BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Timur* Menurut Sub Sektor Bulan Oktober 2017 NTP Oktober 2017 sebesar 96,75 atau naik 0,61 persen dibanding NTP pada bulan September 2017 * Termasuk Provinsi Kalimantan Utara NTP Provinsi Kalimantan Timur Oktober 2017 sebesar 96,75 atau naik 0,61 persen dibanding NTP pada bulan September yang tercatat sebesar 96,17. Peningkatan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) mengalami penurunan sebesar 0,14 persen sementara Indeks Harga yang Diterima Petani (It) mengalami peningkatan sebesar 0,47 persen. NTP per subsektor Provinsi Kalimantan Timur Oktober 2017, yaitu Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 94,16, Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) sebesar 91,65, Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 96,38, Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) sebesar sebesar 103,20 dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTPN) sebesar 102,15. Pada Oktober 2017, NTPH mengalami penurunan sebesar 0,39 persen dan NTPT mengalami penurunan sebesar 1,20 persen. Sementara NTPP mengalami peningkatan 0,76 persen, NTPR mengalami peningkatan sebesar 2,70 persen, dan NTPN mengalami peningkatan sebesar 0,08 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Kalimantan Timur Oktober 2017 sebesar 107,78 atau naik 0,47 persen dibanding NTUP pada bulan September yang tercatat sebesar 107,28. 1
1. Nilai Tukar Petani (NTP) NTP yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan pada 10 Kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur* dengan tahun dasar 2012, NTP Provinsi Kalimantan Timur pada Bulan Oktober 2017 sebesar 96,75 yang berarti petani mengalami mengalami defisit/penurunan daya beli, karena kenaikan penerimaan hasil produksi relatif lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga input produksi dan kebutuhan konsumsi rumah tangganya. Grafik 1 NTP Provinsi Kalimantan Timur Oktober 2016 Oktober 2017 100 99 98 98.37 98.49 98.40 98.56 98.99 98.25 97 97.21 96.30 96.61 96.75 96 96.29 96.20 96.17 NTP pada bulan Oktober 2017 naik 0,61 persen dibandingkan NTP bulan September 2017, yaitu dari 96,17 menjadi 96,75. Hal ini dipengaruhi oleh indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang mengalami penurunan sebesar 0,14 persen sementara indeks harga yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 0,47 persen. Pada Oktober 2017, terjadi penurunan NTP pada dua subsektor yaitu NTPH mengalami penurunan sebesar 0,39 persen dan NTPT mengalami penurunan sebesar 1,20 persen. Sementara NTPP mengalami peningkatan 0,76 persen, NTPR mengalami peningkatan sebesar 2,70 persen, dan NTPN mengalami peningkatan sebesar 0,08 persen. * Termasuk Provinsi Kalimantan Utara 2
2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Oktober 2017, indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 121,75 atau mengalami peningkatan sebesar 0,47 persen dari It bulan September 2017 yang mencapai sebesar 121,18. Dilihat dari subsektornya, It mengalami penurunan pada subsektor hortikultura sebesar 0,51 persen dan subsektor peternakan sebesar 1,36 persen. Sedangkan subsektor tanaman pangan, subsektor perkebunan rakyat, dan subsektor perikanan mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,58 persen, 2,58 persen, dan 0,01 persen. Tabel 1 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan Timur Per Subsektor (2012=100), Oktober 2017 Subsektor Bulan September Oktober Persentase Perubahan (1) (2) (3) (4) 1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima (It) 119,18 119,87 0,58 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 127,54 127,30-0,18 c. Nilai Tukar Petani Pangan (NTPP) 93,45 94,16 0,76 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian 103,64 104,25 0,59 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) 116,07 115,48-0,51 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 126,16 126,01-0,12 c. Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 92,00 91,65-0,39 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian 103,93 103,43-0,48 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) 119,58 122,67 2,58 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 127,42 127,27-0,12 c. Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat 93,85 96,38 2,70 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian 104,29 106,89 2,50 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) 127,95 126,21-1,36 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 122,50 122,30-0,16 c. Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 104,45 103,20-1,20 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian 116,28 114,82-1,25 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) 127,15 127,16 0,01 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 124,57 124,48-0,07 c. Nilai Tukar Petani Perikanan (NTPN ) 102,07 102,15 0,08 d. N ilai Tukar Usaha Pertanian 114,25 114,17-0,07 Gabungan a. Indeks yang Diterima (It) 121,18 121,75 0,47 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 126,01 125,83-0,14 - Konsumsi Rumah Tangga 130,28 130,06-0,17 - BPPBM 112,95 112,96 0,00 c. Nilai Tukar Petani (NTP) 96,17 96,75 0,61 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian 107,28 107,78 0,47 3
3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Dari Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib), dapat dilihat harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada bulan Oktober 2017, indeks harga yang dibayar (Ib) petani di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 125,83 atau mengalami penurunan 0,14 persen bila dibandingkan September 2017. Penurunan pada indeks dibayar petani dipengaruhi oleh penurunan pada indeks kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,17 persen sedangkan indeks kelompok BPPBM mengalami peningkatan sebesar 0,004 persen. 4. NTP Subsektor 4.1 Subsektor Tanaman Pangan/Padi & Palawija (NTPP) Pada bulan Oktober 2017, NTPP naik 0,76 persen. Hal ini karena indeks yang diterima petani mengalami peningkatan sebesar 0,58 persen sementara indeks yang dibayar petani mengalami penurunan sebesar 0,18 persen. Peningkatan indeks diterima petani disebabkan peningkatan It pada komoditas padi sebesar 0,26 persen dari bulan sebelumnya, sedangkan palawija mengalami peningkatan 2,00 persen. Untuk indeks yang dibayar petani (Ib) pada bulan Oktober 2017, penurunan Ib dipengaruhi oleh indeks kelompok konsumsi rumah tangga dan indeks kelompok BPPBM yang mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,21 dan 0,01 persen. 4.2 Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada Bulan Oktober 2017, NTPH turun sebesar 0,39 persen. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan pada indeks yang diterima petani sebesar 0,51 persen sedangkan indeks yang dibayar petani hanya mengalami penurunan sebesar 0,12 persen. Penurunan pada It dipengaruhi oleh penurunan pada komoditi tanaman sayur-sayuran dan tanaman obat sebesar 1,73 persen dan 1,19 persen. Sementara komoditi tanaman buah-buahan mengalami peningkatan sebesar 0,55 persen. Pada sisi Ib terjadi penurunan yang disebabkan adanya penurunan pada indeks kelompok konsumsi rumah tangga dan indeks kelompok BPPBM sebesar 0,14 persen dan 0,03 persen. 4.3 Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada Oktober 2017, NTPR naik sebesar 2,70 persen. Hal ini karena indeks yang diterima petani mengalami peningkatan sebesar 2,58 persen sementara indeks yang dibayar oleh petani mengalami penurunan sebesar 0,12 persen. Indeks harga yang dibayar petani pada Oktober 2017 mengalami penurunan karena adanya penurunan pada indeks kelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,16 persen sementara indeks kelompok BPPBM mengalami peningkatan sebesar 0,08 persen. 4
4.4 Subsektor Peternakan (NTPT) Pada Bulan Oktober 2017, NTPT turun sebesar 1,20 persen. Hal ini disebabkan karena indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 1,36 persen sedangkan indeks yang dibayar oleh petani hanya mengalami penurunan sebesar 0,16 persen. Penurunan It pada bulan Oktober 2017 disebabkan oleh turunnya indeks di tiga kelompok yaitu kelompok ternak besar sebesar 1,29 persen, kelompok ternak unggas sebesar 1,48 persen, dan kelompok hasil ternak sebesar 1,36 persen. Sedangkan kelompok ternak kecil mengalami peningkatan sebesar 0,42 persen. Penurunan pada indeks harga yang dibayar petani (Ib) dipengaruhi oleh penurunan indeks kelompok konsumsi rumah tangga dan indeks kelompok BPPBM sebesar 0,19 persen dan 0,11 persen. 4.5 Subsektor Perikanan (NTPN) Pada Bulan Oktober 2017, NTPN naik sebesar 0,08 persen, hal ini karena dari sisi indeks harga yang diterima petani mengalami peningkatan sebesar 0,01 persen sementara indeks harga yang dibayar petani mengalami penurunan sebesar 0,07 persen. Perubahan pada sisi It dipengaruhi karena adanya peningkatan pada indeks kelompok perikanan budidaya sebesar 0,56 persen sedangkan kolompok perikanan tangkap mengalami penurunan sebesar 0,38 persen. Sementara itu perubahan pada indeks harga yang dibayar petani subsektor perikanan dikarenakan indeks kelompok konsumsi rumah tangga mengalami penurunan sebesar 0,13 persen dan indeks kelompok BPPBM yang mengalami peningkatan 0,07 persen. Grafik 2 NTP Per SubSektor Provinsi Kalimantan Timur Oktober 2016 Oktober 2017 108 106 104 102 100 98 96 94 92 90 105.52 103.2 100.56 102.15 98.21 97.82 96.38 91.72 94.16 91.65 Okt-16 Nov-16 Des-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 Mei-17 Juni-17 Juli-17 Agts-17 Sept-17 Okt-17 NTPP NTPH NTPR NTPT NTPN 5
Tabel 2 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan Timur Per Subsektor dan Perubahannya Oktober 2017 (2012=100) Subsektor Bulan September Oktober Persentase Perubahan (1) (2) (3) (4) 1. T anaman Pangan a. Indeks Diterima Petani 119,18 119,87 0,58 - Padi 118,28 118,58 0,26 - Palawija 123,34 125,82 2,00 b. Indeks Dibayar Petani 127,54 127,30-0,18 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 129,88 129,61-0,21 - Indeks BPPBM 114,99 114,98-0,01 2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani 116,07 115,48-0,51 - Sayur-sayuran 107,60 105,73-1,73 - Buah-buahan 123,93 124,60 0,55 - Tanaman Obat 117,30 115,91-1,19 b. Indeks Dibayar Petani 126,16 126,01-0,12 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 129,60 129,41-0,14 - Indeks BPPBM 111,68 111,65-0,03 3. T anaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani 119,58 122,67 2,58 - Tanaman Perkebunan Rakyat 119,58 122,67 2,58 b. Indeks Dibayar Petani 127,42 127,27-0,12 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 130,64 130,43-0,16 - Indeks BPPBM 114,67 114,76 0,08 4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani 127,95 126,21-1,36 - Ternak Besar 138,35 136,57-1,29 - Ternak Kecil 122,06 122,57 0,42 - Unggas 121,12 119,32-1,48 - Hasil Ternak 127,97 126,23-1,36 b. Indeks Dibayar Petani 122,50 122,30-0,16 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 130,29 130,04-0,19 - Indeks BPPBM 110,04 109,92-0,11 5. Perikanan a. Indeks Diterima Petani 127,15 127,16 0,01 - Penangkapan 140,70 140,16-0,38 - Budidaya 111,91 112,53 0,56 b. Indeks Dibayar Petani 124,57 124,48-0,07 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 131,36 131,19-0,13 - Indeks BPPBM 111,29 111,37 0,07 Gabungan a. Indeks Diterima Petani 121,18 121,75 0,47 b. Indeks Dibayar Petani 126,01 125,83-0,14 - Konsumsi Rumah Tangga 130,28 130,06-0,17 - BPPBM 112,95 112,96 0,00 6
5. Perbandingan Antar Provinsi Pada bulan Oktober 2017, dari 33 Provinsi yang dihitung NTP-nya, 27 provinsi mengalami peningkatan dan 6 provinsi mengalami penurunan. Kenaikan NTP terbesar di Provinsi Jambi sebesar 1,52 persen dan penurunan NTP terbesar di Provinsi Bangka Belitung yaitu sebesar 2,12 persen. Untuk NTP di Pulau Kalimantan, semua provinsi mengalami peningkatan, yang tertinggi terjadi di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 0,61 persen. Tabel 3 Nilai Tukar Petani Nasional dan Persentase Perubahannya Bulan Oktober 2017 (2012=100) Kode Provinsi IT IB NTP Indeks % Perb Indeks % Perb Indeks % Perb (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 11 Nangroe Aceh Darusalam 120,60 0,22 128,21 0,33 94,07-0,12 12 Sumatera Utara 129,68 0,80 130,32 0,14 99,51 0,66 13 Sumatera Barat 122,41-0,04 127,89 0,61 95,71-0,65 14 Riau 132,01 1,42 128,17 0,14 103,00 1,28 15 Jambi 128,58 1,65 126,80 0,13 101,41 1,52 16 Sumatera Selatan 121,03 0,17 125,02-0,24 96,81 0,41 17 Bengkulu 122,90 0,93 129,20 0,12 95,12 0,81 18 Lampung 133,72 0,77 125,41 0,16 106,62 0,61 19 Bangka Belitung 114,29-2,00 122,02 0,11 93,67-2,12 21 Kepulauan Riau 118,57 0,83 121,95 0,12 97,23 0,71 31 DKI 118,46 0,02 121,21-0,02 97,73 0,04 32 Jawa Barat 141,05 1,32 131,38 0,01 107,36 1,30 33 Jawa Tengah 131,48 0,43 127,70 0,03 102,97 0,40 34 Yogyakarta 129,84-1,08 127,24-0,12 102,04-0,96 35 Jawa Timur 138,15 0,38 129,18-0,15 106,94 0,54 36 Banten 131,01 1,15 129,70 0,82 101,01 0,32 51 Bali 129,86 0,24 124,27 0,20 104,49 0,03 52 Nusa Tenggara Barat 135,09 0,93 126,02-0,35 107,20 1,28 53 Nusa Tenggara Timur 130,55 0,14 126,35-0,18 103,32 0,32 61 Kalimantan Barat 123,54 0,02 126,74-0,24 97,47 0,26 62 Kalimantan Tengah 122,58-0,40 124,34-0,45 98,59 0,05 63 Kalimantan Selatan 117,96 0,09 122,16-0,40 96,56 0,49 64 Kalimantan Timur 121,75 0,47 125,83-0,14 96,75 0,61 71 Sulawesi Utara 118,97 0,95 126,20-0,42 94,27 1,38 72 Sulawesi Tengah 122,00-0,02 128,25-0,75 95,13 0,73 73 Sulawesi Selatan 129,83 0,62 128,85-0,12 100,76 0,74 74 Sulawesi Tenggara 120,86 0,70 126,87-0,62 95,26 1,33 75 Gorontalo 133,42-0,61 125,59-1,32 106,23 0,71 76 Sulawesi Barat 133,18 0,09 122,12-1,27 109,05 1,38 81 Maluku 130,56-0,39 128,88-0,36 101,30-0,03 82 Maluku Utara 129,02-0,14 126,78-0,26 101,77 0,12 91 Papua Barat 129,06 0,82 127,65 0,01 101,11 0,81 94 Papua 119,74-0,37 127,77-0,33 93,71-0,04 Nasional 131.59 0,49 128,03-0,05 102,78 0,54 7
6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Pada bulan Oktober 2017 terjadi peningkatan NTUP sebesar 0,47 persen. Hal ini terjadi karena It mengalami peningkatan sebesar 0,47 persen, sedangkan Ib kelompok BPPM hanya naik sebesar 0,004 persen. Peningkatan NTUP disebabkan oleh naiknya NTUP di dua subsektor yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,59 persen dan subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,50 persen. Sementara itu, tiga subsektor mengalami penurunan yaitu subsektor tanaman hortikultura sebesar 0,48 persen, subsektor peternakan sebesar 1,25 persen, dan subsektor perikanan sebesar 0,07 persen. Tabel 4 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian Provinsi Kalimantan Timur Per Subsektor dan Persentase Perubahannya (2012=100) September 2017 dan Oktober 2017 Subsektor September 2017 Oktober 2017 % Perubahan (1) (2) (3) (4) Tanaman Pangan 103,64 104,25 0,59 Hortikultura 103,93 103,43-0,48 Tanaman Perkebunan Rakyat 104,29 106,89 2,50 Peternakan 116,28 114,82-1,25 Perikanan 114,25 114,17-0,07 Gabungan 107,28 107,78 0,47 Diterbitkan oleh: 8