You She Melly Anne Dharasta 1), Astrid Pangestu 2) Program Studi Manajemen Transportasi, STTKD Yogyakarta. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Budiawan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. Abstrak. Kondominium Kintamani dengan memiliki 4 Tower yaitu Tower A, Tower B, Tower C,

HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR KARYAWAN PADA PT. PURNA GRAHA ABADI TASIKMALAYA. Oleh: Reza Rizky Aditya

BAB I PENDAHULUAN. memperluas jaringannya. Setiap perusahaan bersaing untuk memperoleh tingkat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 6. Kesimpulan dan Saran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis, pengaruh sosial,

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA KANTOR DPRD PROVINSI JAWA TENGAH. Slamet Riyadi UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

fundamental management journal eissn: (online) Volume:1(S) No.1 Part 1 (E-HRM 2016) Special Issues of Human Resource Management

PENGARUH LEADER MEMBER EXCHANGE, MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PO SUMBER ALAM

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Empiris Pada Karyawan Non Medis Rumah Sakit

Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Jamali, SE, MM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN :

ANALISA PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI RESTORAN PAVILLION J.W.

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman Hubungan Antara Faktor-Faktor Keinginan Berpindah Karyawan Di Rumah Sakit Baliméd Tahun 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research. Jenis penelitian yang

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. RODA JATI KARANGANYAR TAHUN Rukmini. STIE AAS Surakarta

Pengaruh Budaya Organisasional terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan PT Coca-Cola Distribution Indonesia, Surabaya

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG)

PENGARUH KEPUASAN DAN DISIPLIN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG JAKARTA-CIKAMPEK. Utin Wigiatri Endang Hendrayanti

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. POS DI KABUPATEN PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB V PENUTUP. Data yang digunakan dalam penelitian saat ini yaitu data primer dengan instrumen

BAB III METODE PENELITIAN. ini adalah penelitian ini adalah karyawan yang berada di RS PKU

Notoatmodjo, Soekidjo Pengembangan Sumber Daya Manusia.Jakarta : PT. Rineka Cipta.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan tetap PTPN VII (Persero)

BAB V PENUTUP. bahwa faktor-faktor mempengaruhi Quality of Work Life karyawan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan uji Anti-image Matrices

ANALISIS PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SDM PT.OTANO MULTI MESINDO

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

STUDI ASOSIATIF TENTANG MOTIVASI KERJA KARYAWAN STMIK AMIKOM PURWOKERTO. Oleh : Yusmedi Nurfaizal (STMIK AMIKOM Purwokerto) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada para karyawan PT Bintang Kharisma Jaya

DAFTAR PUSTAKA. Fathoni, Abdurahmat ManajemenSumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PANPLY KABUPATEN LUWU

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI VARIABEL INTERVENING KOMITMEN ORGANISASI PADA CV. AUTO 99 MALANG

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA

INTENSI TURNOVER DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) BATANG

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI MTsN JUWET NGRONGGOT NGANJUK

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

PENGARUH ORGANIZATIONAL TRUST DAN JOB SATISFACTION TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA KARYAWAN PT. BANGUN WISMA SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN KUD MARGOREJO KABUPATEN PATI TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Terdapat beberapa penelitian yang pernah dilakukan mengenai pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penelitian Uraian 1. Judul Penelitian

HUBUNGAN ORGANIZATIONAL COMMITMENT DAN TURNOVER INTENTION PADA PERAWAT

HUBUNGAN PERSEPSI KEADILAN KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. AGUS JAYA MOJOKERTO

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI CV.BARUTAMA SAMARINDA

Hubungan antara Kepuasan Kerja dan Persepsi Dukungan Organisasi dengan Komitmen Organisasi pada Karyawan PT XYZ

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, perkembangan dan persaingan dunia usaha sangat pesat

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

KOMITMEN KARYAWAN DITINJAU DARI SELF EFFICACY DAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI,DI CV. WAHYU JAYA SEMARANG

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada para pemimpin dan karyawan PT Wahana Persada

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KOMITMEN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA LUKAS TOURS DAN TRAVEL

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB V. Simpulan dan Saran. sebelumnya, maka fakta yang didapat dari penelitian ini : Hasil analisis Kepuasan kerja pada PT.Telkom Indonesia.

BAB V PENUTUP. bagian operasional pada bank BRI (persero). Dari 45 kuisioner yang dibagikan

Oleh : Muhammad Ali Kusnady ABSTRAK

Universitas Diponegoro,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kajian berbagai aspek, baik secara teoritis maupun empiris yang mendasari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN STRES KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DAN DAMPAKNYA PADA KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT PERDANA JATIPUTRA

BAB I PENDAHULUAN. sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan sistem manajamen yang dapat mendorong organisasi agar dapat

PERCEPTION OF COMPENSATION AND JOB SATISFACTION ON EMPLOYEES OF PT KUDA INTI SAMUDERA, SEMARANG

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PG KREBET BARU KABUPATEN MALANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta)

BABUI METODOLOGI PENELITIAN

KATA PENGANTAR. LPM Universitas PGRI Semarang

Transkripsi:

ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PEGAWAI DI OPERASIONAL PT CAKRAWALA AIRPORT SERVICES BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SOLO You She Melly Anne Dharasta 1), Astrid Pangestu 2) 1),2) Program Studi Manajemen Transportasi, STTKD Yogyakarta Abstrak Persaingan di dunia penerbangan menuntut perusahaan penerbangan agar beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan melalui pengelolaan perusahaan. Manajer dan lainnya seharusnya mengerti bahwa keberhasilan dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas harus melibatkan karyawan karena karyawan merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan atau membantu meningkatkan suatu perusahaan. Pemberdayaan dan pengelolaan karyawan melalui kondisi lingkungan kerja yang kondusif, komunikasi yang baik, imbalan kerja yang sesuai serta sikap dan perilaku atasan yang harus adil terhadap para karyawan yang akan mempengaruhi kepuasan karyawan. Karyawan akan memiliki komitmen organisasi yang tinggi ketika merasa puas dengan pekerjaan, supervise, gaji, promosi dan rekan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasional pegawai di operasional PT. Cakrawala Airport Services Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo. Penelitian ini menggunakan data primer dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari dua variabel yaitu kepuasan kerja dan komitmen organisasional pegawai pada PT. Cakrawala Airport Services Bandar Udara Adi Soemarmo Solo. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis koefisien korelasi (correlation analysis) dengan menggunakan Program SPSS Release 15.0. Hasil pengujian menunjukkan bahwa koefisien korelasi menunjukkan adanya hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasional dengan besar nilai korelasi 0,649>0,50 berarti bahwa koefisien kerja berkorelasi kuat dengan komitmen organisasional. Hasil analisis juga menunjukkan H0 di tolak dan Ha diterima yaitu bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasional pegawai pada PT Cakrawala Airport Services Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo tahun 2016 dengan angka probabilitas atau signifikansi kedua variabel sebesar 0,000 < tingkat signifikansi (α) 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa arah korelasi adalah positif, artinya semakin tinggi kepuasan kerja karyawan maka komitmen organisasional karyawan cenderung semakin besar, begitu juga sebaliknya. Kata Kunci: Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional, Correlation Analysis Pendahuluan Karyawan merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan atau membantu meningkatkan suatu perusahaan. Pemberdayaan dan pengelolaan karyawan melalui kondisi lingkungan kerja yang kondusif, komunikasi yang baik, imbalan kerja yang sesuai serta sikap dan perilaku atasan yang harus adil terhadap para karyawan yang akan mempengaruhi kepuasan karyawan. Perilaku atasan terhadap para karyawan menentukan keadilan atau ketidakadilan yang dirasakan Jurnal Manajemen Dirgantara Vol.9 Desember 2016 42

oleh setiap individu/karyawan dalam organisasi mengenai prosedur yang digunakan untuk menentukan hasil keputusan pekerjaan. Prosedur ini harus konsisten dan mempertimbangkan kepentingan semua pihak serta dapat diterima secara moral oleh seluruh karyawan. Jika karyawan diperlakukan secara tidak adil oleh perusahaan/organisasi tempat dimana ia bekerja, maka hal ini akan mempengaruhi kepuasan karyawan dalam bekerja itu sendiri dijelaskan oleh Handoko [1] sebagai keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasaan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk meningkatkan hasil kerja yang optimal. Ketika seseorang merasakan kepuasan dalam bekerja tentunya ia akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya [2]. Sedangkan, komitmen organisasi didefinisikan sebagai perasaan kewajiban karyawan untuk tetap tinggal dengan organisasi, perasaan yang dihasilkan oleh perasaan normatif yang diberikan oleh seorang individu [3]. Hubungan kepuasan kerja dengan komitmen organisasional pegawai dinyatakan oleh Huang dan Hsiao [4] pada hasil penelitiannya yang terbukti adanya hubungan signifikan dan positif antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasional. Karyawan akan memiliki komitmen organisasi yang tinggi ketika merasa puas dengan pekerjaan, supervisi, gaji, promosi, dan rekan kerja. PT Cakrawala Airport Services Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo merupakan perusahaan yang menangani maskapai-maskpai penerbangan dibagian ground handling. Kepuasan yang dihasilkan sebagian besar karyawan puas dengan hasil kerjanya tetapi sebagian lainnya memiliki rasa tidak puas terhadap pekerjaannya dan tidak sesuai dengan hasil yang diperoleh. Berdasarkan latar belakang tersebut maka menarik untuk dikaji hubungan tingkat kepuasan kerja dengan komitmen organisasional pegawai di Operasional PT Cakrawala Airport Services Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo. Tinjauan Pustaka dan Pengembangan Hipotesis Pengertian Kepuasan Kerja Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individu, setiap individu memiliki tingkat kepuasan kerja yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya dan masing-masing individu. Menurut Suwatno dan Priansa [5], kepuasan kerja adalah cara individu merasakan pekerjaannya yang dihasilkan dari sikap individu tersebut terhadap berbagai aspek yang terkandung di dalam pekerjaan. Luthans [6] menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi karyawan mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dianggap penting. Kepuasan kerja merupakan suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari evaluasi karakteristiknya [7]. Umar [8] menyatakan bahwa kepuasan kerja memperlihatkan perasaan karyawan tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan. Sedangkan hal yang serupa juga dinyatakan oleh Mathis dan Jackson [9] bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang positif yang merupakan hasil dari evaluasi pengalaman kerja seseorang. Menurut Rivai [10], teori tentang kepuasan kerja yang cukup dikenal yaitu teori keadilan (equity theory) mengemukakan bahwa orang merasa puas atau tidak puas, tergantung ada atau tidak keadilan (equity) dalam suatu situasi, khususnya situasi kerja, seseorang akan membandingkan rasio input hasil dirinya dengan rasio input hasil orang lain dan apabila perbandingan itu dianggap cukup adil, maka karyawan akan merasa puas. Jurnal Manajemen Dirgantara Vol.9 Desember 2016 43

Di dalam buku Handoko [1], dan As ad [11] dapat dijelaskan bahwa kepuasan kerja merupakan penilaian atau cerminan dari perasaan pekerja terhadap pekerjaannya. Hal ini tampak dalam sikap positif pekerja terhdaap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Dampak kepuasan kerja perlu dipantau dengan mengaitkannya pada output yang dihasilkan. Contoh: 1) Kepuasan kerja dengan produktivitas. 2) Kepuasan kerja dengan turnover karyawan. 3) Kepuasan kerja dengan absensi. 4) Kepuasan kerja dengan efek lainnya seperti dengan kesehatan fisik mental, kemampuan mempelajari pekerjaan baru dan kecelakaan kerja. Berdasarkan teori-teori tersebut dapat dinyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan perasaan puas individu karena harapan sesuai dengan kenyataan yang diperoleh di tempat kerja baik dalam hal beban kerja, lingkungan atau kondisi kerja, hubungan dengan rekan kerja, penyelia, dan kompensasi. Dimensi Kepuasan Kerja Kepuasan kerja sulit didefinisikan karena rasa puas itu bukan keadaan yang tetap melainkan dapat dipengaruhi dan diubah oleh kekuatan-kekuatan baik dari dalam maupun dari luar lingkungan kerja [5]. Robbins dan Judge [7] menyebutkan kepuasan kerja dapat diukur dengan kepuasan terhadap beban kerja, kompensasi, promosi, pengawasan (supervisor), dan rekan kerja. Menurut Robbins [7], faktor-faktor yang biasanya digunakan untuk mengukur kepuasan kerja seorang karyawan sebagai berikut: 1) Kepuasan terhadap Pekerjaan Itu Sendiri Sejauh mana pekerjaan menyediakan kesempatan seseorang untuk belajar memperoleh tanggung jawab dalam suatu tugas tertentu dan tantangan untuk pekerjaan yang menarik dan berharga. 2) Kepuasan Terhadap Gaji Gaji merupakan upah yang diperoleh seseorang sebanding dengan usaha yang dilakukan dan sama dengan upah yang diterima oleh orang lain dalam posisi yang sama. 3) Kepuasan terhadap Promosi Mengacu pada sejauh mana pergerakan atau kesempatan maju diantara jenjang berbeda dalam organisasi. Keinginan untuk promosi mencakup keinginan untuk pendapatan yang lebih tinggi, status sosial, pertumbuhan secara psikologis dan keinginan untuk rasa keadilan. 4) Kepuasan terhadap Sikap Atasan Sejauh mana perhatian bantuan teknis dan dorongan ditunjukkan oleh supervisor terdekat terhadap bawahan. Atasan yang memiliki hubungan personal yang baik dengan bawahan serta memahami kepentingan bawahan memberikan kontribusi positif bagi kepuasan pegawai, dan partisipasi bawahan dalam pengambilan keputusan memberikan dampak positif terhadap kepuasan pegawai. 5) Kepuasan terhadap Rekan Kerja Tingkat dimana rekan kerja pandai secara teknis dan mendukung secara sosial. Bagi kebanyakan karyawan, kerja merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan interaksi sosial. Oleh karena itu mempunyai rekan kerja yang menyenangkan dapat meningkatkan kepuasan kerja. Jurnal Manajemen Dirgantara Vol.9 Desember 2016 44

Menurut Luthans [6] untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan kerja ada lima, yaitu pembayaran, seperti gaji dan upah, pekerjaan itu sendiri, supervise, promosi pekerjaan, rekan pekerja. Menurut Sopiah [12], aspek-aspek yang dapat mempengaruhi kepuasan karyawan adalah promosi, gaji, pekerjaan itu sendiri, supervisi, keamanan kerja, kondisi kerja, kebijakan perusahaan, komunikasi, tanggung jawab, pengakuan, prestasi kerja, dan kesempatan untuk berkembang. Sedangkan menurut Hasibuan [13] menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja antara lain balas jasa yang adil dan layak, komunikasi yang tepat sesuai dengan keahlian, berat ringannya pekerjaan, suasana dan lingkungan kerja, peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan, sikap pimpinan dalam kepemimpinannya, dan sikap pekerjaan. Komitmen Organisasional Komitmen merupakan sesuatu yang membuat seseorang membulatkan hati, bertekad berjerih payah, berkorban dan bertanggung jawab demi mencapai tujuan. Robbins dan Judge [7] menyatakan bahwa komitmen organisasional merupakan suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak terhadap tujuan-tujuan organisasi serta memiliki keinginan untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi tersebut. Organizational Commitment is the degree to which employees believe in and accept organizational goals and desire to remain with the organization [9]. Sopiah [12] menyatakan bahwa komitmen organisasional adalah suatu ikatan psikologis karyawan pada organisasi yang ditandai dengan adanya: 1) Kepercayaan dan penerimaan yang kuat atas tujuan dan nilai-nilai organisasi, 2) Kemauan untuk mengusahakan tercapainya kepentingan organisasi, dan 3) Keinginan yang kuat untuk mempertahankan kedudukan sebagai anggota organisasi. Berdasarkan teori-teori tersebut dapat dinyatakan bahwa komitmen organisasi merupakan sikap yang dimiliki karyawan untuk tetap loyal terhadap perusahaan dan bersedia untuk tetap bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi. Komitmen Organisasional harus menghasilkan keuntungan untuk kedua belah pihak. Bagi perusahaan komitmen organsasional yang diminta dari para karyawan adalah kinerja yang maksimal untuk perusahaan. Adapun komitmen organisasional bagi karyawan adalah pemberian timbal balik yang berupa kesejahteraan. Adanya timbal balik dari perusahaan dan karyawan akan dapat meningkatkan profit perusahaan dan bagi karyawan akan meningkatkan kesejahteraan. Spector [14] menyebutkan dua perbedaan konsepsi tentang komitmen organisasional, yaitu: 1) Pendekatan pertukaran (exchange approach) Dimana komitmen pada organisasi sangat ditentukan oleh pertukaran konstribusi yang dapat diberikan perusahaan terhadap anggota dan anggota terhadap organisasi, sehingga semakin besar kesesuaian pertukaran yang disadari pandangan anggota maka semakin besar pula komitmen mereka pada organisasi. 2) Pendekatan psikologis Dimana pendekatan ini lebih menekankan orientasi yang bersifat aktif dan positif dari anggota terhadap organisasi, yakni sikap atau pandangan terhadap organisasi tempat kerja yang akan menghubungkan dan mengaitkan keadaan seseorang dengan organisasi. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasional Menurut John dan Taylor [15], faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen organisasional antara lain: 1) Karakteristik pribadi yang berkaitan dengan usia dan masa kerja, tingkat pendidikan, status Jurnal Manajemen Dirgantara Vol.9 Desember 2016 45

perkawinan, dan jenis kelamin. 2) Karakteristik pekerjaan yang berkaitan dengan peran, self employment, otonomi, jam kerja, tantangan dalam pekerjaan, serta tingkat kesulitan dalam pekerjaan. 3) Pengalaman kerja dipandang sebagai suatu kekuatan sosialisasi utama yang mempunyai pengaruh penting dalam pembentukan ikatan psikologis dengan organisasi. 4) Karakteristik struktural yang meliputi kemajuan karier dan peluang promosi, besar atau kecilnnya organisasi, dan tingkat pengendalian yang dilakukan organisasi terhadap karyawan. Indikator Komitmen Organisasional Mengukur variabel komitmen organisasional, digunakan empat indikator yang dikembangkan oleh Mowday, et al [16]: 1) Keinginan kuat tetap sebagai anggota, para karyawan yang memiliki komitmen tinggi, hanya sedikit alasan untuk keluar dari organisasi dan berkeinginan untuk bergabung dengan organisasi yang telah dipilihnya dalam waktu lama. 2) Keinginan berusaha keras demi kesuksesan organisasi, tampak melalui kesediaan bekerja melebihi apa yang diharapkan agar organisasi dapat maju. Karyawan berkomitmen tinggi untuk ikut memperhatikan nasib organisasi. 3) Persamaan nilai-nilai organisasi, yaitu penerimaan nilai-nilai organisasi dimana dinilai yang ada diperusahaan dapat diterima dan dianut oleh karyawan. 4) Persamaan tujuan organisasi, yaitu penerimaan tujuan organisasi, dimana penerimaan ini merupakan dasar komitmen organisasi. Keterlibatan sesuai peran dan tanggung jawab pekerjaan. Hipotesis Hipotesis yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H0 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasional pegawai di operasional PT Cakrawala Airport Services Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo. Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasional pegawai di operasional PT Cakrawala Airport Services Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo. Metode Penelitian Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif/hubungan yang memiliki hubungan kasual dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian asosiatif/hubungan adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih [8]. Penelitian ini menjelaskan hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya. Penelitian ini menganalisis hubungan kepuasan kerja dengan komitmen organisasional pegawai. Data dan Metode Pengumpulan Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan di operasional PT. Cakrawala Airport Services Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo yang dimintai jawaban melalui kuesioner tentang variabel penelitian meliputi kepuasan kerja dan Jurnal Manajemen Dirgantara Vol.9 Desember 2016 46

komitmen organisasional. Penelitian ini dilakukan di bagian operasional PT Cakrawala Airport Services Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dan non probabilitas sampling. Purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dengan sampel yang dipilih memenuhi kriteriakriteria yang diperlukan, karyawan yang bekerja minimal 1 tahun sehingga responden diharapkan dapat merasakan kepuasan kerja dengan komitmen organisasional dan dapat memberikan penilaian terhadap variabel-variabel kuesioner dan non probabilitas sampling yaitu setiap elemen tidak memiliki probabilitas yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Sampel yang digunakan adalah karyawan di operasional PT Cakrawala Airport Services Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Uji Validitas Uji validitas dimaksudkan untuk menguji apakah butir-butir pernyataan pada kuesioner adalah valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Sugiyono [17] pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment. Jika koefisien korelasi sama dengan 0,3 atau lebih dari 0,3 maka butir instrument dinyatakan valid, dan tidak valid apabila koefisien korelasi lebih kecil dari 0,3. Hasil uji validitas instrument pada Tabel 1 menunjukkan bahwa seluruh koefisien butir pada setiap variabel yang diteliti mempunyai nilai lebih dari 0,3 sehingga butir yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan valid dan layak digunakan untuk seluruh responden yang digunakan. Tabel 1 Hasil Uji Validitas Instrumen No. Variabel Nama Variabel No. Indikator Koefisien Korelasi Keterangan P1 0,522 Valid P2 0,599 Valid P3 0,522 Valid P4 0,599 Valid 1. X Kepuasan Kerja P5 0,654 Valid P6 0,655 Valid P7 0,586 Valid P8 0,646 Valid P9 0,639 Valid P10 0,579 Valid P11 0,527 Valid Jurnal Manajemen Dirgantara Vol.9 Desember 2016 47

No. Variabel Nama Variabel No. Indikator Koefisien Korelasi Keterangan P12 0,579 Valid P13 0,527 Valid P1 0,713 Valid P2 0,727 Valid P3 0,839 Valid P4 0,713 Valid 2. Y Komitmen Organisasional P5 0,839 Valid P6 0,729 Valid P7 0,733 Valid P8 0,729 Valid P9 0,733 Valid P10 0,632 Valid P11 0,620 Valid P12 0,632 Valid Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuesioner dapat dipakai berulang-ulang [8]. Kuesioner yang sudah lolos ujilah yang dapat dipakai untuk diisi data dari responden. Untuk mengetahui apakah alat ukur reliabel atau tidak, maka digunakan metode Alpha Cronbach, dimana metode ini digunakan untuk menentukan reliabilitas setiap butir pernyataan, suatu instrumen dinyatakan reliabel apabila alfa cronbach 0,60, dan tidak reliable apabila alfa cronbach < 0,60 [18]. Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas No. Variabel Nama Variabel Koefisien Alpha Cronbach Keterangan 1. Kepuasan Kerja 2. Komitmen Organisasi X 0,840 Reliabel Y 0,916 Reliabel Jurnal Manajemen Dirgantara Vol.9 Desember 2016 48

Hasil uji reliabilitas pada Tabel 2 menunjukkan bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki koefisien korelasi Alpha Cronbach di atas 0,6 ini berarti bahwa seluruh variabel tersebut reliabel sehingga instrument dapat dilanjutkan untuk digunakan pada seluruh responden yang ditargetkan. Metode Analisis Data Koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuata hubungan antara dua variabel atau lebih, juga dapat menentukan arah hubungan dari kedua variabel. Nilai korelasi (r) = (-1 0 1) [19]. Kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi berada di antara -1 sampai 1, sedangkan untuk arah dinyatakan dalam bentuk positif (+) dan negatif (-). Misalnya: 1. Apabila r = -1 korelasi negatif sempurna, artinya terjadi hubungan bertolak belakang antara variabel X dan variabel Y. Jika variabel X naik, maka variabel Y turun. 2. Apabila r = 1 korelasi positif sempurna, artinya terjadi hubungan searah variabel X dan variabel Y. Jika variabel X naik, maka variabel Y naik. Table 3 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan No. Nilai Korelasi (r) Tingkat Hubungan 1. 0,00 0,199 Sangat Lemah 2. 0,20 0,399 Lemah 3. 0,30 0,599 Cukup 4. 0,60 0,799 Kuat 5. 0,80 0,100 Sangat Kuat Sumber: (Syofian Siregar, 2013) Perhitungan korelasi dan pengujian hipotesis antara variabel X dan Y dilakukan dengan menggunksn program SPSS Release 15.0. rumus korelasi dapat ditampilkan sebagai berikut: Dengan: r = Koefisien korelasi pearson n =Jumlah sampel X =Variabel bebas (Kepuasan Kerja) Y =Variabel terikat (Komitmen Organisasional) Dasar Pengambilan Keputusan (berdasarkan probabilitas): - Jika probabilitias > 0,05 maka H0 diterima. - Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak. Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan analisis koefisien korelasi dengan Program Statistical Product Service Solution (SPSS) for windows Release 15.0 Jurnal Manajemen Dirgantara Vol.9 Desember 2016 49

maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4 Hasil Korelasi Antara Kepuasan Kerja dengan Komitmen Organisasional Pada PT. Cakrawala Airport Services Bandara Internasional Adi Soemarmo-Solo Correlations kepuasan kerja komitmen organisasi onal kepuasan kerja Pearson Correlation 1,649(**) Sig. (2-tailed),000 N 25 25 komitmen Pearson organisasional Correlation,649(**) 1 Sig. (2-tailed),000 N 25 25 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Tabel 4 tentang hasil analisis koefisien korelasi di atas menunjukkan adanya korelasi atau hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasional dengan besarnya nilai korelasi 0,649 > 0,50 yang berarti bahwa kepuasan kerja berkorelasi kuat dengan komitmen organisasional. Hasil analisis koefisien korelasi juga menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yaitu bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja karyawan dengan komitmen organisasional PT. Cakrawala Airport Services Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo tahun 2016 dengan angka probabilitas atau signifikasi kedua variabel sebesar 0,000 < tingkat signifikasi (α) 0.05. Hasil tabel 4 juga menunjukkan bahwa arah korelasi adalah positif, artinya semakin tinggi kepuasan kerja karyawan maka komitmen organisasional cenderung semakin besar, begitu juga sebaliknya. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya. Seperti penelitian Huang dan Hsiao [4] yang hasil penelitiannya membuktikan adanya hubungan yang signifikan dan positif antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasional. Penelitian yang dilakukan oleh Hsiao, J.M dan Chen Y.C [20] juga menyimpulkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional. Selain itu hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ni Made Dwi Puspitawati [21] dengan hasil penelitiannya bahwa kepuasan kerja dan komitmen organisasional berpengaruh signifikan dan positif terhadap kualitas pelayanan dan Azeem (2010) menyatakan bahwa kepuasan kerja, umur dan lama kerja merupakan faktor penting yang mempengaruhi komitmen organisasional. Dari hasil penelitian ini dan penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja pegawai mempunyai hubungan yang signifikan dan positif dengan komitmen organisasional pegawai. Semakin tinggi kepuasan yang dirasakan oleh karyawan, akan semakin tinggi pula komitmen organisasional yang diberikan karyawan pada perusahaan. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat disampaikan bahwa hasil pengujian hipotesis dengan analisis koefisien korelasi menunjukkan adanya korelasi atau hubungan anatara kepuasan kerja dengan komitmen Jurnal Manajemen Dirgantara Vol.9 Desember 2016 50

organisasioanal dengan besarnya nilai korelasi 0,649 > 0,50 yang berarti bahwa kepuasan kerja berkorelasi kuat dengan komitmen organisasional. Koefisien korelasi menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yaitu bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasional di operasional PT Cakrawala Airport Services Bandar Udara Adi Soemarmo Solo tahun 2016 dengan angka probabilitas atau signifikansi kedua variabel sebesar 0,000 < tingkat signifikansi (α) 0,05. Hasil ini juga menunjukkan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja maka komitmen organisasional karyawan cenderung semakin besar, begitu juga sebaliknya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara kepuasan kerja mempunyai hubungan yang signifikan dan positif dengan komitmen organisasional pegawai di PT. Cakrawala Airport Services Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo. Daftar Pustaka [1] H. Handoko, Manajemen Personalia dan SDM. Yogyakarta: BFEE, 2001. [2] Rita Johan, Kepuasan Kerja Karyawan dalam Institusi Pendidikan, Jurnal Pendidikan Penabur, No.l, 2002. [3] Yousef Darwish A, Organizayional commitment and job satisfaction as predictor of attitudes toward organizational change in a non-western setting, Personal Review, 2000. [4] Tung-Chun Huang dan Wan-Jung Hsiao, The causal relationship between job satisfaction and organization commitment, Journal of Social Behavior and Personality, vol. 35 (9), pp. 1265-1276, 2007. [5] Suwatno & D. Priansa, Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2011. [6] Fred Luthans, Organizational Behavior, 7 th Editional Englewood Cliff, New Jersey: Prentice Hall Inc., 2015. [7] Robbins dan Judge, Perilaku Organisasi, Edisi Duabelas, Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2008. [8] Husein Umar, Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2010 [9] R.L. Mathis dan Jackson, Human Resource Management, Jakarta : Salemba Empat, 2011. [10] Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2004. [11] Moh As ad, Psikologi Industri edisi ke-3, Jakarta: Liberti, 1987. [12] Sopiah, Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Andi Offset, 2008. [13] Malayu SP. Hasibuan, Manajemen Personalia, Yogyakarta: BPFE, 2009. [14] P.E. Spector, Job Satisfaction. USA : SAGE Publications, Inc, 1997. [15] M.C. John dan J.W. Taylor, Leadership Style, School Climate, and the Institutional Commitment of Teachers. International Forum, Vol.2, No. 1, pp. 25-57, 1999. [16] R.T. Mowday, L.W. Porter & R.M. Steers, Employee Organization Linka-ges: The psychology of commitment, absen-teeism, and turnover, New York: Academic Press, 1982. [17] Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta, 2008. [18] Uma Sekaran, Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2006. [19] Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2013. [20] J.M.. Hsiao dan Y.C. Chen, Antecedents and consequences of job satisfaction: A case of automobile component manufacturer in Taiwan, Journal of Organizational Innovation, Vol. 5, No. 2, pp. 164-178, 2012. [21] Ni Made Dwi Puspitawati, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional: Pengaruhnya Terhadap Kualitas Layanan Hotel Bali Hyatt Sanur, Program Studi Manajemen, Program Pascasarjana, Universitas Udayana Denpasar, 2013. Jurnal Manajemen Dirgantara Vol.9 Desember 2016 51