PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD Sebelum melakukan percobaan, praktikan menonton video tentang suction orofaringeal dan perawatan WSD. Station 1: Auskultasi Paru Pemeriksaan ini menggunakan pantom yang telah disediakan dan mahasiswa sebagai orang coba untuk mendengarkan bunyi paru normal. Bandingkan dengan apa yang didengarkan pada pantom! Gambaran Umum Auskultasi paru akan membantu mendeteksi cairan atau mucus yang abnormal di paru, juga dapat menentukan kondisi alveoli dan pleura. Implementasi Minta klien bernapas cukup dalam dengan mulut terbuka dan letakkan stetoskop secara sistematik dari atas ke bawah dengan membandingkan kiri-kanan. Dengarkan bunyi napas: 38 KMB Advanced/2017
Bronkial adalah bunyi yang keras dengan tinggi nada tinggi seperti udara melalui pipa. Komponen ekspirasi lebih keras dan lebih lama daripada komponen inspirasi. Terdengar di atas manubrium Bronkovesikuler adalah campuran bunyi bronchial dan vesikuler, komponen inspirasi dan ekspirasi sama panjang. Dalam keadaan normal hanya terdengar pada sela iga I dan 2 dibagian depan dan diantara scapula bagian belakang Vesikuler adalah bunyi lemah dengan tinggi nada rendah yang terdengar pada sebagian besar paru. Komponen inspirasi jauh lebih panjang dari ekspirasi. P1: Identifikasi bunyi napas tambahan yang lain! Apa etiologinya/ditemukan pada kasus apa? 39 KMB Advanced/2017
Station 2: Suction Orofaringeal Gambaran Umum Pengisapan (suction) orofaring digunakan bila pasien mampu batuk secara efektif tetapi tidak mampu membersihkan secret dengan mengeluarkan atau menelan Pengisapan ini juga tepat dilakukan pada pasien yang kurang responsive atau koma yang memerlukan pengeluaran secret melalui oral Peralatan Unit pengisap portable atau dinding dengan selang penghubung Kateter pengisap berukuran tepat Sarung tangan steril Kom kecil dengan NaCL 0.9% (kira-kira 100 ml) Pelumas larut dalam air Duk atau handuk bersih Masker Implementasi Membina hubungan saling percaya: memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan, membuat kontrak waktu dengan pasien Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan Mendekatkan alat-alat kedekat pasien dengan menggunakan baki alat atau troley Memberikan informasi atau penjelasan yang berhubungan dengan tindakan Mengatur posisi pasien Bila pasien sadar dan reflex muntah baik, pasien diatur posisi semi fowler kepala miring ke satu sisi atau posisi fowler dengan leher ekstensi untuk pengisapan nasal. Bila pasien tidak sadar, atur posisi lateral untuk pengisapan oral atau nasal Tempatkan handuk pada bantal atau di bawah dagu pasien Pilih tekanan pengisap yang tepat Sambungkan satu ujung slang penyambung ke mesin pengisap Bila diindikasikan, tingkatkan terapi oksigen hingga 100% atau menganjurkan pasien napas panjang Siapkan kateter pengisap Gunakan sarung tangan steril dengan tetap mempertahankan sterilitas pada tangan dominan Angkat kateter pengisap menggunakan tangan dominan, angkat slang penyambung dengan tangan nondominan, sambungkan kateter pada slang Periksa alat berfungsi dengan mengisap sedikit cairan dari kom Lumasi kateter 6-8 cm dan lakukan pengisapan Pengisapan orofaring dengan memasukkan kateter ke satu sisi mulut diarahkan ke orofaring. Pengisapan nasofaring dengan memasukkan kateter ke salah satu lubang hidung. JANGAN menghidupkan mesin selama pemasangan. 40 KMB Advanced/2017
Pemberian tekanan pengisap sambil memasukkan kateter ke dalam trakea meningkatkan risiko kerusakan mukosa dan meningkatkan risiko hipoksia karena pengambilan oksigen yang ada di jalan napas Jika pasien menggunakan oksigen, lepaskan dengan tangan nondominan, masukkan segera kateter ke dalam hidung selama inhalasi, dorong kateter perlahan kea rah bawah. Masukkan kateter kira-kira 16 cm pada pengisapan faring, dan kirakira 20 cm pada pengisapan trakea. Tutup lubang pengisap dengan jempol, rotasikan saat menarik kateter. Prosedur tidak lebih dari 15 detik Lakukan pengisapan intermiten selama 10 detik. Bilas kateter dengan NaCl Bila pasien mampu, minta pasien untuk bernapas panjang dan batuk diantara pengisapan Kaji perlunya pengisapan ulang. Berikan waktu 1-2 menit diantara pengisapan untuk ventilasidan oksigenasi Bila faring dan trakea bersih, isap sekresi di dalam mulut dan di bawah lidah Bila pengisapan selesai, buang kateter dengan membungkusnya menggunakan tangan dengan menarik sarung tangan mengitari kateter Lepaskan handuk, tempatkan di kantong kotor, buang sisa cairan ke wadah yang tepat, lepaskan pelindung wajah dan buang ke dalam wadah yang tepat Cuci tangan Catat jumlah, konsistensi, warna, dan bau sekret, serta respon pasien selama prosedur 41 KMB Advanced/2017
Station 3: Tindakan Nebulizer Gambaran Umum Nebulizer merupakan alat yang digunakan untuk obat aerosol menjadi uap untuk dihantarkan masuk ke paru-paru Obat yang dihirup dalam bentuk partikel kecil diabsorpsi langsung ke mukosa dan aliran darah dalam beberapa menit. Peralatan Set nebulizer Obat bronkodilator NaCl 0.9%/aquadest Spuit 3 ml Sarung tangan Implementasi Cuci tangan Jelaskan prosedur yang akan dilakukan Gunakan sarung tangan Atur posisi semi fowler Isi nebulizer dengan obat sesuai dosis Pasang masker oksigen Hidupkan nebulizer, dan anjurkan pasien napas dalam sampai obat habis Lakukan fisioterapi dada agar lendir mudah lepas dari dinding bronkus Bersihkan mulut dan hidung pasien Lepas sarung tangan Catat status pernapasan dan secret Cuci tangan 42 KMB Advanced/2017
PERAWATAN WSD Gambaran Umum WSD (Water Seal Drainage) merupakan tindakan invasif yang dialakukan untuk mengeluarkan udara, cairan (darah, pus) dari rongga pleura, rongga thoraks, dan mediastinum dengan menggunakan pipa penghubung Persiapan pemasangan WSD Perawatan pra bedah 1. Menentukan pengetahuan pasien mengenai prosedur. 2. Menerangkan tindakan-tindakan pasca bedah termasuk letak incisi, oksigen dan pipa dada, posisi tubuh pada saat tindakan dan selama terpasangnya WSD, posisi jangan sampai selang tertarik oleh pasien dengan catatan jangan sampai rata/ miring yang akan mempengaruhi tekanan. 3. Memberikan kesempatan bagi pasien untuk bertanya atau mengemukakan keprihatinannya mengenai diagnosa dan hasil pembedahan. 4. Mengajari pasien bagaimana cara batuk dan menerangkan batuk serta pernafasan dalam yang rutin pasca bedah. 5. Mengajari pasien latihan lengan dan menerangkan hasil yang diharapkan pada pasca bedah setelah melakukan latihan lengan. Persiapan alat 1. Sistem drainase tertutup 2. Motor suction 3. Selang penghubung steril 4. Cairan steril : NaCl, Aquades 5. Botol berwarna bening dengan kapasitas 2 liter 6. Kassa steril 7. Pisau jaringan 8. Trocart 9. Benang catgut dan jarumnya 10. Sarung tangan 11. Duk bolong 12. Spuit 10 cc dan 50 cc 13. Obat anestesi : lidocain, xylocain 14. Masker Perawatan pasca bedah Perawatan setelah prosedur pemasangan WSD antara lain : 1. Perhatikan undulasi pada selang WSD 2. Observasi tanda-tanda vital : pernafasan, nadi, setiap 15 menit pada 1 jam pertama 3. Monitor pendarahan atau empisema subkutan pada luka operasi 43 KMB Advanced/2017
4. Anjurkan pasien untuk memilih posisi yang nyaman dengan memperhatikan jangan sampai selang terlipat 5. Anjurkan pasien untuk memegang selang apabila akan mengubah posisi 6. Beri tanda pada batas cairan setiap hari, catat tanggal dan waktu 7. Ganti botol WSD setiap tiga hari dan bila sudah penuh, catat jumlah cairan yang dibuang 8. Lakukan pemijatan pada selang untuk melancarkan aliran 9. Observasi dengan ketat tanda-tanda kesulitan bernafas, cynosis, empisema. 10. Anjurkan pasiuen untuk menarik nafas dalam dan bimbing cara batuk yang efektif 11. Botol WSD harus selalu lebih rendah dari tubuh Bila undulasi tidak ada, ini mempunyai makna yang sangat penting karena beberapa kondisi dapat terjadi antara lain : 1. Motor suction tidak jalan 2. Selang tersumbat atau terlipat 3. Paru-paru telah mengembang Oleh karena itu harus yakin apa yang menjadi penyebab, segera periksa kondisi sistem drainase, amati tanda-tanda kesulitan bernafas. Cara mengganti botol WSD 1. Siapkan set yang baru. Botol yang berisi aguades ditambah desinfektan. 2. Selang WSD diklem dulu 3. Ganti botol WSD dan lepas kembali klem 4. Amati undulasi dalam selang WSD. Indikasi pengangkatan WSD 1. Paru-paru sudah reekspansi yang ditandai dengan : - Tidak ada undulasi - Tidak ada cairan yang keluar - Tidak ada gelembung udara yang keluar - Tidak ada kesulitan bernafas - Dari rontgen foto tidak ada cairan atau udara 2. Selang WSD tersumbat dan tidak dapat diatasi dengan spooling atau pengurutan pada selang. 44 KMB Advanced/2017
P1: Jelaskan tentang WSD 1 botol, 2 botol dan 3 botol WSD 1 botol WSD 2 botol WSD 3 botol 45 KMB Advanced/2017