BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Transkripsi

1 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 20/03/21/Th. VIII, 1 Maret 2013 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2013 Pada bulan Februari 2013 NTP di Provinsi Kepulauan Riau tercatat 104,44 mengalami penurunan sebesar 0,32 persen dibanding NTP pada bulan Januari NTP subsektor Tanaman Pangan tercatat sebesar 71,30, NTP subsektor Hortikultura sebesar 124,43, NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 120,32, NTP subsektor Peternakan sebesar 89,87 dan NTP subsektor Perikanan sebesar 107,22. Pada bulan Februari 2013 di Provinsi Kepulauan Riau tercatat inflasi perdesaan sebesar 0,21 persen yang dipicu oleh kenaikan indeks subkelompok bahan makanan, subkelompok makanan jadi, subkelompok perumahan, subkelompok kesehatan serta subkelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga. Grafik 1. Perkembangan Nilai Tukar Petani Menurut Sektor Tahun Tanaman Pangan 120 Hortikultura Tanaman Perkebunan Rakyat 60 Peternakan 40 Perikanan 20 0 Gabungan Feb'12 Mar'12 Apr'12 Mei'12 Jun'12 Jul'12 Ags'12 Sep'12 Okt'12 Nov'12 Des'12 Jan'13 Feb'13 Berita Resmi Statistik No.20/03/21/Th. VIII, 1 Maret

2 Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Tabel 1. Nilai Tukar Petani di Provinsi Kepulauan Riau Menurut Subsektor Januari dan Februari 2013 (2007=100) Bulan Persentase Subsektor Januari Februari Perubahan (1) (2) (3) (4) 1. Tanaman Pangan c. Nilai Tukar Petani (NTP-P) 2. Hortikultura c. Nilai Tukar Petani (NTP-H) 3. Tanaman Perkebunan Rakyat c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) 4. Peternakan c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) 5. Perikanan c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) Umum c. Nilai Tukar Petani (NTP) 93,75 131,10 71,51 165,98 132,08 125,66 158,13 131,60 120,17 110,17 122,92 89,63 133,53 123,72 107,93 134,05 127,93 104,78 93,65 131,34 71,30 164,66 132,33 124,43 158,65 131,86 120,32 110,62 123,09 89,87 132,81 123,87 107,22 133,83 128,14 104,44-0,10 0,18-0,28-0,79 0,19-0,98 0,33 0,20 0,13 0,42 0,14 0,27-0,54 0,12-0,66-0,16 0,16-0,32 Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Februari 2013, tercatat Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami penurunan sebesar 0,32 persen dibanding bulan Januari 2013, atau turun dari 104,78 menjadi 104,44. Hal ini disebabkan turunnya indeks yang diterima petani (indeks harga hasil produksi pertanian) sebesar 0,16 persen dan naiknya indeks yang Berita Resmi Statistik No.20/03/21/Th. VIII, 1 Maret

3 dibayar petani (indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumahtangga maupun untuk keperluan produksi pertanian) sebesar 0,16 persen. Dari lima subsektor yang menyusun NTP Provinsi Kepulauan Riau selama bulan Februari 2013 tercatat tiga subsektor mengalami penurunan NTP, yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,28 persen, subsektor hortikultura sebesar 0,98 persen dan subsektor perikanan sebesar 0,66 persen. Sebaliknya NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat dan subsektor peternakan justru mengalami kenaikan, masingmasing sebesar 0,13 persen dan 0,27 persen. 1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan perkembangan harga dari beragam komoditas hasil pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan Februari 2013, di Provinsi Kepulauan Riau indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,16 persen dibandingkan dengan It bulan Januari 2013, yaitu turun dari 134,05 menjadi 133,83. Tiga dari lima subsektor yang menyusun NTP Provinsi Kepulauan Riau pada bulan ini tercatat mengalami penurunan It, yaitu: subsektor tanaman pangan sebesar 0,10 persen, subsektor hortikultura sebesar 0,79 persen dan subsektor perikanan sebesar 0,54 persen. Penurunan It terbesar terjadi pada subsektor tanaman hortikultura yang disebabkan turunnya harga komoditi sayur bayam, buncis, kacang panjang, kangkung, ketimun, sawi dan buah nangka. Sedangkan It subsektor tanaman perkebunan rakyat dan subsektor peternakan pada bulan ini justru mengalami kenaikan, masing-masing sebesar 0,33 persen dan 0,42 persen. Kenaikan It pada subsektor peternakan sebesar 0,42 persen disebabkan oleh naiknya harga ternak ayam, itik/bebek dan komoditi telur. 2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Berita Resmi Statistik No.20/03/21/Th. VIII, 1 Maret

4 Pada bulan Februari 2013 di Provinsi Kepulauan Riau tercatat indeks harga yang dibayar (Ib) petani mengalami kenaikan sebesar 0,16 persen dibandingkan dengan bulan Januari 2013, atau naik dari 127,93 menjadi 128,14. Kenaikan Ib terjadi pada semua subsektor, yaitu : subsektor tanaman pangan sebesar 0,18 persen, subsektor hortikultura sebesar 0,19 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,20 persen, subsektor peternakan sebesar 0,14 persen dan subsektor perikanan sebesar 0,12 persen. Kenaikan Ib tertinggi terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat yang disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,23 persen dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,07 persen. 3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) di Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Februari 2013 mengalami penurunan sebesar 0,28 persen dibanding keadaan bulan Januari 2013, yaitu turun dari 71,51 menjadi 71,30. Turunnya NTP subsektor tanaman pangan pada bulan ini disebabkan turunnya indeks yang diterima petani sebesar 0,10 persen dan naiknya indeks yang dibayar petani sebesar 0,18 persen. Turunnya indeks yang diterima petani (It) pada subsektor tanaman pangan sebesar 0,10 persen disebabkan oleh turunnya harga komoditi ketela pohon dibanding pada bulan Januari Sedangkan kenaikan indeks yang dibayar petani sebesar 0,18 persen disebabkan naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,21 persen dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,04 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTP-H) Pada bulan Februari 2013, Nilai Tukar Petani Subsektor Hortikultura (NTP- H) mengalami penurunan sebesar 0,98 persen atau turun dari 125,66 pada bulan Januari 2013 menjadi 124,43. Turunnya NTP-H pada bulan ini disebabkan Berita Resmi Statistik No.20/03/21/Th. VIII, 1 Maret

5 turunnya indeks yang diterima petani sebesar 0,79 persen dan naiknya indeks yang dibayar petani sebesar 0,19 persen. Turunnya indeks yang diterima petani (It) pada subsektor tanaman hortikultura sebesar 0,79 persen disebabkan oleh turunnya harga komoditi sayur bayam, buncis, kacang panjang, kangkung, ketimun, sawi dan buah nangka. Sedangkan kenaikan indeks yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,19 persen diakibatkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,21 persen dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,09 persen. c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTP-Pr) Nilai Tukar Petani untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-Pr) di Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Februari 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,13 persen atau naik dari 120,17 menjadi 120,32. Naiknya NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat pada bulan ini disebabkan kenaikan indeks yang diterima petani lebih tinggi dibanding kenaikan indeks yang dibayar petani. Pada bulan Februari 2013 indeks yang diterima petani (It) mengalami kenaikan sebesar 0,33 persen, sedangkan kenaikan indeks yang dibayar petani (Ib) hanya sebesar 0,20 persen. Naiknya indeks yang diterima petani (It) sebesar 0,33 persen pada bulan ini disebabkan oleh naiknya harga komoditi karet dan cengkeh. Sedangkan kenaikan indeks yang dibayar petani sebesar 0,20 persen disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,23 persen dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,07 persen. d. Subsektor Peternakan (NTP-Pt) Nilai Tukar Petani subsektor Peternakan (NTP-Pt) pada bulan Februari 2013 di Provinsi Kepulauan Riau mengalami kenaikan sebesar 0,27 persen atau naik dari 89,63 menjadi 89,87. Naiknya NTP-Pt pada bulan ini disebabkan kenaikan indeks yang diterima peternak lebih tinggi dibanding kenaikan indeks yang dibayar peternak. Indeks harga yang diterima petani (It) Berita Resmi Statistik No.20/03/21/Th. VIII, 1 Maret

6 Tabel 2. Perkembangan Indeks Yang Diterima Petani dan Indeks Yang Dibayar Petani Menurut Subsektor di Provinsi Kepulauan Riau Bulan Januari dan Februari 2013 (2007=100) Kelompok dan Sub kelompok Bulan Persentase Januari 2013 Februari 2013 Perubahan (1) (2) (3) (4) 1. Tanaman Pangan a. Indeks Diterima Petani 93,75 93,65-0,10 - Padi 106,06 106,06 0,00 - Palawija 93,02 92,92-0,11 b. Indeks Dibayar Petani 131,10 131,34 0,18 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 133,77 134,05 0,21 - Indeks BPPBM 119,28 119,32 0,04 2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani 165,98 164,66-0,79 - Sayur-sayuran 171,93 170,42-0,88 - Buah-buahan 123,96 124,02 0,05 b. Indeks Dibayar Petani 132,08 132,33 0,19 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 135,85 136,14 0,21 - Indeks BPPBM 117,91 118,02 0,09 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani 158,13 158,65 0,33 - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 158,13 158,65 0,33 b. Indeks Dibayar Petani 131,60 131,86 0,20 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 135,29 135,60 0,23 - Indeks BPPBM 117,81 117,89 0,07 4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani 110,17 110,62 0,42 - Ternak Besar 107,33 107,33 0,00 - Ternak Kecil 109,48 109,48 0,00 - Unggas 110,12 110,81 0,62 - Hasil Ternak 124,12 125,45 1,07 b. Indeks Dibayar Petani 122,92 123,09 0,14 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 132,20 132,45 0,19 - Indeks BPPBM 106,85 106,90 0,05 5. Perikanan a. Indeks Diterima Petani 133,53 132,81-0,54 - Penangkapan 133,53 132,81-0,54 - Budidaya b. Indeks Dibayar Petani 123,72 123,87 0,12 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 132,47 132,76 0,22 - Indeks BPPBM 109,38 109,32-0,06 Berita Resmi Statistik No.20/03/21/Th. VIII, 1 Maret

7 subsektor peternakan mengalami kenaikan sebesar 0,42 persen, sedangkan kenaikan indeks yang dibayar peternak hanya sebesar 0,14 persen. Naiknya indeks yang diterima peternak sebesar 0,42 persen disebabkan oleh naiknya harga ternak ayam, itik/bebek dan komoditi telur. Sedangkan kenaikan indeks yang dibayar peternak sebesar 0,14 persen disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,19 persen dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,05 persen. e. Subsektor Perikanan (NTN) NTPi Pada bulan ini, Nilai Tukar Petani subsektor perikanan (NTP-Pi) mengalami penurunan sebesar 0,66 persen atau turun dari 107,93 menjadi 107,22. Turunnya NTP subsektor perikanan pada bulan ini disebabkan turunnya indeks yang diterima nelayan sebesar 0,54 persen dan naiknya indeks yang dibayar nelayan sebesar 0,12 persen. Turunnya indeks yang diterima nelayan (It) sebesar 0,54 persen pada bulan ini disebabkan oleh turunnya harga komoditi ikan kembung, ikan kurusi, ikan pari, ikan tenggiri dan ikan tongkol. Sedangkan kenaikan indeks yang dibayar nelayan sebesar 0,12 persen disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,22 persen yang sedikit dinetralisir dengan turunnya indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,06 persen. 4. Perbandingan antar Provinsi Dari 32 Provinsi yang menyusun NTP Nasional pada bulan Februari 2013 tercatat 8 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 24 provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan NTP tertinggi pada bulan Februari 2013 terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat dan Maluku, masing-masing sebesar 0,35 persen, 0,25 persen, 0,23 persen dan 0,19 persen. Sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Kalimantan Timur masing-masing sebesar 0,81 persen, 0,81 persen, 0,71 persen dan 0,52 persen. Berita Resmi Statistik No.20/03/21/Th. VIII, 1 Maret

8 5. Indek Harga Konsumen Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah perdesaan. Pada bulan Februari 2013 di Provinsi Kepulauan Riau tercatat inflasi sebesar 0,21 persen yang disebabkan naiknya indeks harga subkelompok bahan makanan sebesar 0,26 persen, subkelompok makanan jadi sebesar 0,39 persen, subkelompok perumahan sebesar 0,16 persen, subkelompok kesehatan sebesar 0,15 persen serta subkelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,04 persen. Sebaliknya indeks harga subkelompok sandang pada bulan ini justru mengalami penurunan sebesar 0,11 persen. Sedangkan indeks harga subkelompok transportasi dan komunikasi pada bulan ini tidak mengalami perubahan (stabil) dibanding indeks pada bulan Januari Tabel. 3. Perkembangan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi Kepulauan Riau Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Februari 2013 (2007=100) Subkelompok Konsumsi Rumah Tangga Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan IHK Januari 2013 IHK Februari 2013 Inflasi Perdesaan Februari 2013 *) Laju Inflasi Perdesaan Tahun Kalender **) Laju Inflasi Perdesaan Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Pendidikan, Rekreasi & Olah raga Transportasi dan Komunikasi 133,81 143,55 138,12 129,63 125,75 124,28 117,43 112,04 133,81 143,55 138,12 129,63 125,75 124,28 117,43 112,04 0,21 0,26 0,39 0,16-0,11 0,15 0,04 0,00 1,17 Ket. : *) Persentase perubahan IHK Bulan Februari 2013 terhadap Bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Bulan Februari 2013 terhadap Bulan Desember 2012 ***) Persentase perubahan IHK Bulan Februari 2013 terhadap Bulan Februari ,98 0,42 0,71 0,36 0,70 0,03 0,74 3,38 4,29 3,06 2,82 1,79 4,02 1,61 2,07 Berita Resmi Statistik No.20/03/21/Th. VIII, 1 Maret

9 Tabel 4. Nilai Tukar Petani Provinsi dan Persentase Perubahannya Februari 2013 (2007=100) Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua IT IB NTP Indeks % Perb Indeks % Perb Rasio % Perb 139,03 0,41 134,51 0,49 103,36-0,08 145,80 0,23 144,91 0,58 100,61-0,35 147,78 0,51 140,94 0,28 104,86 0,23 135,85 0,68 132,71 0,74 102,36-0,06 125,98 0,80 138,79 0,70 90,77 0,09 149,19 0,49 135,23 0,61 110,32-0,12 151,27 0,71 150,66 0,80 100,41-0,09 169,39 0,36 136,20 0,69 124,37-0,32 125,71 0,43 125,68 0,36 100,03 0,07 133,83-0,16 128,14 0,16 104,44-0,32 163,84-0,02 148,44 0,80 110,37-0,81 151,02 0,01 142,88 0,72 105,70-0,71 158,37-0,07 136,05 0,42 116,41-0,49 154,18-0,18 150,40 0,63 102,51-0,81 155,11-0,01 140,97 0,43 110,03-0,44 149,00 0,42 138,71 0,56 107,42-0,14 134,13 0,32 141,75 0,55 94,62-0,22 147,61 0,12 147,32 0,39 100,20-0,27 140,24 0,14 141,13 0,23 99,37-0,09 139,29 0,32 141,56 0,49 98,40-0,18 148,32 0,72 138,84 0,36 106,83 0,35 130,86 0,30 136,49 0,83 95,87-0,52 139,50 0,17 138,33 0,16 100,84 0,01 139,09 0,31 143,06 0,31 97,22 0,00 152,08 0,20 140,81 0,34 108,01-0,14 143,41 0,47 134,89 0,21 106,31 0,25 133,59-0,06 132,56 0,20 100,77-0,26 142,10-0,32 136,23 0,05 104,31-0,37 150,26 0,40 142,49 0,21 105,45 0,19 139,65 0,25 137,33 0,64 101,69-0,39 134,71 0,03 134,29 0,25 100,31-0,23 137,29 0,11 135,04 0,30 101,67-0,19 Nasional 150,78 0,12 143,34 0,57 105,19-0,45 Berita Resmi Statistik No.20/03/21/Th. VIII, 1 Maret