ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: X, Vol.1, No.2, Oktober 2013

ABSTRAK. Kepustakaan : 11 ( )

PENILAIAN EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN PERIODE TRIWULAN TAHUN 2011

HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN

Analisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr.

BAB I PENDAHULUAN. yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan. mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga

HUBUNGAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN PERSENTASE PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI RSUD SRAGEN PERIODE TAHUN

GAMBARAN EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RUANG PERAWATAN KELAS III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA TAHUN 2011 DAN 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Rekam Medis menurut Huffman EK, diagnosa dan pengobatan serta merekam hasilnya. (6)

TINJAUAN PELAKSANAAN SENSUS HARIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1204/Menkes/SK/X/2004. pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. (14) 340/MENKES/PER/III/2010

ANALISIS EFISIENSI PENGELOLAAN TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas atau mutu pelayanan yang ada di rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi

BAB III METODE PENELITIAN

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016 ISSN: (online); X (Printed)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari

BAB I PENDAHULUAN. tidak dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan kesehatan. (1) pelayanan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan maupun

BAB III METODE PENELITIAN. Indikator URI BOR LOS TOI BTO GDR NDR. Gambar 3.1 Kerangka Konsep

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAPPADA KASUS CHRONIC KIDNEY DISEASE TRIWULAN IVDI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

ANALISIS DESKRIPTIF NILAI TOI PADA BANGSAL BAITUL MA RUF DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit. sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga

BAB I PENDAHULUAN. American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit. sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga

BAB 1 : PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan (1, 2)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tinjauan Keakuratan Data pada Sensus Harian Rawat Inap Di Rumah Sakit Khusus Bedah Banjarmasin Siaga

KARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 2010

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

BAB III. METODyE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rekapitulasi SHRI :

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, mempunyai tiga pilar otoritas, yang masing-masing bekerja

Analisis Pemanfaatan Data Sensus Harian Rawat Inap Untuk Pelaporan Indikator Pelayanan Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

2 Menurut Alamsyah (2012) salah satu aktivitas yang rutin dilakukan dalam statistik rumah sakit adalah menghitung tingkat efisiensi hunian tempat tidu

Indikator pelayanan rumah sakit By : Setiadi

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,Riyoko APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil, dan ahli serta

ANALISIS TREND PASIEN RAWAT INAP BRONCHITIS DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI PERIODE TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Pesryaratan. Guna Mencapai Derajat S-1 Kesehatan Masyarakat

INDIKATOR KINERJA UTAMA

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR BANGSAL KELAS III BERDASARKAN INDIKATOR BARBER JOHNSONTAHUN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

Edi Susilo, Nopriadi, Efisiensi Pendayagunaan Tempat Tidur Dengan Metode Grafik Barber-Johnson Di Rs Lancang Kuning Pekanbaru Tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nursalam, Manajemen Keperawatan, Ed 3, Salemba Medika, Jakarta, Hal : 295

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011

SISTEM PENGOLAHAN DATA RAWAT INAP DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN BERBASIS MULTIUSER

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA WORK LOAD INDICATOR STAFF NEED ATAU WISN BAGIAN TPPRJ RSUD KABUPATEN SRAGEN ABSTRAK

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH ANALISA TREND INDIKATOR RAWAT INAP MENURUT BANGSAL TAHUN DI RSUD RA KARTINI JEPARA DI SUSUN OLEH

Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dengan menggunakan rumus Work Load Indicator Staff Need atau WISN Bagian Filing RSUD Dr. Moewardi Periode Tahun 2016.

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. bersifat mutlak. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada

KAJIAN EFISIENSI PELAYANAN RUMAH SAKIT. The Efficiency Study Of Hospital Services

BAB I PENDAHULUAN. ancaman yang akan datang. Rumah Sakit yang memiliki perencanaan strategis akan

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR MENURUT STANDAR EFISIENSI BOR DEPKES TIAP BANGSAL RAWAT INAP RSUD KABUPATEN KUDUS BULAN JUNI DESEMBER TAHUN 2014

Susanti, Sri Sugiarsi, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK

Indikator Kinerja Rumahsakit

BAB I PENDAHULUAN. nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya rumah

INDIKATOR KINERJA UTAMA RSUD Dr.ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2015

ANALISIS DESAIN FORMULIR LAPORAN OPERASI (RM 16) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan. penelitian dan manfaat penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu aspek yang penting dalam

Penilaian pelayanan di RSUD AM Parikesit menggunakan indikator pelayanan kesehatan, adapun data indikator pelayanan dari tahun yaitu :

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Rekam Medis mempunyai peranan penting dalam proses pelayanan di rumah

PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELLITUS DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber: diakses pada 25/04/2014 pukul WIB)

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NILAI BTO DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK TAHUN 2013 EVIANA ANJAR SUSANTI

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LATAR BELAKANG. 72 Jurnal Kesehatan, ISSN , VOL. V. NO.1, MARET 2011, Hal 72-78

Transkripsi:

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN 2012 Dwianto 1, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada 1, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar 2 petrusasep@yahoo.com 1 2 ABSTRAK enghitungan empat parameter Grafik Barber Johnson sangat diperlukan untuk mengukur efisiensi pelayanan rumah sakit. Di RSUD Pandan Arang Boyolali angka kunjungan rawat inap bangsal kelas tahun 2012 sebanyak 3947 pasien dan jumlah pasien keluar 3922 pasien, banyak pasien rawat inap yang tidak mendapatkan tempat tidur pada bangsal tersebut dan sementara di ditempatkan di Instalasi gawat darurat (IGD). Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat efisiensi pelayanan rawat inap pada bangsal kelas periode triwulan tahun 2012 berdasarkan Grafik Barber Johnson. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Cara pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Populasi adalah Rekapitulasi Sensus harian rawat inap (SHRI) Periode Triwulan Tahun 2012 di RSUD Pandan Arang dengan teknik pengambilan sampel teknik sampling jenuh dan analisisnya deskriptif kuantitatif. Pada Bangsal kelas periode triwulan I tahun 2012 pertemuan keempat parameter yang memasuki daerah efisiensi adalah Bangsal Cempaka sedangkan Bangsal Anggrek dan Bougenfil berada diluar daerah efisiensi. Triwulan II pertemuan keempat parameter yang memasuki daerah efisiensi adalah Bangsal Cempaka sedangkan Bangsal Anggrek dan Bougenfil berada diluar daerah efisiensi. Triwulan pertemuan keempat parameter yang memasuki daerah efisiensi adalah Bangsal Bougenfil dan Cempaka sedangkan Bangsal Anggrek berada diluar daerah efisiensi. Triwulan IV pertemuan keempat parameter yang memasuki daerah efisiensi adalah Bangsal Bougenfil sedangkan Bangsal Anggrek dan Cempaka berada diluar daerah efisiensi.. Di sarankan perelokasian tempat tidur pada Bangsal kelas kususnya bangsal Anggrek supaya pelayanan kepada pasien dapat maksimal serta penggunaan tempat tidur menjadi efisiensi. Kepustakaan : 10 (1994 2010) PENDAHULUAN Pelaporan rumah sakit merupakan suatu alat organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan laporan secara cepat, tepat, dan akurat. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 377 MenKes/SK//2007 tentang standar profesi perekam medis dan informasi kesehatan, salah satu kompetensi perekam medis yaitu statistik kesehatan antara lain mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan, mengumpulkan data untuk manajemen mutu, mengelola data untuk menyusun laporan efisiensi pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan, melakukan analisa statistik sederhana (KepMenKes, 2007). Statistik Rumah Sakit memiliki pengertian statistik yang menggunakan dan mengolah sumber data daeri pelayanan-pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk menghasilkan informasi, fakta, dan pengetahuan 36 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.V.NO.1, Maret 2014

berkaitan dengan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Dalam memantau dan menilai tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur (TT) pada bangsal perawatan pasien digunakan empat parameter yaitu Bed Occupancy Ratio (BOR), Average Length Of Stay (AvLOS), Turn Over Interval (TOI) dan Bed Turn Over (BTO). Sumber data yang dapat digunakan untuk menghitung parameter tersebut Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) selama 1 tahun. Empat parameter tersebut akan digunakan untuk membuat Grafik Barber Johnson (GBJ) yang berguna untuk : 1. Membandingkan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. 2. Memonitor perkembangan target efisiensi penggunaan tempat tidur 3. Membandingkan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur antar unit. (Sudra, 2010) Hasil survey pendahuluan di RSUD Pandan Arang Boyolali diketahui bahwa angka kunjungan rawat inap bangsal kelas tahun 2012 sebanyak 3947 pasien dan jumlah pasien keluar 3922 pasien. Pada waktu-waktu tertentu masih dijumpai pasien rawat inap yang tidak mendapatkan tempat tidur pada bangsal tersebut, dan untuk sementara menjalani perawatan di Instalasi gawat darurat (IGD) sampai mendapatkan tempat tidur di Bangsal rawat inap. Beredasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengambil judul Karya Tulis Ilmiah Analisis Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur Berdasarkan Grafik Barber Johnson Pada Bangsal Kelas Di RSUD Pandan Arang Boyolali periode Triwulan Tahun 2012. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian deskriptif adalah penelitian yang hasilnya berupa diskripsi (penggambaran) keadaan objek penelitian tanpa memberikan kesimpulan yang berlaku umum (generalisasai) (Arief, M, 2004). Dalam penelitian ini menjelaskan atau menggambarkan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur berdasarkan grafik Baber Johnson pada kelas di RSUD Pandan Arang Boyolali tahun 2012. Pendekatan yang digunakan adalah retrospektif, retrospektif adalah penelitian untuk menggali dan menjelaskan data-data pada masa lampau (memandang kebelakang). Dalam penelitian ini peneliti akan mengambil data dari rekapitulasi sensus harian rawat inap tahun 2012. Dalam penelitian ini subyek adalah kepala bangsal kelas di RSUD Pandan Arang Boyolali tahun 2012. Obyek penelitian adalah Rekapitulasi Sensus Harian Rawat inap Pada Bangsal Kelas di RSUD Pandan Arang Boyolali Tahun 2012, 1. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data Pedoman Observasi Pedoman observasi di gunakan untuk mendapatkan data rekapitulasi sensus harian rawat inap (SHRI) pada bangsal kelas tahun 2012. 2. Cara Pengumpulan Data a. Metode Observasi Suatu prosedur yang berencana meliputi melihat dan mencatat jumlah serta aktivitas tertentu yang berhubungan dengan masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2002). Dengan metode ini peneliti memperoleh hasil perincian data Rekapitulasi Laporan RL 1 pada Triwulan I sampai dengan Triwulan IV periode Tahun 2012 untuk pembuatan Grafik Barber Johnson di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali b. Metode Wawancara tak terstruktur Suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian Ananlisis Efisisiensi Pelayanan Rawat Inap... 37

secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden) atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face) (Notoatmodjo, 2002). Peneliti menggunakan metode wawancara tidak terstruktur, yakni wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya, dengan mewawancarai kepala bangsal kelas di RSUD Pandan Arang Boyolali. Teknik Pengolahan Data Tahap-tahap pengolahan setelah data dikumpulkan adalah: a. Collecting Dilakukan pengumpulan data mengenai kelengkapan pencatatan Sensus Harian Rawat Inap untuk memperoleh Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) Bangsal kelas. b. Editing Setelah data dikumpulkan kemudian data tersebut dikoreksi sesuai dengan rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) pada bangsal kelas. c. Klasifikasi Mengelompokkan data yang telah diperoleh untuk memudahkan dalam perhitungan. d. Tabulasi Dari hasil pengumpulan data dikelompokan dan data dimasukkan kedalam bentuk tabel. e. Penyajian Data Setelah data dimasukkan table kemudian di sajikan dalam bentuk Grafik Barber Johnson. 2. Analisis Data Analisis data yang digunakan adalah secara deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang keadaan HASIL secara objektif (Notoatmodjo, 2002). Peneliti melakukan penelitian dengan menganalisis dan memaparkan hasil penelitian sesuai dengan keadaan sebenarnya pada saat penelitian berlangsung dan selanjutnya hasil penelitian dibandingkan dengan teori-teori yang berkaitan dengan Grafik Barber Johnson yang kemudian diambil kesimpulan dari data tersebut. 1. Data Kunjungan Pasien Rawat Inap Dirumah Sakit Pandan Arang Boyolali Data kunjungan pasien rawat inap pada Bangsal Kelas di RSUD Pandan Arang Boyolali Periode periode Triwulan Tahun 2012. Bangsal Kelas Pasien masuk HP LD Pasien Keluar Hidup Mati TW I 269 1325 1291 253 15 TW II TW TW Anggrek 352 1644 1556 339 13 Cempaka 337 1759 2089 332 11 Anggrek 406 1664 1696 400 8 245 1334 1200 229 16 Cempaka 288 1618 1773 278 10 Anggrek 372 1625 1502 360 12 268 1278 1135 260 7 Cempaka 339 1787 1840 315 17 Anggrek 413 1687 1663 398 10 248 1312 1220 235 11 Cempaka 410 2137 2286 397 14 HR Sumber: Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa bangsal Anggrek pasien masuk tertinggi pada triwulan IV sebesar 413 pasien, jumlah hari perawatan tertinggi pada triwulan IV sebesar 1687 hari, jumlah lama dirawat tertinggi pada triwulan II sebesar 1696 hari, dan jumlah pasien keluar hidup dan mati tertinggi pada triwulan II sebesar 444 91 91 92 92 38 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.V.NO.1, Maret 2014

pasien dengan jumlah hari periode tertinggi 92 hari. Bangsal Bougenfil pasien masuk tertinggi pada triwulan I sebesar 269 pasien, jumlah hari perawatan tertinggi pada triwulan sebesar 1334 hari, jumlah lama dirawat tertinggi pada triwulan I sebesar 1291 hari, dan jumlah pasien keluar hidup dan mati tertinggi pada triwulan IV sebesar 268 pasien dengan jumlah hari periode tertinggi 92 hari Bangsal Cempaka pasien masuk tertinggi sebesar pada triwulan IV sebesar 410 pasien, jumlah hari perawatan tertinggi sebesar 2137 hari, jumlah lama dirawat tertinggi sebesar 2286 hari dan jumlah pasien keluar hidup dan mati tertinggi sebesar 411 pasien dengan jumlah hari periode tertinggi 92 hari. 2. Penghitungan BOR, LOS, TOI dab BTO di Bagsal Kelas Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali Tabel 2 Hasil perhitungan BOR, AvLOS, TOI dan BTO pada bangsal kelas di RSUD Pandan Periode TW I TW II TW Arang Periode triwulan Tahun 2012. Bangsal BOR (%) (Hari) TOI (Hari) BTO (kali) Anggrek 95,08 4,67 0,24 18,53 85,65 4,94 0,83 15,76 Cempaka 80,54 6,06 1,46 12,08 Anggrek 96,24 3,75 0,15 23,34 86,23 5,44 0,87 14,41 Cempaka 74,08 5,64 1,97 11,96 Anggrek 92,96 4,37 0,33 19,58 81,71 4,79 1,01 15,7 Cempaka 80,93 5,38 1,27 13,83 Anggrek 96,51 4,13 0,15 21,47 83,89 5,33 1,02 14,47 Cempaka 96,78 5,2 0,17 17,12 triwulan tahun 2012 Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui pada triwulan I hasil penghitungan BOR dan BTO tertinggi pada bangsal Anggrek sebesar 95,08% dan 18,53 kali, AvLOS dan TOI tertinggi pada bangsal Cempaka 6,06 hari dan 1,46 hari. Triwulan II hasil Penghitungan BOR dan BTO tertinggi pada bangsal Anggrek sebesar 96,24% dan 23,34 kali, AvLOS dan TOI tertinggi pada bangsal Cempaka 5,64 dan 1,97 hari. Triwulan hasil Penghitungan BOR dan BTO tertinggi pada bangsal Anggrek sebesar 92,96% dan 19,58 kali, AvLOS dan TOI tertinggi pada bangsal Cempaka 5,38 dan 1,27 hari. Triwulan IV hasil Penghitungan BOR tertinggi pada bangsal Cempaka sebesar 96,78%, AvLOS dan TOI tertinggi pada bangsal Bougenfil 5,33 dan 1,02 har, BTO tertinggi pada bangsal Anggrek 21,47 kali. 3. Gambar Grafik Barber Johnson Bangsal Kelas di Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali Gambar grafik barber johnson pada bangsal kelas di RSUD Pandan Arang Boyolali periode Triwulan Tahun 2012. Langkah - langkah dalam membuat grafik barber johnson yaitu menentukan koordinat titik bantu sebagai berikut: Tabel 3 Koordinat Titik Bantu Empat Parameter RSUD Pandan Arang Boyolali periode Triwulan Tahun 2012 Periode Bangsal BOR (%) TW I (Hari) TOI (Hari) Anggrek (9,5;0,5) (0;4,67) (0,24;0) (8,56;1,44) (0;4,94 (0,83;0) Cempaka (8,05;1,95) (0;6,06) (1,46;0) BTO (kali) (4,91); (4,91) (5,77); (5,77) (7,53); (7,53) Ananlisis Efisisiensi Pelayanan Rawat Inap... 39

TW II TW II TW Anggrek (9,62;0,38) (0;3,75) (0,15;0) (3,9);(3,9) (8,62;1,38) (0;5,44) (0,87;0) Cempaka (6,31); (6,31) (7,4;2,6) (0;5,64) (1,97;0) (7,6);(7,6) (8,17;1,83) (0;4,79) (1,07;0) Cempaka (8,09;1,91) (0;5,38) (1,27;0) Anggrek (9,65;0,35) (0;4,13) (0,15;0) (8,39;1,61) (0;5,33) (1,39;0) Cempaka (9,68;0,32) (0;5,2) (0,17;0) (5,86); (5,86) (6,65); (6,65) (4,28); (4,28) (6,36); (6,36) (5,37); (5,37) Sumber: Hasil perhitungan a. Gambar 1 Grafik Barber Johnson Bangsal kelas pada Triwulan I Tahun 2012 berdasarkan tabel 3. Keterangan : A = Bangsal Anggrek B = Bangsal Bougenfil C = Bangsal Cempaka c. Gambar 3 Grafik Barber Johnson Bangsal kelas pada Triwulan Tahun 2012 berdasarkan tabel 3. Keterangan : A = Bangsal Anggrek A = Bangsal Anggrek B = Bangsal Bougenfil C = Bangsal Cempaka b. Gambar 2 Grafik Barber Johnson Bangsal kelas pada Triwulan II Tahun 2012 berdasarkan tabel 3. Keterangan : A = Bangsal Anggrek B = Bangsal Bougenfil C = Bangsal Cempaka 40 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.V.NO.1, Maret 2014

d. Gambar 4 Grafik Barber Johnson Bangsal kelas pada Triwulan Tahun 2012 berdasarkan tabel 3. Triwulan Triwulan Anggrek (0,33; 4,37 (1,07; 4,79) Cempaka (1,27; 5,38) Anggrek (0,15; 4,13) (1,02; 5,33) Cempaka (0,17; 5,2) Di dalam Di dalam Di dalam tempat tidur pada bangsal kelas 4. Analisis Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur Pada Bangsal Kelas Iii 4. Titik Pertemuan Empat Parameter Grafik Barber Johnson pada Bangsal di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang periode triwulan tahun 2012. Tabel 4 Barber Johnson Bangsal Di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali periode Periode Triwulan I Triwulan II triwulan tahun 2012 Bangsal Koordinat Titik Pertemuan Empat Parameter Anggrek (0,24; 4,67) (0,83; 4,94) Cempaka (1,46; 6,06) Anggrek (0,15; 3,75) (0,87; 5,44) Cempaka (1,97; 5,64) Hasil Analisis Di dalam Berdasarkan tabel 4. Titik Pertemuan Empat Parameter Grafik Barber Johnson bangsal kelas Di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang boyolali pada triwulan I Tahun 2012, pada bangsal Anggrek dan Bougenfil koordinat titik pertemuan empat parameter berada diluar daerah efisiensi sedangkan Bangsal Cempaka berada didalam daerah efisiensi. Titik Pertemuan Empat Parameter Grafik Barber Johnson bangsal kelas pada Triwulan II, koordinat titik pertemuan empat parameter ketiga Bangsal berada diluar daerah efisiensi. Titik Pertemuan Empat Parameter Grafik Barber Johnson bangsal kelas pada Triwulan, pada bangsal Anggrek koordinat titik pertemuan empat parameter berada diluar daerah efisiensi sedangkan Bangsal Bougenfil dan Cempaka berada didalam daerah efisiensi. Titik Pertemuan Empat Parameter Grafik Barber Johnson bangsal kelas pada Triwulan IV, pada bangsal Anggrek dan Cempaka koordinat titik pertemuan empat parameter berada diluar daerah efisiensi sedangkan Bangsal Bougenfil berada didalam daerah efisiensi Ananlisis Efisisiensi Pelayanan Rawat Inap... 41

PEMBAHASAN 1. Sumber data kunjungan rawat inap di peroleh dari sensus harian rawat inap (SHRI) yang dilakukan setiap hari pada setiap ruang rawat inap. 2. Analisis efisiensi pelayanan rawat inap berdasarkan grafik barber bangsal kelas pada triwulan 1 tahun 2012. Berdasarkan gambar 4.1 dapat diketahui titik pertemuan empat parameter bangsal Anggrek dan Bougenfil di luar daerah efisiensi sedangkan bangsal Cempaka di dalam daerah efisiensi. Nilai BOR bangsal Anggrek dan Bougenfil melebihi nilai standar ideal barber johnson 95,08 % dan 85,65% sedangkan BOR bangsal Cempaka sudah sesuai standar ideal barber johnson 80,54%. Nilai standar ideal BOR berdasarkan berber johnson yaitu 75-85%. Untuk nilai BOR secara statistik semakin tinggi nilai BOR maka semakin tinggi pula penggunaan Tempat tidur yang ada untuk perawatan pasien, sedangkan semakin banyak pasien yang dilayani berarti semakin berat pula beban kerja petugas kesehatan di unit tersebut. Akibatnya pasien bisa kurang mendapat perhatian yang dibutuhkan dan kemungkinan infeksi nosokomial juga meningkat. Pada akhirnya, peningkatan BOR yang terlalu tinggi justru menurunkan kualitas kinerja tim medis dan menurunkan kepuasan serta keselamatan pasien. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah nilai BOR maka semakin sedikit tempat tidur yang digunakan pasien dibandingkan dengan tempat tidur yang telah tersedia. Dengan kata lain, penggunaan tempat tidur yang rendah menyebabkan kesulitan pada aspek pendapatan ekonomi bagi pihak rumah sakit. 3. Berdasarkan gambar 2 periode triwulan II dapat diketahui titik pertemuan empat parameter bangsal Anggrek, Bougenfil dan Cempaka di luar daerah efisiensi. Nilai BOR bangsal Anggrek dan Bougenfil melebihi nilai standar ideal barber johnson 96,24 % dan 86,23% sedangkan BOR bangsal Cempaka belum sesuai standar ideal Barber Johnson 74,08%. Berdasarkan gambar 3 periode triwulan dapat diketahui titik pertemuan empat parameter Anggrek diluar daerah efisiensi sedangkan bangsal Bougenfil dan Cempaka didalam daerah efisiensi. Nilai BOR bangsal Anggrek melebihi nilai standar ideal barber johnson 92,96 % sedangkan BOR bangsal Bougenfil dan Cempaka sudah sesuai standar ideal Barber Johnson 81,71% dan 80,93%. Berdasarkan gambar 4 periode triwulan IV dapat diketahui titik pertemuan empat parameter bangsal Anggrek dan Cempaka diluar daerah efisiensi sedangkan bangsal Bougenfil didalam daerah efisiensi. Nilai BOR bangsal Anggrek dan Cempaka melebihi nilai standar ideal barber johnson 96,51% dan 96,78% sedangkan BOR bangsal Cempaka belum sesuai standar ideal Barber Johnson 83,89%. 4. Berdasarkan hasil analisis dari gambar 4.1 sampai 4.4 dapat diketahui bahwa dari triwulan I sampai triwulan IV titik pertemuan empat parameter bangsal Anggrek diluar daerah efisiensi. Nilai BOR nya tinggi yaitu 95,08%, 96,24%, 92,96%, dan 96,51% melebihi nilai ideal standar BOR berdasarkan Barber Johnson 75-85%. Hal ini di karenakan Bangsal Anggrek merupakan bangsal di RSUD Pandan Arang Boyolali untuk pelayanan pasien Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) dan Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah) serta mutu pelayanannya baik sehingga nilai BOR tinggi. Dibandingkan dengan Bangsal Bougenfil dan Cempaka yang sama-sama untuk pelayanan Jamkesmas dan Jamkesda, Nilai BOR bangsal Anggrek lebih tinggi karena tempatnya paling strategis dan lebih cepat dalam pelayanan pasien. Hal ini menyebabkan dalam pemanfaatan tempat tidur kurang efisien, meningkatnya kejadian infeksi nosokomial, beban kerja petugas pelayanan semakin berat maka dari itu untuk memperbaiki 42 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.V.NO.1, Maret 2014

perlu di adakan perekrutan dokter dan perelokasian tempat tidur ketiga bangsal supaya titik pertemuan empat parameter bangsal Anggrek dapat memasuki daerah efisiensi serta pelayanan kepada pasien dapat maksimal. SIMPULAN 1. Sumber data kunjungan rawat inap di peroleh dari sensus harian rawat inap (SHRI) yang dilakukan setiap hari pada setiap ruang rawat inap. 2. Pada triwulan I hasil penghitungan BOR dan BTO tertinggi pada bangsal Anggrek sebesar 95,08% dan 18,53 kali, AvLOS dan TOI tertinggi pada bangsal Cempaka 6,06 hari dan 1,46 hari. Triwulan II hasil Penghitungan BOR dan BTO tertinggi pada bangsal Anggrek sebesar 96,24% dan 23,34 kali, AvLOS dan TOI tertinggi pada bangsal Cempaka 5,64 dan 1,97 hari. Triwulan hasil Penghitungan BOR dan BTO tertinggi pada bangsal Anggrek sebesar 92,96% dan 19,58 kali, AvLOS dan TOI tertinggi pada bangsal Cempaka 5,38 dan 1,27 hari. Triwulan IV hasil Penghitungan BOR tertinggi pada bangsal Cempaka sebesar 96,78%, AvLOS dan TOI tertinggi pada bangsal Bougenfil 5,33 dan 1,02 hari, BTO tertinggi pada bangsal Anggrek 21,47 kali. 3. Grafik Barber Johnson pada bangsal kelas di RSUD Pandan Arang Boyolali periode triwulan tahun 2012, dapat dilihat pada gambar Grafik Barber Johnson 4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4. 4. Hasil analisis tingkat efisiensi pada Bangsal kelas periode triwulan tahun 2012, Bangsal Cempaka pertemuan keempat parameter berada didalam daerah efisiensi sedangkan Bangsal Anggrek dan Bougenfil diluar daerah efisiensi. Pada triwulan II Bangsal Cempaka pertemuan keempat parameter berada didalam daerah efisiensi sedangkan Bangsal Anggrek dan Bougenfil diluar daerah efisiensi. Pada triwulan Bangsal Bougenfil dan Cempaka pertemuan keempat parameter berada di dalam daerah efisiensi adalah sedangkan Bangsal Anggrek diluar daerah efisiensi. Pada triwulan IV Bangsal Bougenfil pertemuan keempat parameter berada didalam daerah efisiensi adalah sedangkan Bangsal Anggrek dan Cempaka diluar daerah efisiensi. DAFTAR PUSTAKA DepKes RI.2006. Petunjuk Teknis Peyelenggaraan Rekam Medis, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. Jakarta: DepKes RI. 2008. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis di Rumah sakit Indonesia revisi 1, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. Jakarta: DepKes RI. 2008. PerMenKes No.269/ Per/ / 2008. Tentang Rekam Medis, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. Jakarta: DepKes RI. 2009. Undang Undang No.44 Tahun 2009. Tentang Rumah Sakit. Jakarta. DepKes RI. Ery R. 2009. Statistik Rumah Sakit Untuk Pengambilan Keputusan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Huffman, EK. 1994. Health Information Management. Berwyn: Physician Record Company. Notoatmodjo S. 2002. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Sudra, RI. 2010. Statistik Rumah Sakit (Dari Sensus Statistik Kematian Dan Otopsi). Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Taufiqurohman, MA. 2009. Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press Ananlisis Efisisiensi Pelayanan Rawat Inap... 43