BPS PROVINSI LAMPUNG A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Transkripsi

1 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 04/05/18/Th. VIII, 2 Mei 2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP Provinsi Lampung April 2014 untuk masing-masing sub sektor tercatat sebesar 99,70 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 103,04 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 102,21 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 109,60 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan 102,08 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTP Gabungan tercatat sebesar 103,61. Datangnya masa panen menyebabkan pasokan berlimpah, sehingga berdampak pada penurunan harga beberapa komoditas pertanian terutama komoditas pada sub sektor tanaman hortikultura yang cukup signifikan seperti cabai merah, cabai rawit, dan ketimun. Sub sektor tanaman perkebunan mengalami kenaikan seperti komoditi kakao, kapulaga, dan cengkeh. Pada subsektor perikanan tangkap, terjadi peningkatan harga pada jenis ikan gabus, kepiting laut dan tongkol, sedangkan pada perikanan budidaya peningkatan terjadi pada lele dan nila. Kenaikan harga pada berbagai komoditas pertanian menjadikan NTP Provinsi Lampung pada April 2014 naik sebesar 0,83 persen. Pada April 2014, kenaikan harga komoditas untuk biaya produksi dan barang modal pada hampir semua sub sektor lebih tingg dibandingkan dengan kenaikan harga barang dan jasa konsumsi rumah tangga. maka kenaikan Nilai Tukar Petani lebih besar dibandingkan dengan kenaikan Nilai Tukar Usaha Pertanian. Dari 33 Provinsi, sebanyak 15 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 18 provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi DKI Jakarta dengan peningkatan sebesar 1,23 persen. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di Jawa Barat yang turun sebesar 0,81 persen. April 2014 di daerah pedesaan di Provinsi Lampung terjadi deflasi sebesar 0,46 persen. Deflasi di daerah pedesaan terutama disebabkan oleh turunnya indeks pada bahan makanan dan sandang yaitu masing-masing sebesar 1,39 persen dan 0,02 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 04/05/18/Th. VIII, 2 Mei

2 Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 12 (dua belas) kabupaten di Provinsi Lampung, pada April 2014 NTP Provinsi Lampung naik sebesar 0,83 persen dibandingkan dengan Maret 2014, yaitu dari 102,31 menjadi 103,61. Sementara itu, NTP nasional turun 0,06 persen, dari sebesar 101,86 pada Maret 2014 menjadi 101,80 pada April Tabel 1. Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi Lampung Per Subsektor Maret 2014 s.d. April 2014 (2012=100) Subsektor 1. Tanaman Padi & Palawija Bulan Maret 2014 April 2014 Persentase Perubahan (1) (2) (3) (4) a. Indeks yang Diterima (It) 109,86 110,00 0,13 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 110,58 110,33 (0,23) c. Nilai Tukar Petani (NTP-P) 99,35 99,70 0,36 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP-P) 103,22 102,90 (0,31 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) 113,74 112,87 (0,76) b. Indeks yang Dibayar (Ib) 109,87 109,54 (0,30) c. Nilai Tukar Petani (NTP-H) 103,52 103,04 (0,47) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP-H) 107,82 106,79 (0,96) 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) 110,98 112,68 1,53 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 110,74 110,25 (0,44) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) 100,22 102,21 1,98 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP-Pr) 104,51 105,93 1,35 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) 116,18 117,03 0,72 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 106,85 106,77 (0,07) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) 108,74 109,60 0,79 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP-Pt) 112,26 112,93 0,60 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) 110,11 110,53 0,38 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 108,54 108,28 (0,24) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) 101,44 102,08 0,63 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP-Pi) 104,26 104,31 0,05 Gabungan a. Indeks yang Diterima (It) 112,19 112,81 0,55 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 109,66 109,36 (0,27) c. Nilai Tukar Petani (NTPp) 102,31 103,61 0,83 d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUPp) 106,29 106,62 0,30 Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 04/05/18/Th. VIII, 2 Mei

3 1. NTP Subsektor a. Subsektor Padi & Palawija (NTP-P) Pada April 2014 NTP-P Provinsi Lampung mengalami kenaikan sebesar 0,36 karena indeks yang dibayarkan mengalami penurunan sebesar 0,23 persen, sedangkan indeks yang diterima rumahtangga mengalami kenaikan sebesar 0,13 persen akibat naiknya harga beberapa komoditas palawija. Turunnya Ib sebesar 0,23 persen disebabkan oleh turunnya indeks konsumsi rumahtangga (IKRT) sebesar 0,40 persen, walaupun indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) mengalami kenaikan sebesar 0,44 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTP-H) NTP-H pada bulan April 2014 mengalami penurunan 0,20 persen, karena adanya penurunan indeks yang diterima petani sebesar 0,76 persen akibat adanya panen raya cabe rawit, cabe merah dan ketimun sehingga mengalami penurunan harga sangat signifikan dibanding bulan maret Pada sisi lain Indeks harga yang dibayarkan juga mengalami penurunan 0,30 persen yang disebabkan oleh turunnya indeks konsumsi rumahtangga (IKRT) sebesar 0,45 persen dan naiknya biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,20 persen. c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr) Kenaikan NTP-Pr sebesar 1,98 persen disebabkan It mengalami kenaikan sebesar 1,53 persen sedangkan indeks yang dibayar petani turun sebesar 0,44 persen, Kenaikan Indeks yang diterima petani Perkebunan akibat dari harga kakao, kapulaga, dan cengkeh di Lampung mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya harga internasional, walaupun beberapa komoditas seperti karet dan lada mengalami penurunan. d. Subsektor Peternakan (NTP-Pt) Pada April 2014 kenaikan It sebesar 0,72 persen dan diikuti penurunan Ib sebesar 0,07 persen mengakibatkan naiknya NTP-Pt sebesar 0,79 persen. Turunnya Ib sebesar 0,07 persen disebabkan oleh turunnya indeks konsumsi rumahtangga (IKRT) sebesar 0,31 persen walaupun indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) mengalami kenaikan sebesar 0,12 persen. e. Subsektor Perikanan (NTP-Pi) Pada April 2014 NTP-Pi naik sebesar 0,63 persen karena naiknya harga beberapa jenis ikan seperti lele dan nila pada kegiatan budidaya, dan gabus, kepiting laut, dan tongkol pada kegiatan penangkapan yang disebabkan oleh berkurangnya hasil tangkapan nelayan sehingga indeks yang diterima mengalami peningkatan 0,38 pesen. Penurunan Indeks yang dibayar petani sebesar 0,24 persen terjadi karena IKRT turun 0,65 persen dan walaupun indeks BPPBM naik sebesar 0,33 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 04/05/18/Th. VIII, 2 Mei

4 Tabel 2. Nilai Tukar Petani Per Subsektor dan Perubahannya Maret 2014 s.d. April 2014 (2012=100) Kelompok dan Sub kelompok Bulan Persentase Maret April Perubahan (1) (2) (3) (4) 1. Tanaman Pangan a. Indeks Diterima Petani 109,86 110,00 0,13 - Padi 111,26 109,88 (1,24) - Palawija 108,73 110,10 1,26 b. Indeks Dibayar Petani 110,58 110,33 (0,23) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 111,69 111,24 (0,40) - Indeks BPPBM 106,43 106,90 0,44 2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani 113,74 112,87 (0,76) - Sayur-sayuran 118,85 116,43 (2,04) - Buah-buahan 107,76 108,71 0,89 - Tanaman Obat 113,96 112,43 (1,34) b. Indeks Dibayar Petani 109,87 109,54 (0,30) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 111,31 110,81 (0,45) - Indeks BPPBM 105,48 105,69 (0,20) 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani 110,98 112,68 1,53 - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 110,98 112,68 1,53 b. Indeks Dibayar Petani 110,74 110,25 (0,44) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga ,22 (0,59) - Indeks BPPBM ,37 0,18 4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani ,03 0,72 - Ternak Besar ,36 0,96 - Ternak Kecil ,19 0,67 - Unggas ,93 0,71 - Hasil Ternak ,82 (0,73) b. Indeks Dibayar Petani ,77 (0,07) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga ,03 (0,31) - Indeks BPPBM 103,49 103,62 0,12 5. Perikanan Tangkap a. Indeks Diterima Petani 112,71 112,67 (0,04) - Penangkapan Perairan Umum 123,84 125,32 1,19 - Penangkapan Laut 112,35 112,26 (0,08) b. Indeks Dibayar Petani 108,84 108,39 (0,41) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 111,16 110,38 (0,70) - Indeks BPPBM 105,74 105,74 0,00 6. Perikanan Budidaya a. Indeks Diterima Petani 109,22 109,80 0,53 - Budidaya Air Tawar 115,42 116,46 0,90 - Budidaya Laut 100,00 100,00 0,00 - Budidaya Air Payau 118,65 118,65 0,00 b. Indeks Dibayar Petani 108,45 108,24 (0,19) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 110,54 109,85 (0,63) - Indeks BPPBM 105,57 106,04 0,44 Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 04/05/18/Th. VIII, 2 Mei

5 2. Perbandingan Antar Provinsi Dari 33 Provinsi yang diamati perkembangan harganya pada April 2014, sebanyak 15 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 18 provinsi mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi DKI Jakarta dengan peningkatan sebesar 1,23 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Barat yang turun sebesar 0,81 persen. Tabel 3. Nilai Tukar Petani Provinsi-Provinsi dan Persentase Perubahannya April 2014 (2012=100) Provinsi IT IB NTP NTUP Indeks % Perb Indeks % Perb Rasio % Perb Rasio % Perb (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Nangro Aceh Darussalam 106,80 (0,37) 108,20 (0,16) 98,71 (0,21) 101,51 (0,56) Sumatera Utara 112,15 0,13 110,71 0,14 101,30 (0,01) 104,18 (0,09) Sumatera Barat 110,10 0,42 109,62 0,06 101,35 0,36 105,73 0,09 Riau 108,65 (0,18) 110,43 0,05 98,38 (0,23) 103,29 (0,24) Jambi 109,21 (0,19) 111,54 0,07 97,91 (0,27) 100,83 (0,44) Sumatera Selatan 111,14 0,72 109,00 (0,23) 101,96 0,95 105,56 0,48 Bengkulu 107,84 (0,63) 110,87 (0,02) 97,27 (0,61) 101,92 (0,81) Lampung 112,81 0,55 109,36 (0,27) 103,16 0,83 106,62 0,30 Bangka Belitung 109,92 0,26 109,41 (0,07) 100,46 0,33 103,88 0,16 Kep. Riau 108,05 (0,10) 107,24 (0,17) 100,75 0,07 103,23 (0,21) DKI Jakarta 109,93 0,91 109,02 (0,32) 100,83 1,23 102,65 0,97 Jawa Barat 115,44 (0,71) 111,22 0,10 103,79 (0,81) 107,27 (0,95) Jawa Tengah 110,28 (0,47) 110,30 (0,17) 99,98 (0,30) 102,58 (0,60) DI Yogyakarta 111,56 (0,12) 110,31 (0,11) 102,04 (0,01) 106,35 (0,26) Jawa Timur 115,15 (0,02) 110,51 (0,14) 104,19 0,12 107,36 (0,12) Banten 115,65 (0,16) 109,49 (0,19) 105,62 0,03 108,11 (0,47) Bali 113,70 (0,35) 109,51 0,14 103,82 (0,49) 107,60 (0,71) Nusa Tenggara Barat 108,72 (0,46) 109,45 0,25 99,33 (0,70) 101,72 (0,57) Nusa Tenggara Timur 108,44 0,68 110,07 0,18 98,52 0,49 102,60 0,65 Kalimantan Barat 106,64 0,77 109,93 0,14 97,01 0,63 99,80 0,58 Kalimantan Tengah 111,76 0,15 109,28 0,36 102,27 (0,21) 106,45 (0,18) Kalimantan Selatan 107,98 0,06 107,23 0,56 100,71 (0,50) 103,14 (0,44) Kalimantan Timur 110,45 0,95 110,12 0,36 100,30 0,59 104,26 0,68 Sulawesi Utara 110,76 0,80 111,20 0,67 99,60 0,12 104,64 0,62 Sulawesi Tengah 113,03 0,33 109,48 0,38 103,24 (0,05) 106,24 0,19 Sulawesi Selatan 115,08 0,24 109,31 0,50 105,28 (0,26) 107,76 0,07 Sulawesi Tenggara 110,48 0,71 109,08 0,66 101,29 0,05 104,02 0,58 Gorontalo 112,60 0,48 111,68 0,76 100,82 (0,28) 106,19 0,27 Sulawesi Barat 111,09 0,44 107,87 0,27 102,98 0,18 106,83 0,28 Maluku 111,12 0,00 111,22 0,37 99,92 (0,37) 107,22 (0,24) Maluku Utara 110,90 0,90 108,38 (0,21) 103,24 1,11 105,41 0,76 Papua Barat 110,93 0,57 111,29 0,58 99,68 (0,01) 103,56 0,40 Papua 104,88 0,19 107,57 0,12 97,50 0,07 102,61 0,27 Nasional 112,06 (0,05) 110,09 0,01 101,80 (0,06) 105,07 (0,22) Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 04/05/18/Th. VIII, 2 Mei

6 Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi DKI Jakarta yaitu 1,23 persen, dikarenakan harga yang diterima petani naik sebesar 0,91 persen sedangkan harga yang dibayar petani turun 0,32 persen. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Barat yaitu sebesar 0,81 persen, karena harga yang dibayar petani naik 0,10 persen sementara harga yang diterima petani turun 0,71 persen. Tabel 4. Perbandingan NTP dan Perubahan NTP April 2014 Menurut Provinsi se-sumatera (2012=100) Provinsi NTP Ranking Perubahan NTP (%) Ranking (1) (2) (3) (4) (5) Nangro Aceh Darussalam 98,71 7 (0,21) 7 Sumatera Utara 101,30 4 (0,01) 6 Sumatera Barat 101,35 3 0,36 3 Riau 98,38 8 (0,23) 8 Jambi 97,91 9 (0,27) 9 Sumatera Selatan 101,96 2 0,95 1 Bengkulu 97,27 10 (0,61) 10 Lampung 103,16 1 0,83 2 Bangka Belitung 100,46 6 0,33 4 Kep. Riau 100,75 5 0,07 5 Sedangkan di wilayah Sumatera, kenaikan NTP pada bulan April 2014 tertinggi adalah Sumatera Selatan yang ditunjukkan oleh besarnya perubahan NTP sebesar 0,95 persen sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Bengkulu yang turun 0,61 persen. Kenaikan NTP Provinsi Lampung sebesar 0,83 persen menempati peringkat peringkat ke-2 di wilayah Sumatera dan peringkat ke-4 secara nasional. 3. Indeks Harga Konsumen Pedesaan April 2014 di daerah pedesaan di Provinsi Lampung mengalami deflasi sebesar 0,46 persen yang disebabkan turunnya harga pada kelompok bahan makanan (1,39) dan kelompok sandang (0,02), sedangkan kelompok lainnya mengalami kenaikan harga, yaitu pada makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,17, perumahan sebesar 0,37 persen, kesehatan sebesar 0,13 persen, pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,06, dan kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,24 persen. Keterbandingan inflasi perdesaan di seluruh Indonesia pada bulan April 2014, inflasi perdesaan tertinggi terjadi di Provinsi Gorontalo yaitu sebesar 0,96 dan terrendah di provinsi Jambi sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar 0,49 dan terrendah terjadi di provinsi Sumatera Barat sebesar 0,05 persen. Provinsi Lampung dengan deflasi perdesaan sebesar 0,46 persen menempati peringkat ke-32 di atas provinsi DKI Jakarta. Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 04/05/18/Th. VIII, 2 Mei

7 Tabel 5. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Pedesaan Menurut Provinsi April 2014 (2012=100) Provinsi Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transportasi dan Komunikasi Inflasi Perdesaan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Nangro Aceh Darussalam (0,72) 0,20 0,09 (0,01) 0,12 0,07 0,08 (0,26) 26 Sumatera Utara (0,05) 0,35 0,32 0,10 0,18 0,05 0,24 0,13 15 Sumatera Barat (0,54) 0,50 0,28 0,29 0,14 0,11 0,09 (0,05) 21 Riau (0,11) 0,15 0,24 0,15 0,25 0,18 0,11 0,05 18 Jambi (0,38) 0,54 0,46 0,19 0,09 0,11 0,15 0,02 20 Sumatera Selatan (1,11) 0,23 0,12 0,20 0,48 0,23 0,06 (0,42) 31 Bengkulu (0,79) 0,57 0,64 0,12 0,35 0,12 0,06 (0,09) 22 Lampung (1,39) 0,17 0,37 (0,02) 0,13 0,06 0,24 (0,46) 32 Bangka Belitung (0,37) 0,06 0,03 0,04 0,38 (0,02) 0,06 (0,11) 23 Kep. Riau (0,90) 0,22 0,20 (0,14) 0,13 0,16 0,10 (0,28) 27 DKI Jakarta (1,30) 0,00 0,36 0,41 0,07 0,00 0,00 (0,49) 33 Jawa Barat (0,46) 0,46 0,38 0,35 0,30 0,50 0,35 0,06 17 Jawa Tengah (1,06) 0,20 0,25 0,32 0,26 0,02 0,03 (0,34) 29 DI Yogyakarta (1,10) 0,27 0,44 0,15 0,32 0,16 0,15 (0,23) 24 Jawa Timur (0,88) 0,20 0,21 0,13 0,72 0,03 0,06 (0,24) 25 Banten (1,19) 0,13 0,60 (0,03) 0,26 0,03 0,29 (0,35) 30 Bali (0,25) 0,38 0,03 0,54 0,52 0,01 0,12 0,05 19 Nusa Tenggara Barat 0,28 0,61 0,31 0,13 0,19 0,04 0,05 0,29 12 Nusa Tenggara Timur 0,24 0,29 0,14 0,20 0,06 (0,03) 0,37 0,22 13 Kalimantan Barat (0,11) 0,65 0,08 0,27 0,46 0,02 (0,01) 0,12 16 Kalimantan Tengah 0,65 0,03 0,51 0,02 0,08 0,17 0,03 0,37 10 Kalimantan Selatan 0,95 0,04 0,78 0,41 0,67 0,34 0,54 0,60 6 Kalimantan Timur 0,62 0,39 0,13 0,26 0,01 (0,12) 0,05 0,38 9 Sulawesi Utara 1,49 0,40 0,33 0,11 0,79 0,15 0,06 0,83 2 Sulawesi Tengah 0,71 (0,05) 0,71 (0,08) 0,51 0,14 0,52 0,47 7 Sulawesi Selatan 1,18 0,13 0,25 0,64 0,55 0,26 0,47 0,67 5 Sulawesi Tenggara 1,41 0,62 0,46 0,26 0,18 0,00 0,05 0,81 3 Gorontalo 1,75 0,06 0,47 0,28 0,57 0,00 0,26 0,96 1 Sulawesi Barat 0,37 0,20 0,20 0,89 0,34 0,49 0,04 0,31 11 Maluku 0,80 (0,08) 0,36 0,06 0,29 0,20 (0,15) 0,42 8 Maluku Utara (0,71) 0,03 (0,05) 0,06 (0,09) (0,16) 0,45 (0,31) 28 Papua Barat 1,51 0,04 0,20 0,06 0,29 0,09 0,42 0,75 4 Papua 0,38 (0,01) 0,19 (0,07) 0,00 (0,25) (0,06) 0,18 14 Ranking Inflasi Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 04/05/18/Th. VIII, 2 Mei

8 Keterangan lebih lanjut hubungi : Kepala Bidang Statistik Distribusi Bambang Widjonarko, SP Telpon (0721) / shk1800@bps.go.id BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG Jl. Basuki Rahmat No. 54 Teluk Betung Bandar Lampung Telepon (0721) , ; Faksimili (0721) bps1800@bps.go.id Website: lampung.bps.go.id Berita Resmi Statistik Provinsi Lampung No. 04/01/18/Th. VIII, 1 April