Keywords: Student s exercise sheet (LKS), Problem Based Learning (PBL), Writes, Drama Text.

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BAHASA INDONESIA BERBASIS KOMIK PADA MATERI MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS VIII SMP N 21 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BAHASA INDONESIA BERBASIS KOMIK PADA MATERI MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 3 BATANG ANAI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN METODE LATIHAN/DRILL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII MTsN TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS X SMKN 4 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PRAKTIKALITAS PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS XI SMAN 3 PADANG ARTIKEL E-JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL DISERTAI PETA KONSEP JENIS SPYDER CONCEPT MAP PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP. Oleh:

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK BUKU SAKU DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 3 GUNUNG TULEH

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 LUBUK BASUNG.

PENGEMBANGAN MODUL YANG DIAWALI DENGAN PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP.

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK SMP KELAS VIII SEMESTER 1

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK BERBASIS TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual Disertai Peta Konsep Pada Materi Bahan Kimia Dalam Kehidupan Untuk Siswa SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK SMA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KOMIK BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA. Oleh :

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI POKOK PLANTAE UNTUK SMA. Oleh

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS GAMBAR DAN BERKARAKTER PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK TINGKAT SMP

Oleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **), Hamdunah **) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat.

Keywords : Worksheet, Problem Solving, Circles. PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA PADANG

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI ALAT INDERA UNTUK SMP

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA SMP E - JURNAL TESSA MUTIARA. T NIM.

Key Words: Student worksheet, Discovery Learning, social aritmatic

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KELILING DAN LUAS SEGITIGA.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI PROGRAM LINEAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMKN 6 PADANG ABSTRACT

ARTIKEL ILMIAH YUSRIKA NENGSIH NIM

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS VII SMP Oleh:

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS GUIDED DISCOVERY PADA MATERI PERSAMAAN DAN INDENTITAS TRIGONOMETRI KELAS X MIA DI SMAN 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS DISCOVERY LEARNING

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

Keywords : Teaching Materials, Student Worksheets, Learning Cycle 5-E

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN COMPACT DISK (CD) INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI KUBUS UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTs

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARIANGAN TUMBUHAN UNTUK SMP

PENGEMBANGAN MODUL DILENGKAPI MIND MAP DAN GLOSARIUM PADA MATERI PELAJARAN BIOLOGI UNTUK SISWA KELAS X SMAN 12 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BAHASA INDONESIA BERBASIS KOMIK PADA MATERI MENULIS RANGKUMAN SISWA KELAS VIII MTsN KOTO TANGAH JURNAL ILMIAH

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIC PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT KELAS VII SMP SEMEN PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM PROTISTA UNTUK SISWA SMA E JURNAL RINI SANDIKA NIM.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MAKELAS X ARTIKEL ILMIAH FIRMANA JUTIN NIM.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISMEUNTUK MATERI SISTEM KOORDINAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

JURNAL SUSANTI NIM

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI GEOMETRI UNTUK SISWA KELAS X DI SMA PGRI 1 PADANG ABSTRACT

ABSTRACT. Keyword : Worksheet,, Guided Discovery, Trigonometry

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMPN 23 PADANG

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh: Yesi Wispa¹, Sudirman², Siska Nerita¹

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) UNTUK SISWA KELAS VIII

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 LUBUK ALUNG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

Key Words: LKS, brain based learning, aljabar operation.

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SIPORA UTARA KABUPATEN MENTAWAI

Keywords: Development, LKS, Caricature, Writing Persuasive Paragraphs.

PENGEMBANGAN BUKU TEKS KELAS V SEKOLAH DASAR BERBASIS TEMATIK DENGAN MODEL MULTIPLE GAMES. Rosyidah Umami Octavia STKIP PGRI SIDOARJO.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MATERI BILANGAN BULAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMPN 2 RAO UTARA KECAMATAN RAO UTARA

Oleh. Sri Thirteen Julian *), Rahmi **), Anna Cesaria **)

PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA E JURNAL

UNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp , September 2017

Julia Putriani *), Anny Sovia **), Lucky Heriyanti Jufri **) ABSTRACT

Key Word: Student Activity sheet, realistic, Equality and inequality.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI RUANG DIMENSI TIGA PADA KELAS X SMA N 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ABSTRACT

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing Pada Materi Persamaan Kuadrat Untuk SMPN 12 Padang

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS SAINTIFIK PADA MATERI VIRUS UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

Idzi Layyinati. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Paciran. Lamongan.

Key Words: Discovery, module, development, one variable equations.

Rizallisa Ariyanti*), Anna Cesaria**), Merina Pratiwi**) ABSTRACT

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

ARTIKEL ROPIKO NIM

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TERPADU DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT

Oleh ABSTRACT PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Bung Hatta

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT YANG DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CLASSIC TUTORIAL DI SMK N 1 LINTAU BUO JURUSAN RPL

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

Transkripsi:

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 PADANG Dwi Aris Permana 1, Rahayu Fitri 2, Rina Sartika 2 ¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI SumateraBarat ²Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat dwiarispermana@yahoo.com ABSTRACT This research causes by its low ability of student SMP N 35 Padang on writes text of Drama. This research intent to describe validity, practicality, and Student Exercise Sheet effectiveness (LKS) basic of Problem Based Learning (PBL) on material student s writes text of drama SMP N 35 Padang, class VIII. This research constitutes development research that utilizes 4 - D. Models one that consisting of 4 phases, which is define (defined), design (designed), develop (developing), and disseminate (broadcasting). But, in this research just is done until development phase (develop). Phase define consisting of analysis first few final, student analysis, curriculum analysis, concept analysis, and task analysis. On phase design done by Student s exercise sheet (LKS) basic of Problem Based Learning (PBL) on Material Writes text of drama, then on phase develop done by validity quiz that consisting of 3 lecturers and 1 Indonesia s teachers language of SMP N 35 Padang. Practicality quiz by 1 teacher and 9 student of class VIII. Analyzed that the data with tech analyse percentage data and described. Result of tests LKS validity basic on Problem Based Learning (PBL) by validation points out that LKS this lies on valid's criterion, which is 80,99% are sighted from feasibility facet fill, language, representation, and kegrafikaan. Result tests practicallity by criteria teacher so practical, which is 88,46% are seen from amenity aspect in purpose and suitability with time. Effectiveness quiz comes under pretty good, which is 84,15% acknowledged of student activity and studying results. Based on explanations above, can be concluded that Student s exercise sheet (LKS) bsic of Problem Based Learning (PBL) As result, on material writes text of drama have valid, practical, and effective. Keywords: Student s exercise sheet (LKS), Problem Based Learning (PBL), Writes, Drama Text.

PENDAHULUAN Menulis pada hakikatnya menuangkan lambang-lambang bahasa ke dalam bentuk tulisan. Dengan menulis, seseorang akan menghasilkan sebuah tulisan atau karya. Dalam kegiatan menulis ini ada yang disebut dengan keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting untuk dikuasai oleh siswa. Hal ini disebabkan oleh semua mata pelajaran tidak terlepas dari kegiatan menulis. Salah satu mata pelajaran yang memiliki aspek menulis dan siswa dituntut untuk terampil dalam menulis, yaitu mata pelajaran bahasa Indonesia, diantaranya pada materi menulis naskah drama. Semi (2003: 14) mengatakan bahwa menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan. Menulis naskah drama merupakan menulis setiap adegan secara rinci, misalnya bagaimana dialog antar pelaku harus ditulis, bagaimana keadaan pelaku, sedih, gembira, atau biasa saja, settingnya ada dimana, di dalam atau di luar ruangan, bagaiman pencahayaannya. Menurut Wiyanto (dalam Komaidi, 2008: 233), naskah drama adalah kerangka yang berisi cerita atau lakon. Berdasarkan berbagai macam unsur yang ada di dalam naskah drama, semua unsur itulah yang harus dipahami siswa dalam menulis naskah drama. Apabila siswa sudah mampu menulis seluruh unsur tersebut di dalam naskah drama, dapat dikatakan tujuan pembelajaran menulis naskah drama sudah tercapai dengan baik. Menulis naskah drama sangat penting dikuasai siswa karena terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ditingkat MTsN/SMP kelas VIII semester 1. Dalam KTSP menulis naskah drama terdapat pada Standar Kompetensi (SK) 8. Mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan menulis kreatif naskah drama. Kompetensi Dasar (KD) 8.1 Menulis kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan keaslian ide. Dengan terdapatnya dalam kurikulum berarti mengharuskan siswa mampu menulis naskah drama dengan benar. Menurut Waluyo (2002:6-30), struktur naskah drama ada delapan yaitu sebagai berikut.

Pertama, plot merupakan jalinan cerita atau kerangka dari awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh yang berlawanan yang meliputi unsur pelukisan awal cerita (exposition), pertikaian awal (komplikasi), titik puncak cerita (klimaks), penyelesaian (resolusi), dan keputusan (denoument). Kedua, penokohan merupakan orang yang terlibat di dalam drama. Tokoh-tokoh dalam drama dapat diklasifikasikan menjadi tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh tritagonis. Ketiga, dialog merupakan naskah yang berbentuk percakapan yang memiliki nilai keindahan bahasa. Ragam bahasa dalam dialog tokoh adalah bahasa lisan yang komunikatif dan bukan ragam bahasa tulis. Keempat, setting (latar) merupakan latar cerita di dalam sebuah drama yang meliputi tiga dimensi yaitu tempat, ruang, dan waktu. Kelima, tema (nada dasar) merupakan gagasan pokok yang terkandung dalam drama. Keenam, amanat adalah bagian dari drama yang harus dicari oleh pembaca atau penonton. Ketujuh, petunjuk teknis berguna untuk memberikan petunjuk kapan aktor harus diam, pembicaraan pribadi, jeda-jeda kecil, atau panjang dan sebagainya. Kedelapan, drama sebagai interpretasi kehidupan. Kehidupan yang ditiru oleh drama lakon diberikan aksentuasi-aksentuasi sesuai dengan sisi mana yang akan ditonjolkan oleh penulis. Berdasarkan hasil wawancara dengan seorang guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 35 Padang, yaitu Rajiah, S.Pd., diperoleh informasi bahwa rendahnya kemampuan menulis naskah drama siswa disebabkan oleh beberapa faktor berikut. Pertama, kemampuan menulis naskah drama siswa masih rendah, karena dapat dilihat dari nilai hasil menulis naskah drama siswa. Kedua, minat siswa dalam menulis masih rendah dan siswa kurang aktif dalam pembelajaran karena metode yang digunakan dalam menulis naskah drama ada tiga, yaitu metode ceramah, diskusi, dan tugas mandiri. Ketiga, siswa kurang berminat membaca contoh-contoh naskah drama yang dijadikan sebagai media guru dalam mengajar menulis naskah drama. Keempat, buku sumber yang digunakan guru ada dua, yaitu buku

paket dan LKS. LKS yang digunakan di sekolah masih kurang efektif karena dinilai kurang menarik. Dikatakan kurang menarik karena kurangnya ketertarikan siswa untuk membaca LKS. Berkaitan dengan masalah metode, media, yang digunakan guru dalam menulis naskah drama, juga terdapat fakta bahwa kebanyakan siswa mengeluhkan kesulitan dalam pelajaran menulis naskah drama. Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan ada bahan ajar yang menarik, dalam penelitian ini dikembangkan Lembar Siswa (LKS) berbasis Problem Based Learning (PBL). Menurut Majid (2013: 372), Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu alat bantu pengajaran berupa lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Menurut Trianto (2009: 91), Problem Based Learning (PBL) adalah interaksi antara stimulis dengan respons, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan memberi masukan kepada siswa berupa bantuan itu secra efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis serta dicari pemecahannya dengan baik. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi menulis drama. Adapun tujuan khusus dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi menulis naskah drama yang valid untuk digunakan oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Padang.. Indikator Lembar Kerja Siswa (LKS) yang valid berpedoman pada pendapat Depdiknas (2008: 28), yaitu aspek kelayakan isi, aspek kelayakan bahasa, aspek kelayakan penyajian, dan kelayakan kegrafikaan. Kedua, menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi menulis naskah drama yang untuk digunakan oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 35 Padang. Indikator Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berpedoman pada pendapat Zainuddin, ddk., (2012:68) praktikalitas dapat dinilai dari aspek kemudahan dalam penggunaan dan aspek kesesuain dengan waktu. Ketiga, menghasilkan Lembar Kerja Siswa

(LKS) Problem Based Learning (PBL) pada materi menulis naskah drama yang efektif untuk digunakan oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 35 Padang.. Indikator Lembar Kerja Siswa (LKS) yang efektif berpedoman pada pendapat Vebrianto, Warsita, dan Ellis (dalam Budi, 2005:43), yaitu fektifitas dapat dilihat dari aktivitas dan hasil belajar siswa. METODE PENELITIAN Penelitian pengembangan ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and development). Menurut Sugiyono (2011:427) pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Dalam penelitian pengembangan ini menggunakan model 4-D, yaitu: pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Tetapi, pada penelitian ini peneliti hanya sampai pada tahap yang ketiga, yaitu tahap pengembangan (develop). Uji coba pada penelitian ini dilakukan terhadap 9 orang siswa, yaitu 3 siswa yang berkemampuan tinggi, 3 siswa yang berkemampuan sedang, dan 3 orang siswa yang berkemampuan rendah. Menurut pendapat Asyar (2011:160), uji coba pertama dapat dilakukan kepada siswa dalam kelompok terbatas, misalnya 5 10 siswa. Berdasarkan pendapat Asyar, maka subjek uji coba pada penelitian ini dilakukan pada 9 siswa di kelas VIII2 SMP Negeri 35 Padang. Data yang diahasilkan pada penelitiaj pengembangan ini berdasarkan sifatnya berupa data kuantitatif. Data dikatakan kuantitatif karena penelitian ini berupa skor angket validasi, skor praktikalitas, skor efektivitas yang diberikan kepada validator dan observer, serta tes unjuk kerja kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Padang. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket, lembar observasi, tes unjuk kerja. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas tiga teknik, yaitu teknik pengumpulan data uji validitas, teknik pengumpulan data uji praktikalitas, dan teknik pengumpulan data uji efektifitas. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis

data deskriptif. Teknik analisis deskriptif ini dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis data hasil penelitian diperlukan untuk mengetahui validitas, kean, dan efektivitas LKS yang telah dikembangkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Proses pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi menulis naskah drama terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan (develop). Pada tahap pendefinisian (define), dilakukan analisis awal akhir, analisis siswa, analisis kurikulum, analisis konsep, dan analisis tugas. Pada tahap perancangan (design), dilakukan perancangan terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS) sesuai dengan struktur Lembar Kerja Siswa (LKS) menurut teori Prastowo (2011: 207-208), bahan ajar LKS terdiri atas enam komponen, yaitu 1) judul, 2) petunjuk belajar (petunjuk siswa), 3) kompetensi yang akan dicapai, 4) informasi pendukung, 5) tugas-tugas dan langkah-langkah kerja, 6) serta penilaian. Setelah tahap perancangan dilanjutkan dengan tahap pengembangan. Tahap pengembangan yang dilakukan validasi Lembar Kerja Siswa (LKS), uji praktikalitas, dan uji efektivitas. Validitas LKS dapat diketahui setelah divalidasi oleh validator ahli, yaitu dosen dan i. Agar lebih jelas perhatikan analisis data pada tahap pengembangan di bawah ini. a. Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat diperoleh hasil bahwa validasi LKS secara umum memperoleh rata-rata persentase 80,99 dengan kategori valid. Penjabaran terhadap aspek yang dinilai di antaranya sebagai berikut. Aspek kelayakan isi mendapat persentase 79,19 dengan kategori valid. Aspek kelayakan bahasa mendapat persentase 80,46 dengan kategori valid. Aspek

No kelayakan penyajian mendapat Aspek Penyajian 1. Aspek kelayakan isi 2. Aspek kelayakan bahasa 3. Aspek kelayakan penyajian 4. Aspek kegrafikaan persentase 79,44 dengan kategori valid. Aspek kegrafikaan mendapat persentase rata-rata 84,16 dengan kategori sangat valid. Agar lebih jelas perhatikan tabel di bawah ini. Hasil Validitas Ahli dan Praktisi Secara Umum Present ase Validas i Ahli Presenta se Validasi Praktisi Ratarata Presenta se Validasi Kategori 75,5 82,89 79,19 Praktis 75 85,93 80,46 Praktis 75,89 83 79,44 Praktis 83,33 85 84,16 Sangat Jumlah 76,44 85,55 80,99 Valid Berdasarkan tabel di atas terlihatlah bahwa penilaian aspek kelayakan isi oleh validator ahli dan i, yaitu ada 1 pernyataan yang berkategori sedangkan pernyataan yang lainnya tergolong. Penilaian aspek kelayakan bahasa oleh validator ahli dan i secara umum berkategori. Penilaian aspek penyajian oleh validasi ahli dan i secara umum berkategori, namun ada 1 pernyataan yang menyatakan. Penilaian aspek kegrafikaan oleh validasi ahli dan i secara umum berkategori sangat. Dilihat dari 4 pernyataan berkategori, dan ada 1 pernyataan mengatakan sangat. Berdasarkan hasil validasi LKS yang ada pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa secara umum LKS yang telah dikembangkan berkategori. Hal ini berarti bahwa LKS yang telah dikembangkan dapat diujicobakan pada siswa untuk pembelajaran. b. Uji Coba Produk Setelah LKS dinyatakan valid oleh validator, langkah selanjutnya LKS diujicobakan. Pelaksanaan uji coba dilakukan pada tanggal 15 sampai 17 Juli 2017 pada kelas VIII2 SMP Negeri 35 Padang. Pada pelaksanaan uji coba didapat data uji praktikalitas dan uji efektivitas. Uji praktikalitas diperoleh dari praktikalitas LKS yang telah digunakan guru dalam mengajar dan praktikalitas LKS yang digunakan siswa untuk belajar. Uji praktikalitas diperoleh dari angket yang telah diisi oleh guru dan siswa. Uji efektivitas LKS diperoleh dari aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran menggunakan LKS dan nilai yang diperoleh siswa ketika

belajar menggunakan LKS. Agar lebih jelas akan dijelaskan praktikalitas dan efektivitas LKS yang dikembangkan di bawah ini. 1) Uji Praktikalitas LKS Uji praktikalitas LKS dilihat dari praktikalitas penggunaan LKS oleh guru dan siswa. Penjelasan praktikalitas penggunaan LKS oleh guru dan siswa akan dijelaskan di bawah ini. a) Praktikalitas LKS bagi Guru Hasil praktikalitas diperoleh dari hasil respon guru terhadap praktikalitas LKS pembelajaran. Hasil praktikalitas diperoleh dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan dari kisi-kisi pada lampiran 2. Instrumen yang telah dikembangkan diberikan kepada guru bahasa Indonesia, yaitu Rajiah, S. Pd. Guru menilai kean LKS berdasarkan instrumen yang telah diberikan. Berdasarkan hasil analisis data, praktikalitas LKS bagi guru memperoleh skor kan dengan persentase 88,46 berkategori sangat. Penjabaran praktikalitas LKS bagi guru sebagai berikut. Aspek kemudahan dalam penggunaan memperoleh skor rata-rata 88,63 No. berkategori sangat. Aspek kesesuaian dengan waktu memperoleh persentase 87,50 berkategori sangat. Agar lebih jelas perhatikan tabel di bawah ini. Aspek Penyajian 1. Aspek kemudahan dalam penggunaan 2. Aspek kesesuaian dengan waktu Praktikalitas LKS bagi Guru Skor yang Diperoleh Nilai Kean Kategori 39 88,63 sangat 7 87,50 sangat Jumlah 46 88,46 sangat Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dirinci pemerolehan hasil dari kedua aspek. Adapun perincian dua aspek tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, aspek kemudahan dalam penggunaan memperoleh persentase 88,63 tergolong sangat. Kedua, aspek kesesuaian dengan waktu memperoleh persentase 87,50 tergolong sangat. Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa penilaian terhadap aspek praktikalitas LKS bagi guru yang dikembangkan berkategori sangat Hal itu dapat dilihat dari aspek kemudahan dalam penggunaan dan aspek kesesuaian dengan waktu. Penilaian aspek kemudahan dalam penggunaan

secara umum berkategori sangat. b) Praktikalitas LKS bagi Siswa Hasil praktikalitas diperoleh dari hasil respon siswa terhadap praktikalitas LKS pembelajaran. Hasil praktikalitas diperoleh dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan dari kisi-kisi pada lampiran 3. Instrumen yang telah dikembangkan diberikan kepada 9 orang siswa. Siswa menilai kean LKS berdasarkan instrumen yang telah diberikan. Berdasarkan hasil analisis data, praktikalitas LKS bagi siswa memperoleh persentase 87,69 dengan kategori sangat. Penjabaran praktikalitas LKS bagi siswa sebagai berikut. Aspek kemudahan dalam penggunaan memperoleh persentase 87,73 dengan kategori sangat. Aspek kesesuaian dengan waktu memperoleh persentase 90,27 dengan kategori sangat. Agar lebih jelas perhatikan tabel di bawah ini. Respon Kean LKS bagi Siswa Aspek Penyajian 1. Aspek kemudahan dalam penggunaan 2. Aspek kesesuaian dengan waktu Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dirinci pemerolehan hasil dari kedua aspek. Adapun perincian dua aspek tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, Aspek kemudahan dalam penggunaan memperoleh persentase 87,73 tergolong sangat. Kedua, aspek kesesuaian dengan waktu memperoleh persentase 90,27 tergolong sangat. Skor yang Diperoleh Persentase Kategori 377 sangat 65 90,27 sangat Jumlah 442 87,69 sangat Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa penilaian terhadap praktikalitas LKS bagi siswa yang dikembangkan secara umum memperoleh persentase 87,69 berkategori sangat. Hal ini dapat dilihat dari penilaian aspek kemudahan dalam penggunaan dan aspek kesesuaian dengan waktu. Penilaian aspek kemudahan dalam penggunaan secara umum berkategori sangat. Dilihat dari 12 pernyataan, semua pernyataan

menyatakan sangat. Jadi, secara umum mengenai kemudahan dalam penggunaan tergolong sangat. Penilaian aspek kesesuaian dengan waktu secara umum berkategori sangat, dari 2 pernyataan, semua siswa menyatakan sangat, seperti aspek kemudahan dalam penggunaan dan aspek kesesuaian dengan waktu dinyatakan sangat. Oleh sebab itu, LKS yang dikembangkan dapat digunakan untuk menunjang efektivitas pembelajaran bagi siswa. 2) Uji Efektivitas Uji efektivitas yang digunakan dalam pengembangan LKS pembelajaran berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi menulis naskah drama dapat dilihat dari hasil aktivitas siswa selama belajar menggunakan LKS dan nilai yang diperoleh siswa ketika belajar menggunakan LKS. Uji efektivitas akan dijelaskan di bawah ini. a) Aktivitas Siswa Instrumen yang digunakan untuk melihat aktivitas siswa pada pembelajaran menulis naskah drama menggunakan LKS dapat dilihat pada lampiran 15. Aktivitas siswa selama kegiatan berlangsung diamati dengan menggunakan lembar pengamatan. Pengamatan dilakukan tiap pertemuan. Mulai dari pertemuan pertama sampai pertemuan kedua. Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil pengamatan aktivitas 1 belajar siswa selama dua kali pertemuan, persentase rata-rata aktivitas siswa berjumlah 100% dengan kategori sangat berhasil. b) Hasil Belajar Tes yang telah diberikan adalah tes unjuk kerja menulis naskah drama oleh validator ahli dan. Hasil yang diperoleh dari validasi ahli dan i adalah 80,99% dengan kategori valid. Dengan begitu tes unjuk kerja telah bisa diujikan kepada siswa. Hasil analisis dapat dilihat pada lampiran 16. Uji coba tes unjuk kerja dilakukan di kelas VIII2 SMP Negeri 35 Padang. Analisis hasil belajar dilakukan dengan menyesuaikan nilai yang diperoleh dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) individu yaitu 80. Berdasarkan hasil belajar siswa yang telah dianalisis dapat diketahui bahwa seluruh siswa memperoleh nilai tuntas.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa LKS pembelajaran berbasis Problem Based Leraning (PBL) pada materi menulis naskah drama kelas VIII SMP Negeri 35 Padang yang dirancang memperoleh persentase 80,99 tergolong valid. Kevalidan LKS pembelajaran bahasa Indonesia berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Padang yang dirancang memperoleh persentase 80,99 tergolong valid, bagian kean memperoleh persentase 88,46 tergolong sangat, untuk membangkitkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Selain itu, Hal itu tergambar pula dari pengamatan yang dilakukan observer yang menyatakan bahwa sewaktu belajar menggunakan LKS semua siswa terlihat aktif dan hasil yang didapat secara umum berkategori baik. DAFTAR PUSTAKA Alfianika, Ninit. 2016. Metode Penelitian Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Deepuplish. Asyhar, Rayandra. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada. Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan. Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Bandung: Alfabeta. Komaidi, Didik. 2007. Aku Bisa Menulis. Yogyakarta: Sabda Media. Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Nurjamal, Daeng, dkk. 201.1 Terampil Berbahasa. Bandung: Alfabeta. Nur dan Ibrahim. 2000. Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: Unesa University-Press. Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: UNP Press. Sanjaya. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Bandung. Waluyo, Herman J. Drama Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita Graha. Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta:PT Asdi Mahasatya. Zainuddin, dkk. 2012. Pengembangan Modul Fisika Bumi-Antariksa Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika Fkip Unlam. Jurnal Pendidikan Fisika, (Online), jilod 27, No. 1, (http://ejournal.unlam.ac.id/index. hp/vidya_karya/article/view/342, diakses 8 Februari 2016)