BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Proses ini terdapat dalam fungsi/bidang produksi, pemasaran, keuangan, maupun kepegawaian.karena sumber daya manusia (SDM) dianggap semakin penting perannya dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang disebut manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia juga dapat menghasilkan kinerja yang baik dalam sebuah perusahaan dengan cara penilaian, pemberian balas jasa dalam setiap individu anggota organisasi sesuai dengan kemampuan kerjanya. Setiap anggota dari suatu organisasi mempunyai kepentingan dan tujuan sendiri ketika ia bergabung pada organisasi tersebut. Bagi sebagian karyawan, harapan untuk mendapatkan uang adalah satu-satunya alasan untuk bekerja, namun yang lain berpendapat bahwa uang hanyalah salah satu dari banyak kebutuhan yang terpenuhi melalui kerja. Seseorang yang bekerja akan merasa lebih dihargai oleh masyarakat di sekitarnya, dibandingkan yang tidak bekerja. Untuk menjamin tercapainya keselarasan tujuan, pimpinan organisasi bisa memberikan perhatian dengan memberikan kompensasi, karena kompensasi 1
2 merupakan bagian dari hubungan timbal balik antara organisasi dengan sumber daya manusia. Menurut Dessler (Samsudin, 2009) kompensasi adalah setiap bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan dan timbul dari dipekerjakannya karyawan itu. Kompensasi juga merupakan penghargaan yang diberikan karyawan baik langsung maupun tidak langsung, finansial maupun non financial yang adil kepada karyawan atas kinerja mereka dalam mencapai tujuan organisasi, sehingga pemberian kompensasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan manapun guna meningkatkan kinerja karyawannya. Adapun bentuk kompensasi financial adalah gaji, tunjangan, bonus (insentif), dan komisi. Sedangkan untuk kompensasi non-financial diantaranya pelatihan, wewenang dan tanggung jawab, penghargaan atas kinerja serta lingkungan kerja yang mendukung. Jadi untuk mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan kinerja karyawan maka dibutuhkan pula karyawan-karyawan yang memiliki potensi yang baik guna tercapainya tujuan bersama. Oleh karena itu di dalam sebuah kompensasi terdapat beberapa kompensasi berupa kompensasi financial yaitu insentif. Dalam pencapaian guna memenuhi kebutuhannya maka karyawan harus memiliki kinerja yang baik agar tercapainya tujuan bersama. Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sebaik mungkin maka dibutuhkan kinerja yang baik dari sehingga terciptanya hasil kerja yang baik juga bagi perusahaan. Dari kinerja yang baik, karyawan dapat mencapai target produksi yang ditetapkan. Dari hasil produksi yang telah mencapai target membuat karyawan mendapatkan insentif. Sehingga dengan adanya pemberian
3 insentif yang diberikan kepada karyawan membuat kinerja yang dihasilkan pun sangat baik bagi perusahaan. Pemberian insentif merupakan salah satu hal pokok yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Semangat tidaknya karyawan bisa juga disebabkan oleh besar kecilnya insentif yang diterima. Apabila karyawan tidak mendapatkan insentif yang sesuai dengan besarnya pengorbanan dalam bekerja, maka karyawan tersebut cenderung malas bekerja dan tidak bersemangat yang ada akhirnya mereka bekerja semaunya tanpa ada motivasi yang tinggi. Setiap manusia sebagai individu dan makhluk sosial, mewujudkan kehidupannya sebagai usaha mengaktualisasikan atau merealisasikan dirinya untuk menemukan dan mengembangkan jati dirinya masing-masing. Untuk itu bagi setiap individu diperlukan berbagai bantuan atau kerja sama dari individu lain. Dalam keadaan seperti itu,manusia berusaha mengatur kebersamaannya, baik dalam bentuk kelompok kecil maupun besar. Pengaturan itu di satu pihak bermaksud untuk melindungi hak asasi setiap individu. Untuk mengendalikan kehidupan berkelompok dan bahkan kehidupan bermasyarakat dalam arti luas, selalu diperlukan seorang atau lebih yang menjadi pemimpin Menurut Yukl (2005) kepemimpinan merupakan gejala universal yang terdapat dalam kehidupan kolektif. Kepemimpinan mempunyai peranan sentral dalam kehidupan organisasi maupun berkelompok. Untuk mencapai tujuan bersama, manusia di dalam organisasi perlu membina kebersamaan dengan mengikuti pengendalian dari pemimpinnya. Dengan pengendalian tersebut, perbedaan keinginan, kehendak, kemauan, perasaan, kebutuhan dan lain-lain
4 dipertemukan untuk digerakkan kearah yang sama. Dengan demikian berarti di dalam setiap organisasi perbedaan individual dimanfaatkan untuk mencapai tujuan yang sama sebagai kegiatan kepemimpinan. Dalam suatu organisasi setiap pemimpin merupakan pribadi sentral yang sangat besar pengaruhnya terhadap karyawannya yang terlihat dalam sikap dan perilakunya pada waktu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Peran pemimpin memiliki tugas bagaimana untuk mengatur karyawan agar selalu menjaga kualitas layanan dan selalu disiplin dalam bekerja sehingga dapat memotivasi seluruh karyawan disetiap departemen masing-masing dalam bekerja dengan demikian dengan adanya kinerja yang baik dari karyawan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Terletak strategis di Tangerang, Pranaya Suites Hotel adalah tempat yang luar biasa untuk menelusuri kota yang aktif ini. Pranaya Suite Hotel menawarkan pelayanan sempurna dan segala fasilitas penting untuk memanjakan para wisatawan. Pranaya Suites Hotel dibuka pada tanggal 6 Oktober 2013, Didirikan oleh tiga sekawan : 1. Fina MH 2. Hengki Setiawan 3. Gunawan Dibawah naungan PT. Arya Kinari Tirta, Pranaya Suites hotel menjadi salah satu hotel yang terkemuka di Tangerang, Pranaya Suites Hotel disamping memprioritaskan pelayanan juga memberikan perhatian terhadap karyawan-
5 karyawannya, karena bagi Pranaya Suites Hotel karyawan adalah aset yang sangat berpengaruh dalam perusahaan. Pranaya Suites Hotel dalam mendukung terciptanya tujuan perusahaan memberikan insentif kepada karyawan-karyawannya, namun pemberian insentif bukan material insentif tetapi dalam bentuk sosial insentif dan nonmaterial insentif. Tabel 1.1 Jumlah pengunjung tahun 2014 No Bulan Persentase Jumlah 1 Januari 26,93 % 794 2 Februari 39,00 % 1062 3 Maret 37,00 % 1088 4 April 44,42 % 1285 5 Mei 46,66 % 1388 6 Juni 60,82 % 1790 7 Juli 23,66% 724 8 Agustus 50,75% 1552 9 September 51,73 % 1529 10 Oktober 56,00 % 1711 11 November 65,89 % 1927 12 Desember 52,00 % 1589 Sumber PT. Pranaya Suites Hotel
6 Berdasarkan tabel pengunjung diatas terdapat penurunan dan kenaikan jumlah pengunjung, penurunan yang terjadi dikarenakan kinerja karyawan yang kurang maksimal karena di Pranya Suites Hotel pemberian insentif hanya dengan non material insentif dan sosial insentif. Dengan hanya adanya insentif berupa non material insentif dan sosial insentif terjadi penurunan pelayanan yang diberikan karyawan terhadap pengunjung di Pranya Suites Hotel. Menurut Pranaya Suites Hotel sendiri gaya kepemimpinan memang sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan, dan rata-rata pemimpin di dalam Pranaya Suites Hotel selalu mengikutsertakan karyawan-karyawannya yang artinya gaya kepemimpinan di Pranaya Suites Hotel menggunakan gaya kepemimpinan demokratis. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penulis akan melaksanakan penelitian. Diangkat judul: PENGARUH INSENTIF DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PRANAYA SUITES HOTEL BSD SERPONG TANGERANG BANTEN 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan di atas dapat di tarik sebuah permasalahan yaitu: 1. Apakah insentif dan gaya kepemimpinan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan Pranaya Suites Hotel?
7 2. Apakah insentif berpengaruh terhadap kinerja karyawan Pranaya Suites Hotel? 3. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan Pranaya Suites 1.3 Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui apakah insentif dan gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 2. Mengetahui apakah insentif berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 3. Mengetahui apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 1.3.2 Kontribusi Penelitian A. Kontribusi Praktik Bagi perusahaan diharapkan penelitian ini dapat memberikan saran atau masukan kepada perusahaan guna memberikan insentif yang lebih tepat terhadap kinerja karyawan dalam perusahaan. B. Kontribusi Kebijakan Untuk menambah wawasan atau pengetahuan khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia.