PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN KARYA ILMIAH. Saya yang bertandatangan di bawah ini,

dokumen-dokumen yang mirip
PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN KARYA ILMIAH. Saya yang bertandatangan di bawah ini,

PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN KARYA ILMIAH. Saya yang bertandatangan di bawah ini,

PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN KARYA ILMIAH. Saya yang bertandatangan di bawah ini,

IBU DAN ANAK. (Karya Lukisan)

Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

FAMILY. (Karya Seni Lukis)

KELUARGA NELAYAN. (Karya Seni Lukis)

JAMBEAN. Tulisan ini dibuat untuk mendiskripsikan Pameran Seni Rupa HUT Dewan Kesenian Sleman. Di Gedung Serba Guna Kabupaten Sleman

GEMBALA. (Karya Seni Lukis)

Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

GEMBALA YANG BAIK. Tgl 6-9 Agustus Di Atrium Duta Wacana University. Oleh:

KONSEP KARYA. Penari: Oil on Canvas, 90 x 60 cm. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN KARYA ILMIAH. Saya yang bertandatangan di bawah ini,

KALIURANG. (Karya Seni Lukis)

PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN KARYA ILMIAH. Saya yang bertandatangan di bawah ini,

PASAR MALEM. (Karya Seni Lukis) Tulisan ini untuk mendeskripsikan lukisan yang dipamerkan pada Basar-Bursa Seni Rupa IKAISI 2002

KE SAWAH. Oleh: Drs. Djoko Maruto NIP : ( lama) ( baru )

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

SINOLEWAH HOPING TREE

PENCIPTAAN LUKISAN POTRET PROF. IMAM BARNADIB, MA REKTOR UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA PERIODE TAHUN (DJOKO MARUTO)

POTRET DIRI. (Karya Seni Lukis) Tulisan ini untuk mendiskripsikan Lukisan yang dipamerkan pada Pameran Seni Rupa Nasional di Benteng Vredeburg

PENCIPTAAN LUKISAN SRI SULTAN HAMENGKUBUNO X (DJOKO MARUTO)

PENCIPTAAN LUKISAN POTRET DRS.BAMBANG DAMARSASI DOSEN JURDIK SENI RUPA, FBS, UNY, DALAM RANGKA PURNA BHAKTI (CENDERA MATA)

PENCIPTAAN LUKISAN POTRET IR. WIDODO REKTOR UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA PERIODE TAHUN (DJOKO MARUTO)

PENCIPTAAN SENI RUPA DAN PAMERAN

BROKEN WEAPON. Oleh: Aran Handoko, M.Sn NIP:

PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

PENCIPTAAN LUKISAN POTRET REKTOR UNY DRS. SUTRISNO HADI, MA REKTOR UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA PERIODE TAHUN (DJOKO MARUTO)

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Penciptaan

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

1 of 5 11/5/2010 7:37 AM

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: HOME SWEET HOME Karya: Dwi Retno Sri Ambarwati, MSn

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan

CAKRAWALA PENDIDIKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAGIAN 5 DASAR PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Melalui uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dapat

SUGESTI GARIS DALAM LUKISAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS CRASH

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB II KONSEP. A. Konsep Penciptaan

Oleh: Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

Elemen Elemen Desain Grafis

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kegiatan interaksi. Dalam kegiatan interaksi

2 PRINSIP DAN UNSUR DESAIN

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

BAB V PENUTUP. 2 pasang sayap dan tertutup bulu dan sisik. Kupu-kupu merupakan salah satu

BAB V PENUTUP. masyarakat umum sehingga lebih bermanfaat dan tidak hanya menjadi penghias semata.

DESKRIPSI KARYA MONUMENTAL SENI PATUNG

III. METODE PENCIPTAAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN A.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang ( Namun menurut Suyatno, desain grafis

GAMBAR ORNAMEN. Dwi Retno SA., M.Sn

Apa itu Rupa dasar?desain dasar?

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik. yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS STREAM

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

BAB III ELABORASI TEMA

SILABUS MATA KULIAH : SENI LUKIS I. Semester I Judul Praktek Jam Pertemuan

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

SMAN 1 Garut DASAR DASAR NIRMANA SENI RUPA. XI IPA 6 Kelompok 4

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005)

BAB II Kaidah Estetika Dan Etika Seni Grafis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

DISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kudus. Perancangan Motif Batik. Konsep desain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

NIRMANA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL. Nama : Deddy Award Widya Laksana, M.Pd

MATERI 2 PENCIPTAAN DAN PENATAAN TARI

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali

02FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah, S.Sn

BAB IV Desain Scrapbook

Penyederhanaan Bentuk Motif Patra Olanda Menggunakan Software Berbasis Vektor Untuk Desain Kertas Dinding

Transkripsi:

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat :Karangmalang, Yogyakarta, 55281 Telp. (0274)586168 Hunting, Fax (0274)565500; Rektor Telp. (0274) 512192 WR I Telp/Fax. (0274)520324; WR II Telp/Fax.(0274)512851;WR III Telp.(0274) 548205 E-mail : kerjasama@yogya.wasantara.net.id Home page:http://www.uny.ac.id PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN KARYA ILMIAH Saya yang bertandatangan di bawah ini, Nama : Arsianti Latifah, S.Pd., M.Sn NIP : 19760131 200112 2 002 Fakultas/Jurusan/Program Studi : FBS/Pendidikan Seni Rupa/Pendidikan Seni Rupa Pangkat, Golongan Ruang : Penata Muda IIIa Jabatan Fungsional : Asisten Ahli Bidang Ilmu/Mata Kuliah : Desain Komunikasi Visual Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa karya ilmiah/seni lukis yang berjudul: METAMORFOSIS Adalah: 1. benar-benar karya saya sendiri dan belum pernah dipakai untuk usulan kenaikan jabatan/pangkat; 2. tidak diangkat/disarikan/digubah dari hasil penelitian skripsi/tesis/disertasi saya; 3. sepanjang pengetahuan saya karya tersebut tidak berisi materi yang ditulis/dipublikasikan oleh orang lain. Apabila terbukti pernyataan ini tidak benar, segala akibatnya akan menjadi tanggung jawab saya. Yogyakarta, 29 Januari 2013 Pembuat pernyataan, (Arsianti Latifah, S.Pd., M.Sn)

NIP. 19760131 200112 2 002 DOKUMENTASI PENCIPTAAN KARYA KARYA SENI LUKIS METAMORFOSIS Judul : Metamorfosis Ukuran : 30 cm x 30 cm Teknik : Acrylic on paper Tahun Pembuatan : 2010 Dibuat oleh: Nama : Arsianti Latifah, S.Pd., M.Sn NIP : 19760131 200112 2 002 Fakultas/Jurusan/Program Studi : FBS/Pendidikan Seni Rupa/Pendidikan Seni Rupa Pangkat, Golongan Ruang : Penata Muda IIIa Jabatan Fungsional : Asisten Ahli Bidang Ilmu/Mata Kuliah : Desain Komunikasi Visual Keterangan: Diciptakan pada acara Workshop Penciptaan Karya Seni Program Studi Pendidikan Seni Rupa yang dilaksanakan pada tanggal 16 17 Juli 2010 bertempat di Villa Surya Indah Kaliurang Sleman Yogyakarta.

METAMORFOSIS (Penciptaan Karya Seni Lukis) Deskripsi Lukisan yang diciptakan pada acara Workshop Penciptaan Karya Seni Program Studi Pendidikan Seni Rupa yang dilaksanakan pada tanggal 16 17 Juli 2010 bertempat di Villa Surya Indah Kaliurang Sleman Yogyakarta. Oleh: Arsianti Latifah, S.Pd., M.Sn. NIP. 19760131 200112 2 002 Program Studi Pendidikan Seni Rupa Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

METAMORFOSIS (Penciptaan Karya Seni Lukis) I. Pendahuluan Latar Belakang Workshop Penciptaan Karya Seni Rupa yang dilaksanakan pada tanggal 16 17 Juli 2010 di Villa Surya Indah Kaliurang Sleman Yogyakarta merupakan kegiatan penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi berkaitan dengan karya ilmiah seni rupa yang dilaksanakan oleh Dosen Program Studi Pendidikan Seni Rupa Jurusan Pendidikan Seni Rupa yang secara teknis pelaksanaannya adalah berkarya seni rupa. Kegiatan workshop penciptaan karya seni rupa ini sekaligus sebagai forum silaturahim antara dosen dan memberikan refreshing bagi penyegaran ide-ide kreatif dalam berkarya seni rupa. Seni Rupa di Jurusan Pendidikan Seni Rupa yang merupakan bagian kawasan keilmuan di lingkungan Fakultas Bahasa dan Seni menjadi salah satu titik yang diangkat dalam tema penciptaan karya seni rupa kali ini. Silaturahmi, bahkan ajang saling berdiskusi tentang perkembangan seni rupa yang ditampilkan dalam unjuk karya merupakan salah satu upaya eksistensi Jurusan Pendidikan Seni Rupa. II. Kajian Teori 1. Seni Lukis Dekoratif Soedarso Sp. (1987:63) menyebut seni lukis dekoratif sebagai suatu gaya seni lukis,dan mengatakan bahwa orang-orang Indonesia mempunyai kecenderungan untuk melukis secara dekoratif. Definisi seni lukis dekoratif menurut Kusnadi (1976:29) adalah Seni lukis yang menstilir segala bentukbentuk menjadi elemen luas dengan memberikan warna-warna juga sebagai unsur luas. Jadi seni lukis dekoratif menggunakan penggayaan bentuk(stilirisasi) dan penggunaan warna untuk menciptakan keindahan. Stilirisasi menurut Soedarso Sp.(2006:82) adalah pengubahan bentuk-bentuk di alam dalam seni untuk disesuaikan dengan suatu bentuk artistik atau gaya tertentu seperti yang banyak

terdapat dalam seni hias atau ornamentik. Stirilisasi disebut juga penggayaan yang berasal dari bahasa Inggris stylezation dalam bahasa Belanda stileren atau styleren. Menurut glosarium http: //www.ackland.org, pengertian bentuk digayakan (stylized) adalah Simplified or exaggerated visual form which emphasizes particular or contrived design qualities. Bentuk yang digayakan adalah bentuk yang disederhanakan atau dilebih-lebihkan. Penggayaan pada dasarnya merupakan pengubahan bentuk yang terjadi jauh bedanya dengan bentuk aslinya, istilah itu berasal dari bahasa latin deformare yang artinya meniadakan atau merusak bentuk. Maka apabila stilirisasi masih berurusan dengan bentuk dasar yang diubah, deformasi sudah tidak lagi mengesankan bentuk dasar tersebut.(soedarso Sp., 2006:82). Definisi lain tentang deformasi (deformation) yang disebutkan dalam kamus http://www.thefreedictionary.com adalah an alteration of shape as by pressure or stress. Atau the shape that result from such a alternation. Deformasi adalah tindakan mengubah bentuk, karena tekana atau ketegangan, atau bentuk yang dihasilkan dari pengubahan bentuk itu. Deformasi misalnya dapat menimbulkan makna keterasingan, misalnya pada karya Giacomessi, Man Pointing (Feldman, 1976:7). 2. Unsur-Unsur Bentuk dan Kaidah-Kaidah Komposisi. Dalam menikmati karya seni lukis kepuasan estetik diperoleh dengan mengenali dan memahami kualitas pektorilnya, yaitu irama, keselarasan, gerak atau pola (Malins, 1980:9). Karya seni lukis yang dapat dikatakan sebgai susunan warna pada bidang datar, secara langsung dapat merangsang perasaan, tanpa terganggu oleh gambaaran visual dunia eksternal atau konsep-konesep logis. Bentuk dimaksudkan sebagai totalitas karya seni rupa, yaitu organisasi (desain) dari semua unsur yang membentuk karya seni rupa. Unsur-unsur bentuk(elements of form)juga disebut alat visual(visual device), misalnya garis, bidang, warna, tekstur gelap terang. Cara menggunakan unsur-unsur tersebut menentukan penampilan final suatu karya seni rupa. Cara untuk menyusun unsurunsur tersebut disebut prinsip-prinsip penyesuaian, misalnya keseimbangan, harmoni variasi warna dan kesatuan. Unsur-unsur bentuk dan prinsip-prinsip penyesuaiannya dapat disebut sebagai satu bahasa dasar(basic grammer) Seni Rupa (Malins, 1980:9).

a. Unsur-unsur Visual (Kusrianto, 2007: 29) -Titik, berwujud relatif kecil, dimana dimensi memanjang dan melebarnya dianggap tidak berarti. Titik cenderung ditampilkan dalam dalam bentuk kelompok, dengan variasi jumlah, susunan, dan kepadatan tertentu. - Garis, sebagai unsur visual yang banyak berpengaruh terhadap pembentukan suatu objek, sehingga garis selain dikenal sebagai goresan atau coretan, juga menjadi batas limit suatu bidang atau warna. Cirikhas garis adalah terdapat arah serta dimensi memanjang. Garis dapat tampil dalam bentuk lurus, lengkung, gelombang, zig-zag, dan sebagainya. - Bidang, merupakan unsur visual yang berdimensi panjang dan lebar. Ditinjau dari bentuknya, bidang dapat digolongkan menjadi dua yaitu bidang geometri (beraturan) dan non-geometri (tidak beraturan). - Ruang, dapat dihadirkan sebagai adanya bidang. Pembagian bidang atau jarak antar objek berunsur titik, garis, bidang, dan warna. Ruang lebih mengarah pada perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dapat dibagi menjadi dua, yaitu ruang nyata dan ruang semu. b. Prinsip-prinsip Penyusunan. Dalam karya seni rupa unsur-unsur tersebut disusun menjadi desain atau komposisi berdasarkan prinsip-prinsip seperti proporsi, keseimbangan, kesatuan, variasi, warna, penekanan serta gerak. 1). Proporsi Proporsi adalah hubungan ukuran antar bagian dalam suatu keseluruhan. Sebagai contoh, perbandingan ukuran pada tubuh manusia, yang menghubungkan kepala dengan tinggi badan, lebar pundak, dan panjang torso. Proporsi digunakan untuk menciptakan keteraturan dan sering ditetapkan untuk membentuk standar keindahan dan kesempurnaan, misalnya proporsi manusia pada zaman Yunani klasik dan kemudian oada masa Renaisans. Seniman cenderung menggunakan ukuran-ukuran yang tampak seimbang, mirip dan berhubungan dengan perbandingan. Penempatan yang dapat

memerlukan pertimbangan pribadi, karena tidak ada rumus untuk menetapkan ukuran yang benar atau proporsi yang tepat (Ockvirk, 1962:30-31). 2). Keseimbangan Keseimbangan adalah ekuilibrium diantara bagian-bagian dari suatu komposisi. Keseimbangan dapat dicapai dengan dua cara, yaitu simetri dan asimetri. Keseimbangan dapat dihasilkan melalui warna dan gelap terang yang membuat bagian-bagian tertentu lebih berat, selaras dengan bagian-bagian yang lain. Dalam lukisan, bidang kecil berwarna gelap tampak sama beratnya dengan bidang luas berwarna terang (Jones,1992:25-26). Dalam komposisi keseimbangan dicapai berdasarkan pertimbangan visual. Dengan kata lain, keseimbangan disini merupakan keseimbangan optik yang dapat dirasakan diantara bagian-bagian dalam karya seni rupa. Keseimbangan ditentukan oleh faktor-faktor seperti penampilan, ukuran, proporsi, kualitas dan arah dari bagian-bagian tersebut(ockvirk, 1962:23) 3). Kesatuan Kesatuan menunjukan keadaan dimana berbagai unsur bentuk bekerja sama dalam menciptakan kesan keteraturan dan memberikan keseimbangan yang selaras antara bagian-bagian dan keseluruhan. Kesatuan dapat dicapai dengan berbagai cara, misalnya dengan pengulangan penyusunan bentuk secara monotone atau dengan pengulangan bentuk(shape), warna, dan arah gerak. Kesatuan sering dihasilkan dengan mengurangi peranan bagian-bagian demi tercapainya konsep keseluruhan yang lebih besar. Penggunaan repetisi untuk mencapai kesatuan. Selain itu kesatuan juga dapat dicapai dengan menempatkan bentuk-bentuk secara berdekatan, dan kesatuan akan menjadi bertambah kuat jika disertai dengan repetisi. 4). Variasi Variasi berarti keragaman dalam penggunaan unsur-unsur bentuk. Kombinasi berbagai macam bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang dapat menghasilkan variasi, tanpa mengurangi kesatuan. Kesatuan dalam komposisi ditentukan oleh keseimbangan antara harmoni dan variasi. Harmoni dicapai melalui repetisi dan irama, sedangkan variasi melalui perbedaan dan perubahan. Harmoni mengikat bagian-bagian dalam kesatuan, sedangkan variasi menambah daya tarik pada keseluruhan bentuk atau

komposisi. Tanpa variasi, komposisi menjadi statis atau tidak memiliki vitalitas(ockvirk, 1962:21). 5). Irama Irama dapat diciptakan dengan pola repetisi, untuk mengesankan gerak. Irama dapat dilihat dengan pengelompokan unsur-unsur bentuk yang repetitif seperti garis, bentuk, dan warna. Sedikit perubahan dalam irama, baik dalam seni musik maupun seni rupa, dapat menambah daya tarik, tetapi perubahan yang besar dapat menyebabkan kesan tidak mengenakkan (Fichner-Rathus 2008:239). Repetisi dan irama tidak dapat dipisahkan. Repetisi adalah cara penekanan ulang satuan-satuan visual dalam suatu pola. Repetisi tidak selalu merupakan duplikasi secara persis, tetapi dapat juga didasarkan pada kemiripan. Variasi repetisi dapat memperkuat daya tarik suatu pola atau agar pola tersebut tidak membosankan (Ockvirk,1962:29). III. Konsep Penciptaan Lukisan ini terinspirasi dari tema yang diangkat dalam penciptaan karya yang berhubungan dengan suasana alam Kaliurang yang nampak indah beserta segala kehidupan yang ada di dalamnya. Kondisi alam Kaliurang yang hijau dengan pemandangan gunung, pohon, dan sungai, binatang-binatang yang hidup di dalamya, seperti burung, kupu-kupu, dan makhluk hidup lainnya. Penggambaran binatang-binatang yang hidup di alam bebas, terutama kupukupu menjadi sumber inspirasi penciptaan dari pengembangan tema yang diangkat. Kupu-kupu sebagai binatang yang memiliki kekhasan pada bentuk dan warnanya yang indah sebagai binatang yang memiliki proses metamorfosis yang paling sempurna menjadikan karya lukis ini penuh dengan eksplorasi dekorasi pada motif sayap kupu-kupu.

IV. Visualisasi Karya Judul : Metamorfosis Media : Acrylic pada kertas Ukuran : 30x 30cm Tahun : 2010 Judul lukisan ini menggambarkan kehidupan kupu-kupu yang ada di langit beterbangan di kawasan Kaliurang yang hijau dan asri. Digambarakan dalam bentuk stilisasi sayap yang mengeksplorasi motif-motif ornamen nusantara, dimana pada sayap inilah keindahan kupu-kupu menjadi binatang yang istimewa. Pun karena kupu-kupu memiliki proses metamorfosis yang sempurna dimulai dari telur, ulat, kepompong, dan akhirnya menjadi kupu-kupu yang sangat indah pada sayapnya. Warna pada objek utama kupu-kupu didominasi warna kuning, oranye, merah, hijau, dan keemasan dan digabung dengan background yang dibuat dominan warna coklat untuk lebih memberikan kesan kontras yang tinggi sehingga semakin memperjelas objek kupu-kupu. Teknik yang digunakan brush stroke dan teknik sungging atau gradasi warna, dan bersifat opaque sehingga hasilnya memberika efek tekstur, warna, bentuk yang variatif dan artistik. Karena untuk melahirkan warna dan bentuk artistik tertentu, tidak mungkin dihasilkan hanya manggunakan satu teknik saja.

Gaya dekoratif sangat kental dalam karya lukisan ini, terutama pada sayap kupukupu yang banyak dihias dengan garis-garis yang kuat, kontras warna, dan pemberian isen-isen berupa motif-motif nusantara. Komposisi baik bentuk maupun warna dibuat asimetris dan dinamis dengan layout diagonal menggunakan warna-warna kontras, sehingga terdapat dinamika kehidupan binatang kupu-kupu di hutan hijau Kaliurang laksana surga bagi kehidupan makhluk hidup dan kupu-kupu yang dapat terbang bebas, sehingga nampak komposisi yang dinamis dan harmonis. DAFTAR PUSTAKA. Feldman, Edmun Burke. (1967), Art as Image and Idea. Englewood Cliffs: Prentice Hall, Inc. Fichner-Rathus, Foundations of Art and Design, Thomson wadsword,2008: P 773. Kusnadi (1976), Warta Budaya. Dit.Jen. Kebudayaan Departemen P dan K No.l dan ll. Malins, Frederich (1980), Understanding Painting. The Elements of Composition. New Jersey: Prentice-Hall. Ockvirk, O.G. (1962), Art Fundamentals. Iowa: W.M.C. Brown. Read, Herbert. (1968), Art Now.London: Faber and Faber. Soedarso Sp. (2006), Trilogi Seni: Penciptaan, Eksistensi dan Kegunaan Seni. Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta. ----------------- (1987), Tinjauan Seni, Sebuah Pengantar untuk Apresiasi Seni. Saku Dayar Sana. Yogyakarta