BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk sebuah perusahaan Telekomunikasi sebagai obyek penelitian dengan menggunakan rasio-rasio keuangan dan analisis lainnya untuk mengetahui kinerja keuangan PT Mobile-8 Telecom Tbk. Lalu penulis akan membandingkan laporan keuangan PT. Mobile-8 Telecom Tbk tahun 2007-2009 dengan rata-rata industri pada tahun yang sama. Rata-rata industri berasal dari 4 (Empat) perusahaan Telekomunikasi. Selanjut penulis akan menggunakan model Altman Z -Score untuk mengetahui potensi kebangkrutan PT Mobile-8 Telecom Tbk dan membandingkannya dengan industri Telekomunikasi. 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan oleh penulis adalah desain penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari populasi atau obyek penelitian. 28
Sedangkan menurut Uma Sekaran dan Roger Bougie penelitian deskriptif dilaksanakan dengan tujuan untuk memastikan dan untuk dapat menggambarkan karakteristik dari variabel-variabel kepentingan yang ada dalam sebuah situasi. Tujuan dari penelitian deskriptif menurut Siswoyo Haryono (2004) adalah untuk menggambarkan karakteristik sebuah populasi atau suatu fenomena dengan menjawab pertanyaan tentang siapa (who), apa (what), kapan (when), dimana (where) dan bagaimana (how). Dimana desain penelitian kali ini apabila di jabarkan adalah sebagai berikut: 1. Penulis mengumpulkan data-data laporan keuangan dari 5 (lima) perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun 2007-2009. 2. Melakukan analisis data tersebut dengan analisis rasio, analisis Cross Section & time Series, analisis Du Pont dan model Altman Z Score 3. Membandingkan data rasio keuangan & hasil perhitungan dengan Model Altman Z-Score PT Mobile 8 Telecom Tbk dengan industri Telekomunikasi untuk periode tahun 2007-2009 4. Menginterpretasikan hasil penelitian dalam bentuk angka menjadi uraian 3.3 Variabel dan Skala Pengukuran Dalam sebuah penelitian terdapat beberapa variabel yang harus ditetapkan dengan jelas sebelum mulai pengumpulan data. Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk 29
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono 2007: 58) Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah Kinerja Keuangan dengan dimensi penelitian sebagai berikut: 3.3.1 Dimensi penelitian untuk analisa dengan menggunakan rasio keuangan a. Rasio Likuiditas 1) Rasio Quick, Aktiva Lancar- Persediaan/ Hutang lancar 2) Rasio Lancar, Aktiva Lancar/ Hutang lancar b. Rasio Profitabilitas 1) Profit Margin, Laba Bersih/ Penjualan 2) Return on Aset (ROA), Laba Bersih/ Total Aset c. Rasio Aktivitas 1) Rata-Rata umur Piutang, 365/Rata-rata umur piutang Dimana Rata-rata umur piutang adalah Penjualan dibagi dengan Piutang 2) Perputaran Total Aktiva, Penjualan / Rata-Rata Total Aktiva Dimana Rata-Rata Total Aktiva diperoleh dari penjumlahan total aktiva tahun lalu ditambah dengan total aktiva tahun berjalan dibagi dua (2). d. Rasio Solvabilitas 1) Rasio Total Hutang terhadap Total Aset, Total Hutang/ Total Asset 2) Times Interest Earned, Earnings before tax and Interest (EB IT)/ Bunga 30
3.3.2 Dimensi penelitian untuk analisa dupont Untuk dapat melakukan analisa du pont, berikut dimensi yang digunakan: 1) Return on Aset (ROA), Laba Bersih/ Total Aset 2) Rasio Total Hutang terhadap Total Aset, Total Hutang/ Total Asset 3.3.3 Dimensi penelitian untuk menentukan Z-Score Untuk menentukan Z-Score berdasarkan persamaan Altman sebagai dasar memprediksi kebangkrutan pada suatu perusahaan penulis akan menggunakan dimensi-dimensi penelitian sebagai berikut: a. Rasio Likuiditas (X1), Working Capital dibagi dengan total asset. b. Rasio Profitabilitas (X2), Retained earnings dibagi dengan total asset. c. Rasio Aktivitas (X3), EBIT dibagi dengan total asset. d. Rasio Solvabilitas (X4), Book value of equity dibagi dengan book value of debt e. Rasio Aktivitas (X5), Sales dibagi dengan Total assets Untuk dapat melakukan pengukuran atas variabel kinerja keuangan diatas, langkah selanjutnya adalah penulis akan menetapkan skala pengukuran. Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian kali ini adalah skala rasio yaitu skala yang mengukur variabel tertentu dengan mengukur data sebenarnya dari data kuantitatif 31
3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis metode pengumpulan data melalui cara penelitian kepustakaan atau library research yaitu dengan melakukan studi ke perpustakaan dan ke Bursa Efek Indonesia. Sedangkan untuk perolehan teori yang berkenaan dengan latar belakang masalah dan pemecahan masalah, penulis melakukan penelitian dengan mempelajari literature, kajian-kajian dan teori analisis penelitian. 3.5 Jenis Data Data yang digunakan didalam penelitian kali ini adalah jenis data Sekunder yaitu seperti laporan keuangan laporan publikasi yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia yaitu antara lain Laporan Keuangan PT Bakrie Telecom Tbk, Laporan keuangan PT Indosat Tbk, Laporan keuangan PT XL Axiata Tbk, Laporan Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan Laporan Keuangan PT Mobile-8 Telecom Tbk dan merupakan data time series dari periode tahun 2007-2009. 3.6 Populasi dan Sampel Dalam setiap penelitian ilmiah selalu dihadapkan pada masalah populasi, karena populasi penelitian merupakan sumber data atau subyek yang akan digunakan untuk mencapai tujuan penelitian yang dilakukan. 32
Populasi adalah totalitas dari semua obyek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Pendapat lain mengatakan bahwa Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan ( Sugiyono 2007:115). Sedangkan Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari 5 (lima) buah perusahaan Telekomunikasi diantaranya PT Bakrie Telecom Tbk, PT Indosat Tbk, PT XL Axiata Tbk yang dulunya dikenal sebagai PT Excelcomindo Pratama Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT Mobile-8 Telecom Tbk dan sedangkan yang merupakan sampel kali ini adalah PT Mobile-8 Telecom Tbk. Sampel yang diambil dari populasi menggunakan metode purposive sampling (sample bertujuan), dimana anggota sample yang dipilih didasarkan atas pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui kinerja perusahaan dengan analisis rasio dan analisis lainnya dan potensi kebangkrutan perusahaan tersebut. 33
3.7 Metode Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh koresponden terkumpul dimana yang termasuk kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variable dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh koresponden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Adapun analisis yang digunakan adalah sebagai berikut: 3.7.1 Analisis dengan menggunakan Rasio Keuangan Analisis Rasio pada dasarnya disusun dengan menggabungkan angka-angka di dalam atau antara laporan rugi-laba dan neraca. Alasan memilih analisis ini adalah untuk menghilangkan pengaruh perbedaan ukuran dan membuat ukuran bukan dalam angka absolute tetapi dalam angka relatif. Ada beberapa rasio yang digunakan oleh penulis dalam melakukan analisis ini antara lain: a. Rasio Likuiditas Dimana dalam hal ini, penulis menggunakan 2 buah rasio yang mengukur likuiditas perusahaan antara lain: 1. Rasio Lancar = Aktiva Lancar/ Hutang Lancar Dimana nilai rasio ini akan semakin besar apabila aktiva lancar lebih besar daripada hutang lancar. Dan sebaliknya semakin besar 34
hutang lancar daripada aktiva lancar maka nilai rasio ini akan semakin kecil. 2. Rasio Quick = Aktiva Lancar Persediaan / Hutang lancar Dimana nilai rasio ini akan semakin besar apabila aktiva lancar lebih besar dan persediaan serta hutang lancar lebih kecil. Dan sebaliknya semakin besar hutang lancar dan persediaan daripada aktiva lancar maka nilai rasio ini akan semakin kecil. b. Rasio Profitabilitas Dimana dalam hal ini, penulis menggunakan 2 buah rasio yang mengukur profitabilitas perusahaan antara lain. 1. Profit Margin = Laba Bersih/ Penjualan Dimana nilai rasio ini akan semakin besar apabila laba bersih lebih besar daripada penjualan. Dan sebaliknya apabila penjualan lebih besar daripada laba yang dihasilkan maka nilai rasio ini akan semakin kecil. 2. Return on Aset (ROA) = Laba Bersih/ Total Aset Dimana nilai rasio ini akan semakin besar apabila laba bersih lebih besar daripada total asset/aktiva. Dan sebaliknya apabila total asset/aktiva lebih besar daripada laba yang dihasilkan maka nilai rasio ini akan semakin kecil. c. Rasio Aktivitas Dimana dalam hal ini, penulis menggunakan 2 buah rasio yang 35
mengukur aktivitas perusahaan antara lain: 1. Rata-Rata umur Piutang = 365/( Penjualan/ Piutang) Dimana nilai rasio ini akan semakin kecil apabila penjualan lebih besar daripada piutang. Dan sebaliknya nilai rasio ini akan semakin besar apabila piutang lebih besar daripada penjualan. 2. Perputaran Total Aktiva = Penjualan / Total Aktiva Dimana nilai rasio ini akan semakin besar apabila penjualan lebih besar daripada total aktiva. Dan sebaliknya nilai rasio ini akan semakin kecil apabila total aktiva lebih besar daripada penjualan. d. Rasio Solvabilitas Dimana dalam hal ini, penulis menggunakan 2 buah rasio yang mengukur Solvabilitas perusahaan antara lain: 1. Rasio Total Hutang terhadap Total Aset = Total Hutang/ Total Aset Dimana nilai rasio ini akan semakin besar apabila Total Hutang lebih besar daripada total aktiva/aset. Dan sebaliknya nilai rasio ini akan semakin kecil apabila total aktiva/aset lebih besar daripada Total Hutang. 2. Times Interest Earned = EBIT/ Bunga Dimana nilai rasio ini akan semakin besar apabila EBIT/Laba kotor lebih besar daripada bunga. Dan sebaliknya nilai rasio ini akan semakin kecil apabila Bunga lebih besar daripada EBIT/Laba Kotor. 36
3.7.2 Analisis Du Pont Analisis Du Pont adalah analisis dengan menggunakan hubungan antara beberapa rasio yang berbeda. Dalam hal ini penulis akan menghubungkan 4 (empat) macam rasio sekaligus yaitu: 1. Rasio Return on Asset (ROA) 2. Rasio Profit Margin 3. Rasio Perputaran Aktiva 4. Rasio Total Hutang terhadap total asset 3.7.3 Analisis Cross Section dengan Perbandingan Rata-Rata industri & Analisis Time Series Analisis Cross Section adalah suatu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan ratio-ratio antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya yang sejenis pada saat yang bersamaan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa baik atau buruk suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya sedangkan pendekatan analisis Time Series dilakukan dengan jalan membandingkan ratio-ratio finansial perusahaan dari satu periode ke periode lainnya dengan tujuan untuk memperlihatkan apakah perusahaan mengalami kemajuan ata kemunduran selama tahun 2007-2009. Dimana pada penelitian kali ini penulis akan menggunakan pendekatan analisis Cross Section dengan membandingkan ratio finansial PT Mobile 8 37
Telecom Tbk dengan ratio rata-rata industri dan pendekatan analisis Time Series periode tahun 2007-2009 dengan perhitungan yang menggunakan Median 3.7.4 Analisis Kuantitatif Variabel Altman Z-Score 1. Working Capital/ total assets. Pada variabel X1 ini, semakin besar working capital maka X1 akan semakin besar. Sebaliknya, semakin besar total Assets maka X1 akan semakin kecil 2. Retained earnings/total assets. Pada variabel X2 ini, semakin besar retained earning maka X2 akan semakin besar. Dan sebaliknya, semakin besar total asset maka X2 akan semakin kecil 3. EBIT/ total assets.pada variabel X3 ini, semakin besar EBIT maka X3 akan semakin besar. Sebaliknya semakin besar total asset maka X3, akan semakin kecil 4. Book value of equity/ book value of debt. Pada variabel X4 ini, semakin besar book value of equity makan X4 akan semakin besar. Sebaliknya semakin besar book value of debt, maka X4 akan semakin kecil 5. Sales/ total asset. Pada Variabel X5, semakin besar sales maka X5 akan semakin besar. Sebaliknya, semakin besar total asset maka X5 semakin kecil. 38
3.7.5 Analisis kualitatif Potensi Kebangkrutan dengan Z -Score Z -Score adalah hasil penjumlahan dari masing-masing variabel dalam model persamaan Altman. Dengan demikian Z -Score dapat mengalami kenaikan maupun penurunan tergantung dari hasil penjumlahan masing-masing variabel. Dari Model Altman Z -Score tersebut, maka kondisi perusahaan jasa dibagi menjadi 3 kategori yaitu: 1) Apabila nilai Z -Score diatas 2,90 (Z -Score > 2,90) diklasifikasikan sebagai perusahaan sehat 2) Apabila nilai Z -Score antara 1,23 sampai 2,90 (1,23 < Z -Score < 2,90) diklasifikasikan sebagai perusahaan berada dalam daerah kelabu (grey area). Pada kondisi ini, perusahaan mengalami masalah keuangan yang harus ditangani dengan penanganan manajemen yang tepat. Kalau terlambat dan tidak cepat penanganannya, maka perusahaan dapat mengalami kebangkrutan 3) Apabila nilai Z -Score dibawah 1,23 (Z -Score < 1,23) diklasifikasikan sebagai perusahaan yang berpotensi bangkrut. 39