BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode penelitian kuantitatif menurut Ardianto (2011: 47) adalah penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan yaitu seperangkat teori, prosedur dan asumsi yang diyakini

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bulan April sampai dengan bulan Mei setelah peneliti mendapat rekomendasi dari

BAB III METODE PENELITIAN. dan retail peralatan petualangan alam terbuka terbesar di Indonesia.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. masalah yang hasilnya dapat digneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. untuk mengatasi masalah dan menghadapi tantangan lingkungan dimana. pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat.

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana Kebon

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menguji hipotesis yang telah ditetapkan kemudian menginterprestasikan hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada pegawai Dinas Pertanian Tanaman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK PENELITIAN

BAB 3. Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Rosady Ruslan (2008: 24), metode adalah kegiatan ilmiah yang berkaitan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah semua cabang Larissa Aesthetic Center. dan yang berlokasi di Galeria Mall.

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

METODE DAN OBYEK PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan (Kriyantono. 2012: 55) Data-data tersebut yang bersifat kuantitatif kemudian akan dianalisis dalam bentuk pemaparan tulisan. Data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif, yaitu dengan pengolahan data kuantitatif (data-data yang berupa angka). 3.2 Metodologi Penelitian Metode adalah kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau suatu kerangka berpikir untuk menyusun gagasan yang terarah dan terkait dengan maksud dan tujuan (Nasehudin, Gozali, 2012: 27). Pada setiap penelitian ilmiah, untuk lebih terarah dan rasional diperlukan metode yang sesuai dengan obyek yang diteliti, karena metode merupakan cara yang ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan keputusan tertentu. 3.2.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sarat dengan nuansa-nuansa angka dalam teknik pengumpulan data dilapangan. Penelitian ini juga digolongkan sebagai penelitian eksplanatif dan regresi linear, yang mana penelitian dilakukan untuk menguji hubungan antara variabel yang 45

46 dihipotesiskan, ad hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel, untuk mengetahui apakah suatu variabel berasosiasi atau tidak dengan variabel lainnya atau apakah suatu variabel dipengaruhi atau tidak oleh variabel lainnya. (Ananto, 2010: 50) 3.3 Variabel Operasional Variabel penelitian pada dasarnya merupakan suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudia ditarik kesimpulannya. Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan kuisioner adalah bahwa kuisioner peneilitain merupakan turunan dari variabel yang hendak diteliti. Variabel didimensikan, kemudian dimensi menjadi indikator. Indikator inilah yang nantinya pedoman penulis dalam penyusunan kuisioner. Berikut variabel operasional dalam penelitian ini: Tabel 3.1 Variabel X Pengaruh media sosial Facebook pada ATND Variabel Indikator Deskriptor Skala Instrumen Variabel X Bookmarking Media Sosial dapat Media Sosial menshare dan tag moment (Facebook) yang diminati Connecting Media Sosial dapat menghubungkan interaksi sesama

47 Content Sharing Media Sosial dapat menciptakan berbagai media dan mempublikasikanya Creating Media Sosial memberikan Opinion kesempatan bagi yang memiliki opni dan ingin membagikannya. Informatif Media sosial memberikan informasi kepada konsumen Persuasif Media sosial memberikan pengaruh kepada konsumen Tabel 3.2 Variabel Y Citra Merek Variabel Indikator Deskriptor Skala Instrumen Variabel Y Recognition Kesadaran merek Brand Image Reputation Reputasi yang dibentuk ATND dari keseluruhan kualitas produk Affinity Emotional relationship yang timbul antara

48 sebuah merek dengan konsumennya Domain Seberapa besar luas jangkauan yang potensial didapat suatu merek berkaitan dengan scope suatu produk 3.4 Rumusan Uji Hipotesis Rumusan uji hipotesis digunakan penulis untuk menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis, maka penulis disini akan melakukan pengujian hipotesis dengan rumusan uji hipotesis sebagai berikut : Ho = Tidak terdapat pengaruh melalui media sosial facebook yang dilakukan oleh divisi komunikasi pemasaran PT. Burwina Prodata Indonesia terhadap peningkatan citra merek ATND. Ha = Terdapat pengaruh melalui media social facebook yang dilakukan oleh divisi komunikasi pemasaran PT. Burwina Prodata Indonesia terhadap peningkatan citra merek ATND. 3.5 Populasi dan sampel Kartono pada buku Metodologi Penelitian Kuantitatif (Nasehudin dan Gozali, 2011: 120) mengartikan populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diduga. Populasi ditentukan oleh topik dan tujuan survei. Dalam penelitian ini, populasi yang akan menjadi

49 respondennya adalah masyarakat yang meng-add facebook ATND yang berjumlah 250 user friends. Sampel adalah bagian kecil dari jumlah dan karakteristik yang terdapat dalam populasi. Bila populasi tersebut dalam jumlah yang besar, maka peneliti tidak mungkin menguji semua yang terdapat pada populasi. Untuk mempermudah pengujian populasi, akan digunakan sampel yang diambil dari populasi. Penentuan sampel dilakukan untuk memperoleh keterangan obyek penelitian. Dalam penelitian ini, untuk menentukan jumlah sampel, penulis menggunakan pendekatan Slovin yaitu dengan rumus : n = N Dimana: N (e) 2 + 1 n N e = Sampel = Populasi = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir. Misal : 0.1 ; 0.05 atau 0.01. Dalam penelitian ini, batas ketidaktelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah 0.1 atau 10%. Penulis memilih untuk menggunakan batas ketidaktelitian (e) sebesar 10% karena penulis mengukur hubungan antara media sosial facebook dengan citra merek ATND pada PT Burwina Prodata Indonesia. Citra merek dapat berubah-ubah dimata responden sesuai dengan situasi dan kondisi fisik maupun non fisik pada saat kuisioner disebarkan.

50 Maka dari itu, dengan menggunakan pendekatan ini, maka jumlah responden yang digunakan oleh penulis adalah : n = 250 250 (0.1) 2 + 1 n = 250 2,50 +1 n = 70 responden (pembulatan dari 71.4) Dimana: n = Jumlah responden (sampel) N = Jumlah populasi user friends ATND 3.5.1 Metode Penarikan Sampel Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Ada dua macam teknik sampling (Nasehudin dan Gozali, 2012: 123): 1. Teknik sampling secara probabilitas Teknik sampling probabilitas atau random sampling merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel yang representatif. Teknik sampling semacam ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Teknik sampling secara rambang sederhana atau random sampling. Cara paling populer yang dipakai dalam proses penarikan sampel rambang sederhana adalah dengan undian.

51 b. Teknik sampling secara sistematis (systematic sampling). Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi. c. Teknik sampling secara rambang proporsional (proporsional random sampling). Jika populasi terdiri dari subpopulasisubpopulasi maka sample penelitian diambil dari setiap subpopulasi. Adapun cara peng-ambilannya dapat dilakukan secara undian maupun sistematis. d. Teknik sampling secara rambang bertingkat. Bila subpoplulasisubpopulasi sifatnya bertingkat, cara pengambilan sampel sama seperti pada teknik sampling secara proportional. e. Teknik sampling secara kluster (cluster sampling) Ada kalanya peneliti tidak tahu persis karakteristik populasi yang ingin dijadikan subjek penelitian karena populasi tersebar di wilayah yang amat luas. Untuk itu peneliti hanya dapat menentukan sampel wilayah, berupa kelompok klaster yang ditentukan secara bertahap. Teknik pengambilan sample semacam ini disebut cluster sampling atau multi-stage sampling. 2. Teknik sampling secara nonprobabilitas. Teknik sampling nonprobabilitas adalah teknik pengambilan sample yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti atau menurut pertimbangan pakar. Beberapa jenis atau cara penarikan sampel secara nonprobabilitas adalah sebagai berikut:

52 a. Purposive sampling atau judgmental sampling Penarikan sampel secara purposif merupakan cara penarikan sample yang dilakukan memiih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti. b. Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola salju). Penarikan sample pola ini dilakukan dengan menentukan sample pertama. Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari sample pertama, sample ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari sample kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sample semakin besar, seolah-olah terjadi efek bola salju. c. Quota sampling (penarikan sample secara jatah). Teknik sampling ini dilakukan dengan atas dasar jumlah atau jatah yang telah ditentukan. Biasanya yang dijadikan sample penelitian adalah subjek yang mudah ditemui sehingga memudahkan pula proses pengumpulan data. d. Accidental sampling atau convenience sampling. Dalam penelitian bisa saja terjadi diperolehnya sampel yang tidak direncanakan terlebih dahulu, melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data dilakukan. Proses diperolehnya sampel semacam ini disebut sebagai penarikan sampel secara kebetulan. Pada penelitian ini penulis akan menggunakan non-probability sampling dengan teknik sampling aksidental atau convinience.

53 3.6 Teknik Pengumpulan data Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara dalam perumusan masalah. Dengan kata lain jawaban masih harus diuji secara empirik. Untuk mengumpulkan data sampel penelitian, penulis menggunakan metode pengumpulan data angket dan kuisioner. Pengumpulan data melalui kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengisi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis yang sudah disiapkan penulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien yang mana penulis dapat mengetahui variabel yang akan diukur dan tahu apa yang dapat diharapkan dari responden. Kuisioner dapat dibagikan dalam bentuk kuisioner tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, maupun internet. 3.7 Teknis Analisis Data Data yang diperoleh adalah data kuantitatif atau berupa angka. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan rumus-rumus statistik yaitu analisis koefisien korelasi, determinasi, regresi linear sederhana dan uji hipotesis (uji t). 3.7.1 Teknik penggunaan skala Skala yang digunakan pada penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur suatu objek. Biasanya digunakan untuk

54 mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Fenomena sosial yang ditetapkan oleh penulis disebut dengan variabel penelitian. Dalam penelitian ini, ada lima kategori yang digunakan oleh penulis : 1. Sangat setuju 2. Setuju 3. Netral 4. Tidak setuju 5. Sangat tidak setuju Proses itu kemudia diolah ke dalam bentuk kelas interval dengan rumus : KI = skor tertinggi skor terendah Jumlah kelompok KI = 5-1 5 KI = 0.8 Jadi, jarak kelas interval senilai 0.8 dapat dikelompokkan menjadi : Kelas Interval Klasifikasi Kategori 1.00 1.79 Sangat Tidak Setuju 1.80 2.59 Tidak Setuju 2.60 3.39 Netral 3.40 4.19 Setuju 4.20 5.00 Sangat Setuju Tabel 3.3 Tabel kelas interval Sumber : Hasil olahan data sekunder, 2013

55 3.7.2 Uji Validitas dan Uji Reabilitas Validitas adalah keabsahan atau akurasi suatu alat ukur, sedangkan reabilitas adalah dapat dipercayainya alat ukur teserbut. Ketika suatu penelitian ingin meneliti suatu masalah menggunakan kuisioner atau angket, kuisioner atau angket tersebut harus diuji validitas dan reabilitasnya kepada responden yang setara dengan responden yang menjadi sampel penelitian. Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat ukur tersebut reliabel. Makin kecil kesalahan pengukuran, makin reliabel alat ukur. Sebaliknya, makin besar kesalahan pengukuran, makin tidak reliabel alat ukur tersebut. Besar kecilnya kesalahan pengukuran dapat diketahui antara lain dari indeks korelasi antara hasil pengukuran pertama dan kedua. Penulis menggunakan program SPSS 20 untuk menghitung validitas dan reliabilitas. 3.7.2.1 Uji Validitas Validitas suatu instrument berkaitan dengan kemampuan instrument itu untuk mengukur atau mengungkap karakteristik dari variabel yang dimaksudkan untuk diukur (Aritonang, 2007 : 123) Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Hasil penelitian dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Sedangkan

56 penelitian yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek. Bila suatu alat ukur sudah dikatakan valid, maka selanjutnya dapat dilakukan pengujian reliabilitas alat ukur. Sebaliknya bila alat ukur dikatakan tidak valid, maka alat ukur yang telah digunakan sebelumnya harus dievaluasi atau diganti dengan alat ukur yang lebih tepat atau efektif. Pengujian validitas data ditentukan melalui Corrected Item Total Correlation yang mana jika : Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan dinyatakan valid Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid 3.7.2.2 Uji Reliabilitas Jika pengukuran alat ukur telah dinyatakan valid, selanjutnya reliabilitas pengukuran alat ukur tersebut akan diujikan. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat ukur tersebut reliabel. Atau dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang dapat menghasilkan pengukur yang sama bila instrument itu digunakan untuk mengukur objek yang sama pada dua atau lebih waktu yang berbeda (Aritorang 2007: 138). Instrumen yang sudah dipilih dapat digunakan sebagai pengukur dalam pengumpulan data penelitian jika alat ukur telah

57 dinyatakan reliabel. Jika tidak reliabel,alat ukur dan tingkat kesalahan pengukuran yang dipakai haruslah dievaluasi kembali. Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan Cronbach s Alpha sebagai berikut: r = k 1 - σ² k 1 σt² Keterangan : r = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan σ² = jumlah varian butir σt² = varian total Berikut ini adalah tingkat reliabilitas berdasarkan nilai alpha : Alpha Tingkat Reliabilitas 0.00 0.20 Kurang Reliabel >0.20 0.40 Sedikit Reliabel >0.40 0.60 Cukup Reliabel >0.60 0.80 Reliabel >0.80 1.00 Sangat Reliabel Tabel 3.4 Tabel tingkat reliabilitas berdasarkan nilai alpha 3.7.3 Koefisien Korelasi Koefisien korelasi adalah ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara dua variabel. Koefesien korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. Besarnya

58 koefesien korelasi berkisar antara -1 sampai dengan 1 yang dijelaskan sebagai berikut. 1. Jika nilai korelasi koefisien (r) > 0 maka koefesien korelasi positif, yang artinya searah : jika variabel pertama besar, maka variabel kedua semakin besar juga. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. 2. Jika nilai korelasi koefisien (r) < 0 maka korelasi negatif, yang artinya berlawanan arah : jika variabel pertama besar, maka variabel kedua semakin kecil. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan sebaliknya). 3. Jika nilai korelasi koefisien (r) = 0 maka tidak ada hubungan antara kedua variable tersebut. 4. Jika nilai korelasi koefisien (r) = 1 maka hubungan kedua variable tersebut sempurna. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis korelasi Pearson (Pearson s Product Moment) yang dilambangkan dengan r, dikarenakan jumlah sampel yang mencapai angka 70 responden. Teknik ini menghasilkan koefisien yang paling stabil karena mempunyai standar error yang paling kecil. Nilai koefisien korelasi berkisar antara 1 dan 1 (-1 r 1). Untuk memudahkan dalam melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel penulis memberikan kriteria sebagai berikut:

59 Nilai Keterangan < 0.20 hubungan dapat dianggap tidak ada 0.20 0.40 hubungan ada tetapi rendah > 0.40 0.70 hubungan cukup > 0.70 0.90 hubungan tinggi > 0.90 1.00 hubungan sangat tinggi Tabel 3.5 Tabel tingkat kekuatan hubungan antara dua variabel Sumber : Sarwono; 2006 p.149 3.7.4 Koefisien Determinasi Pengujian R-Square (R 2 ) bertujuan untuk mengukur besarnya proposi atau presentase dari jumlah variasi dari variabel dependen atau untuk mengukur sumbangan dari variabel independen terhadap variabelvariabel dependen. Nilai R Square yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas, sedangkan nilai yang besar (mendekati 1) berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk mempredikisi variasi variabel dependen (Sanders dan Smidt, 2000:570) Rumus yang digunakan sebagai berikut : KD = r 2 x 100% KD = Koefisien determinasi r = koefisien korelasi

60 3.7.5 Regresi Linear Sederhana Dalam penelitian ini metode analisis data yang dipakai adalah analisis koefisien korelasi dan regresi. Korelasi dimaksudkandengan tujuan untuk mengukur hubungan antara variabel x dan y. Sedangkan regresi untuk mengukur pengaruh variabel x dan y. Koefisien regresi yang digunakan adalah koefisien regresi sederhana. Model koefisien ini adalah : y= a+bx Pencarian untuk a dan b sebagai berikut : 3.7.6 Uji Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang nantinya diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan dan belum didasarkan pada faktafakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Pengujian hipotesis digunakan untuk menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis, maka penulis disini akan melakukan pengujian hipotesis dengan langsung dibandingkan antara hasil hitungan signifikan korelasi Pearson dengan alpha untuk taraf signifikan α = 10% atau sebesar 0.1. Hipotesis dalam peneltian ini adalah :

61 Ho : Sig > α, tidak ada hubungan yang signifikan antara media sosial facebook dengan citra merek ATND. Ha : Sig < α, ada hubungan yang signifikan antara media sosial facebook dengan citra merek ATND.