PERENCANAAN SENTRAL DATA TERPUSAT BERSAMA PT. MUSTIKA MEMADATA DI DAERAH SERPONG Nama Penulis Imanuel Fernando imannuel1193@gmail.com Antonio Sammy Soewono sammy.soewono@gmail.com Muhammad Renza Arief Damanta renza.ariefd@gmail.com Dosen Pembimbing : Daniel Patricko Germino Hutabarat Universitas Bina Nusantara Jl. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan, Jakarta Barat 11480 Telp. (62-21) 534 5830, 535 0660 Fax. (62-21) 530 0244 ABSTRAK Pada penelitian ini dijelaskan mengenai bagaimana mendesain data center sesuai dengan standar yang diakui dan dibuat oleh organisasi internasional. Standar yang digunakan adalah standar yang dibuat oleh ANSI (American National Standard Institutes) yaitu TIA/EIA 942. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan beberapa standar dan studi literature yang mengatur dan atau menjelaskan secara spesifik mengenai aturan-aturan pembangunan data center. Dengan mengikuti standar, data center yang dibuat diharapkan mampu beroperasi selama 10-15 tahun ke depan. Sehingga investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan, dapat dirasakan manfaat dan kegunaan dari data center yang dibangun. Selain itu, dengan mengikuti standar akan mempermudah ketika mendesain dan menentukan infrastruktur apa saja yang akan dibuat. Meskipun standar yang digunakan merupakan standar yang berlaku internasional, namun tidak seluruh aturan dapat di terapkan di Indonesia. Terdapat beberapa regulasi-regulasi yang perlu disesuaikan dengan beberapa kondisi di Indonesia. Kondisi geografi, keamanan, dan peraturan pemerintah di Indonesia, perlu menjadi bahan pertimbangan yang mungkin akan bertentangan dengan aturan-aturan yang terdapat di dalam standar TIA/EIA 942. Alangkah lebih baik, jika Indonesia memiliki standar sendiri sehingga dapat benar-benar di sesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Kata Kunci : Standar, Data Center, ANSI (American National Standard Instistutes), TIA/EIA 942, Infrastruktur. PENDAHULUAN Data center adalah suatu bangunan atau bagian dari bangunan yang fungsi utamanya untuk menempatkan ruang komputer dan ruang-ruang pendukungnya. Sebuah data center, harus di desain sebaik mungkin untuk menghindari gangguan-gangguan ataupun kesalahan yang dapat menyebabkan kerusakan pada sebagian ataupun kerusakan menyeluruh pada data yang di simpan dan sistem yang dijalankan. Di dalam data center terdapat beberapa standar yang sudah disusun oleh organisasi,
seperti TIA/EIA 942 (Telecommunication Industry Association). Dalam pengembangan awal pada perancangan proses data center TIA-942 mencakup tata letak, menejemen kabel dan infrastruktur, tingkat kehandalan, dan pertimbangan lingkungan. Pada commerce data center, sangat mudah untuk mengikuti standar yang ada. Namun untuk corporate data center, mengikuti standar akan memiliki beberapa hambatan, antara lain adalah ruang gedung yang terbatas karena harus berbagi ruang dengan ruang kantor. Kemudian biaya yang dikeluarkan juga menjadi pertimbangan untuk membangun data center. Tujuan dari penelitian desain data center ini adalah untuk membangun data center yang tepat bagi suatu corporate dengan tetap mengikuti standar yang berlaku. Data center yang tepat adalah data center yang dapat beroperasional dengan yang direncanakan dan dapat memenuhi kebutuhan IT suatu perusahaan. Selain itu dengan mendesain data center, dapat memudahkan konsultan data center dalam menentukan jenis perangkat dan jumlah perangkat yang dapat digunakan di dalam suatu fasilitas data center. Dan manfaat dari desain ini adalah agar seluruh corporate di Indonesia dapat memiliki data center yang sesuai dengan standar, dan dapat digunakan untuk rentang waktu sekitar 10-15 tahun ke depan. Dengan begitu, apa yang di investasikan oleh perusahaan pada data center dapat dirasakan keuntungan-nya bagi operasional perusahaan. Pada penelitian ini standar yang digunakan hanya standar yang dibuat oleh TIA/EIA 942 dan beberapa standar maupun artikel penunjang yang digunakan oleh PT. Mustika Memadata. Selain itu bahasan pada penelitian ini hanya pada bagian pendukung infrastruktur data center saja, tidak termasuk konfigurasi perangkat baik hardware maupun software. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan survey ke lapangan dan studi pustaka. Mempelajari beberapa literature-literature yang dikeluarkan oleh ANSI TIA/EIA, dan beberapa white paper yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di produksi produk data center. HASIL DAN BAHASAN Berdasarkan dengan permintaan pada tender, raised floor yang akan digunakan pada data center ini memiliki ketinggian 50cm dari permukaan lantai menuju raised floor, sehingga akan digunakan raised floor dengan fitur sebagai berikut: - Berdimensi 600mm x 600mm (L x W). - Memiliki ketinggian 500mm - Berbahan dasar aluminium - Memiliki kapasitas uniform load 2200kgf/m 2 (21.57 kpa) yang dimana memiliki kapasitas uniform load lebih besar daripada Durafloor yang ASP 1000 yang diajukan. Berdasarkan dengan proposal pada tender, kapasitas UPS maupun baterai harus mampu mendukung beban operasional seluruh rak pada data center, dengan tambahan jumlah UPS maupun baterai sesuai dengan redundansi N+1. Beban UPS & Baterai = Jumlah rak x 4 kva = 43 rack x 4 kva = 172 kva
Berdasarkan proposal pada tender, sistem PAC dalam data center ini disarankan menggunakan water cooled system, dan kapasitas pendinginan harus sesuai atau lebih dari kapasitas kebutuhan pendinginan rak yang sedang beroperasi. Server & network room: Heat Total (Watt) Dimana: = Heat Load (Watt) + Heat Room (Watt) Heat Load = Server Total Power Consumption (n x 4KWh) + UPS & Battery Load Heat Room = Total Room Area (m 2 ) x Room heat loss (750 BTU/h) Heat Load = (43 Rak x 4 KWh) + 0 = 172 KWh Heat Room = ((11.4m (L) x 9.9m (W)) + (3.7m (L) x 6.1m (W))) x 750 BTU/h = (113.85m 2 + 22.57m 2 ) x 750 BTU/h = 85.410 BTU/h = 25 KWh Heat Total = 172 KWh + 25 KWh = 196 KWh Untuk menentukan kebutuhan pendinginan pada UPS room, diperlukan untuk menghitung panas yang dihasilkan oleh baterai dengan cara menghitung efisiensi dari UPS yang digunakan. Sebagai contoh perhitungan, penggunaan UPS dengan efisiensi 97% menunjukkan bahwa daya maksimum yang dapat digunakan oleh UPS tersebut adalah 97%, sedangkan 3% sisa daya yang tidak dapat digunakan akan dikonversi menjadi panas. Sehingga: Panas baterai = Power loss x kapasitas UPS (Kwh) = 3% x (120Kva x 0.99) = 3564 WH/ UPS = 3564 x 3 = 10.7 KWh Sehingga dari perhitungan-perhitungan diatas didapatkan desain dengan layout sebagai berikut :
Gambar 1 Layout Data Center Gambar 2 Jalur Kabel Kelistrikan
SIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukannya analisis dan perancangan data center dengan mengacu pada standar TIA 942 dan beberapa literatur lainnya, maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: Pada perancangan ini, jumlah standar TIA 942 adalah 94 standar, dimana jumlah standar yang dapat digunakan adalah 84 standar, dan jumlah standar yang tidak dapat digunakan adalah 10 standar. Sehingga proyek ini menggunakan 89% dari total standar TIA 942 Pada perancangan data center ini, tantangan utama adalah menyesuaikannya infrastruktur ruangan yang sangat terbatas. Sehingga tidak dapat sepenuhnya mengikuti standar yang berlaku. Standar TIA 942 dan beberapa standar lainnya seperti halnya ISO, IEEE, ASHRAE, NEC, dll dibuat oleh negara-negara Eropa dan Amerika. Sehingga apabila diterapkan di Indonesia akan memiliki beberapa perbedaan. Disarankan, Indonesia memiliki standar tersendiri yang dapat meregulasi aturanaturan dalam pembuatan data center yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi di Indonesia. REFERENSI ADC Telecommunications Inc. (2008). TIA-942 Data Center Standards Overview Whitepaper. AIMSTRONG. (n.d.). AIMSTRONG Access Floor System. AIMSTRONG. Alaskar, R. W. (2014). Data Center Architectures :. Challenges and Opportunities, 1-13. Avelar, P. L. (2014, November 26). How Row-based Data Center Cooling Works. White Paper 208, p. 10. Badan Standarisasi Nasional (BSN). (2000). Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000). Bell, M. A. (2005). Use Best Practices to Design Data Center Fasilities. Research, 4-25. Blaxter, e. a. (2001). "How to Research". Telecommunications Industry Association. (2005, April 12). TIA-942. Telecommunications Infrastructure Standard for Data Centers. Arlington, VA, United States of America: Telecommunications Industry Association. RIWAYAT HIDUP Imanuel Fernando lahir di kota Tangerang pada 5 november 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik pada 2015. Antonio Sammy Soewono lahir di kota Denpasar pada 12 Desember 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik pada 2015. Muhammad Renza Arief Damanta lahir di kota Jakarta pada 25 Desember 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik pada 2015.