihat (berupah rendah) dalam rantai nilai; Perempuan sebagian besar terlibat di sektor hilir (padat karya) dari produksi sepatu maupun garmen, yang merupakan sumber penting pendapatan dan peluang bagi mereka. 18

Analisis Gender Versi Cepat untuk Komoditas - Analisis Ada beberapa UKM progresif yang dimiliki perempuan yang mengekspor kopi spesial, termasuk Kopi Luwak. Untuk alas kaki, ada UKM progresif yang dimiliki perempuan dan UKM yang bekerja sama dengan banyak pengrajin perempuan yang mengekspor alas kaki spesial, seperti Ni Luh Djelantik, Yongki Komaladi, Elly Susilawaty, dan Nadia Rahma, Yogyakarta; atau Sarah Atthahirah, Medan; Di bidang pakaian jadi, Batik Sri Kuncoro, Kenes, dan Lurik Prasodjo di Yogyakarta dan Jawa Tengah adalah sebagian nama produsen garmen spesial kreatif dan progresif yang siap mengekspor produk-produk mereka. 19

Analisis Gender Versi Cepat untuk Komoditas - Strategi Industri Strategi GES Kopi Menyasar asosiasi dan koperasi Melibatkan pemimpin serikat perempuan, kelompok tani, dan desa, Mendukung kopi bersertifikat yang berkelanjutan dan kopi spesial; Memberikan peluang bagi petani kopi perempuan untuk belajar dari pengusaha perempuan sukses Meningkatkan visibilitas UKM perempuan dalam rantai nilai Garmen Mendukung UKM di pasar ceruk (bernilai tinggi), seperti batik dan lurik Mempromosikan pedoman APINDO terkait usaha rumah tangga Mempromosikan penerapan standar perburuhan terkait perempuan Mendukung gugus UKM dan koperasi yang bisa memanfaatkan efisiensi dan penyatuan sumber daya bersama Mendukung strategi pemasaran inovatif - media sosial dan online Di sektor batik, memberikan pelatihan mengenai praktik ramah lingkungan Alas kaki Berfokus pada gugus UKM Melibatkan asosiasi yang mendukung perempuan dalam berwirausaha Mempromosikan pentingnya penerapan standar perburuhan yang terkait dengan perempuan Skema alternatif Promosi online 20

Analisis Gender Versi Cepat untuk Komoditas Rekomendasi Kunci Rekomendasi umum untuk mempromosikan kesetaraan gender -Menyasar ceruk pasar yang menawarkan nilai lebih dan produk khusus, dan bekerja melalui klaster atau koperasi. -Melibatkan para pemimpin perempuan dari asosiasi/produsen; -Mengenali produk dengan budaya dan nilai-nilai lokal; -Meningkatkan visibilitas perempuan dalam rantai nilai; -Menerapkan standar kerja; Saat sebagian besar kriteria di atas terpenuhi, banyak UKM yang dimiliki perempuan terbentuk (dan akan diuntungkan oleh industri). 21

Survei Gender dan Perdagangan 22

Ikhtisar a) Tujuan b) Industri dan Area c) Cakupan dan Pelaksana Survei d) Audiens Survei e) Populasi dan Metode f) Proses dan Status RFP Survei g) Diskusi 23

Survei Gender dan Perdagangan: Tujuan Membangun pemahaman tentang apa sajakah hambatan ekspor yang dihadapi IKM? Adakah perbedaan hambatan yang dihadapi IKM yang dikelola/ dimiliki perempuan dan laki-laki? Sejauh mana optimisme IKM dalam berbisnis? Memberikan analisis dan rekomendasi kepada pemerintah dan dunia usaha terkait kesiapan ekspor IKM di 3 industri, termasuk IKM yang dikelola/ dimiliki perempuan 24

INDUSTRI & AREA Canada-Indonesia Trade and Private Sector Assistance Project (TPSA) Kopi Dataran Tinggi Gayo, Aceh Toraja, Sulawesi Selatan Alas Kaki Jakarta, Tangerang, Bekasi; Bandung, Jawa Barat; Yogyakarta dan Jawa Tengah; Surabaya dan Sidoarjo - Jatim Garmen Bandung, Jawa Barat Yogyakarta/Jawa Tengah 25

CAKUPAN & PELAKSANA SURVEI Pertanyaan Kunci: Apa sajakah dukungan dan lingkungan pendukung yang dibutuhkan oleh IKM perempuan? Siapakah yang bisa memberikan dukungan tersebut? Apa peran strategis TPSA? Profil IKM Manajemen, Perempuan dan Kesempatan Kerja Ekspor Legalitas dan Registrasi Informasi Perdagangan Bahan Baku dan Tenaga Kerja Akses Pendanaan Ketersediaan dan Biaya Jasa Perantara Teknologi & Upgrading Kebijakan & Regulasi Pemerintah Tanggung Jawab Sosial & Sertifikasi Perkembangan Usaha Survei akan dilakukan oleh Lembaga Survei yang terpilih melalui Tender/ RFP Gender & Trade Survey 26

Survei Audiens Pemangku kepentingan yang berkepentingan terhadap hasil survei Mencakup pemerintah (Kementerian Perdagangan), dunia usaha (seperti himpunan usaha: KADIN, APPINDO, IWAPI, HIPPI) dan asosiasi industri terkait produk yang menjadi fokus TPSA Tingkat nasional dan daerah 27

Populasi & Metodologi Populasi IKM terdaftar yang dikelola/dimiliki lakilaki dan perempuan di wilayah fokus TPSA Metodologi Survei Kuantitatif (Jumlah sample yang signifikan secara statistik, dengan margin of error: 0.05) Produsen, distributor, atau produsen/distributor Usaha siap ekspor Instrumen Kualitatif Non Survey (Indepth Interview, FGD, Observasi, Studi Kasus) 28

Input Canada-Indonesia Trade and Private Sector Assistance Project (TPSA) PROSES & STATUS TENDER RFP Lembaga Riset PELAKSANAAN SURVEI (JULI NOV 16) Gender & Trade Dialogue Group (GTG) Proses RFP sedang berlangsung. 22 lembaga terlibat dalam EoI 4 lembaga terpilih terlibat dalam RFP Penilaian: kapasitas lembaga, kapasitas tim survei, pendekatan konseptual & metodologi 29

PERTANYAAN DISKUSI a. Apakah survei ini relevan dengan organisasi Anda? Bila ya, mengapa? b. Apakah survei telah mencakup pertanyaan-pertanyaan penting untuk menjawab tujuan survei? Apakah ada pertanyaan yang terlewat? c. Apakah ada pertanyaan penting yang perlu dijawab survei ini supaya bisa memberi masukan untuk meningkatkan IKM yang dikelola/dimiliki perempuan? d. Apakah ada pertanyaan yang sulit dijawab responden, yang perlu diantisipasi? e. Apakah ada isu gender lain yang terlewat dari pertanyaan survei? 30

Terima Kasih 31

Penutup 32