BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN TINDAKAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERKALIAN CARA SUSUN PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL THINK PAIR AND SHARE (TPS)

BAB III METODE PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA PGRI 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta didik menjadi subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

Bab III Metode Penelitian

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas ini dibagi menjadi 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom. praktis pembelajaran. (Depdikbud, 2002:3).

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan tindakan (action research), karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan di kelas IV SDN Plumbungan, Kecamatan Gabus Kabupaten Pati. Penelitian dilaksanakan pada Semester I Tahun Pelajaran 2011/2012. Jadwal pelaksanaan perbaikan untuk setiap pelajaran adalah sebagai berikut : 1. Siklus I, Tanggal 14 sampai 16 November 2011. 2. Siklus II, Tanggal 17 sampai 19 November 2011. 3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian Adapun karakteristik siswa kelas IV SDN Plumbungan, Kecamatan Gabus Kabupaten Pati diantaranya adalah jumlah siswa 24 orang yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 8 orang perempuan usia siswa rata-rata 9 10 tahun dengan keadaan ekonomi siswa sebagian besar tergolong ekonomi menengah ke bawah dengan pekerjaan orang tuanya kebanyakan petani dan tempat tinggal tidak jauh dari sekolah. 3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri variabel bebas dan variabel terikat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika. Prestasi belajar matematika adalah besarnya skor yang diperoleh siswa dari tes formatif matematika. Sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran TPS. Model pembelajaran TPS adalah suatu model yang dipergunakan dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan langkah-langkah berikut ini: (f) Guru mengorganisasi kelas 24

25 (g) Siswa diminta belajar secara individual atau berpasangan (berkelompok). (h) Guru menjelaskan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. (i) Siswa melaksanakan aktivitas yang telah ditentukan guru (j) Beberapa siswa diminta menampilkan dan menjelaskan hasil pekerjaannya kepada teman-temannya sekelas, siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi. (k) Siswa diminta memperhatikan kembali hasil pekerjaannya pada fase kedua dan memperbaiki jika ternyata setelah didiskusikan terdapat kesalahan. (l) Guru menilai atau melakukan evaluasi belajar unit materi. (m) Meminta siswa mempertanggungjawabkan secara kelompok materi yang dihasilkannya. (n) Melakukan pembahasan secara kelompok untuk mencapai tujuan (o) Melakukan tindak lanjut (p) Melaksanakan tes evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart (Mujiman, 2007:34) dengan 3 tahapan atau rangkaian yaitu; 1) perencanaan tindakan (planning), 2) pelaksanaan tindakan (action) dan pengamatan (observation), dan 3) refleksi (reflection). Penelitian ini berbasis kolaboratif, sehingga dalam pelaksanaannya penelitian dilakukan melalui kerja sama dengan guru bidang studi Matematika yang selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang optimal melalui cara dan prosedur yang efektif, sehingga dimungkinkan adanya tindakan yang berulang dengan revisi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran Matematika. Peneliti berperan sebagai guru untuk melakukan tindakan pembelajaran sesuai perencanaan tindakan yang dibuat. Peneliti selalu bekerja sama dengan guru bidang studi Matematika mulai dari: 1) dialog awal; 2)

26 perencanaan tindakan; 3) pelaksanaan tindakan dan pemantauan (observasi); 4) perenungan (refleksi) pada setiap tindakan yang dilakukan; 5) penyimpulan hasil berupa pengertian dan pemahaman (evaluasi). Penelitian ini mengarah pada model penelitian tindakan kelas (PTK) yang dapat didefinisikan sebagai salah satu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan alasan melakukan tindakan tertentu agar dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas. Model penelitian tindakan kelas sebagaimana dinyatakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (1988) dalam Zainal Aqib (2008), merupakan penelitian bersiklus yang terdiri dari rencana, aksi/ tindakan, observasi dan refleksi yang dilakukan secara berulang (Gambar. 3.1). Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (modifikasi dari Kemmis & Mc. Taggrat, 1988) Mengacu pada teori tentang penelitian tindakan kelas, maka rancangan penelitian disusun menggunakan prosedur sebagai berikut:

27 Deskripsi Per Siklus 1. Rencana Penelitian Berdasarkan hasil kegiatan identifikasi dan analisis masalah bekerjasama dengan teman sejawat, kemudian diadakan rancangan perbaikan pembelajaran sesuai dengan tujuan perbaikan yang telah ditetapkan. Dengan demikian penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran Matematika dengan kompetensi dasar penggunaan perkalian cara susun untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami perkalian dalam mata pelajaran matematika. Untuk melaksanakan penelitian, maka disusunlah penelitian secara umum yaitu: a. Menetapkan perencanaan, menentukan tujuan pembelajaran dan tujuan perbaikan pembelajaran. b. Merancang lembar observasi dan menyampaikan materi tindak lanjut. c. Menyusun kegiatan yang terdiri dari : 1) Memilih bahan yang relevan untuk perbaikan 2) Menentukan langkah pembelajaran (kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir). 3) Memilih metode pembelajaran 4) Memilih alat peraga atau media yang sesuai dengan materi pembelajaran. 5) Menyusun alat evaluasi untuk mencapai tujuan perbaikan. 2. Pelaksanaan Penelitian dan Pengamatan Dalam pelaksanaan penelitian ini masing-masing dilaksanakan sebanyak dua siklus, dimana sekenario pembelajaran antara siklus I dan II terdapat kesinambungan yang baik. Adapun sekenario perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut. b. Kegiatan Persiapan (a) Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa. (b) Merumuskan tujuan pembelajaran.

28 (c) Menyiapkan masalah materi pelajaran yang akan dipecahkan. Materi yang akan dipecahkan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan. (d) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan c. Kegiatan Pelaksanaan 1) Guru memulai pelajaran dengan mengorganisasi kelas 2) Guru meminta peserta didik untuk belajar secara individual atau berpasangan (berkelompok). 3) Guru menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran, bisa berupa menyelesaikan perkalian cara susun pendek dengan mengarahkan pendapat siswa 4) Guru melanjutkan mempelajari perkalian cara susun panjang, kemudian siswa mengerjakan tugas dengan didampingi guru melakukan aktivitas-aktivitas perkalian cara susun panjang. 5) Siswa mulai melaksanakan aktivitas yang telah ditentukan guru pada fase pertama, peserta didik dapat bekerjasama atau individu tergantung pada pengorganisasian kelas pada langkah pertama. Pada fase ini guru dapat memberikan jawaban masalah secara langsung kepada siswa. 6) Beberapa siswa diminta untuk menampilkan dan menjelaskan hasil pekerjaannya kepada teman-temannya sekelas, siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi. 7) Guru dapat pula mengajukan pertanyaan untuk membantu peserta didik memahami topik yang sedang mereka pelajari. 8) Siswa diminta memperhatikan kembali hasil pekerjaannya pada fase kedua dan memperbaiki jika ternyata setelah didiskusikan terdapat kesalahan. 9) Guru mengecek kembali pemahaman siswa dengan memberikan soal latihan. 10) Siswa dapat juga mengajukan permasalahan atau pertanyaan jika ada hal-hal yang kurang dipahami dan topik yang sedang dipelajari. 11) Guru menilai atau melakukan evaluasi belajar unit materi.

29 d. Kegiatan Penutup 1) Meminta siswa mempertanggungjawabkan secara kelompok materi yang dihasilkannya. 2) Melakukan pembahasan secara kelompok untuk mencapai tujuan bersama. 3) Melakukan tindak lanjut terhadap anggota kelompok dari materi yang belum dikuasai. 4) Melaksanakan tes evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Dalam pengamatan yang dilakukan oleh penulis pada kegiatan penelitian disediakan lembar observasi Pra Siklus, Siklus I, Siklus II dan Rekap Per Siklus. Pada pelaksanaan proses pembelajaran Mata Pelajaran Matematika untuk prasiklus dilakukan pengamatan oleh teman sejawat dengan menggunakan kisi-kisi dan lembar observasi sebagai berikut : Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Pelaksanaan Siklus Variabel (x) Sub Variabel (x) Indikator Item Instrumen Pembelajaran dengan menggunakan model Think Pair and Share Kegiatan Persiapan Kegiata n Pelaksa naan 1) Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa. 2) Merumuskan tujuan pem belajaran 3) Menyiapkan problem (materi pembelajaran) yang akan dipecahkan 4) Menyiapkan alat yang diperlukan 5) Mengemukakan problema yang akan dicari jawab annya melalui kegiatan penemuan menggunakan model TPS Kegiatan Awal 1. Guru memulai pelajaran dengan mengorganisasi kelas 1. Apakah guru sudah mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa? 2. Apakah guru sudah merumuskan tujuan pembelajaran? 3. Apakah guru sudah menyiapkan problem (materi pembelajaran) yang akan dipecahkan? 4. Apakah guru sudah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan? 5. Apakah guru sudah mengemukakan. problem yang akan dicari jawabannya menggunakan model TPS? Kegiatan Awal 1. Apakah guru memulai pelajaran dengan mengorganisasi kelas? 2. Apakah Guru meminta peserta didik

30 2. Guru meminta peserta didik belajar secara indi vidual atau berpasangan (berkelompok). Kegiatan Inti 1. Guru meminta peserta didik untuk belajar secara individual atau berpasang an (berkelompok). 2. Guru menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan peserta di dik dalam proses pembela jaran, bisa berupa menyele saikan perkalian cara susun pendek dengan mengarah kan pendapat siswa 3. Guru melanjutkan mempela jari perkalian cara susun panjang, kemudian siswa mengerjakan tugas dengan didampingi guru melaku kan aktivitas-aktivitas per kalian cara susun panjang. 4. Siswa mulai melaksanakan aktivitas yang telah diten tukan guru pada fase per tama, peserta didik dapat bekerjasama atau individu tergantung pada pengorga nisasian kelas pada langkah pertama. Pada fase ini guru dapat memberikan jawaban masalah secara langsung kepada siswa. 5. Beberapa siswa diminta untuk menampilkan dan menjelaskan hasil pekerja annya kepada teman-te mannya sekelas, siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi. Guru dapat pula mengajukan pertanya an untuk membantu peserta didik memahami topik yang sedang mereka pelajari. 6. Siswa diminta memperha tikan kembali hasil pekerja annya pada fase kedua dan memperbaiki jika ternyata setelah didiskusikan terdapat kesalahan. 7. Guru mengecek kembali pemahaman siswa dengan belajar secara individual atau berpasangan (berkelompok)? Kegiatan Inti 1. Apakah guru meminta peserta didik untuk belajar secara individual atau berpasangan (berkelompok). 2. Apakah guru menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran, bisa berupa menyelesaikan perkalian cara susun pendek dengan mengarahkan pendapat siswa 3. Apakah guru melanjutkan mempelajari perkalian cara susun panjang, kemudian siswa mengerjakan tugas dengan didampingi guru melakukan aktivitasaktivitas perkalian cara susun panjang. 4. Apakah siswa mulai melaksanakan aktivitas yang telah ditentukan guru pada fase pertama, peserta didik dapat bekerjasama atau individu tergantung pada pengorganisasian kelas pada langkah pertama. Pada fase ini guru dapat memberikan jawaban masalah secara langsung kepada siswa. 5. Apakah beberapa siswa diminta untuk menampilkan dan menjelaskan hasil pekerjaannya kepada teman-temannya sekelas, siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi. Guru dapat pula mengajukan pertanyaan untuk membantu peserta didik memahami topik yang sedang mereka pelajari. 6. Apakah siswa diminta memperhatikan kembali hasil pekerjaannya pada fase kedua dan memperbaiki jika ternyata setelah didiskusikan terdapat kesalahan. 7. Apakah guru mengecek kembali pemahaman siswa dengan memberikan soal latihan. Siswa dapat juga mengajukan permasalahan atau pertanyaan jika ada hal-hal yang kurang dipahami dan topik yang sedang dipelajari. 8. Apakah guru menilai atau melakukan evaluasi belajar unit materi

31 Kegiatan Penutup memberikan soal latihan. Siswa dapat juga menga jukan permasalahan atau pertanyaan jika ada hal-hal yang kurang dipahami dan topik yang sedang dipela jari. 8. Guru menilai atau melaku kan evaluasi belajar unit materi Kegiatan Akhir 1. Guru menilai atau melaku kan evaluasi belajar unit materi. Walaupun ini meru pakan tahap akhir, tetapi bukan berarti penilaian hanya dilakukan pada akhir pembelajaran, tetapi penilai an dilakukan sebelum, se lama dan setelah pelajaran dilaksanakan. 2. Di awal pembelajaran penilaian dapat dilakukan dengan memberikan pra tes, penilaian selama pembelajaran dapat dilaku kan melalui observasi se lama peserta didik mengi kuti proses pembelajaran, wawancara dengan peserta didik, menilai hasil peker jaan peserta didik. Kegiatan Akhir 1. Apakah guru menilai atau melakukan evaluasi belajar unit materi. Walaupun ini merupakan tahap akhir, tetapi bukan berarti penilaian hanya dilakukan pada akhir pembelajaran, tetapi penilaian dilakukan sebelum, selama dan setelah pelajaran dilaksanakan? 2. Apakah di awal pembelajaran penilaian dapat dilakukan dengan memberikan pra tes, penilaian selama pembelajaran dapat dilakukan melalui observasi selama peserta didik mengikuti proses pembelajaran, wawancara dengan peserta didik, menilai hasil pekerjaan peserta didik? No. Setelah menyusun kisi-kisi pra siklus penulis menyusun lembar observasi sebagai berikut: Tabel 3.2 Lembar Observasi PraSiklus Mata Pelajaran Matematika Aspek Yang Dinilai 1. Guru memulai pelajaran dengan mengorganisasi kelas 2. Guru meminta peserta didik untuk belajar secara individual atau berpasangan (berkelompok). 3. Guru menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran, bisa berupa menyelesaikan perkalian cara susun pendek dengan mengarahkan pendapat siswa 4. Guru melanjutkan mempelajari perkalian cara susun panjang, kemudian siswa mengerjakan tugas dengan didampingi guru melakukan aktivitas-aktivitas Kemunculan Ya Tidak Keterangan

32 perkalian cara susun panjang. 5. Siswa mulai melaksanakan aktivitas yang telah ditentukan guru pada fase pertama, peserta didik dapat bekerjasama atau individu tergantung pada pengorganisasian kelas pada langkah pertama. Pada fase ini guru dapat memberikan jawaban masalah secara langsung kepada siswa. 6. Beberapa siswa diminta untuk menampilkan dan menjelaskan hasil pekerjaannya kepada temantemannya sekelas, siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi. Guru dapat pula mengajukan pertanyaan untuk membantu peserta didik memahami topik yang sedang mereka pelajari. 7. Siswa diminta memperhatikan kembali hasil pekerjaannya pada fase kedua dan memperbaiki jika ternyata setelah didiskusikan terdapat kesalahan. 8. Guru mengecek kembali pemahaman siswa dengan memberikan soal latihan. Siswa dapat juga mengajukan permasalahan atau pertanyaan jika ada hal-hal yang kurang dipahami dan topik yang sedang dipelajari. 9. Guru menilai atau melakukan evaluasi belajar unit materi. Adapun saran yang diberikan adalah guru harus mampu menguasai materi serta memberikan penjelasan yang sampel terhadap siswa agar supaya proses pembelajaran berjalan dengan kondusif. Selanjutnya lembar observasi yang digunakan untuk mengamati proses perbaikan pembelajaran pada siklus I dan II pada mata pelajaran Matematika. Pada pelaksanaan proses pembelajaran Mata Pelajaran Matematika untuk Siklus I dan Siklus II dilakukan pengamatan oleh teman sejawat dengan menggunakan lembar observasi sebagai berikut : No. Tabel 3.3 Lembar Observasi Siklus I Mata Pelajaran Matematika Aspek Yang Dinilai 1. Guru memulai pelajaran dengan mengorganisasi kelas 2. Guru meminta peserta didik untuk belajar secara individual atau berpasangan (berkelompok). 3. Guru menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran, bisa berupa menyelesaikan perkalian Kemunculan Ya Tidak Keterangan

33 cara susun pendek dengan mengarahkan pendapat siswa 4. Guru melanjutkan mempelajari perkalian cara susun panjang, kemudian siswa mengerjakan tugas dengan didampingi guru melakukan aktivitas-aktivitas perkalian cara susun panjang. 5. Siswa mulai melaksanakan aktivitas yang telah ditentukan guru pada fase pertama, peserta didik dapat bekerjasama atau individu tergantung pada pengorganisasian kelas pada langkah pertama. Pada fase ini guru dapat memberikan jawaban masalah secara langsung kepada siswa. 6. Beberapa siswa diminta untuk menampilkan dan menjelaskan hasil pekerjaannya kepada temantemannya sekelas, siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi. Guru dapat pula mengajukan pertanyaan untuk membantu peserta didik memahami topik yang sedang mereka pelajari. 7. Siswa diminta memperhatikan kembali hasil pekerjaannya pada fase kedua dan memperbaiki jika ternyata setelah didiskusikan terdapat kesalahan. 8. Guru mengecek kembali pemahaman siswa dengan memberikan soal latihan. Siswa dapat juga mengajukan permasalahan atau pertanyaan jika ada hal-hal yang kurang dipahami dan topik yang sedang dipelajari. 9. Guru menilai atau melakukan evaluasi belajar unit materi. Adapun saran yang diberikan adalah harus mampu menguasai materi serta memberikan penjelasan yang simpel terhadap siswa agar supaya proses pembelajaran berjalan dengan kondusif. Selanjutnya lembar observasi yang digunakan teman sejawat untuk mengamati proses perbaikan pembelajaran pada siklus II pada mata pelajaran Matematika adalah sebagai berikut : No. Tabel 3.4 Lembar Observasi Siklus II Mata Pelajaran Matematika Aspek Yang Dinilai 1. Guru memulai pelajaran dengan mengorganisasi kelas 2. Guru meminta peserta didik untuk belajar secara individual atau berpasangan (berkelompok). 3. Guru menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan Kemunculan Ya Tidak Keterangan

34 yang akan dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran, bisa berupa menyelesaikan perkalian cara susun pendek dengan mengarahkan pendapat siswa 4. Guru melanjutkan mempelajari perkalian cara susun panjang, kemudian siswa mengerjakan tugas dengan didampingi guru melakukan aktivitas-aktivitas perkalian cara susun panjang. 5. Siswa mulai melaksanakan aktivitas yang telah ditentukan guru pada fase pertama, peserta didik dapat bekerjasama atau individu tergantung pada pengorganisasian kelas pada langkah pertama. Pada fase ini guru dapat memberikan jawaban masalah secara langsung kepada siswa. 6. Beberapa siswa diminta untuk menampilkan dan menjelaskan hasil pekerjaannya kepada temantemannya sekelas, siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi. Guru dapat pula mengajukan pertanyaan untuk membantu peserta didik memahami topik yang sedang mereka pelajari. 7. Siswa diminta memperhatikan kembali hasil pekerjaannya pada fase kedua dan memperbaiki jika ternyata setelah didiskusikan terdapat kesalahan. 8. Guru mengecek kembali pemahaman siswa dengan memberikan soal latihan. Siswa dapat juga mengajukan permasalahan atau pertanyaan jika ada hal-hal yang kurang dipahami dan topik yang sedang dipelajari. 9. Guru menilai atau melakukan evaluasi belajar unit materi. Adapun saran-saran yang diberikan adalah guru harus mampu memberikan berbagai media, hal ini dengan pemberian cara berbagai media yang didesain guru, maka siswa akan mudah meningat apa yang sudah diberikan dalam proses pembelajaran. No. Tabel 3.5 Rekap Lembar Observasi Siklus I, dan Siklus II Mata Pelajaran Matematika Aspek Yang Dinilai 1. Guru memulai pelajaran dengan mengorganisasi kelas 2. Guru meminta peserta didik untuk belajar secara individual atau berpasangan (berkelompok). 3. Guru menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan yang Kemunculan Siklus I Siklus II Ket

35 akan dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran, bisa berupa menyelesaikan perkalian cara susun pendek dengan mengarahkan pendapat siswa 4. Guru melanjutkan mempelajari perkalian cara susun panjang, kemudian siswa mengerjakan tugas dengan didampingi guru melakukan aktivitas-aktivitas perkalian cara susun panjang. 5. Siswa mulai melaksanakan aktivitas yang telah ditentukan guru pada fase pertama, peserta didik dapat bekerjasama atau individu tergantung pada pengorganisasian kelas pada langkah pertama. Pada fase ini guru dapat memberikan jawaban masalah secara langsung kepada siswa. 6. Beberapa siswa diminta untuk menampilkan dan menjelaskan hasil pekerjaannya kepada temantemannya sekelas, siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi. Guru dapat pula mengajukan pertanyaan untuk membantu peserta didik memahami topik yang sedang mereka pelajari. 7. Siswa diminta memperhatikan kembali hasil pekerjaannya pada fase kedua dan memperbaiki jika ternyata setelah didiskusikan terdapat kesalahan. 8. Guru mengecek kembali pemahaman siswa dengan memberikan soal latihan. Siswa dapat juga mengajukan permasalahan atau pertanyaan jika ada hal-hal yang kurang dipahami dan topik yang sedang dipelajari. 9. Guru menilai atau melakukan evaluasi belajar unit materi. Adapun saran-saran yang diberikan adalah guru harus mampu merekap hasil observasi dari persiklus dalam proses pembelajaran. 3. Refleksi Refleksi dilakukan berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat setelah proses perbaikan pembelajaran siklus I mata pelajaran Matematika selesai. Sesuai dengan hasil yang diperoleh siswa ternyata masih ada sebagian siswa yang belum mampu mamahami materi sehingga dalam menjawab soal masih ada yang salah dengan kualifikasi dibawah rata-rata, hal ini disebabkan oleh penyampaian materi guru yang terlalu cepat dan kurangnya situasi tanya jawab yang diberikan guru. Dengan demikian pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran akan dilakukan pada siklus II.

36 Pada siklus II guru memberikan materi yang efisien serta pemberian diskusi tanya jawab antara siswa dengan guru sehingga terjadi komunikasi yang baik antara siswa dan guru. Guru juga memberikan media sederhana yaitu media korak api yang dapat membantui siswa dalam proses pembelajaran. Dengan demikian pada siklus II terdapat hasil yang konsisten yaitu dilihat dari hasil evaluasi tidak terdapat nilai yang kurang. Dengan demikian siklus ke II dinyatakan berhasil membangkitkan semangat siswa sehingga tidak diperlukan tahapan siklus selanjutnya. 3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.4.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, dalam hal ini adalah siswa kelas IV SDN Plumbungan Gabus Pati. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung dari sumbernya, dalam hal ini adalah data perkembangan siswa. 3.4.2 Teknik Pengunpulan Data Teknik pengunpulan data menggunakan teknik observasi dan teknik tes. 1. Observasi, digunakan untuk memperoleh data hasil kegiatan belajar mengajar guru dengan siswa (aspek afektif) di kelas. 2. Tes, digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa (aspek kognitif) yang dilakukan setelah tindakan dengan model pembelajaran TPS. Teknik pengumpulan data ini dengan cara melakukan tes persiklus di akhir pembelajaran melalui tes tertulis. 3.4.3 Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan butir-butir soal. Sebelum melaksanakan penelitian penulis membuat kisi-kisi instrumen yang akan digunakan dalam proses penelitian tindakan kelas.

37 Kisi-kisi instrumen berisi berisi tentang: 1) konsep yang dijabarkan dalam variabel-variabel, indikator-indikator yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dan masing-masing indicator selanjutnya dijadikan pedoman dalam penyusunan instrumen, 2) Item instrumen adalah item-item lembar observasi dan tes/evaluasi hasil belajar sebagai tolok ukur didasarkan atas kisi-kisi instrumen yang telah dibuat sebelumnya, dan 3) setelah indikatorindikator ditetapkan kemudian dituangkan ke dalam item-item instrumen yang disusun sesuai tujuan penelitian. Kisi-kisi instrumen yang dibuat oleh peneliti dibedakan menjadi 2 yaitu kisi-kisi instrumen variabel (x) atau pembelajaran menggunakan metode Think Pair and Share dan kisi-kisi instrumen variabel (y) atau hasil belajar yang ingin dicapai setelah pembelajaran. Untuk kisi-kisi variabel (x) dapat dijelaskan pada tabel 3.6 berikut ini. Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Pembelajaran dengan Model Think Pair and Share Variabel (x) Sub Variabel (x) Indikator Item Instrumen Pembelajaran dengan menggunakan metode Think Pair and Share Kegiatan Persiapan Kegiatan Pelaksanaan 1. Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa. 2. Merumuskan tujuan pembelajaran 3. Menyiapkan problem (materi pembelajaran) yang akan dipecahkan 4. Menyiapkan alat yang diperlukan 5. Mengemukakan problema yang akan dicari jawabannya melalui kegiatan penemuan menggunakan model TPS Kegiatan Awal 1. Guru memulai pelajaran dengan mengorganisasi kelas 2. Guru meminta peserta didik belajar secara individual atau berpasangan (berkelompok). Kegiatan Inti 1. Apakah guru sudah mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa? 2. Apakah guru sudah merumuskan tujuan pembelajaran? 3. Apakah guru sudah menyiapkan problem (materi pembelajaran) yang akan dipecahkan? 4. Apakah guru sudah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan? 5. Apakah guru sudah mengemukakan. problem yang akan dicari jawabannya menggunakan model TPS? Kegiatan Awal 1. Apakah guru memulai pelajaran dengan mengorganisasi kelas? 2. Apakah Guru meminta peserta didik belajar secara individual atau berpasangan (berkelompok)? Kegiatan Inti

38 1. Guru menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran, bisa berupa penyelesaian yang dilakukan dengan mengarahkan pendapat siswa 2. Guru melanjutkan mempelajari suatu topik, 3. Guru meminta siswa mengerjakan tugas ataupun melakukan aktivitasaktivitas lain yang dapat membantu peserta didik dalam memahami suatu topik. 4. Guru meminta siswa mulai melaksanakan aktivitas yang telah ditentukan guru, peserta didik dapat bekerjasama atau individu tergantung pada pengorganisasian kelas pada langkah pertama. 5. Guru memberikan jawaban masalah secara langsung kepada siswa. 6. Siswa diminta untuk menampilkan dan menjelaskan hasil pekerjaannya kepada temantemannya sekelas, siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi. 7. Guru dapat pula mengajukan pertanyaan untuk membantu peserta didik memahami topik yang sedang mereka pelajari. 8. Siswa diminta memperhatikan kembali hasil pekerjaannya dan memperbaiki jika ternyata setelah didiskusikan terdapat kesalahan. 9. Guru mengecek kembali pemahaman siswa dengan memberikan soal latihan. 10. Siswa mengajukan permasalahan atau pertanyaan jika ada hal-hal yang kurang dipahami dan topik yang sedang dipelajari. 1. Apakah guru menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran, bisa berupa penyelesaian yang dilakukan dengan mengarahkan pendapat siswa? 2. Apakah guru melanjutkan mempelajari suatu topik? 3. Apakah guru meminta siswa mengerjakan tugas ataupun melakukan aktivitas-aktivitas lain yang dapat membantu peserta didik dalam memahami suatu topik? 4. Apakah guru meminta siswa mulai melaksanakan aktivitas yang telah ditentukan guru, peserta didik dapat bekerjasama atau individu tergantung pada pengorganisasian kelas pada langkah pertama? 5. Apakah guru memberikan jawaban masalah secara langsung kepada siswa? 6. Beberakah siswa diminta untuk menampilkan dan menjelaskan hasil pekerjaannya kepada temantemannya sekelas, siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi? 7. Apakah guru dapat pula mengajukan pertanyaan untuk membantu peserta didik memahami topik yang sedang mereka pelajari? 8. Apakah siswa diminta memperhatikan kembali hasil pekerjaannya dan memperbaiki jika ternyata setelah didiskusikan terdapat kesalahan? 9. Apakah guru mengecek kembali pemahaman siswa dengan memberikan soal latihan? 10. Apakah siswa mengajukan permasalahan atau pertanyaan jika ada hal-hal yang kurang dipahami dan topik yang sedang dipelajari?

39 Kegiatan Penutup Kegiatan Akhir 1. Guru menilai atau melakukan evaluasi belajar unit materi. Walaupun ini merupakan tahap akhir, tetapi bukan berarti penilaian hanya dilakukan pada akhir pembelajaran, tetapi penilaian dilakukan sebelum, selama dan setelah pelajaran dilaksanakan. 2. Di awal pembelajaran penilaian dapat dilakukan dengan memberikan pra tes, penilaian selama pembelajaran dapat dilakukan melalui observasi selama peserta didik mengikuti proses pembelajaran, wawancara dengan peserta didik, menilai hasil pekerjaan peserta didik. Kegiatan Akhir 1. Apakah guru menilai atau melakukan evaluasi belajar unit materi. Walaupun ini merupakan tahap akhir, tetapi bukan berarti penilaian hanya dilakukan pada akhir pembelajaran, tetapi penilaian dilakukan sebelum, selama dan setelah pelajaran dilaksanakan? 2. Apakah di awal pembelajaran penilaian dapat dilakukan dengan memberikan pra tes, penilaian selama pembelajaran dapat dilakukan melalui observasi selama peserta didik mengikuti proses pembelajaran, wawancara dengan peserta didik, menilai hasil pekerjaan peserta didik? Sedangkan untuk kisi-kisi variabel (y) atau variabel hasil belajar siswa dapat diuraikan di dalam tabel 3.7 berikut ini. Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika Variabel (y) Sub Variabel (y) Indikator Item Soal

40 Memahami perkalian dengan cara susun Mendeskripsikan perkalian dengan cara susun 1. Menyelesaikan perkalian dengan cara susun pendek 2. Menyelesaikan perkalian dengan cara susun panjang 3. Menyelesaikan perkalian 2 bilangan cacah susun ke bawah 1. Kerjakan perkalian susun pendek berikut ini! 2 1 4 2. Kerjakan perkalian susun panjang berikut ini! 2 1 4 4 80 +. 3. Kerjakan Memahami perkalian 2 bilangan cacah susun ke bawah! 2 46 24 X 184 102 + 1204

41 Memahami perkalian bilangan bulat Mendeskripsikan perkalian bilangan bulat negatif dan bilangan bulat positif 1. Mengerjakan perkalian bilangan bulat negatif dan bilangan bulat positif 2. Menyelesaikan perkalian bilangan bulat negatif dan bilangan bulat negative 3. Menemukan operasi pembagian pada bilangan bulat 4. Membedakan pembagian bilangan bulat negatif dan bilangan bulat positif 5. Membedakan pembagian bilangan bulat positif dan bilangan bulat negative 6. Membedakan pembagian bilangan bulat negatif dan bilangan bulat negatif 1. Tentukan hasil perkalian bilanganbilangan : a. 12 x (- 3) =... b. 16 x (- 4) =... c. 5 x 13 =... d. 16 x (- 7) =... 2. Tentukan hasil perkalian bilanganbilangan : a. 12 x (- 3) = - ( 12 x 3 ) = - 36 b. 16 x (- 4) = - ( 16 x 4 ) = - 64 c. 5 x 13 = - ( 5 x 13 ) = - 65 d. 16 x (- 7) = 16 x 7 = 112 3. Tentukan hasil perkalian bilanganbilangan : a. 2 x p x q = 2 x (- 8) x 12 = - 16 x 12 = - 192 b. 3p 4q = 3 x (- 8) 4 x 12 = - 24 48 = - 72 c. -4q + (-2p) = -4 x 12 +(-2x(-8)) = - 48 + 16 = - 32 4. Hitunglah : a. 12 : (- 3) =... b. 16 : (- 4) =... c. 45 : 3 =... d. 63 : (- 7) =... 5. Jika p = - 48 dan q = 2, tentukanlah nilai dari: a. 2p : 3q b. (p : 3) : q 3.5 Indikator Kinerja Pada penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila 75% berhasil tuntas dengan perolehan nilai 70 yakni skor standar ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan pada awal tahun pelajaran 2011/2012. 3.6 Teknik Analisis Data Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan deskriptif komperatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal atau persiklus, yaitu siklus I dan Siklus II. Sedangkan untuk data kualitatif dianalisis

42 menggunakan deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus. Analisis data terhadap hasil penelitian dijelaskan sebagai berikut. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil belajar per siklus dengan cara prosentase yaitu dengan cara menghitung peningkatan ketuntasan belajar siswa secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai skor minimal 70 dan ketuntasan klasikal, jika siswa yang memperoleh 70 ini jumlahnya mencapai 75% dari jumlah seluruh siswa dan masing-masing dihitung dengan menggunakan rumus: analisis tersebut dilakukan dengan menghitung ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut: Jumlah Nilai Siswa Ketuntasan individual = x 100% Jumlah nilai maksimal Jumlah Siswa Yang tuntas Belajar Ketuntasan klasikal = x 100% Jumlah seluruh siswa Untuk data kualitatif diperoleh observasi pembelajaran guru pada saat melaksanakan pembelajaran Matematika dengan menggunakan model Think Pair and Share sebagai model belajar siswa kelas IV SDN Plumbungan, yang dianalisis menggunakan kriteria baik sekali, baik, sedang, kurang dan sangat kurang. Kriteria itu ditentukan dengan menggunakan rumus: Skor maksimal skor minimal Ketuntasan klasikal = x 100% Jumlah Kriteria Untuk data angket dianalisis dengan cara persentase dan data ini hanya digunakan sebagai data pendukung.