BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penyedia telekomunikasi, yaitu PT BAKRIE TELECOM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing

BAB IV. ANALISA dan PEMBAHASAN. 4.1 Kinerja dan Posisi Keuangan PT. BAKRIE TELECOM Tbk beserta

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Kata kunci: Current ratio, ROE, Profit Margin, Debt Ratio, Total Assets Turnover, harga saham

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Rasio dan Analisis Rasio Keuangan

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

METODE PENELITIAN. diolah, dianalisis, dan diproses berdasarkan teori yang relevan sehingga diperoleh

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

ABSTRACT. Keywords: Altman Z-Score, Bankruptcy. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini industri telekomunikasi sangat berkembang dengan pesat. Telekomunikasi

Analisis Penggunaan Metode Altman Z-score untuk Mengetahui Potensi Kebangkrutan pada PT Mayora Indah,Tbk Periode

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode )

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model ALTMAN (z-score) dalam mengukur kinerja keuangan dan memprediksikan

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT KEDAUNG INDAH CAN TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE KARINA MULIAWATI S 3EB

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia periode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KEBANGKRUTAN PADA PT. KIMIA FARMA Tbk DENGAN METODE ALTMAN UNTUK PERIODE TAHUN : DINO FAJAR C.R.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. PT. Telekomunikasi Indonesia (Tbk), PT. Indonesia Satelit (Tbk), PT.

BAB 1 PENDAHULUAN. Laju perkembangan perekonomian dunia yang dinamis ini menimbulkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

deskriptif, yaitu penelitian dengan menggunakan data-data yang diperoleh langsung pada laporan keuangan di ICMD Bursa Efek Jakarta, kemudian

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PRAKATA... ABSTRACK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGGUNAAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT PYRIDAM FARMA, TBK PERIODE

BAB 3 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Gambaran Obyek Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah event study menurut Jogiyanto

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT.Indo Citra Finance Tbk

ANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT MAYORA INDAH Tbk AGUS NURAMIN

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM :

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI PERIODE PUTRI EKA AYU AKUNTANSI PEMBIMBING : Erny Pratiwi, SE.

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

BAB III METODE PENELITIAN. Nazir (2003:84) mengemukakan bahwa Desain dari penelitian adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah perusahaan-perusahaan

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian di situs resmi BI ( dan situs resmi masing-masing

JURUSAN TEKNIK SIPIL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Emzir (2009:28) pendekatan kuantitatif adalah suatu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB III METODE PENELITIAN. sumber topik untuk penelitian. Adapun objek Penelitian yang akan diuji dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISI RASIO: PENDAHULUAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

MANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian merupakan tempat dan keadaan, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti, serta interkasinya dengan lingkungan. Tempat: Penelitian ini menggunakan data PT. Telkomsel Tbk., PT.

BAB IV HASIL PENERAPAN. Kelima variabel yang digunakan untuk menghitung nilai z-score suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Shantylana Butar-butar

PROGRAM MAGISTER STUDI EKONOMI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

Nama : Putri Wulan Sari Kosnadi NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Rini Dwiastutiningsih.,SE.,MMSI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA PT UNITED TRACTORS TBK.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai analisis kebangkrutan menggunakan metode Multiple Discriminant

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. Dimana faktor terpenting untuk melihat perkembangan

ANALISA POTENSI KEBANGKRUTAN PT HERO SUPERMARKET Tbk DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN PERIODE

ABSTRAK. Kata kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, dan Kinerja Perusahaan. xiii

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT GARUDA INDONESIA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MELEPAS SBU CITILINK MENJADI PT CITILINK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana yang mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana dengan

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH RIGHT ISSUE: STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG RIGHT ISSUE TAHUN 2009

ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN DISKRIMINAN Z SCORE ALTMAN UNTUK MENILAI KINERJA DAN MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PT MOBILE-8 TELECOM TBK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk sebuah perusahaan Telekomunikasi sebagai obyek penelitian dengan menggunakan rasio-rasio keuangan dan analisis lainnya untuk mengetahui kinerja keuangan PT Mobile-8 Telecom Tbk. Lalu penulis akan membandingkan laporan keuangan PT. Mobile-8 Telecom Tbk tahun 2007-2009 dengan rata-rata industri pada tahun yang sama. Rata-rata industri berasal dari 4 (Empat) perusahaan Telekomunikasi. Selanjut penulis akan menggunakan model Altman Z -Score untuk mengetahui potensi kebangkrutan PT Mobile-8 Telecom Tbk dan membandingkannya dengan industri Telekomunikasi. 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan oleh penulis adalah desain penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari populasi atau obyek penelitian. 28

Sedangkan menurut Uma Sekaran dan Roger Bougie penelitian deskriptif dilaksanakan dengan tujuan untuk memastikan dan untuk dapat menggambarkan karakteristik dari variabel-variabel kepentingan yang ada dalam sebuah situasi. Tujuan dari penelitian deskriptif menurut Siswoyo Haryono (2004) adalah untuk menggambarkan karakteristik sebuah populasi atau suatu fenomena dengan menjawab pertanyaan tentang siapa (who), apa (what), kapan (when), dimana (where) dan bagaimana (how). Dimana desain penelitian kali ini apabila di jabarkan adalah sebagai berikut: 1. Penulis mengumpulkan data-data laporan keuangan dari 5 (lima) perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun 2007-2009. 2. Melakukan analisis data tersebut dengan analisis rasio, analisis Cross Section & time Series, analisis Du Pont dan model Altman Z Score 3. Membandingkan data rasio keuangan & hasil perhitungan dengan Model Altman Z-Score PT Mobile 8 Telecom Tbk dengan industri Telekomunikasi untuk periode tahun 2007-2009 4. Menginterpretasikan hasil penelitian dalam bentuk angka menjadi uraian 3.3 Variabel dan Skala Pengukuran Dalam sebuah penelitian terdapat beberapa variabel yang harus ditetapkan dengan jelas sebelum mulai pengumpulan data. Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk 29

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono 2007: 58) Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah Kinerja Keuangan dengan dimensi penelitian sebagai berikut: 3.3.1 Dimensi penelitian untuk analisa dengan menggunakan rasio keuangan a. Rasio Likuiditas 1) Rasio Quick, Aktiva Lancar- Persediaan/ Hutang lancar 2) Rasio Lancar, Aktiva Lancar/ Hutang lancar b. Rasio Profitabilitas 1) Profit Margin, Laba Bersih/ Penjualan 2) Return on Aset (ROA), Laba Bersih/ Total Aset c. Rasio Aktivitas 1) Rata-Rata umur Piutang, 365/Rata-rata umur piutang Dimana Rata-rata umur piutang adalah Penjualan dibagi dengan Piutang 2) Perputaran Total Aktiva, Penjualan / Rata-Rata Total Aktiva Dimana Rata-Rata Total Aktiva diperoleh dari penjumlahan total aktiva tahun lalu ditambah dengan total aktiva tahun berjalan dibagi dua (2). d. Rasio Solvabilitas 1) Rasio Total Hutang terhadap Total Aset, Total Hutang/ Total Asset 2) Times Interest Earned, Earnings before tax and Interest (EB IT)/ Bunga 30

3.3.2 Dimensi penelitian untuk analisa dupont Untuk dapat melakukan analisa du pont, berikut dimensi yang digunakan: 1) Return on Aset (ROA), Laba Bersih/ Total Aset 2) Rasio Total Hutang terhadap Total Aset, Total Hutang/ Total Asset 3.3.3 Dimensi penelitian untuk menentukan Z-Score Untuk menentukan Z-Score berdasarkan persamaan Altman sebagai dasar memprediksi kebangkrutan pada suatu perusahaan penulis akan menggunakan dimensi-dimensi penelitian sebagai berikut: a. Rasio Likuiditas (X1), Working Capital dibagi dengan total asset. b. Rasio Profitabilitas (X2), Retained earnings dibagi dengan total asset. c. Rasio Aktivitas (X3), EBIT dibagi dengan total asset. d. Rasio Solvabilitas (X4), Book value of equity dibagi dengan book value of debt e. Rasio Aktivitas (X5), Sales dibagi dengan Total assets Untuk dapat melakukan pengukuran atas variabel kinerja keuangan diatas, langkah selanjutnya adalah penulis akan menetapkan skala pengukuran. Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian kali ini adalah skala rasio yaitu skala yang mengukur variabel tertentu dengan mengukur data sebenarnya dari data kuantitatif 31

3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis metode pengumpulan data melalui cara penelitian kepustakaan atau library research yaitu dengan melakukan studi ke perpustakaan dan ke Bursa Efek Indonesia. Sedangkan untuk perolehan teori yang berkenaan dengan latar belakang masalah dan pemecahan masalah, penulis melakukan penelitian dengan mempelajari literature, kajian-kajian dan teori analisis penelitian. 3.5 Jenis Data Data yang digunakan didalam penelitian kali ini adalah jenis data Sekunder yaitu seperti laporan keuangan laporan publikasi yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia yaitu antara lain Laporan Keuangan PT Bakrie Telecom Tbk, Laporan keuangan PT Indosat Tbk, Laporan keuangan PT XL Axiata Tbk, Laporan Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan Laporan Keuangan PT Mobile-8 Telecom Tbk dan merupakan data time series dari periode tahun 2007-2009. 3.6 Populasi dan Sampel Dalam setiap penelitian ilmiah selalu dihadapkan pada masalah populasi, karena populasi penelitian merupakan sumber data atau subyek yang akan digunakan untuk mencapai tujuan penelitian yang dilakukan. 32

Populasi adalah totalitas dari semua obyek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Pendapat lain mengatakan bahwa Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan ( Sugiyono 2007:115). Sedangkan Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari 5 (lima) buah perusahaan Telekomunikasi diantaranya PT Bakrie Telecom Tbk, PT Indosat Tbk, PT XL Axiata Tbk yang dulunya dikenal sebagai PT Excelcomindo Pratama Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT Mobile-8 Telecom Tbk dan sedangkan yang merupakan sampel kali ini adalah PT Mobile-8 Telecom Tbk. Sampel yang diambil dari populasi menggunakan metode purposive sampling (sample bertujuan), dimana anggota sample yang dipilih didasarkan atas pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui kinerja perusahaan dengan analisis rasio dan analisis lainnya dan potensi kebangkrutan perusahaan tersebut. 33

3.7 Metode Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh koresponden terkumpul dimana yang termasuk kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variable dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh koresponden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Adapun analisis yang digunakan adalah sebagai berikut: 3.7.1 Analisis dengan menggunakan Rasio Keuangan Analisis Rasio pada dasarnya disusun dengan menggabungkan angka-angka di dalam atau antara laporan rugi-laba dan neraca. Alasan memilih analisis ini adalah untuk menghilangkan pengaruh perbedaan ukuran dan membuat ukuran bukan dalam angka absolute tetapi dalam angka relatif. Ada beberapa rasio yang digunakan oleh penulis dalam melakukan analisis ini antara lain: a. Rasio Likuiditas Dimana dalam hal ini, penulis menggunakan 2 buah rasio yang mengukur likuiditas perusahaan antara lain: 1. Rasio Lancar = Aktiva Lancar/ Hutang Lancar Dimana nilai rasio ini akan semakin besar apabila aktiva lancar lebih besar daripada hutang lancar. Dan sebaliknya semakin besar 34

hutang lancar daripada aktiva lancar maka nilai rasio ini akan semakin kecil. 2. Rasio Quick = Aktiva Lancar Persediaan / Hutang lancar Dimana nilai rasio ini akan semakin besar apabila aktiva lancar lebih besar dan persediaan serta hutang lancar lebih kecil. Dan sebaliknya semakin besar hutang lancar dan persediaan daripada aktiva lancar maka nilai rasio ini akan semakin kecil. b. Rasio Profitabilitas Dimana dalam hal ini, penulis menggunakan 2 buah rasio yang mengukur profitabilitas perusahaan antara lain. 1. Profit Margin = Laba Bersih/ Penjualan Dimana nilai rasio ini akan semakin besar apabila laba bersih lebih besar daripada penjualan. Dan sebaliknya apabila penjualan lebih besar daripada laba yang dihasilkan maka nilai rasio ini akan semakin kecil. 2. Return on Aset (ROA) = Laba Bersih/ Total Aset Dimana nilai rasio ini akan semakin besar apabila laba bersih lebih besar daripada total asset/aktiva. Dan sebaliknya apabila total asset/aktiva lebih besar daripada laba yang dihasilkan maka nilai rasio ini akan semakin kecil. c. Rasio Aktivitas Dimana dalam hal ini, penulis menggunakan 2 buah rasio yang 35

mengukur aktivitas perusahaan antara lain: 1. Rata-Rata umur Piutang = 365/( Penjualan/ Piutang) Dimana nilai rasio ini akan semakin kecil apabila penjualan lebih besar daripada piutang. Dan sebaliknya nilai rasio ini akan semakin besar apabila piutang lebih besar daripada penjualan. 2. Perputaran Total Aktiva = Penjualan / Total Aktiva Dimana nilai rasio ini akan semakin besar apabila penjualan lebih besar daripada total aktiva. Dan sebaliknya nilai rasio ini akan semakin kecil apabila total aktiva lebih besar daripada penjualan. d. Rasio Solvabilitas Dimana dalam hal ini, penulis menggunakan 2 buah rasio yang mengukur Solvabilitas perusahaan antara lain: 1. Rasio Total Hutang terhadap Total Aset = Total Hutang/ Total Aset Dimana nilai rasio ini akan semakin besar apabila Total Hutang lebih besar daripada total aktiva/aset. Dan sebaliknya nilai rasio ini akan semakin kecil apabila total aktiva/aset lebih besar daripada Total Hutang. 2. Times Interest Earned = EBIT/ Bunga Dimana nilai rasio ini akan semakin besar apabila EBIT/Laba kotor lebih besar daripada bunga. Dan sebaliknya nilai rasio ini akan semakin kecil apabila Bunga lebih besar daripada EBIT/Laba Kotor. 36

3.7.2 Analisis Du Pont Analisis Du Pont adalah analisis dengan menggunakan hubungan antara beberapa rasio yang berbeda. Dalam hal ini penulis akan menghubungkan 4 (empat) macam rasio sekaligus yaitu: 1. Rasio Return on Asset (ROA) 2. Rasio Profit Margin 3. Rasio Perputaran Aktiva 4. Rasio Total Hutang terhadap total asset 3.7.3 Analisis Cross Section dengan Perbandingan Rata-Rata industri & Analisis Time Series Analisis Cross Section adalah suatu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan ratio-ratio antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya yang sejenis pada saat yang bersamaan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa baik atau buruk suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya sedangkan pendekatan analisis Time Series dilakukan dengan jalan membandingkan ratio-ratio finansial perusahaan dari satu periode ke periode lainnya dengan tujuan untuk memperlihatkan apakah perusahaan mengalami kemajuan ata kemunduran selama tahun 2007-2009. Dimana pada penelitian kali ini penulis akan menggunakan pendekatan analisis Cross Section dengan membandingkan ratio finansial PT Mobile 8 37

Telecom Tbk dengan ratio rata-rata industri dan pendekatan analisis Time Series periode tahun 2007-2009 dengan perhitungan yang menggunakan Median 3.7.4 Analisis Kuantitatif Variabel Altman Z-Score 1. Working Capital/ total assets. Pada variabel X1 ini, semakin besar working capital maka X1 akan semakin besar. Sebaliknya, semakin besar total Assets maka X1 akan semakin kecil 2. Retained earnings/total assets. Pada variabel X2 ini, semakin besar retained earning maka X2 akan semakin besar. Dan sebaliknya, semakin besar total asset maka X2 akan semakin kecil 3. EBIT/ total assets.pada variabel X3 ini, semakin besar EBIT maka X3 akan semakin besar. Sebaliknya semakin besar total asset maka X3, akan semakin kecil 4. Book value of equity/ book value of debt. Pada variabel X4 ini, semakin besar book value of equity makan X4 akan semakin besar. Sebaliknya semakin besar book value of debt, maka X4 akan semakin kecil 5. Sales/ total asset. Pada Variabel X5, semakin besar sales maka X5 akan semakin besar. Sebaliknya, semakin besar total asset maka X5 semakin kecil. 38

3.7.5 Analisis kualitatif Potensi Kebangkrutan dengan Z -Score Z -Score adalah hasil penjumlahan dari masing-masing variabel dalam model persamaan Altman. Dengan demikian Z -Score dapat mengalami kenaikan maupun penurunan tergantung dari hasil penjumlahan masing-masing variabel. Dari Model Altman Z -Score tersebut, maka kondisi perusahaan jasa dibagi menjadi 3 kategori yaitu: 1) Apabila nilai Z -Score diatas 2,90 (Z -Score > 2,90) diklasifikasikan sebagai perusahaan sehat 2) Apabila nilai Z -Score antara 1,23 sampai 2,90 (1,23 < Z -Score < 2,90) diklasifikasikan sebagai perusahaan berada dalam daerah kelabu (grey area). Pada kondisi ini, perusahaan mengalami masalah keuangan yang harus ditangani dengan penanganan manajemen yang tepat. Kalau terlambat dan tidak cepat penanganannya, maka perusahaan dapat mengalami kebangkrutan 3) Apabila nilai Z -Score dibawah 1,23 (Z -Score < 1,23) diklasifikasikan sebagai perusahaan yang berpotensi bangkrut. 39