III. METODE PENELITIAN. Hal yang paling dasar dalam pemodelan sebuah komponen (part) adalah pembuatan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN

Sumber :

SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT

Jurnal Mechanical, Volume 4, Nomor 2, September 2013

Panduan Belajar SolidWorks : Turtorial Membuat Baut Mesin

Penentuan Kondisi Kelonggaran Cetakan Optimum Pada Pemotongan Logam Plat Menggunakan Deform2D dan Pendekatan Analisis Ragam (ANOVA)

BAB I PENDAHULUAN. Ekstrusi merupakan salah satu proses yang banyak digunakan dalam

BAB I SOLIDWORKS USER INTERFACE. 2. Dari Start menu pilih All Programs > solidworks 2007 > Solidworks 2007 SPO

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

SolidWork Model ( Templates ) SolidWork terdiri dari beberapa bagian :

BAB III PROSES PERANCANGAN PANEL MCC

- Fungsi : untuk membangun kembali sebuah part, assembly atau drawing 8. File Properties

MESIN BUBUT Dedy Haryanto, Sagino, Riswan Djambiar Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi dan memudahkan segala aktifitas manusia, karena aktifitas

Tugas 01. Integrasi Teknologi Perancangan dan Manufaktur. Departemen Teknik Mesin FT-UI. Dony Hidayat. Tutorial Software Solidworks & Inventor

BAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tutorial CATIA : Analisa Elemen Hingga (FEA) - seri 1

Kritik, saran dan pertanyaan tutorial ini bisa anda layangkan ke di atas

III. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods,

II. TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. bentuk suatu benda kerja dengan menggunakan sepasang alat. perencanaan peralatan, diameter yang akan dipotong, material alat

(Sumber :

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN TEGANGAN DAN SIMULASI SOFTWARE

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Tugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

Gambar 2.1 Bagian-bagian mesin press BTPTP[3]

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH JENIS ELEKTRODA TERHADAP SIFAT MEKANIK HASIL PENGELASAN SMAW BAJA ASTM A36

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

ANALISIS HASIL PEMOTONGAN PRESS TOOL PEMOTONG STRIP PLAT PADA MESIN TEKUK HIDROLIK PROMECAM DI LABORATORIUM PEMESINAN

BAB IV SIMULASI PROSES PERMESINAN

Rancang Bangun Alat Bantu Potong Plat Bentuk Lingkaran Menggunakan Plasma Cutting

Gambar 2.1 Bagian-bagian mesin press BTPTP [9]

BAB III ANALISA DINAMIK DAN PEMODELAN SIMULINK CONNECTING ROD

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Produksi Jurusan Teknik Mesin

ANALISIS PENGARUH RAKE ANGLE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA EXCAVATOR BUCKET TEETH MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

PERENCANAAN MEKANISME PADA MESIN POWER HAMMER

TUGAS AKHIR DESAIN PROGRESSIVE DIES PROSES PIERCING DAN BLANKING ENGSEL UNTUK KOMPONEN KURSI LIPAT RULY SETYAWAN NIM

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Berikut adalah data data awal dari Upper Hinge Pass yang menjadi dasar dalam

Edi Sutoyo 1, Setya Permana Sutisna 2

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI. Nama : Haga Ardila NPM : Jurusan : Teknik mesin

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Tutorial Pro/ENGINEER : Tool Sweep

Gambar I.1 Mesin CNC Haas Turning ST-20

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Mesin CNC turning

BAB III METODOLOGI. sebagian besar digambarkan dalam diagram alir, agar mempermudah proses

: Rian Firmansyah NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA SAMBUNGAN LAS PADA PENGELASAN TITIK UNTUK MENENTUKAN JARAK OPTIMAL TITIK LAS PADA BAJA KARBON AISI 1045 DENGAN PENDEKATAN ELEMEN HINGGA

BAB II LANDASAN TEORI

SIMULASI VENDING MACHINE MINUMAN KALENG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SOLIDWORKS

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH

III. METODOLOGI PENELITIAN. 2. Badan Latihan Kerja (BLK) Bandar Lampung sebagai tempat pengelasan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PERCOBAAN

TUGAS AKHIR MODELING PENGARUH LUBANG MASUK TERHADAP HASIL CORAN DENGAN SOLIDWORKS. Oleh : BAYU SRIYANTO D

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

Desain dan Penentuan Lokasi Pembebanan Pendulum Alat Uji Impak Untuk Pengujian Produk Hasil Las Gesek Rotary Bar-Plate

Membuat Sketch 2D Sederhana dalam Autodesk Inventor

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

REDESAIN CUTTING BIT DIES TUTUP BOTOL KECAP

Sidang Tugas Akhir (TM091486)

BAB IV PROSES PERANCANGAN DAN ANALISIS

Perancangan Dan Pembuatan Jig Untuk Proses Drilling pada CNC Router

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Mekanik Universitas Lampung, yang meliputi beberapa proses sebagai berikut:

bermanfaat. sifat. berubah juga pembebanan siklis,

DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Y PADA HYBRID POWDER SPRAY CNC 2 AXIS

STUDI KEKUATAN SPUR GEAR DENGAN PROFIL GIGI ASYMMETRIC INVOLUTE DAN SYMMETRIC INVOLUTE. Disusun oleh Mohamad Zainulloh Rizal

BAB III METODE PENELITIAN

PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS

Jurnal Teknika Atw 1

Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan

RANCANG BANGUN RANGKA MOBIL TIPE URBAN CONCEPT BERPENUMPANG TUNGGAL DENGAN KAPASITAS MAKSIMUM 70 KG

TUTORIAL-BUKU-PELATIHAN. solidworks tutorial

BAB III PEMODELAN DAN HASIL PEMODELAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI PENGARUH PERLAKUAN PANAS PADA HASIL PENGELASAN BAJA ST 37 DITINJAU DARI KEKUATAN TARIK BAHAN

Tutorial Pro/ENGINEER : Merakit Mesin Torak (seri 2)

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

ANALISA KONSTRUKSI DAN PERECANAAN MULTIPLE FIXTURE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

20 III. METODE PENELITIAN A. Pemodelan Hal yang paling dasar dalam pemodelan sebuah komponen (part) adalah pembuatan sketsa 2D, karena dari sketsa 2D inilah nantinya akan dihasilkan bentuk 3D. 1. Sketsa 2D Sketsa 2D adalah hal yang paling fundamental dari sebuah model 3D. Setiap sketsa yang dibuat memiliki karakteristik yang berbeda, baik itu dari segi bentuk, ukuran, dan orientasinya. Pembuatan sebuah sketsa dalam aplikasi software SolidWorks dapat menggunakan tiga bidang (plane) utama yaitu bidang depan (Front), atas (Top), dan kanan (Right). Selanjutnya akan dijelaskan langkah langkah pembuatan sketsa 2D di SolidWorks yaitu sebagai berikut : a. membuka sebuah dokumen Part baru Klik new document pada toolbar SolidWork maka akan muncul sebuah dokumen baru SolidWork seperti terlihat pada gambar 5. Selanjutnya pilih icon part dan klik OK atau bisa juga dengan mengklik dua kali icon part.

21 Gambar 5. Dokumen baru SolidWorks b. memulai sketsa Klik Insert > Sketch, atau klik icon Sketch dari Sketch Command Manager, maka akan muncul default plane (Front, Top, dan Right) pada Graphic area seperti terlihat pada gambar 6.Selain itu juga akan muncul pesan yang menuntun user dalam memilih plane. Gambar 6. Default plane pada graphic area SolidWorks c. memilih bidang kerja (work plane) Pilih salah satu plane yang tersedia seperti yang dijelaskan pada bagian b. Untuk memilih sebuah plane, user cukup mengklik plane yang diinginkan.

22 d. membuat sketsa Memilih salah satu tool yang sesuai dengan yang kita butuhkan untuk membuat model yang akan kita buat. Adapun tool yang tersedia seperti yang terlihat pada gambar 7 berikut ini. Gambar 7. Macam macam tools Kemudian menggambar sketsa yang akan kita buat sesuai dengan dimensi yang telah kita tentukan sebelumnya. Setelah menyelesaikan sketsa 2D, selanjutnya lanjut ke tahap yang lebih dalam lagi yaitu pemodelan part dasar (3D). Base Feature adalah fitur yang pertama kali digunakan saat membuat part. Untuk membuat fitur ini digunakan fitur Extruded Boss. Kemudian menggunakan fitur fitur yang lain sesuai dengan model yang kita ingin buat. Proses assembling digunakan ketika model yang kita buat membutuhkan lebih dari satu part. Proses ini dimulai dengan mengklik assembly pada saat membuka part baru. B. Pemotongan (Cutting) 1. Punch dan Dies Untuk punch dan dies yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bersifat rigid (kaku). Adapun bentuk punch dan dies untuk proses pemotongan logam yaitu sebagai berikut:

23 Gambar 8. Punch awal yang digunakan untuk pemotongan logam Gambar 9. Dies awal yang digunakan untuk pemotongan logam

24 Gambar 10. Punch E yang digunakan untuk pemotongan logam Gambar 11. Dies untuk proses pemotongan logam

25 2. Benda Kerja (Workpiece) dan Cetakan (Dies) Benda kerja yang digunakan dalam penelitian ini yaitu baja karbon tipe AISI 1015, dengan sifat-sifat sebagai berikut: Tabel 1. Sifat-sifat baja karbon AISI 1015 Density (x1000 kg/m 3 ) 7.7 8.03 Poisson ratio 0.27 0.30 Elastic modulus (Gpa) 190 210 Tensile strength (Mpa) 386.1 Yield strength (Mpa) 284.4 Elongation (%) 37 Reduction in Area (%) 69.7 Hardness (HB) 111 Impact strength (J) 115 Material cetakan (Dies) yang dibuat dalam penelitian ini yaitu baja karbon tipe AISI 1060, dengan sifat-sifat sebagai berikut: Tabel 2. Sifat-sifat baja karbon AISI 1060 Density (x1000 kg/m 3 ) 7.85 Poisson ratio 0.290 Elastic modulus (Gpa) 205 Tensile strength (Mpa) 779 Yield strength (Mpa) 420 Elongation (%) 18 Reduction in Area (%) 32 Hardness (HB) 229 Izod Impact strength (J) 14 C. Proses pembuatan Cetakan (Dies) Adapun tahapan-tahapan proses pembuatan cetakan engsel pintu pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. mendesain atau membuat model cetakan yang akan dibuat; 2. menentukan jenis material yang akan dipakai;

26 3. melakukan proses pemudaan ( annealing) terhadap material. Ini dilakukan agar material mudah dipotong; 4. proses pemotongan material sesuai dengan dimensi cetakan yang akan dibuat; 5. pembuatan sudut kemiringan ass yang akan digunakan pada proses pemotongan awal dengan kemiringan sebesar 5. Sedangkan pada pemotongan bentuk E, ass tidak dibuat sudut namun pada dudukan atas punch yang dibuat sudut dengan kemiringan sebesar 5 ; 6. pembentukan sudut mata pisau (punch) dengan cara proses pengikiran; 7. proses pembentukan (pengelasan). Material material hasil pemotongan tersebut lalu dilakukan penyatuan (pengelasan). Sehingga akan terbentuklah cetakan sesuai dengan hasil rancangan yang akan dibuat; 8. proses penyepuhan/pengerasan ( hardening). Penyepuhan ini hanya diperuntukkan pada mata pisau cetakan; 9. proses pengecatan; 10. melakukan pengujian cetakan, mencoba cetakan menggunakan mesin press yang ada di laburatorium proses produksi; a. melakukan pengujian cetakan untuk pemotongan awal yang menghasilkan produk berbentuk persegi panjang; b. melakukan pengujian cetakan untuk pemotongan bentuk E yang menghasilkan produk yang siap untuk proses bending; 11. mengukur dimensi produk hasil pengujian, ada beberapa hal di dalam mengukur dimensi produk,yaitu: a. pada pemotongan awal pengukuran dimensi dilakukan hanya sekali pengukuran;

27 b. pada pemotongan bentuk E, pada beberapa lokasi dilakukan pengukuran dimensi dengan 5x pengulangan pengukuran, ini dikarenakan oleh lokasi pengukuran memiliki lebar pengukuran, sehingga perlu dicari rata-rata pengukuran. Dan pada beberapa lokasi hanya 1x pengukuran, ini dikarenakan oleh lokasi pengukuran tidak memiliki lebar pengukuran; c. besar deviasi (penyimpangan) yang bernilai (+), ini menunjukkan bahwa penyimpangan dimensi yang terjadi melebihi dari dimensi produk hasil rancangan; d. besar deviasi (penyimpangan) yan g memiliki nilai ( -), ini menunjukkan bahwa penyimpangan dimensi yang terjadi kurang dari dimensi produk hasil rancangan; 12. menghitung presentase eror dari dimensi produk hasil pengukuran, ini dilakukan untuk melihat kepresisian dari cetakan yang telah kita buat. Untuk produk baru, batas maksimum eror yang diizinkan adalah 10%, sedangkan untuk pengembangan produk sebesar 5%. 13. mengukur sudut dari produk hasil pengujian; a. menghitung penyimpangan sudut yang terjadi;

28 D. Diagram alir penelitian Mulai Pengumpulan data pelengkap engsel rumah tipe Butt Menghitung gaya tekan (Cutting Force) secara manual Perancangan cetakan engsel rumah tipe Butt menggunakan SolidWorks Membuat cetakan engsel rumah tipe Butt Cetakan Uji coba cetakan Engsel sesuai dengan spesifikasi Tidak/Perbaikan Dimensi Cetakan Ya Hasil dan pembahasan Kesimpulan Selesai Gambar 12. Diagram alir penelitian