ANALISIS DOMAIN PERMASALAHAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PADA PEREKRUTAN DAN PENILAIAN SUMBER DAYA MANUSIA NAMA : MUHAMMAD RIZA NIM : PO56132162.46 MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen: Dr. Ir. Agus Buono, M.Si. M.Kom PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014
Sumber Daya Manusia merupakan salah satu aset perusahaan yang penting. Jika dikelola dengan tepat maka akan memberikan nilai tambah atau keuntungan bagi perusahaan seperti dengan peningkatan kualitas dan tetap menjaga kualitas yang ada. Dengan melihat kebutuhan para manager dan eksekutif dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan kualitas SDM maka diperlukan sebuah sistem sebagai penujang keputusan dalam meberikan pilihan bagi para supervisi dalam melakukan seleksi SDM serta dalam memberikan pelatihan pada karyawan untuk kemajuan perusahaan. Masalah sumber daya manusia yang masih menjadi sorotan dan tumpuhan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan diera globalisasi. Sumber daya manusia merupakan faktor penentu keberhasilan pelaksanaan organisasi yang efektif. Agar dapat didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber daya yang berlebihan, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia yang andal dan mempunyai kinerja yang optimum kegiatan perusahaan tidak akan terselesaikan dengan baik. Sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya. Sebagai kunci pokok, sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan. Tuntutan perusahaan untuk memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia berkualitas semakin mendesak sesuai dengan dinamika lingkungan yang selalu berubah. Melihat pentingnya sumber daya manusia, ada banyak karyawan yang bekerja dengan sungguh-sungguh atau berperilaku baik (etis) dalam suatu perusahaan, tetapi ada juga yang bekerja di luar kontrol sehingga dapat membawa karyawan kearah perilaku yang tidak baik atau perilaku tidak etis. Manajemen pada saat ini menghadapi kesulitan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan pengembangan SDM tidak mencapai kualitas maksimum. Dengan kondisi yang terjadi pada perusahaan maka akan dianalisis permasalahan dalam pengembangan SDM yaitu : 1. Perekrutan karyawan Proses ini merupakan pemilihan dari pelamar menjadi karyawan untuk mengisi tempat yang kosong dalam suaru bagian tertentu. Proses perekrutan ini dilakukan dari dalam maupun dari luar perusahaan 2. Pelatihan Pelatihan diberikan untuk membantu karyawan dalam melakukan pekerjaannya agar dapat meningkatkan kinerjanya. Proses pelatihan ini sangat bermanfaat bagi karyawan yang dipindahkan jabatannya guna mendukung dan melengkapai kemampuan dalam bekerja. Hasil penilaian kerja saling berkaitan dengan hasil pelatihan yang pernah sebagai pemotivasi bekerja untuk mempertahankan peningkatan kinerja karyawan. Kerugian dari kecurangan yang terjadi dalam suatu perusahaan dapat mengakibatkan menurunnya nilai perusahaan. Dalam departemen personalia (kepegawaian) harus lebih teliti dan ketat dalam hal penerimaan karyawan baru agar dapat mengurangi tindakan-tindakan yang tidak etis yang dapat dilakukan oleh karyawan. Demikian juga mengenai ketentuan kesejahteraan sosial para karyawan harus ditetapkan kebijakan terkait Oleh karena itu diperlukan adanya Sistem guna penunjang keputusan bagi manager dalam merekomendasi dan menentukan calon pegawai dan karyawan yang layak untuk dberikan reward sesuai dengan yang telah dikerjakan. Setelah mengetahui masalah dan kekurangan dari pelaksaan penerimaan dan penilaian pada pegawai maka akan dirancang suatu Sistem Penunjang Keputusan bagi perusahaan antara lain bertujuan untuk :
- Membantu Manajer dalam mencari calon karyawan/orang-orang yang tepat yang akan ditempatkan pada tempat yang sesuai dengan kekosongan yang ada. Dengan bantuan komputer manajer dapat dengan lebih efektif mempertimbangkan orang-orang yang drekrut. Selain itu dapat didukung oleh data atau informasi yang mendukung dalam pengambilan keputusan. - Mendukung manajer dalam mengambil keputusan dalam memilih karyawan mana yang akan dilatih dan materi yang sesuai untuk mendukung dalam meningkatkan produktivitas kerja. Dalam pelatihan ini manajer didukung dengan bantuan fasilitas suatu grafik atau dapat berupa informasi yang mendukung pengambilan keputusan. Sebelum memutuskan manager juga dapat membandingkan dengan nilai yang diperoleh pada penilaian kerja. - Memudahkan manager dalam memutuskan dengan didukung pemberian informasi perbandingan prestasi sebelumnya jika memang ada dengan yang terjadi saat ini. Penilaian dapat membandingkan hasil dari pelatihan yang pernah diikuti karyawan tersebut. Dari informasi tersebut akan membantu manajer dalam mengambil keputusan untuk menindak lanjuti dari hasil penilaian yang ada yaitu dengan memberikan reward. Dalam mempermudah dalam mengambil keputusan dibuatlah kriteria-kriteria agar agar dapat lebih mudah dalam membedakan kemampuan dari para pelamar yang dibandingkan dari suatu prestasi karyawan. Kriteria-kriteria tersebut sesuai dengan analisa pada kebutuhan pada perusahaan pada umumnya yaitu sebagai berikut : Gambar 1. Kriteria Perekrutan
Usia Keahlian Kesehatan Latar Belakang Perekrutan Pendidikan Bakat Wawancara Pengalaman Kerja Kerjasama Kejujuran Kedisiplinan Inisiatif dan Kreatif Tua Muda Cakap Cakap Cakap Perekrutan Memiliki Penyakit Turunan Tidak memiliki Penyakit Turunan SMA D3 S1 S2/S3 Memiliki Bakat Dapat mengikuti Perkembangan Sangat Berbakat Belum Berpengalaman Berpengalaman Individualistis/apatis Mau Bekerjasama Kriteria Kriteria Mau dan mampu Bekerjasama menyelesaikan pekerjaan Tidak masuk akal Dapat dimengerti Jujur disiplin Masih suka melanggar tata tertib Mentaati tata tertib yang berlaku Berkeinginan Memiliki Inisiatif
Gambar 1. Kriteria Pelatihan dan Penilaian Kerja
Pelatihan dan Penilaian Kerja Latar Belakang Kriteria Kepemimpinan Kriteria Pengalaman Belum Berpengalaman Berpengalaman Berprakarsa Usia Tua Muda Cakap Merencana Keahlian Cakap Cakap Kesehatan Memiliki Penyakit Turunan Menaganalisa Tidak memiliki Penyakit Turunan SMA Pendidikan D3 Memutuskan S1 S2/S3 Kepribadian Kriteria Mengatur Pekerjaan Individualistis/Apatis Kerjasama Mau Bekerjasama Mau dan mampu bekerjasama Supervisi/Mengontrol disiplin Kedisiplinan Masih suka melanggar tata tertib Mentaati tata tertib Kesadaran biaya Tidak Menjaga nama baik Kesetiaan perusahaaan Menjaga nama baik perusahaan Tidak jujur Pembinaan Kejujuran Jujur Jujur Motivasi Bawaan Tanggung Jawab Loyalitas Ketelitian Teliti Keterampilan Kriteria Mutu Pekerjaan Sedikit Jumlah Penyelesaian Pekerjaan Banyak Pemeliharaan alat-alat kerja Minat Pada Pekerjaan Pengetahuan Pekerjaan Ceroboh
Dari bagan tersebut akan terlihat bahwa pada perekrutan, terbagi menjadi 2 (dua) kriteria utama, yaitu "Latar Belakang" dan Wawancara. Kedua Kriteria tersebut termasuk dalam satu tingkatan atau satu level yaitu level 1. Dan Kriteria-kriteria yang ada pada tingkatan selanjutnya dibawah kedua kriteria utama disebut 'subkriteria'. Masing-masing subkriteria yang terdapat tepat satu tingkat di abwah kriteria utama dan termasuk dalam satu level yaitu level 2. Setiap levelnya memiliki presentase penuh 100 persen yang terbagi pada masing-masing kriteria dan sub kriteria pada setiap levelnya. Dari subkriteria-subkruiteria terebut akan didapat penilaian atau skoring sehingga memudahkan dalam suatu pengambilan keputusan dan membentuk sistem pengambilan keputusan. Dalam proses berjalannya sistem ini terdiri atas seseorang yang menjadi penilai bagi karyawan yang sedang dinilai kinerjanya. Biasanya penilai adalah atasannya sendiri. Penilai menentukan nilai yang ditetapkan dengan menyamakan nilai kriteria yang telah ditentukan dengan perilaku karyawan yang dinilai. Dan dari hasil inputan dan parameter akan didapatkan keluaran grafik performance karyawan atas efektifitas dari kinerja suatu karyawan dan bobot yang ada sehingga menunjang dalam pengambilan keputusan para manajer dalam memberikan masukan perekrutan karyawan, dalam dalam pemberian apresiasi atau reward ke bawahan.