JUDUL MAKALAH PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN PUISI DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 KOTA CIMAHI HENNI WIDARI Henni.widari@yahoo.com PRODI PENDIDIKAN BAHASA,SASTRA INDONESIA DAN DAERAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK Makalah penelitian ini berjudul Pembelajaran Membaca Pemahaman Puisi dengan Pendekatan Konstruktivisme di Kelas VIII SMPN 3 Kota Cimahi. Adapun latar belakang mengapa penelitian ini dilakukan, penulis menginginkan suatu jawaban yang berasal dari pertanyaan apakah siswa kelas VIII mampu membaca pemahaman puisi, dan apakah yang efektif digunakan.untuk memperoleh informasi peningkatan hasil belajar siswa Kelas VIII dalam membaca pemahaman puisi dengan menggunakan konstruktivisme, minat belajar siswa Kelas VIII dan perbandingan keefektifan konstruktivisme dengan visual dalam pembelajaran membaca pemahaman puisi di Kelas VIII. Berdasarkan hasil tes membaca, hasil observasi, dan uji t yang dilakukan di kelas VIII, maka Pendekatan konstruktivisme yang digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman puisi di kelas VIII dapat meningkatkan hasil belajar siswa tersebut diterima, karena mencapai nilai rata-rata kelas 8,1, sedangkan batas minimal yang ditentukan adalah 7,5.Pendekatan Konstruktivisme yang digunakan dalam pembelajaran membaca di kelas VIII SMPN 3 Kota Cimahi dapat diterima, karena dari hasil observasi mayoritas jawabannya ya yaitu 81% siswa aktif sedangkan batas minimal yang ditentukan adalah 80%.Pendekatan konstruktivisme lebih efektif dibandingkan dengan visual Kata kunci : Membaca Pemahaman, Puisi dan Pendekatan Konstruktivisme
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga tempat siswa meningkatkan kemampuan intelektual harus mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik untuk menunjang penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh para lulusannya. Hal ini merupakan pekerjaan yang tidak mudah serta menuntut kesabaran karena masalah pendidikan merupakan objek yang kompleks untuk diselesaikan. Keberhasilan proses pendidikan bergantung pada beberapa faktor, di antaranya guru, siswa, saranaprasarana belajar, kirikulum, metode,, dan teknik pengajaran. Dari sejumlah faktor di atas sumberdaya gurulah yang menjadi faktor menentukan dan utama. Penentu keberhasilan pengajaran adalah guru (Badudu,1993:1). Hal ini sejalan dengan pendapat Kosadi Hidayat (1991:35) yang mengungkapkan sebagai berikut. Dalam proses interaksi, guru berperan sebagai direktur belajar atau fasilitator Belajar atau fasilitator belajar. Sebagai direktur belajar guru memiliki tugas dan kewajiban untuk membimbing dan mengarahkan siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Sebagai fasilitator belajar guru berkewajiban memberikan berbagai kemudahan belajar kepada siswa. Pernyataan di atas sejalan dengan pendapat Nana Sudjana (1988:7) yang mengumukakan bahwa peranan guru sebagai pengajar lebih berorientasi kepada fungsi pemimpin belajar. Ia harus merencanakan, mengorganisasikan, dan mengawasi proses belajar siswa. Bertitik tolak dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa interaksi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar tidak harus didominasi oleh guru, melainkan harus bertumpu pada siswa. Guru pun harus dapat memilih yang sesuai. Kurikulun 2006 sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar memuat berbagai. Salah satunya konstruktivisme yang berbasis kompetensi yang menitik beratkan pada kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar daripada hasil belajar. Berdasarkan uraian di atas, maka kurikulum 2006 dengan semua karakteristiknya memerlukan inplikasi yang sesuai dengan kebutuhan serta berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Dalam rangka membuktikan secara ilmiah kemampuan siswa dalam membaca pemahaman puisi dan menentukan yang tepat maka judul penelitian ini adalah Pembelajaran Membaca Pemahaman Puisi dengan Pendekatan Kontruktivisme pada Siswa Kelas VIII.. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap upaya peningkatan pembelajaran bahasa Indonesia di SMP.
Pembatasan Masalah Untuk lebih memudahkan penelitian dan menghindarkan penyimpangan masalah dalam makalah ini penulis membatasi masalah kemampuan membaca pemahaman puisi siswa, dan keefektifan konstruktivisme. Perumusan Masalah Sesuai dengan pemikiranpemikiran yang telah diuraikan pada latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut. Apakah pembelajaran membaca pemahaman puisi dengan menggunakan konstruktivime meningkatkan kemampuan membaca puisi siswa? Dan Apakah pembelajaran dengan konstruktisme efektif untuk siswa kelas VIII. Tujuan dan Manfaat Dapat membuktikan apakah pembelajaran membaca pemahaman puisi dengan menggunakan konstruktivisme, siswa kelas VIII dapat memahami puisi dengan benar dan dapat mengetahui efektif tidaknya kontruktivisme dalam pembelajaran membaca pemahaman puisi kelas VIII, sedangkan manfaatnya bagi guru dapat memperoleh alternatif suatu pembelajaran membaca pemahaman puisi, bagi siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman puisi KAJIAN TEORI DAN METODE Membaca pemahaman yaitu sejenis kegiatan membaca yang berupaya menafsirkan pengalaman, menghubungkan informasi baru dengan yang telah diketahui, menemukan jawaban pertanyaanpertanyaan kognitif dari bahasa tertulis (Tarigan, 1991: 42-43). Sedangkan menurut Burhan (dalam skripsi Malau, 1995:14) membaca pemahaman adalah perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa keterampilan yaitu mengamati, memahami, dan memikirkan. Kata puisi berasal dari bahasa Yunani "poeisis" yang berarti penciptaan. Dalam bahasa Inggris puisi disebut poetry yang berarti puisi, poet berarti penyair, poem. Sejalan dengan pembahasan di atas, bahwa puisi mempunyai kaitan yang erat hubungannya dengan kata. Menurut pendapat Herman J Waluyo, mengemukakan bahwa : Kata-kata dalam puisi tidak tunduk pada aturan logis sebuah kalimat, namun tunduk kepada ritma larik puisi. Hal ini disebabkan karena kesatuan kata-kata itu bukanlah kalimat akan tetapi larik-larik puisi itu. Pendekatan konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri (Von Glaserfeld dalam Bettencourt, 1989 dan Matthews, 1994, dalam Paul Suparno, 1997 : 18) Metode adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk menyimpulkan data makalah penelitian ini pembelajaran membaca pemahaman puisi dengan menggunakan konstrutivisme yang diterapkan di kelas VIII SMP.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil belajar siswa dalam membaca pemahaman puisi dengan menggunakan Pendekatan Konstruktivisme untuk 20 orang siswa kelas VIII dengan urutan absen 1-20, dan menggunakan pendekata Tabel Derajat Penguasaan Isi Puisi visual untuk 20 orang siswa kelas VIII dengan urutan absen 21-40, nilai rata-rata yang dicapai 20 orang pertama adalah 8,1, sedangkan nilai rata-rata yang dicapai 20 orang kedua adalah 7,4. No. Nama Siswa Konstruktivisme No. Nama Siswa Pendekatan Visual Nilai DP Nilai DP 1 Amanda Utari 7 70% 21 Ira Armydha S 7 70% 2 Amelia Puspa D 9 90% 22 Lukman Azmi 8 80% 3 Angela Josephine 8 80% 23 M.Arief Rafianto 8 80% 4 Annisa Alma 7 70% 24 Meisha Nurlianti 7 70% 5 Arnifah Fauziasyafir 8 80% 25 Meita Pangestika 7 70% 6 Asri Indah Sari 8 80% 26 Melasari Endah H 9 90% 7 Bob Meola 7 70% 27 Muhamad Irsyad 6 60% 8 Citra Maria N 7 70% 28 Nadya Safira 6 60% 9 D. Glorya Daviani 9 90% 29 Nitia Wiji L. 6 60% 10 Denni Santosa 8 80% 30 Noer Adnina Z. 7 70% 11 Depy Mustikasari 9 90% 31 Novi Rizky 7 70% 12 Dhita Ayu P. 8 80% 32 Nur Endah 8 80% 13 Dian Ramadhin 7 70% 33 Raden Vena V. 8 80% 14 Dini Riani 7 70% 34 Regita Eka P. 9 90% 15 Dita Amalia 9 90% 35 Renanda Agna 8 80% 16 Erni Susilawati 9 90% 36 Rey Petra 7 70% 17 Fikka Nadya 8 80% 37 Rifqi Taufik 7 70% 18 Friska Rosalita 9 90% 38 Setiawati 7 70% 19 Ganindra Indah T. 9 90% 39 Shakila Tasya A. 8 80% 20 Ilham Saherdian 8 80% 40 Yuliana Nur R. 7 70% Jumlah 161 1610% Jumlah 147 1470% Rata-rata Nilai 8,1 81% Rata-rata Nilai 7,4 74%
SIMPULAN Simpulan memperoleh informasi peningkatan hasil belajar siswa Kelas VIII dalam membaca pemahaman puisi dengan menggunakan konstruktivisme, minat belajar siswa Kelas VIII dengan menggunakan konstrutivisme dalam pembelajaran membaca pemahaman puisi di SMP kelas VIII SMP, dan perbandingan keefektifan konstruktivisme dengan visual dalam pembelajaran membaca pemahaman puisi di Kelas VIII. Berdasarkan hasil tes membaca, hasil observasi, dan uji t yang dilakukan di kelas VIII SMP, maka penulis dapat menyimpulkan makalah penelitian bahwa, Pendekatan konstruktivisme yang digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman puisi di kelas VIII SMP dapat meningkatkan hasil belajar siswa tersebut diterima, karena mencapai nilai rata-rata kelas 8,1, sedangkan batas minimal yang ditentukan adalah 7,5.Sedangkan, visual yang digunakan dalam pembelajaran membaca di kelas VIII SMP nilai rata-ratanya 7,4. DAFTAR PUSTAKA Akhadidah, Sabarti 1992.Menulis Cepat dan keterampilan berbahasa Bdg.Armico Aminudin. 1987.Teori PembelajaranSastra. Bandung: Sinar Baru. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur: Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Basier, N. 1983. Teori Membaca dan Keterampilan Membaca. Jakarta: Angin Sejuk. Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI. Dimyati.2002. Teori Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru. Effendi.2004. Pembelajaran Apresiasi. Bandung: Armico Furchan, A. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Hardjasujana, A. dan Yeti M. 1996. Membaca 2. Jakarta: Depdikbud. Hamalik.Oemar.1995.Kurikulum dan Pembelajaran.Bandung: Citra Daya. Hernowo.2000.Mengikat Makna.Jakarta: Gramedia