Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

dokumen-dokumen yang mirip
A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Desikator Neraca analitik 4 desimal

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lima pasar tradisonal yang terdapat di Bandar

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

III. METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 4. Cacing tanah jenis Eisenia fetida berumur 1 bulan sebanyak 2 kg. a. 1 ml larutan sampel vermicompost

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

Lampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

III. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

Lampiran 1. Prosedur Analisis Nitrogen Organik, N-NH 3, N-NO 3, Ortofosfat, TSS, Kerapatan Sel, COD.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

Lampiran 1 Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 1989)

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

MATERI DAN METODE. Materi

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Persiapan Bahan Baku

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

MATERI DAN METODE. Prosedur Penelitian

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

Kadar air (basis kering) = b (c-a) x 100 % c-a

METODE. Materi. Rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

Lampiran 1 Formulir organoleptik

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan

BAB III METODE PENELITIAN

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus

LAMPIRAN. 1.Dokumentasi Kegiatan 1.1 Persiapan rangkaian akuaponik. 1.2 Pencarian tanaman Genjer

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

Bahan kimia : * Asam sulfat pekat 98%, Asam borat 2 % Natrium salisilat, Natrium nitroprusida, Natrium hypokhlorida, Natrium hidroksida, Kalium hidrog

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahap Penelitian

3 METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Lampiran 1 Prosedur analisis fisik

Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

BAB III METODOLOGI. Untuk lebih memudahkan prosedur kerja pembuatan crude papain dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE ANALISIS. ph H 2 O (1:5) Kemampuan Memegang Air (Water Holding Capacity)

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

MATERI DAN METODE. Materi

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (AOAC, 1995)

3. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Pacet-

1. Water Holding Capacity (WHC) (Modifikasi Agvise Laboratories). 2. Ammonia Holding Capacity (AHC) (Modifikasi Nurcahyani 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

III. METODE PENELITIAN. Tengah. Sedangkan analisis dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahap Penelitian

Transkripsi:

LAMPIRA 30

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC 1984) Cawan alumunium kosong dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada temperatur 100 o C. Cawan porselen kemudian didinginkan dalam deskikator selama 20 menit. Sampel sebanyak 5 g dimasukan ke dalam cawan alumunium yang sebelumnya telah ditimbang beratnya. Cawan beserta isinya dimasukan dalam oven lalu dikeringkan pada temperatur 100-105 o C hingga beratnya konstan selama 6 jam. Cawan dan isinya dimasukan terlebih dahulu ke dalam deskikator sebelum ditimbang kembali. Kadar air dapat diketahui dengan perhitungan : A - B Kadar air = x 100% C Keterangan : A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g) B. Kadar Abu (AOAC 1984) Sampel sebanyak 5 g ditempatkan pada cawan porselen yang telah diketahui beratnya, kemudian angkat dan dipijarkan pada temperatur 600 o C selama 5 jam hingga berat tetap lalu dinginkan dan timbang cawan. Kadar abu dihitung dengan rumus : Berat abu (g) Kadar abu = x 100% Berat sampel (g) C. Kadar Karbon Organik Total (JICA 1978) Kadar karbon total dapat diperoleh dengan mengurangi berat kering bahan dengan kadar nitrogen dan kadar abu dibagi 1,82 dimana 1,82 adalah faktor OH -. D. Kadar Nitrogen Organik (APHA 2005) Sebanyak 0.1 gram dalam labu kjeldahl ditambahkan dengan 1 gram katalis, kemudian ditambahkan dengan 2.5 ml H 2 SO 4 pekat, lalu larutan tersebut didestruksi hingga jernih. Hasil destruksi dilarutkan dengan aquades, kemudian larutan dimasukkan ke dalam tabung destilasi. Pasang tabung destilasi dan Erlenmeyer pada alat auto destilasi. Hidupkan alat, atur waktu destilasi selama 4 menit (atau 7 menit pada awal running). Tekan tombol NaOH untuk memasukan larutan NaOH 6 N secara otomatis, lalu tekan tombol H 3 BO 3, maka larutan asam borat 2% akan mengalir ke erlenmeyer secara otomatis. Biarkan destilasi berlangsung hingga warna larutan asam borat 2 % dalam erlenmeyer berubah dari ungu menjadi hijau muda. Titrasi larutan hasil destilasi dengan H 2 SO 4 0.02 N hingga berubah menjadi warna ungu sesuai blangko. Catat volume titrasi. %N = (ml titrasi blanko ml titrasi sampel) x N H 2 SO 4 x 14 x 100 % mg sampel 31

E. Kadar Fosfor Total (APHA 2005) 1. Pembuatan kurva kalibrasi Larutan standar KH 2 PO 4 diencerkan hingga 0.0, 0.25, 0.5, dan 1.25 mg/l. Masingmasing kosentrasi tersebut dipipet sebanyak 25 ml, kemudian ditambahkan 2 ml larutan ammonium molibdat dan 5 tetes SnCl 2, kocok merata diamkan selama 10 menit. Absorbansi diukur pada λ = 690 nm. Buat kurva kalibrasi dari hubungan kosentrasi dan absorbansi larutan standar. Dapatkan persamaan regresi linear dari kurva kalibrasi. 2. Analisis Utama Sebanyak 0.5 gram sampel dimasukkan ke dalam labu kjeldhal, tambahkan 2 ml H 2 SO 4 pekat, lalu larutan tersebut didestruksi. Larutan yang telah didestruksi ditambahkan 0.5 ml asam nitrat, kemudian didestruksi kembali. Larutan hasil destruksi dilarutkan dengan menggunakan aquades, lalu dimasukkan ke dalam labu takar 250 ml. larutan tersebut dinetralkan dengan menggunakan NaOH 40%, lalu ditera menggunakan aquades. Sebanyak 25 ml diambil dari labu takar 250 ml, ditambahkan 2 ml larutan ammonium molibdat dan 5 tetes SnCl 2, kocok merata diamkan selama 10 menit. Absorbansi diukur pada λ = 690 nm. F. Kadar Kalium (APHA 2005) Sampel uj yang sudah dihomogenkan sebanyak 3 gram, dimasukkan ke dalam Erlenmeyer. Tambahkan 25 ml aquades, lalu aduk dengan batang pengaduk. Tambahkan 5-10 ml asam nitrat asam nitrat, aduk hingga bercampur rata. Batu didih ditambahkan 3-5 butir, lalu tutup dengan kaca arloji. Larutan tersebut diletakan di atas penangas listrik, atur temperatur pada 105-120 o C. larutan dipanaskan sampai volume uji sekitar 10 ml. larutan diangkat dan didinginkan. Tambahakan 5 ml asam nitrat dan 1-3 ml asam perklorat tetes demi tetes melalui dinding kaca Erlenmeyer. Larutan kembali dipanaskan pada penangas listrik sampai timbul asap putih, pemanasan dilanjutkan sekitar 30 menit. Sampel uji didinginkan,saring dengan kertas saring, lalu tera hingga mencapai 100 ml. Kemudian, encerkan hingga 200 kali pengenceran. Hasil saringan dipipet sebanyak 500 ml, kemudian diukur dengan AAS ( Atomic Absorbtion Spectrofotometer). G. Derajat Keasaman (APHA 2005) Nilai ph diukur dengan menggunakan alat ph meter. Contoh yang akan dianalisa terlebih dahulu diencerkan dalam akuades dengan perbandingan 1 : 2,5 ph meter harus dikalibrasi terlebih dahulu dengan buffer ph 4 dan 7. Sebelum dan sesudah digunakan elektroda ph meter dibilas dengan aquades. 32

Lampiran 2. Formulasi bahan baku kompos Total bahan baku kompos yang digunakan pada peelitian sebesar 5 kg berat kering. Perhitungan untuk mengetahui nilai C/N bahan baku kompos, menggunakan rumus : %C bahan 1 bobot bahan 1 + %C bahan 2 bobot bahan 2 =Nilai C/N %N bahan 1 bobot bahan 1 + %N bahan 2 bobot bahan 2 1. Bahan baku abu ketel dengan campuran 20% sludge 3.0279% 4 kg abu ketel + 6.4223% 1 kg 0.0580% 4 kg abu ketel + 0.2639 1 kg =38.65 2. Bahan baku abu ketel dengan campuran 40% sludge 3.0279% 3 kg abu ketel + 6.4223% 2 kg 0.0580% 3 kg abu ketel + 0.2639% 2 kg =32.24 33

Lampiran 3. Nilai suhu selama proses pengomposan Kosentrasi Sludge Waktu 0% 20% 40% (hari) Aktif Pasif Aktif Pasif Aktif Pasif 1 25.00 25.33 25.00 25.50 25.33 25.00 2 25.00 25.00 25.08 25.67 25.33 25.33 3 27.33 29.50 27.67 29.25 27.50 28.50 4 27.83 28.75 27.83 28.92 27.83 28.58 5 27.92 31.33 27.83 31.33 28.08 31.25 6 28.83 31.08 28.83 31.50 28.75 31.42 7 28.92 31.83 29.00 31.83 29.08 32.17 8 31.58 31.25 31.25 31.92 31.58 31.50 9 29.33 29.33 29.58 29.08 29.92 29.17 10 29.00 28.42 29.17 28.25 29.00 28.08 11 28.33 28.63 29.17 28.83 29.25 29.17 12 29.92 30.08 30.00 30.08 30.25 30.17 13 30.17 30.17 30.33 30.17 30.67 30.08 14 29.92 30.25 30.42 29.83 31.00 30.08 15 27.67 27.67 28.00 27.83 27.92 28.17 16 28.00 30.83 28.00 31.00 28.00 30.67 17 28.20 29.17 28.55 29.00 28.80 29.25 18 28.00 29.67 28.40 29.75 28.50 29.50 19 27.25 27.58 27.42 27.25 27.33 27.42 20 27.67 27.58 27.92 28.08 27.83 27.67 21 27.42 27.33 27.17 27.42 27.42 27.67 22 28.17 28.33 28.33 28.58 28.25 28.38 23 28.33 28.67 28.67 28.67 28.67 28.50 24 28.00 28.00 28.00 28.00 28.00 28.00 25 28.17 28.08 28.50 28.50 28.42 28.42 26 26.92 27.08 27.25 27.83 27.17 27.08 27 27.83 27.92 27.83 27.92 27.92 27.83 28 27.08 27.33 28.50 27.92 28.67 28.67 29 27.25 27.25 27.92 27.83 27.92 27.75 30 28.92 28.83 29.25 29.00 29.08 29.00 34

Lampiran 4. Nilai ph dan kadar air selama proses pengomposan Waktu (minggu) Konsentrasi Sludge 0% 20% 40% Nilai ph Kadar Air (%) Nilai ph Kadar Air (%) Nilai ph Kadar Air (%) Aerasi Aerasi Aerasi Aerasi Aktif Pasif Aktif Pasif Aerasi Aerasi Aerasi Aerasi Aerasi Aerasi Aerasi Aerasi Aktif Pasif Aktif Pasif Aktif Pasif Aktif Pasif 0 7.46 8.57 46.5677 47.5148 7.80 7.96 46.7979 47.2597 7.41 7.59 43.8182 45.7218 1 8.06 8.28 46.5677 47.0362 7.79 7.70 46.1734 46.1107 7.07 6.91 43.7254 43.1458 2 8.21 8.31 46.5677 47.1200 7.72 7.61 45.4658 45.6819 7.34 7.36 42.7205 42.7016 3 8.98 9.04 46.5677 46.0621 8.65 8.57 45.3776 44.9471 8.34 8.49 42.6134 42.4514 4 8.57 8.84 46.5677 46.0481 8.51 8.65 45.1802 44.5492 8.42 8.30 41.8743 42.3899 35 35

Lampiran 5. Data kadar karbon, nitrogen, dan nilai C/N selama pengomposan Aerasi AKTIF PASIF Waktu (Minggu) 0 1 2 3 4 0 1 Ulangan Nilai C (%) Komposisi Pencampuran Sludge 0 % Sludge 20 % Sludge 40 % Sludge Nilai N Nilai Nilai C Nilai N Nilai Nilai C Nilai N (%) C/N (%) (%) C/N (%) (%) 1 3.3419 0.0618 54.10 25.1858 0.1262 27.2743 4.3362 0.1361 31.8707 2 4.8075 0.0875 54.92 24.7211 0.1272 28.1100 5.0829 0.1641 30.9800 1 3.4545 0.0699 49.45 2.8209 0.0638 44.2390 5.1098 0.1412 30.8191 2 4.0218 0.0817 49.25 3.7548 0.0854 43.9600 4.5890 0.1177 31.4200 1 2.9434 0.0594 49.5842 4.5061 0.1050 42.9152 3.5939 0.1168 30.7684 2 3.1298 0.0636 49.2000 5.4980 0.1299 42.3300 4.2755 0.1415 30.2200 1 3.6907 0.0745 49.5427 5.2495 0.1282 40.9396 4.3458 0.1444 30.1007 2 4.0472 0.0819 49.4200 4.6459 0.1126 41.2700 4.1899 0.1354 30.9400 1 2.3681 0.0486 48.7000 3.1521 0.0780 40.4257 3.8618 0.1367 28.2568 2 3.9462 0.0815 48.4200 3.8154 0.0935 40.8100 3.5895 0.1247 28.7800 1 3.3204 0.0652 50.9634 4.7048 0.0652 27.3938 3.5683 0.0994 35.9097 2 2.7743 0.0554 50.0500 2.4671 0.0554 28.2400 5.1436 0.1477 34.8300 1 3.0606 0.0676 45.2896 4.2646 0.0955 44.6370 5.1098 0.1513 33.7800 2 3.0024 0.0656 45.8000 3.9509 0.0896 44.0800 4.5890 0.1381 33.2300 2 1 4.1560 0.0947 43.9016 4.8903 0.1112 43.9800 5.0515 0.1673 30.1965 2 3.0836 0.0716 43.0600 3.5391 0.0802 44.1500 4.4014 0.1425 30.8800 3 4 1 2.3490 0.0555 42.3397 4.4048 0.1090 40.4110 6.6122 0.2160 30.6051 2 2.8013 0.0651 43.0400 3.1304 0.0766 40.8500 3.8590 0.1331 29.0000 1 4.5034 0.1086 41.4500 4.8304 0.1374 35.1472 4.4840 0.1648 27.2123 2 2.9616 0.0709 41.7800 3.3926 0.0951 35.6600 3.8917 0.1444 26.9500 Nilai C/N 36 36

Lampiran 6. Pengujian sidik ragam nilai C/N antara perlakuan aerasi dan komposisi Aerasi Aktif Pasif Perlakuan Komposisi Waktu Ulangan (Minggu) 0% 20% 40% Sludge Sludge Sludge Rata-rata 0 1 54.1000 27.2743 31.8707 2 54.9200 28.1100 30.9800 1 1 49.4550 44.2390 30.8191 2 49.2500 43.9600 31.4200 2 1 49.5842 42.9152 30.7684 2 49.2000 42.3300 30.2200 3 1 49.5427 40.9396 30.1007 2 49.4200 41.2700 30.9400 4 1 48.7000 40.4257 28.2568 2 48.4200 40.8100 28.7800 Rata-rata 50.2592 39.2274 30.4156 39.9674 0 1 50.9634 27.3938 35.9097 2 50.0500 28.2400 34.8300 1 1 45.2896 44.6370 33.7800 2 45.8000 44.0800 33.2300 2 1 43.9016 43.9800 30.1965 2 43.0600 44.1500 30.8800 3 1 42.3397 40.4110 30.6051 2 43.0400 40.8500 29.0000 4 1 41.4500 35.1472 27.2123 2 41.7800 35.6600 26.9500 Rata-rata 44.7674 38.4549 31.2594 38.1606 Rata-rata 47.5133 38.8411 30.8375 39.0640 Faktor Koreksi = 91559.6290 Jumlah Kuadrat Total = 3920.4576 Jumlah Kuadrat Perlakuan = 2939.6671 Jumlah Kuadrat Komposisi = 2782.3270 Jumlah Kuadrat Aerasi = 48.9688 Jumlah Kuadrat (Komposisi*Aerasi) = 108.3714 Jumlah Kuadrat Galat = 980.7904 Sumber Keragaman Db JK KT F-hitung F-tabel Perlakuan 5 2939.6671 587.9334 32.3702 Komposisi 2 2782.3270 1391.1635 76.5942 3.1682 Aerasi 1 48.9688 48.9688 2.6961 4.0195 Interaksi 2 108.3714 54.1857 2.9833 3.1682 Galat 54 980.7904 18.1628 Total 59 3920.4576 Ket : F-tabel > F-hitung maka terima H 0 37

Lampiran 7. Uji Duncan perlakuan pencampuran komposisi Duncan Grouping Rata-rata Perlakuan Pencampuran Komposisi A 47.5133 0% sludge B 38.8411 20% sludge C 30.8375 40% sludge Ket : F-tabel : 2.8393 F-hitung < F-tabel maka terima H 0 H 0 : A = B = C = 0, pencampuran komposisi sludge yang satu tidak berpengaruh nyata dengan pencampuran komposisi sludge lainnya H 1 :pencampuran komposisi sludge yang satu berpengaruh nyata dengan pencampuran komposisi sludge lainnya Hasil Perhitungan : F-hitung pencampuran 0% sludge terhadap 40% sludge : 16.6758 F-hitung pencampuran 0% sludge terhadap 20% sludge : 8.6722 F-hitung pencampuran 20% sludge terhadap 40% sludge : 8.0037 38

Lampiran 8. Pengujian sidik ragam kadar kalium (K 2 O) antara perlakuan aerasi dan komposisi sludge Perlakuan Aerasi Ulangan Perlakuan Komposisi 0% Sludge 20% Sludge 40% Sludge Rata-rata 1 1.010 1.020 0.760 Aktif 2 1.060 0.870 0.780 Rata-rata 1.035 0.945 0.770 0.917 1 1.040 1.060 0.780 Pasif 2 1.080 0.910 0.820 Rata-rata 1.060 0.985 0.800 0.948 Rata-rata 1.048 0.965 0.785 0.933 Faktor Koreksi = 10.4347 Jumlah Kuadrat Total = 0.1728 Jumlah Kuadrat Perlakuan = 0.1473 Jumlah Kuadrat Komposisi = 0.1441 Jumlah Kuadrat Aerasi = 0.0030 Jumlah Kuadrat (Komposisi*Aerasi) = 0.0001 Jumlah Kuadrat Galat = 0.0256 Sumber keragaman Db JK KT F-hitung F-tabel Perlakuan 4 0.1473 0.03682 8.65 Komposisi 2 0.1442 0.07207 16.93 5.143 Aerasi 1 0.0030 0.00301 0.71 5.987 Interaksi (Komposisi & Aerasi) 2 0.0001 0.00006 0.01 5.143 Galat 6 0.0256 0.00426 Total 11 0.3201 Ket : F-tabel > F-hitung maka terima H 0 39

Lampiran 9. Uji Duncan kadar kalium (K 2 O) perlakuan pencampuran komposisi sludge Duncan Grouping Rata-rata Perlakuan Pencampuran Komposisi A 1.0475 0% sludge A 0.9650 20% sludge B 0.7850 40% sludge Ket : F-tabel : 0.1188 F-hitung < F-tabel maka terima H 0 H 0 : A = B = 0, pencampuran komposisi sludge yang satu tidak berpengaruh nyata dengan pencampuran komposisi sludge lainnya terhadap kadar kalium H 1 :pencampuran komposisi sludge yang satu berpengaruh nyata dengan pencampuran komposisi sludge lainnya terhadap kadar kalium Hasil Perhitungan : F-hitung pencampuran 0% sludge terhadap 40% sludge : 0.2625 F-hitung pencampuran 0% sludge terhadap 20% sludge : 0.0825 F-hitung pencampuran 20% sludge terhadap 40% sludge : 0.1800 40

Lampiran 10. Pengujian sidik ragam kadar fosfat (P 2 O 5 ) antara perlakuan aerasi dan komposisi sludge Perlakuan Aerasi Ulangan Perlakuan Komposisi 0% Sludge 20% Sludge 40% Sludge Rata-rata 1 1.010 1.020 0.760 Aktif 2 1.060 0.870 0.780 Rata-rata 1.035 0.945 0.770 0.917 1 1.040 1.060 0.780 Pasif 2 1.080 0.910 0.820 Rata-rata 1.060 0.985 0.800 0.948 Rata-rata 1.048 0.965 0.785 0.933 Faktor Koreksi = 5.4675 Jumlah Kuadrat Total = 0.0117 Jumlah Kuadrat Perlakuan = 0.0060 Jumlah Kuadrat Komposisi = 0.0054 Jumlah Kuadrat Aerasi = 0.0005 Jumlah Kuadrat (Komposisi*Aerasi) = 0.0001 Jumlah Kuadrat Galat = 0.0057 Sumber Keragaman Db JK KT F-hitung F-tabel Perlakuan 4 0.0060 0.00150 1.58 komposisi 2 0.0054 0.00270 2.84 5.143 Aerasi 1 0.0005 0.00053 0.56 5.987 Interaksi 2 0.0001 0.00003 0.04 5.143 Galat 6 0.0057 0.00095 Total 11 0.0177 Ket : F-tabel > F-hitung maka terima H 0 41