ANALISIS PENERAPAN FAKTUR PAJAK, PENYETORAN DAN PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT.FLS TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT 4.2 Analisis Faktur Pajak

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan)

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Nilai PT TCI. Maka penulis memberi simpulan sebagai berikut:

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada

BAB I PENAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

Bab 4 PEMBAHASAN. PT. XYZ merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 1.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. menyediakan pembuatan alat untuk pembangunan beton di jalan tol.

BAB IV PEMBAHASAN. dan sesudah perubahan Undang-undang No.42 Tahun 2009, penulis melakukan

ANALISIS PENERAPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA PT SM ANUGRAH RAYA TAMA

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara dalam. kesadaran dan kepedulian untuk membayar pajak, salah satunya adalah Pajak

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak dibidang manufaktur yang kegiatan utamanya adalah memproduksi Polyester

ANALISIS PENERAPAN PEMOTONGAN DAN PENYETORAN SERTA PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 26 TAHUN (STUDI KASUS: PERUM PERURI)

BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS. IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal.

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ.

BAB II LANDASAN TEORI. tentang pajak yang dikemukakan oleh para ahli di bidang perpajakan menurut Prof. Dr.

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam evaluasi penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 38/PMK.04/2010 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN TATA CARA PEMBETULAN ATAU PENGGANTIAN FAKTUR PAJAK

BAB IV PEMBAHASAN. kedua atas Undang-Undang Nomor 8 tahun 1983, Pengusaha yang melakukan

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

Objek PPN Yang Harus Dibuatkan Faktur Pajak. a. penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Faktur pajak (tax invoice) merupakan sarana administrasi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pajak Pertambahan Nilai-nya sebagai Pengusaha Kena Pajak dengan

BAB I PENDAHULUAN. baik material maupun spiritual. Untuk dapat merealisasi tujuan tersebut perlu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan

BAB II. adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN SENGKETA FAKTUR PAJAK CACAT DAMPAKNYA BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK DAN KERUAGIAN NEGARA

Penggantian ke 2 (dua) :

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI PT. DDT

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Analisis Atas Prosedur Pajak Pertambahan Nilai. PT. IBH merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan

FAKTUR PAJAK STANDAR

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi saat ini di negara

Faktur Pajak. Objek PPN Yang Harus Dibuatkan Faktur Pajak. Saat Faktur Pajak Harus Dibuat. Faktur Pajak Gabungan

Halaman Pemberian Hak Cipta Non Eksklusif dari Mahasiswa ke Universitas Bina Nusantara PERNYATAAN NIM :

Evaluasi Penerapan Pajak Pertambahan Nilai di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS Untuk Tahun 2009, 2010, dan 2011

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. maka wajib pajak diberikan kebebasan dan tanggung jawab untuk. memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajaknya atau self

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER /PJ.

EVALUASI PELAKSANAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT REK DI TAHUN PAJAK 2011

iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang undang yang dapat dipaksakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam upaya mewujudkan tujuan nasional yaitu mensejahterakan. masyarakat adil dan makmur, diperlukan pembangunan di segala sektor.

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : PUT /2014/PP/M.VIB Tahun Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2014.

BAB IV ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. pajak berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, yaitu sebagai berikut:

Putusan Pengadilan Pajak : 39925/PP/M.II/99/2012. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2008

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put-4/PP/M.XIIA/99/2014. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2011

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan dry clean. CV. Xpress Clean Bersaudara berdiri pada tahun 1995 dengan akta

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur, diperlukan pembangunan di segala sektor.

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 PADA PT.GKS

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan, maka tidak terlepas dari pembahasan mengenai sumber

BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV.GRAHA ALFA SAKTI. Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai

BAB I PENDAHULUAN. negara yang dapat bertahan dari dampak krisis tersebut. Hal ini membuat

BAB II LANDASAN TEORI. yang berbeda tentang definisi dari pajak itu sendiri. Soemitro dalam bukunya Dasardasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136/PMK. 03/2012 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 13/PJ/2010 TENTANG

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

BAB IV EVALUASI PENERAPAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT ACG. Berdasarkan Pasal 1 angka 25 Undang-undang PPN Nomor 18 Tahun 2000

pemungutan pajak dimana wajib pajak menghitung sendiri pajak terutangnya serta secara mandiri menyetorkan ke bank atau kantor pos dan melaporkannya

KUP PELAPORAN DAN PENYETORAN PAJAK

Page : 1

BAB I PENDAHULUAN. Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean sebagai pajak tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mardiasmo (2001:118), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri berupa pajak. Untuk itu dibutuhkan peran serta masyarakat dalam

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Perhitungan..., Nurhasanah, Fakultas Ekonomi 2016

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.03/2010 TENTANG

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2010 TENTANG

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perhitungan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran

TATA CARA PENGISIAN KETERANGAN PADA FAKTUR PAJAK STANDAR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mewujudkan tujuan nasional mensejahterakan masyarakat

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011

BAB I PENDAHULUAN. pelakasanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan negara

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018

Sinta Fitria Aryani, Sudarmo

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk kesejahteraan rakyat. Pajak merupakan salah satu penerimaan terbesar negara perlu terus

Perpajakan 2 PPN & PPnBM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus-menerus

BAB IV EVALUASI ATAS PENGHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PT JMU

Transkripsi:

ANALISIS PENERAPAN FAKTUR PAJAK, PENYETORAN DAN PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA TAHUN 2010-2012 Christa Suwandi, Gen Norman T Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530 Phone 089653639918 Christa.suwandi@yahoo.com ABSTRAK Tujuan Penelitian adalah pentingnya mengetahui peraturan perpajakan dalam hal ini terkait dengan Pajak Pertambahan Nilai, dimana perusahaan dapat menerapkan dan melaporkan pajak terutang dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai dengan baik dan benar. Analisis yang dilakukan melakukan survei langsung terhadap objek penelitian yang berkaitan dengan topik skripsi ini dan observasi langsung terhadap dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permasalahan ini, disamping itu wawancara terhadap pihak-pihak yang terkait merupakan salah satu hal yang penting, dimana dapat membantu proses penelitian. Hasil yang dicapai dari pembahasan ditemukan ada beberapa bahwa perusahaan beberapa kali terlambat dalam Penyetoran Pajak dan juga terlambat melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Masanya. Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah perusahaan telah menjalankan kewajibannya sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP), kewajiban yang dilakukan adalah Menyetor, Melapor Surat Pemberitahuan (SPT) Masa dari tahun 2010-2012, Menghitung, dan Memungut Pajak Pertambahan Nilai yang terhutang. Kata Kunci: Pengusaha Kena Pajak, Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai, serta Faktur Pajak.

Pendahuluan Pajak Pertambahan Nilai merupakan salah satu jenis pajak yang menjadi andalan pemerintah guna mewujudkan kemandirian bangsa dalam pembangunan, maka wajib pajak diberikan kebebasan dan tanggung jawab untuk memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajaknya atau self assessment system. Pajak Pertambahan Nilai sangat berbeda karakteristiknya dengan Pajak Penghasilan, Pajak Bumi dan Bangunan, dan Pajak Bea Materai. Perbedaan dari Pajak Pertambahan Nilai itu sendiri merupakan pajak tidak langsung yang dapat di limpahkan kepada orang lain sedangkan untuk Pajak Penghasilan, Pajak Bumi dan Bangunan, dan Pajak Bea Materai tidak dapat dilimpahkan pajaknya kepada orang lain. Seperti Pajak Penghasilan yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan yang dikenakan atas penghasilan yang didapatkannya dan berdasarkan objek yaitu bumi/tanah/bangunan sebagai dasar perhitungan besarnya pajak yang terutang bagi Pajak Bumi dan Bangunan. Sedangkan pada Bea Materai subjek pajaknya pihak yang mendapatkan manfaat dari dokumen tersebut. Dalam rangka menjawab perubahan yang sangat cepat, perlu dilakukan pembaharuan dan penyempurnaan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai. Pembaharuan system pajak ini telah dilakukan pada tahun 1983 dengan adanya Undang-Undang No 8 tahun 1983. Langkah pembaharuan dan penyempurnaan terus dilakukan secara konsisten pada tahun 1994 dan terakhir pada tahun 2009. Dengan adanya perubahan yang terjadi maka perusahaan juga harus menerepakan peraturan terbaru. Dalam proses penerapan peraturan terbaru perusahaan akan mengalami beberapa kendala dalam masa beradaptasi. Metode Penelitian Untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan serta mengumpulkan data yang digunakan untuk penelitian ini, maka penulis menggunakan metode sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu adalah: Metode penelitian dilakukan dengan mencari informasi dengan membaca buku-buku wajib dan literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu: Metode penelitian dilakukan dengan melaksanakan peninjauan langsung keperusahaan. Peninjauan lapangan ini terdiri dari : a. Observasi Penelitian dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung pada perusahaan yang berhubungan dengan penelitian skripsi ini.

b. Wawancara Penelitian dilakukan dengan menanyakan secara langsung berbagai hal yang diperlukan dalam penulisan skripsi kepada pimpinan atau pegawai perusahaan guna memperoleh data yang jelas, terpercaya, dan relevan. c. Dokumentasi Penelitian dilakukan dengan mengambil dokumen-dokumen yang relevan terhadap hal-hal yang berkaitan erat dengan penelitian. 3. Perhitungan Kembali Penelitian dilakukan dengan menghitung kembali Pajak Pertambahan Nilai perusahaan sesuai dengan Ketentuan Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai yang berlaku untuk mengetahui apakah penghitungannya sudah sesuai dengan Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai yang berlaku serta memberikan saran kepada perusahaan. Hasil dan Bahasan dimana terdapat Faktur Pajak Standar yang tidak sesuai dengan ketetapan yang berlaku, seperti : NPWP Pembeli : xxxxxxx Nama Pembeli : xxxxxxx Kode dan Nomor Seri : xxxxxxx Tanggal :? DPP : Rp 4.126.984.091 PPN : Rp412.698.409 Pada September 2010 dan Juni 2012 telah melakukan penagihan Pajak Pertambahan Nilai dan menurut Faktur Pajak standar tersebut kepada PT XXX. Namun pada Faktur Pajak yang dibuat tersebut tidak mencantumkan tanggal pembuatan Faktur. Berdasarkan undang undang 42 tahun 2009 pasal 1 ayat 25 disebutkan bahwa Pajak Keluaran adalah Pajak Pertambahan Nilai terutang yang wajib dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak yang

melakukan penyerahan Barang Kena Pajak, penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Barang Kena Pajak Berwujud, ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau ekspor Jasa Kena Pajak. kemudian berdasarkan undang undang 42 tahun 2009 pasal 13 ayat 5 disebutkan bahwa Dalam Faktur Pajak harus dicantumkan keterangan tentang penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang paling sedikit memuat: a. Nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak yang menyerahkan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak; b. Nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak; c. Jenis barang atau jasa, jumlah Harga Jual atau Penggantian, dan potongan harga; d. Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut; e. Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dipungut; f. Kode, nomor seri, dan tanggal pembuatan Faktur Pajak; dan g. Nama dan tanda tangan yang berhak menandatangani Faktur Pajak. Adapun yang menyebabkan masalah ini terjadi adalah karena kelalaian karyawan dalam membuat faktur pajak. selain kesalahan dalam tidak mencantumkan tanggal pembuatan faktur pajak penulis melihat faktur pajak keluaran tidak mencoret pada bagian kalimat (Harga Jual/Penggantian/Termin) pada 13 Desember 2012. Semestinya faktur pajak standar yang dibuat atas penyerahan Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak harus dicoret dibagian (Harga Jual/ Penggantian /Termin), seperti : Harga Jual/ Penggantian/Termin *) xxxx *) Coret yang tidak perlu Akibat dari kesalahan pembuatan Faktur Pajak standar dikenakan sanksi atas pembuatan Faktur Pajak cacat yaitu 2% x DPP, hal ini mengakitbatkan kewajiban material yang ditanggung oleh Perusahaan akan semakin besar. Dampak negatif tidak langsung dapat diterima oleh Perusahaan yaitu Perusahaan dapat kehilangan customer, karena Faktur yang dibuat merupakan Faktur Pajak Cacat, sehingga Faktur Pajak tersebut tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk melakukan restitusi yang nantinya akan dilakukan oleh customer akan berkurang. Untuk menghidari sanksi tersebut maka sebelum melakukan Faktur Pajak Standar sebaiknya Perusahaan terlebih dahulu memahami bagaimana cara membuat Faktur Pajak yang baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ketelitian dalam pembuatan Faktur Pajak harus diutamakan.

Pelaporan atas Faktur Pajak Penyerahan yang diperoleh pada tahun 2011, penulis tidak menemukan Faktur Pajak untuk Nomor Seri 010.000-11.00023111 dan 0100.000-11.00022130 Pada Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan NIlai, hal ini akibat dari kurangnya ketelitian dalam pencatatan pada Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai. Faktur Pajak dengan Nomor Seri 010.000-11.00023111 merupakan Faktur Pajak yang dibuat atas transaksi Penyerahan Jasa Kena Pajak kepada PT SBL dengan DPP Rp 1.399.057.922,- dan dengan Pajak Pertambahan NIlai (PPN) Rp 139.905.792,- Dibuat pada tanggal 15 Febuari 2011. Untuk Nomor Faktur 0100.000-11.00022130 merupakan Faktur Pajak yang dibuat atas transaksi Penyerahan Jasa Kena Pajak kepada PT PLI dengan DPP Rp 1.386.992.854,- dan PPN Rp 138.699.285 Dibuat pada tanggal 25 Maret 2011. Penyimpangan ini merupakan adanya indikasi dari Perusahaan untuk tidak melakukan Pelaporan Faktur Pajak dampak dari Penyimpangan ini akan mempengaruhi besarnya jumlah Penyerahan dalam negri. Pembuatan Faktur Pajakyang tidak sesuai dengan aturan Terdapat kesalahan ketik pada Nama dari penerima Jasa Kena Pajak pada Faktur Pajak Standar. Hanya terdapat beberapa kesalahan yang dilakukan oleh untuk penyimpangan seperti ini terjadi pada Masa Pajak bulan Agustus 2010, Faktur Pajak yang dibuat atas transaksi penyerahan Jasa Kena Pajak kepada PT BINA ANGKASA sebesar Rp 329.156.716,- dibuat tanggal 20 Agustus 2010, namun Nama Penerima Jasa Kena Pajak yang tertera pada Faktur Pajak adalah PT BINA ANGKSA karena kesalahan penulis penerima Jasa Kena Pajak tidak dapat melakukan pengkreditan atas. Pembuatan Faktur Pajak yang cacat juga terjadi pada bulan Desember 2011 yang ditemukan bahwa hasil cetak Faktur Pajak untuk Jumlah nominal DPP tidak jelas, hal ini yang disebabkan karena hasil mesin cetak yang digunakan kurang bagus, sehingga Faktur Pajak yang diterbitkan menjadi Faktur Pajak cacat dan tidak dapat digunakan oleh Penerima Jasa Kena Pajak sebagai dasar Pengkreditan.

Analisis Tabel 4.1 Periode Januari s/d Desember 2010 Bulan DPP Jumlah Januari 12.644.250 1.264.425 13.908.675 Februari 167.858.376 16.785.838 184.644.213 Maret 153.523.168 15.352.317 168.875.484 April 188.117.252 18.811.725 206.928.977 Mei 97.893.240 9.789.324 107.682.564 Juni 184.608.045 18.460.805 203.068.850 Juli 379.311.422 37.931.142 417.242.564 Agustus 260.925.650 26.092.565 287.018.215 September 404.507.902 40.450.790 444.958.692 Oktober 414.333.912 41.433.391 455.767.303 November 1.122.529.500 112.252.950 1.234.782.450 Desember 1.270.404.961 127.040.496 1.397.445.457 Total 4.656.657.678 465.665.768 5.273.395.984 Sumber : Rincian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) periode 2010 Tabel 4.2 ` Periode Januari s/d Desember 2011 DPP Jumlah Bulan Januari 1.820.744.699 182.074.469 2.002.819.168 Februari 1.305.749.135 130.574.913 1.436.324.048 Maret 1.317.190.050 131.719.005 1.448.909.055 April 1.541.346.340 154.134.634 1.695.480.974 Mei 1.667.020.377 166.702.037 1.833.722.414 Juni 2.196.045.265 219.604.526 2.415.649.791

Juli 1.872.444.762 187.244.476 2.059.689.238 Agustus 2.545.840.100 254.584.010 2.800.424.110 September 1.854.343.221 185.434.322 2.039.777.543 Oktober 1.762.550.644 176.255.064 1.938.805.708 November 2.144.279.978 214.427.997 2.358.707.975 Desember 2.007.804.263 200.780.426 2.208.584.689 Total 22.035.358.834 2.203.535.879 24.238.894.713 Sumber : Rincian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) periode 2011 Tabel 4.3 Periode Januari s/d Desember 2012 DPP Jumlah Bulan Januari 1.916.634.111 191.663.411 2.108.297.522 Februari 1.868.735.184 186.873.518 2.055.608.702 Maret 1.908.152.697 190.815.270 2.098.967.967 April 2.026.347.805 202.634.781 2.228.982.586 Mei 2.313.576.914 231.357.691 2.544.934.605 Juni 2.801.806.851 280.180.685 3.081.987.536 Juli 3.082.687.730 308.268.730 3.390.956.503 Agustus 2.265.436.046 226.543.605 2.491.979.651 September 2.282.353.498 228.235.350 2.510.588.848 Oktober 2.168.885.404 216.888.540 2.385.773.994 November 2.287.244.936 228.724.494 2.515.969.430 Desember 2.517.779.798 251.777.980 2.769.557.778 Total 27.439.640.974 2.743.964.097 30.183.605.071 Sumber : Rincian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) periode 2012

Analisis Tabel 4.4 Periode Januari s/d Desember 2010 Bulan DPP Jumlah Januari 94.068.432 9.406.843 103.475.275 Februari 160.704.517 16.070.452 176.774.969 Maret 153.034.697 15.303.470 168.338.167 April 175.404.218 17.540.422 192.944.640 Mei 304.171.907 30.417.191 334.590.098 Juni 251.008.646 25.100.865 276.109.511 Juli 286.104.959 28.610.496 314.715.455 Agustus 329.156.716 32.915.672 362.072.388 September 482.796.500 48.279.650 531.076.150 Oktober 445.392.902 44.539.290 489.932.192 November 1.206.195.858 120.619.586 1.326.815.444 Desember 1.332.457.671 133.245.767 1.465.703.438 Total 5.220.497.023 522.049.702 5.742.546.725 Sumber : Rincian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) periode 2010 Tabel 4.5 Periode Januari s/d Desember 2011 DPP Jumlah 2011 Januari 1.928.103.720 192.810.372 2.120.914.092 Februari 1.399.057.922 139.905.792 1.538.963.714 Maret 1.386.992.854 138.699.285 1.525.692.139 April 1.580.744.752 158.074.475 1.738.819.227

Mei 1.745.269.652 174.526.965 1.919.796.617 Juni 2.314.865.945 231.486.594 2.546.352.539 Juli 1.970.936.345 197.093.634 2.168.029.979 Agustus 2.615.988.593 261.598.859 2.877.587.452 September 1.924.313.003 192.431.300 2.116.744.303 Oktober 1.831.122.566 183.112.256 2.014.234.822 November 2.214.387.355 221.438.735 2.435.826.090 Desember 2.075.783.292 207.578.329 2.283.361.621 Total 22.987.565.999 2.298.756.596 25.286.322.595 Sumber : Rincian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) periode 2011 Tabel 4.6 Periode Januari s/d Desember 2012 DPP Jumlah Bulan Januari 1.974.535.053 197.453.505 2.171.988.558 Februari 1.914.048.998 191.404.900 2.105.453.898 Maret 1.969.223.262 196.922.326 2.166.145.588 April 2.049.483.095 204.948.310 2.254.431.405 Mei 2.344.785.330 234.478.533 2.579.263.863 Juni 2.818.282.343 281.828.234 3.100.110.577 Juli 2.987.590.623 298.759.062 3.286.349.685 Agustus 2.275.640.865 227.564.087 2.503.204.952 September 2.333.888.386 233.388.839 2.567.277.225 Oktober 2.232.353.702 223.235.370 2.455.589.072 November 2.441.874.499 244.187.450 2.686.061.949 Desember 2.597.322.800 259.732.280 2.857.055.080 Total 27.939.028.956 2.793.902.896 30.732.931.852 Sumber : Rincian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) periode 2012

Kelebihan dan Kekurangan Pembayaran Pajak Pertambahan Nilai Tabel 4.7 Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai Periode Januari s/d Desember 2010 2010 Kompensasi KB/LB Januari 9.406.843 1.264.425 8.142.414 Februari 16.070.452 16.785.838 (715.389) Maret 15.303.470 15.352.317 715.389 (764.240) April 17.540.422 18.811.725 764.240 (2.035.549) Mei 30.417.191 9.789.324 2.035.549 18.592.313 Juni 25.100.865 18.460.805 6.640.057 Juli 28.610.496 37.931.142 (9.320.653) Agustus 32.915.672 26.092.565 9.320.653 (2.497.539) September 48.279.650 40.450.790 2.497.539 5.331.321 Oktober 44.539.290 41.433.391 3.105.885 November 120.619.586 112.252.950 8.366.585 Desember 133.245.767 127.040.496 6.205.209 Total 522.049.702 465.665.768 56.383.934 Sumber : Rincian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) periode 2010 2011 Tabel 4.8 Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai Periode Januari s/d Desember 2011 Kompensasi KB/LB Januari 192.810.372 182.074.469 10.735.904

Februari 139.905.792 130.574.913 9.330.879 Maret 138.699.285 131.719.005 6.980.280 April 158.074.475 154.134.634 3.939.841 Mei 174.526.965 166.702.037 7.824.928 Juni 231.486.594 219.604.526 11.882.068 Juli 197.093.634 187.244.476 9.849.158 Agustus 261.598.859 254.584.010 7.014.849 September 192.431.300 185.434.322 6.996.978 Oktober 183.112.256 176.255.064 6.857.192 November 221.438.735 214.427.997 7.010.738 Desember 207.578.329 200.780.426 6.797.903 Total 2.298.756.596 2.203.535.879 95.220.718 Sumber : Rincian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) periode 2011 Tabel 4.9 Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai Periode Januari s/d Desember 2012 2012 Kompensasi KB/LB Januari 197.453.505 191.663.411 5.788.094 Februari 191.404.900 186.873.518 4.431.382 Maret 196.922.326 190.815.270 6.097.056 April 204.948.310 202.634.781 2.212.529 Mei 234.478.533 231.357.691 3.120.842 Juni 281.828.234 280.180.685 1.647.549 Juli 298.759.062 308.268.730 (9.509.668) Agustus 227.564.087 226.543.605 9.509.668 (8.180.931) September 233.388.839 228.235.350 8.180.931 (3.027.442) Oktober 223.235.370 216.888.540 3.027.442 3.319.388 November 244.187.450 228.724.494 15.367.659 Desember 259.732.280 251.777.980 7.954.300

Total 2.793.902.896 2.743.964.097 49.938.799 Sumber : Rincian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) periode 2012 Ketetapan dan Keterlambatan dalam melakukan Setor Pajak dan Lapor Pajak Tabel 4.10 Keterlambatan Setor dan Lapor Periode Januari s/d Desember 2010 Masa Pajak Tanggal Setor Tanggal Lapor Sesuai /tidak dengan uu No 18 Tahun 2000 dan No 42 Tahun 2009 Januari 17/2/2010 28/2/2010 Sesuai Februari 18/3/2010 26/3/2010 Sesuai Maret 20/4/2010 26/4/2010 Sesuai April 20/5/2010 27/5/2010 Sesuai Mei 26/6/2010 28/6/2010 Sesuai Juni 25/7/2010 26/7/2010 Sesuai Juli 28/9/2010 25/8/2010 Sesuai Agustus 27/9/2010 26/9/2010 Sesuai September 27/11/2010 30/10/2010 Tidak Sesuai Oktober 27/11/2010 29/11/2010 Sesuai November 28/12/2010 30/12/2010 Sesuai Desember 26/1/2011 28/1/2011 Sesuai

Tabel 4.11 Keterlambatan Setor dan Lapor Periode Januari s/d Desember 2011 Masa Pajak Tanggal Setor Tanggal Lapor Sesuai /tidak dengan uu no 42 Tahun 2009 Januari 25/02/2011 28/02/2011 Sesuai Februari 30/03/2011 31/03/2011 Sesuai Maret 29/04/2011 02/04/2011 Sesuai April 12/5/2011 14/5/2011 Sesuai Mei 27/06/2011 30/06/2011 Sesuai Juni 28/07/2011 01/07/2011 Sesuai Juli 24/08/2011 25/08/2011 Sesuai Agustus 28/09/2011 30/09/2011 Sesuai September 31/10/2011 27/10/2011 Sesuai Oktober 30/11/2011 25/11/2011 Sesuai November 28/12/2011 24/12/2011 Sesuai Desember 31/01/2012 27/01/2012 Sesuai Tabel 4.12 Keterlambatan Setor dan Lapor Periode Januari s/d Desember 2012 Masa Pajak Tanggal Setor Tanggal Lapor Sesuai /tidak dengan uu no 42 Tahun 2009 Januari 29/2/2012 27/2/2012 Sesuai Februari 29/3/2012 25/3/2012 Sesuai Maret 28/4/2012 30/4/2012 Sesuai April 29/5/2012 27/5/2012 Sesuai Mei 27/6/2012 29/6/2012 Sesuai Juni 26/9/2012 28/9/2012 Tidak Sesuai

Juli 28/8/2012 30/8/2012 Sesuai Agustus 29/9/2012 23/9/2012 Sesuai September 25/10/2012 29/10/2012 Sesuai Oktober 28/11/2012 23/11/2012 Sesuai November 27/12/2012 28/12/2012 Sesuai Desember 26/01/2013 29/01/2013 Sesuai Simpulan dan Saran Simpulan 1. melakukan beberapa kali keterlambatan Lapor dan Setor yang terjadi pada bulan September 2010, dan pada Juni 2012. 2. Untuk Faktur Pajak terjadi beberapa kesalahan atau kekeliruan yang terjadi pada perusahaan seperti tidak dicantumkan tanggal pembuatan Faktur Pajak yang terjadi pada Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bulan September 2010 dan Juni 2012. Faktur Pajak yang tidak mencoret pada bagian kalimat (Harga jual/penggantian/termin) pada Masa Pajak bulan 13 Desember 2012, ada Faktur Pajak yang tidak ditemukan Nomor Serinya pada Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bulai 15 Febuari 2011 dan 25 Maret 2011, adapun penyimpangan yang terjadi pada Agustus 2010 terdapat kesalahan pengetikan nama dari penerima Jasa Kena Pajak (JKP). Saran 1. Pada keterlambatan Setor dan Lapor, Perusahaan dikenakan denda Keterlambatan 2% x Lama bulan keterlambatan x. Perusahaan harus lebih teliti dalam hal Penyetoran dan Pelaporan agar tidak dikenakan denda keterlambatan. 2. Untuk Faktur Pajak yang cacat karena kurangnya mengisi data yang diperlukan dalam Faktur Pajak, disarankan agar yang bertugas membuat Faktur Pajak agar lebih teliti dalam pembuatan dan pengecekan Faktur Pajak tersebut agar tidak terjadi kesalahan yang sama dibulan berikutnya. 3. Untuk dokumen-dokumen pendukung harus disimpan rapi, untuk menghindari pemeriksaan Pajak dengan masa dasaluarsa 10 tahun dari tanggal pembuatan Faktur.

4. Perusahaan dapat mencari perkembangan Peraturan-peraturan Perpajakan dalam internet, atau meminta Konsultan Pajak untuk membantu Perusahaaan dalam aspek kewajiban Perpajakannya serta melatih bagian administrasi dalam kegiatan yang berhubungan dengan Perpajakan.